i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi ilmu sehingga kami dapat menyusun Laporan Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh Tahun 2012 Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Salam dan sholawat semoga tercurah kepada icon manusia sepanjang masa Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan mudah – mudahan sampai juga untuk umatnya, Amin.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Yth :
1. Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia;
2. Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau – Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia;
3. Gubernur Jawa Barat; 4. Bupati Sukabumi;
5. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi; 6. Camat Simpenan;
7. Kepala Desa Cidadap Kecamatan Simpenan dan Perangkatnya; 8. Ketua BPD Desa Cidadap Kecamatan Simpenan
9. Ketua LPMD Desa Cidadap Kecamatan Simpenan 10. Tokoh Masyarakat Desa Cidadap Kecamatan Simpenan 11. Tim PDPT Kabupaten Sukabumi
12. Stakeholders lainnya
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan menyusun Laporan Rencana
Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh Tahun 2012 Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat ini. Dengan segenap
kekurangan, kami mohon masukan dan saran serta kritik untuk kesempurnaannya, sehingga bisa berguna secara operasional.
Palabuhanratu, Juli 2012 Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Hal Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii Daftar Ilustrasi ... iv Daftar Tabel ... v Daftar Lampiran ... vi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 6 1.3 Sasaran ... 6 1.4 Landasan Hukum ... 6 1.5 Ruang Lingkup ... 9 1.6 Keluaran ... 9 1.7 Sistematika Pedoman ... 9BAB II PROFIL DESA CIDADAP ... 11
2.1 Kondisi Fisik Wilayah ... 11
2.2 Kependudukan dan Sosial Ekonomi ... 14
2.3 Infrasktruktur Desa ... 20
2.4 Kelembagaan ... 21
2.5 Isu - Isu Utama ... 23
BAB III TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR ... 27
3.1 Tahapan Kegiatan Penyusunan RPDP ... 29
3.2 Pembahasan Rancangan RPDP ... 34
iii
BAB IV PENGENDALIAN PENYUSUNAN PERENCANAAN
PENGEMBANGAN DESA PESISIR ... 38
BAB V EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN
PENGEMBANGAN DESA PESISIR ... 39 BAB VI PENUTUP ... 40 LAMPIRAN ... 41
iv
DAFTAR ILUSTRASI
Ilustrasi Hal
Ilustrasi 1. Alur Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh ... 28
v
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Pemanfaatan Lahan Desa Cidadap ... 13
2. Kependudukan Desa Cidadap... 14
3. Jenjang dan Jenis Pendidikan di Desa Cidadap... 15
4. Mata Pencaharian Penduduk Desa Cidadap... 17
5. Jenis Tanaman Pangan di Desa Cidadap... 18
6. Infrastrukrur Desa Cidadap... 20
7. Kondisi Kelompok Tani Desa Cidadap... 22
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Tim Penyusun RPDP Tangguh Desa Cidadap
Kecamatan Simpenan... 42 2. Jadwal Proses Penyusunan dan Penetapan RPDP Tangguh
Desa Cidadap Kecamatan Simpenan ... 43 3. Peta Administrasi Kabupaten Sukabumi ... 45 4. Peta Rencana Zona Rinci Klaster Kelurahan Palabuhanratu,
Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi ... 46 5. Peta Administrai Klaster Perencanaan Kelurahan Palabuhanratu,
Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi ... 47
6. Peta Orientasi Lokasi Perencanaan Kelurahan Palabuhanratu, Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi ... 48
7. Peta Orientasi Klaster Desa Pesisir Kelurahan Palabuhanratu, Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi .... 49 8. Peta Satuan Kawasan Pengembangan Kelurahan Palabuhanratu,
Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi .... 50
9. Peta Rencana Zonasi Kawasan Budidaya Kelurahan Palabuhanratu, Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi ... 51
10. Peta Rencana Zonasi Kawasan Lindung Kelurahan Palabuhanratu, Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi ... 52
11. Peta Rencana Zonasi Kawasan Pemanfaatan Umum Kelurahan Palabuhanratu, Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi ... 53
12. Peta Kawasan Strategis Nasional Tertentu Kelurahan Palabuhanratu, Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi ... 54
vii
13. Peta Eksisting Kawasan Pengembangan Kelurahan Palabuhanratu,
Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi .... 55
14. Peta Rencana Prioritas Pengembangan Kelurahan Palabuhanratu, Desa Citarik, Desa Cidadap, dan Desa Loji Kabupaten Sukabumi ... 56
15. Daftar Potensi dan Masalah dari Profil Desa ... 57
16. Penenuan Peringkat Masalah ... 58
17. Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah ... 60
18. Penentuan Peringkat Tindakan ... 62
19. Rencana Kegiatan Pembangunan Desa Pesisir Tahun 2012 – 2016... 64
20. Rencana Kegiatan Pembangunan Desa Pesisir Tahun 2012 – 2016... 66
21. Rencana Kegiatan Pembangunan Desa Pesisir Tangguh Tahun 2012 ...68
22. Peringkat Usulan Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa Berdasarkan RPJM Desa Tahun 2012 – 2016 ...70
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
KECAMATAN SIMPENAN
KANTOR KEPALA DESA CIDADAP
Alamat : Jl. Raya Cidadap Kecamatan Simpenan - Sukabumi
PERATURAN DESA
NOMOR 13 TAHUN 2012
TENTANG
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH
DI DESA CIDADAP KECAMATAN SIMPENAN
KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2012 – 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA CIDADAP
Menimbang : Bahwa dalam rangka memberikan landasan hukum untuk mengatur kebijakan pembangunan Desa, dipandang perlu untuk menetapkan Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh di Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Tahun 2012 – 2016 dengan menuangkannya dalam suatu Peraturan Desa.
Mengingat :
1. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan;
2. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan;
16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.06/MEN/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan;
17. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan Tahun 2012;
18. Peraturan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau – Pulau Kecil Nomor PER.06/KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Desa Pesisir
Tangguh Tahun 2012;
19. Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 549/Kep.362.Dislutkan/2012 tentang Penetapan Desa/Kelurahan Lokasi Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di Kabupaten Sukabumi;
20. Profil Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Tahun 2012;
21. Musrenbangdes Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Tahun 2012; 22. RPJMDes Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Tahun 2010 – 2015; 23. RKP Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Tahun 2012.
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIDADAP
dan
KEPALA DESA CIDADAP
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PENGEMBANGAN DESA
PESISIR (RPDP) TANGGUH DI DESA CIDADAP
KECAMATAN SIMPENAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2012 – 2016
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 3. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Sukabumi. 4. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas - batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa meliputi Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga yang berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
9. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang - undangan yang dibuat oleh Badan Permusyawaratan Desa bersama dengan Kepala Desa.
10. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa baik yang bersifat pengaturan maupun penetapan.
11. Keputusan BPD adalah semua Keputusan BPD yang ditetapkan oleh BPD. 12. Camat adalah Camat Simpenan Kabupaten Sukabumi
13. Pemerintahan Desa adalah Pemerintah Desa Cidadap dan Badan Permusyawaratan Desa Cidadap.
14. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa Cidadap dan Perangkat Desa Cidadap.
15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJM – Desa adalah dokumen perencanaan desa untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum dan program kerja desa dengan mengacu RPJM Daerah.
16. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut RKP – Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran RPJM – Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutakhirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun dengan mendorong partisipasi masyarakat.
17. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh yang selanjutnya disebut PDPT adalah bagian pelaksanaan program PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan melalui bantuan pengembangan manusia, sumber daya, lingkungan dan infrastruktur, usaha, siaga bencana dan perubahan iklim.
18. Rencana Pengembangan Desa Pesisir yang selanjutnya disebut RPDP adalah perencanaan pengembangan dan pembangunan desa selama 5 (lima) tahun yang dilaksanakan oleh Desa dibantu fasilitator secara partisipatif ditiap - tiap desa dengan mempertimbangkan antara lain
seperti profil desa pesisir, Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Desa (Musrenbang - Desa), Rencana Pembangunan Desa (RPJM - Desa), dan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) dan/atau rencana zonasi rinci kabupaten/kota.
19. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.
20. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya disebut LPMD adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. 21. Kelompok Masyarakat Pesisir yang selanjutnya disebut KMP adalah kumpulan masyarakat
teroganisir yang mendiami wilayah pesisir dan melakukan kegiatan usaha penunjang kelautan dan perikanan ataupun usaha lainnya serta terkait dengan pelestarian lingkungan. 22. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
23. Visi adalah gambaran tentang kondisi ideal desa yang diinginkan.
24. Misi adalah pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga visi dapat terwujud secara efektif dan efisien.
25. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa.
BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH
Pasal 2
(1) Rencana Pengembangan Desa Pesisir atau RPDP Tangguh Tahun 2012 - 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN BAB II : PROFIL DESA
BAB III : TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA BAB IV : PENGENDALIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESA
BAB V : EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESA BAB VI : PENUTUP
LAMPIRAN
(2) Sistematika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan landasan dan pedoman bagi pemerintah desa untuk penyusunan RPDP Tangguh dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Desa ini.
(3) RPDP Tangguh merupakan perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan keuangan, strategi pembangunan, dan program kerja desa pesisir yang merupakan bagian dari RPJM dan RKP Desa.
(2) RPDP Tangguh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) bertujuan untuk :
a. mewujudkan perencanaan pengembangan dan pembangunan desa pesisir sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat;
b. menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap program pengembangan dan pembangunan desa pesisir;
c. memelihara dan mengembangkan hasil - hasil pengembangan dan pembangunan desa; dan
d. menumbuhkembangkan dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan pembangunan desa pesisir.
Pasal 3
Rencana Pengembangan Desa Pesisir atau RPDP Tangguh secara rinci adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 4
Peraturan Desa tentang Rencana Pengembangan Desa Pesisir atau RPDP Tangguh ini mulai berlaku pada saat ditetapkan.
Ditetapkan di : Cidadap pada tanggal : 25 Juli 2012 Pjs. KEPALA DESA CIDADAP
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Desa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa pesisir mencapai angka 7,8 juta jiwa (BPS, 2010); (2) tingginya kerusakan sumber daya pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) minim dan rendahnya kualitas infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa - desa pesisir.
Berdasarkan realitas di atas, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menginisiasi kegiatan yang diharapkan mampu memberikan daya dorong bagi kemajuan desa - desa pesisir di Indonesia, yaitu Pengembangan Desa Pesisir Tangguh. Kegiatan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh atau PDPT ini merupakan salah satu bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan yang terintegrasi dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Pengembangan Desa Pesisir Tangguh mempunyai makna strategis yaitu : pertama, merupakan implementasi konkrit dari 11 prioritas nasional
Kabinet Indonesia Bersatu II tahun 2011 - 2014. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh merupakan implementasi kebijakan Presiden terkait peningkatan dan perluasan program pro-rakyat; dan kedua, Pengembangan Desa Pesisir Tangguh merupakan wujud dari intervensi Kementerian
2
Kelautan dan Perikanan dalam hal: (1) menata desa pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir; (2) menghasilkan keluaran (output) yang dapat memberikan manfaat riil bagi masyarakat pesisir, dengan permasalahan dan prioritas kebutuhan masyarakat; (3) pembelajaran bagi masyarakat pesisir untuk menemukan cara pemecahan masalah secara mandiri; dan (4) mendorong masyarakat pesisir sebagai agen pembangunan. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh diharapkan mampu menjawab kendala sekaligus memanfaatkan potensi sumber daya pesisir.
Kegiatan perencanaan dan pengembangan desa pesisir tangguh dilaksanakan melalui tiga tahapan utama. Tahapan pertama, penyusunan perencanaan pengembangan desa yang antara lain disusun berdasarkan profil desa yang memiliki rentang waktu pelaksanaan lima tahun dengan uraian waktu tiap tahunnya; Tahapan kedua, pelaksanaan program menghasilkan kegiatan fisik sesuai dengan rencana pengembangan desa di lokasi kegiatan serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat; dan Tahapan ketiga, pelaksanaan program menghasilkan kemandirian dan keberlanjutan program oleh para pemangku kepentingan (stakeholders). Dan Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) merupakan rencana yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Dalam penyusunannya, rencana pengembangan desa mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa.
Program PDPT tahun 2012 yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil (KP3K) dilakukan pada 48 Desa di 16 kabupaten/kota. Dan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2012 ini merupakan salah satu kabupaten/kota yang mendapatkan
3
program PDPT. Desa/Kelurahan di Kabupaten Sukabumi yang mendapat alokasi program PDPT yaitu Desa Loji, dan Cidadap di Kecamatan Simpenan serta Kelurahan Palabuhanratu Kecamatan Palabuhanratu.
Kabupaten Sukabumi, adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Palabuhanratu. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bogor di Utara, Kabupaten Cianjur di timur, Samudra Hindia di Selatan, serta Kabupaten Lebak di Barat
Kondisi wilayah Kabupaten Sukabumi mempunyai potensi wisata yang sangat banyak, terbagi oleh daerah hutan dan rimba, laut dan pantai, sungai dan danau. Kabupaten Sukabumi mempunyai iklim tropik dengan tipe iklim B (Oldeman) dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2.805 mm dan hari hujan 144 hari. Suhu udara berkisar antara 20 - 30 derajat C dengan kelembaban udara 85 - 89 persen. Curah hujan antara 3.000 - 4.000 mm/tahun terdapat di daerah utara, sedangkan curah hujan antara 2.000 - 3.000 mm/tahun terdapat dibagian tengah sampai selatan Kabupaten Sukabumi.
Kabupaten Sukabumi terdiri atas 47 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Kabupaten Sukabumi memiliki luas ± 419.970 Ha ini terletak antara 106º49 sampai 107º Bujur Timur (BT) 60º57 - 70º25 Lintang selatan (LS). Hari jadi Kabupaten Sukabumi diperingati setiap 1 (satu) Oktober. Tanggal ini didasarkan dari awal keberhasilan para pejuang muda Sukabumi setelah merebut paksa kekuasaan transisi Jepang setelah kalah oleh Sekutu tahun 1945. Kepadatan penduduk cukup bervariasi. Kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Ciemas (183 jiwa per km2) dan tertinggi di Kecamatan Sukabumi (2.447 jiwa per km). Pemukiman padat penduduk umumnya terdapat di pusat - pusat kecamatan yang berkarakteristik perkotaan dan disepanjang jalan raya.
4
Kerukunan hidup penduduk Kabupaten Sukabumi, dan keanekaragaman budaya dan seni dimilikinya, merupakan potensi besar untuk menjadi salah satu tujuan wisata yang ramah, nyaman dan aman di saat ini dan tahun tahun yang akan datang.
Kabupaten Sukabumi memiliki panjang pantai ± 117 km yang terbentang dari sebelah Barat di Kecamatan Cisolok dan di ujung Timur Kecamatan Tegalbuleud. Adapun jumlah kecamatan pesisir sebanyak 9 (sembilan) kecamatan. Kecamatan dan desa/kelurahan tersebut tentu saja memiliki ciri khas, keunggulan dan permasalahan yang variatif. Dan secara rinci desa pesisir tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kecamatan Cisolok
Desa Pasir Baru, Desa Cikahuripan, Desa Cisolok, Desa Karangpapa 2. Kecamatan Cikakak
Desa Cimaja, Desa Cikakak 3. Kecamatan Palabuhan Ratu
Desa Citepus, Kelurahan Plabuhan Ratu, Desa Citarik 4. Kecamatan Simpenan
Desa Loji, Desa Kertajaya, Desa Cidadap 5. Kecamatan Ciemas
Desa Girimukti, Desa Ciwaru, Desa Mandrajaya 6. Kecamatan Ciracap
Desa Pangumbahan, Desa Ujung Genteng , Desa Purwasedar 7. Kecamatan Surade
Desa Pasiripis, Desa Cipendeuy, Desa Buniwangi, DesaSukatani 8. Kecamatan Cibitung
Desa Cidahu, Desa Cibitung 9. Kecamatan Tegalbuled
5
Kabupaten Sukabumi yang wilayah sebelah Selatannya langsung berhadapan dengan Samudera Indonesia, diketahui memiliki sumberdaya pesisir dan laut yang sangat potensial. Dan meningkatnya laju pembangunan di kabupaten ini dan permintaan pasar akan sumberdaya pesisir dan laut telah berdampak pada tingginya tingkat eksploitasi sumberdaya perikanan. Kondisi ini telah menyebabkan degradasi kualitas sumberdaya pesisir dan laut wilayahnya. Secara umum, degradasi sumberdaya pesisir dan laut yang terjadi diantaranya :
1) Pengrusakan terumbu karang, hutan mangrove dan muara sungai sebagai ekosistem pendukung bagi tempat pemijahan ikan (spawning
ground), tempat asuhan (nursery ground), tempat mencari makan
(feeding ground) maupun sebagai habitat ikan dan biota lainnya. 2) Penurunan ukuran ikan dan jumlah tangkapan ikan di wilayah perairan
pantai atau tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan melebihi Maximum
Sustainable Yield (MSY) sebesar 116,39% (Dinas Perikanan Jabar dan
FKIP-IPB, 2003), berarti telah terjadi penangkapan ikan berlebih (overfishing).
3) Penurunan jumlah penyu yang bertelur di sekitar pantai Sukabumi akibat perburuan baik dalam skala kecil maupun besar.
4) Penangkapan ikan menggunakan alat destruktif (bom ikan, potasium dan racun) yang tidak mengindahkan keberlanjutan sumberdaya hayati.
5) Pencemaran perairan yang berasal dari areal pelabuhan dan muatan sedimen dari hulu yang diangkut aliran sungai - sungai yang bermuara di perairan Teluk Palabuhanratu.
6) Pembangunan yang cukup pesat di wilayah pesisir yang berpotensi mengancam ekosistem sumberdaya pesisir dan laut.
Program PDPT pada tahun 2012 ini yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan; Dirjen
6
Kelautan Pesisir dan Pulau_Pulau Kecil di Kabupaten Sukabumi pada 3 (tiga) desa yaitu Desa Cidadap dan Desa Loji di Kecamatan Simpenan dan Kelurahan Palabuhanratu di Kecamatan Palabuhanratu dirasakan sangat tepat dan program nyata agar masyarakat pesisir berubah kearah yang lebih baik dan profesional serta mandiri untuk mengentaskan permasalahan – permasalahan tersebut diatas.
1.2. Tujuan
Tujuan Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh Desa Cidadap Kecamatan Simpenan adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan perencanaan pengembangan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa;
2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi, antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
1.3. Sasaran
Sasaran Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh Desa Cidadap Kecamatan Simpenan antara lain :
1. Tersusunnya perencanaan pengembangan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa;
2. Terformulasinya keterkaitan dan konsistensi, antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
1.4. Landasan Hukum
Landasan hukum dari Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Desa Cidadap Kecamatan Simpenan diantaranya adalah :
1.4.1. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – Undang (Lembaran Negara Republik
7
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
1.4.2. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
1.4.3. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
1.4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587 );
1.4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
1.4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
8
1.4.7. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
1.4.8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;
1.4.9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.06/MEN/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan;
1.4.10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan Tahun 2012;
1.4.11. Peraturan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau – Pulau Kecil Nomor PER.06/KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Tahun 2012;
1.4.12. Keputusan Bupati Sukabumi Nomor
549/Kep.362.Dislutkan/2012 tentang Penetapan Desa/Kelurahan Lokasi Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di Kabupaten Sukabumi;
1.4.13. Profile Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Tahun 2012;
1.4.14. Musrenbangdes Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Tahun 2012;
1.4.15. RPJMDes Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Tahun 2010 – 2015;
1.4.16. RKP Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Tahun 2012.
1.5. Ruang Lingkup
Secara umum ruang lingkup Pedoman Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh Desa Cidadap Kecamatan
9
Simpenan meliputi metode pelaksanaan, proses pelaksanaan, hasil dokumen dan mekanisme pelaksanaan.
Lingkup dari metode pelaksanaan mencakup:
1. Prinsip - prinsip perencanaan meliputi penerapan konsep bina manusia, bina usaha, bina kelembagaan, bina lingkungan dan bina siaga bencana serta keterkaitan wilayah kecamatan.
2. Kerangka pikir perencanaan, meliputi kegiatan penyusunan rencana pengembangan desa mulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan sampai dengan penetapan, pengendalian serta evaluasi program. 3. Metode penyusunan meliputi metode pengumpulan data, metode
analisis data dan metode penyusunan rencana.
1.6. Keluaran
Keluaran atau output yang diharapkan yaitu Dokumen Peraturan Desa Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh di Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.
1.7. Sistematika Pedoman
Pedoman penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP)
Tangguh Desa Cidadap Kecamatan Simpenan disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan menguraikan Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Ruang Lingkup Pedoman dan Sistematika Pedoman.
BAB II Tahapan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
Pada bab ini menguraikan tahapan - tahapan serta kegiatan dalam rangka penyusunan rencana pengembangan desa.
10
BAB III Pengendalian Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
Pada bab ini menguraikan prinsip pengendalian atas penyelenggaraan perencanaan pengembangan desa.
BAB IV Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
Pada bagian ini menguraikan tentang prinsip evaluasi pelaksanaan penyusunan rencana pengembangan desa.
11
BAB II
PROFIL DESA CIDADAP
2.1. Kondisi Fisik Wilayah
2.1.1 Geografi dan Administrasi
Desa Cidadap terletak di wilayah Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
(1) Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Citarik (2) Sebelah selatan : berbatasan dengan Desa Loji (3) Sebelah timur : berbatasan dengan Desa Cibuntu
(4) Sebelah barat : berbatasan dengan Muara Sungai Cimandiri
Secara geografis kondisi wilayahnya merupakan daerah tropis dengan luas wilayah 1.437,165 Ha. Desa Cidadap memiliki 17 RW dan 77 RT, dengan jumlah aparatur kecamatan sebanyak 127 orang, dengan perincian 17 orang aparat desa, 17 orang ketua rukun warga (RW), 77 orang ketua rukun tetangga (RT), 7 orang BPD dan 13 orang LPMD.
2.1.2 Fisiografi dan Kondisi Tanah 1) Desa Binaan
Jumlah Desa Binaan : 1 buah
Nama Desa Binaan : Desa Cidadap
12
2) Topografi dan Iklim
1 Topografi
Desa Cidadap termasuk wilayah bagian dari Kecamatan Simpenan yang berada diantara kawasan Pantai Samudera Indonesia, tepatnya di teluk Palabuhanratu sehingga topografinya umumnya datar yang mencapai kurang lebih sekitar 50%, bergelombang mencapai sekitar 20%, dan berbukit sekitar 30% dengan ketinggian tempat antara 0 sampai dengan 700 meter diatas permukaan laut (termasuk bersuhu panas).
1) Jenis tanah
Jenis tanah yang umumnya terdapat di wilayah Desa Cidadap didominasi oleh jenis tanah latosol coklat kemerahan, dengan cirri-ciri solum tebal, berwarna merah kecoklatan, berhorizon terselubung, tekstur halus, gember diseluruh profil, tingkat keasaman (pH) berkisar antara 55 – 65 (agak asam - netral) kemiringan tanah > 8% - 39% (datar bergelombang/berbukit).
2) Curah hujan
Data curah hujan yang diperoleh dari stasion penangkar curah hujan pendopo menunjukan bahwa rata-rata curah hujan tiap tahun 0,32 m/tahun dengan jumlah bulan basah 8 bulan dan bulan lembab 4 bulan, menurut Oldeman keadaan diatas termasuk type iklim C2, dengan type iklim ini bahwa pola tanam yang sesuai dalam setahun terutama lahan kering atau lahan sawah yang tidak berpengairan tidak tetap (tadah hujan) adalah satu kali tanam padi dan
13
dua kali tanam palawija, palawija yang kedua harus hati-hati.
2.1.3 Pemanfaatan Lahan
1) Beberapa potensi lahan di Desa Cidadap dengan kisaran luasannya disajikan dalam Tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1. Pemanfaatan Lahan Desa Cidadap
Jenis Lahan Jumlah (Ha)
Lahan Sawah :
*Teknis (kondisi irigasi rusak) 60
*½ Teknis - *Pedesaan - *Tadah Hujan 130 Jumlah 190 Lahan Kering : *Tegalan/Ladang 835 *Pekarangan - *Hutan Rakyat - *Perkebunan Swasta 102 *Perkebunan Rakyat 572
*Kolam/Bak-bak Pembenihan Lele 30
*Lain-lain -
Jumlah 1509
Jumlah Total 1629
2) Sedangkan untuk sumber daya perairan di Desa Cidadap, diantaranya adalah :
(1) Potensi sumber daya air a. Sungai berukuran besar b. Mata air berukuran kecil (2) Jenis sumber air
a. Mata air dengan jumlah 1 unit yang dimanfaatkan sekitar 50 KK, dalam kondisi rusak
14
b. Sumur galian berjumlah 4.183 yang dimanfaatkan sekitar 4.383 kepala keluarga dengan kondisi baik
2.2 Kependudukan dan Sosial Ekonomi 2.2.1 Kependudukan
1) Jumlah penduduk yang berada di Desa Cidadap berdasarkan jenis kelamin, perbedaan usia, dan jumlah kepala keluarga (KK) dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 2. Kependudukan Desa Cidadap
Jenis Penduduk Jumlah
Laki-laki 7.328 Perempuan 7.568 Jumlah 14.896 Jumlah KK 3.746 Usia 0-3 tahun 1.174 Usia 3-5 tahun 1.279 Usia 5-6 tahun 774 Usia 7-12 tahun 594 Usia 13-15 tahun 645 Usia 16-18 tahun 484
15
2) Pendidikan
Jensi dan jenjang pendidikan di Desa Cidadap terlihat pada Tabel
3 dibawah ini.
Tabel 3. Jenjang dan Jenis Pendidikan
di Desa Cidadap
Jenis Pendidikan Jumlah
Lulusan (orang)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
416
Taman Kanak-kanak 89
Sekolah Dasar (SD) 7.345
Madrasah Ibtidaiyah (MI) 2.238 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3.254 Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1.151 Sekolah Menengah Pertama (SMA) 480 Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) 193 Madarsah Aliyah 210 DI-III 78 S1-S3 121 3) Agama
(1) Islam berjumlah 14.893 orang (2) Kristen berjumlah 3 orang 4) Cacat Fisik
(1) Tuna wicara 4 orang (2) Tuna daksa 9 orang
5) Tenaga Kerja
(1) Penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja, laki-laki sebanyak 2.289 orang dan perempuan sebanyak 867 orang
16
(2) Penduduk usia 18-56 tahun yang belum bekerja, laki-laki sebanyak 3.677 orang dan perempuan sebanyak 1.121 orang 7) Angkatan Kerja
(1) Penduduk usia 18-56 tahun yang tidak tamatt SD & SLTP, laki-laki berjumlah sebanyak 1845 orang dan perempuan sebanyak 829 orang.
(2) Penduduk usia 18-56 tahun yang tamat SLTP, laki-laki berjumlah sebanyak 1.015 orang dan perempuan sebanyak 705 orang.
2.2.2 Peranan Kaum Perempuan
Kalau dilihat dari peranannya, kaum perempuan di Desa Cidadap sebagaimana kaum perempuan lain melakukan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga, buruh tani dan bekerja sebagai pedagang kelontong. Selain itu banyak kaum perempuan yang aktif di organisasi PKK yang diketuai oleh istri Kepala Desa. Dalam hal ini tidak bisa dijelaskan seberapa besar peranan kaum perempuan dari kancah kegiatan pembangunan di daerahnya. Namun dari data yang ada menunjukkan bahwa kaum perempuan cukup besar perannya terutama dalam hal ketenagakerjaan.
2.2.3 Perekonomian Desa
1) Mata Pencaharian Penduduk
Mata pencaharian penduduk yang ada di Desa Cidadap umumnya beragam, namun sebagian besar adalah bermata pencaharian sebagai petani, untuk lebih jelasnya disajikan dalam
17
Tabel 4. Mata Pencaharian Penduduk Desa Cidadap
Jenis Pekerjaan Jumlah (orang)
Petani pemilik 82
Petani pemilik penggarap 1.188
Penggarap 63 Buruh tani 419 Pedagang 748 Jasa 762 Buruh Tani 686 Industri 75 Wiraswasta 105 PNS/TNI/Polri 124 Karyawan 40 Lain-lain/Nelayan 201 2) Pertanian
Tanaman pangan yang banyak diusahakan di Desa Cidadap diantaranya padi, palawija, sayuran, dan buah-buahan sebagaimana disajikan dalam Tabel 5 dibawah ini.
18
Tabel 5. Jenis Tanaman Pangan di Desa Cidadap
Jenis Tanaman Luas (Ha/m2)
Padi Sawah 305
Padi Gogo 205
Palawija dan Sayuran a. Jagung b. Ubi Kayu c. Kacang Panjang d. Cabe e. Bawang Merah 94 35 21 26 5 Perkebunan a. Cengkeh b. Kelapa 4 35 3) Perikanan
(1) Jenis budi daya ikan air tawar dan penangkapan di laut a. Luas kolam ikan mas 1,0 ha
b. Luas kolam ikan nila 0,5 ha c. Lias kolam ikan lele dumbo 0,5 ha d. Total seluas 2,0 ha
(2) Jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan di laut adalah jaring, pancing, bagan, gillnet dan lain-lain (3) Pemasaran hasil perikanan
a. Dijual langsung ke konsumen b. Dijual langsung ke pasar 4) Perkebunan
19
Kelapa dengan luas 35 hektar, dengan hasil produksi per tahun sekitar 125 ton/tahun dan Cengkeh dengan luas 4 hektar dengan hsil produksi sekitar 0,8 ton/tahun
(2) Pemasaran hasil perkebunan a. Dijual langsung ke pasar b. Dijual melalui tengkulak c. Dijual langsung ke pasar 5) Peternakan
(1) Potensi peternakan
a. Ayam buras 5.200 ekor b. Ayam ras 8.000 ekor c. Kerbau berjumlah 25 ekor d. Bebek berjumlah 960 ekor e. Kambing berjumlah 156 ekor f. Domba 782 ekor
(2) Pemasaran hasil peternakan a. Dijual langsung ke konsumen b. Dijual langsung ke pasar c. Dijual memalui tengkulak
2.2.4 Kearifan Lokal
Kearifan lokal memang ada, akan tetapi di desa Cidadap tidak begitu berperan sehingga hal ini tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk dikembangkan menjadi sesuatu yang sakral dan mendukung upaya pengembangan pembangunan yang ada di wilyah desa Cidadap. Sekalipun demikian tidak menutup kemungkinan kedepannya dianggap penting mengingat persoalan yang berkembang tidak selamanya bisa diselesaikan dengan hal-hal yang berbau modern.
20
2.3 Infrasktruktur Desa
Infrastruktur Desa Cidadap dpat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6. Infrastrukrur Desa Cidadap
No. Jenis Volume Satuan Keterangan
Jalan Jalan dusun - km Jalan desa 180 km Jalan kabupaten 4 km Jalan provinsi - km Kondisi jalan Tanah 5 km Perkerasan 7 km aspal 4 km Irigasi Teknis 20 km pedesaan - km Alat transportasi Sepeda 50 unit Motor 415 unit Mobil 25 unit Truk 25 unit
Bus umum - unit
Perahu 26 unit
Industri
Industri kecil 5 Buah Idustri besar 3 buah
21
Lanjutan Tabel 6.
No. Jenis Volume Satuan Keterangan
Pariwisata Tempat rekreasi Hotel Motel 1 buah Losmen Restoran Museum sejarah Perumahan Penerangan Listrik PLN 4.083 KK Tidak berlistrik 300 KK Bahan bakar Dengan gas 3.083 KK
Dengan minyak tanah 150 KK Dengan kayu bakar 850 KK
Tempat buang air besar
Jamban sendiri 1.573 KK Jamban bersama 1.371 KK
Jamban umum 1.597 KK
2.4 Kelembagaan
1) Pemerintahan Desa
(1) Aparat Desa sebanyak 12 orang (2) Ketua RW sebanyak 17 orang (3) Ketua RT sebanyak 77 orang (4) Anggota BPD sebanyak 7 orang
22
(5) Anggota LPMD sebanyak 13 orang 2) Organisasi PKK 3) Organisasi Pemuda 4) Karang Taruna 5) Organisasi Profesi 6) Partai Politik 7) Ekonomi
(1) Toko sebanyak 15 unit (2) Warung sebanyak 67 unit 8) Pendidikan
(1) Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 1 unit (2) Sekolah Dasar (SD) sebanyak 8 unit
(3) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 1 unit (4) Madrasah Ibtidayah (MI) sebanyak 6 unit
(5) Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 3 unit (6) Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 2 unit (7) Pondok Pesantren (Ponpes) sebanyak 3 unit 9) Kelompok Tani
Kondisi kelompok tani di Desa Cidadap berdasarkan kelas kemampuan kelompok tani dapat dibedakan menjadi sebagaimana
Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Kondisi Kelompok Tani Desa Cidadap
Kelas Kemampuan Jumlah
Pemula 7
Lanjut 4
23 10) Pendukung Usaha Tani
Dalam melakukan usaha tani, petani di Desa Cidadap memiliki berbagai sarana ataupun alat pendukung untuk mempermudah aktivitasnya, diantaranya sebagaimana Tabel 8 berikut.
Tabel 8. Sarana Pendukung Usaha Tani Desa Cidadap
Pendukung Usaha Tani Jumlah
KUD 1 Bank - Huller 12 Traktor 16 Kios Saprotan 3 Pasar 1 Tangkulak 7 Pompa Air 18 Pompa Diesel 2 Hand Sprayer 66
2.5 Isu - Isu Utama
2.5.1 Lingkungan
Isu utama lingkungan yang ada di Desa Cidadap, khususnya wilayah pesisir pantai, adalah adanya penggalian pasir dan berkurangnya vegetasi pantai karena pengembangan atau alih fungsi lahan seperti dipakai pemukiman penduduk.
2.5.2 Status Tanah
1) Status tanah di Desa Cidadap nampaknya tidak jauh berbeda dengan wilayah pesisir lainnya. Yakni ada tanah milik,
24
penggarap, sewa, tanah Negara dan milik perusahaan attau swasta lainnya. Yang membedakannya adalah di sepanjang pantai sekalipun masuk kategori sempadan pantai, namun pada kenyataannya banyak yang dimiliki perorangan atau perusahaan. Ini menjadi benang kusut yang sulit dibenahi dan diselesaikan dalam waktu singkat, terlebih harus dibebaskan tanpa ganti rugi;
2) Banyak pengguna tanah yang tidak jelas status kepemilikannya sehingga menimbulkan persoalan tersendiri, terlebih saat ini di kecamatan simpenan telah diberikannya izin Penambangan Pasir;
3) Penataan ruang wilayah pesisir daratan dan lautan masih belum jelas sehingga membingungkan para penanam dana.
2.5.3 Pertanian
1) Masih rendahnya penerapan sapta usaha tani dengan teknologi yang belum memenuhi standar sehingga produkdi hasil pertanian masih rendah;
2) Masih dominannya penggunaan bahan racun pestisida, insektisida dan fungsida serta penggunaan pupuk kimia sehingga kondisi lingkungan akan terganggu, demikian pula dengan konsumennya;
3) Masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan petani sehingga melaksanakan usaha tani cenderung tradisional; 4) Ditemukannya sawah tadah hujan yang sangat mencolok
sehingga mengganggu ketersediaan pangan beras dan layanan kebutuhan pokok masyarakat
25 2.5.4 Kelautan dan Perikanan
1) Masih maraknya penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan, baik karena ukuran mata jaring atau disinyalir ada yang masih menggunakan bahan beracun;
2) Pengambilan pasir besi illegal yang bias menimbulkan abrasi pantai dan hilangnya keindahan pantai, rusaknya jalan serta rusaknya habitat terumbu karang;
3) Masih maraknya pengambilan sentra-sentra sumber benih ikan seperti impun di Muara Cimandiri;
4) Terganggunya habitat ikan karena dampak pembangunan yang kurang memperhatikan tata ruang wilayah pesisir dan laut; 5) Rendahnya pengetahuan dan keterampilan nelayan ditambah
dengan masih terbatasnya modal usaha dan kepemilikan sarana kelautan dan perikanan dalam menjalankan roda perekonomiannya.
2.5.5 Pariwisata
1) Berkembangnya wisata gurilaps (gunung, rimba, laut, pantai dan sungai)
2) Pengembangan rafting, snokling, diving dan surfing; 3) Pengembangan eko wisata dan wisata bahari;
4) Pengembangan wisata produk lokal cenderamata untuk mendukung wisata dayung sungai Cimandiri dan pangkalan pendaratan arung jeram dari sungai Citarik -Cikidang ke Cimandiri - Cidadap;
2.5.6 Sosial dan Budaya
1) Pengaruh budaya akibat pengaruh arus budaya luar, baik perkotaan besar maupun budaya asing melalui turis mancanegara;
26
2) Karakteristik hidup konsumtif;
3) Karakteristik berketergantungan yang akut terhadap bantuan pemerintah;
4) Menurunnya budaya gotong royong dan pola partisipasi berganti dengan individualisme dan materialisme.
2.5.7 Bencana Alam
1) Cidadap merupakan teluk yang dalam kajian keilmiahan akan terjadi atau terkonsentrasinya kekuatan saat bencana tsunami. Maka secara geografis merupaka daerah rawan bencana, baik gempa maupun tsunami. Ini belum disadari penuh oleh kalangan masyarakat dan karenanya harus terus dilakukan sosialisasi mitigasi bencana;
2) Bencana alam yang acapkali terjadi adalah angin barat dimana angin bertiup sangat kencang ditambah hujan yang deras sehingga menimbulkan gelombang yang besar dan tinggi. Akibatnya banyak nelayan yang libur beraktivitas, kalaupun ada terkadang mengalami kecelakaan mengalami kecelakaan sehingga meninggal dunia;
3) Terjadinya degradasi dan abrasi pantai akibat penambangan pasir dan pembangunan PLTU yang pada akhirnya mengakibatkan naiknya air laut dan air bah sungai Cimandiri sehingga lahan pertanian rusak, beralihnya fungsi-fungsi sarana perikanan, berkurangnya potensi sumber daya ikan (udang dan elfer/impun), serta meningkatnya volume sampah merambah segmen - segmen lingkungan.
27
BAB III
TAHAPAN PENYUSUNAN
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR
Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh disusun sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa oleh pemerintahan desa. Hal yang demikian agar terdapat sinkronisasi dan sinergitas serta akutabel. Dan dokumen rencana pengembangan desa pesisir tersebut dibuat selama jangka waktu 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pengembangan desa.
Visi Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukambumi :
Terwujudnya Desa Cidadap sebagai daerah yang mendukung kepada pengembangan usaha dan masyarakat yang berperilaku positif dan produktif.
Untuk mewujudkan Visi tersebut dengan Misi sebagai berikut : 1. Pembinaan dan pelestarian serta pengembangan usaha; 2. Pelayanan kepada masyarakat yang tepat dan cepat; 3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia;
4. Memuliakan nilai – nilai agama yang terkandung dalam aspek kehidupan masyarakat.
Perencanaan pengembangan desa pesisir tangguh tersebut disusun secara partisipatif oleh pemerintah desa sesuai dengan kewenangannya. Dan proses penyusunannya wajib melibatkan kelembagaan masyarakat desa serta tokoh masyarakat. Produk Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh ditetapkan dengan Peraturan Desa (Perdes) dan mekanisme penyusunannya dapat dilihat pada Ilustrasi 1 di bawah ini. Tahapan Penyusunan RPDP Desa Cidadap Kecamatan Simpenan sebagai berikut : (1) Penyusunan RPDP disusun melalui Musrenbangdes
28
Masukan Proses Hasil Keluaran
Ilustrasi 1. Alur Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
(RPDP) Tangguh Desa Cidadap Kecamatan Simpenan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Rencana Pengelolaan, Rencana Aksi Kabupaten/Kota, Rencana Penanggulangan Bencana, Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten/Kota
Profil Desa Pesisir dan rencana masyarakat desa hasil PRA & FGD, termasuk Rencana Pengurangan Risiko Bencana
Daftar masalah dan potensi Penentuan Peringkat tindakan Pengkajian tindakan pemecahan masalah Penentuan Peringkat Masalah Pengelompokan masalah Agenda paduan kegiatan swadaya dan dana yang sudah ada (TP)
RPDP (5 tahunan) Perencanaan Pembangunan Desa yang dibiayai swadaya masyarakat dan pihak ketiga Peningkatan usulan kegiatan pembangunan Perencanaan Pembangunan Desa yang ada dananya Peningkatan usulan kegiatan pembangunan RKP Desa (1 tahunan) Berita Acara Musrenbang Desa Peraturan Desa tentang RPDP Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan di Desa Keputusan Kepala Desa tentang RKP-Desa
29
(3) Musrenbang desa jangka menengah diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam rangka penyusunan rencana pengembangan desa untuk jangka waktu pelaksanaan program.
Penyusunan RPDP dilakukan melalui urutan kegiatan antara lain : (1) Penyusunan rancangan RPDP;
(2) Musyawarah perencanaan pembangunan jangka menengah;
(3) Penetapan oleh Kepala Desa Bersama BPD atau penetapan dengan Keputusan Kepala Desa sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Desa.
Proses pelaksanaan penyusunan rancangan RPDP Desa Cidadap Kecamatan Simpenan adalah sebagai berikut :
3.1. Tahapan Kegiatan Penyusunan RPDP 3.1.1. Persiapan
Pada tahap ini, proses kegiatan adalah sebagai berikut : 1) Pembentukan Tim Penyusun
Tim penyusun RPDP merupakan para tokoh masyarakat baik tokoh agama, pendidik, pemuda, perempuan dan unsur organisasi desa lainnya. Hal ini dimaksud agar semua unsur terwakilkan secara representatif untuk menjadikan forum RPDP demokratis, transparan dan akutabel serta aspiratif. Keanggotaan Tim Penyusun RPDP tersaji pada Lampiran 1;
2) Menyusun jadwal dan agenda pelaksanaan kegiatan
Penyusunan jadwal dan agenda kegiatan dilakukan oleh Tim Penyusun RPDP didampingi oleh Fasilitator. Dan kegiatan penyusunan RPDP diagendakan selama 5 (lima) kali pertemuan dengan durasi setiap pertemuan 4 (empat) jam secara paralel. Pertemuan ke-1 (pertama) berisikan pemaparan program PDPT dan teknis pelaksanaan RPDP. Pertemuan ke-2 (dua) meliputi Pemaparan rancangan awal RPDP; Analisis Pembahasan Potensi dan Masalah dari profil desa. Pertemuan ke-3 (tiga) melanjutkan Analisis
30
Pembahasan Potensi dan Masalah; Penyampaian Hasil Analisis Pembahasan; Kompilasi Rancangan Awal RPDP. Pertemuan ke-4 (empat) dengan agenda Penyampaian Rancangan Awal RPDP dan Tanggapan peserta Musrenbang. Pertemuan ke-5 (lima) merupakan Penyampaian Rancangan Akhir RPDP dan Penetapan RPDP dengan Peraturan Desa (Perdes). Lebih jelas jadwal dan agenda proses penyusunan RPDP dapat dilihat pada Lampiran 2.
Setelah Jadwal dan Agenda Proses Penyusunan RPDP dinyatakan layak operasional, maka Tim Penyusun RPDP melakukan tahap – tahap kegiatan berikut :
a) Mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat mengenai agenda musrenbang desa tentang RPDP Tangguh;
b) Mengundang peserta musrenbang desa; dan
c) Menyiapkan sarana, alat dan kegiatan penyusunan RPDP.
3.1.2. Pengkajian Keadaan Desa
A. Pengertian
Pengkajian Keadaan desa adalah proses penggalian dan pengumpulan data mengenai keadaan masyarakat, masalah, potensi dan berbagai informasi terkait yang menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi dan dinamika masyarakat desa.
B. Tujuan
Kegitan ini bertujuan untuk menggali secara objektif, lengkap dan cermat mengenai hal sebagai berikut :
1) Potensi desa.
2) Permasalahan yang dihadapi. 3) Kebutuhan masyarakat.
31
C. Fasilitator
Kegiatan pengkajian keadaan desa difasilitasi oleh Tim Fasilitator RPDP – PDPT dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi.
D. Pendekatan dan Metode
Pengkajian keadaan desa dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan metode PRA (Participation Rural Appraisal) dengan teknik P3MD (Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyaraka/Desa) dan FGD (Focus Group Discussion) dengan proses kegiatan antara lain :
1) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan untuk mengenali potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat dengan menggunakan dokumen profil desa;
2) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan pengelompokan potensi dan masalah;
3) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan pengkajian tindakan pemecahan masalah;
4) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan penentuan peringkat tindakan.
F. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pengkajian keadaan desa dilakukan selama 2 (dua) kali pertemuan yaitu Pertemuan ke-2 (dua) dan ke-3 (tiga) dengan masing – masing pertemuan berdurasi selama 4 (empat) jam secara paralel. Dan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 2.
G. Hasil
Hasil dari Kegiatan ini merupakan penggabungan dari proses pengkajian keadaan di tingkat kelompok atau dusun adalah :
1) Data Potensi Desa; 2) Data Permasalahan;
32
3) Data Kebutuhan Peringkat Tindakan.
3.1.3. Penyusunan Rancangan RPDP
A. Rancangan RPDP
Rancangan RPDP dimaksud terdiri dari :
(1) Naskah rancangan Kebijakan Pembangunan Desa; dan (2) Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPD).
B. Sistematika/Tata Susun
Naskah rancangan kebijakan pembangunan desa disusun sesuai
sistematika/tata susun sebagaimana Petunjuk Teknis PDPT tahun 2012.
C. Perumusan Rencana Kebijakan Pembangunan Desa
1) Rencana kegiatan Kebijakan Pembangunan Desa disusun sesuai tabel rencana sebagaimana pada Format;
2) Rencana kegiatan dimaksud disusun berdasarkan “urusan”;
3) Urusan dimaksud dipilah menjadi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan;
4) Urusan Wajib adalah semua aspek dan kegiatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan berhubungan secara langsung dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat/indek pembangunan manusia, mencakup bidang dan kegiatan sosial-budaya;
5) Urusan pilihan adalah aspek dan kegiatan yang sesuai dengan kondisi dan potensi setempat, mencakup (1) Pertanian, (2) Kehutanan, (3) Pertambangan, (4) Pariwisata, (5) Kelautan; 6) Rencana kegiatan dirumuskan dengan menggunakan bahasa yang
lugas mudah dimengerti;
7) Rumusan rencana kegiatan bersifat khusus, terukur dapat dapat diterima realistis dan jelas kerangka waktunya; dan
33
8) Pada proses penyusunan RPDP – PDPT maka Tim melakukan fokusisasi pada 5 (lima) bina yaitu Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim; Bina Sumberdaya; Bina Lingkungan dan Infrastruktur; dan Bina Manusia.
D. Rapat Penyusunan
1) Penyusunan Rencana RPDP dilakukan dalam forum Rapat Tim Penyusun;
2) Rapat dimaksud dipimpin oleh Pimpinan Rapat yang terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua dan seorang Sekretaris; 3) Kepala Desa dan Sekretaris Desa karena jabatan adalah ketua dan
Sekretaris Rapat Tim Penyusun ;
4) Wakil Ketua Rapat dipilih dari dan oleh angota Tim Penyusun secara demokratis ;
5) Setiap rapat dimaksud membahas agenda yang telah ditetapkan secara jelas;
6) Agenda dan tata cara rapat dibahas dan disepakati pada Rapat pertama Tim Penyusun ;
7) Rapat Tim Penyusun dilakukan beberapa kali sampai tersusun Rancangan RPDP yang lengkap dan layak ;
8) Rapat dimaksud dipilih menjadi (1) Rapat Pleno, dan (2) Rapat komisi;
9) Rapat Pleno
• Rapat pleno dimaksud membahas dan merumuskan Naskah Kebijkan Pembangunan Desa dan membahas hasil Rapat Komisi.
• Rapat Pleno diikuti oleh semua anggota Tim Penyusun 10) Rapat Komisi
• Rapat komisi dimaksud membahas dan merumuskan Naskah Kebijakan pembangunan desa.
34
• Pembentukan komisi dimaksud memperhatikan “Urusan“ dan disesuaikan dengan jumlah angota Tim dan kebutuhan. • Rapat komisi dimaksud dipimpin oleh Pimpinan Rapat
Komisi.
• Pimpinan Rapat dimaksud dipilih dari dan oleh anggota Komisi secara demokratis.
11) Waktu Penyusunan
Penyusunan Rancangan dimaksud dilakukan setelah Pengkajian Keadaan Desa sampai dengan sebelum pelaksanaan Musrenbang Pembahasan Rancangan RPDP.
E. Hasil
Kegiatan penyusunan menghasilkan Dokumen Rancangan Awal RPDP.
3.2. Pembahasan Rancangan RPDP
3.2.1. Forum Pembahasan
a. Rancangan (awal) RPDP dibahas bersama masyarakat dalam Forum Musrenbang Desa;
b. Musrenbang dimaksud adalah Forum Musrenbang desa yang diselenggarakan khusus, 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun, untuk membahas rancangan Awal RPDP.
3.2.2. Peserta
a. Pihak-pihak yang wajib diundang sebagai peserta Musrenbang desa dimaksud adalah:
- Tim Penyusun
- Wakil kelompok-kelompok masyarakat, Ormas dan LSM - Wakil kelompok Perempuan
- Wakil masyarakat miskin
35
b. Dapat mengundang unsur masyarakat lainnya yang dipandang perlu.
3.2.3. Fasilitator
Proses pembahasan rancangan RPDP difasilitasi oleh Tim Fasilitator RPDP - PDPT dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi.
3.2.4. Proses Pembahasan
Agenda dan proses pembahasan adalah sebagai berikut : a. Pembukaan dan pengarahan oleh Camat ;
b. Pemaparan proses penyusunan Rancangan RPDP oleh Kepala Desa; c. Pemaparan pokok-pokok materi Rancangan (Awal) RPDP oleh Tim
Penyusun;
d. Tanggapan, masukan dan saran dari peserta Musrenbang Desa; e. Tanggapan balik Kepala Desa/Tim Penyusun;
f. Pembahasan oleh peserta
- Pembahasan dimaksud dilakukan dalam kelompok-kelompok diskusi.
- Jumlah kelompok dimaksud disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.
- Kelompok diskusi dimaksud dipimpin oleh pimpinan diskusi, yang terdiri dari seorang ketua dan seorang sekretaris.
- Pimpinan diskusi dipilih dari dan oleh anggota kelompok diskusi secara demokratis.
g. Penyampaian hasil-hasil pembahasan peserta Musrenbang
h. Penjelasan tindak lanjut hasil pembahasan Rancangan RPDP oleh Kepala Desa.
i. Penutupan oleh Kepala Desa.
3.2.5. Hasil
36
3.3. Penetapan Rancangan RPDP 3.3.1. Forum Penetapan
a. Rancangan Akhir RPDP ditetapkan dalam Forum BPD yang diselenggarakan oleh dan sesuai Peraturan Tata tertib BPD ;
b. Rapat dimaksud dipimpin oleh Pimpinan BPD. 3.3.2. Peserta Rapat
Peserta Rapat BPD untuk penetapan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP adalah : • Semua anggota BPD • Kepala Desa • Sekretaris Desa • Perangkat Desa • Anggota LPMD
• Anggota Tim Penyusun Rancangan RPDP
3.3.3. Sifat Rapat
Rapat BPD untuk penetapan Peraturan Desa tentang RPDP bersifat terbuka untuk umum.
3.3.4. Penetapan Pengesahan
Rancangan Akhir RPDP ditetapkan dan disahkan dengan Peraturan Desa.
3.3.5. Tahapan Kegiatan Penetapan dan Pengesahan
A. Pengajuan Rancangan Peraturan Desa
Kepala desa Wajib mengajukan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP kepada BPD, paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan Musrenbang Desa Pembahasan Rancangan (awal) RPDP.
B. Penetapan Jadwal Pembahasan dan Penetapan oleh BPD
1) Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Rancangan Peraturan Desa dimaksud diterima, BPD menetapkan jadwal
37
pelaksanaan Rapat Penetapan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP
2) Rapat Penetapan dimaksud dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP diterima.
C. Proses Rapat Penetapan
1) Pembukaan dan Pengantar Rapat oleh pimpinan Rapat.
2) Penyampaian Nota Pengantar rancangan Peraturan Desa tentang RPDP oleh Kepala Desa.
3) Tanggapan Anggota BPD. 4) Jawaban Kepala Desa.
5) Pengambilan Keputusan / Penetapan Peraturan Desa tentang RPDP.
6) Penandatanganan naskah persetujuan bersama terhadap Peraturan Desa tentang RPDP oleh Kepala Desa dan Ketua BPD.
D. Hasil
Hasil dari proses penyusunan tersebut diatas adalah Dokumen Peraturan Desa tentang Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tangguh Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi. Sedangkan Dokumen Naskah Kebijakan Pembangunan Desa Tahun 2012 - 2016 ; dan Rencana Kegiatan Pembangunan (RKP) Desa Cidadap Tahun 2012 yang merupakan satu kesatuan dari Dokumen Perdes tersaji pada Lampiran 15 sampai dengan
38
BAB IV
PENGENDALIAN
PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESA PESISIR
Pengendalian adalah serangkaian kegiatan pemantauan, pengawasan, dan tindak
lanjut yang dilakukan untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dan memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan tujuan program. Sedangkan Pemantauan dan
Pengawasan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan kegiatan,
mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbu dalam pelaksanaan kegiatan. Dan Tindak lanjut merupakan kegiatan atau langkah-langkah operasional, yang perlu ditempuh berdasarkan hasil pemantauan dan pengawasan.
Pengendalian atas penyelenggaraan Rencana Pengembangan Desa Pesisir atau RPDP dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi. Dan Dinas Kelautan dan Perikanan dapat membentuk tim monitoring dan evaluasi dan/atau melimpahkan kepada Unit Kerja Teknis.
Pada pelaksanaan pengendalian terhadap RPDP Desa Cidadap Kecamatan Simpenan maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi akan melakukan hal – hal sebagai berikut :
a. Pemberian pedoman dan standar yang lebih rinci dalam pelaksanaan RPDP; b. Pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi atas pelaksanaan RPDP; c. Pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan RPDP.
39
BAB V
EVALUASI
PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESA PESISIR
Hasil pengendalian digunakan sebagai bahan evaluasi yang selanjutnya oleh Pemerintah Desa Cidadap Kecamatan Simpenan dapat digunakan sebagai bahan pelaksanaan Rencana Pengembangan Desa Pesisir atau RPDP.
1. Pada setiap tahapan proses penyusunan mulai dari persiapan sampai dengan penetapan RPDP akan diadakan evaluasi terhadap pelaksanaan dan penilaian terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dapat dicapai. 2. Evaluasi akan dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Sukabumi dalam rangka memberikan penilaian kinerja Tim Pemberdayaan Desa maupun Tim Pendamping.
3. Lingkup evaluasi secara umum meliputi : (1) Kinerja Tim Pemberdayaan Desa, (2) Kinerja Pendamping
(3) Kinerja Kelompok penerima manfaat
4. Variabel atau indikator evaluasi/penilaian meliputi : (1) Ketertiban administrasi;
(2) Ketaatan kepada ketentuan
(3) Capaian tujuan dan sasaran kegiatan.
5. Hasil evaluasi dan penilaian selanjutnya akan dijadikan dasar bagi keberlanjutan program pengembangan desa pesisir, termasuk penentuan besaran serta alokasi masing-masing desa pesisir.
40
BAB VI
PENUTUP
Dokumen Rencana Pengembangan Desa Pesisi (RPDP) Tangguh Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi yang disusun secara partisipatif dengan pelaksanaan Musrenbangdes yang dihadiri oleh stakeholders. Dan RPDP Tangguh ini disusun berdasarkan profile, RPJMDesa, dan RKPDesa sehingga sangat terkait erat sinkronisasi dan bersinergi untuk pembangunan desa kedepan selama 5 (tahun). Oleh karena itu, Kepala Desa dan jajarannya untuk pembangunan wilayah pesisir harus mengacu pada RPDP Tangguh ini sehingga harapannya adalah Desa Cidadap beserta masyarakatnya sangat siap mengantisipasi bencana dan perubahan iklim dengan dibangunnya lingkungan/infrastruktur, bergiatnya usaha, dan pengelolaan sumberdaya yang didasarkan pada ketangguhan sumbedaya manusianya.
40
42
Lampiran 1. Tim Penyusun RPDP Tangguh Desa Cidadap Kecamatan Simpenan
NO NAMA UNSUR TANDA TANGAN
1 M.U. Soebandie Kepala Desa
1 2
2 Sudiawanto Sekretaris Desa
3 Dedi Supriadi Ketua BPD
3 4
4 Aruji Sekretaris BPD
5 Sutisna LPMD
5 6
6 Bakur K. Tokoh Masyarakat
7 Itar Sutisna Kadus Cimapag
7 8
8 Ikoh Suwandi Perangkat Desa
9 H. Solehudin Tokoh Agama
9 10
Lampiran 2.
Jadwal Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir (Rpdp) pada Program
Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) Tahun 2012 di Desa Cidadap Kecamatan
Simpenan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
No. Pertemuan Ke Hari/Tanggal-Bulan-Tahun Waktu (WIB)
Materi Pelaksana Metode/Teknik Peserta
(Orang)
1. I Rabu, 27 Juni 2012 09.00 – 14.00 1. Penyampaian AgendaAcara/Kesepakatan Kegiatan
2. Sambutan Pemerintah Desa 3. Sambutan Pemerintah Kecamatan 4. Sambutan Pemerintah Daerah/SKPD 5. Pemaparan Program PDPT
6. Pemaparan dan Teknis Penyusunan RPDP 7. Penutupan Agenda Acara
Panitia Kepala Desa Camat Simpenan
Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Fasilitator
Panitia
PRA dan FGD
1. II Rabu, 04 Juli 2012 09.0 – 14.00 1. Penyampaian Agenda Acara 2. Pembukaan dan pengarahan
3. Pemaparan proses penyusunan Rancangan RPDP
4. Pemaparan pokok-pokok materi Rancangan Awal RPDP
5. Analisis dan Pembahasan Masalah, Potensi, dan lain – lain
6. PenutupAgenda Acara Panitia Camat Kepala Desa Tim Penyusun Kelompok Kerja/Pokja Panitia PRA dan FGD
2. III Rabu, 11 Juli 2012 09.0 – 14.00 1. Penyampaian Agenda Acara
2. Analisis dan Pembahasan Masalah, Potensi, dan lain – lain (Lanjutan)
3. Penyampaian hasil-hasil pembahasan peserta Musrenbang
4. Penjelasan tindak lanjut hasil pembahasan Rancangan RPDP
5. Penutupan Agenda Acara
Panitia Kelompok Kerja/Pokja Tim Penyusun Kepala Desa Panitia PRA dan FGD