• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Melalui Penerapan Metode Picture And Picture pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016 / 2017 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Melalui Penerapan Metode Picture And Picture pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016 / 2017 - Test Repository"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI MENGGOLONGKAN HEWAN BERDASARKAN

JENIS MAKANANNYA MELALUI PENERAPAN METODE

PICTURE and PICTURE pada SISWA KELAS IV

MITARBIYATUL ULUM JEMBRAK PABELAN KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

LAILI SAFA’AH

NIM. 115-12-030

JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)

(3)

iii

MAKANANNYA MELALUI PENERAPAN METODE PICTURE and

PICTURE pada SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK

PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

LAILI SAFA’AH

NIM. 115-12-030

JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(4)

(5)
(6)
(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Jika kau ingin, kau harus menginginkannya

Jika kau menginginkannya, itu akan menjadi milikmu.

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tua yang tak pernah kulupakan,

(8)

viii

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلاهللا مسب

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih dan Penyayang, segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat. Dengan limpahan rahmat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan penelitian yang berjudul : “Peningkatan Hasil Belajar IPAmateri menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya melalui penerapan metode Picture and Picture pada siswa kelas IV MI Tarbiyaul Ulum Jembrak Pabelan Kab.Semarang

tahun pelajaran 2016 / 2017” dengan lancar.

Selama penulisan skripsi ini tentunya kesulitan dan hambatan telah dihadapi penulis. Dalam menghadapinya penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,atas bantuan yang diberikan selama penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. RahmatHariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu dan Keguruan IAIN Salatiga beserta Dosen PGMI dan stafnya, khususnya ibu Peni Susapti, S.Si., M.Si selaku ketua jurusan PGMI, pembimbing akademik dan SKRIPSI yang telah membantu penulis dalam menjalani studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

3. Bapak Sriyanto S.Pd.I selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kabupaten Semarang.

4. Segenap guru MI Tarbiyatul Ulum Jembrak yang telah membantu penulis melaksanakan penelitian.

5. Siswa-siswi kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data.

(9)

ix

menginspirasiku untuk berbuat baik, semoga kalian menjadi anak yang solehah.

7. Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan Salatiga khususnya Bapak KH.Drs.Nasafi, M.Pd.I dan Ibu Nyai Hj.Asfiyah yang mendidik dan membimbing penulis menjadi pribadi yang baik.

8. Kawan-kawan mahasiswa PGMI angkatan 2012 yang bersama-sama berjuang menempuh pendidikan di IAIN Salatiga, khususnya sahabat golongan 3A (Athi’ Lutfia dan Putri Parameswari).

9. Keluarga besar Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dan Brigsus Nagasandhi khususnya pembina 02.237 Dr. Mukti Ali M.Hum dan pembina 02.238 Dra. Astuti Sakdiyah M.Pd serta kak Iis, kak Sofa, kak Amik yang telah memberikan banyak pengalaman dan manfa’at dalam menghadapi kehidupan di masyarakat.

10. TPQ Nurut Taubah Noborejo Salatiga yang telah memberikan penulis tempat untuk mengabdi dalam mengajar.

Semoga penelitian ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca dan khusunya bagi penulis.Amin.

(10)

x Abstrak

Safa’ah,Laili.2016.Peningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Melalui Penerapan Metode Picture And Picture pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016 / 2017.SKRIPSI.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, S.Si., M.Si.

Kata Kunci: Picture and Picture, Hasil Belajar, Menggolongkan Hewan Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab. Semarang, masih menggunakan metode ekspositori dimana guru menerangkan materi dan siswa hanya mendengarkan serta mencatat saja. Sehingga metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang meningkatkan hasil belajar IPA. Perlu partisipasi siswa dalam kegiatan lain seperti bertanya, mengerjakan latihan, mengerjakan pekerjaan rumah (PR), maju ke depan kelas, mengadakan diskusi, serta mengeluarkan ide atau gagasan.

Dengan menerapkan metode picture and picture jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang mencakup 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi.Hasil pelaksanaan dievaluasi dalam refleksi untuk menyusun perbaikan hingga dua siklus,sedangkan observasi, dokumentasi, dan tes formatif digunakan teknik pengumpulan data penelitian.

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat diperoleh bahwa hasil belajar siswa dari siklus I yang mencapai KKM sebanyak 16 siswa atau 74,09% dengan siklus II yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa atau 90,9%. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar sebanyak 4 siswa atau 18,18 %. Dapat disimpulkan bahwa metode picture

and picture dapat menarik perhatian peserta didik sehingga dapat

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

Sampul ... i

Lembar Berlogo ... ii

Judul ... iii

Persetujuan Pembimbing ... iv

Pengesahan Kelulusan... v

Pernyataan Keaslian Tulisan ... vi

Motto dan Persembahan ... vii

Kata Pengantar ... viii

Abstrak ... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Lampiran... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Hipotesis Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

G. Metode Penelitian ... 10

(12)

xii BAB II LANDASAN TEORI

A.Hasil Belajar ... 19

B. Ilmu Pengetahuan Alam ... 29

C. Menggolongkan Hewan ... 34

D.Picture And Picture ... 37

E. Penelitia Terdahulu ... 40

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.Gambaran Umum MI Tarbiyatul Ulum ... 42

B. Deskripsi Siklus I ... 45

C. Deskripsi Siklus II ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 55

B. Pembahasan ... 78

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70 Daftar Pustaka

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas Gambar 2.1 Golongan Hewan Herbivora

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Guru MI Tarbiyatul Ulum

Tabel 4.1 Tabel Kriteria Ketuntasan Minimal MI Tarbiyatul Ulum Tabel 4.2 Hasil pre tes dan pos tes siklus I

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

Tabel 4.5 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang mencapai KKM Siklus I Tabel 4.6 Hasil pre tes dan pos tes siklus II

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru Siklus II Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

Tabel 4.8 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang mencapai KKM Siklus II Tabel 4.9 Rekapitulasi Perbandingan Siklus I dan Siklus II

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I

Lampiran 2 Lembar soal dan jawab tes siklus I

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II

Lampiran 4 Lembar soal dan jawab tes siklus II

Lampiran 5 Foto kegiatan belajar

Lampiran 6 Lembar pedoman wawancara

Lampiran 7 Lembar konsultasi Skripsi

Lampiran 8 Surat permohonan ijin penelitian

Lampiran 9 Nilai SKK Mahasiswa

Lampiran 10 Surat keterangan telah melaksanakan penelitian.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Siswa diharapkan termotivasi dan senang melakukan kegiatan belajar yang menarik dan bermakna (Susanto,2013:19).

Berdasarkan standar proses pembelajaran dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah salah satunya adalah bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

(17)

IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh siswa, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah. Salah satu yang dihadapi oleh dunia pendidikan adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan pada guru di sekolah. proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berfikir siswa. Pelaksanaan pembelajaran masih kurang variatif.

Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab. Semarang, terdapat beberapa masalah yaitu proses pembelajaran di kelas tersebut hanya sebatas guru menerangkan dan siswa mendengarkan kemudian mencatat pelajaran yang diberikan. Media yang digunakan dalam pembelajaran hanya sebatas papan tulis, tidak terdapat media tambahan lain yang mendukung proses pembelajaran. Meskipun kegiatan menarik seperti diskusi kelompok sudah dilaksanakan oleh guru, akan tetapi sebagian besar siswa jarang terlibat dalam hal mengajukan pertanyaan atau mengutarakan pendapat, walaupun guru berulang kali meminta siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas.

(18)

3

ini berkaitan dengan metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran tersebut.

Proses pembelajaran tersebut masih menggunakan metode ekspositori dimana guru menerangkan materi dan siswa hanya mendengarkan serta mencatat saja, sehingga motivasi belajar siswa belum berkembang secara maksimal. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk belajar IPA. Guru dapat memilih dan menggunakan beberapa metode pembelajaran, dimana metode pembelajaran yang dipakai dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA, hal ini ditunjukkan dengan siswa-siswi terlibat aktif dalam proses pembelajaran dikelas dan hasil ulangan yang memuaskan.

Sekolah wajib mendukung dan memfasilitasi pembelajaran semua mata pelajaran khususnya IPA yaitu dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana.Materi rangka manusia membutuhkan Torso, atau golongan hewan membutuhkan gambar dan lain sebagainya.Kendati demikian tidak semua sekolah mampu memfasilitasi sarana dan prasarana tersebut.

(19)

Salah satu metode pembelajaran untuk mengantisipasi kelemahan metode pembelajaran yang sering dipakai oleh seorang guru adalah dengan menerapkan metode pembelajaran picture and picture. Metode tersebut menggunakan gambar-gambar yang dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas serta proses kooperatif pada metode tersebut dapat memacu siswa dalam belajar menggolongkan hewan berdasarkan makanannya dalam suatu kelompok sehingga hasil belajar IPA siswa dapat meningkat.

Penguasaan materi siswa akan tercapaihingga 90 % apabila siswa sudah bertindak sebagai pengamat dan turun langsung dalam mengamati sebuah permasalahan. Dienes menekankan bahwa dalam pembelajaran sebaiknya dikembangkan suatu proses pembelajaran yang menarik sehingga bisa meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran yang diajarkan Arsyad (2011:7) menyebutkan bahwa “pemerolehan pengetahuan dan keterampilan,

perubahan – perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya”. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang tepat akan memberikan dampak baik secara langsung atau tidak terhadap pemerolehan dan pertumbuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari peserta didik atau siswa.

(20)

5

ingin dicapai, menyampaikan materi sebagai pengantar. Setelah itu guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis,dilanjutkan menyusun potongan-potongan gambar menjadi urutan yang runtut, siswa ditanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Dari alasan atau urutan gambar, guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Berdasarkan penjelasan di atas dan hasil refleksi diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru selama ini hanya berfokus pada guru sebagai sumber materi dan kurang adanya metode yang lebih variatif, maka peneliti mencoba mengadakan penelitian dengan harapan tujuan dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat tercapai dengan baik dan dapat membuat siswa aktif belajar dan meningkatkan hasil belajarnya, peneliti mencoba untuk menerapkan metode p icture and picture dalam sebuah penelitian tindakan kelas dengan judul: “Peningkatan hasil belajar IPA materi menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya melalui penerapan metodepicture and picture pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

(21)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPA pada materi menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya dengan penerapan metode picture and picturedi MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab.Semarang Kelas IV Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Penelitian

Metode picture and picturedapat meningkatkan hasil belajar pada materi menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab.Semarang kelas IV tahun pelajaran 2016/2017.

E. Manfaat Penelitian

Melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan, manfaat yang ingin diperoleh adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis kegunaan hasil penelitian ini adalah untuk menambah dan memperkaya khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan.khususnya dalam nilai pendidikan IPA melalui media gambar supaya dapat diambil manfaatnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, meningkatkan motivasi belajar untuk belajar IPA.

(22)

7

c. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah khususnya pada MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kabupaten Semarang

d. Bagi Peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam bentuk penelitian.

F. Definisi Operasional

Definisi Operasional dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman dan pengertian serta menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan judul maupun istilah-istilah dalam judul, sebab kalau istilah-istilah judulnya terlalu luas, maka tidak akan diperoleh pengertian yang konkrit. Adapun istilah-istilah yang perlu di jelaskan sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

(23)

2. Hakikat IPA

IPA merupakan rumpun ilmu,memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality), atau kejadian (events) dan hubungansebab-akibatnya. IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif), Asih dan Eka (2013:22).

Ada dua hal yang berkaitan yang tidak terpisahkan dengan IPA yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif, dan IPA sebagai proses, yaitu kerja ilmiah. saat ini objek kajian IPA menjadi semakin luas, meliputi konsep IPA, proses, nilain dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan aktifitas (kemendiknas, 2011:20).

3. Menggolongkan Hewan

Menurut Haryanto (2007:55) Berdasarkan jenis makanannya, hewan dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu Herbivor, Karnivor, dan Omnivor.

a. Herbivor

(24)

9

kerbau,gajah, kuda dan jerapah. Selain memakan dedaunan, kelinci juga memakan umbi, seperti wortel.

Herbivor pemakan biji-bijian antara lain burung pipit, kakaktua dan merpati. Burung burung ini memakan biji padi dan jagung. Sedangkan herbivor pemakan buah antara lain burung beo dan jalak. Burung burung ini suka memakan buah papaya dan pisang.

b. Karnivor

Hewan yang makanannya berasal dari hewan lain disebut karnivor, hewan-hewan yang termasuk karnivor antara lain kucing, anjing, harimau, serigala, ikan hiu, dan burung elang. Karnivor mudah dikenali karena memiliki bagian tubuh yang tampak berbeda dari herbivor.Bagian tubuh itu digunakan untuk menerkan dan membunuh mangsanya.

c. Omnivor

Hewan yang makanannya berasal dari tumbuhan dan hewan lain disebut omnivor. Hewan hewan yang termasuk omnivar antara lain ayam, bebek, beruang, dan tikus.

4. Picture and Picture

Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang

menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis(Kodir,2011:89).

Langkah-langkah dari metode ini:

(25)

b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar.

c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.

d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tesebut.

f. Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

g. Siswa diajak menyimpulkan/rangkuman materi yang baru saja diterimanya.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(26)

11

Gambar 1.1 Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Samsu, 2013:41.

2. Subyek Penelitian a. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian ini adalah siswa/i Kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab.Semarang yang berjumlah 22 siswa.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab. Semarang.

c. Waktu Penelitian

(27)

3. Langkah-langkah Penelitian

Tahap penelitian dilakukan dengan melalui empat fase kegiatan meliputi perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflektion. Sesuai dengan prinsip umum penelitian tindakan setiap tahap dan siklusnya selalu dilakukan secara partisipatoris dan kolaboratif antara peneliti dengan praktisi (guru kepala sekolah) dalam sistem sekolah Kemmis dan Taggart (Samsu, 2013:41). a. Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, maka harus membuat persiapan pembelajaran. Perencanaan ini dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek dengan penelitian tindakan kelas. Perencanaan ini disusun supaya pelaksanaan PTK dapat terarah. Selain itu persiapan soal yang akan diujikan melalui lembar soal beserta kriteria penilaiannya serta menyiapkan alat dokumentasi untuk mengambil gambar-gambar ketika pembelajaran berlangsung.

Adapun tahap-tahap dalam perencanaan:

1) Peneliti mengadakan pertemuan dengan guru kelas untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian.

2) Menyusun RPP, silabus.

3) Menyusun materi ajar berdasarkan rangkaian RPP. 4) Menyiapkan media picture and picture.

(28)

13

6) Menyusun lembar pengamatan untuk guru dan siswa. b. Tahap pelaksanaan

Tindakan ini disesuaikan dengan rencana pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan dalam kegiatan ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

c. Pengamatan

Selama penelitian berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Melalui lembar observasi, amatilah tingkah laku peserta didik selama pembelajaran. selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga melakukan pemotretan selama pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis hasil tes, hasil observasi, dan hasil dialog dengan kepala sekolah. Hasil ini digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teknik atau metode pembelajaran yang digunakan dan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran. Refleksi pada siklus I digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus 2. 4. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah: a. Silabus kelas IV

(29)

Lembar Observasi ini untuk mengamati terhadap aktivitas siswa dikelas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan kegiatan guru dalam mengelola kelas serta pembelajaran menggunakan penerapan metode picture and picture dalam proses pembelajaran IPA materi menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya sebagai bentuk usaha meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Soal tes/evaluasi

Tes merupakan suatu alat/prosedur yang sistematis obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan akurat. Tes ini dilakukan untuk mengukur hasil yang dicapai oleh siswa setelah belajar IPA materi menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya menggunakan metode picture and picture. Adapun pre test dilakukan diaawal pembelajaran dan post test di akhir pembelajaran.

e. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran dan hasil evaluasi yang berlangsung. Dokumen berupa foto yang menggambarkan keadaan proses belajar, data-data dan berbagai macam catatan yang belum terekam dalam lembar observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsun.

5. Teknik Pengumpulan Data

(30)

15

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok (Haryono, 2015:63).

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, kegiatan guru dalam mengelola kelas serta pembelajaran yang menggunakan penerapan metode picture and picture.

b. Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis.

Berkaitan dengan tes sebagai instrumen PTK, tes dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tes lisan dan tes tertulis (Haryono, 2015:56-59).Dalam penelitian ini peneliti memberikan soal berupa pre tes dan pos tes yang harus dikerjakan secara individu setiap pertemuan pada setiap siklus.

c. Dokumentasi

(31)

dokumen sekolah yang berkaitan dengan tema penelitian yang dilaksanakan seperti silabus, daftar nama siswa dan daftar nilai siswa. 6. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam metode Picture and Picture dapat dilihat melalui 2 data yaitu lembar observasi pembelajaran dan hasil belajar, kedua data tersebut diperoleh dari dua kali pembelajaran, setiap pembelajaran dinamakan pertemuan, dimana setiap pertemuan saling berkaitan karena setiap pertemuan diupayakan untuk mengoptimalkan penerapan Metode picture and picture.

Langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini: a. Mengumpulkan hasil data pengamatan dan test.

b. Menentukan kriteria nilai (70-100 tuntas dan 0-69 tidak tuntas).

c. Data keaktifan siswa diambil dari pengamatan para siswa, ketika pembelajaran, kemudian dianalisis dan dicari rata-rata menggunakan rumus.

d. Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus maupun indikator kinerja. Nilai pre tes dan post tes dibandingkan maka dapat dirumuskan mengetahui seberapa efektif penggunaan metode Picture and Picture dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). untuk

memperoleh nilai rata-rata tes formatif. 1) Mencari nilai rata-rata (mean)

Untuk mencari nilai rata-rata, gunakan rumus:

(32)

17

Keterangan:

M = Mean (nilai rata-rata)

∑𝑋 = Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai setiap individu

𝑁 = Banyaknya individu

2) Rumus menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus (Daryanto, 2011:192) :

P

=

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎 ℎ𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100 %

e. Setelah diketahui hasil prosentase kemudian mengambil kesimpulan dalam bentuk narasi kalimat.

H. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal

Bagian awal berisi halaman sampul, lembar berlogo, halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar persetujuan pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar , abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

(33)

BAB IIberisilandasan teori yang mencakup hasil belajar, pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA), menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya,metode picture and picture.

BAB III berisi deskripsi pelaksanaan penelitian yang mencakup: rencana pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.

BAB IVberisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup analisis hasil siklus I, analisis hasil siklus II dan pembahasan.

BAB V berisi penutup tentang kesimpulan dan saran 3. Bagian akhir

(34)

19 BAB II

LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak, Ahmad (2013:5). Menurut Lilik dkk (2009:18) Belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan.

(35)

Susanto (2013:3), belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.Menurut Asep dan Abdul (2013:4) perbuatan belajar terjadi karena interaksi seseorang dengan lingkungannya yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada berbagai aspek, diantaranya pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Kastolani (2014:6), belajar didefinisikan sebagai tahapan perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya dan latihan yang diperkuatnya. Dari beberapa definisi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan dan interaksi seseorang dengan lingkungan sekitar yang menghasilkan suatu perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang relatif menetap. 2. Pengertian Hasil Belajar

(36)

21

Asep dan Abdul (2013:4) hasil belajar didefinisikan sebagai pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.Sedangkan menurut Brahim (Susanto, 2013:4) menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Menurut Bloom (Agus,2011:6), hasil belajar mencakup kemampuan Kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain Kognitif adalah Knowledge (Pengetahuan, Ingatan), Comprehension (Pemhaman, menjelaskan, meringkas, contoh), Application (menerapkan), Analysis (menguraikan, menentukan hubungan),

Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan

(37)

Psikomotor meliputi keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Hasil belajar tidak hanya mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang memberikan pelajaran didalam kelas atau siswa membaca buku, tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. merujuk gagne (Agus,2011:5), hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

(38)

23

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai – nilai sebagai standar perilaku.

3. Macam-macam Hasil Belajar

Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (sikap afektif), Susanto (2013:6).

a. Pemahaman Konsep

Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

(39)

dan sampai berapa jauh suatu tujuan intruksional telah tercapai.evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis.

b. Keterampilan Proses

Usman dan Setiawati (Susanto, 2013:9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.

Indrawati (1993:3) merumuskan bahwa keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi). ada enam aspek keterampilan proses, yang meliputi: observasi, klasifikasi, pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan, dan melakukan eksperimen.

(40)

25

Menurut Lange dalam Azwar (1998:3), Sikap tidak hanya merupakan konsep mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik.jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Selanjutnya Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif. komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap; komponen afektif yaitu perasaan yang menyangkut emosional; dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.

Sardiman (1996:275) sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. sikap merujuk pada perbuatan, perilaku dan tindakan seseorang.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.

(41)

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Menurut Dunkin dalam Wina (2006:51), terdapat sejumlah aspek yang dapat memengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru, yaitu:

a. Teacher formative experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka. b. Teacher training experience, meliputi pengalaman-penglaman yang

berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru, misalnya pengalaman latihan professional, tingkat pendidikan, dan pengalaman jabatan.

c. Teacher properties, adalah segalasesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki guru, misalnya sikap guru terhadap profesinya, sikap guru terhadap siswa, kemampuan dan intelegensi guru, motivasi dan kemampuan mereka baik kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran termasuk didalamnya kemampuan dalam merencanakan dan evaluasi pembelajaran maupun kemampuan dalam penguasaan materi.

(42)

27

anak, kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar, minat anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat. keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar siswa, hal ini sejalan dengan yang dikatakan Sujana (1989:39), bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar siswa atau faktor lingkungan. faktor yang datang dari siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.

5. Indikator Hasil Belajar

Menurut Sujana (2011:20), kriteria tercapainya tujuan yang sudah dirumuskan adalah sebagai berikut:

a. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya

Kriteria dari sudut prosesnya menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subjek mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri. Untuk mengukur keberhasilan pengajaran dari sudut prosesnya dapat dikaji melalui beberapa persoalan sebagai berikut: 1) Apakah pengajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih

dahulu oleh guru dengan melibatkan siswa secara sistematik? 2) Apakah kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia

(43)

kesungguhan, dan tanpa paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan, pengetahuan, kemampuan serta sikap yang dikehendaki dari pengajaran itu?

3) Apakah guru menggunakan multimedia?

4) Apakah siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan menilai sendiri hasil belajar yang dicapainya?

5) Apakah proses pengajaran dapat melibatkan semua siswa dalam kelas?

6) Apakah suasana pengajaran atau proses belajar mengajar cukup menyenangkan dan merangsang siswa belajar?

7) Apakah kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi laboratorium belajar?

b. Kriteria ditinjau dari hasilnya

Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil, Berikut ini adalah beberapa persoalan yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan keberhasilan pengajaran ditinjau dari segi hasil atau produk yang dicapai siswa:

1) Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari pengajaran Nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh?

(44)

29

3) Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa tahan lama diingat dan mengendap dalam pikirannya, serta cukup mempengaruhi perilaku dirinya?

4) Apakah yakin bahwa perubahan yang ditunjukan oleh siswa merupakan akibat dari proses pengajaran?

6. Ragam Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak, mulai yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Adapun ragam evaluasi hasil belajar diantaranya ada Pre-tes dan post-test, evaluasi prasyarat, Evaluasi diagnostik, evaluasi formatif, evaluasi sumatif, dan ujian akhir.

B. Ilmu Pengetahuan Alam 1. Pengertian IPA

(45)

dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas (Kemendiknas, 2011: 93).

Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah.Dua sifat utama ilmu adalah rasional, artinya masuk akal, logis, atau dapat diterima akal sehat, dan objektif.Artinya, sesuai dengan objeknya, sesuai dengan kenyataannya, atau sesuai dengan pengamatan.Pengetahuan alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah Depag RI (2005:205). Dengan pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam.

Ilmu pengetahuan alam merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, pengetahuan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan gagasan-gagasan Depag RI (2002:253).

IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara

teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”, dari definisi diatas maka IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:

(46)

31

alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab-akibat. persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open ended.

b. Proses: proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

c. Produk : menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.

d. Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapakan dapat muncul sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah yang menerapkan langkah-langkah metode ilmiah.

(47)

salah satu firman Allah SWT yang berhubungan dengan perubahan

Allah menggilirkan malam dan siang, sesungguhnya yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang memiliki penglihatan (Q.S An-nuur :44).

Pendidikan pengetahuan alam menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan pengetahuan alam diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga membantu peserta didik untuk memperoleh

pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. 2. Fungsi dan Tujuan

Mata pelajaran Pengetahuan Alam di Madrasah Ibtidaiyah (MI) berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat Pengetahuan Alam dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya, serta bertujuan:

a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep Pengetahuan Alam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap pengetahuan alam dan teknologi

(48)

33

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

d. Ikut serta memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara pengetahuan alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

f. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Allah SWT.

3. Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan.Asih dan Eka (2014:26). proses pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. proses pembelajaran IPA harus memperhatikan karakteristik IPA sebagai proses dan IPA sebagai produk.

Seorang guru atau dosen IPA wajib memiliki empat kompetensi, sebagaimana telah ditetapkan dalam undang-undang Guru dan Dosen (UU No.14 tahun 2005) dan Standard Nasional pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005). Kompetensi tersebut adalah:

a. Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan melaksanakan proses pembelajaran IPA.

(49)

peserta didik dan sejawat, atasan, dan bawahan.

d. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan hidup bermasyarakat di sekolah maupun diluar sekolah.

C. Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Alam semesta diciptakan untuk makhluk hidup yang ada di bumi, Allah SWT menciptakan alam semesta beserta isinya supaya bisa hidup di dalamnya. Di dalam semesta ini, ada bermacam-macam benda dan makhluk selain manusia. Yang ada di alam semesta ini adalah bermacam-macam binatang, tumbuhan, hutan dan samudra, dll. semua ciptaan mempunyai keunikan tersendiri. keunikan pada makhluk hidup diantaranya pada jenis makanannya, sehingga ada penggolongan-penggolongan makhluk hidup diantaranya yang terjadi pada hewan. 1. Herbivor

(50)

35

Herbivor pemakan biji-bijian antara lain burung pipit, kakaktua dan merpati. Burung burung ini memakan biji padi dan jagung. Sedangkan herbivor pemakan buah antara lain burung beo dan jalak. Burung burung ini suka memakan buah papaya dan pisang.

Gambar 2.1 Golongan hewan herbivora

Sumber: Haryanto. 2004. SAINS jilid 4 untuk kelas IV. Jakarta: Penerbit Erlangga. hal. 56

2. Karnivor

(51)

tampak berbeda dari herbivor.Bagian tubuh itu digunakan untuk menerkan dan membunuh mangsanya.

Gambar 2.2 Golongan hewan karnivora

Sumber: Haryanto. 2004. SAINS jilid 4 untuk kelas IV. Jakarta: Penerbit Erlangga. hal. 57

3. Omnivor

Kata omnivor berasal dari bahasa latin, omnia artinya semua, dan vorare artinya makan Hewan yang makanannya berasal dari tumbuhan dan hewan lain disebut omnivor (Kusnin, 2007:43).Hewan hewan yang termasuk omnivar antara lain ayam, bebek, beruang, dan tikus.

Gambar 2.3 Golongan Hewan Omnivora

(52)

37

D. Picture and Picture

1. Pengertian Picture and Picture

Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang

menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.(Hamdani, 2011:89). Langkah-langkah:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar.

c. Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.

d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

f. Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

g. Kesimpulan atau rangkuman.

2. Kelebihan dan kekurangan metode Picture and Picture a. Kelebihan metode ini adalah:

1) Guru lebih mengetahui kemampuan tiap-tiap siswa. 2) Melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis.

(53)

b. Kekurangan metode ini adalah:

1) Memakan banyak waktu dan banyak siswa yang pasif. 2) Guru khawatir akan terjadi kekacauan dikelas.

3) Dibutuhkan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai untuk mengatasi kekurangan anak yang kurang aktif berinteraksi. 4) Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar. 3. Langkah-langkah picture and picture

a. Tahap 1 penyampaian kompetensi

Pada tahap ini, guru diharapkan menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian, siswa dapat mengukur sampai sejauh mana kompetensi yang harus mereka kuasai. Disamping itu, guru juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi tersebut untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapainya.

b. Tahap 2 presentasi materi

Pada tahap penyajian materi, guru telah menciptakan momentum awal pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Pada tahap inilah, guru harus berhasil memberi motivasi pada beberapa siswa yang kemungkinan masih belum siap.

c. Tahap 3 penyajian gambar

(54)

39

hemat energi, dan siswa juga akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya, guru dapat memodifikasi gambar atau menggantinya dengan video atau demonstrasi kegiatan tertentu.

d. Tahap 4 pemasangan gambar

Pada tahap ini, guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk memasang gambar-gambar secara berurutan dan logis, guru juga bisa melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif sebab siswa cenderung merasa tertekan. Salah satu caranya adalah dengan membentuk kelompok, sehingga siswa merasa memang harus benar-benar siap untuk menjalankan tugas yang diberikan.

e. Tahap 5 penjajakan

Tahap ini mengharuskan guru untuk menanyakan kepada siswa tentang alasan/dasar pemikiran di balik urutan gambar yang disusunnya. Setelah itu, siswa bisa diajak untuk menemukan rumus, jalan cerita, atau tuntutan kompetensi dasar berdasarkan indikator-indikator yang ingin dicapai.

f. Tahap 6 penyajian kompetensi

(55)

menuliskan, atau menjelaskan gambar-gambar tersebut agar siswa mengetahui bahwa sarana tersebut penting dalam pencapaian kompetensi dasar tersebut penting dalam pencapaian kompetensi dasar dan indikator-indikator yang telah ditetapkan.

g. Tahap 7 penutup

Diakhir pembelajaran, guru dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuatk materi dan kompetensi dalam ingatan siswa.

E. Penelitian Terdahulu

Yasidah, (2015)dalam skripsinya yang berjudul “ Peningkatan hasil belajar IPA materi penggolongan hewan melalui media picture and picture pada siswa kelas IV MI Islamiyah Kauman Kidul kecamatan Sidorejo salatiga kota salatiga tahun 2015”. memaparkan berdasarkan hasil

penelitian bahwa picture and picture merupakan perangkat utama dalam kegiatan belajar mengajar, untuk itulah, maka sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditempelkan baik dalam bentuk, kartu, kertas atau dalam bentuk yang berukuran kertas.

(56)

41

menggunakan media picture and picture dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa.

Hidayati, (2013) dalam skripsinya yang bejudul “Penerapan metode pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV MIN Ngawen Gunungkidul Yogyakarta tahun 2013” memaparkan bahwa metode picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV MIN Ngawen Gunungkidul hal ini dikarenakan faktor pendukung seperti gambar-gambar yang menarik dan sumber belajar yang cukup dalam menyediakan buku-buku IPA serta materi yang disampaikan pada waktu pagi hari. Namun metode ini juga memiliki banyak faktor penghambat salah satunya pada anak yang kurang memiliki fokus pada KBM serta media yang kurang lengkap sehingga menghambat keinginan untuk menggunakan media elektronik dan menimbulkan rasa malas dari para guru dalam menggunakan media elektronik.

(57)

42 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab. Semarang

1. Profil MI Tarbiyatul Ulum a. Nama Madrasah

j. SK Operasional MI k. SK Lembaga Ma’arif Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 0771

(58)

43

2. Letak Geografis Madrasah Utara : Rumah warga

a. Data Guru dan Pegawai

Tabel 3.1 Data Guru MI Tarbiyatul Ulum

No Nama Nip./ Pegid/ Nuptk Tugas

1 Sriyanto SPd.I PegID.20320437198001 Kepala Sekolah 4 Sri Wahyuningsih, S.Pd.I 0037758659300093 Guru

Kelas I 5 Siti Kholidah, S.Pd.I 3458757659300002 Guru

Kelas II 6 Atik Muzdalifiyati,S.Pd.I 8552748649300002 Guru

Kelas III

7 Mutiah Retna W. S.Pd.I - Guru

Kelas IV 8 Ani Maslihatul M. S.Pd.I 7456763664300062 Guru

Kelas V 9 Dra. Husnul D.N 3560746648300012 Guru

Kelas VI

10 Sukron Hakim. S.Pd.I - Guru

Agama

11 M. Mahfudz 1444747646200003 Guru

(59)

b. Data Kondisi siswa Kelas I = 27 siswa Kelas II = 20 siswa Kelas III = 33 siswa Kelas IV = 22 siswa Kelas V = 19 siswa Kelas VI = 18 siswa

Jumlah keseluruhan siswa MI Tarbiyatul Ulum tahun 2016 adalah 139 siswa.

5. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah a. Visi

Terwujudnya lulusan yang Beriman, Bertaqwa, Berakhlakul Karimah, Berpengatuhan dan Terampil.

b. Misi

1) Memberikan pendidikan keagamaan secara optimal dengan pendekatan Kesadaran.

2) Membudayakan Kedisiplinan

3) Menanamkan kesadaran menuntut ilmu sebagai cerminan generasi islami.

4) Membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang berguna di masyarakat.

(60)

45

6) Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.

c. Tujuan: Tujuan pendidikan dasar secara umum adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Secara khusus tujuan pendidikan di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak adalah:

1) Dapat mengamalkan ajaran agama hasil prosespembelajaran dan kegiatan pembiasaan;

2) Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat Kec. Pabelan;

3) Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi;

4) Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar;

5) Menjadi sekolah yang diminati di masyarakat.

B. Deskripsi Siklus I

(61)

1. Perencanaan

Kegiatan awal dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam memulai kegiatan belajar mengajar adalah:

a. Menyiapkan materi IPA dengan pokok bahasan Menggolongkan jenis makanan hewan.

b. Menyiapkan media IPA dengan pokok bahasan Menggolongkan jenis makanan hewan.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

d. Menyusun Indikator yang akan dicapai setelah kegiatan belajar mengajar.

e. Membuat soal Pre Test untuk mengetahui kemampuan siswa tentang jenis makanan hewan.

f. Membuat lembar evaluasi atau Post Test untuk mengukur hasil belajar siswa dalam penguasaan materi jenis makanan hewan.

g. Membuat lembar observasi siswa selama kegiatan belajar mengajar. h. Membuat lembar observasi Guru.

2. Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2016, pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan.

a. Kegiatan awal (10 menit)

(62)

47

2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3) Melakukan apersepsi dengan sedikit mengulang pelajaran kemarin. 4) Memberikan motivasi kepada siswa.

5) Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan.

b. Kegiatan Inti (50 menit)

1) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,:

a Guru menyampaikan materi tentang jenis makanan hewan. b Siswa Memahami peta konsep tentang penggolongan hewan

berdasarkan makanannya

c Siswa memahami bahwa makanan hewan dapat berupa tumbuhan dan hewan.

2) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi:

a) Mampu menyebutkan hewan-hewan yang memakan tumbuhan - Ulat

- Kupu-kupu - Belalang

- Burung - Ayam - Kambing

(63)

- Cecak - Singa

- Harimau

c) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas melalui gambar jenis-jenis makanan hewan untuk mengelompokan hewan yang memakan hewan lain.

d) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut melalui 5 soal uji kompetensi.

3) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi:

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

3. Pengamatan/Observasi

(64)

49

kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran karena masih asyik dengan kegiatan dengan teman sebangku.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil tes siklus I diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar semakin meningkat.Hasil ini menunjukan adanya peningkatan jika dibandingkan tahap pra siklus.Setelah diberikan tindakan terlihat adanya peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah pelajari.Peningkatan pemahaman ini disebabkan oleh karena adanya keterlibatan peserta didik selama proses pembelajaran.

Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang ada pada siklus I, terdapat beberapa kelemahan yaitu kurang optimalnya hasil belajar peserta didik pada siklus I disebabkan karena guru belum dapat mengkondisikan kelas dengan baik yang ditunjukan dengan masih banyak peserta didik yang ramai sendiri dan tidak fokus selama kegiatan proses pembelajaran.

(65)

guru dan siswa, diketahui bahwa kegiatan guru dan siswa sudah mencapai kriteria baik.

Hasil observasi siklus I dilapangan diajadikan sebagai dasar untuk menentukan langkah perbaikan rencana untuk kegiatan belajar mengajar pada siklus berikutnya, refleksi ini meliputi:

a. Bagaimana agar semua siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran?

b. Bagaimana agar semua siswa fokus dalam kegiatan belajar mengajar?

C. Deskripsi Siklus II

Siklus kedua dilaksanakan pada hari Jum’at7 Oktober 2016, pelaksanaan siklus II dilaksanakan melalui empat tahapan, yaitu:

1. Perencanaan

Kegiatan awal dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam memulai kegiatan belajar mengajar adalah:

a. Menyiapkan materi IPA dengan pokok bahasan Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makananya.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

c. Menyusun Indikator yang akan dicapai setelah kegiatan belajar mengajar.

(66)

51

e. Membuat lembar evaluasi atau Post Test untuk mengukur hasil belajar siswa dalam penguasaan materi Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya.

f. Membuat lembar observasi siswa selama kegiatan belajar mengajar. g. Membuat lembar observasi siswa selama kegiatan belajar mengajar. h. Menyiapkan media Picture and Picture.

i. Menyiapkan perekat, gunting dan meja untuk media pembelajaran. 2. Tindakan

a. Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi :

1) Mengucap salam dan berdoa bersama.

2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3) Melakukan apersepsi dengan sedikit mengulang pelajaran kemarin. 4) Memberikan motivasi kepada siswa.

5) Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,:

(67)

b) Siswa memahami bahwa hewan berdasarkan jenis makanannya digolongkan menjadi tiga yaitu herbivora, karnivora dan omnivora

2) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, siswa: Herbivor

a) Mampu menyebutkan hewan herbivor pemakan dedaunan i. Kelinci

ii. Kambing iii. Kijang sapi iv. Kerbau

v. Gajah vi. Kuda vii. Jerapah

b) Mampu menyebutkan hewan herbivor pemakan biji-bijian i. Burung pipit

ii. Kakaktua iii. Merpati

c) Melakukan kegiatan mengelompokkan hewan jenis herbivor. Karnivor

a) Mampu menyebutkan ciri-ciri hewan karnivor berkaki empat, keluarga burung

b) Mampu menyebutkan hewan karnivor berkaki empat : i. Kucing

ii. Anjing

(68)

53

iii. Harimau

c) Mampu menyebutkan hewan karnivor keluarga burung (Elang, Gagak, burung hantu)

d) Mampu menyebutkan ciri-ciri hewan karnivor yang mengeluarkan racun (ular)

e) Memahami hewan yang memakan jenisnya sendiri (biasa disebut kanibal)

f) Melakukan kegiatan mengelompokkan hewan jenis Karnivor Omnivor

a) Mampu menyebutkan hewan Omnivora berkaki dua : i. Ayam

ii. Beruang iii. Bebek iv. Tikus

b) Mampu menyebutkan hewan omnivoryang memakan berbagai jenis biji-bijian, dedaunan dan cacing tanah (ayam dan bebek). c) Mampu menyebutkan hewan omnivor yang bertubuh besar

(Beruang).

d) Melakukan kegiatan mengelompokkan hewan jenis omnivor. 3) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

(69)

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

1) Menegaskan bahwa herbivor yang berbeda ada yang memakan jenis makanan yang sama.

2) Menegaskan bahwa ada hewan yang memakan jenisnya sendiri Berdasarkan jenis makanannya, hewan dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu herbivor, karnivor dan omnivor.

3. Pengamatan/Observasi

Berdasarkan data aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran pada siklus II ini mengalami peningkatan dan telah memenuhi target yang ingin dicapai peneliti. Selain itu pada siklus II ini peneliti sudah dapat menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dengan baik, dimana guru dapat mengkondisikan siswa selama pembelajaran.

4. Refleksi

(70)

55 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Standard Pencapaian KKM

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran. penentuan kriteria ketuntasan minimal belajar ini ditetapkan dengan memperhatikan (1) Tingkat Esensial (kepentingan) pencapaian standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa; (2) Tingkat Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator pencapaian kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa; (3) Tingkat kemampuan (Intake) rata-rata siswa di madrasah; dan (4) ketersediaan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.

(71)

Kriteria Ketuntasan Minimal per mata pelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Tabel Kriteria Ketuntasan Minimal MI Tarbiyatul Ulum

Komponen Aspek Penilaian Kriteria Ketuntasan Minimal I II III IV V VI Pengetahuan Alam

Penguasaan Konsep 70 72 72 72 64 64 Keterampilan

Pengetahuan Alam 70 68 74 68 70 70

Rata-rata 70 70 73 70 67 67

Adapun nilai KKM yang telah disepakati untuk mata pelajaran IPA kelas IV MI Tarbiyatul Ulum sebesar 70.Siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal harus mengikuti perbaikan (remedial), sampai mencapai ketuntasan kompetensi yang dipersyarakatkan.

2. Sikus I

a. Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I

Data yang diperoleh dari observasi kondisi awal, hasil nilai pre test masih banyak siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar.sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kab.Semarang pada mata pelajaran IPA yaitu 70.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus I di dapatkan data hasil belajar siswa kelas IV adalah sebagi berikut:

Tabel 4.2 Hasil pre tes dan pos tes siklus I

No Nama Siswa Pre

Test Ket

Post

Test Ket 1. Abdillah Sabrina 80 Tuntas 70 Tuntas

(72)

57

1) Nilai rata-rata pree test siklus I M = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖

2) Presentase pencapaian KKM pree test siklus I P

=

∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎 ℎ𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

(73)

P = 9

22 x 100%

P = 40.9 %

3) Nilai rata-rata post test siklus I M = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

M =1630

22

M = 74,09

4) Presentase pencapaian KKM post test siklus I P = ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎 ℎ𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

P =16

22 x 100%

P = 72,72 %

b. Hasil Pengamatan Guru

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel berikut:

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Penilaian pengamat

1 2 3 4

A Pendahuluan

1. Menyampaikan tujuan √

2. Memotivasi siswa

a. Dialog sederhana √

b. Berimajinasi √

3. Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa

(74)

59

B Kegiatan inti 1. Eksplorasi

a. Memberikan contoh yang relevan

b. Menjelaskan materi secara mendalam

2. Elaborasi

a. Memberikan varisasi soal

b. Membimbing siswa dalam menyelesaikan soal

3. Konfirmasi

a. Bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman

b. Menyimpulkan materi pembelajaran

C Penutup

1. Menyimpulkan manfaat melakukan pembelajaran

2. Memberi tindak lanjut √

D Suasana kelas

1. Berpusat pada siswa √

2. Siswa antusias √

c. Hasil Pengamatan Siswa

Hasil pengamatan Peneliti selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel berikut:

Tabel4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No ASPEK

PENILAIAN

SKOR 1 2 3 4 5 I Kegiatan Awal Pembelajaran

Gambar

Gambar 1.1 Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Samsu,  2013:41.
Gambar 2.1 Golongan hewan herbivora
Gambar 2.2 Golongan hewan karnivora
Tabel 3.1 Data Guru MI Tarbiyatul Ulum
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian dalam pengembangan media pembelajaran tata surya berbasis teknologi holobox pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar menggunakan Research

Model Perkuliahan Konsep Dasar Kimia Bagi Mahasiswa PGSD Konsentrasi IPA.. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data. kualitatif dan data

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita

Berkaitan dengan hal tersebut kata asu dan gembel-gembel memiliki aspek makna sense melemahkan tim lawan, nilai rasa (feeling) gembira, memiliki nada (tone) tinggi, keras dan

gerakan lengan manusia, pengontrolannya pun di buat dengan potensiometer yang diletakkan pada setiap sendi-sendi pada lengan dan jari-jari manusia dengan cara membuat pengendali

Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik

Dody Wyancoko (Dosen ITB Bandung), dan Pembicara sesi (III) Dr. I Wayan Kun Adnyana ISI Denpasar. Seminar nasional akan diarahkan untuk mengembangkan “cara berpikir” dari

Sistem Distribusi Tenaga Listrik untuk Tegangan Menengah yang akan dikembangkan adalah Sistem Distribusi Tegangan 20 KV menggunakan hantaran udara dan atau kabel