• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN COPING STRES PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN COPING STRES PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 1||

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN COPING

STRES PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 3 KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling UNP Kediri

OLEH:

DIYANA APRILIANA NPM: 11.1.01.01.0092

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UNP KEDIRI

(2)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 2||

(3)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 3||

(4)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 4|| HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN COPING STRES

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Diyana Apriliana

11.1.01.0092

FKIP – BIMBINGAN KONSELING

Diyanaapriliana30.da@gmail.com

Dr. Kasman, M.Pd dan Dra. Khususiyah, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini akan menguji korelasi antara variabel kecerdasan emosi dengan variabel coping stres. Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan ketrampilan sosial. Coping stres merupakan upaya individu untuk mengatasi keadaan atau situasi yang menekan, menantang, atau mengancam. Sampel pada penelitian ini berjumlah 104 peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2015/2016. Data penelitian dianalisis menggunakan korelasi Product moment. Dan didapatkan nilai koefisien sebesar 0,746 untuk koefisien rxy tabel pada taraf

signifikansi 5% sebesar 0,195. Maka ho ditolak dan ha digunakan untuk menjawab hipotesis. Sehingga ada

hubungan antara kecerdasan emosi dengan coping stres peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015.

Kata kunci: kecerdasan emosi, coping stres LATAR BELAKANG

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Bab I telah dijelaskan bahwa peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Untuk dapat mengembangkan potensi peserta didik, setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai

dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik (UU No. 20 Tahun 2003 Bab XII).

Masa remaja begitu sangat penting dalam tahap perkembangan individu. Dalam tahap ini remaja usia 13-15 tahun yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama mencari jati dirinya. Masa remaja juga dikenal dengan masa storm and stress (badai dan tekanan) dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang

(5)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 5|| bervariasi, biasanya individu banyak

mengalami konflik dalam dirinya dan dalam lingkungannya (Sarwono, 2002). Remaja juga dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga remaja memiliki jiwa petualangan yang besar pula. Lingkungan memberi sumbangan terbesar pada remaja untuk mecari jati dirinya. Masa remaja adalah masa mencari identitas diri. Mereka tak jarang dapat menimbulkan berbagai permasalahan seperti perkelahian, pornografi, pencurian dan perilaku anti sosial. Keinginan untuk mengaktualisasikan diri juga muncul dalam remaja, berprestsi setinggi mungkin menjadi tujuan remaja dengan berbagai cara akan dilakukan oleh remaja untuk dapat merealisasikannya.

Dengan begini peserta didik dapat mengalami stres mental, seperti yang diungkapkan Sarwono (2012: 117) bahwa sistem pendidikan yang mengutamakan prestasi sekolah sebagai satu-satunya tolak ukur untuk prestasi seseorang dapat membuat stres mental. stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan karena itu sesuatu yang mengganggu keseimbangan kita (Maramis, 1980: 85).

Diperlukan tindakan atau upaya untuk dapat mengurangi, menekan bahkan menghilangkan stres yang biasa disebut

coping (Parry, 1992). Menurut Bart Smet

(dalam Kuntjojo, 2009: 48) coping

mempunyai dua macam fungsi, yaitu: (1)

Emotional-focused coping dan (2) Problem-focused coping. Lazarus dan Folkman (Bart

Smet, 1994 : 143), menggambarkan coping sebagai suatu proses di mana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan asing berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful.

Melihat keterkaitan kecerdasan emosi dengan kemampuan coping stres peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 3 Kediri, sebagai salah satu kunci untuk dapat mengatasi berbagai masalah yang muncul di masa remaja maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk meneliti “hubungan kecerdasan emosi dengan kemampuan coping stres peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015”.

METODE

Identifikasi Variabel

Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah (Cooper & Emory, 1995). Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional yaitu suatu model penelitian yang bermaksud mengadakan penelitian dan penaksiran tentang karakteristik suatu populasi melalui sampel yang ditarik dari populasi. Dalam penelitian ini terdapat dua

(6)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 6|| variabel yaitu variabel X (kecerdasan emosi)

yang merupakan variabel bebas dan variabel Y (coping stres) sebagai variabel terikat. 1. Variabel Kecerdasan Emosi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil variabel bebas (X) yaitu kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan dan memahami secara lebih efektif terhadap daya kepekaan emosi yang mencakup kemampuan mengenali emosi diri sendiri, mampu mengelola emosi diri sendiri, memotivasi diri sendiri atau orang lain, mampu memahami emosi orang lain dengan efektif, dan membina hubungan dengan orang lain.

2. Variabel Coping Stres

Dalam penelitian ini variabel terikat (Y) adalah coping stres. Coping stres adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi, menguasai, meredakan bahkan menghilangkan tekanan (stressor) yang dapat menyebabkan stres.

Teknik dan Pendekatan Penelitian

Teknik pada penelitian ini adalah teknik korelasional yaitu suatu model penelitian yang bermaksud mengadakan penelitian dan penaksiran tentang karakteristik suatu populasi melalui sampel yang ditarik dari populasi tersebut. Hubungan kecerdasan emosi dengan coping stres dapat digambarkan sebagai berikut.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif karena data yang diambil dalam bentuk angka dan akan diproses secara statistik. Data dideskripsikan secara deduksi yag bersifat objektif. Dengan observasi untuk menguji validitas dan reliabilitas ditariklah kesimpulan.

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kediri yang beralamat di jalan Joyoboyo 84 Kediri. Sekolah ini memiliki akses yang mudah untuk ditempuh dari dalam kota maupun luar kota dan sesuai dengan subjek penelitian yang dicari oleh peneliti dengan judul hubungan kecerdasan emosi dengan kemampuan coping stress peserta didik kelas VIII tahun 2014/2015. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2015.

Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 399 peserta didik, yang terdiri dari 9 kelas yaitu mulai dari kelas VIII-A sampai dengan kelas VIII-I. Dalam proses pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling

Variabel Pengaruh

Variabel Terpengaruh

(7)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 7|| yaitu sampel yang diperoleh secara acak dari

subjek-subjek dalam populasi yang terdiri dari beberapa kelompok dan pengambilan subjek dalam setiap kelompok populasi ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing kelompok.

Penentuan jumlah sampel dilakukan setelah mengetahui jumlah total sampel yang akan dijadikan objek penelitian. Menurut Arikunto (2000: 134), apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga bila subyeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Penelitian ini menggunakan 26% dari total sampel peserta didik kelas VIII dikarenakan persentase sebesar 26% dianggap mewakili dari total sampel. Jadi jumlah sampel 26% x 399 = 104 sampel. Dari jumlah sampel yang ditentukan bahwa pengambilan sempel diambil dari 3 kelas VIII.

Alat Ukur

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan dua buah intrumen yaitu instrumen kecerdasan emosional dan instrumen coping stres. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas pada semua variabel maka hasil yang didapat pernyataan yang bersifat valid dari keseluruhan item berjumah sebanyak 47 item yang dikembangkan dari kedua variabel yaitu variabel kecerdasan emosional berjumlah 26 item dan variabel daya tahan terhadap stres berjumlah 21 item.

Instrumen kecerdasan emosional menggunakan 5 aspek yang dikemukakan oleh Goleman sebagai kisi-kisi instrument yaitu mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi diri sendiri, memotivasi diri sendiri, memahami emosi orang lain, dan membina hubungan baik dengan orang lain. Lalu untuk instrument coping stres menggunakan kisi-kisi instrumen action, cautiousness, negotiation, escapism, minimalization, self blame, dan seeking meaning.

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket tertutup dengan skala 5, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), kurang sesuai (KS), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Dalam penelitian ini peneliti memberikan angket yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban, sehingga responden hanya memberikan tanda pada jawaban yang dipilih. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua angket yaitu angket pengukuran kecerdasan emosional dan angket pengukuran daya tahan terhadap stres. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2015 di SMP Negeri 3 Kediri. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan skoring untuk keperluan analisis data.

(8)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 8|| Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik penelitian korelasional. Penelitian korelasional ini menyelidiki atau meneliti suatu hubungan antara variabel-variabel yang beragam. Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan menggunakan instrumen teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik deskriptif analisis artinya penelitian ini menguraikan secara jelas tentang hubungan dua variabel tersebut. Lalu dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pemilihan pendekatan kuantitatif dengan pertimbangan bahwa dalam penelitian ini mengkaitkan beberapa variabel, karena data kuantitatif berupa angka (numerik) yang menggunakan analisis statistik dan karena tidak melakukan perubahan atau tidak ada perlakuan khusus terhadap variabel yang diteliti, maka data diambil dari sampel atas populasi.

HASIL PENELITIAN

Dari hasil ujicoba validitas dan reliabilitas variabel kecerdasan emosional diketahui dari 30 item pernyataan yang diujicobakan kepada 104 responden, sebanyak 26 item dinyatakan valid sedangkan sisanya 4 item pernyataan diyatakan tidak valid yaitu nomor item 4, 5, 25, 27 dengan Corrected

Item - Total Correlation 0.021, 0.053, -0.006,

0.076 karena rhitung < rtabel yang sebesar 0.254.

Sedangkan pada variabel coping stres

diketahui sebanyak 21 item dinyatakan valid sedangkan sisanya 3 item pernyataan diyatakan tidak valid yaitu nomor item 9, 12, 18 dengan Corrected Item - Total Correlation -0.063, 0.015, -0.090 karena rhitung < rtabel yang sebesar 0.254.

Melalui pengujian normalitas data dengan menggunakan progam SPSS 16.0 for

Windows diperoleh bahwa kedua variabel

dalam penelitian ini berdistribusi normal. Tes

Kolmogorov-Smirnow bahwa nilai

signifikansi untuk kecerdasan emosi 0,106 dan untuk coping stres 0,125. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 yakni 0,106 > 0,05 dan 0,125 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada data variabel kecerdasan emosi dan coping stres berdistribusi normal.

Untuk mengetahui ada hubungan atau tidak antara kecerdasan emosi dengan coping stres pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015 yaitu dengan menganalisis data menggunakan

Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS 20.0 for windows.

Berdasarkan hasil analisis data tentang hubungan antara kecerdasan emosional dengan coping stres peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri tahun pelajaran 2014/2015 dengan perhitungan diatas, maka analisis data melalui perhitungan dengan rumus Product Moment dan SPSS 20.0 for

(9)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 9||

Windows dapat diketahui bahwa angka hasil

perhitungan koefisien korelasi atau

sebesar 0,746 dan dengan taraf

signifikansi 5% maka diketahui sebesar

0,195 dengan kata lain > yaitu sebesar 0,746 > 0,195 sehingga hal ini berarti ada korelasi yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan coping stres peserta didik.

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis data diatas, menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi > yaitu sebesar 0,746 > 0,195 sehingga hal ini berarti ada korelasi yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan coping stres, akibatnya Ha berbunyi “ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan coping stres peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri tahun pelajaran 2014/2015” diterima dan H0 berbunyi “tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan coping stres peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri tahun pelajaran 2014/2015” ditolak. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan daya tahan terhadap stres dapat diterima.

PEMBAHASAN

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara kecerdasan emosional dengan coping stres peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri

tahun pelajaran 2014/2015. Dengan adanya kecerdasan emosional pada coping stres akan menyebabkan peserta didik mampu memberikan tanggapan yang sesuai dengan apa yang dihadapinya, bukan menghindari situasi yang menekan, mempunyai banyak akal, percaya kepada kemampuannya sendiri, tahu apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana cara mengatasi masalah yang tengah dihadapinya.

Berdasarkan deskripsi data di atas, diketahui dari daftar klasifikasi tingkat coping stres tinggi sebanyak 62 peserta didik sedangkan angka tingkat coping stres sedang dengan 41 peserta didik dan ada 1 peserta didik dengan tingkat coping stres rendah. Siswanto (2007: 60) mengungkapkan coping dimaknai sebagai apa yang dilakukan individu untuk dapat menguasai situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan, luka, kehilangan dan ancaman. Dengan kata lain coping merupakan reaksi individu ketika menghadapi stres/tekanan. Stres dapat muncul ketika individu merasa terancam oleh sejumlah bahaya yang bersifat fisik atau emosional, intimidasi, diperlakukan buruk, kehilangan prestise, takut akan penolakan, tekanan waktu yang tidak realistik, atau ketiadaan pilihan yang dapat dipikirkan (Jensen 2008: 356).

Kecerdasan emosi yang baik akan memiliki pengaruh yang positif untuk peserta didik khususnya dalam melakukan coping

(10)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 10|| stres. Sesuai dengan pendapat Siswanto

(2007: 50) bahwa pada tingkat tertentu peserta didik memerlukan stres, stres yang optimal akan membuat motivasi menjadi tinggi, orang menjadi lebih bergairah, daya tangkap dan persepsi menjadi tajam dan lebih tenang. Hal ini berkesinambungan dengan kemampuan emosi untuk mencapai prestasi-prestasi yang optimal, kecerdasan emosi yang tinggi akan semakin bersemangat dalam keadaan emosi bukan makin depresi (Sarwono 2012: 100). Stres dapat terjadi bila ada stressor yang mempengaruhinya, dengan demikian coping stres harus dimiliki oleh individu untuk mengontrol pikiran dan tindakan. Hal ini seperti yang diungkapkan Shapiro (dalam Zulwidyaningtyas 2014: 74) bahwa individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi memiliki keyakinan yang tinggi tentang didrinya sendiri, penuh antusias dan memnggunakan informasi sehingga dapat membimbing pikiran dan tindakan.

KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil dari pegujian yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa mayoritas peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri memiliki kecerdasan emosional yang tergolong pada kategori sedang dengan rata-rata skor sebanyak 76,9 %. Sedangkan mayoritas peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri memiliki coping stres juga tegolong pada

kategori tinggi dengan rata-rata skor sebanyak 59,6 %. Jadi semakin tinggi kecerdasan emosional peserta didik maka semakin tinggi pula coping stres peserta didik. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosional peserta didik maka semakin rendah pula coping stres peserta didik.

Dari hasil analisis data dan hasil dari pengujian hipotesis yang telah dianalisis dapat disimpulkan ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan coping stres peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri tahun pelajaran 2014/2015 bahwa nilai koefisien korelasi > yaitu sebesar 0,746 >

0,195 sehingga hal ini berarti ada korelasi yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan coping stres.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. & Supriyono W. 1991. Psikologi

Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Farhan, M. 2013. Analisis Regresi Terapan:

Teori, Contoh Kasus, dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Fefriawati, R. 2010. Hubungan Antara

Kecerdasan Emosional Dengan

Perilaku Agresif Remaja di SMKN 5

(11)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 11|| Padang: Ilmu Keperawatan Universitas

Andalas.

Gottman, J. & DeClaire, J. 2008.

Mengembangkan Kecerdasan

Emosional Anak. Jakarta: Gramedia.

Hernita, P. (Ed.). 2012. Panduan Praktis

SPSS 20. Yogyakarta: Andi.

Ibung, D. 2 008. Stres Pada Anak (usia 6-12

tahun). Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Jensen, E. 2008. Brain-Based Learning

Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak Cara Baru dalam Pengajaran dan Pelatihan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Khairani, M. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Kuntjojo. 2009. Psikologi Abnormal. (online). tersedia http://www.

ebekunt.files.wordpress.com/2009/11/p

sikologi-abnormal.pdf.html, diunduh

19 Januari 2015.

LeDoux, J. 2011. The Emotional Brain Penopang Misterius bagi Kehidupan Emosional. Yogyakarta: Baca.

Maramis. 1994. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.

Mashar, R. 2011. Emosi Anak Usia Dini dan

Strategi Pengembanganya. Jakarta:

Kencana.

Mukarromah, E. 2008. Hubungan antara

Kecerdasan Emosional (Emotional

Intelligence) dengan Perilaku Agresif pada Polisi Samapta di Polda Metro Jaya. Jurnal. Dipublikasikan. Jakarta:

Psikologi Universitas Esa Unggul. Nggermanto, A. 2008. Quantum Quotient

(Kecerdasan Quantum): Cara Cepat Melejitkan IQ, EQ, dan SQ Secara Harmonis. Bandung: Nuansa.

Prayascitta, P. 2010. Hubungan antara

Coping Stress dan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Belajar Remaja yang

Orang Tuanya Bercerai. Skripsi.

Dipublikasikan. Surakarta: Psikologi Universitas Sebelas Maret.

Santrock, J. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Sarastika, P. 2014. Manajemen Pikiran untuk

Mengatasi Stres Depresi Kemarahan dan Kecemasan. Yogyakarta: Araska.

Sarwono, S. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Siswanto. 2007. Kesehatan Mental Konsep,

Cakupan dan Perkembangannya.

(12)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 12|| Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Bisnis(Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suprapto. 2013. Metodelogi Penulisan Ilmu

Pendidikan dan Ilmu-Ilmu

Pengetahuan Sosial. Yogyakarta:

CAPS (Center for academic publishing

service).

Zulwidyaningtyas, E. 2014. Hubungan antara

Kecerdasan Emosi Dengan Interaksi Sosial pada Peserta Didik Kelas X di SMA Negeri 1 Kediri Tahun Pelajaran

2013/2014. Skripsi. Tidak

dipublikasikan. Kediri: BK Universitas Nusantara PGRI.

(13)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 13||

(14)

Diyana Apriliana | 11.1.01.01.0092 FKIP - BK

simki.unpkediri.ac.id || 14||

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dilihat pada gambar 3D bangunan 1 pada gambar tersebut ialah tampak depan dari bangunna, sedangkan pada gambar 3D bangunan 2 memperlihatkan bangungan yang terletak

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Pantai Pesisir Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi; Fitratul Qomariah, 090810101129; 2013; 84 halaman; Jurusan

[r]

Kantong pastik kresek berwarna terutama hitam kebanyakan mrpk produk daur ulang yg sering digunakan untuk mewadahi makanan.. Dlm proses daur ulang tsb riwayat penggunaan

Berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan/atau instrumental teramati peningkatan kegiatan yang semakin nyata atau dapat berupa erupsi yang mengancam daerah sekitar pusat

Setelah semua syarat materiil dipenuhi maka PPAT akan membuatkan akta jual belinya, sesuai dengan ketentuan Pasal 37 PP 24/1997 harus dibuat oleh PPAT. Akta peralihan

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan daftar

Kode Kabupaten atau Kota lokasi proyek atau penggunaan kredit atau