• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah objek yang diteliti dan di analisis. Penelitian ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah objek yang diteliti dan di analisis. Penelitian ini"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah objek yang diteliti dan di analisis. Penelitian ini lebih menekankan pada objek penelitian variabel bebas yang terdiri dari jumlah Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka yang hasilnya akan digabungkan menjadi nilai Loan to Deposit Ratio dimana variabel bebas tersebut akan dilakukan perhitungan untuk melihat pengaruhnya dengan nilai pada tingkat Non Performing Loan penyaluran kredit. Objek penelitian ini dilakukan terhadap Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional mulai dari Desember tahun 2003 sampai dengan Desember tahun 2008.

3.1.1. Unit Penelitian

Setiap analisis mempunyai tujuan atau kegunaan yang menentukan perbedaan penekanan yang sesuai dengan tujuan tersebut. Serangkaian rasio yang dipilih tergantung dari alasan penulis melakukan analisis rasio keuangan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, objek yang diteliti yaitu tingkat Loan to Deposit Ratio dan Non Performing Loan. Dengan unit penelitian laporan keuangan perusahaan Bank BTPN periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.

(2)

3.1.2. Populasi Penelitian

Populasi sasaran adalah populasi yang akan diambil untuk menjadi sasaran penelitian.

Menurut Sugiyono dalam buku “Metodelogi penelitian bisnis” (2007:72) yaitu:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan pada uraian yang dimaksud diatas, yang menjadi populasi sasarannya adalah perusahaan perbankan yang telah berdiri pada tahun 1958 bergerak pada bisnis pensiunan, yaitu Laporan Keuangan Bank BTPN yang telah berusia 51 tahun, dimana jumlah Laporan Keuangan tersebut telah berjumlah 51 laporan keuangan.

3.1.3. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono dalam buku “Metode penelitian bisnis” (2007:73) menyatakan bahwa:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”

Pada dasarnya ukuran sampel adalah merupakan langkah untuk menentukan besarnya ukuran sampel yang akan diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek, kemudian besarnya sampel tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan cara statistik ataupun besarnya estimasi penelitian. Selain itu perlu

(3)

diperhatikan juga bahwa sampel yang dipilih harus refresentatif, artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam sampel yang dipilih.

Sampel yang diambil untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu sebanyak 1 perusahaan perbankan, dengan lamanya tahun yang diambil adalah sebanyak 6 tahun, yang dimulai dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2008. Dasar pengambilan umur tahun yaitu :

• Untuk melihat seberapa besar ketercapaian target perusahaan dalam menjalankan operasionalisasi perusahaan, dimana pada tahun tersebut terdapat masa transisi bahwa semua bank dilarang untuk melakukan penyaluran kredit.

• Untuk melihat masa sebelum dan sesudah bank tersebut diambil alih saham tebesar oleh perusahaan Texas Pacific Group. Sehingga penyaluran dana atau modal lebih diperbesar atau diperkecil.

3.1.4. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2005:73) menyatakan bahwa:

“Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”

Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan keputusan sampel adalah sampel tidak acak (Non Probability Sampling) karena dengan menggunakan teknik ini akan mengurangi peluang yang sama bagi setiap informasi, unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Sehingga dalam penggunaan non probability sampling, fakta, pengetahuan, kepercayaan

(4)

dan pengalaman seseorang seringkali dijadikan pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel.

Pada penelitian ini penulis menggunakan purposive sampling yaitu merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten dibandingkan dalam teknik non purposive sampling, dari 51 populasi penelitian dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan terdapat 6 sampel yang memenuhi kriteria. Pada penelitian ini ditetapkan dengan kriteria:

• Untuk melihat seberapa besar ketercapaian target perusahaan dalam menjalankan operasionalisasi perusahaan, dimana pada tahun tersebut terdapat masa transisi bahwa semua bank dilarang untuk melakukan penyaluran kredit. Pada masa tahun tersebut, Bank Indonesia menjalankan peraturan mengenai pelarangan sementara bank-bank yang ada di Indonesia untuk melakukan penyaluran kredit. Tetapi dalam hal ini, bank BTPN tetap menyalurkan kredit pensiun dengan anggapan tingkat pengembalian dari kredit akan dilakukan secara aman. Oleh karena itu, bank BTPN tetap menjalankan target bisnis penerimaan dana pihak ketiga serta tetap konsisten dalam menyalurkan kredit kepasda para pensiun.

3.1.5. Prosedur Pemilihan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah “rasio-rasio keuangan yang dalam pengarunya antara rasio LDR dengan NPL untuk melihat

(5)

tingkat kesehatan suatu bank”. Dimana prosedur yang dilakukan penulis dalam memilih objek penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penulis melakukan studi kepustakaan guna mendapatkan pemahaman serta gambaran mengenai teori-teori yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Penulis melakukan pengamatan langsung di lokasi untuk memperoleh objek-objek apa saja yang dapat diteliti.

3. Penulis mengajukan usulan mengenai objek tersebut kepada program studi akuntansi universitas pasundan, pada akhirnya penulis mendapatkan persetujuan mengenai objek yang akan diteliti.

4. Penulis melakukan survey kembali dalam memenuhi objek-objek yang akan diteliti pada lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang tersedia mengenai objek penelitian.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pengertian ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang melalui pencarian fakta dan interpretasi yang tepat waktu dengan membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif.

(6)

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2004:11)

“penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.

Menurut Husein Umar (2003:55) dalam bukunya Riset Akuntansi, yang dimaksud dengan metode penelitian deskriptif serta tujuannya adalah :

Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek suatu kondisi, serta suatu sistem yang terjadi pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, fluktual, dan kaurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis kuantitatif dengan metode statistik untuk menguji hipotesis.

3.2.2. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2005:13) mengatakan bahwa:

“Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas /Variabel X

Variabel bebas adalah suatu variabel yang keadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Sebaliknya keberadaannya variabel ini merupakan faktor

(7)

penyebab yang akan dipengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah nilai Loan to Deposit Ratio.

Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, sertifikat deposito. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001):

LDR = Total Kredit x 100%

Total dana pihak ketiga

2. Variabel Terikat/Variabel Y

Variabel terikat atau variabel tidak bebas adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Non Performing Loan.

Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang

(8)

disalurkan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001):

NPL = Kredit Bermasalah x 100%

Total Kredit

3.2.3. Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Independen (X)

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Loan to Deposit Ratio (X1) Mengukur kemampuan perusahaan dalam pemenuhan penyaluran kredit berdasarkan penerimaan dana pihak ketiga. Besarnya kredit yang disalurkan dibagi besarnya penerimaan dana pihak ketiga Rasio

(Sumber : Sofyan Syafri Harahap, 2001:301)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel dependen (Y)

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Tingkat Non Performing Loan

(Y)

Menggambarkan kesehatan kredit yang disalurkan

Jumlah kredit yang bermasalah dibagi jumlah kredit yang

disalurkan

Rasio

(9)

3.2.4. Model Penelitian

Pada sebuah penelitian, model penelitian merupakan abstraksi dan fenomena-fenomena yang diteliti, maka untuk menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat penulis memberikan model penelitian yang dapat dinyatakan dalam gambar fungsi sbb:

Gambar 3.1 Model Penelitian

Bila digambarkan secara sistematis hubungan variabel diatas adalah :

Y1 = f (X1) X1 = Loan to Deposit Ratio

Y1 = Non Performing Loan F = fungsi

3.2.5. Sumber Data Penelitian

Sebagian besar tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data yang relevan, dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan jenis data sekunder yang bersifat kuantitatif yaitu data diolah, disajikan, dan dianalisa untuk melihat kekuatan peranan rasio tingkat LDR pengaruhnya terhadap tingkat NPL. Data sekunder umumnya berupa bukti,

Loan to Deposit Ratio

(X1)

Non Performing Loan

(10)

catatan, laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Adapun data sekunder yang akan diambil adalah laporan keuangan (Neraca dan laporan laba-rugi), yang dapat diperoleh di Bank BTPN kantor Cabang Bandung periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.

3.2.6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendukung keperluan penganalisaan data penelitian ini, penulis memerlukan sejumlah data pendukung yang besar dari dalam maupun luar perusahaan. Adapun cara-cara untuk memperoleh data dan informasi dalam skripsi ini, penulis melakukan pengumpulan data dan dilengkapi oleh berbagai keterangan melalui:

1. Penelitian lapangan (Field research)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder. Dalam memperoleh data sekunder tersebut cara yang digunakan adalah dokumentasi (Dokumentation) yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas. Data sekunder tersebut diperoleh melalui laporan keuangan kantor cabang Bandung untuk memperoleh dokumen-dokumen yang memuat data yang berhubungan dengan penelitian ini.

(11)

Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi dari pengetahuan yang dapat dijadikan pegangan dalam penelitian yaitu dengan mempelajari berbagai literatur akuntansi, analisis laporan keuangan, metode statistik dan lain-lain yang mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti.

3.2.7. Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.2.7.1. Analisis Data

Setelah data itu dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengolahan data, maka kemudian data tersebut dianalisis. Analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memjawab pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam rumusan masalah yaitu berapa pengaruh nilai rasio Loan to Deposit Ratio terhadap nilai Non Performing , yang mana dalam hal ini perusahaan perbankan yaitu Bank BTPN.

Skala yang digunakan untuk mengukur kedua variabel diatas adalah skala rasio yaitu skala yang mempunyai data yang jaraknya sama dan nilainya mutlak. Untuk mengetahui seberapa besar kekuatan prediksi rasio-rasio keuangan CAMEL penentuan pengaruh LDR terhadap nilai NPL digunakan langkah-langkah analisis sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Yaitu analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan dengan rumusan masalah sebagai berikut: a) Menghitung rasio X1 LDR (Loan to Deposit Ratio)

(12)

Untuk menghitung X1 LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah sebagai berikut:

LDR = Total Kredit x 100%

Total dana pihak ketiga

(Sumber : SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001)

b) Menghitung rasio Y1 NPL (Non Performing Loan)

Untuk menghitung Y1 NPL (Non Performing Loan) adalah sebagai berikut:

NPL = Kredit Bermasalah x 100%

Total Kredit

(Sumber : SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001)

2. Analisis Statistik

Pengujian dalam penelitian ini dengan menggunakan uji statistik untuk mengetahui kekuatan prediksi rasio-rasio tingkat LDR pengaruhnya terhadap tingkat NPL :

a) Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini penganalis akan melakukan uji statistik regresi dalam mempelajari kekuatan antara variabel-variabel sehingga dari hubungan tersebut dapat ditaksir nilai variabel tidak bebas jika variabel bebasnya diketahui, atau sebaliknya.

(13)

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam metode regresi variabel-variabelnya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data yang digunakan adalah one sample kolmogorov-Smirnov Test dengan probabilitas sebesar 5%. Data dinyatakan memiliki distribusi normal apabila hasil pengujian menghasilkan nilai lebih besar dari probabilitas yang digunakan. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui alat analisis yang akan digunakan untuk melakukan uji beda (parametic atau non parametic). Jika datanya normal maka digunakan independensi T-test, sebaliknya apabila berdistribusi tidak normal maka menggunakan uji Man Whitney U. Pada tabel berikut ini merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan One Sample Kolmogrof Smirnov Test.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Sebagai contoh adalah pengaruh antara tingkat inflasi bulanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar. Data tingkat inflasi pada bulan tertentu, katakanlah bulan Februari, akan dipengaruhi oleh tingkat inflasi bulan Januari. Berarti terdapat gangguan autokorelasi pada model tersebut. Contoh lain, pengeluaran rutin dalam suatu rumah tangga. Ketika pada bulan Januari suatu

(14)

keluarga mengeluarkan belanja bulanan yang relatif tinggi, maka tanpa ada pengaruh dari apapun, pengeluaran pada bulan Februari akan rendah.

Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner di mana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Model regresi pada penelitian di Bursa Efek Indonesia di mana periodenya lebih dari satu tahun biasanya memerlukan uji autokorelasi. Beberapa uji statistik yang sering dipergunakan adalah uji Durbin-Watson, uji dengan Run Test dan jika data observasi di atas 100 data sebaiknya menggunakan uji Lagrange Multiplier. Beberapa cara untuk menanggulangi masalah autokorelasi adalah dengan mentransformasikan data atau bisa juga dengan mengubah model regresi ke dalam bentuk persamaan beda umum (generalized difference equation). Selain itu juga dapat dilakukan dengan memasukkan variabel lag dari variabel terikatnya menjadi salah satu variabel bebas, sehingga data observasi menjadi berkurang 1.

Berikut ini adalah pedoman untuk memberilakan interpretasi terhadap uji Durbin Watson sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pedoman untuk memberi interpretasi terhadap uji Durbin Watson Durbin Watson Kesimpulan

<1,10 Ada auto korelasi 1,1 – 1,54 Tidak dapat disimpulkan 1,55 – 2,46 Tidak ada auto korelasi 2,47 – 2,90 Tidak dapat disimpulkan

>2,91 Ada auto korelasi Sumber: Wahid Sulaiman (2003:139)

(15)

Analisis regresi ini digunakan untuk memprediksi seberapa jauh nilai variabel terikat (y) bila variabel bebas (x) diubah.

Menurut Sudjana (2001:200)

“analisis regresi adalah analisis yang mempelajari hubungan yang ada diantara variabel-variabel sehingga dari hubungan yang di peroleh kita dapat menaksir variabel yang satu apabila variabel yang lain di ketahui”.

Rumus yang digunakan untuk regresi (Sudjana,2001:204) adalah sebagai berikut: Y = a + bx

Besar a dapat diketahui dengan rumus :

Sedangkan b dapat diketahui dengan rumus :

Keterangan:

y = Variabel terikat (Non Performing Loan ) x = Variabel bebas (Loan To Deposit Ratio ) a = Bilangan konstan

b = Koefisien arah garis regresi n = Lamanya periode (tahun) c) Analisis Korelasi − − = ) ( ) ( ) )( ( ) )( ( 2 2 2 x x n xy x x y a − − = 2 2 ) ( ) ( ) )( ( ) ( x x n y x xy n b

(16)

Teknik analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui erat atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus koefisien korelasi Pearson’s (r), digunakan pada analisis korelasi sederhana untuk variabel interval/rasio dengan variabel interval/rasio. Koefisien pearson dirumuskan sebagai berikut :

r = [n Xn XY – ( X)( Y) 2-( X2)][n Y2-( Y2)]

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi Pearson’s X = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

Koefisien korelasi adalah indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan bentuk/arah hubungan. Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada diantara -1 dan +1. Untuk bentuk /arah hubungan, nilai koefisien korelasinya dinyatakan dalam positif (+) dan negatif (-), atau (-1 KK +1), dengan asumsi :

• Jika koefien korelasi bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka variabel yang lainnya juga naik/turun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke +1, semakin kuat korelasi positifnya.

(17)

• Jika koefien korelasi bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka variabel yang lainnya juga naik/turun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke -1, semakin kuat korelasi negatifnya.

• Jika koefisien korelasi bernilai (0) nol maka variabel tidak menunjukan korelasi.

• Jika koefisien korelasi berniali +1 atau -1 maka variabel-variabel menunjukkan korelasi positif atau negatif sempurna.

Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antar variabel tersebut berikut ini diberikan nilai-nilai dari KK sebagai patokan.

Catatan :

Interval nilai KK dapat bernilai positif atau negatif Nilai KK positif berarti korelasi positif

Nilai KK negatif berarti korelasi negatif

Tabel 3.4

Pedoman untuk memberi interpretasi terhadap uji Korelasi

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan

1. KK = 0,00 Tidak ada

2. 0,00 < KK 0,20 Sangat rendah atau lemah sekali 3. 0,20 < KK 0,40 Rendah atau lemah tapi pasti 4. 0,40 < KK 0,70 Cukup berarti atau sedang 5. 0,70 < KK 0,90 Tinggi atau kuat

(18)

6. 0,90 < KK 1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan 7. KK = 1,00 Sempurna

Proses untuk memperoleh koefisien korelasi ini disebut sebagai ukuran asosiasi. Jenis ukuran asosiasi harus sesuai dengan jenis data atau variabel berdasarkan skala pengukurannya. Teknik statistic yang digunakan dalam analsisi hubungan yang melibatkan dua variabel adalah koefisien korelasi sederhana, koefisien penentu atau koefisien detreminasi dan analisis regresi linier sederhana.

d) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Menurut Nugroho (2003:73) mengatakan bahwa:

“Pengujian ini dilakukan untuk menjelaskan prosentase total variabel dependen yang disebabkan oleh perubahan-perubahan variabel independen”.

(Sumber: Ridwan & Akdon, 2007:125) Dimana:

Kd = Koefisien determinasi r2 = Nilai koefisien korelasi

(19)

e) Uji t

Untuk menguji pengaruh X terhadap Y secara parsial terhadap titik bebasnya, maka digunakan uji t yang merupakan uji kebarartian dengan membandingkan t statistik dengan t tabel pada selang keyakinan t tertentu.

(Sumber: Subana, 2001:174) Dimana:

t = nilai uji t

r = Koefisien Korelasi r2 = Koefisien determinasi

n = Banyaknya sampel yang diobservasi Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: H0 diterima jika t statistik < t tabel

Ha ditolak jika t statistik > t tabel

Apabila H0 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat suatu pengaruh atau hubungan yang tidak signifikan, sedangkan H0 ditolak, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel devenden adalah signifikan

3.2.7.2.Rancangan Pengujian Hipotesis

Analisis dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi linier untuk melihat bentuk hubungan antara

(20)

variabel X(X1,X2,X3dan X4) dan variabel Y. untuk menentukan erat atau tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut digunakan analisis korelasi.

Variabel-variabel dalam pengujian ini merupakan data kuantitatif. Tahap analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Penetapan hipotesis

• Mendapatkan data yang diperlukan dari laporan keuangan perusahaan yang diteliti.

• Menghitung perputaran modal kerja dan tingkat likuiditas perusahaan. • menghubungkan hasil dari pengujian statistik dengan hipotesis. • Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengujian.

Hipotesis merupakan pernyataan-pernyataan yang menggambarkan suatu hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan suatu kasus tertentu dan merupakan anggapan sementara yang perlu diuji benar atau tidak benar tentang dugaan dalam suatu penelitian, dan memiliki manfaat bagi proses penelitian agar efektif dan efisien. Sugiyono (2005:70) berpendapat bahwa hipotesis adalah : “Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan harus didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.”

(21)

Langkah awal yang dilakukan dalam melakukan pengujian terhadap hipotesis adalah menentukan hipotesis nol {Ho} dan hipotesis Alternatif {Ha}. Dalam penelitian ini, hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya adalah :

Ho = : Rasio pada tingkat LDR tidak ada pengaruhnya dengan tingkat NPL Ha : Rasio pada tingkat LDR ada pengaruhnya dengan tingkat NPL

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara uji t. pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui variabel independent terhadap variabel dependen. Dengan kata lain hipotesis tersebut berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh yang positif dari variabel indevenden terhadap variabel dependen.

Hipotesis nol dan hipotesis alternatif tersebut akan diuji untuk melihat pengaruhnya dengan menggunakan pengujian statistik. Untuk pengujian hipotesis yang diajukan penulis menggunakan uji t.

Uji t ini digunakan untuk menentukan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Menentukan model keputusan dengan menggunakan statistik uji t, asumsi pengujian adalah sebagai berikut :

• Interval keyakinan (level of significant) 95%,

α

=0.05 • Derajat kebebasan (degree or freedom)= n-2

• Kaidah keputusan :

o Tolak Ho (terima Ha), juka t hitung > t table o Terima Ho (tolak ha),jika t hitung < t table

(22)

b. menentukan t hitung dengan menggunakan statisrik uji t, dengan rumus statistik: 2 1 2 r n r t − − =

c. membandingkan t hitung dengan t table

Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS For Window release 16.00.

3.2.7.3.Penetapan Tingkat Signifikasi

Tingkat signifikasi yang dipilih dalam penelitian ini sebesar 0,05 karena dinilai cukup ketat dalam menguji hubungan antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukan hubungan korelasi antara dua variabel cukup nyata. Angka ini merupakan tingkat signifikasi yang umum dipakai dan di nilai tepat untuk penelitian ilmu-ilmu sosial, dan dinilai cukup kuat mewakili hubungan antar variabel-variabel yang diteliti. Tingkat signifikasi 0,05 artinya kemungkinan besar hasil dari penarikan kesimpulan yang mempunyai probabilitas 95% atau toleransi 5%.

3.3 Proses penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus. Terencana dan sistematis dengan maksud untuk mendapatkan pemecahan masalah. Oleh karena itu langkah-langkah yang diambil

(23)

dalam penelitian ini haruslah tepat dan saling mendukung antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.

Gambar 3.2 Proses Penelitian Menetapkan Topik Penelitian Latar belakang Penelitian Identifikasi masalah Metode Penelitian Pembahasan Penelitian Kesimpulan dan saran Menetapkan Topik Penelitian

Gambar

Gambar 3.1  Model Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelabelan ajaib terdapat beberapa macam pelabelan, diantaranya adalah pelabelan total titik ajaib, pelabelan total sisi ajaib, pelabelan total titik ajaib superdan

Analisis kebijakan adalah suatu bentuk analisis yang menghasilkan dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga memberi landasan bagi pembuat kebijakan dalam

yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada nasabah guna memperoeh manfaat suatu jasa. Bahwa LKS perlu merespon keperluan masyarakat yang berkaitan

Data Dinas Kesehatan Kota Bandung menunjukkan bahwa masalah kesehatan tertinggi remaja kota Bandung adalah rokok (63%), diikuti oleh masalah gizi/anemia (26%),

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengkaji dan menganalisa permasalahan yang telah dirumuskan, yakni untuk mengkaji dan menganalisa tentang perjanjian

Hal ini dapat terjadi melalui dua mekanisme yaitu diawali dengan terjadinya hipertrofi ventrikel kiri yang menyebabkan kepayahan otot jantung dalam memompa, maupun

Meskipun terdapat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dislipidemia berhubungan erat dengan angka mortalitas pada penyakit jantung koroner, ternyata hal ini tidak

14 Defisiensi niacin (vitamin B3) dapat menyebabkan 3D (dermatitis, diare dan demensia) sehingga menghasilkan glossitis atau cheilitis dan telah diketahui lebih sering