27
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di coffeshop Bian’s Cafe, yang beralamatkan di Jalan Sido Makmur, Dusun Jetak Ngasri, Desa Mulyoagung, Kota Malang. Penentuan lokasi dipilih secara sengaja berdasarkan beberapa aspek pertimbangan yang matang dari pada faktor internal, serta melihat pada lokasi Bian’s Cafe yang berdampingan dengan banyaknya pesaing serupa yang memungkinkan terjadi persaingan antar coffeshop.
Penentuan Bian’s Cafe sebagai lokasi penelitian dirasa sangat relevan dan cocok dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu dua bulan mulai dari Juni 2019 hingga Juli 2019.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan sebuah karakter tertentu yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Sampel adalah bagian kecil dari populasi yang dapat mewakili. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purpossive sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan batasan-batasan kriteria yang akan menjadi sampel adalah:
1. Responden merupakan konsumen Bian’s Cafe yang telah melakukan pembelian lebih dari lima kali.
2. Responden merupakan konsumen Bian’s Cafe yang pernah melakukan pembelian di coffeshop lain.
28
Penelitian ini menggunakan pendekatan Tabachic & Fidell dalam penentuan jumlah sampel, menurut Ferdinand dalam Waseso (2013) besar sampel ditentukan sebanyak 25 kali variabel independen yang digunakan. Perhitungan sampel sebagai berikut:
n = (25 x jumlah variabel independen) n = 25 x 5
n = 125
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh jumlah sampel yang akan dijadikan responden adalah sebanyak 125 responden.
3.3 Metode Pengumpulan Data Dan Jenis Data 3.3.1 Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data di lapangan dengan cara tanya jawab secara langsung antara peneliti dan responden.
2. Pengamatan (observasi)
Pengamatan atau observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara meninjau secara langsung pada lokasi penelitian yang terletak di coffeshop Bian’s Cafe.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang akan ditanyakan kepada responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka yaitu menanyakan nama, dan tempat tinggal responden, serta pertanyaan tertutup berupa pertanyaan yang berkenaan dengan topik penelitian.
29 4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat dan mendokumentasi kejadian-kejadian yang terjadi di lapangan.
3.3.2 Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1. Data primer yaitu data yang didapat secara langsung dari hasil survei dan wawancara antara peneliti dan responden melalui kuesioner yang dibagikan pada saat penelitian di coffeshop Bian’s Cafe.
2. Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung, atau sumber data yang diperoleh bersumber dari pihak lain seperti studi kepustakaan dari buku, jurnal, penelitian terdahulu dan website resmi.
3.4 Skala Pengukuran Data Dan Pengukuran Variabel 3.4.1 Skala Pengukuran Data
Skala pengukuran data pada penelitian ini menggunakan skala likert. Pengukuran ini digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, dan lain-lain. Skala likert merupakan skala pengukuran dalam penelitian riset atau survei yang jawabannya dinyatakan dalam bentuk angka. Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan skala likert lima jenjang dengan menggunakan alternatif jawaban sebagai berikut:
30 Tabel 3.1 Skala Likert
Kategori Skor Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 Penilaian konsumen buruk
Tidak Setuju 2 Penilian konsumen kurang
Netral 3 Penilaian konsumen cukup
Setuju 4 Penilaian konsumen baik
Sangat Setuju 5 Penilian konsumen sempurna Sumber: Data Primer Diolah, 2019
1 = STS (Sangat Tidak Setuju) 2 = TS (Tidak Setuju)
3 = N (Netral) 4 = S (Setuju)
5= SS (Sangat Setuju)
Metode transformasi data yang digunakan adalah method of successive interval. Metode suksesif interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval. Data ordinal sebenarnya adalah data kualitatif atau bukan angka sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka hanyalah sebagai simbol data kualitatif. Analisis jalur membutuhkan perhitungan matematis di dalamnya, maka dari itu perlu adanya transformasi dari skala ordinal menjadi interval.
3.4.2 Pengukuran Varibel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat atau dependen dan variabel bebas atau independen. Dimana keputusan pembelian konsumen melakukan pembelian di Bian’s Cafe adalah sebagai variabel terikat
31
(Y) dan untuk variabel bebas meliputi faktor harga (X1), faktor lokasi (X2), faktor promosi (X3), faktor produk (X4) dan faktor suasana toko (X5). Berikut adalah indikator dari variabel yang digunakan pada penelitian ini:
a. Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan pembelian diukur melalui beberapa indikator yaitu: 1. Pengenalan masalah
2. Pemrosesan informasi untuk sampai ke keputusan pembelian 3. Evaluasi alternatif pilihan coffeeshop
b. Harga (X1)
Harga dapat diukur melalui beberapa indikatur yaitu: 1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk yang didapat 3. Daya saing harga dengan produk sejenis
4. Kesesuaian harga dengan manfaat c. Lokasi (X2)
Lokasi diukur dari berdasarkan tanggapan konsumen tentang: 1. Kemudahan untuk mencari lokasi
2. Kemudahan akses tempat untuk dijangkau 3. Area parkir yang luas
4. Jarak lokasi yang dekat d. Promosi (X3)
Promosi diukur melalui beberapa indikator yaitu: 1. Kemampuan memperoleh perhatian konsumen
32
3. Kualitas penyampaian pesan atau mudah tidak iklan dipahami oleh kosumen 4. Kemampuan promosi untuk menggugah konsumen untuk mendorong minat
beli melalui promosi e. Produk (X4)
Produk diukur melalui beberapa indikator yaitu: 1. Rasa
2. Citra atau image 3. Kemasan
f. Suasana toko (X5)
Store atmosphere diukur melalui beberapa indikator: 1. Suhu ruangan
2. Alunan musik yang disajikan 3. Pencahayaan ruangan 4. Kebersihan ruangan 3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui metode deskriptif kulitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan secara kalimat atau bahasa data-data yang tidak dapat diukur dengan angka-angka. Metode deskriptif kualitatif pada penelitian ini juga menjelaskan mengenai gambaran ciri-ciri atau karakteristik responden serta mendeskripsikan mengenai variabel-variabel yang digunakan pada penelitian.
Metode deskriptif kuantitatif digunakan pada pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis dengan prosedur statistik
33
Analisis jalur (path analisys). Adapun prasyarat penggunaan prosedur statistik analisis jalur ini adalah sebagai berikut:
3.5.1 Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas
Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran, dalam pengujian instrument pengumpulan data, validitas dibedakan menjadi validitas factor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor yang satu dengan yang lain ada kesamaan. Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor). Pengukuran validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total). Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor, berarti pengujian validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara item dengan skor total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor). Hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak, dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, biasanya digunakan uji signifikansi valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Teknik pengujian SPSS sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson dan Corrected Item-Total Correlation (Ayunita, 2018). Menurut Perdana
34
(2016) Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai r positif, maka butir atau
pertanyaan pada kuesioner penelitian yang disajikan tersebut dikatakan valid. b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas diantaranya metode tes ulang, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode formula KR (Kuder-Richardson) – 20, KR – 21, dan metode Anova Hoyt. Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode Cronbach’s Alpha (Ayunita, 2018). Menurut Perdana (2016) jika nilai Cronbach’s Alpha > rtabel,
maka butir-butir instrument penelitian tersebut reliabel atau dapat dipercaya. Metode pengujian pada penelitian ini sendiri adalah dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang mendasar sebelum melakukan analisis lebih lanjut. Data yang berdistribusi normal sering dijadikan landasan dalam beberapa uji statistik, walaupun tidak semua data dituntut harus berdistribusi normal. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data antara lain uji Chi-Kuadrat, Lilliefors, Teknik Kolmogorov-Smirnov, dan Shapiro Wilk. Kriteria keputusan dalam uji normalitas pada SPSS adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, data tersebut berdistribusi normal, sedangkan jika kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal (Arifin, 2017). Pengujian data pada penelitian ini sendiri menggunakan Kolmgorov-Smirnov.
35 b. Uji Linearitas
Budiono mengemukakan dalam Ansori (2015) bahwa uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS dengan analisis regresi linear menggunakan test of linearity. Menurut Wibowo (2016) untuk menentukan bahwa apakah sebaran skor antara kedua variabel yang kita uji linear, maka perlu dilihat nilai p (sig) nya dengan cara p linearity. Jika nilai p lebih besar dari 0.05 (p>0.05) maka sebaran data dianggap tidak linear, sebaliknya jika nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0.05) maka sebaran data dianggap linear.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang dimana tak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik tidak mengalami heteroskedastisidas (Denziana et al, 2014). Pengambilan keputusan yaitu dengan cara:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Multikolinearitas
Uji mulitkolinearitas merupakan alat uji model regresi untuk menemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Perdana, 2016).
36
Uji multikolinearitas yang dilakukan pada penelitian ini berpatokan dengan cara melihat nilai tollerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai tollerance ≥ 0.10, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas. Jika nilai VIF disekitar angka 1-10, maka dapat dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.
3.5.2 Analisis Jalur (Path analisys)
Menurut Sarwono (2011) analisis jalur (path analisys) merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang inheren antar variabel yang disusun berdasarkan urutan temporer dengan menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan besarnya pengaruh variabel independen exogeneous terhadap variabel dependen endogeneous.
37 rX1X2 rX2X3 3 rX2X2 rX1X2 rX1X2 rX3X4 rX4X5 rX1X2 rX2X4 rX1X2 rX1X2 rX1X2 rX1X2 rX1X5 rX1X4 3 rX2X2 rX1X2 rX1X2 rX1X3 3 rX2X2 rX1X2 rX1X2 rX2X5 3 rX2X2 rX1X2 rX1X2 rX3X5 3 rX2X2 rX1X2 rX1X2
Gambar 3.2 Hubungan Struktural Antara X1, X2, X3, X4, X5 dan Y
Berdasarkan Gambar 3.2 diagram jalur memakai model satu persamaan struktural hanya terdiri dari sebuah substruktur (yang juga merupakan struktur lengkapnya), yang terdiri dari tiga buah variabel eksogen X1, X2, X3, X4, X5 dan sebuah variabel endogen Y, persamaan struktural diagram jalur tersebut ialah Y=
ρYX1X1