• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transkrip Wawancara. Lampiran 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Transkrip Wawancara. Lampiran 2"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

106

(2)

107 Lampiran 1

(3)

108 Lampiran 2

Transkrip Wawancara

Informan Kunci

1. Informan kunci pertama yang peneliti wawancarai adalah Ibu Dian Agustiyarti, Beliau merupakan pegawai Sekretariat PIKK Jawa Tengah. Wawancara dengan Ibu Dian dilakukan tanggal 18 April 2012 di PIKK Jawa Tengah pada jam 13.30 wib. Berikut hasil wawancara yang peneliti dapatkan.

Peneliti : Berapa lama mengurus PIKK Jawa Tengah?

Narasumber : Mulai dari awal pendirian PIKK Jawa Tengah, tahun 2002.

Peneliti : Kalo untuk promosi, seperti iklan, apa saja yang sudah dilakukan?

Narasumber : Kalo periklanan ya ada brosur mbak, untuk iklan yang lainnya mungkin Dinperindag yang lebih paham. Tapi kalo di PIKK ini lebih banyak ke event-eventnya.

Peneliti : Event seperti apa yang sering dilakukan?

Narasumber : Eventnya seperti pasar murah, festival, lomba-lomba, dan pameran industri kecil.

Peneliti : Bagaimana dengan pengelolaan kios di PIKK?

Narasumber : Pengelolaan kios di atur oleh Pemerintah sejak awa pendirian, dengan melakukan sosialisasi pada pelaku industri-industri kecil di Jawa Tengah. Peneliti : Apa ada kriteria khusus untuk produk yang dijual di PIKK?

Narasumber : Sepertinya tidak ada ya, hanya prioritasnya lebih ke produk-produk hasil industri kecil dari sekitar Jawa Tengah

Peneliti : Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan PIKK?

Narasumber : Upaya yang dilakukan lebih banyak oleh Pemerintah, ada juga Paguyuban yang anggotanya para pedagang. Salah satunya dengan adanya Resto Tahu yang diharapkan mampu menarik pengunjung.

2. Informan kunci kedua yang peneliti wawancarai adalah Ibu Didiek Widijawati, Beliau merupakan Pengurus PIKK dari Dinperindag Jawa Tengah. Peneliti mendapatkan info

(4)

109

mengenai beliau dari arahan Ibu Dian, sekretariat PIKK Jawa Tengah. Wawancara dengan Ibu Didiek dilakukan tanggal 3 Mei 2012 di Dinperindag Jawa Tengah pada jam 10.30 wib. Peneliti : Berapa lama mengurus PIKK Jawa Tengah?

Narasumber : 3 tahun

Peneliti : Bagaimana pengelolaan yang dilakukan oleh Dinperindag terhadap PIKK? Narasumber : Sekarang ini PIKK sedang masa peralihan mbak, pejabat yang dulu mengurus sudah di mutasi. Saat ini PIKK dikelola oleh bagian Agro dan Hasil Hutan, namun entah kenapa kepengurusannya akan dikembalikan lagi ke bagian kesekretariatan seperti dulu. Untuk alasannya sendiri juga kurang begitu paham ya mbak, karena ini juga keputusan dari atasan. Saya juga akan segera pindah ke Jakarta.

Peneliti : Bagaimana kegiatan pemasaran yang dilakukan di PIKK Jawa Tengah, kan barang yang dijual berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah? Narasumber : Kalo kegiatan pemasaran yang dilakukan ya melalui kios-kios yang telah

disediakan di sini mbak, jika ada pembeli yang datang ya langsung berbelanja disini. Produsen hanya kasih stok barang, disini ada penjaga kios-kios yang melayani pembeli.

Peneliti : Produk seperti apa saja yang dijual di PIKK? Apa ada kriteria khusus? Narasumber : Produk yang dijual ya seperti Batik, kerajinan, dan hasil-hasil industri

kecil dari Jawa Tengah. Dari Dinperindag sih tidah ada kriteria khusus ya, sebenarnya ada tapi tidak dapat dijalankan. Barang-barang yang dikehendaki sebenarnya yang berasal dari produsennya langsung, sehingga harganya pun mampu bersaing. Akan tetapi yang disana pada kenyataannya malah para pedagang perantara yang mengambil barang-barang dari produsen untuk dijual kembali di PIKK.

Peneliti : Upaya seperti apa yang telah dilakukan oleh Dinperindag untuk mengembangkan PIKK?

Narasumber : Pada awalnya pengelola berupaya untuk mengembangkan PIKK dengan menarik para pedagang kerajinan disepanjang jalan Lopait menuju Salatiga, akan tetapi mereka tidak bersedia. Selain itu untuk respon dari berbagai daerah di Jawa Tengah kurang cooperatif, contohnya daerah

(5)

110

Karanganyar juga kurang begitu tertarik. Padahal pada awal pendiriannya sudah dilakukan ssosialisasi dengan mengundang perwakilan produsen industri-industri kecil di Jawa Tengah, akan tetapi minatnya kurang. Peneliti : Kalo untuk kegiatan promosi, apa saja yang dilakukan untuk

mengembangkan PIKK dan IKK di dalamnya?

Narasumber : Upaya yang sudah kami lakukan juga tidak kurang-kurang dalam mempromosikan PIKK. Dulu ada website khusus untuk PIKK, tetapi sekarang sudah non aktif. Kemudian ada pula brosur-brosur yang dibuat guna menginformasikan apa saja yang ada di PIKK, kami juga beriklan di majalah khusus iklan untuk area Ungaran, Ambarawa, dan Salatiga. Tak tanggung-tanggung kami juga memilih iklan tersebut untuk dipasang di bagian cover, kan harganya juga beda ya kalo di cover sama di dalam majalah, kertas sama warnanya juga berbeda, tentunya lebih menarik jika di cover. Untuk kegiatan promosi lainnya kami juga sering mengadakan event-event disana, karena ya tujuannya itu tadi untuk menarik pengunjung. Akan tetapi ramainya ya hanya pas disaat event itu saja. Ada pula kami menulis artikel di Tabloid.

Peneliti : Bagaimana dengan pengelolaan kios di PIKK?

Narasumber : Untuk sisten sewa kios di PIKK biasanya dibayarkan per bulan, bisa juga per tahun. Akan tetapi karena kondisi yang sepi, saat ini para penyewa keberatan sehingga dari Dinperindag agak melonggarkan dan memaklumi, tidak ada biaya sewa.

Peneliti : Apa rencana ke depan yang dilakukan oleh Dinperindag?

Narasumber : Melihat kondisi yang sepi, pemanfaatannya kurang maksimal, kami selalu mengharapkan jika ada acara-acara agar sebaiknya dilaksanakan di sana agar membantu mempromosikan dan meramaikan. Selain itu kami juga membentuk Paguyuban untuk para pedagang di PIKK, agar mereka dapat berkembang sendiri dan tidak tergantung pada Pemerintah.

3. Informan kunci yang berikutnya didapatkan dari arahan Ibu Didiek, pengurus PIKK dari Dinperindag Jawa Tengah. Informan kunci tersebut adalah Ibu Indah Rakhmawati, yang juga

(6)

111

merupakan Pengurus PIKK dari Dinperindag Jawa Tengah. Wawancara dengan Ibu Indah dilakukan tanggal 17 Juli 2012 di Dinperindag Jawa Tengah pada jam 10.00 wib.

Peneliti : Sudah berapa lama menangani PIKK Jawa Tengah? Narasumber : 3 tahun

Peneliti : Apa saja promosi yang dilakukan untuk mengembangkan PIKK dan IKK di dalamnya?

Narasumber : Untuk promosi kita lebih banyak mengadakan acara-acara disana, kemudian ada juga artikel di tabloid, brosur, dan berita di televisi lokal Semarang. Nanti lengkapnya ada di laporan publikasi.

Peneliti : Kegiatan seperti apa yang dilakukan oleh Dinperindag untuk mengembangkan PIKK?

Narasumber : Untuk kegiatan yang dilakukan di PIKK cukup banyak, seperti pasar murah yang diadakan menjelang lebaran, kemudian ada juga lomba-lomba masak, festival industri, dan pameran-pameran produk IKK Jawa Tengah. Peneliti : Upaya apa saja yang dilakukan oleh Dinperindag selama ini?

Narasumber : Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dan meramaikannya sudah dari dulu saat pendirian. Akan tetapi melihat kondisi yang sepi Pemerintah membangun Resto Tahu pada tahun 2009 yang diharapkan dapat menarik minat masyarakat terhadap PIKK. Mengenai kegiatan promosi yang dilakukan, seperti event-event ataupun pasar murah yang dilakukan di PIKK itu pelaksanaannya tergantung pada kebijakan dari pemerintah. Kami selalu mengupayakan agar dapat terus diselenggarakan karena acara seperti itu dapat menarik pengunjung dan bermanfaat bagi pedagang-pedagang di PIKK sana, akan tetapi harus nunggu acc dari atasan agar dananya juga turun.

4. Informan kunci yang berikutnya didapatkan dari arahan Ibu Didiek, pengurus PIKK dari Dinperindag Jawa Tengah. Informan kunci tersebut adalah Bapak Muhamad Sunarno, Beliau adalah Ketua Paguyuban PIKK Jawa Tengah. Wawancara dengan Pak Narno dilakukan tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pada jam 11.25 wib.

(7)

112

Narasumber : Mulai pada tahun 2010.

Peneliti : Apa tujuan di bentuknya Paguyuban Pedagang PIKK?

Narasumber : Dengan adanya paguyuban ini tentunya juga lebih mempersatukan semua pedagang di PIKK ini mbak. Kan disini kita sama-sama usaha, jadi pastinya ada persaingan antara pedagang satu dengan pedagang lainnya. Dengan adanya paguyuban ini, persaingan yang ada menjadi persaingan yang sehat. Semisal ada salah satu pedagang yang sakit, maka kita mengkoordinir untuk menjenguk. Intinya saling membantu, sudah seperti keluarga begitu lah.

Peneliti : Promosi apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan PIKK?

Narasumber : Kalo promosi yang sering dilakukan ya pameran itu mbak, biasanya dapet undangan dari Kabupaten atau Propinsi. Tapi itu atas nama PIKK, bukan paguyuban. Kalo saya tidak salah, baru-baru ini Pemerintah juga sedang menyiapkan ruang pamer untuk barang-barang hasil industri dan kerajinan di gedung Dekranasda, tapi masih belum jadi. Gedungnya yang di depan kantor Gubernur.

Peneliti : Kalau kegiatan lain, apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan PIKK?

Narasumber : Kegiatannya seperti pasar murah setiap satu tahun sekali, seperti bazar, diadakan setiap menjelang lebaran. Kalau untuk pedagangnya sendiri kami rutin mengadakan pertemuan setiap bulan, tempatnya di Resto Tahu. Kemudian ada juga halal bihalal setahun sekali. Untuk pengembangan PIKK kami juga mengadakan studi banding , tahun kemarin kami pergi ke Yogyakarta, tepatnya di Pasar Bringharjo.

Informan

1. Informan yang peneliti wawanncarai untuk menambah data penelitian adalah para pedagang yang berjualan di kios-kios PIKK Jawa Tengah. Informan yang pertama adalah Ibu Dian Agustiyarti, Beliau merupakan pegawai Sekrtariat di PIKK Jawa Tengah sekaligus mengurus Resto Tahu yang ada disana.Wawancara dengan Ibu Dian dilakukan tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pada jam 10.00 wib.

(8)

113

Peneliti : Nama kios? Narasumber : Resto Tahu

Peneliti : Sudah berapa lama berjualan di PIKK Jawa Tengah? Narasumber : Resto Tahu di bangun pada september tahun 2009 Peneliti : Barang yang dijual berasal dari mana?

Narasumber : Kalo untuk bahan baku tahunya kami memproduksi sendiri di sini mbak, di belakang terdapat kios khusus yang digunakan untuk pabrik tahu. Peneliti : Barang yang dijual memproduksi sendiri atau hanya pedagang perantara? Narasumber : Produksi sendiri

Peneliti : Bagaimana pengunjung yang datang pada hari biasa, hari libur, dan weekend?

Narasumber : Ramai pada hari minggu atau libur, kalau hari biasa yang seperti ini (sepi) Peneliti : Kendala apa saja yang selama ini dihadapi?

Narasumber : Masalahnya ya sepi itu, dan jumlah karyawannya kurang untuk Resto Tahu, kadang kalau lagi rame kami kualahan

Peneliti : Bagaimana mengenai biaya sewa kiosnya?

Narasumber : Resto Tahu ini kan programnya Pemerintah, jadi kios yang digunakan tidak dikenakan biaya sewa

Peneliti : Promosi apa saja yang selama ini dilakukan untuk mengembangkan produk yang dijual?

Narasumber : Promosinya gabung dengan PIKK dari Dinperindag, seperti event-event yang sering dilakukan di PIKK. Kalau yang disini ya lebih ke banner dan papan nama di depan PIKK. Saat event kami juga menyiapkan gerobag di depan agar lebih menarik pembeli

Peneliti : Apa rencana yang akan dilakukan untuk kedepannya? Narasumber : Belum ada rencana, mungkin dibuat lebih maju saja.

2. Informan yang kedua adalah Ibu Diana, Beliau adapah Pedagang di kios PIKK Jawa Tengah Wawancara dengan Ibu Diana dilakukan tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pada jam 10.40 wib.

(9)

114

Peneliti : Nama kios? Narasumber : Putri Tunggal

Peneliti : Sudah berapa lama berjualan di PIKK Jawa Tengah? Narasumber : 4 tahun

Peneliti : Barang yang dijual berasal dari mana? Narasumber : Pekalongan

Peneliti : Barang yang dijual memproduksi sendiri atau hanya pedagang perantara? Narasumber : Hanya berdagang saja, barangnya dari produsennya langsung

Peneliti : Berapa kisaran harga untuk barang yang dijual? Narasumber : Mulai dari 30-120 ribu, tergantung bahannya

Peneliti : Bagaimana pengunjung yang datang pada hari biasa, hari libur, dan weekend?

Narasumber : Kalau hari biasa ya sepi seperti ini, kalau liburan ya lumayan Peneliti : Kendala apa saja yang selama ini dihadapi?

Narasumber : Kendalanya sepi

Peneliti : Bagaimana mengenai biaya sewa kiosnya?

Narasumber : Kurang begitu tahu, disini hanya menjaga dan berdagang saja

Peneliti : Promosi apa saja yang selama ini dilakukan untuk mengembangkan produk yang dijual?

Narasumber : Gabung dengan paguyuban saja

3. Informan yang kedua adalah Ibu Yuli, Beliau adapah Pedagang di kios PIKK Jawa Tengah Wawancara dengan Ibu Yuli dilakukan tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pada jam 10.50 wib.

Peneliti : Nama kios? Narasumber : Berkah Uspana

Peneliti : Sudah berapa lama berjualan di PIKK Jawa Tengah? Narasumber : 10 tahun

Peneliti : Barang yang dijual berasal dari mana? Narasumber : Pekalongan

(10)

115

Narasumber : Barangnya dari produsennya langsung

Peneliti : Berapa kisaran harga untuk barang yang dijual? Narasumber : 45-80 ribu

Peneliti : Bagaimana pengunjung yang datang pada hari biasa, hari libur, dan weekend?

Narasumber : Tergantung, kalau ada acara ya ramai Peneliti : Kendala apa saja yang selama ini dihadapi? Narasumber : Sepi

Peneliti : Bagaimana mengenai biaya sewa kiosnya?

Narasumber : Tidak tahu. Disini saya hanya ditugaskan oleh atasan untuk menjaga kios, dan melayani orang-orang yang datang untung membeli saja

Peneliti : Promosi apa saja yang selama ini dilakukan untuk mengembangkan produk yang dijual?

Narasumber : Gabung dengan paguyuban

4. Informan yang kedua adalah Ibu Tika, Beliau adapah Pedagang di kios PIKK Jawa Tengah Wawancara dengan Ibu Tika dilakukan tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pada jam 11.00 wib.

Peneliti : Nama kios? Narasumber : Dara Jelita

Peneliti : Sudah berapa lama berjualan di PIKK Jawa Tengah? Narasumber : 4 tahun

Peneliti : Barang yang dijual berasal dari mana? Narasumber : Pekalongan

Peneliti : Barang yang dijual memproduksi sendiri atau hanya pedagang perantara? Narasumber : Barangnya dari produsennya langsung

Peneliti : Berapa kisaran harga untuk barang yang dijual Narasumber : 40-100 ribu

Peneliti : Bagaimana pengunjung yang datang pada hari biasa, hari libur, dan weekend?

(11)

116

Peneliti : Kendala apa saja yang selama ini dihadapi? Narasumber : Kurang pengunjung

Peneliti : Bagaimana mengenai biaya sewa kiosnya? Narasumber : Tidak tahu.

Peneliti : Promosi apa saja yang selama ini dilakukan untuk mengembangkan produk yang dijual?

Narasumber : Gabung dengan paguyuban

5. Informan yang kedua adalah Ibu Diah, Beliau adapah Pedagang di kios PIKK Jawa Tengah Wawancara dengan Ibu Diah dilakukan tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pada jam 11.10 wib.

Peneliti : Nama kios? Narasumber : Kusuma Klasik

Peneliti : Sudah berapa lama berjualan di PIKK Jawa Tengah? Narasumber : 4 tahun

Peneliti : Barang yang dijual berasal dari mana? Narasumber : Solo

Peneliti : Barang yang dijual memproduksi sendiri atau hanya pedagang perantara? Narasumber : Barangnya dari produsennya langsung

Peneliti : Berapa kisaran harga untuk barang yang dijual Narasumber : 40-100 ribu

Peneliti : Bagaimana pengunjung yang datang pada hari biasa, hari libur, dan weekend?

Narasumber : Sepi, kadang-kadang saja ramai

Peneliti : Kendala apa saja yang selama ini dihadapi? Narasumber : Sepi

Peneliti : Bagaimana mengenai biaya sewa kiosnya?

Narasumber : Kurang tahu mbak, mungkin bisa tanya bosnya saja

Peneliti : Promosi apa saja yang selama ini dilakukan untuk mengembangkan produk yang dijual?

(12)

117 Lampiran 3

Brosur-brosur PIKK Jawa Tengah

1. Brosur PIKK Jawa Tengah

(13)
(14)

119

2. Iklan PIKK Jawa Tengah di Majalah Iklan Segitiga Emas USA

(15)

120

(16)

121

(17)

122

(18)

123

(19)

124

(20)

125

Referensi

Dokumen terkait

Mengunjungi banyak negara-negara di dunia telah membuka mata saya, akan keberagaman sistem nilai, sosial, maupun budaya yang turut berpengaruh dalam sistem pelayanan

Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat SSRD adalah surat yang oleh wajib digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang

Perancangan buku etnofotografi kesenian Tari Kiprah Glipang, bertujuan sebagai dokumentasi visual yang lengkap tentang proses akulturasi kebudayaan Jawa dan Madura

• Zakat perniagaan ialah zakat yang wajib dikeluarkan hasil daripada harta perniagaan samada berasaskan pembuatan, perlombongan, perikanan, perkapalan, pembekalan,

Berdasarkan penjelasan diatas, perencanaan adalah usaha untuk melakukan tindakan/pekerjaan dalam rangka mencapai hasil yang diinginkan pada masa akan datang dengn merumuskan

Sementara itu bagi Guru-guru Tahun Satu, persediaan yang perlu mereka lakukan termasuklah aktiviti-aktiviti untuk menerima murid Tahun Satu, aktiviti minggu orientasi ,

Namun tampaknya kebebasan memilih jodoh bagi anak muda perempuan bukan cara untuk keluar dari subaltern, akan tetapi menentukan kawin dengan lelaki pendatang atas pilihan sendiri

[r]