• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksplanatif

dengan pendekatan kuantitatif, maka penelitian ini menganalisis tentang hubungan

kausal atau hubungan sebab akibat yang menjelaskan arah hubungan dan

mengukur tingkat hubungan suatu fenomena, dan tipe penelitian ini menguji

hipotesis.40 Sifat penelitian Eksplanatif yang dipilih oleh peneliti sesuai dengan judul yang diambil peneliti yang menjabarkan fenomena hubungan yang

mempengaruhi atau digunakan untuk menjelaskan sebab.41

Untuk itu juga dengan memakai pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan

yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

digeneralisasikan dan dapat diukur serta dapat dibandingkan pada hal-hal yang

objektif seperti jumlah dan prosentase.42

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian pengaruh tayangan

Reportase Investigasi TRANS TV pada perilaku waspada masyarakat di

Perumahan Pondok Permai Kota Bumi Tangerang periode Agustus – Oktober

40Herry Sujitno,Pedoman Penyusunan Skripsifakultas ilmu social politik Universitas Prof.

Dr.Moestopo Beragama . 2006. Hal 106

41Ibid Hal 64

42James E. Neal,Panduan Evaluasi Kinerja Karyawan.Jakarta : Prestasi Pustaka, 2003, Hal.23

(2)

2009 adalah Metode survei. Metode survei adalah suatu metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap

mewakili populasi tertentu. Dalam survei proses pengumpulan dan analisis data

sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai

instrument utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang

diasumsikan mewakili populasi secara spesifik karena itu penggunaan tekhnik

samplingyang benar sangat menentukan kualitas riset.43 Metode survei mempunyai ciri – ciri :44

1. Informasi diperoleh dari sekumpulan orang.

2. Informasi yang diperoleh dari sekumpulan orang tersebut berupa

sample.

3. Informasi diperoleh melalui bertanya dengan beberapa pertanyaan.

Dengan demikian penelitian survei adalah penelitian yang mengambil

sample dari satu populasi dan menggunakkan kuesioner sebagai alat pengumpulan

data yang pokok.45

Dengan metode survei, peneliti ingin mendapatkan data dan jawaban dari

penyebaran kuesioner terhadap responden yaitu Masyarakat, mengenai pengaruh

tayangan Reportase Investigasi di TRANS TV terhadap perilaku waspada

masyarakat di perumahan Pondok Permai Kota bumi Tangerang.

43Rachmat Kriyantono,Riset Komunikasi.Jakarta : Kencana , 2006. Hal 59 44Ronny Kountur, Metode PenelitianJakarta :PPM,2003, hal 106.

(3)

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi atau universe juga dapat dikatakan bahwa poulasi ialah jumlah

keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.46 Jadi, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari objek tang akan diteliti.

Sedangkan sample merupakan sebagian dari keseluruhan objek atau

fenomena yang akan diamati.47 Dengan kata lain sample adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian.

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah Masyarakat Perumahan Pondok Permai

Kotabumi Tangerang, yang termasuk dalam target audiens program news

‘Reportase Invertigasi’ yang Menonton program Reportase Investigasi di TRANS

TV dengan total populasi 385.48

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi sebagai wakil dengan

menggunakan cara tertentu.49 Menurut sugiono sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, maka penelitian

bisa menggunakan sampel dari anggota.50

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakanPurphosive Sampling, tekhnik ini disebut juga judgmental

46Masri Singarimbun,Op Cit,Hal 152 47

Rachmat Kriyantono,Op Cit,Hal 149

48Sumber :kelurahan Kuta Baru Tangerang

49Hadari Nawawi.Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah mada Universitas Pers.

Yogyakarta:1983.Hal 154

(4)

sampling yang digunakan dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel,

terutama orang – orang yang dianggap ahli.51

Dari populasi yang ada peneliti menanyakan satu persatu kepada

masyarakat yang sudah ditentukan apakah mereka menonton tayangan Reportase

Investigasi di TRANS TV, sehingga sampel peneliti dapat ditentukan, yaitu hanya

masyarakat yang menonton tayangan Reportase Investigasi saja yang diambil

sebagai sampel.

Selanjutnya, penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini didasarkan

pada pendapat Suharsini Ari Kunto52. Apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%, atau

20-25% atau lebih.

Melalui pendapat tersebut, peneliti mengambil sampel sebanyak 15%, atau

0, 15 dari jumlah populasi, yakni:

51Bambang prasetyo & lina miftahul jannah.Metodologi Penelitian Kuantitatif,Teori dan Aplikasi

. Jakarta : Rajawali Pers hal 134

52Suharisini Ari Kunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Rineka Cipta, Jakarta.

Hal.120

15

(5)

3.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep

Definisi operasional variabel adalah penjelasan mengenai aspek-aspek

yang diteliti, sehingga dapat diamati bersama dan diukur dengan seksama. Untuk

lebih memahami dalam menafsirkan data-data yang ada, ada beberapa definisi

konsep yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu :

1) Pengaruh

Pengaruh adalah suatu hal yang sering terjadi dalam suatu komunikasi

untuk mempengaruhi.53 Pengaruh dalam penelitian ini adalah pengaruh media massa, dimana media khususnya televisi alat yang sangat memiliki

pengaruh besar bahkan dikatakan alat komunikasi massa yang sangat

ampuh.54

Pada penelitian ini, pengaruh yang dimaksud adalah bagaimana suatu

program acara di televisi yaitu Tayangan Reportase Investigasi pada

periode Agustus – Oktober 2009 mampu mempengaruhi masyarakat yang

menyaksikan program tersebut. Khususnya pada masyarakat perumahan

pondok permai kotabumi tangerang.

2) Tayangan

Reportase Investigasi adalah program news investigative. Dimana dalam

setiap beritanya mengupas semua fakta realita yang ada dalam kehidupan

sehari – hari, menguak berbagai macam masalah yang sebelumnya belum

diketahui oleh kebanyakan masyarakat sekitar seperti mengenai berbagai

53Jalaluddin Rahmat.Psikologi Komunikasi.Remaja Rosdakarya.Bandung :2001.Hal 14

(6)

macam tindak kriminal mulai dari makanan, kosmetik, sampai

perdagangan manusia yang dilakukan oleh pihak – pihak tertentu.

Diungkap secara gamblang tanpa membuka profil dari pelaku, dan

dikemas sebaik mungkin dan disajikan secara khusus agar masyarakat

lebih waspada terhadap tindak kriminal yang ada disekitar mereka.

3) Perilaku Waspada

Perilaku adalah suatu yang meliputi pola tindakan, kegiatan atau juga

kebiasaan yang bisa dilakukan. Perilaku adalah hasil pengalaman dan

perilaku digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak

kesenangan dan mengurangi penderitaan.55 Perilaku dalam penelitian ini adalah tindakan psikologis yang dilakukan masyarakat dalam

kehidupannya setelah mereka menyaksikan atau menonton tayangan

Reportase Investigasi. Dimana masyarakat menimbulkan aksi reaksi pada

sikologisnya, yaitu masyarakat Perumahan Pondok Permai Kotabumi

Tangerang. Yang mana perilaku masyarakat yang akan timbul setelah

menonton tayangan Reportase Investigasi pada periode Agustus –

Oktober 2009.

(7)

4) Masyarakat

Masyarakat dalam penelitian ini adalah warga perumahan Pondok Permai

Kotabumi Tangerang yang menonton program Reportase Investigasi.

5) Laporan penyelidikan ( Investigasi )

Jenis berita yang eksklusif, yang menyajikan tentang liputan khusus suatu

permasalahan. Datanya tidak bisa diperoleh di permukaan tetapi harus

dilakukan berdasarkan penyelidikan, sehingga penyajian berita ini

membutuhkan waktu yang lama dan tentu akan menghabiskan energi

wartawannya. Laporan penyelidikan dapat mengungkap sesuatu yang

(8)

3.4.2 Operasionalisasi Konsep

Tabel 3.4.2.1 Operasionalisasi Konsep

Variable Dimensi Indikator Skala

Tayangan Reportase Investigasi (Variabel X)

Terpaan media Menonton tayangan Reportase Investigasi

Intensitas menonton

Durasi menonton

Mengetahui setiap judul pada setiap episodenya

Mengetahui tayangan Reportase menyajikan peristiwa kejahatan

Mengetahui Tayangan Reportase Investigasi merupakan tayangan yang

sadis

a. Ya b. Tidak

a. 4 X dalam sebulan (setiap minggu menonton)

b. 3 X dalam sebulan c. 2 X dalam sebulan d. 1 X dalam sebulan

a. lebih dari 25 menit (sampai selesai) b. 20-25 menit

c. 10-20 menit

d. kurang dari 10 menit (tidak sampai selesai) a. Sangat Mengetahui (4) b. Mengetahui (3) c. Kurang Mengetahui (2) d. Tidak Mengetahui (1) a. Sangat Mengetahui (4) b. Mengetahui (3) c. Kurang Mengetahui (2) d. Tidak Mengetahui (1) a. Sangat Mengetahui (4) b. Mengetahui (3) c. Kurang Mengetahui (2) d. Tidak Mengetahui (1)

(9)

Memperhatikan secara jelas gambar dan cara pembuatan/praktek dari

setiap kejahatan

Mengetahui tayangan Reportase merupakan berita

kriminal dari seluruh indonesia

Mengetahui bahwa Reportase Investigasi adalah berita yang layak

untuk diketahui

Mengatahui tayangan Reportase Investigasi memiliki pesan positif

Mengetahui Reportase tayang pada jam lima sore

a. Sangat Memperhatikan (4) b. Memperhatikan (3) c. Kurang Memperhatikan (2) d. Tidak Memperhatikan (1) a. Sangat Mengetahui (4) b. Mengetahui (3) c. Kurang Mengetahui (2) d. Tidak Mengetahui (1) a. Sangat Mengetahui (4) b. Mengetahui (3) c. Kurang Mengetahui (2) d. Tidak Mengetaui (1) a. Sangat Mengetahui (4) b. Mengetahui (3) c. Kurang Mengetahui (2) d. Tidak Mengetahui (1) a. Sangat Mengetahui (4) b. Mengetahui (3) c. Kurang Mengetahui (2) d. Tidak Mengetahui (1) Perilaku Waspada (Variabel Y)

Perilaku Waspada untuk membeli/berkegiatan dilingkungan luar setelah

menonton kasus daging palsu

Waspada terhadap terasi yang di jual bebas dan murah setelah menyaksikan

kasus terasi palsu

a. Sangat Waspada (4) b. Waspada (3) c. Kurang waspada (2) d. Tidak waspada (1) a. Sangat Waspada (4) b. Waspada (3) c. Kurang Waspada (2) d. Tidak Waspada (1)

(10)

Waspada setelah menonton kasus

bisnis prostitusi anak ingusan

Waspada terhadap genk-genk brutal agar tidak

menjadi korban

Waspada terhadap orang lain yang baru di kenal (penjual, tetangga, dll)

Waspada terhadap pedagang/produk tertentu

Waspada terhadap kosmetik tertentu setelah menonton

kasus kosmetik palsu

Antisipasi (lebih melindungi diri) terhadap

tindak kejahatan

Mengajak lingkungan disekitar agar waspada terhadap tindak kejahatan

Waspada setelah mengetahui tindak a. Sangat Waspada (4) b. Waspada (3) c. Kurang Waspada (2) d. Tidak Waspada (1) a. Sangat Waspada (4) b. Waspada (3) c. Kurang Waspada (2) d. Tidak Waspada (1) a. Sangat Waspada (4) b. Waspada (3) c. Kurang Waspada (2) d. Tidak Waspada (1) a. Sangat Waspada (4) b. Waspada (3) c. Kurang Waspada (2) d. Tidak Waspada (1) a. Sangat Waspada (4) b. Waspada (3) c. Kurang Waspada (2) d. Tidak Waspada (1) a. Sangat Antisipasi (4) b. Antisipasi (3) c. Kurang Antisipasi (2) d. Tidak Antisipasi (1) a. Sangat mengajak (4) b. Mengajak (3) c. kurang Mengajak (2) d. Tidak Mengajak (1) a. Sangat Waspada (4) b. Waspada (3)

(11)

kejahatan yang sedang terjadi

Waspada dalam melakukan kegiatan sehari-hari c. Kurang Waspada (2) d. Tidak Waspada (1) a. Sangat Waspada (4) b. Waspada (3) c. Kurang Waspada (2) d. Tidak Waspada (1)

Adapun penskalaan yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan

menggunakan penskalaan liket, skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang. Skala itu sendiri adalah

ukuran gabungan yang didasarkan pada struktur intensitas pertanyaan –

pertanyaan. Score jawaban ini akan dihitung dengan tekhnik sebagai berikut :

Setiap kategori jawaban akan diberikan nilai 1 – 4 (dalam hal ini peneliti

menggunakan kategori variatif) :

Sangat Setuju (SS) = 4

Setuju (S) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (TS) = 1

3.5 Rencana Penelitian Validitas dan Reliabilitas

Bila penelitian sudah mengukur gejala yang ditelitinya, ia berhadapan

dengan persoalan reliabilitas dan validitas alat ukur yang digunakannya. Dalam

penelitian ilmiah, kedua syarat ukur itu sangatlah penting, tanpa keduanya

(12)

3.5.1 Validitas

Validitas berarti kesucian alat ukur dengan apa yang hendak kita ukur.

Validitas adalah tingkat perbedaan nilai dari pengukuran instrumen menghasilkan

perbedaan yang nyata antara individu dalam karakteristik yang ingin diukur.

Uji validitas dilakukan dengan menguji kesahihan item pertanyaan yang

terdapat pada kuesioner atau melihat korelasi antara skor masing-masing item

pertanyaan dengan skor total dan instrumen yang akan diuji terdiri dari dua

variabel, yaitu pengaruh isi Tayangan Reportase Investigasi (variabel X) dan

variabel Perilaku waspada masyarakat Perumahan Pondok Permai Kotabumi

Tangerang (variabel Y), yaitu dengan jalan menghitungkoefisien korelasi pearson

dari tiap-tiap pernyataan dengan skor total yang diperoleh. Koefisien korelasi

masing- masing item kemudian dibandingkan dengan angka kritis r yang ada pada

tabel kritis r product moment sesuai dengan derajat kebebasannya dan tingkat

signifikansinya.

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kemantapan atau konsisten suatu alat ukur.

Analisa reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat keakuratan dan presisi

jawaban yang mungkin dari beberapa pertanyaan. Dalam penelitian ini, uji

reliabilitas akan dilakukan dengan metode Alpha Cronbach bantuan software

SPSS.

Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach diukur berdasarkan

(13)

lima kelas dengan dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat

diinterpretasikan dalam tabel berikut:56

Tabel Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s/d 0,20 >0,20 s/d 0,40 >0,40 s/d 0,60 >0,60 s/d 0,80 >0,80 s/d 1,00 Kurang reliabel Agak reliabel Cukup reliabel Reliabel Sangat reliabel

3.6 Tekhnik Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data adalah prosedur yang sangat menentukan baik

tidaknya riset. Pengumpulan data ini merupakan instrumen riset. Jika kegiatan

pengumpulan data ini tidak dirancang dengan baik atau bila salah dalam

pengumpulan data maka data yang diperolehpun tidak sesuai dengan

permasalahan penelitian.57

3.6.1 Data Primer

Data Primer, yaitu data yang secara langsung dikumpulkan oleh peneliti

dari responden atau melakukan eksperimen sendiri. Sumber data ini bisa

responden atau subjek penelitian, dari hasil pengisian kuisioner.58 Adapun teknik pengumpulan data dengan Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan

56PB,Triton.SPSS 13.0 Terapan : Riset Statistik Parametrik.ANDI.Yogyakarta:2006.Hal.248 57Rachmat Kriayantono,Op Cit,hal 90

58Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman,Proses Penelitian Kuantitatif.Jakarta : Lembaga

(14)

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.59

3.6.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu dimana peneliti tidak mengumpulkan data secara

langsung, tetapi data ‘diambil’ dari pihak lain.60

Pengumpulan data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini dilakukan

dengan :

Studi Kepustakaan, yaitu studi yang dilakukan pada perpustakaan, serta

mencari dan menghimpun data-data penting yang ada hubungannya dengan

penelitian ini. Guna menunjang pengumpulan data dilakukanlah studi kepustakaan

yang meliputi jurnal, serta referensi lainnya. Seperti internet, surat kabar, serta

data-data dari stasiun tv tersebut.

3.7 Analisis Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan agar lebih mudah untuk diinteerpretasikan.

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel

yang diteliti dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan dengan menggunakan statistik.61

Pengolahan data statistik pada dasarnya adalah proses pemberian kode

(identitas) dengan data penelitian melalui angka-angka. Untuk meneliti pengaruh

59Sugiono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D.Bandung, Alfabeta, 2006, hal 158 60Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman,Log Cit,hal 100

(15)

menonton tayangan Reportase Investigasi periode Agustus – Oktober 2009, maka

peneliti melakukan metode analisis dengan regresi, analisis ini digunakan untuk

memprediksi variabel dependen, memberikan pengetauan tentang variabel

independen, dan memperoleh pemahaman tentang hubungan antara veriabel

independen dan dependen. Dalam uji regresi ini, peneliti menggunakan metode

analisis regresi sederhana (simple regression) dengan menempatkan variabel

penagruh program Reportase Investigasi Periode Agustus – Oktober 2009 sebagai

variabel independen (X) dan perilaku waspada masyarakat sebagai variabel

dependen (Y). Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

tayangan Reportase Investigasi Periode Agustus – Oktober 2009 terhadap

Perilaku waspada masyarakat di perumahan Pondok Permai Kotabumi Tangerang

dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + Bx

Dimana :

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga Y, bila X = 0 (harga konstanta)

b = Angka frekuensi tayangan Reportase Investigasi

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.62 Metode yang digunakan dalam pengukuran ini adalah dengan korelasi

yaitu dengan metode Korelasi Product Moment Person. Metode korelasi ini

dilakukan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua

(16)

variabel. Bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio dan sumber data

dari dua variabel atau lebih adalah sama63.

Hubungan suatu korelasi dikatakan sebagai hubungan berpola positif jika

terjadi pola kenaikan atau penurunan searah antara dua variabel. Hubungan

korelasi dikatakan berpola kebalikan arah atau hubungan berpola negatif jika pada

hubungan tersebut terjadi pola kenaikan yang berkebalikan antara dua variabel,

dan hubungan dikatakan tidak memiliki pola arah hubungan apabila pola

perubahan nilai dari suatu variabel tidak disertai dengan terjadinya pola perubahan

nilai pada variabel lainnya.64

63Sugiyono,Statistika Untuk Penelitian,Alfabeta, Bandung, 2006. Hal. 212. 64TB,Triton,Op Cit

Gambar

Tabel 3.4.2.1 Operasionalisasi Konsep
Tabel Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Referensi

Dokumen terkait

This study aims at describing the violations of the politeness principles committed by the South Celebes governor candidates in 2013 and their factors. This is

IV Merupakan bab yang menguraikan tentang analisis perjanjian kerjasama dengan menggunakan sistem BOT antara Kabupaten Cianjur dengan PT Demensi Jasa Nusantara

Penerapan gelombang ultrasonik dapat dijumpai dalam bentuk pengujian material dan pendeteksian kerusakan atau keretakan dalam struktur logam dan beton.dengan

Media yang digunakan juga harus lebih banyak agar dapat menjangkau seluruh masyarakat yang ada di Kota Pekanbaru seperti penggunaaan surat kabar, majalah,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profesionalisme guru ekonomi dalam implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

16 Bebeda dangan penelitian yang dilakukan oleh Rizky Cyntia Simamora pada mahasiswi kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2019 menyatakan bahwa tidak

5. Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau langkah- langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra. Pada

Guna alat penulen udara atau alat pernafasan bekal udara yang muat dengan baik yang mendapat kelulusan piawai jika risiko penilaian menunjukkan ianya perlu.. Perlindungan