NO. 19, NOIaEMBER 2006 rssN 1410-5071
JURNAI
PENELITIAN
Diterbilkon oleh
IPPM Universilos Sonoto DhormoPawukon
dalam
Kancahfutrologi
Kontemporer Susilawati Endah Peni AdjiPengaruh Status Akreditasi Program Studi terhadap Pengambilan Keputusan Calon Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi FE USD)
Firma Sulistiyowati., Eduardus Maryarsanto P
Peranan Kuliah Kerja Profesi dal a
m
Memotiva si
M ah asiswa Fa k:}.,r.,j[.*:fj
D. Desembriarto., Rubiyatno
Optimasi
Formula Tablet Effervescent Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) dengan Kombinasi NatriumSitrat
danfuam
Fumarat secaraGranulasi Basah dengan Metode Desain Faktoral A. Budi Susiana Lestari
Optimasi
Formula Gel Repelan Oleum Citronellae dengan Carbopoldan
Gliserol sebagai Gelling Agent:Aplikasi
Desain FaktoralRini Dwiastuti
Survei Penggunaan Komputer
di
Lingkungan Pemerintah Propinsi DIY Stevanus Wisnu Wijaya., Bernardinus Sri Widodo, Henricus Agung HernawanLEMBAGA PENELITIAN
DAI|I PENGABDIAN
I(EPADA
MASYARAKAT
UNT}'ERSITAS
SANATA
DHARMA
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
1llDaftar
Isi
vii
Pawukon dalam Kancah Astrologi
Kontemporer
L
-
32 Susilawati Endah PeniAdji
Pengaruh Status Akreditasi
Pro$am
Studi
terhadap
Pengambilan
Keputusan
Calou
Mahasiswa
fStudi
Kasus
pada
Mahasiswa
Program
Studi Akuntansi FE
USD)
33-
52Firma Sulistiyowati., Eduardus Maryarsanto P
Peranan
Kuliah
Kerja
Profesi
dalam
Memotivasi
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
untuk
Menjadi
Pengusaha
53-
70D. Desembriarto., Rubiyatno
Optimasi Formula Tablet Ellervescenf
Ekstrak
Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza
Roxb.)dengan
Kombinasi
Natrium Sitrat dan
AsamFumarat
secara
Granulasi Basah
denganMetode Desain
Faktoral
71-
98A. Budi Susiana Lestari
Optimasi Formula GeI
RepelanOleum Citroaellae dengan
Carbopol
dan
Gliserol
sebagai
Gelling Agent:
Aplikasi
Desain
Faktoral
99-
112Rini Dwiastuti
Survei
PenggunaanKomputer
di
Lingkungan
Pemerintah Propinsi
DIY
173-
L24
Stevanus Wisnu Wiiaya., Bernardinus Sri Widodo,Isslr
1410-5071PERANAN
I(ULIAH
KE&lrA
PROFEST
DAI.A.M MEMOTTVASI
MAHASIS\VA
FAI(UIJTAS
EI(ONOMI UNTUK
MET{JADI
PENGUSAIIA
-
D. Desembriarto dan Rubiyatno
ABSTRACT
The recent phenomenon of unemployment shows that there is increasing ptopoltion o/ educated unemployment coming fiom upper sehiot high school graduales- This phenomenon indicates
,hal ed cation institution, especially higher education institution,
tend lo produce groduales who ore highly
-
dependent on the availabilir! ofjob vacancies instead of creating job vacancieslor
themselves,Higher education instirulion responded this phenomenon by providing entrepreneurchip educalion either
intra
or
extrd curriculum. Entrepreneurship education aimedto
developstudent$' knowledge
in
orderto
createtheir
ow4business-Company Development Inlernship Program conducr/d by Facuhy
of Economics, Sanata Dharma Univercity is a potenliol learnihg media o/ enlerpreneurship education.
This research aimed to
jind
out therole of
CompanyDevelop ent In,ernship Plo'gram
in
motivaring student to be entrepreneur. Student motivalionto
be enlrepreneur can becreated by nurturing the
spiit
of entrepreneurship resulredfrorl
the studenti' experiencein
Company Development InternshipProgram. The dala o/ the research u)as lhe primary dald collected
by distributing questionnaires, observqtion, inlerviete and
conducling focus group discussion. The data was onalyzed using Sign Test and Desciprive Anclysis.
D. Dcs.rnbiarlo,S.E, M.Si Doscn Program Studl Akunlahsi.. dan Drs. Rabiyaho, M.M. Dosq Progra Stxdi Manajeiren, Fakukat Ekonomi Uniryrsik4 Sanatd Dharma
lbg/aka a,
I
I I
Jar-rwl Pertel,t
ia4
No. 19, No.refibef 2006The result of the research showed that (1) lhere were still a lot of studentr wqnted to be workers
whe
they passed their study. (2) students already hadprior
knowledge on entrepreneurshipbecause thq) have passed ehtrepteneurship class and few of ihem
came from enbepreneur
fa
ily, (3) students' experience duringCompany Development Internship Program
lailed
to improve students' motivation to be entrepreneurKey words: unemp loymenL higher education, enltepreneuts hip
educatio4
1.
PENDAHULUAN
7.1
Lat^t
Belakang
Pengangguran
merupakan
masalah
sosial yang
masih dihadapi oleh bangsa Indonesia pada umumnya maupun propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta@IY)
pada khususnya. Data tahun 2003 menunjukkanjumlah
pencarikerja
di
DIY
adalah 99.370 orang, sedangkan lowongan yang tersedia adalah hanya 13.288.Pencari
kerja
didominasi oleh lulusan SMA sebanyak 46.711 rlan sarjana sebanyak 12.899 (Kompas,2018). Banyaknya pencari kerja dari kelompok generasi muda terdidik menunjukkan bahwa mereka masih mengandalkan pada lowongan pekerjaanuntuk
mencari uang guna melangsungkan kehidupannya.Di
lain
pihak jumlah lowongantidak
sebanyakpencari
kerjanya, sehingga kejadian penganggurandi
kelompok penduduk tersebut cukup tinggi.
Sementara
itu
keinginan
untuk
mempunyai usahasendiri
ataubahkan membuka lapangan keda untuk orang lain belum menjadi alternatif utama yang banyak dipertimbangkan oleb mereka.
Rendahnya
keinginan untuk
membuka
usahasendiri
itu
membuktikan bahwa pendidikan hanya menciptakan orang-orang
terdidik
yang hanya
ingin
menyalurkan
pengetahuan
danketerampilannya
di
perusahaan atauinstitusi milik
orang
lain.Mereka
hanyaingin
menjadi karyawan atau pegawai, bukannya menjadi majikar bagidiri
mereka sendiri maupun orang lain. Jikakecenderungan
ini
terus terjadi
dan
tidak
diimbangi
denganpeningkatan lowongan
kerja
yang
tnemadai, maka jumlah
pengangguran akan masih cukup tinggi dan bahkan mungkin akan mengalami kenaikan.
Peranan Kullah Kerra profesl dalarn Memottvasl Mahastswa ....
Besarnya
proporsi
penganggurandi tingkat
garjana telah memunculkan pertanyaan tentang peran perguruantinggi
(p!
dalam menciptakan angkatan
kerja
yang siap
kerja
dan mengantisipasi perkembangan pasar tenaga kerja. \{acana yang berkembang terutama sejakKrisis Moneter
1997 adalah bahwaPT dituntut tidak hanya menciptaiian angkatan kerja yang siap kerja, melainkan
juga
menumbuhkanindividu-individu
yangmemiliki
jiwa
kewirausahaan yang diharapkantidak
menggantungkandiri
pada mencari lapangan pekerjaan. Para
lulusan
pT
diharapkan dapatmemiliki
keinginan
dan kemampuanuntuk
menciptakan perusahaan dan lapangan pekerjaan bagidirinya
sendiri maupun orang lain.Berbagai
upayatelah
dilakukan
untuk
menjawab wacana pengembangan kewirausahaandi
kalangan mahasiswa. BanyakpT
yang telah memasukkan pendidikan kewirausahaan (entreprenauship) padaproses pendidikannya, antara
lain melalui
mata kuliah
Kewirausahaandan
beberapaprogram
ekstrakurikuler
yang mendukung pengembarrganjiwa
kewirausahaan.Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
telah mengembangkanprogram Kuliah Kerja
profesi (KKp).
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa diwajibkan melakukan magangdi
perusahaan
yang termasuk usaha
kecil
menengah untuk
melaksanakan program-program
yang telah
diqepakati
olehmahasiswa
dan
pemilik
perusahaan.
program
fang
disusunbertujuan
untuk
membantu perusahaan dalam mengembangkanbisnisnya-Pada awalnya,
program
tersebut mempunyaitujuan
untuk menyelenggarakan bentuk Kuliah Kerja Nyata(KKN)
yang lebihmencerminkan bakat,
minat,
kepribadian
dan
spesalisasi mahasiswayang
sesuai denganbidang yang mereka
pelajari.Juflel
Penelltlqr\ No. 19, Nouerrrber'2(n6
l-2
Perfiasalaha'r
Mengingat potensi KKP sebagai salah satu media pembelajaran
tentang kewirausahaan, sebuah penelitian mutlak diperlukan untuk
mengetahui
sejauh manakeefektifan program tersebut
untuk memberikan pengalaman dan wawasan tentang kewirausahaan danakhirnya
memotivasi merekauntuk
menjadi pengusaha. Selama ini belum ada penelitian yang bertujuan untuk melihat sejauh maua programKI(P
dalam membentukjiwa
kewirausahaan mahasiswa dan memunculkan keinginan merekauntuk
menjadi pengusaha.1,3
Tuiuan
Penelitian
Penelitian
ini
bertujuan untuk:1.
Menemukanbukti
empiris perananKKP
dalam memotivasi mahasiswa untuk menjadi pengusaha2.
Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi pengalamanmahasiswa selama
KKP
dalam menanamkan
nilai-nilai
kevrirausahaan
dan memotivasi
mereka
untuk
menjadi
pengusaha.
a.4
M^,rfa.zt
Penelitian
Penelitian
ini
akan bermanfaat untuk:1.
Menambah dan memperkaya
v/awasantentang
perananprogram KKP
dalam mengembangkan
pengetahuan
dan
keterampilan
mahasiswa
terutama dalam
bidang
kewirausahaan
2.
Mengembangkan gagasan dan upayauntuk
menggunakan program KKP sebagai salah satu media pembeltjaran tentang kewirausahaan1.5
Implikasi
Hasil Penelitian
ini
diharapkan dapat menjadi referensi
bagi
pejabat Fakultas Ekonomi dan pengelola KKP untuk
mengembangkan
program
KKP
agar
dapat menanamkan jiwa kewirausahaan dan memotivasi mereka untuk menjadi pengusaha atau wirausahawan secara efektif kepada mahasiswa.56
Perandn Kuliah Kefia Profesl dalam Memotlvast Mahastswa --..
2.
I.{NDASAN
TEORI
2.1 Deflrrisi
Kewlfausahaan
(Entreprvrreufsbip)
Kewirausahaan adalah sebuah proses
untuk
menciptakan sesuatu yangbaru
dengan mempertimbangkan resiko-resiko danhasil-hasil balas jasa (reuards) (Hisrich dan peters, 1998: 9). Kewirausahaan
memiliki
manfaat dan potensi kerugian bagi orang yang memiliki dan mengamalkannya sebagai wirausahawan. Manfaatnya adalah (Zimmerer dan Scarborough, 2002: 6-
9):1.
Kesempatanuntuk
menentukan nasib sendiri2.
Kesempatan untuk membuat perbedaan3.
Kesempatan untuk mencapai potensidiri
secara maksimum4.
Kesempatan untuk mendapatkan laba yang besar.5.
Kesempatan
untuk
memberikan sumbangan
kepada masyarakat dan dihargai atas usaha-usaha yang dilakukan6.
Kesempatan
untuk
melakukan
hal
yang disukai
dan mendapatkan kesenangan dalam melakukannyaSementara
itu,
potensi kerugiannya adalah (Zimmerer dan Scarborough, 2002: L0-i2):
1.
Ketidakpastian pendapatan2.
Resiko kehilangan seluruh investasi3.
Jam kerja yang lama dan kedakeras
/
4.
Kualitas hidup yang rendah sampai bisnis benarbenar mapan5.
Tingkat
stress yang tinggi6.
Tingkat
tanggung jawab yang besar7.
Discouragement2.2 Defirrist
datr
Proffl
Wlrausahawan
(Eatrepreteur)
Wirausahav-an adalah orang yang menciptakan sebuah usaha
baru
dengan menghadapi
resiko dan ketidakpastian untuk
menghasilkan keuntungan dan pertumbuhan melalui identjfikasi kesempatan dan menggunakan sumber daya-sumber daya yang
diperlukan
untuk
meningkatkan
nilainya
(Zimmerer
danScarborough,
2002:4).
Profil
seorang
wirausahawan adalah (Zimmerer dan Scarborough, 2002: 4-
S):1.
Berkeinginanuntuk memiliki
tanggung jawabJurnal
Penelt'tioq No. 19, Noaember 2oo63.
Kepercayaandiri
untuk
mencapai kesuksesan4.
Keinginanuntuk
mendapatkan umpan balik5.
Memiliki
energi yang tinggi6.
Berorientasike
masa depan7.
Memiliki
kemampuanuntuk
mengorganisasi8.
Keinginan mencapai prestasi yanglebih dari
sekedar uang2.3
Pera,n
Peryiuruan
Ttnggi
dalam
Pengembangan
Jiwa tr(ewlrausahaan Mahasiswa
Pengembangan
jiwa
kewirausahaan dapat dilakukan melaluiperguruan
tinggi
(PI)
sebagai salah satu lembaga pendidikan. Perananuniversitas
dalammemotivasi para
sarjananya untuk menjadi wirausahawan muda merupakan bagiandari
salah satufaktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan (Yohnson, 2003: 98).
Menurut Abdul
latief,
tujuan
dan manfaat pengembangan kewirausahaandi
PT
padaintinya
adalahuntuk
mengubah danmempengaruhi pola
pikir
kalangan berpendidilan tinggi agar lebih berorientasi kepada pengembangan usahamandiri
sebagai salahsatu
alternatif
lapangankerja
setelah mereka
menyelesaikanpendidikan
tinggi
(Soesatyo,
2002:.
40).
Pengembangankewirausahaan
di
lingkungan PT dapat dilakukan dengan berbagai cara,yaitu
(Soesatyo, 2002: 46-
47):1.
Kuliah Kewirausahaan dalam bentuk Stad.ium General, matakuliah pithan
dan studi kasus2.
Praktik
Lapangan/Magang,
yaitu praktik
pad'aLabor
Manajemen, lembaga
manajemen,pusat
pengembangatl akuntansi, business aisit dan studi bandingPenyusunan
karya tulis, yaitu
melalui laporanstudi
kasus, laporan studi banding, laporan kerja praktik, karya alternatif mahasiswa,,roiect
lroiosal,
busi.nessplan
dan skripsi.2.4
Motivasi
Berikut
ini
adalah beberapa definisi dari motivasi, yaitu:1.
Menurut Chaplin
(1968: 303), motivasi adalah faktor-faktor dalam organisme yang menimbulkan, mempertahankan, danmengarahkan perilaku menuju tujuan
t
Peranan Kullah Iterja Profest dalam Memotlvasl Malraslswa ...,
2.
Menurut Adamsdkk.
(1974: 193), motivasi berkaitan dengan eksplorasi tentang alasan berperilaku3.
Menurut
Kagan dan Hayemann (1972: 344),
motivasi
merupakan
keinginan
untuk
mencapai
tujuan
yang mendatangkanniiai bagi
individu4.
Menurut
Sulistiyani dan
Rosidah,motivasi
adalah proses pemberian dorongan kepada seseorang agar orang tersebut memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu. Hal yang harus diperhatikan dalam proses tersebut adalah kebutuhaninti
dari orang tersebut. Pemenuhan kebutuhaninti
akanmemiliki
kekuatan yang besar dalam menentukan
sikap
seseorang dalam melakukan sesuatu.2.5 Motlvasi,
Kondisi
Intrinslk,
dan
Pernbelaiaran
Teori Motivasi Herzberg menyatakan bahwa ada dua kondisi, yaitu ekstrinsik dan
intrinsik.
Kondisiinffinsik
adalah antara lainpencapaian prestasi, pengakuan, talggung jawab darr kemungkinan berkembang (Sulistiyani dan Rosidah, 2003: 193
-
194). Kondisiintrinsik
seseorang dapat ditingkatkan dengan pembelajaran. Halini
berimplikasi
bahwamotivasi
seseorangterhadap
sesuatuaktivitas
dapat
ditingkatkan
dengan mempengaruhi
kondisi
intrinsiknya yang dilakukan dengan memberikan pernbelajaran./
3.
METODE PENELITIAN
3.1
Teknik
Pengumpulan
Data
Jamat
Perelttlat
No. 19 Noaeflbet 20063.1 Varlabel
Yariabel yang
diukur
dalam penelitianini
adalah keinginan mahasisrf,auntuk
menjadi pengusaha sebelum dan
sesudah melaksanakanKKP
Keinginanuntuk
menjadi pengusaha diukur dengan skor yang diperoleh dalam kuesioner. Skor tersebut dihitungberdasarkan
hasil
Skala
Likert.
Semakinbesar
skor berarti
keinginanuntuk
menjadi pengusaha semakin besar..3.2
Cara
Analisis
Cara analisis yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah:1.
Uji Tanda yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rataskor
keinginan mahasiswauntuk
menjadi pengusaha. Data yang dianalisis denganuji
ini
diperoleh dari hasil kuesioner2.
Analisis deskriptif untuk
menjelaskanfaktor-faktor
yangmempengaruhi
keinginan
mahasiswa
untuk
menjadi
pengusaha. Data yang dianalisis diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara, dan FGD.
4.
HASIL
PENELITIAN
4.7 Dai^
penelitian
Data
primer
diambil dari kuesioner yang dibagikan kepada seluruh peserta KKP angkatanX
yang berjumlah 221 mahasiswa.KKP angkatan X yang diselenggarakan pada bulan Agustus sampai dengan
bulan
September 2005 menempatilokasi
UKM
di
dua sentra kerajinan gerabah Pundong dan batik kayu Krebet Bantul. Data yang terkumpul dan memenuhi syarat kelengkaparLdata yaifudari
data yang berasaldari
173 responden.Distribusi
respoden berdasarkan program studinya:Tabel 4.'1. Persentase Responden Berdasarkan Program Studi
Akunlansi
177
145%
ManajemenlSl55o/.
60 57
Pera(Ian Kuuah Ket a prof€si dalatn Memotlvasl Mabasiswa ..-,
Program Studi Responden
Manajemen
55o/o
Gambar 4,1. program Sludi Respond.n
Sedangkan
jika
responden dikelompokkan berdasarkan dalammemperoleh dan tidaknya pendidikan kewirausahaan dapat dilihat pada gambar
berikut
ini.PTab€l 4.2. Persontare Responden
yang l{omperoloh Pondldlken Korvlrausah.an
Rsponden Jumlah P.Gontaia
Pendidikan 1n 69%
Tidak
s
31 06Responden Yang Memperoteh
Pendidikan
Tidak
","C".no,o,*,n
690/.
Gambar 4.2. Respond€n Memperolsh pondidikan Kowirausahaan
Iar'rral Per.elltl@q No. 19, Noaember 2AO6
pendidikan
di
luar kampus, responden tersebut tetap memperoleh pendidikan dari kampus.Profesi
sebagai pengusaha atau wiraswasta sebesar 29%, proporsi terbesar adalah pada profesi manajer atau karyawan di kantor. Jika dilihat alasannya sebagai besar karena sesuai dengan bidangilmu
yangditekuni
selamakuliah,
selainjuga
ada yang memberi alasan suka tantangan,terjamin
masa depannya sertatidak
ada keberanian mengambil risiko.Tabel 4.3. Persentase Responden B€rdasarkan Profesl yang dilnglnkan
No Profesi Jumlah Persentase
,1
Akuntan 17 10
2 Auditor 15
I
3 Wiraswasta/Pengusaha at
A
4 Wartawan 1 1
5 PNS 5 3
6 Karyawan/Manaier 55 31
7 Lainnya D 17
Jumlah
IB
tmP
rofesi Yang Dllnglnkan Respondsn
Lalnnya
17yo 10%
31% /Fengusaha290/.
Perarran Kultah I(eria profesl
drlzm
MernottrraEt Mahaslsq/a.---Jika
dilihat
dari
ada tidaknya
anggota,keluarga
yang
mempunyai usaha dapat
dilihat
ternyatajumlah yang memiliki
keluarga yang
punya usahalebih
kecil dibandingkin
de.rganyang tidak
memiliki
usaha.Untuk
lebih jelasnya dapatdilihat di
Tabel 4.4.
Tabel 4.4. p6rssntase i(Gluarg. yrng llomillkl Usaha
{'Dffi
Gambar 4.4. Persenteso Koluatga
yang
emilfti UsahaDari 73 respooden yang anggota keluarganya memiliki usaha ternyata terdistribusi sebagian besar yang
memiliki
usaha adalah paman (43%) dan orangtua
(29%).Tabol ,1.5. Anggota Koluarga yang punya Usaha
Junal
Per.etttl.aq No. 19, Noaerrber 2006Gambar 4.5. Perssntase Anggota Keluarga Yang Memiliki Usaha
4.2
Hasll
Perrguiian
Statistlk
Setelah
data
terkumpul
untuk
rnenguji
apakah
terjadi
peningkatan motivasi mahasiswauntuk
menjadi pengusaha maka dilakukanuji
beda dengan sign test.Tabel ,1.6. Frekwensl motivasi moniadi pengusaha
N
sesudah KKP - Sebelum KKP Negalive Differences 86
Positive Dilferences 74
TEs 14
Totsi 't73
a. Sesudah KKP < Sebetum KKP b. Sesudah KKP > Sebelum KKP c. Sebelum KKP
:
Sesudah KKPTab€l 4.7. Uii Statistik
Sesudah KKP - Sebelum KKP
z -.793
Asymp. Sig. (2-tailed) .4n a. Sign T€st
Hasil
uji
statistik menunjukkan bahwatidak
ada perbedaan motivasi mahasiswa menjadi pengusaha secara signifikan. Hal itu terlihat pada nilai sig sebesar 42,8 S yang lebih besar dibandingkandengan
t -
10%.Dari
tabel ditemukan bahwa jumlah mahasiswayang mengalami
penur unantmotivasi menjadi
pengusaha64
Pcrartan
ltultah
l(eria Profesl dala[r M€motlv"aat Mahaslswa ....sebanyak
85
sedangkanyang
mengalamikenaikan
adalah 74 sisanya sebanyak 14 mahasiswatidak
mengal'ami perubahan motivasi.4.3
Pengalaman Matraslswa Selama KKP
Hasil
kuesioner pada bagian pendapat mahasiswa tentang pengalaman selama KKP tersaji pada tabelberikut
ini:Pemilik banyak bercerita tentang pengalamannya menjalankan
usaha, baik ketika memulai sampai saat mahasiswa masih melakukan KKP Sebanyak 171 (98,84%) orang mendapatkan penjelasan tentang
pengalaman pernilik perusahaan ketika memulai 1saha, sedangkan sebanyak 163 orang mahasiswa (94,22%) mendapatkan pengalaman
pengusaha dalam menjalankan usahanya
samlai
saatini.
Bagi mahasiswa, pengalaman tersebut kurang menimbulkan motivasi mahasiswa untuk menjadi pengr:saha, karena pemilik lebih banyak menceritakan kisah duka sebagai pengusaha. Contoh pengalaman tersebut antaralain ketika
mereka mengalamikerugian,
ditipuoleh
buyerdan beratnya
mengelola perusahaanyang
berupasulitnya
memasarkanbarang
dan
mencari modal. Selain
itu
ketertutupan
pengusahadalam
mengungkapkan pengalaman seringkali untuk hal-hal yang penting dalam bisnis misalnya bidang keuangan kurang memberikan pengalaman tentang bisnis.Seringkali
mahasiswa mendapatkan gambaran tentang
perilaku pengusaha yang perusahaan ditempati
untuk
KKP yangjauh
dariprofil
wirausahawan. Sebagai para pengusaha memulaikarena terpaksa, kurang rasa percaya, dan menjalankan usahanya
dengan prinsip asal jalan tanpa memikirkan pertumbuhan usaha. Tabol 4.E. Pongalaman llahasbwa solama KKP
1.
Pomilik perusahaan b€6agicoda hntang p€ngahmannya memulaiusshaPemilik perusahaan bercerita t€ntarE p€dalanan perusahaannys mulai dad a,,yal berdiri sampai kjni Pemilik porusahaan melibatkan saya s€cara aktifdalam
op€rasi perusahaannya
Pemilik prusahaan memints banyak masukandad saya untukmengatasi masalah porusahaan
Jufl.al
Perrel:ltla4 No. 19, Nooernber 2U)6Selain
itu
pengusaha-pengusahatersebut kurang
berorientasipada
masa depan
dan kurang memiliki
kemampuan
dalam mengorganisasi usaha.Mahasiswa pun memainkan peran secara aktif yaitu sebanyak 163
orang
atzu 94,22%,tapi
peranaktif
mereka terbatas dalam prosesoperasi (produksi)
perusahaan danbukan
pada tataran manajerial. Mereka kurang dilibatlan secara nyata dalamkeputusan-keputusan
penting
perusahaan.
Sebagaianbesar
mahasiswa(68,21%) diminati banyak masukan oleh pemilik perusahaan untuk mengatasi beberapa masalah perusahaan,
tetapi
setelah diberi masukan seringkali tidak ada tindak lanjut dari pemilik perusahaanuntuk
merealisasikan masukan yang diberikanoleh
mahasiswa.Hal
ini
menyebabkan mahasiswa merasa bahwa rnereka tidak memberikan kontribusi yang penting dalam manajemen perusahaan.Pengalaman-pengalaman tersebut mengurangi transfer nilai-nilai kewirausahaan nyata dari pengusaha kepada mahasiswa.
Proporsi jam kerja mahasiswa terbanyak.iustru tidak dilakukan
untuk berkiprah
di
perusahaan dalam kegiatan
pengelolaan perusahaan. Selama jam kerja yang berkisar antarapukul
8 pagi sampai4
sore, banyak
mahasiswayang melakukan
kegiatanproduksi,
misalkan membantu melakukanftrishing
produk. Halini
menimbulkan kesanbagi
mahasiswa bahwa mereka hanya diperlakukan sebagai pekerja dan bukanpartner pemilik
dalam menjalankan operasi perusahaan. Beban pekerjaandi
luar
kerja perusahaancukup
besar. Program-program masyarakat masihmemiliki
proporsi yang besar
dalam
keseluruhan
kegiatan
mahasiswa
KKP
Banyak mahasiswajustru
terfokus pada kegiatan kemasyarakatan, misalnya kegiatan olah raga deng3n pemuda.Sebagian mahasiswa
telah
memiliki
pengetahuan
awal tentang kewirausahaan.Hal
ini
dapat diketahuidari
pendidikan kewirausahaanyang diperoleh
sebelum
mengikuti KKP
dankepemilikan
keluarga atau
saudarayang
berprofesi
sebagaipengusaha-Sebagian besar mahasiswa (69%) telah mernperoleh pendidikan
kewirusahaan sebelum
melaksanakan KKP. Mahasiswa yangberasal
dari
program
studi
Mana.jemen mendapatkankuliah
Kewirausahaan
yang
merupakan salah satu matakuliah
lvajib dalamkurikulum.
Mahasiswa yang keluarganyamemiliki
usaha sebesar 42% dari seluruh mahasibwa peserta KKP. Mahasiswa iniPeranal Kuliah l(eria Profesl dal,am Memotirzsi Mahaslswa .,..
memiliki
pdngalaman awal tentang kewirausahaandi
keluarga. Mahasiswa yangkeluarganya
rnemiliki
usaha sebagian besar adalah merekayang
hubungan keluarganyajauh,
bukan
dari keluargainti
(orang tua)lihat
tabel4
dan 5.Hal
ini
menunjukkan
sebagian
besar
mahasiswa telah
memiliki
pengetahuan awal tentang kewirausahaan,tetapi
KKPtidak
mampuuntuk
membantu mahasiswa rnemperdalam dan menginternalisasi pengetahuan kewirausahaan dalamdiri
mereka. Hal itu terjadi karena sangat sedikit pengusaha/pemilik perusahaan yang meluangkan waktuuntuk
berbagi cerita tentang suka duka menjadi pengusaha. Halitu
disebabkan lokasi tempatKKP
yang kurang memberikan kesempatan untuk menaikkan motivasi, tetapiada juga yang mampu meningkatkan motivasi menjadi pengusaha,
karena ada pemilik perusahaan yang dengan senang berdiskusi, bercerita, berbagai pengalaman dan malah memberikan motivasi
bagai
mahasiswauntuk
menjadi
pengusaha. Sebagaicontoh
mahasiswa yang menempati perusahaan Agus Ceramicdi
Pundong yang mendapatkan dorongan dari pemilik perusahaan untuk tidak tergantung untuk mencari pekerjaan, ketika mereka lulus.Di
lainpihak,
pemilik
perusahaan secaraumum kurang
mendorong mahasiswa untuk menjadi pengusaha. Bahkan beberapa pengusahajustru
menganjurkanuntuk
tidak
menjadi
pengusaha karena mengelola perusahaanmerupakan
pekerjaanyaqg
berat
danberisiko.
t
5.
KESIMPI,'LAN
DAI\I
SARAN!.1
Kesirnpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah:
1.
Secaraumum
masihbanyak
mahasiswa yang bercita-cita sebagai karyawan ketika mereka lulus.2.
Mahasiswa sudah
memiliki
pengetalruan
awal
tentang
kewirausahaan
karena
sebagai mahasiswasudah
pernahmengikuti
pendidikan
kewirausahaandan
sebagiankecil
mempunyai keluarga yang berprofesi sebagai pengusaha.
Jurtal
Penelltta4 No. 19, Noaernber 2A065.2
l(eterbatasan
Keterbatasan
penelitian
ini
adalah
bahwapenelitian ini
dilakukan
hanya pada satu angkatan yang dilaksanakandi
dua sentraindustri
yaitu Pundong dan Krebet, komunitas pengusaha danjenis
usahanya tidak bervariatif.5.3
Sarafr
Berdasarkan
hasil yang diperoleh
dalam penelitian
beberapa saran yang dapat diajukan peneliti adalah:
1.
Penelitian
selanjutnya
dilakukan
pengambilan
data beberapa populasi dari berbagai angkatan KI(P.2.
KKP seharusnya juga mempunyai visi untuk mengembangkanjiwa
kewirausahaan.Hal
ini
berimplikasi pada pelaksanaan KKP meliputi pembekalan yang memasukan berorientasi padapengembangan minat kewirausahaan.
lnl,
dari
@ 69
Peranan Kullah Keria Profest dalam Memotlvasl Mahaslswa ....
DAFTAR
PUSTAKA
,Adams, Nina
dkk.
1974. Encyclofedia of Sociology, ConrrecticutiThe Dushkin
Publishing Group Inc.Berman, Paul
D.
1997.Small
Businessand
Entre|reneurshi!,
Ontario: PrenticeHall
Canada.Chaplin,
J.P. 1968.Dictionary
of
Pslchology,New
York: Dell
Publishing
Co.Desembriarto,
D.
2004.Menciptakan Yogyapreneur
Melalui
Pendidikan, Kompas Edisi Jogja, 21 Oktober.Ebert, Ronaltl J., dan Ricky W.
Griffin.
1998. Bnsizess Essentials, Edisi Kedua, New Jersey: Prentice Hall.Fakultas Ekonomi USD, 2004. Pedoman dan Pelahsanaan .Kuli.ah
Kerja
Profesi(KKP)
FahultasEhoromi,
Yogyakarta: FE USD.Hisrich, Robert D., dan Michael P. Peters. 2002. Entrefreneunhi.b,
Edisi
Kelima, Boston:McGraw-Hill Higher
Education. Kagan,Jerome
danErnest
Havemann.
1972. Pslchology: anIntrod,uetion, New
York: Harcourt
Brace Javanovich.Lambing, Peggy
A.,
dan
Charles
R.
Kuehl.
2003.Entreiret
eurshi|, Edisi Ketiga, New Jersey: Prentice Hall.Levin, Richard
I.,
dan David S. Rubin.
1914.Statistics
for
Management,Sixth Edition,
New Jersey: Prentice Hall.Maxwell,
A.E.
1961.Analysing
Qualitatite Data,
Lond.on:Chapman dan Hall.
Oppenheim,
A.N.
1966.Questionnaire Design
and Attitude
Measurement, London: Heinemann.Riduan. 2003. Shala Penguhuran Variabel-aariab
el
Pelelitian,
Bandung: Alfabeta.Soesatyo,
Yoyok.
2002.
Pengembangan
Disiplin
Ilmu
Kewirausahaandi
Lingkungan PerguruanTirtggi,
Mitra
Blszis,vol.
1 no.1 Agustus.Sugiarto, Dergibson Siagian. 2000. Metode Statistik
utttuk
Bisaislunal
Peaelltla4
No. 19, Noaernber 2U)6Suiistiyani,
Ambar
Teguh.,
dan Rosidah.2003.
Manaiemen
Sumber Daya
Manusia: Konsef,
Teori dan Pengembanga* dalam Konteks Organisasi Publl&, Yogyakarta: GrahaIlmu.
Yohnson.
2003. PerananUniversitas dalam Memotivasi
SarjanaMeniadi
YoungEntrepreneurs,
Jurnal
Manajemen
d.anKeuirausahaan,
voi. 5
no.
2
September.Zimmerer, Thomas
W.,
dan Norman Scarborough.
2002.Essentials of
Entrebreneurship
and,Small
B*siness,