• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung dan mempunyai sistem komunikasi langsung dengan manajermanajer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung dan mempunyai sistem komunikasi langsung dengan manajermanajer"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Usaha kecil adalah apabila pemilik dan manajer mengurusi secara langsung maupun tidak langsung dan mempunyai sistem komunikasi langsung dengan manajer-manajer bagian operasional dan mempunyai hubungan pribadi yang akrab dengan tenaga kerja termasuk semua pegawai-pegawainya (Harmein,2002:9).

Sekarang ini sudah banyak wanita-wanita di Indonesia yang sudah mampu memasuki lapangan pekerjaan seperti pekerjaan di bidang kesehatan, perdagangan, keamanan, dan sebagainya.Kita jumpai pula wanita yang bergerak dibidang bisnis yang lebih dikenal dengan istilah wanita pengusaha, wanita yang berwirausaha.

Wanita memegang peranan penting dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara . Salah satu peran wanita yang sering terabaikan adalah adalah dibidang pengembangan ekonomi.(www.asppuk.or.id).(5 Maret 2009)

Saat ini, semua bidang usaha terbuka bagi wanita diIndonesia dan ini merupakan tantangan bagi kaum wanita yang selalu memperjuangkan hak emansipasi. Pandangan yang tertanam di masyarakat adalah bahwa pria adalah kepala rumah tangga. Namun kata “ibu rumah tangga” pada wanita tersebut tidak bisa dianggap enteng. Hasil penelitian Bank Dunia menyebutkan, meningkatkan porsi wanita untuk memeperoleh pendidikan menengah sebesar 1% atau sekitar 62 ribu wanita di Indonesia, diproyeksikan akan terjadi peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 735 juta dolar Amerika. (www.eksekutif.com).(15 Maret 2009)

(2)

Menurut pengamat Adler Haymas Manurung, wanita memang sebaiknya memilih bisnis yang disukainya agar risiko kerugian bisa dikurangi. Hal ini penting karena dalam berbisnis mereka jadi mengerti benar terhadap bidang usaha yang digelutinya. Adler yang juga menjabat Direktur Investasi PT Nikko Securities Indonesia ini menyarankan wanita dalam memulai bisnis sebaiknya melakukan 3 (tiga) hal, yaitu berawal dari skala kecil, mau belajar pemasaran, dan mengubah mentalitas menjadi aktif bersosialisasi.Mengenai lokasi usaha sebaiknya tidak jauh dari tempat tinggal sehingga waktunya tidak habis di luar rumah dan para wanita itu Sebaiknya memilih jenis usaha yang tidak jauh dengan aktivitas yang disukainya seperti salon.

Usaha yang bertempat di.Jalan Jamin Ginting banyak, dimulai dari salon hingga butik dan semuanya rata-rata dikelola oleh wanita. Hal ini menjadi fenomena tersendiri karena salon-salon itu bersaing secara sehat sejak belasan tahun yang lalu dan tetap eksis sampai sekarang. Merebaknya bisnis yang dijalankan para wanita ini semakin menambah jumlah pengusaha wanita. Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) mencatat jumlah wanita yang jadi pengusaha meningkat setiap tahunnya. Anggota IWAPI saat ini disebutkan telah mencapai lebih dari 16.000 orang. Bagi Adler, minat ibu rumah tangga untuk berbisnis itu tak menjadi masalah, selama dia bisa mengurus keluarga dengan baik, karena hal ini merupakan peran utama mereka dalam keluarga (web.bisnis.com).

Kesadaran akan beresiko dan ketidakpastian dalam hidup menyadarkan wanita untuk berbisnis. Badai krisis moneter atau kasus dalam keluarga memberi pelajaran pada kaum ibu untuk mempersiapkan masa depan. Resiko dalam kehidupan keluarga

(3)

memang akan ada terus. Tetapi, kemampuan mengantisipasi resiko itu yang lebih penting

Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahaan ini (Didik J.Rahbini,2002 : xiv)

Wanita berdikari (berdiri di atas kaki sendiri), wanita berwirausaha sudah sejak lama menjadi pemikiran dan isi hati Ibu Kartini. Hal ini dapat kita buktikan dari hampir semua tulisan Ibu Kartini yang termuat di dalam kumpulan surat-suratnya yang dibukukan dengan judul Door duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang), hampir setiap halaman surat-suratnya penuh dengan kata-kata perlunya pengembangan watak diatas pendidikan otak, karena dengan pembetukan watak Ibu Kartini yakin wanita akan lebih mampu berdiri sendiri, tidak tergantung dari kerabat dan dari siapapun. Ibu Kartini memikirkan suatu pendidikan menuju Independent career (karir yang bebas), tidak saja bagi wanita tetapi juga para pria. Ibu Kartini tidak hanya memperjuangkan pendidikan sekedar ketrampilan kerumahtanggaan, tetapi lebih dari itu, Ibu Kartini berjuang untuk dilaksanakannya pendidikan berdikari. Ibu kartini sangat memperhatikan bidang bisnis terbukti dari usahanya dalam membantu keuangan dan pemasaran wood carving, textile weaving, dyeing works in gold and copper and tortoise shell (ukiran kayu, tenunan, sepuhan emas tembaga dan kulit kura-kura).

Berdasarkan uraian ini, maka penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor pendorong tersebut sehingga penulis membuat penelitian yang berjudul “Analisis

(4)

Faktor-faktor yang Mendorong Women Entrepreneur dalam Mendirikan usaha salon di jalan Jamin Ginting”

B.

Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis menetapkan masalah sebagai berikut :

1.

Faktor-faktor apakah yang mendorong women entrepreneur dalam mendirikan usaha kecil?

2.

Faktor-faktor apakah yang paling dominan mendorong women entrepreneur dalam mendirikan usaha kecil?

C.

Kerangka konseptual

Berdasakan latar belakang dan perumusan masalah dapat di susun sebuah kerangka konseptual, yaitu :

Gambar : 1.1 kerangka konseptual Sumber : Panji Anoraga (2002) di olah

Alasan faktor keluarga

Alasan faktor yang Disengaja Mendirikan Usaha Kecil

(5)

D.

Hipotesis

1. Faktor-faktor yang mendorong wanita untuk berwirausaha adalah faktor keluarga, faktor yang disengaja, faktor pemaksa.

2. Faktor yang disengaja merupakan faktor yang paling dominan yang menjadi pendorong wanita dalam berwirausaha.

E.

Tujuan dan manfaat penelitian

1.

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

a. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong women entrepreneurship untuk mendirikan usaha kecil.

b. Mengetahui faktor- faktor yang paling dominan yang mendorong women entrepreneur dalam mendirikan usaha kecil.

2.

Manfaat penelitian

Manfaat penulis melakukan penelitian ini adalah :

a. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan untuk perusahaan dimasa yang akan datang.

b. Bagi peneliti, menambah dan memperluas wawasan peneliti sehingga dapat menambah cakrawala pemikiran dalam bidang usaha kecil khususnya.

c. Bagi pihak lain, sebagai referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama.

(6)

F.Metode Penelitian

1. Batasan dan indentifikasi variabel penelitian

Penelitian ini untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisa permasalahan , maka penelitian ini dibatasi oleh faktor-faktor yang mendorong women entrepreneur dalam berwirausaha dan dalam hal ini wanita pengusahan salon di jalan Jamin Ginting Medan. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah alasan faktor keluarga, alasan faktor yang di sengaja, alasan faktor pemaksa. 2. Defenisi operasional variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah di rumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variable-variabel yang akan di teliti sebagai berikut :

a. Faktor Keluarga.

Seseorang lahir atau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang memang memiliki tradisi kuat dalam berwirausaha (confidence modalities).

b . Alasan Faktor Yang Di Sengaja.

Seorang wanita yang memang sengaja terjun ke dalam bisnis wirausaha (emotion modalities).

c. Alasan Faktor Pemaksa.

Seorang wanita yang ingin membantu untuk mengatasi keadaan ekonomi keluarga (tension modalities). (Musrofi,2004 :3)

(7)

Tabel 1.2

Defenisi Operasional Variabel

NO. Variabel Indikator Skala

1 Alasan faktor keluarga 1. mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga 2. ada anggota keluarga yang berwirausaha

Guttman

2 Alasan faktor yang disengaja

1. pendidikan

2. keinginan menjadi wirausaha 3. sumber informasi

Guttman

3 Alasan faktor pemaksa 1. mengisi waktu luang 2. penghasilan tambahan 3. tidak mendapatkan pekerjaan

Guttman

Sumber : hasil penelitian di olah (2008)

3.

Skala pengukuran variabel

Variabel faktor pendorong keberhasilan usaha kecil diukur dengan menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas ,yaitu “ya-tidak” , “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, “positif-negatif” dan lain-lain. Data yang di peroleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif).penelitian ini menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol,misalnya untuk jawaban setuju di beri skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0.

(8)

4. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian di lakukan disalon kecantikan di jalan Jamin ginting Medan. Penelitian akan di lakukan selama bulan April – Juni 2009.

5. Populasi dan Sampel

Menurut Kuncoro (2003), Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah women

entrepreneur yang mendirikan salon di jalan Jamin Ginting Medan yang berjumlah 30

orang.

Teknik pengambilan sample menggunakan metode Nonprobability Sampling yang merupakan teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. Metode

Nonprobability Sampling yang digunakan adalah teknik Sampling Jenuh yang

merupakan teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sample. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang. Dalam hal ini, populasi dari penelitian yang akan dilakukan adalah 30 responden, maka kedelapan responden itu akan langsung digunakan sebagai sample.

6. Jenis dan sumber data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data : a. Data primer

(9)

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan dan tujuan penelitian ini, maka data primer yang diperlukan adalah

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui buku-buku,jurnal,majalah yang dianggap menjadi referensi pendukung,berupa teori-teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian.

7. Tehnik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data primer melalui: a. Wawancara

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara tatap muka dengan responden terpilih. Wawancara di lakukan dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah di persiapkan terlebih dahulu atau sering di sebut interview guide.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang di lakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.

(10)

8. Metode Analisis Data

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang akan di teliti, teknis analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan parameter statistik deskriptif

Termasuk dalam parameter statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modusm, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran dan melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi,perhitungan presentase.

Gambar

Gambar : 1.1 kerangka konseptual   Sumber : Panji Anoraga (2002) di olah

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas tersusunnya tulisan yang berjudul Pelaksanaan dan Pe- nerimaan Program Keluarga Berencana Pada Masyarakat

2.5.6 Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatus 0-28 hari (KN Lengkap) Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan

Karena disana pun ada yang berdakwah kepada Allah dan menyeru kepada Aqidah ini, akan tetapi itu adalah perjuangan perorangan, berbeda dengan perjuangan disini

Bintarto (1983) mengartikan kota sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistis,

Uji ANOVA dari masing-masing kelompok uji baik aktivitas dan kapasitas fagositosis dari variasi konsentrasi logaritma yang diberikan 0,1 – 1000 µg maupun terhadap kontrol (-)

Hal diatas sejalan dengan yang diungkapkan oleh Pramudia (2006) dalam jurnal yang menyatakan bahwa, tujuan dari kegiatan orientasi peserta didik baru antara lain agar

• SDS init dikarang untuk membantu pembeli, pemproses atau mana-mana pihak ketiga yang mengendalikan kimia yang disebutkan di dalam SDS; malahannya, ia tidak

Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 5 SD