KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS
CAPUNG (ORDO : ODONATA) DI KEBUN RAYA BOGOR
SITI NURUL INDAH HIDAYAH
PROGRAM STUDI ILMU HAMA & PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
ABSTRAK
SITI NURUL INDAH HIDAYAH. Keanekaragaman dan Aktivitas Capung
(Ordo : Odonata) di Kebun Raya Bogor. Dibimbing oleh HERMANU
TRIWIDODO dan DEWI SARTIAMI.
Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati termasuk di dalamnya keanekaragaman spesies serangga. Secara geografis, keanekaragaman hayati di negara kepulauan Indonesia sangat beragam.Serangga jenis capung termasuk salah satu kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia.Kelestarian capung perlu dipelihara dengan menjaga keberadaan tempat hidupnya yang sebagian besar berupa perairan.
Kebun Raya Bogor memiliki ragam koleksi flora dan merupakan tempat bernaung bagi berbagai jenis fauna seperti serangga, laba-laba, siput, burung dan sebagainya.
Penelitian yang sudah banyak dilakukan hanya seputar jumlah spesies tanaman, burung, dan lain-lain. Penelitian tentang serangga, khususnya capung, masih tergolong sedikit. Aspek keragaman dan aktivitas capung di sekitar area Kebun Raya Bogor belum banyak diketahui. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian yang berkala untuk mengetahui keragaman dan aktivitas capung.
Metode yang dilakukan di dalam penelitian ini dengan menangkap capung dengan jaring serangga. Selain itu, selama di tempat pengamatan juga diamati aktivitas capung tersebut. Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis spesies capung menggunakan literatur Australian’s Dragonflies dan A Pocket Guide to Drgaonflies of Peninsular Malaysia and Singapore.
Jenis capung yang ditemukan sebanyak sepuluh spesies capung yaitu Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Brachythemis contaminata, Neurothemis sp., Crocothemis servilia, Zyxomma obtusum, Hydrobasileus croceus, Ictinogomphus decoratus, Pseudagrion microcephalum, dan Pseudagrion rubriceps. Kesepuluh jenis capung ini tersebar di beberapa lokasi di Kebun Raya Bogor yaitu, Taman Lebak Sudjana Kassan, Kafe Dedaunan, Koleksi Tanaman Air, dan Istana Bogor. Aktivitas utama capung adalah terbang dan hinggap di atas permukaan tanaman air atau batu. Aktivitas capung dapat dipengaruhi oleh keberadaan air sungai, cuaca saat pengamatan, dan keberadaan tanaman air sebagai tempat hinggap.
Faktor yang mempengaruhi aktivitas capung adalah keberadaan air sungai, cuaca, dan keberadaan tanaman air sebagai tempat hinggap.
KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS
CAPUNG (ORDO : ODONATA) DI KEBUN RAYA BOGOR
SITI NURUL INDAH HIDAYAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI ILMU HAMA & PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
Judul Skripsi : Keanekaragaman dan Aktivitas Capung (Ordo : Odonata) di Kebun Raya Bogor
Nama Mahasiswa : Siti Nurul Indah Hidayah NRP : A44104051
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, MSc. Dra. Dewi Sartiami, MSi.
NIP.130937091 NIP. 131957317
Disetujui,
Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr. NIP. 131124019
RIWAYAT HIDUP
Siti Nurul Indah Hidayah lahir di kota Bogor tanggal 30 Mei 1986 dari pasangan Gozali Abdul Majid dan Chodijah. Penulis meupakan anak kedelapan dari sepuluh bersaudara.
Riwayat pendidikan penulis adalah SD Insan Kamil (1992-1998), SLTP Negeri 2 Bogor (1998-2001), SMU Negeri 3 Bogor (2001-2004), dan masuk IPB melalui jalur SPMB tahun 2004.
Penulis pernah mengikuti beberapa organisasi selama kuliah. Pada tahun 2005-2006, penulis bergabung di Lembaga Studi Islam Faperta (eL SIFA) sebagai staf Divisi Syi’ar. Tahun 2006-2007, penulis memegang amanah sebagai Kepala biro Syi’ar dan Pers Badan Kerohanian Islam Mahasiswa IPB. Tahun 2007 sampai sekarang menjabat sebagai Ketua Departemen Keputrian eL SIFA.
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, shahabat, dan umatnya yang mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas tugas akhir. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 28. Lokasi yang digunakan dalam penelitian yaitu Kebun Raya Bogor dan didanai oleh Yayasan Peduli Lingkungan (PEKA.
Ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, MSc. dan Dra. Dewi Sartiami, Msi. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi dan Ir.Uha Suhardja Satari, MS. sebagai dosen penguji tamu.
2. Dosen Pembimbing Pembimbing, Dr.Ir. Damayanti Buchori, MSc. yang telah membimbing saya selama kuliah di IPB.
3. Yayasan Peduli Lingkungan (PEKA) yang telah mendanai penelitian ini. 4. Bapak, Ibu, serta kakak dan adik tercinta yang telah memberi dukungan
sepenuhnya.
5. Teman-teman HPT’41
6. Teman-teman satu laboratorium (Anisa, Pipit, Yuli, Magda)
7. Teman seperjuangan di BKIM (Noneng, Merry, Nauli, Hening, Zikra, Erma, Vinan,Vita, Isni, Teh Neng, Teh Pera, Mbak Agus)
8. Retno dan Ilma sebagai teman satu bimbingan yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
Semoga skripsi ini bisa diterima dan bermanfaat bagi teman-teman yang lain. Selain itu, mendapat keberkahan dari Allah SWT. Amin.
Bogor, Agustus 2008
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR ... viii PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan ... 2 Manfaat ... 2 TINJAUAN PUSTAKA Capung Klasifikasi ... 3 Morfologi ... 3 Bioekologi ... 5 BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Penelitian ... 8 Metode Penelitian
Pengamatan Aktivitas ... 8 Pengambilan Sampel ... 8 Identifikasi ... 8 HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi Pengamatan... 9 Hasil Identifikasi ... 11 Identifikasi dan Aktivitas ... 18 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan... 26 Saran ... 26 DAFTAR PUSTAKA ... 27
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Perbedaan umum antara capung Anisoptera dan Zygoptera ... 3 2. Pengelompokkan famili berdasarkan subordo ... 4 3. Sebaran keberadaan capung di empat lokasi dalam area Kebun Raya
Bogor Februari-Mei 2008... 11 4. Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan
di Taman Lebak Sudjana Kassan dalam area Kebun Raya Bogor
Februari-Mei 2008 ... 13 5. Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan
di taman Kafe Dedaunan dalam area Kebun Raya Bogor
Februari-Mei 2008... 14 6. Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan
di Koleksi Tanaman Air dalam area Kebun Raya Bogor
Februari-Mei 2008 ... 15 7. Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan
di kolam belakang Istana Bogor dalam area Kebun Raya Bogor
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Lokasi pengamatan capung dalam area Kebun Raya Bogor
Februari-Mei 2008 ... 10 2. Capung famili Libellulidae di Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008.. 19 3. Sayap capung famili Libellulidae di Kebun Raya Bogor Februari-Mei
2008 ... 20 4. Tubuh Zyxomma obtusum (Anonim 2008) ... 23 5. Morfologi ujung abdomen dan venasi sayap Ictinogomphus decoratus
... 24 6. Sayap capung famili Coenagrionidae yang berada di Kebun Raya
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati termasuk di dalamnya keanekaragaman spesies serangga. Secara geografis, keanekaragaman hayati di negara kepulauan Indonesia sangat beragam. Selain itu, Indonesia merupakan daerah yang kondusif untuk perkembangan hewan termasuk serangga (Primack et al., 1998). Hal ini didukung oleh kondisi daerah yang memiliki suhu yang sedang dan memiliki ekosistem yang kondusif.
Serangga termasuk kelompok Arthropoda, memiliki keanekaragaman tertinggi, salah satu yang ordo menarik adalah capung. Jumlah capung yang melimpah terutama terdapat di kawasan tropis seperti Indonesia karena di kawasan ini terdapat berbagai macam habitat. Menurut Susanti (1998), di Indonesia terdapat sekitar 750 jenis capung, beberapa jenis di antaranya endemik di Sulawesi, misalnya Gynacantha penelope Ris. (Anisoptera: Aeshnidae).
Capung memiliki peranan dalam ekosistem sebagai predator. Salah satu kemungkinan peran capung adalah sebagai predator hama, bahkan capung jarum (Subordo: Zygoptera) ikut berperan sebagai musuh alami yang dapat mengurangi populasi hama tanaman pangan (Ariwibowo 1991). Hal ini menunjukkan posisi penting keberadaan capung dalam keseimbangan ekologi. Selain itu, peran capung bagi keberlangsungan ekosistem adalah indikator pencemaran lingkungan. Ketika kondisi perairan sudah tercemar, maka siklus hidup capung terganggu dan mengakibatkan jumlah populasi menurun. Kelestarian capung perlu dipelihara dengan menjaga keberadaan tempat hidupnya yang sebagian besar berupa perairan (Susanti 1998).
Kebun Raya Bogor terletak di tengah kota Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan museum tanaman hidup dengan koleksi tanaman tropik terlengkap di dunia, dibangun dengan konsep pertanaman yang indah (Subarna 2006). Dengan ragam koleksi flora, Kebun Raya Bogor juga merupakan tempat bernaung bagi berbagai jenis fauna seperti serangga, laba-laba, siput, burung dan sebagainya.
Penelitian di area Kebun Raya Bogor sudah banyak dilakukan, akan tetapi hanya seputar jumlah spesies tanaman, burung, dan lain-lain. Penelitian tentang