• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2016"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN PELAKSANAAN

PENGENDALIAN PROGRAM/KEGIATAN

TAHUN ANGGARAN 2016

Direktorat Politik dan Komunikasi

2016

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perkenan‐Nya maka

Laporan Pelaksanaan Program/Kegiatan Pengendalian Direktorat Politik dan

Komunikasi Tahun 2016 ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan ini bertujuan untuk menjadi dokumen pelaporan atas pelaksanaan

kegiatan Pengendalian bersama sepuluh mitra Direktorat Politik dan Komunikasi.

Kami sampaikan terima kasih kepada sepuluh Kementerian/Lembaga yang menjadi

mitra Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas dan pihak‐pihak yang turut

berperan didalam pelaksanan Kegiatan Pengendalian Tahun 2016.

Besar harapan kami, laporan ini dapat menjadi dokumen masukan bagi pelaksanaan

perencanaan

pembangunan

nasional

bagi

Bappenas

maupun

bagi

Kementerian/Lembaga yang menjadi mintra Direktorat Politik dan Komunikasi

Bappenas. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun tetap kami nantikan

demi penyempurnaan di masa yang akan datang.

Jakarta, Januari 2017

 

 

 

Tim Penyusun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(4)

ABSTRAK

Pengendalian program/kegiatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam

kegiatan perencanaan pembangunan sesuai dengan PP 39 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Undang‐

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional. Pengendalian dilakukan dengan tujuan untuk menjamin rencana

pembangunan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan

Pengendalian program/kegiatan Direktorat Politik dan Komunikasi dilaksankanan

dengan melibatkan sepuluh (10) Kementerian/Lembaga yang menjadi Mitra

Direktorat Politik dan Komunikasi yaitu : KemenkoPolhukam, Kemenlu, Kominfo,

Ditjen PolPum‐Kemdagri, BNPT, KPU, Bawaslu, MPR, DPR, DPD.

Pelakasanaan pengendalian oleh Direktorat Politik dan Komunikasi guna

memberikan masukan/saran/solusi bagi Kementerian/Lembaga mitra untuk

menindaklanjuti hambatan yang dihadapi didalam pelaksanaan program/kegiatan

tahun 2016.

(5)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... 2

Abstrak ... 3

Daftar isi ... 4

Bab I Pendahuluan ... 5

1.1.

Latar Belakang ... 5

1.2.

Tujuan ... 5

1.3.

Ruang Lingkup Kegiatan ... 6

1.4.

Keluaran ... 6

1.5.

Metodologi ... 7

1.6.

Fokus Prioritas Pengendalian ... 7

Bab II Metodologi ... 38

2.1. Metode Pemantauan ... 38

2.2. Jenis dan Sumber dan Pengumpulan Data ... 38

2.3. Metode Analisis ... 39

Bab III Rencana Kerja, Struktur Organisasi, Jadwal dan Penugasan Personel ... 40

3.1. Rencana Kerja ... 40

3.2. Struktur Organisasi Atau Tim Teknis ... 40

3.3. Jadwal Pelaksanaan ... 41

Bab IV Hasil Pelaksanaan Pengendalian Program Prioritas RKP 2015 Bidang

Politik dan Komunikasi ... 43

4.1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ... 43

4.2. Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kemendagri ... 44

4.3. Kementerian Luar Negeri ... 45

4.4. Direktorat Jenderal

Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo

... 47

4.5. Badan Nasional Penananggulangan Terorisme ... 49

4.6. Komisi Pemilihan Umum ... 50

4.7. Badan Pengas Pemilihan Umum ... 51

4.8. Majelis Permusyawaratan Rakyat ... 52

4.9. Dewan Perwakilan Rakyat ... 53

4.10. Dewan Perwakilan Daerah ... 53

Bab V Penutup ... 55

V.1. Kesimpulan ... 55

V.2. Rekomendasi ... 55

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan diatur dalam Peraturan

Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Berdasarkan peraturan dimaksud terdapat

beberapa tatacara pengendalian yang diatur antara lain: Pengendalian dilakukan

dengan maksud untuk dapat menjamin bahwa pelaksanaan rencana pembangunan

sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Kegiatan pengendalian program/kegiatan pada RKP 2016 adalah supervisi

pelaksanaan kegiatan prioritas nasional dan bidang, khususnya Bidang Politik dan

Komunikasi sebagaimana tertuang dalam Matriks 2.2 A Target Kinerja

Pembangunan Tahun 2016 dan Matriks 2.2 B Alokasi Pendanaan Pembangunan

Tahun 2016 sesuai indikator yang ditetapkan dengan ruang lingkup : 1)

Penyusunan instrumen/format pengendalian unutk kegiatan prioritas RKP 2016, 2)

Mendiskusikan format pengendalian pelaksanaan RKP Tahun 2016 Bidang Politik

dan Komunikasi sesuai indikator dan target yang ditetapkan dalam RPJMN III serta

menetapkan indikator kinerja bersama mitra kerja; 3) Melakukan tindak lanjut

yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan/kendala yang dihadapi mitra

kerja dalam pertemuan tiga bulanan, serta 4) Menyusun database perkembangan

pelaksanaan program/kegiatan RKP 2016 dan penyusunan laporan pengendalian

akan pelaksanaan program/kegiatan.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian ini adalah untuk

memastikan capaian pelaksanaan indikator dan target yang telah ditetapkan dalan

RKP 2016. Kegiatan pengendalian RKP tahun 2016 dimaksudkan juga untuk:

1. Mengetahui capaian kinerja sesuai indikator dan target yang telah ditetapkan

dengan mencermati capaian berjenjang;

(7)

2. Mengetahui sejauh mana capaian dan kendala yang dihadapi untuk dapat

dicarikan solusi;

3. Membantu menyiapkan strategi pengambilan langkah untuk pelaksanaan

rencana selanjutnya;

4. Menyiapkan laporan sebagai data dukung dalam proses pengendalian;

5. Sebagai upaya dukungan bagi akutabilitas pelayanan pemerintah.

1.3. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang Lingkup pelaksanaan Pengendalian program/kegiatan pada RKP 2016

adalah supervisi kegiatan prioritas nasional dan bidang, khususnya bidang Politik

dan Komunikasi sebagaimana tertuang dalam Matriks 2.2 A Target Kinerja

Pembangunan Tahun 2016 dan Matriks 2.2 B Matriks Alokasi Pendanaan

Pembangunan Tahun 2016 yang ditetapkan dengan ruang lingkup antara lain :

1) Updating Definisi Operasional dan Instrumen pengendalian untuk masing‐

masing indikator dalam kegiatan prioritas nasional dan bidang RKP 2016;

2) Mendiskusikan format pengendalian pelaksanaan RKP Tahun 2016 Bidang

Politik dan Komunikasi sesuai indikator dan target yang ditetapkan dalam

RPJMN III, serta menetapkan indikator kinerja bersama mitra kerja;

3) Melakukan tindak lanjut yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan

yang disampaikan mitra kerja dalam pertemuan tiga bulanan;

4) Menyusun database perkembangan pelaksanaan program/kegiatan RKP 2016

dan penyusunan laporan pengendalian akan pelaksanaan program/kegiatan.

1.4. Keluaran

Keluaran dari kegiatan ini berupa laporan pemantauan triwulan satu hingga

triwulan empat yang merupakan kinerja pelaksanaan program/kegiatan mitra

kerja Direktorat politik dan Komunikasi antara lain: Kemlu, Kominfo, DPD, DPR,

MPR, Kemenkopolhukam, BNPT, Kesbangpol, KPU, Bawaslu. Penerima manfaat dari

kegiatan ini adalah seluruh mitra kerja sebagai feedback, stakeholders terkait

lainnya antara lain Komisi/lembaga quasi pemerintah seperti KIP, Dewan Pers, KPI.

(8)

1.5. Metodologi

Kegiatan pengendalian dilakukan melalui metode sebagai berikut :

a. Studi dokumen untuk pendalaman dan inventarisasi program/kegiatan RKP

2016 dan pendalaman dokumen RKA‐KL mitra kerja termasuk rencana

kerjanya;

b. Pengumpulan data dan informasi perkembangan capaian program/kegiatan

RKP 2016 yang dilaksanakan mitra kerja menggunakan Instrumen kegiatan

pengendalian RPJMN III Bidang Politik dan Komunikasi;

c. Diskusi mendalam dengan mitra kerja pelaksana program/kegiatan RKP

2016;

Metode deskripsi analitis dilakukan terhadap pelaksanaan program/kegiatan yang

didasarkan pada indikator dan target yang ditetapkan dalam RPJMN III, baik

masukan/input, proses, dan/atau keluaran/output dari setiap program/kegiatan

prioritas secara periodik/triwulanan. Dengan pengendalian berdasarkan indikator

kinerja tersebut dapat diketahui permasalahan/kendala dalam pelaksanaan

kegiatan, serta dapat ditentukan rencana tindak lanjut (solusi) untuk mendorong

pencapaian kinerja yang diharapkan.

1.6. Fokus Prioritas Pengendalian

Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Tahun 2016 merupakan keberlanjutan dari

pelaksanaan pembangunan di tahun 2015 dan merupakan penjabaran dari RPJMN

2015‐2019. Tema RKP Tahun 2016 adalah “Mempercepat Pembangunan

Infrastruktur untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan yang Berkualitas”, dengan

pembangunan prioritas nasional menggunakan pendekatan baru yaitu

pembangunan lintas bidang di mana satu program/kegiatan prioritas nasional

dikerjakan oleh lebih dari satu Kementerian/Lembaga.

RKP 2016 memuat tiga dimensi pembangunan yaitu, Dimensi Pembangunan

Manusia, Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, Dimensi Pembangunan

Pemerataan dan Kewilayahan dan Kondisi Perlu yang memuat program untuk

peningkatan kepastian dan penegakan hukum, keamanan dan ketertiban, politik

dan demokrasi, tata kelola dan reformasi birokrasi. Sebagai penjabaran Tema RKP

(9)

2016 di atas, diidentifikasi 11 sub isu strategis lintas bidang yang melibatkan lintas

Kementerian/Lembaga.

Matriks Rencana Tindak Pembangunan Lintas Bidang Politik

Program/Kegiatan Sasaran Indikator Target 2016

Alokasi (Rp. Miliar) Instansi Pelaksana Sub Isu Strategis 1 : Penguatan Peran Lembaga Demokrasi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU Terlaksananya fasilitasi pembentukan lembaga riset kepemiluan dan operasionalisanya Prosentase pembentukan lembaga riset kepemiluan dan operasionalisanya 319.3 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Terlaksananya pemutakhiran data pemilih melalui sinergitas dan sinkronisasi dengan Ducapil Provinsi, Kabupaten dan Kota Prosentase pemutakhiran data pemilih melalui sinergitas dan sinkronisasi dengan Ducapil Provinsi, Kabupaten dan Kota Terselenggaranya pembinaan SDM, pelayanan dan administrasi kepegawaian di lingkungan Setjen KPU Prosentase pembinaan SDM, pelayanan dan administrasi kepegawaian di lingkungan Setjen KPU Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan data 186.5 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tersedianya Dokumen Perencanaan dan Penganggaran, Koordinasi Antar Lembaga, Data dan Informasi Serta Hasil Monitoring dan Evaluasi Prosentase kesesuaian antara Renstra dan Renja K/L dan RKA KL 77.50% 23.3 Prosentase (%) kemajuan penyusunan dan pelaksanaan model dan pedoman reformasi birokrasi dan tata kelola KPU 100% (penerapan) Terwujudnya Koordinasi Antar Lembaga Prosesntase (%) fasilitas kerjasama KPU dengan lembaga lain 77.50% 14.0 Fasilitasi Pembentukan lembaga riset kepemiluan dan operasionalisasinya 100% Terwujudnya Sistem Administrasi Penyelenggaraan Pemilu yang Tertib Efektif dan Efisien Prosentase (%) laporan monitoring dan evaluasi yang akuntabel dn tepat waktu 77.50% 10.1 Prosentase (%) KPU, KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang target kinerjanya tercapai sesuai dengan penetapan kinerja 65.00% Jumlah dokumen RDP yang tersedia sesuai dengan tepat waktu 12 Dok Tersedianya Data, Informasi, Persentase 100% 97.6

(10)

Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi pemutakhiran data pemilih ditingkat kelurahan di seluruh Indonesia Pengembangan teknologi informasi dalam kepemiluan : (a) kajian e‐voting, e‐ counting, dan e‐ recapitulation; (b) penguatan saranan dan prasaranan perangkat teknologi informasi kepemiluan perbaikan disain dan kajian e voting 39.8 Tersusunnya rencana penerapan eGovernment yang konkrit dan terukur Jumlah sistem aplikasi yang digunakan dalam penyelenggaraan Pemilu. 1 Aplikasi 1.7 Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik Tersusunnya rancanganperaturan Dankeputusan KPU, pendokumentasian informasi hukum, advokasi hukum, dan penyuluhannya 110.2 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Terfasilitasinya penyelenggaraan tahapan pemilu Penyiapan Penyusunan Rancangangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang‐undangan yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu 33.3 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Meningkatnya kualitas rancangan Peraturan KPU dan Keputusan KPU yang sesuai dengan ketentuan pembentukan peraturan perundangundangan Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU dan keputusan KPU 95% 1.4 Persentase peraturan KPU dan Keputusan KPU yang sesuai format Peraturan Perundang‐ undangan 100% Persentase Provinsi yang mendapatkan penyuluhan peraturan KPU 100% Meningkatnya kualitas pertimbangan/opini hukum dan penyelesaian sengketa hukum, Persentase ketepatan waktu penyuluhan pertimbangan/opini 87% 25.7 Persentase penyelesaian sengketa hukum yang dimenangkan 87% Persentase penyiapan bahan kajian /dukungan untuk pertimbangan/opini hukum dan penyelesaian yang tepat waktu 87% Meningkatnya pelayanan dan kapasitas penyelenggaraan Pemilihan Umum Tersedianya pedoman teknis penyusunan pelaporan dana kampanye, audit dana kampanye, verivikasi partai politik dan anggota DPD 87% 5.1 Persentase pemangku kepentingan yang menerima bimbingan/pelayanan penyusunan laporan dana kampanye, pendaftaran partai politik dan Anggota DPD 87% Persentase ketepatan waktu penyiapan bahan 87%

(11)

pelayanan pelaporan dana kampanye, audit dana kampanye, pendaftaran Partai Politik dan Anggota DPD Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum Terlaksananya pengelolaan dokumen produk hukum 90% 1.1 Terlaksananya penyediaan dan penyajian dokumentasi dan informasi hukum yang mutakhir 90% Terlaksananya dukungan ketatausahaan yang handal (cepat, tepat dan kurat) 90% Program Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Meningkatnya Efektivitas Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Persentase Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa sesuai dengan ketentuan 100% 348.2 Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Persentase Kasus Pelanggaran Kode Etik yang diselesaikan sesuai dengan ketentuan 100% Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu Meningkatnya Kinerja Teknis Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Dalam Pencegahan, Penanganan Persentase tata laksana teknis pengawasan atas penyelenggaraan pemilu yang disesuaikan dengan regulasi 100% 42.2 Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jumlah pendidikan pengawasan pemilu partisipatif untuk : a. Bawaslu provinsi dan peserta pemilu 34 paket b. Panwas Kab/Kota/Kecamatan c. Organisasi masyarakat sipil 34 paket Jumlah fasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif 34 paket Perentase penyelenggaraan pengawasan, pembinaan, dan supervisi pengawasan pemilu 100% Persentase pembentukan dan beroperasinya pusat pendidikan dan latihan pengawasan pemilu yang partisipatif 75% Jumlah fasilitasi dan pemberdayaan media massa dan ormas dalam pengawasan pemilu partisipatif 34 paket Persentase pelaksanaan layanan laporan pelanggaran dan penyelesaian sengketa yang di tangani sesuai 100%

(12)

dengan ketentuan Persentase pembangunan dan pemutakhiran data base ormas dan komponen masyarakat lainnya secara terpilah yang melaksanakan pengawasan pemilu partisipatif 100% Pengembangan produk hukum, litbang, pengelolaan kehumasan dan pengawasan internal Meningkatnya kualitas pelayanan hukum, kehumasan, pencitraan lembaga dan pengawasan internal Persentase proses penyusunan produk hukum bawaslu yang dilaksanakan sesuai prosedur hukum 100% 37.1 Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Persentase layanan bantuan hukum kepada personil pengawasan pemilu 100% Persentase pemberitaan positif tentang kinerja bawaslu 82% Persentase publikasi dan dokumentasi pemilu yang diakses oleh publik 60% Persentase pelaksanaan analisis strategi dan teknis pengawasan pemilu serta analisis stategi dan teknis pengawasan pemilu serta analisis potensi pelanggaran pemilu 75% Persentase pengembangan sistem deteksi dini pengawasan pemilu 70% Persentase terlaksananya program reformasi birokrasi 65% Persentase kesesuaian capaian kinerja dengan rencana kerja tahunan 75% Meningkatnya hubungan dan

jaringan internasional Jumlah kelembagaan/organisas i internasional yang menjalin hubungan dan jaringan dengan Bawaslu 10 Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Semakin mantapnya reformasi 67.0 Kementerian Koordinato r Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Terwujudnya penegakan hukum Meningkatnya kualitas demokrasi Terciptanya Stabilitas Keamanan Terlaksananya Koordinasi/Konsolidasi Koordinasi Pemantapan Demokratisasi dan Kelembagaan Terselenggaranya Koordinasi Pemantapan Demokratisasi dan Kelembagaan Persentase rekomendasi kebijakan terkait pemantapan demokrasi dan kelembagaan yang ditindaklanjuti 60% 10.0

(13)

Persentase pengendalian pelaksanaan kebijakan terkait pemantapan demokrasi dan kelembagaan yang efektif 100% Jumlah analisis kebijakan demokrasi dan kelembagaan 1 Laporan Indeks Demokrasi Indonesia 1 Program Pembinaan Politik dan Penyelenggaraan Pemerintah Umum Meningkatnya ketahanan dan kewaspadaan ideologi, wawasan kebangsaan, ekonomi dan sosial budaya Penurunan jumlah peristiwa gangguan keamanan dalam negeri berlatar belakang ideologi radikal, isu separatisme, sumber daya ekonomi (sengketa lahan dan sumber daya alam) <20 200.2 Dirjen Politik dan PUM ‐ Kementeria n Dalam Negeri Terpeliharanya kerukunan komponen bangsa guna mewujudkan stabilitas keamnan dalam negeri Jumlah konflk berlatar belakang isu SARA <5 Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila Prosentase partisipasi politik dalam penyelenggaraan pemilu Fasilitasi Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya Terlaksananya penyusunan Jumlah peraturan dan pedoman bidang ketahanan ekonomi, seni, sosial, budaya dan agama 1 Modul 30.0 Jumlah daerah yang terfasilitasi pendidikan kebhinekaan dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya lokal 7 Provinsi Jumlah daerah yang mendapat fasilitasi forum pertemuan, rapat koordinasi terkait dengan isu kesenjangan ekonomi dan konflik perebutan SDA yang melibatkan pemerintah, CSO, dunia usaha dan media sosialdalam rangka Pembinaan Ketahanan Ekonomi dengan melibatkan lembaga terkait 8 Provinsi Jumlah fasilitasi penguatan ruang dialog (forum komunikasi dan konsultasi) di masyarakat terkait dengan ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan 28 Forum Jumlah Forum Komunikasi dan Koordinasi Pengembangan Ketahanan Ekonomi dan 1 nusantara expo dan forum

(14)

Daya Saing Daerah Jumlah daerah yang terpetakan terkait dengan ketahanan sosial, seni dan budaya 16 Provins Jumlah hasil monitoring dan evaluasi serta pemantauan bidang ketahanan ekonomi melalui SIM 7 dokumen Fasilitasi Politik

Dalam Negeri Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi lembaga perwakilan dan partisipasi politik Jumlah peraturan perundang‐undangan dan pedoman bidang politik 2 NA UU bidang politik, 1 Permendagri ,dan 1 modul Jumlah fasilitasi penguatan ruang dialog di masyarakat terkait dengan pendidikan politik warga termasuk yang mewadahi unsur pemerintah, ormas, dunia usaha dan media di tingkat nasional dan daerah 5 forum Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas 10 parpol Jumlah daerah yang menerapkan pelaksanaan best practice pendidikan politik 15 provinsi Jumlah Pengembangan sistem pengetahuan kewarganegaraan melalui pengembangan dan pemanfaatan media layanan yang memiliki jangkauan luas 10 topik Jumlah daerah yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan 6 provinsi Jumlah penguatan Pokja Demokrasi 34 provinsi Penyusunan gagasan DTF (Dana Abadi Demokrasi) 1 dok Sub Isu Strategis 2 : Jaminan Pemenuhan Hak dan Kewajiban Politik Rakyat Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik Tersusunnya rancangan peraturan dan keputusan KPU, pendokumentasian informasi hukum, advokasi hukum, dan penyuluhannya 110.2 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Terfasilitasinya penyelenggaraan tahapan pemilu Fasilitasi Pelaksanaan Tahapan Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden, Pemilukada, Publikasi dan Sosialisasi serta Partisipasi Masyarakat dan PAW Meningkatkan kualitas dukungan Teknis dalam Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Jumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mengikuti Bimtek Pemilukada 204 76.9 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan Presiden/Wakil Presiden 100%

(15)

Prosentase Proses PAW anggota DPR dan DPD, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/Kota dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari kerja 1 Jumlah Provinsi dan kabupaten/kota yang telah membentuk PPID 30 Jumlah Provinsi dan Kabupaten/kota yang telah melakukan penataan dan pengisian Anggota DPRD Provinsi / Kabupaten / Kota / Induk / Pemekaran 65 Jumlah penataan daera pemilhan pasca Pemilu 2014 65 Jumlah data serta dokumen Pemilu, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilukada 531 Jumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilukada 204 Jumlah Kegiatan Pendidikan Pemilih 9 Prosentase penyampaian informasi dan publikasi serta sosialisasi pada Pemilu dan Pemilukada 1 Program Pembinaan Politik dan Penyelenggaraan Pemerintah Umum Meningkatnya ketahanan dan kewaspadaan ideologi, wawasan kebangsaan, ekonomi dan sosial budaya Penurunan jumlah peristiwa gangguan keamanan dalam negeri berlatar belakang ideologi radikal, isu separatisme, sumber daya ekonomi (sengketa lahan dan sumber daya alam) < 20 200.2 Dirjen Politik dan PUM ‐ Kementeri an Dalam Negeri Terpeliharanya kerukunan komponen bangsa guna mewujudkan stabilitas keamnan dalam negeri

Jumlah konflk berlatar belakang isu SARA < 5 Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila Prosentase partisipasi politik dalam penyelenggaraan pemilu Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan Terlaksananya penyusunan kebijakan, fasilitasi dan dukungan bagi peningkatan peran organisasi politik dan kemasyarakatan Jumlah peraturan perundang‐undangan dan pedoman bidang organisasi kemasyarakatan 1 Permendagr, 2 modul Jumlah daerah yang mendapat peningkatan kinerja pelayanan pendaftaran, data base, sistem informasi, pengawasan, penyelesaian sengketa, monitoring dan evaluasi terhadap ormas dan ormas yang didirikan oleh warga negara asing 34 provinsi Jumlah kemitraan pemerintah dengan 450 ormas

(16)

ormas dalam rangka pendidikan politik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan umun Jumlah ormas yang bermitra untuk peningkatan kapasitas kelompok perempuan, penyandang difabel dan kelompok rentan/marjinal lain melalui kemitraan dengan ormas 100 ormas Jumlah kemitraan ormas dengan lembaga non pemerintah (swasta, perguruan tinggi, sesama ormas, dll) dan pengembangan forum pemberdayaan ormas 20 LNP Jumlah ormas yang mendapat peningkatan kompetensi/kualitas melalui penguatan kepemimpinan dan kaderisasi yang berwawasan kebangsaan dan memperkuat ketahanan nasional serta pengembangan keterampilan dalam rangka mendorong kemandirian dan akuntabilitas ormas 20 ormas Penyusunan pengukuran kinerja ormas 1 dok Sub Isu Strategis 3: Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Informasi Publik Program Pengembangan informasi dan komunikasi publik 85.5 Kementeria n Komunikasi dan Informatika Meningkatnya Penyebaran, Pemerataan, dan Pemanfaatan Persentase (%) masyarakat daerah yang melek informasi 5 Jumlah Lembaga Sosial yang Menerima Konten Informasi 200 Persentase (%) Pemda yang menyebarkan konten informasi publik sesuai regulasi penyebaran informasi 70% Persentase (%) tingkat pertumbuhan industri konten berbasis edukasi 10% Persentase (%) masyarakat daerah yang melek informasi 30% Meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik Persentase (%) Akses Masyarakat Terhadap Media Publik 90% Persentase (%) Kerjasama dan 50%

(17)

Kemitraan yang efektif dalam rangka penyebaran informasi publik Persentase (%) SDM Pranata Humas yang bersertifikasi/sesuai standar 30% Meningkatnya partisipasi publik dan citra positif pemerintah Jumlah regulasi terkait implementasi GPR 6 Indeks Keterbukaan Informasi Publik oleh K/L/D 50% Indeks kepercayaan publik terhadap kebijakan pemerintah 55% Tersebarnya Informasi Publik Terkait Kampanye Revolusi MentalMeningkatnya Jumlah kebijakan terkait diseminasi Kampanye Nasional Revolusi Mental di 1200 kecamatan 2 Persentase (%) penyampaian pesan Kampanye Nasional Revolusi Mental kepada masyarakat di 1200 kecamatan 90% Jumlah lembaga penyiaran yang menyediakan slot untuk tayangan Kampanye Revolusi Mental 76 Tersusunnya Strakom, produksi konten diseminasi berdasarkan Fokus pembangunan Indonesia di Lembaga Penyiaran Jumlah materi kebijakan publik 24 tema Pelaksanaan GPR 50% K/L, 10% D Pembinaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional Terselenggaranya Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional Jumlah kebijakan dan standarisasi di bidang komunikasi dan informasi publik 7 kebijakan Terselenggaranya Pembinaan SDM untuk Pelaksanaan Kebijakan Komunikasi Nasional Jumlah SDM Pranata Humas yang meningkat Kompetensi dan kualitasnya 500 orang Jumlah SDM Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Badan Publik Negara yang meningkat kemampuannya dalam implementasi UU KIP 250 orang Terselenggaranya Pembinaan Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk meningkatkan Partisipasi Publik dalam Pengambilan kebijakan Jumlah SKPD Provinsi yang meningkat kualitas tata kelolanya di bidang informasi dan komunikasi publik 150 SKPD provinsi Jumlah masyarakat yang meningkat pemahamannya tentang 3.500

(18)

UU KIP Pengelolaan dan

Penyediaan Informasi

Tersedianya Konten Informasi Publik yang Beragam dan Berkualitas yang Bersifat Mendidik, Mencerahkan, dan Memberdayakan Masyarakat Dalam Rangka NKRI Jumlah analisis bidang polhukam, perekonomian, kesra dan kemaritiman sebagai rekomendasi penyusunan kebijakan 300 analisis Jumlah judul konten informasi yang siap pakai, dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dan disebarkan ke masyarakat untuk meningkatkan kecerdasan dan pengembangan kepribadian bangsa dan lingkungan sosialnya (terutama daerah terdepan, terluar, tertinggal dan pasca konflik) 30 judul Jumlah kebijakan pengelolaan dan penyebaran informasi publik dalam rangka mendorong konten lokal yang berbasis edukasi 2 kebijakan Pelayanan Informasi Melalui Media Publik Terlaksananya Peningkatan 31.4 Peran Media Publik Jumlah Media Publik (termasuk media center) yang diperkuat 180 29.1 Jumlah Pembangunan dan penguatan Media Center lengkap dan berfungsi efektif di Provinsi/Kabupaten/Ko ta di daerah terluar/Terdepan/Pasca Konflik. 35 Jumlah Kendaraan Pusat Teknologi Informasi Komunitas (M‐Pustika) sebagai penyebaran informasi di daerah terluar, terdepan, tertinggal dan pasca konflik 10 Jumlah media publik yang dimanfaatkan untuk diseminasi informasi (media cetak, elektronik, media sosial) bertemakan prioritas dan dimensi pembangunan Indonesia 18 Terbangunnya proyek percontohan ruang-ruang terbuka nonton bersama film/video bertema revolusi mental di layar videotrone atau layar tancap di 1200 kecamatan Strategi komunikasi kepada masyarakat terkait kampanye revolusi mental pada proyek percontohan ruang terbuka di 1.200 kecamatan 1 dokumen strategi komunikasi kampanye revolusi mental Promosi, publikasi dan advokasi kepada masyarakat untuk menciptakan awareness/berpartisipa si/menonton film terkait revolusi mental pada proyek percontohan ruang 1 laporan pelaksanaan promosi, publikasi dan advokasi kampanye revolusi mental

(19)

terbuka di 1.200 kecamatan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan strategi komunikasi kampanye revolusi mental 1 laporan Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi Terselenggaranya Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi untuk penyebaran/diseminasi informasi publik Jumlah pelayanan informasi publik melalui kemitraan dengan SKPD/OPD 50 SKPD/OPD 19.2 Jumlah kemitraan dalam rangka penguatan organisasi masyarakat sipil, swasta dan media untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya informasi publik dan berpartisipasi dalam proses penyusunan serta pengawasan pelaksanaan kebijakan 12 laporan Jumlah peserta forum edukasi literasi media untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan/kapasitas masyarakat untuk memilih dan memanfaatkan media sesuai kebutuhannya 1.000 peserta Jumlah Pemberdayaan Media Komunitas (terutama daerah perbatasan/terluar, terpencil dan pasca konflik) sebagai penyebar informasi publik kepada masyarakat 5 provinsi Pemberdayaan Forum Komunikasi Media Tradisional dalam upaya meningkatkan kualitas media tradisional dalam penyebaran informasi publik, mempertahankan nilai nilai budaya dan merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa 5 provinsi Jumlah pemberdayaan Kelompok informasi masyarakat (terutama daerah perbatasan/terluar, terpencil dan pasca konflik) 15 Kab/Kota Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Komunikasi dan Informatika 58.7 Dukungan Managemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi Pusat Tersedianya dukungan teknis dan manajemen dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Komisi Informasi (KI) Pusat persentase (%) layanan administrasi dan dukungan teknis pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Informasi 100% 13.9 Terlaksananya Ketentuan Persentase (%) 60% 2.6

(20)

UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik penyelesaian sengketa informasi publik Persentase (%) Badan Publik yang melaksanakan ketentuan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 65% Persentase (%) Fasilitasi pembentukkan Komisi Informasi Provinsi 100% Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat

26.3

Tersedianya Dukungan Teknis dan Manajemen Dalam Rangka Kelancaran

Pelaksanaan Tugas KPI Pusat Jumlah kebijakan dan peraturan penyelenggaraan penyiaran Jumlah kebijakan dan peraturan penyelengga raan penyiaran Persentase (%) Pengaduan masalah konten siaran yang terselesaikan Persentase (%) Pengaduan masalah konten siaran yang terselesaikan Jumlah pemantauan langsung isi siaran pada lembaga penyiaran yang melaksanakan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran Jumlah pemantauan langsung isi siaran pada lembaga penyiaran yang melaksanaka n Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran Persentase (%) tindak lanjut pelayanan proses perizinan penyiaran sesuai kewenangan KPI Persentase (%) tindak lanjut pelayanan proses perizinan penyiaran sesuai kewenangan KPI Pelaksanaan Pemeringkatan (rating) Penyiaran Nasional Pelaksanaan Pemeringkat an (rating) Penyiaran Nasional Pengembangan Kelembagaan dan Sistem Manajemen KPI 1 dokumen Literasi Masyarakat Tentang Penyelenggaraan Penyiaran 4 Provinsi Persentase (%) layanan administrasi dan dukungan teknis pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Penyiaran Indonesia 100% Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Dewan Pers 18.5 Terselenggara Layanan Administrasi Pengaduan Masyarakat terhadap kasus‐ kasus pers dan layanan Prosentase fasilitasi pengaduan bidang pers yang terselesaikan 92% 9.6

(21)

Keterangan Ahli Dewan Pers Terselenggaranya Layanan operasional Administrasi Perkantoran dan progam kegiatan Dewan Pers Jumlah progam kegiatan peningkatan peran Dewan Pers 17 program 8.9 Penyusunan Indeks Kemerdekaan Pers 1 dokumen Program Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika 37.9 Meningkatnya jumlah kebijakan yang berbasis penelitian umlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan/kajian 30% Jumlah model pengembangan bidang komunikasi dan informatika 2 umlah kajian opini & informasi masyarakat di daerah termasuk daerah terluar, terdepan, dan paskakonflik 8 Meningkatnya keahlian dan kompetensi SDM bidang komunikasi daninformatika umlah peserta sertifikasi, pelatihan, bimtek, ToT SKKNI, CIO, dan Budaya Dokumentasi bagi aparatur pemerintah 1650 Jumlah peserta sertifikasi, pelatihan, bimtek, dan ToT SKKNI bagi angkatan kerja muda 1250 umlah penerima beasiswa S2/S3 bidang komunikasi dan informatika dalam dan luar negeri 230 Jumlah mahasiswa STMM 1979 Jumlah Rancangan Regulasi SKKNI Bidang Kominfo 4 Akselerasi peningkatan literasi nasional Jumlah peserta bimtek literasi bagi kalangan wanita, anak‐anak, dan disabilitas 4100 Penelitian dan Pengembangan Literasi dan Profesi, serta Pengembangan SDM Komunikasi dan Informatika 37.9 Tersedianya Kajian bagi formulasi kebijakan bidang Literasi Profesi 'Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan/kajian 4 2.3

Peningkatan keahlian dan kompetensi SDM bidang komunikasi dan informatika

Jumlah peserta sertifikasi, pelatihan, bimtek, ToT SKKNI, CIO, dan Budaya Dokumentasi bagi aparatur pemerintah

750

34.2

Jumlah peserta sertifikasi, pelatihan, bimtek, dan ToT SKKNI bagi angkatan kerja muda

750

(22)

beasiswa S2/S3 bidang komunikasi dan informatika dalam dan luar negeri

Jumlah regulasi SKKNI Bidang Kominfo

4

Peningkatan Literasi Nasional

umlah peserta bimtek literasi bagi kalangan wanita, anak-anak, dan disabilitas 500 1.4 Sub Isu Strategis 4: Pembangunan Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Dalam rangka Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Semakin mantapnya reformasi birokrasi dan tata kelola 67.0 Kementeri an Koordinato r Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Terwujudnya penegakan hukum Meningkatnya kualitas demokrasi dan diplomasi Terciptanya Stabilitas Keamanan Terlaksananya Koordinasi/Konsolidasi Pengarusutamaan Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Koordinasi wawasan

kebangsaan Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Wawasan Kebangsaan Persentase rekomendasi wawasan kebangsaan yang ditindaklanjuti 60% Persentase pengendalian pelaksanaan kebijakan terkait wawasan kebangsaan yang ditindaklanjuti 100% Persentase rekomendasi Tim Terpadu Pemantapan Wawasan Kebangsaan yang ditindaklanjuti 100% Jumlah analisis kebijakan terkait wawasan kangsaan 1 Persentase rekomendasi desk wawasan kebangsaan yang ditindaklanjuti 60% Dokumen panduan dan kriteria pengarusutamaan wasbang dan karbang dalam kebijakan dan regulasi 40% daerah Jumlah regulasi penerapan wasbang dan karbang di Pusat dan Daerah 30% Kab/Kota Jumlah K/L/Prov/Kab/Kota yang menerapkan wasbang/karbang 50% K/L

(23)

dalam kebijakan dan regulasi Program Pembinaan Politik dan Penyelenggaraan Pemerintah Umum Meningkatnya ketahanan dan kewaspadaan ideologi, wawasan kebangsaan, ekonomi dan sosial budaya Penurunan jumlah peristiwa gangguan keamanan dalam negeri berlatar belakang ideologi radikal, isu separatisme, sumber daya ekonomi (sengketa lahan dan sumber daya alam) < 20 200.2 Dirjen Politik dan PUM ‐ Kementeri an Dalam Negeri Terpeliharanya kerukunan komponen bangsa guna mewujudkan stabilitas keamnan dalam negeri umlah konflk berlatar belakang isu SARA < 5 Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila Prosentase partisipasi politik dalam penyelenggaraan pemilu Fasilitasi Kewaspadaan Nasional Terlaksananya penyusunan kebijakan dan fasilitasi penanganan konflik Jumlah peraturan perundang‐undangan dan pedoman bidang kewaspadaan nasional

1 Modul 31.7 Dirjen Politik dan PUM ‐ Kementeria n Dalam Negeri Jumlah daerah yang mendapatkan penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh Indonesia 34 Provinsi Jumlah kegiatan penguatan kapasitas : a. Masyarakat tekait mekanisme deteksi dini dan cegah dini dalam menangkal ancaman dari dalam dan luar 34 provinsi b. Aparatur Pemda 34 provinsi Jumlah daerah yang telah dipetakan, pemantauan dan pelaporan situasi daerah secara efektif dan teratur di 34 provinsi 34 provinsi Bina Ideologi dan Wawasan kebangsaan Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi pengembangan nilai‐nilai kebangsaan Jumlah pedoman dalam rangka penguatan karakter bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 1 modul 32.0 Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa ‐ Kementeria n Dalam Negeri Jumlah daerah melaksanakan penguatan wawasan kebangsan dan karakter bangsa, termasuk untuk menginternalisasi tafsir baru atas nilai‐nilai Pancasila 8 provinsi Jumlah peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat dalam rangka penguatan 7 angkatan (5 pembauran dan 2 nilai

(24)

karakter bangsa sejarah kebangsaan) Jumlah daerah yang terfasilitasi pendidikan kewarganegaraan 17 Provinsi Jumlah fasilitasi kampanye Nasional terkait revolusi mental dan restorasi sosial (Qc) 34 provinsi, 34 K/L, 27 LPNK Jumlah penguatan Pusat pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) dan tersedianya database serta pemutakhiran terkait pemetaan dan identifikasi nilai‐nilai dasar ( memperkuat harga diri, karakter bangsa dan daya saing bangsa) 34 provinsi Sub Isu Strategis 5: Penanggulangan Terorisme Program Penanggulangan Terorisme Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pencegahan terorisme Persentase peningkatan masyarakat yang berperan serta secara berkesinambungan dalam pencegahan terorisme 10% 93.4 Badan Nasional Penanggula ngan Terorisme (BNPT) Persentase mantan napi, keluarga, dan jaringannya yang meninggalkan paham radikal 10% 36.7 Meningkatkan koordinasi antar aparat pemerintah dalam melindungi obyek vital, wilayah pemukiman, wilayah publik dan aset Indonesia di dalam dan luar negeri dari aksi terorisme Persentase implementasi kebijakan perlindungan obyek vital wilayah pemukiman, wilayah publik dan aset negara dalam hal penanggulangan terorisme 5% 10.5 Mengefektifkan penindakan terhadap pelaku terorisme dengan meningkatkan kemampuan aparat penegak hukum dan aparat instansi terkait dalam penindakan dan penegakkan hukum penanganan tindak pidana terorisme Persentase proses hukum tindak pidana terorisme yang dilimpahkan ke pengadilan 83% 101.1 Meningkatkan kerjasama internasional dalam Counter Violence Extremism dan operasional penanganan Foreign Terrorist Fighters di tingkat bilateral, regional multilateral, perlindungan WNI dan Kepentingan Nasional Indonesia di luar neger Persentase perwujudan kerjasama internasional dalam jejaring intelijen dan peningkatan capacity building, diplomasi dan kesepakatan dengan negara mitra kerja serta monitoring dan analisa perkembangan terorisme internasional 10% 8.2 Persentase peningkatan pelaksanaan program Counter Violence Extremism dan penguatan 10% 7.1

(25)

konsolidasi negara kawasan di forum Regional dan Multilatera Meningkatnya efektivitas pelaksanaan hukum internasional sesuai kerangka hukum dan kepentingan nasional di bidang penanggulangan terorisme dan perlindungan WNI di luar negeri dari ancaman terorisme 10% 6.3 Terwujudnya peningkatan kinerja manajemen internal dalam rangka pelaksanaan tugas lembaga Opini BPK WTP 1.1 Persentase temuan BPK yang ditindaklanjuti 100% 44.5 Persentase unit kerja yang kegiatannya telah selaras dengan dokumen perencanaan 100% 3.5 Persentase unit kerja yang terfasilitasi dalam hubungan antar lembaga 100% 0.6 Rasio sarana dan prasarana yang tersedia dengan kebutuhan pegawai sesuai standar layanan 90% 15.2 Persentase Pegawai yang mendapatkan pembinaan berbasis kompetens 70% 2.6 Terwujudnya peningkatan capaian akuntabilitas lembaga melalui penguatan peran APIP Persentase Capaian akuntabilitas lembaga (melalui APIP) 70% 1.1 Tertangkapnya gembong teroris santoso dan jaringannya (Quick Wins) Persentase tertangkapnya gembong terorisme Santoso dan jaringannya (Quick Wins) 100% Penanggulangan Terorisme Bidang Pencegahan Meningkatnya daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikal terorism Prosentase peningkatan daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikal terorisme 30% 140.6 Badan Nasional Penanggula ngan Terorisme (BNPT) Meningkatnya daya tahan dan kewaspadaan masyarakat terhadap ideologi radikal sehingga perkembangan terorisme terhamb Jumlah Operasi Intelijen Pencegahan dan Kontra Propaganda 15 Operasi 50.3 Jumlah Kajian dan Sosialisasi Pencegahan Terorisme 1 Dokumen 15 Jumlah Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme Melalui FKPT 37 dokumen 41.6 Meningkatnya perlindungan obyek vital, wilayah pemukiman dan wilayah publik dari aksi terorisme termasuk kepentingan Indonesia di luar negeri. Jumlah dokumen kebijakan BNPT yang disusun, diterbitkan dan disosialisasikan 12 Dokumen 10.5 Meningkatnya jumlah napi,

(26)

napi terorisme, keluarga dan jaringannya yang meninggalkan ideologi radikal dan aksi kekerasan dalam rangka deradikalisasi.

teroris, keluarga dan jaringannya serta perorangan

dan kelompok yang berpotensi radikal yang meninggalkan ideologi radikal dan aksi kekerasan Penanggulangan Terorisme Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Mengefektifkan penindakan terhadap pelaku terorisme dengan meningkatkan kemampuan aparat penegak hukum dan aparat instansi terkait dalam penindakan dan penegakkan hukum penanganan tindak pidana terorisme Persentase proses hukum tindak pidana terorisme yang dilimpahkan ke pengadilan 83% 101.1 Meningkatnya efektivitas penindakan atas kasus tindak pidana terorisme Jumlah operasi penindakan, operasi intelijen, dan penyiapan satuan dalam kesiapsiagaan nasional 81 Operasi 76.7 Meningkatkan kapasitas dan kemampuan aparat penegak hukum, stake holder dan menciptakan sinergitas antara instansi terkait. Jumlah sistem operasi penanggulangan terorisme yang dikembangkan 5 Dokumen 4.7 Meningkatkan kapasitas aparat yang professional dan kompeten dalam penanggulangan terorisme Meningkatkan kapasitas aparat yang professional dan kompeten dalam penanggulangan terorisme 3 Pelatihan 5.8 Meningkatnya kerjasama antar aparat penegak hukum dalam penanganan perkara tindak pidana terorisme dan penataan regulasi untuk peningkatan penanggulangan terorisme Jumlah dokumen kerjasama antar aparat penegak hukum dalam penanggulangan terorisme dan penataan regulasi untuk peningkatan penanggulangan terorisme 9 Dokumen 6.0 Menciptakan perlindungan terhadap aparat penegak hukum dan saksi serta korban dalam penanganan perkara tindak pidana terorisme Jumlah fasilitasi dan koordinasi perlindungan terhadap aparat penegak hukum dan saksi serta korban dalam penanganan perkara tindak pidana terorisme 10 Dokumen 7.9 Sasaran Quick Wins :Tertangkapnya gembong teroris santoso dan jaringannya Indikator Quick Wins :Jumlah operasi intelijen perburuan dan penangkapan gembong teroris santoso dan jaringannya 1 Operasi 0.0 Penanggulangan Terorisme Bidang Kerja Sama Internasional Meningkatkan kerjasama internasional dalam Counter Violence Extremism dan operasional penanganan Foreign Terrorist Fighters di tingkat bilateral, regional multilateral, perlindungan WNI dan Kepentingan Nasional Indonesia di luar negeri Persentase perwujudan kerjasama internasional dalam jejaring intelijen dan peningkatan capacity building, diplomasi dan kesepakatan dengan negara mitra kerja serta monitoring dan analisa perkembangan terorisme internasional. 10% 21.6

(27)

Persentase peningkatan pelaksanaan program Counter Violence Extremism dan penguatan konsolidasi negara kawasan di forum Regional dan Multilateral 10% Meningkatnya efektivitas pelaksanaan hukum internasional sesuai kerangka hukum dan kepentingan nasional di bidang penanggulangan terorisme dan perlindungan WNI di luar negeri dari ancaman terorisme 10% Terwujudnya kerjasama internasional dalam jejaring intelijen dan peningkatan capacity building, diplomasi dan kesepakatan dengan negara mitra kerja serta monitoring dan analisa perkembangan terorisme internasional Jumlah laporan, pelaksanaan konsultasi bilateral, kerjasama penegakan hukum, capacity building dan Joint Working Group Penanggulangan Terorisme 6 Laporan 3.0 Jumlah laporan pengembangan jejaring intelijen, monitoring dan analisa perkembangan terorisme internasional, diplomasi, sharing informasi dan kesepakatan dengan negara mitra kerja 6 Laporan 5.2 Sasaran Quick Wins :Meningkatnya koordinasi pengamanan perbatasan dalam rangka membatasi pergerakan gembong teroris dan jaringannya Indikator Quick Wins :Jumlah koordinasi kesepakatan Bilateral perbatasan negara dalam perburuan dan penangkapan gembong teroris Santoso 4 Dokumen 0.0 Sub Isu Strategis 6: Pemantapan Peran Indonesiadi ASEAN Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Semakin mantapnya reformasi birokrasi dan tata kelola 67.0 Kementeri an Koordinato r Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Terwujudnya penegakan hukum Meningkatnya kualitas demokrasi dan diplomasi Terciptanya Stabilitas Keamanan Terlaksananya Koordinasi/Konsolidasi Pengarusutamaan Wawasan

(28)

Kebangsaan dan Karakter Bangsa Koordinasi Kerjasama ASEAN Terselenggaranya Koordinasi Kerjasama ASEAN Persentase (%) pengendalian pelaksanaan kebijakan terkait Kerja Sama ASEAN yang efektif 100% 1.3 Kemenko Polhukam Jumlah analisis kebijakan terkait kerja sama ASEAN 1 Program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri melalui Kerjasama ASEAN Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan 90% 32.1 Dirjen Kerjasama ASEAN Kemenlu Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi terhadap kebijakan luar negeri terkait kesepakatan ASEAN Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di tingkat Nasional 65% Kerjasama ASEAN

bidang Ekonomi Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat di bidang ekonomi Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar ekonomi ASEAN 86% 7.3 Direktorat Kerja sama Ekonomi ASEAN Kemenlu Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi terhadap kebijakan luar negeri terkait kesepakatan ASEAN di bidang ekono Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang Ekonomi di tingkat Nasional 65% Kerjasama ASEAN bidang Fungsional Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat di bidang sosial budaya Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar sosial budaya ASEAN 86% 6.6 Direktorat Kerjasama Fungsional ASEAN Kemenlu Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi terhadap kebijakan luar negeri terkait kesepakatan ASEAN di bidang sosial budaya Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang Sosial Budaya di tingkat Nasional 65% Kerjasama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Antar Kawasan Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat dalam kerja sama dengan Negara mitra wicara ASEAN dan organisasi regional/ internasional Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan dengan negara mitra wicara dan organisasi regional/internasional 87% 6.7 Direktorat Mitra Wicara dan Antar Kawasan Kemenlu Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi terhadap kebijakan luar negeri terkait kesepakatan ASEAN dengan negara mitra wicara ASEAN dan organisasi regional/internasional Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN dengan negara mitra wicara di tingkat nasional 65% Kerjasama ASEAN bidang Politik dan Keamanan Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat di bidang politik dan keamanan Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar politik dan keamanan ASEAN 92% 11.6 Direktorat Politik dan Keamanan ASEAN Kemenlu Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi terhadap kebijakan luar negeri terkait kesepakatan ASEAN di bidang politik dan keamanan Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang Politik dan Keamanan di tingkat 65%

(29)

Nasional Sub Isu Strategis 7: Peningkatan Partisipasi Indonesia Dalam Perdamaian Dunia Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Semakin mantapnya reformasi birokrasi dan tata kelola 67.0 Kementeri an Koordinato r Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Terwujudnya penegakan hukum Meningkatnya kualitas demokrasi dan diplomasi Terciptanya Stabilitas Keamanan Terlaksananya Koordinasi/Konsolidasi Pengarusutamaan Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Koordinasi hubungan multilateral Terselenggaranya Koordinasi Hubungan Multilateral Persentase rekomendasi kebijakan terkait kerjasama multilateral yang ditindaklanjuti 60% 1.2 Kemenkopol hukam Persentase pengendalian pelaksanaan kebijakan terkait kerjasama multilateral yang efektif 100% Jumlah analisis kebijakan terkait kerjasama multilateral 1 Koordinasi wilayah perbatasan dan tata ruang pertahanan Terselenggaranya Koordinasi Wilayah Negara dan Tata Ruang Pertahanan Persentase rekomendasi wilayah perbatasan dan tata ruang pertahanan yang ditindaklanjuti 50% 2.6 Kemenkopol hukam Persentase pengendalian rekomendasi wilayah perbatasan dan tata ruang pertahanan yang efektif 50% Jumlah analisis kebijakan wilayah perbatasan dan tata ruang pertahanan 1 Jumlah rekomendasi desk Wiltas dan PPKT 1 Koordinasi penanganan kejahatan transnasional dan kejahatan luar biasa (Terorisme) Terselenggaranya Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa (Terorisme) Persentase rekomendasi kebijakan terkait penanganan kejahatan transnasional dan kejahatan luar biasa (Terorisme) yang ditindaklanjuti 60% Persentase pengendalian pelaksanaan kebijakan terkait rekomendasi kebijakan terkait penanganan kejahatan transnasional dan kejahatan luar biasa (Terorisme) yang efektif 100% Jumlah analisis kebijakan terkait penanganan kejahatan transnasional dan kejahatan luar bisa (Terorisme) 1

(30)

Peningkatan Peran dan Diplomasi Indonesia di Bidang Multilateral

Indonesia di forum

multilateral Indonesia yang diterima dalam forum multilateral Jenderal Multilatera l Kemenlu Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral 85% Implementasi kesepakatan multilateral dengan partisipasi pemangku kepentingan nasional Persentase rekomendasi untuk ditindaklanjuti pemangku kepentingan nasional 90% Kerjasama Multilateral terkait Isu Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Massal dan Senjata Konvensional, Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara dan Terorisme Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral Persentase posisi Indonesia yang diterima di forum multilateral bagi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 90% 12.5 Direktorat Kerjasama Internasion al dan Perlucutan Senjata Kemenlu Persentase posisi Indonesia yang diterima di forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme 90% Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Implementasi kesepakatan multilateral dengan partisipasi pemangku kepentingan nasiona Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral bagi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 100% Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme 90% Persentase rekomendasi untuk ditindaklanjuti pemangku kepentingan nasional bagi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 90% Persentase rekomendasi untuk ditindaklanjuti pemangku kepentingan nasional mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme 90%

(31)

Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Peran Indonesia di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat Presentase kesepakatan kerjasama bilateral yang ditindaklanjuti 72% 3.6 Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dan ditindaklanjuti pada forum kerjasama intrakawasan 80% Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Timur Tengah Peran Indonesia di Kawasan Timur Tengah yang meningkat Jumlah kesepakatan kerjasama 8 Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan 29 Program Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Pengelolaan Hukum dan Perjanjian Internasional Optimalisasi Diplomasi Terkait Dengan Pengelolaan Hukum dan Perjanjian Internasional Persentase Jumlah Perundingan yang berhasil diselenggarakan dalam rangka Upaya Penyelesaian Penetapan Batas Wilayah di Laut serta Penegasan dan Pengelolaan batas wilayah di Darat 70% Persentase Hasil Perundingan atau Perjanjian Internasional di Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan baik di tingkat Bilateral, Regional maupun Multilateral yang disepakati 80% Persentase Produk Hukum yang Diselesaikan 70% Optimalisasi Diplomasi terkait dengan Perjanjian Politik, Keamanan Kewilayahan dan Kelautan Optimalisasi Diplomasi terkait dengan Perjanjian Politik, Keamanan Kewilayahan dan Kelautan Persentase Jumlah Perundingan yang Berhasil Diselenggarakan dalam rangka Upaya Penyelesaian Penetapan Batas Wilayah di Laut serta Penegasan dan Pengelolaan Batas Wilayah di Darat 75% 11.5 Persentase Pendapat Hukum di Bidang Politik, Keamanan Kewilayahan dan Kelautan yang Disampaikan kepada Stakeholders 80% Persentase Tingkat Pemahaman Stakeholders atas Substansi Hukum di bidang Politik, Keamanan, Kewilayahan dan Kelautan 80% Persentase Dokumen Hasil Perundingan atau Perjanjian Internasional 80%

(32)

di Bidang Politik, Keamanan, Kewilayahan dan Kelautan yang Disepakati Sub Isu Strategis 8: Penguatan Diplomasi Ekonomi Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Semakin mantapnya reformasi birokrasi dan tata kelola 67.0 Kementeri an Koordinato r Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Terwujudnya penegakan hukum Meningkatnya kualitas demokrasi dan diplomasi Terciptanya Stabilitas Keamanan Terlaksananya Koordinasi/Konsolidasi Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika Terselenggaranya Koordinasi kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika Persentase kebijakan terkait kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti 60% 1.3 Kemenkopol hukam Persentase pengendalian pelaksanaan kebijakan terkait kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika yang efektif 100% Jumlah analisis kebijakan terkait kerjasama Asia, pasifik dan Afrika 1 Program Peningkatan Peran dan Diplomasi Indonesia di Bidang Multilateral Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral 90% 13.9 Direktorat Jenderal Multilatera l Kemenlu Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral 85% Implementasi kesepakatan multilateral dengan partisipasi pemangku kepentingan nasional Persentase rekomendasi untuk ditindaklanjuti pemangku kepentingan nasional 90% Kerjasama Multilateral Terkait Isu Perdagangan, Perindustrian, Investasi, dan HAKI Peningkatan peran Indonesia dalam forum multilateral Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral terkait isu perdagangan, perindustrian, investasi dan hak kekayaan intelektual 90% 6.5 Direktorat Perdaganag an, Perindustria n, Investasi, dan Hak Kekayaan Intelektual Kemenlu Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral terkait isu perdagangan, perindustrian, investasi dan hak kekayaan intelektual 85% Implementasi kesepakatan multilateral dengan partisipasi pemangku kepentingan nasional Persentase rekomendasi tentang perdagangan, perindustrian, investasi dan hak kekayaan 90%

(33)

intelektual untuk ditindaklanjuti pemangku kepentingan nasional Kerjasama Multilateral Terkait Isu Pembangunan Ekonomi, Keuangan, dan Lingkungan Hidup Peningkatan peran Indonesia dalam forum multilatera Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral terkait isu pembangunan, ekonomi, dan lingkungan hidup 85% 7.4 Direktorat Pembangun an Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kemenlu Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral terkait isu pembangunan, ekonomi, dan lingkungan hidup 80% Implementasi kesepakatan multilateral dengan partisipasi pemangku kepentingan nasional Persentase rekomendasi tentang pembangunan, ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup untuk ditindaklanjuti pemangku kepentingan nasional 85% Program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri melalui Kerjasama ASEAN Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan 90% 7.3 Ditjen Kerjasama ASEAN Kemenlu Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi terhadap kebijakan luar negeri terkait kesepakatan ASEAN Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di tingkat Nasional 65% Kerjasama ASEAN bidang Ekonomi Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat di bidang ekonomi Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan pilar ekonomi ASEAN 86% 7.3 Direktorat Kerja sama Ekonomi ASEAN Kemenlu Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi terhadap kebijakan luar negeri terkait kesepakatan ASEAN di bidang ekonomi Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan ASEAN di bidang Ekonomi di tingkat Nasional 65% Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Peran Indonesia di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat Presentase kesepakatan kerjasama bilateral yang ditindaklanjuti 72% 28.3 Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dan ditindaklanjuti pada forum kerjasama intrakawasan 80% Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Timur dan Pasifik Peran Indonesia di Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang meningkat Jumlah kesepakatan

kerjasama 22 7.1 Ditjen Asia Timur dan Pasifik Kemenlu Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan 26 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Selatan dan Tengah Peran Indonesia di Kawasan Asia Selatan dan Tengah yang meningkat Jumlah Kesepakatan

Kerjasama 10 3.9 Direktorat Asia Selatan dan Tengah Kemenlu Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan 22 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Sub Sahara Afrika Peran Indonesia di Kawasan Afrika yang meningkat Jumlah Kesepakatan

Kerjasama 10 4.1 Direktorat Afrika Kemenlu Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan 37

(34)

Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Timur Tengah Peran Indonesia di Kawasan Afrika yang meningkat Jumlah kesepakatan

kerjasama 8 3.6 Direktorat Timur Tengah Kemenlu Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan 29 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Peran Indonesia di Kawasan Timur Tengah yang meningkat Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum kerjasama intrakawasan 64 9.5 Direktorat Kerjasama Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerjasama intrakawasan yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan 23 Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di kawasan Amerika dan Eropa Peran Indonesia di Kawasan Amerika dan Eropa yang meningkat Persentase kesepakatan kerjasama bilateral yang ditindaklanjuti 72% 15.4 Ditjen Amerika dan Eropa Kemenlu Persentase prakarsa/rekomendas i yang diterima dan ditindaklanjuti pada forum kerja sama intrakawasan 80% Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Utara dan Tengah Peran Indonesia di Kawasan Amerika Utara dan Tengah yang meningkat Jumlah kesepakatan

kerjasama 12 4.0 Direktorat Amerika Utara dan Tengah Kemenlu Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan 20 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia Peran Indonesia di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia yang meningkat Jumlah Kesepakatan

Kerjasama 14 2.6 Direktorat Amerika Selatan dan Karibia Kemenlu Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan 11 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Barat Peran Indonesia di Kawasan Eropa Barat yang meningkat Jumlah kesepakatan

kerjasama 9 2.8 Direktorat Eropa Barat Kemenlu Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan 14 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Tengah dan Timur

Peran Indonesia di Kawasan Eropa Tengah dan Timur yang meningkat

Jumlah kesepakatan

kerjasama 8 2.8 Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kemenlu Jumlah kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan 12 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerjasama Intrakawasan Amerika dan Eropa Peran Indonesia di forum kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa yang meningkat Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan 17 3.2 Direktorat Kerjasama Intrakawasa n Amerika dan Eropa Kemenlu Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti 11 Program Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Pengelolaan Hukum dan Perjanjian Internasional Optimalisasi Diplomasi Terkait Dengan Pengelolaan Hukum dan Perjanjian Internasional

Persentase Jumlah Perundingan yang berhasil diselenggarakan dalam rangka Upaya Penyelesaian Penetapan Batas Wilayah di Laut serta Penegasan dan 70% 7.1 Ditjen Hukum dan Perjanjian Internasion al Kemenlu Persentase Hasil Perundingan atau 80%

Gambar

Tabel	Realisasi	KemenkoPolhukam	TA	2016
Tabel	Realisasi	Kementerian	Luar	Negeri
Tabel	Realisasi	Ditjen	Informasi	dan	Komunikasi	Publik	TA	2016
Tabel	Realisasi	Badan	Nasional	Penanggulangan	Terorisme	TA	2016

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama Exit Strategy READ, yaitu i) menjaga keberlanjutan pelaksanaan komponen Program READ di 5 kabupaten di Sulteng, untuk memastikan bahwa lembaga desa dan kelompok

Jika didapatkan neonatus dengan hiperbilirubinemia disertai defisiensi G6PD, kemungkinan besar progresivitas peningkatan kadar bilirubin berjalan cepat untuk beberapa

Pemangku kepentingan berdiskusi secara demokratis untuk mengemukakan isu- isu pembangunan berkelanjutan berdasarkan informasi yang telah disediakan Pengumpulan isu-isu

Tempat Pelaksanaan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh Rincian Kegiatan Sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dan Fatih. Bilingual School berkesempatan

Bila sebatang balok kantilever dibebani dengan beban vertikal P pada ujungnya, maka akan menimbulkan lentur pada balok tersebut, lentur ini menyebabkan

Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui Mengetahui gambaran kesehatan masyarakat di setiap kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan derajat kesehatan

Stres merupakan salah satu yang mewarnai interaksi individu dengan lingkungannya.Stres muncul pada individu bila berhadapan dengan tuntutan yang melampaui sumber

Program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk