• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Pengantar. Kupang, Februari 2014 KEPALA BAPPEDA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Pengantar. Kupang, Februari 2014 KEPALA BAPPEDA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR,"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena atas penyertaan-Nya maka penyusunan Buku Statistik Kinerja Keuangan Provinsi NTT Beserta SKPD 2009 - 2013 ini dapat diselesaikan.

Dalam era informasi, ketersediaan dan penyajian data yang baik sangat diperlukan untuk pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, termasuk terwujudnya pelaksanaan evaluasi kinerja pembangunan yang efektif guna mendukung

proses pengambilan keputusan. Buku Statistik Kinerja Keuangan Provinsi NTT Beserta SKPD 2009 2013 ini menyajikan

data Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2008

2013 dan Kinerja Keunagan SKPD Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur 2009 2013.

Disadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan buku ini, untuk itu saran dan kritik dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan.

Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan penulisan buku ini.

Kupang, Februari 2014 KEPALA BAPPEDA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR,

IR. WAYAN DARMAWA, M.T PEMBINA UTAMA MADYA

(2)

1

uku Perkembangan Pendanaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2008 - 2013 ini terdiri atas 2 (dua)

bagian, yaitu : 1 ) Kinerja Keuangan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur 2008 -2012, yang menyajikan data ringkasan

Realissi APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2008 2012, dan 2) Kinerja Keunagan SKPD Lingkup

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur 2009 2013, yang menyajikan data Realissi APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur

Tahun Anggaran 2009 2013 per SKPD.

Analisis perkembngan pendanaan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Menganalisis pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan Provinsi Nusa Tenggara Timur terlebih dahulu harus

memahami jenis obyek pendapatan, belanja dan pembiayaan sesuai dengan kewenangan, susunan/struktur APBD. Data-data

perkembangan realisasi anggaran selama 5 (lima) tahun, meliputi: pendapatan, belanja, dan pembiayaan, baik secara total maupun per SKPD.

I. KINERJA KEUANGAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 2008 -2012

Perkembangan APBD digambarkan oleh kemampuan pendapatan, belanja dan pembiayaan periode 2008-2012. Data yang ada menunjukkan perkembangan yang baik dengan indikasi terus meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan PAD ini berimplikasi pada semakin meningkatnya derajat otonomi fiskal Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan semakin berkurangnya ketergantungan pada Pemerintah Pusat.

Kinerja pengelolaan keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagaimana terlihat pada tabel berikut, di mana Tabel 1.1

memperlihatkan Kinerja Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 2012, Tabel 1.2

memperlihatkan Realisasi dan Proporsi Pendapatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 2012, sedangkan Tabel 1.3

menunjukkan Pertumbuhan Pendapatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 2012.

(3)

2 Tabel 1.1

Perkembangan APBD dan Realisasi APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur 2008 - 2012 ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % 1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 5 3 4 5 3 4 5 4 PENDAPATAN 938.932.000.000 946.026.751.848 100,76 992.019.182.667 1.023.505.680.974 103,17 1.075.749.176.068 1.088.849.621.372 101,22 1.290.632.206.727 1.324.470.172.340 102,62 2.256.453.232.000 2.241.053.965.236 99,32

4,1 Pendapatan Asli Daerah 208.190.685.000 237.286.164.010 113,98 223.882.850.000 255.674.617.192 114,20 286.095.616.683 299.093.554.284 104,54 364.434.850.253 391.828.733.404 107,52 435.081.956.000 458.793.895.486 105,45 4,2 DanaPerimbangan 716.741.315.000 708.740.587.838 98,88 768.136.332.667 767.566.613.782 99,93 771.623.243.521 773.634.562.810 100,26 880.847.356.474 887.291.438.936 100,73 1.106.832.876.000 1.098.995.074.750 99,29 4,3 Lain-lain Pendapatan Yang Sah 14.000.000.000 - - 264.450.000 - 18.030.315.864 16.121.504.278 89,41 45.350.000.000 45.350.000.000 100,00 714.538.400.000 683.264.995.000 95,62

5 BELANJA 1.139.424.850.104 984.233.460.799 86,38 1.164.444.058.926 1.025.445.818.359 88,06 1.257.423.965.150 1.147.947.273.737 91,29 1.350.224.026.443 1.231.882.713.110 91,24 2.353.815.212.701 2.164.355.591.806 91,95

5,1 Belanja Tidak Langsung 573.536.271.158 485.652.667.140 84,68 587.174.842.203 492.812.022.742 83,93 577.823.982.250 538.389.297.222 93,18 622.452.756.590 572.612.934.351 91,99 1.569.402.269.401 1.439.363.824.682 91,71 5,2 Belanja Langsung 565.888.578.946 498.580.793.659 88,11 577.269.216.723 532.633.795.617 92,27 679.599.982.900 609.557.976.515 89,69 727.771.269.853 659.269.778.759 90,59 784.412.943.300 724.991.767.124 92,42 Surplus (Defisit) (200.492.850.104) (38.206.708.951) 19,06 (172.424.876.259) (1.940.137.385) 1,13 (181.674.789.082) (59.097.652.365) 32,53 (59.591.819.716) 92.587.459.230 (155,37) (97.361.980.701) 76.698.373.430 (78,78) 6 PEMBIAYAAN 6.1 Penerimaan Pembiayaan 343.408.014.825 310.377.666.453 90,38 274.424.876.259 268.175.863.834 97,72 240.439.239.901 223.664.600.379 93,02 127.874.819.716 120.234.843.621 94,03 188.185.980.701 189.198.885.217 100,54 6.2 Pengeluaran Pembiayaan 23.500.000.000 19.480.120.000 82,89 80.000.000.000 55.496.275.000 69,37 57.500.000.000 53.417.978.000 92,90 68.283.000.000 67.165.590.000 98,36 90.824.000.000 86.582.140.000 95,33 Pembiayaan Neto 319.908.014.825 290.897.546.453 90,93 194.424.876.259 212.679.588.834 109,39 182.939.239.901 170.246.622.379 93,06 59.591.819.716 53.069.253.621 89,05 97.361.980.701 102.616.745.217 105,40

3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

119.415.164.721 252.690.837.502

211,61 22.000.000.000 210.739.451.449 957,91 1.264.450.819 111.148.970.014 8.790,30 - 145.656.712.851 - - 179.315.118.647 - NO.

URUT URAIAN

TAHUN ANGGARAN 2008 TAHUN ANGGARAN 2009 TAHUN ANGGARAN 2010 TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN 2012

Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi NTT

Realisasi pelaksanaan APBD yang ditunjukkan oleh tabel di atas menunjukkan bahwa pendapatan setiap tahunnya selalu melampui target yang ditetapkan, kecuali pada tahun 2012. Hal ini bisa berarti 2 (dua) hal, yaitu 1) kinerja pendapatan daerah sangat baik, ataukah 2) penetapan target pendapatan kurang akurat, sebab target yang ditetapkan masih di bawah potensi yang sebenarnya. Di sisi lain, realisasi belanja setiap tahunnya selalu berada di bawah target, bahkan realisasi sejak tahun 2008 sampai 2012 tidak pernah mencapai 92% (yang tidak terealisasi selalu di atas 5%).

(4)

3

1.1Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Realisasi dan

Proporsi Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur 2008 2012 sebagaimana terlihat pada tabel 1.2 berikut.

Tabel 1.2

Realisasi Pendapatan dan Proporsi Pendapatan Daerah Provinsi NTT, 2008-2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 12

4 PENDAPATAN 946.026.751.848 100 1.023.505.680.974 100,00 1.088.849.621.372 100,00 1.324.470.172.340 100,00 2.241.053.965.236 100,00 100,00 4,1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 237.286.164.010 25,08 255.674.617.192 24,98 299.093.554.284 27,47 391.828.733.404 29,58 458.793.895.486 20,47 25,52 4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 150.722.921.922 15,93 164.358.587.106 16,06 195.007.612.682 17,91 266.729.264.839 36,78 315.288.427.363 18,21 20,98 4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 32817661228 3,47 44.389.652.368 4,34 44.224.526.662 4,06 10.446.385.782 (76,38) 9.850.009.229 (5,71) (14,04) 4.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan 12.707.325.599 1,34 11.452.769.855 1,12 19.826.430.540 1,82 33.862.764.036 70,80 42.740.304.511 26,22 20,26 4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 41.038.255.261 4,34 35.473.607.863 3,47 40.034.984.400 3,68 80.790.318.747 101,80 90.915.154.383 12,53 25,16 4,2 DANA PERIMBANGAN 708.740.587.838 74,92 767.566.613.782 74,99 773.634.562.810 71,05 887.291.438.936 66,99 1.098.995.074.750 49,04 67,40 4.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 53.820.333.838 5,69 55.076.610.782 5,38 68.892.093.810 6,33 87.834.594.936 27,50 101.259.360.750 15,28 12,04 4.2.2 Dana Alokasi Umum 616.601.854.000 65,18 652.757.003.000 63,78 674.635.569.000 61,96 752.057.444.000 11,48 940.646.764.000 25,08 45,49 4.2.3 Dana Alokasi Khusus 38.318.400.000 4,05 59.733.000.000 5,84 30.106.900.000 2,77 47.399.400.000 57,44 57.088.950.000 20,44 18,11 4,3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH - 264.450.000 0,03 16.121.504.278 1,48 45.350.000.000 3,42 683.264.995.000 30,49 7,08 4.3.1 Pendapatan Hibah - - - 3.050.000.000 0,23

-4.3.2 Pendapatan Dana Darurat

4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya

4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus - 264.450.000 0,03 16.121.504.278 1,48 42.300.000.000 3,19 683.264.995.000 30,49 7,04 4.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda Lainnya - - - -

-NO.

URUT URAIAN TA. 2008 TA. 2009 Proporsi TA. 2010 Proporsi TA. 2011 Proporsi TA. 2012 Proporsi

Rata-Rata Proporsi Proporsi

(5)

4 Tabel 1.3

Pertumbuhn Pendapatan Provinsi NTT 2008 - 2012

1 2 3 4 5 6 7

4 PENDAPATAN 8,19 6,38 21,64 69,20 21,23 4,1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 7,75 16,98 31,01 17,09 17,36 4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 9,05 18,65 36,78 18,21 20,75 4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 35,26 (0,37) (76,38) (5,71) (8,92) 4.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan (9,87) 73,11

70,80

26,22

29,58 4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (13,56) 12,86 101,80 12,53 24,77 4,2 DANA PERIMBANGAN 8,30 0,79 14,69 23,86 9,31 4.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 2,33 25,08 27,50 15,28 12,74 4.2.2 Dana Alokasi Umum 5,86 3,35 11,48 25,08 11,44 4.2.3 Dana Alokasi Khusus 55,89 (49,60) 57,44 20,44 14,83 4,3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 5.996,24 181,30 1.406,65 1496,84 4.3.1 Pendapatan Hibah

4.3.2 Pendapatan Dana Darurat

4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya (20,00)

4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 5.996,24 162,38 1.515,28 1534,78

4.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda Lainnya

2010 NO.

URUT URAIAN 2009 2011 2012

Rata-Rata Pertumbuhan

Sumber : Biro Keungan Setda Provinsi NTT, diolah

Gambar 1.1

Rata-rata Komposisi Pendpatan Provinsi NTT 2008 - 2012

PAD mengalami peningkatan sebagai dampak dari peningkatan pajak daerah yang mencapai rata-rata 17,36% per tahun, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 29,58 % per tahun dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang mencapai 24,77 % per tahun. Peningkatan PAD berpeluang meningkat lebih pesat apabila diikuti kenaikan retribusi daerah yang dalam tahun 2009 mencapai Rp164.358.587.106 menurun menjadi Rp 11.269.063.800 pada tahun 2012 atau secara akumulatif menurun rata-rata 8,92% per tahun. Penurunan ini diakibatkan berkurangnya retribusi daerah dari RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang yang menjadi BLUD. Komponen penerimaan dari RSUD tersebut dialihkan ke pos Lain-lain PAD Yang Sah.

Dana perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Proporsi Dana Perimbangan terbesar bersumber dari DAU dimana rata-rata proporsinya mencapai 45,49%.

PAD 25,52% Dana Perimbangan 67,40% Lain-lain Pendapatan yang Sah 7,08%

(6)

5 Konstribusi DAU yang besar mempengaruhi besaran proporsi Dana Perimbangan dalam struktur pendapatan daerah. DAU menjadi sangat dominan yaitu mencapai 74,99 % pada tahun 2009, menurun menjadi 71,05% pada tahun 2010,menjadi 66,99 % pada tahun 2011, dan menurun lagi menjadi 49,04% pada tahun 2012. Kontribusi Dana Perimbangan terhadap pendapatan daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur semakin menurun. Hal ini merupakan dampak dari kebijakan penyaluran dana Bos melalui APBD Provinsi.

Lain-lain pendapatan yang sah pada periode 2009-2011 sangat kecil, tetapi pada tahun 2012 meningkat tajam. Peningkatan lain-lain pendapatan yang sah meningkat dalam 2 (dua) tahun terakhir karena adanya kebijakan mengalihkan pengelolaan dana BOS untuk mendukung pembangunan pendidikan melalui APBD Provinsi. Peningkatan pendapatan dari Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah yang tidak diikuti oleh kemampuan peningkatan PAD yng signifikan menyebabkan adanya gap antar tiga sumber pendapatan daerah sebagaimana gambar 1.1.

Di sisi lain, jika pendapatan dibandingkan dengan target terlihat bahwa realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah rata-rata realisasinya walaupun di atas 90%, namun tidak mencapai 100%.

1.2Belanja Daerah

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dan merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja daerah juga merupakan cerminan dari kebijakan anggaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan sebagaimana tertera dalam dokumen perencanaan. Karena itu dengan mencermati realisasi belanja daerah, dapat diketahui sampai sejauhmana penganggaran konsisten dengan perencanaan pembangunan.

Kemampuan pengelolaan belanja APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur 2008-2012 sangat fluktuatif. Fluktuatifnya realisasi belanja bisa jadi karena perencanaan yang belum berkualitas sehingga kurang sejalan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran dengan realitas pembangunan. Juga ada peluang lemahnya pengelolaan kegiatan yang berdampak pada tidak terpenuhinya kegiatan dengan penjadwalan yang ditetapkan.

(7)

6 Tabel 1.4

Realisasi Belanja Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur 2008 2012

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 5 BELANJA 1.712.961.121.262 1.469.886.127.939 85,81 1.751.618.901.129 1.518.257.841.101 86,68 1.835.247.947.400 1.686.336.570.959 91,89 1.972.676.783.033 1.804.495.647.461 91,47 3.923.217.482.102 3.603.719.416.488 91,86 5,1 Belanja Tidak Langsung 573.536.271.158 485.652.667.140 84,68 587.174.842.203 492.812.022.742 83,93 577.823.982.250 538.389.297.222 93,18 622.452.756.590 572.612.934.351 91,99 1.569.402.269.401 1.439.363.824.682 91,71

5.1.1 Belanja Pegawai 278.758.075.920 228.667.697.849 82,03 360.683.314.324 301.120.937.951 83,49 361.728.127.200 330.990.447.661 91,50 422.453.434.500 403.101.908.614 95,42 476.859.774.741 426.109.148.234 89,36 5.1.2 Belanja Bunga - - - - - - - - - - - - - - -5.1.3 Belanja Subsidi - - - - - - - - - - - - - - -5.1.4 Belanja Hibah 107.706.140.300 93.264.088.217 86,59 5.121.624.000 4.788.547.803 93,50 6.840.000.000 6.819.140.300 99,70 6.750.000.000 6.747.249.500 99,96 835.601.467.850 798.677.253.045 95,58 5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 53.851.401.800 52.224.987.199 96,98 52.641.892.900 46.753.319.210 88,81 52.957.700.000 49.739.497.703 93,92 71.229.679.286 65.081.291.700 91,37 73.393.470.000 64.755.830.000 88,23 5.1.6 Belanja Bagi Hasil

Kabupaten/Kota

65.626.115.638

50.060.997.375

76,28 90.471.873.479 74.459.461.778 82,30 99.015.755.050 96.124.596.578 97,08 104.941.977.804 88.049.946.937 83,90 141.416.910.409 136.640.473.403 96,62

5.1.7

Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 56.594.537.500 53.276.973.500 94,14 64.356.137.500 59.684.237.500 92,74 47.282.400.000 46.618.785.400 98,60 8.853.500.000 8.792.886.000 99,32 16.152.250.000 12.888.770.000 79,80

5.1.8 Belanja Tidak Terduga 11.000.000.000 8.157.923.000 74,16 13.900.000.000 6.005.518.500 43,21 10.000.000.000 8.096.829.580 80,97 8.224.165.000 839.651.600 10,21 25.978.396.401 292.350.000 1,13

5,2 Belanja Langsung 565.888.578.946 498.580.793.659 88,11 577.269.216.723 532.633.795.617 92,27 679.599.982.900 609.557.976.515 89,69 727.771.269.853 659.269.778.759 90,59 784.412.943.300 724.991.767.124 92,42

5.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 65.294.012.451 56.200.520.256 86,07 49.461.118.300 45.453.468.450 - 64.625.637.643 60.087.962.450 92,98 75.643.737.467 71.725.068.848 - 91.706.632.865 87.761.374.219 - 5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 275.745.154.620 239.658.531.857 86,91 311.050.089.194 281.930.797.768 90,64 414.699.291.164 372.927.757.668 89,93 417.711.427.625 392.209.057.587 93,89 423.936.782.856 392.479.928.125 92,58 5.2.3 Belanja Modal 224.849.411.875 202.721.741.546 90,16 216.758.009.229 205.249.529.399 94,69 200.275.054.093 176.542.256.397 88,15 234.416.104.761 195.335.652.324 83,33 268.769.527.579 244.750.464.780 91,06

Jumlah 1.139.424.850.104 984.233.460.799 86,38 1.164.444.058.926 1.025.445.818.359 88,06 1.257.423.965.150 1.147.947.273.737 91,29 1.350.224.026.443 1.231.882.713.110 91,24 2.353.815.212.701 2.164.355.591.806 91,95 Surplus (Defisit) (200.492.850.104) (38.206.708.951) 19,06 (172.424.876.259) (1.940.137.385) 1,13 (181.674.789.082) (59.097.652.365) 32,53 (59.591.819.716) 92.587.459.230 (155,37) (97.361.980.701) 76.698.373.430 (78,78) NO.

URUT URAIAN

TAHUN ANGGARAN 2008 TAHUN ANGGARAN 2009 TAHUN ANGGARAN 2010 TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN 2012

Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi NTT

(8)

7

Tabel 1.5

Proporsi Belanja Daerah Provinsi NTT 2008 - 2012

Tabel 1.6

Rata-rata Pertumbuhan Belanja Daerah Provinsi NTT 2008 -2012

1 2 3 4 5 6 7 8

5 BELANJA 100 100 100 100 100 100,00 5,1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 49,34 48,06 46,90 46,48 66,50 51,46 5.1.1 Belanja Pegawai 23,23 29,36 28,83 32,72 19,69 26,77 5.1.2 Belanja Bunga

5.1.3 Belanja Subsidi

5.1.4 Belanja Hibah 9,48 0,47 0,59 0,55 36,90 9,60 5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 5,31 4,56 4,33 5,28 2,99 4,49 5.1.6 Belanja Bagi Hasil Kabupaten/Kota 5,09 7,26 8,37 7,15 6,31 6,84 5.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah

Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

5,41

5,82 4,06 0,71 0,60

3,32 5.1.8 Belanja Tidak Terduga 0,83 0,59 0,71 0,07 0,01 0,44

5,2 BELANJA LANGSUNG 50,66 51,94 53,10 53,52 33,50 48,54 5.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 5,71 4,43 5,23 5,82 4,05 5,05 5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 24,35 27,49 32,49 31,84 18,13 26,86 5.2.3 Belanja Modal 20,60 20,02 15,38 15,86 11,31 16,63 2010 2009 2011 2012 Rata-Rata Proporsi NO. URUT URAIAN 2008

Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi NTT, diolah

1 2 3 4 5 6 7

5 BELANJA

5,1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1,47 9,25 6,36 151,37 30,62 5.1.1 Belanja Pegawai 31,68 9,92 21,79 5,71 10,23 5.1.2 Belanja Bunga

5.1.3 Belanja Subsidi

5.1.4 Belanja Hibah (94,87) 42,41 (1,05) 11.737,08 2334,03 5.1.5 Belanja Bantuan Sosial (10,48) 6,39 30,84 (0,50) 4,65 5.1.6 Belanja Bagi Hasil Kabupaten/Kota 48,74 29,10 (8,40) 55,19 20,18 5.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah

Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

12,03

(21,89) (81,14) 46,58

(10,06) 5.1.8 Belanja Tidak Terduga (26,38) 34,82 (89,63) (65,18) (34,44)

5,2 BELANJA LANGSUNG 6,83 14,44 8,16 9,97 5,50 5.2.1 Belanja Pegawai/Personalia (19,12) 32,20 19,37 22,36 8,17 5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 17,64 32,28 5,17 0,07 8,41 5.2.3 Belanja Modal 1,25 (13,99) 10,65 25,30 2,67

2012 Rata-Rata

Pertumbuhan NO.

URUT URAIAN 2009 2010 2011

Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi NTT, diolah Di sisi lain, Prosentase realisasi belanja tidak langsung dan belanja langsung sebagaimana gambar 1.2

Gambar 1.2

Prosentase Realisasi Belanja Langsung dan Tidak Langsung Tahun 2008 2012

78 80 82 84 86 88 90 92 94 TA 2008 TA 2009 TA 2010 TA 2011 TA 2012 Chart Title

(9)

8 Gambar 1.2 di atas menunjukkan bahwa pada sejak tahun 2010 belanja tidak langsung cenderung mengalami trend kenaikan, sedangkan belanja langsung malah mengalami penurunan. Pada tahun 2012 belanja tidak langsung malah lebih besar daripada belanja langsung. Hal ini disebabkan kebijakan penyaluran Dana BOS melalui APBD provinsi, dimana dialokasikan pada pos belanja hibah, yang berada pada belanja tidak langsung.

1.3Pembiayaan Daerah

Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Analisis pembiayaan daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan di masa datang dalam rangka

penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Gambaran pembiayan daerah selama tahun 2008 2013 adalah sebagai

(10)

9 Tabel 1.7

Realisasi Pembiayaan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2008 - 2013 ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI % 1 2 3 4 5 3 4 5 3 4 5 3 4 5 3 4 5 6 PEMBIAYAAN 6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 6.1.1

Sisa Lebih Perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SILPA)

288.534.723.420

288.306.324.089 99,92 252.690.837.502 252.690.837.502 100,00 210.739.451.449 210.739.451.449 100,00 110.683.612.716 110.683.612.716 100,00 145.656.712.851 145.648.778.701 99,99 6.1.6 Pencairan Dana Cadangan 20.000.000.000 - - - - - - - - - - 32.529.267.850 32.529.267.850 - -6.1.7 Penerimaan pokok bantuan dana

untuk kredit kendaraan roda 2 2.111.067.100 2.896.546.980 137,21 2.000.000.000 2.193.052.950 109,65 - - - - - - - - - 6.1.8

Penerimaan pokok bantuan dana untuk kredit kendaraan roda 4 kepada penyelenggara Pemerintah

579.942.900

698.553.850 - 600.000.000 499.761.500 83,29 - - - - - - - - - 6.1.9

Penerimaan pembayaran bantuan pinjaman kepada kelompok

masyarakat (LUEP) 8.500.000.000 6.726.600.000 79,14 6.000.000.000 4.910.400.000 81,84 29.699.788.452 12.925.148.930 43,52 17.191.207.000 9.551.230.905 55,56 10.000.000.000 11.020.838.666 110,21 6.1.10 Penerimaan kembali kredit lunak

untuk sertifikasi tanah masyarakat 2.000.000.000 2.000.000.000 100,00 - - - - - - - - - - - - 6.1.11 Penerimaan dari dana bergulir TKI

321.814.000

- 321.814.000 - - - - - - - - - - - -6.1.12 Penerimaan kembali pembayaran

bantuan kredit kepada dunia usaha

3.500.000.000

1.732.693.017 49,51 3.500.000.000 2.566.441.805 73,33 - - - - - - - - - 6.1.13 Penerimaan Piutang Daerah 17.860.467.405 8.016.948.517 44,89 9.312.224.757 5.315.370.077 57,08 - - - - - - - - - Jumlah 343.408.014.825 310.377.666.453 90,38 274.424.876.259 268.175.863.834 97,72 240.439.239.901 223.664.600.379 93,02 127.874.819.716 120.234.843.621 94,03 188.185.980.701 189.198.885.217 100,54

6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN

6.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - - - 23.500.000.000 - - - - - 35.000.000.000 35.000.000.000 100,00 55.000.000.000 55.000.000.000 100,00 6.2.2 Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah 4.000.000.000 - -

29.000.000.000 29.000.000.000

100,00 29.000.000.000 25.773.288.000 88,87 29.000.000.000 29.000.000.000 100,00 30.000.000.000 26.630.000.000 88,77 6.2.4 Pemberian pinjaman kepada kelompok masyarakat 16.000.000.000 15.990.000.000 99,94 27.500.000.000 26.496.275.000 96,35 28.500.000.000 27.644.690.000 97,00 4.283.000.000 3.165.590.000 73,91 5.824.000.000 4.952.140.000 85,03 6.2.6

Pemberian bantuan dana bagi PNS untuk pembelian kendaraan roda 2

3.500.000.000

3.490.120.000 99,72

Jumlah 23.500.000.000 19.480.120.000 82,89 80.000.000.000 55.496.275.000 69,37 57.500.000.000 53.417.978.000 92,90 68.283.000.000 67.165.590.000 98,36 90.824.000.000 86.582.140.000 95,33

Pembiayaan Neto 319.908.014.825 290.897.546.453 90,93 194.424.876.259 212.679.588.834 109,39 182.939.239.901 170.246.622.379 93,06 59.591.819.716 53.069.253.621 89,05 97.361.980.701 102.616.745.217 105,40

3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

119.415.164.721 252.690.837.502

211,61 22.000.000.000 210.739.451.449 957,91 1.264.450.819 111.148.970.014 8.790,30 - 145.656.712.851 - - 179.315.118.647 -

NO. URUT URAIAN

TAHUN ANGGARAN 2008 TAHUN ANGGARAN 2009 TAHUN ANGGARAN 2010 TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN 2012

Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi NTT

Salah satu komponen penting dalam pembiayaan daerah adalah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), yaitu selisih lebih

relisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. SiLPA terbentuk dari komponen komponen :

pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan Dana Perimbangan, pelampauan penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, sisa penghematan belanja atau akibat lainnya, kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan kegiatan lanjutan.

(11)

10 Tabel 1.8

Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Provinsi NTT, 2010 2012

Rp % dari SiLPA Rp % dari SiLPA Rp % dari SiLPA 1. Jumlah SiLPA 110.683.612.716 100,00 145.656.712.851 100,00 197.315.118.647 100 27,35 2. Pelampauan penerimaan PAD 12.058.720.094 10,89 27.393.883.151 18,81 - - 63,59

3. Pelampauan penerimaan Dana Perimbangan 263.562.615 0,24 6.444.082.462 4,42 - - 1.172,50

4.

Pelampauan penerimaan Lain-lain Pendapatan

Daerah Yang Sah - - - - - -5. Sisa Penghematan Belanja atau akibat lainnya 78.204.755.382 70,66 98.895.421.402 67,90 165.842.362.863 92,49 47,08 6.

Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan

akhir tahun belum terselesaikan - - - -7. Kegiatan Lanjutan 20.156.574.625 18,21 12.923.325.836 8,87 13.472.755.784 7,51 (15,82) 110.683.612.716 100,00 145.656.712.851 100,00 179.315.118.647 100,00 2010 2011 2012 NO URAIAN Rata-Rata Pertumbuhan

Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi NTT

II. KINERJA KEUNAGAN SKPD LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 2009 - 2013

Setelah melihat kinerja keuangan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 2012, perlu juga diketahui

kinerja keuangan masing-masing SKPD untuk tahun 2009 2013 (khusus tahun 2013 data sementara yang belum diaudit).

Kinerja keuangan SKPD yang dimaksud di sini adalah realisasi belanja masing-masing SKPD untuk kurun waktu 2009 2013.

Hal ini menjadi penting karena akumulasi realisasi masing-masing SKPD yang membentuk realisasi keuangan daerah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

(12)

11 Tabel 2.1

Kinerja Keuangan per SKPD 2009 - 2013

Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 51.930.873.475 47.771.840.061 91,99 74.782.525.200 68.449.152.205 91,53 77.189.252.650 74.473.780.369 96,48 77.906.318.500 72.380.214.534 92,91 77.683.188.700 62.824.467.056 80,87

2 Dinas Kesehatan 27.914.881.275 24.086.181.810 86,28 34.834.803.000 31.168.982.639 89,48 34.611.541.650 30.566.293.457 88,31 43.882.036.000 40.875.456.265 93,15 43.907.254.800 27.357.784.284 62,31

3 RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang 99.070.253.651 86.874.879.676 87,69 111.311.725.000 104.365.121.384 93,76 118.945.639.953 111.502.584.869 93,74 140.550.683.300 133.943.429.802 95,30 159.001.798.750 83.127.371.062 52,28

4 Dinas Pekerjaan Umum 238.620.037.117 219.095.946.039 91,82 196.610.198.100 179.705.101.833 91,40 235.590.477.700 198.321.990.749 84,18 275.362.814.000 246.475.124.432 89,51 282.747.964.000 216.918.287.940 76,72

5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 12.702.043.500 12.004.291.352 94,50 14.668.636.700 13.213.686.987 90,08 94.919.698.300 94.053.155.324 99,09 34.484.214.000 33.251.380.283 96,42 41.901.035.300 40.791.457.159 97,35

6 Badan Pengelola Perbatasan Daerah 735.332.500 560.312.000 76,20 3.886.895.600 3.463.792.605 89,11 4.865.523.000 4.553.809.211 93,59 5.319.918.000 4.568.178.322 85,87

7 Dinas Perhubungan 14.935.428.186 13.090.856.853 87,65 18.896.117.750 17.049.362.058 90,23 16.645.398.250 16.040.824.756 96,37 18.452.592.000 16.112.616.954 87,32 18.885.939.350 16.115.202.589 85,33

8 Badan Lingkungan Hidup Daerah 7.150.351.276 6.467.836.492 90,45 9.982.008.900 9.375.093.302 93,92 7.831.096.700 7.372.914.477 94,15 9.602.128.000 9.069.088.430 94,45 10.768.782.300 9.615.327.478 89,29

9 Dinas Sosial 28.922.376.650 26.948.616.662 93,18 30.116.510.000 28.017.493.037 93,03 30.539.501.900 29.307.930.547 95,97 33.821.419.100 32.045.475.836 94,75 34.380.169.000 30.507.532.483 88,74

10 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 17.418.279.800 15.738.327.466 90,36 17.319.770.000 16.172.981.812 93,38 16.608.645.050 15.816.215.486 95,23 19.941.169.000 18.319.640.989 91,87 22.427.615.400 19.644.045.715 87,59

11 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 17.418.279.800 8.837.115.419 91,40 11.050.951.450 10.371.440.850 93,85 10.177.162.600 9.524.919.412 93,59 10.535.828.000 9.673.830.422 91,82 11.006.669.000 10.403.231.386 94,52

12 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 649.951.500 497.790.097 76,59 3.873.766.300 3.559.476.293 91,89 5.468.701.000 5.118.281.284 93,59 6.308.917.400 5.072.815.475 80,41

13 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 16.343.973.998 14.081.819.815 86,16 21.296.886.900 20.315.595.274 95,39 18.360.968.550 17.482.013.273 95,21 20.669.205.000 19.047.636.957 92,15 23.727.004.750 20.560.153.266 86,65

14 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat 9.019.427.750 8.256.354.755 91,54 6.972.940.100 6.453.010.153 92,54 6.491.913.700 6.164.861.722 94,96 7.339.457.450 6.808.763.470 92,77 8.520.540.400 7.808.133.497 91,64

15 Satuan Polisi Pamong Praja 8.920.009.940 7.788.621.760 87,32 9.376.490.800 8.428.938.026 89,89 9.454.837.900 9.121.715.159 96,48 10.418.617.300 9.502.926.544 91,21 11.029.660.200 9.943.847.740 90,16

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1.073.928.000 833.491.102 77,61 9.033.392.000 6.891.791.524 76,29 6.309.324.800 5.895.831.061 93,45 7.340.008.900 6.325.718.749 86,18 8.245.404.750 7.471.984.772 90,62

17 PH Badan Narkotika 1.205.482.450 846.214.056 70,20 6.155.622.000 5.855.920.164 95,13 4.969.864.000 4.165.045.618 83,81 4.038.139.900 3.427.538.382 84,88

18 SEKRETARIAT DAERAH 122.807.966.070 98.695.842.890 80,37 118.151.929.800 109.097.254.795 92,34 105.303.710.125 98.887.480.054 93,91 139.354.517.983 123.370.689.303 88,53 147.291.386.200 128.247.408.592 87,07

28 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 27.008.266.375 24.413.434.988 90,39 31.240.659.250 29.746.724.409 95,22 31.345.762.550 30.569.496.256 97,52 47.330.071.000 43.133.398.072 91,13 48.958.239.000 40.042.397.666 81,79

29 Inspektorat 12.642.072.900 10.890.350.278 86,14 13.036.895.000 12.114.258.636 92,92 11.333.304.000 10.784.726.947 95,16 14.124.296.000 12.992.406.061 91,99 15.076.349.800 13.126.892.540 87,07

30 Kantor Penghubung 2.184.934.700 2.007.190.509 91,87 3.303.620.000 3.216.173.016 97,35 9.300.735.500 5.878.949.643 63,21 6.672.651.900 6.144.494.828 92,08 2.703.380.000 2.102.441.750 77,77

31 Dinas Pendapatan dan Aset Daerah 47.749.986.173 42.867.760.719 89,78 76.883.263.150 64.477.873.098 83,86 61.095.433.550 57.878.117.867 94,73 66.911.059.904 59.578.027.802 89,04 69.780.494.100 56.246.095.880 80,60

32

Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah 16.805.966.650 15.787.966.410 93,94 16.024.655.700 15.319.744.293 95,60 15.470.290.475 14.531.667.969 93,93 19.069.708.100 16.933.155.260 88,80 17.827.770.400 13.231.584.577 74,22

33 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu 710.471.100 559.182.789 78,71 3.729.991.700 3.411.433.166 91,46 2.825.545.000 2.625.346.723 92,91 3.568.799.854 3.528.611.106 98,87 4.492.158.000 4.013.109.411 89,34

34 Sekretariat Dewan KORPRI 596.678.500 459.360.613 76,99 3.323.928.000 2.723.362.454 81,93 3.922.467.000 3.697.973.336 94,28 4.127.154.000 3.953.590.337 95,79

35 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 10.235.362.127 9.256.958.848 90,44 27.540.675.250 13.671.169.387 49,64 23.840.006.700 23.304.043.588 97,75 17.386.816.000 15.926.664.225 91,60 20.282.990.000 14.998.851.880 73,95

36 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 10.171.275.000 8.755.672.127 86,08 12.426.220.800 10.972.709.067 88,30 21.529.624.800 20.892.303.077 97,04 9.163.364.000 8.000.439.850 87,31 9.172.557.250 7.986.167.986 87,07

37 Badan Arsip 5.242.521.600 4.630.355.934 88,32 5.395.514.250 5.086.982.847 94,28 5.054.155.000 4.968.996.277 98,32 5.733.992.000 5.083.512.580 88,66 6.888.806.000 6.409.192.513 93,04

38 Dinas Komunikasi dan Informatika 9.807.545.115 8.345.424.765 85,09 9.299.736.800 8.436.771.810 90,72 8.217.630.600 7.918.966.242 96,37 9.967.150.850 9.085.617.056 91,16 10.338.131.600 9.250.771.386 89,48

39 Kantor Pengolahan Data Elektronik 2.344.000.050 2.100.496.874 89,61 2.832.266.300 2.727.693.658 96,31 3.412.649.100 3.212.402.054 94,13 3.822.789.000 3.276.827.716 85,72 3.822.732.700 3.170.943.901 82,95

40 Badan Perpustakaan Daerah 8.547.558.200 7.628.953.168 89,25 8.811.443.000 8.116.972.674 92,12 8.905.870.750 8.429.456.392 94,65 10.201.697.000 9.268.168.093 90,85 11.021.360.000 10.200.160.979 92,55

41 Dinas Pertanian dan Perkebunan 43.419.144.400 38.443.814.410 88,54 53.155.834.300 49.007.278.761 92,20 47.497.635.000 44.939.007.656 94,61 48.569.025.000 44.695.651.114 92,03 59.027.038.000 37.005.012.203 62,69

42 Dinas Peternakan 16.606.959.500 15.184.635.678 91,44 22.726.140.300 20.451.438.007 89,99 24.277.400.000 21.057.156.660 86,74 28.907.736.000 26.641.974.621 92,16 36.707.902.000 27.084.842.704 73,78

43 Dinas Kehutanan 10.010.958.566 9.040.921.912 90,31 10.846.255.500 9.640.786.151 88,89 11.184.917.200 10.835.765.533 96,88 15.822.168.000 12.657.770.173 80,00 17.157.734.500 13.474.096.249 78,53

44 Dinas Pertambangan dan Energi 9.127.242.150 8.296.934.992 90,90 9.624.323.900 8.950.596.649 93,00 10.943.567.500 9.879.526.167 90,28 11.893.712.000 10.789.871.887 90,72 12.622.497.750 10.922.197.675 86,53

45 Dinas Kelautan dan Perikanan 13.476.938.353 11.947.133.566 88,65 14.721.565.500 13.817.748.069 93,86 20.380.675.900 19.716.487.913 96,74 41.627.488.000 39.798.600.217 95,61 46.607.599.000 44.870.889.672 96,27

46 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 11.585.052.850 10.292.350.699 88,84 12.796.579.200 12.032.725.122 94,03 13.917.077.000 13.353.753.107 95,95 15.565.752.000 14.198.304.706 91,22 16.903.975.000 15.078.514.559 89,20

R a t a 2009 2010 2011 2012 2013 Belum terbentuk Belum terbentuk belum terbentuk No. SKPD TAHUN ANGGARAN

(13)

12

Perkembangan masing masing SKPD dapat dilihat dari besaran anggaran yang dikelola oleh SKPD bersangkutan setiap

tahunnya. Selain itu dapat diketahui juga apakah kebijakan penganggaran benar-benar sejalan dengan kebijakan perencanaan program dan kegiatan. Apakah penetapan salah satu sektor sebagai sektor unggulan daerah, ataupun prioritas daerah benar-benar didukung oleh pengalokasian anggaran yang memadai. Namun demikian disadari bahwa rata-rata pertumbuhan ini akan sangat dipengaruhi oleh pengalokasian anggaran setiap tahunnya, apalagi bila pada salah satu tahun tertentu anggaran yang dialokasikan ternyata sangat tinggi ataupun sangat rendah.

Pertumbuhan anggaran masing-masing SKPD setiap tahunnya sebagaimana pada tabel 2.2. Tabel 2.2

Pertumbuhan Anggaran per SKPD 2009 - 2013

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 44,00 3,22 0,93 (0,29) 11,97

2 Dinas Kesehatan 24,79 (0,64) 26,78 0,06 12,75

3 RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang 12,36 6,86 18,16 13,13 12,63

4 Dinas Pekerjaan Umum (17,61) 19,83 16,88 2,68 5,45

5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 15,48 547,09 (63,67) 21,51 130,10

6 Badan Pengelola Perbatasan Daerah 428,59 25,18 9,34 115,78

7 Dinas Perhubungan 26,52 (11,91) 10,86 2,35 6,95

8 Badan Lingkungan Hidup Daerah 39,60 (21,55) 22,62 12,15 13,20

9 Dinas Sosial 4,13 1,40 10,75 1,65 4,48

10 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (0,57) (4,11) 20,06 12,47 6,97

11 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (36,56) (7,91) 3,52 4,47 -9,12

12 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 496,01 41,17 15,36 138,14

13 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 30,30 (13,79) 12,57 14,79 10,97

14 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat (22,69) (6,90) 13,06 16,09 -0,11

15 Satuan Polisi Pamong Praja 5,12 0,84 10,19 5,86 5,50

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 741,15 (30,16) 16,34 12,34 184,92

17 PH Badan Narkotika 410,64 (19,26) (18,75) (100,00) 68,16

2012 2013

No. SKPD

Pertumbuhan Anggaran Rata-Rata Pertumbuhan

Anggaran

(14)

13

18 SEKRETARIAT DAERAH (3,79) (10,87) 32,34 5,70 5,84

28 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 15,67 0,34 50,99 3,44 17,61

29 Inspektorat 3,12 (13,07) 24,63 6,74 5,36

30 Kantor Penghubung 51,20 181,53 (28,26) (59,49) 36,25

31 Dinas Pendapatan dan Aset Daerah 61,01 (20,53) 9,52 4,29 13,57

32 Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah (4,65) (3,46) 23,27 (6,51) 2,16

33 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu 425,00 (24,25) 26,30 25,87 113,23

34 Sekretariat Dewan KORPRI 457,07 18,01 5,22 120,07

35 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 169,07 (13,44) (27,07) 16,66 36,31

36

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 22,17 73,26 (57,44) 0,10 9,52

37 Badan Arsip 2,92 (6,33) 13,45 20,14 7,55

38 Dinas Komunikasi dan Informatika (5,18) (11,64) 21,29 3,72 2,05

39 Kantor Pengolahan Data Elektronik 20,83 20,49 12,02 (0,00) 13,33

40 Badan Perpustakaan Daerah 3,09 1,07 14,55 8,03 6,69

41 Dinas Pertanian dan Perkebunan 22,42 (10,64) 2,26 21,53 8,89

42 Dinas Peternakan 36,85 6,83 19,07 26,98 22,43

43 Dinas Kehutanan 8,34 3,12 41,46 8,44 15,34

44 Dinas Pertambangan dan Energi 5,45 13,71 8,68 6,13 8,49

45 Dinas Kelautan dan Perikanan 9,24 38,44 104,25 11,96 40,97

46 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 10,46 8,76 11,85 8,60 9,91

2012 2013

No. SKPD

Pertumbuhan Anggaran Rata-Rata

Pertumbuhan Anggaran

2010 2011

Tabel 2.2 memperlihatkan bahwa terdapat 6 (enam) SKPD yang rata rata pertumbuhan anggarannya di atas 100%, yaitu :

1) Bappeda mencapai 130,10%, 2) Badan Pengelola Perbatasan Daerah mencapai 115,78%, 3) Badan Koordinasi Penanaman Modal daerah sebesar 138,14, 4) Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebesar 184,92%, 5) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu sebesar 113,23%, dan 6) Sekretariat KORPRI sebesar 120,07%. Terlihat bahwa Bappeda pada tahun 2009 mengelola anggaran sebesar Rp 12.702.043.500,00, pada tahun 2013 anggaran yang dikelola sudah mencapai Rp 41.901.035.300,00. Suatu lonjakan yang cukup besar. Begitu juga yang dialami oleh kelima SKPD lainnya.

Di sisi lain, terdapat 2 (dua) SKPD rata-rata pertumbuhan anggaran selama kurun waktu 2009 2013 ternyata mengalami

pertumbuhan minus. Kedua SKPD tersebut adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah -9,12%, dan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat -0,11%. Pertumbuhan anggaran ini tentu tidak sejalan dengan salah satu tekad Pemerintah Provinsi NTT, yaitu NTT sebagai Provinsi Koperasi. Pada tahun 2009 Dinas Koperasi dan UMKM mengelola

(15)

14 dana sebesar Rp 17.418.279.800,00, pada tahun 2013 anggaran yang dikelola hanya sebesar Rp 11.006.669.000,00. Begitu pula dengan Badan Kesbangpol dan Linmas pada tahun 2009 mengelola anggaran sebesar Rp 9.019.427.750,00, sedangkan tahun 2013 mengelola anggaran sebesar Rp 8.520.540.400,00. Rata- rata Pertumbuhan anggaran untuk SKPD yang menangani

pertanian (jagung), peternakan, dan kehutanan (cendana) selama 2009 2013 sebagaimana terlihat pada tabel 2.2 adalah 8,89%,

22,43%, dan 15,34%.

Apabila dihitung rata-rata dari rerata pertumbuhan anggaran per SKPD selama kurun waktu 2009 2013, maka diperoleh

hasil sebesar 26,40%.

Selain perkembangan anggaran, hal lain yang juga bisa dijadikan rujukan adalah perkembangan realisasi anggaran per

SKPD selama kurun waktu 2009 2013. Pertumbuhan realisasi anggaran masing-masing SKPD setiap tahunnya sebagaimana

pada tabel 2.3.

Tabel 2.3

Pertumbuhan Realisasi Anggaran per SKPD 2009 - 2013

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 43,28 8,80 (2,81) (13,20) 9,02

2 Dinas Kesehatan 29,41 (1,93) 33,73 (33,07) 7,03

3 RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang 20,13 6,84 20,13 (37,94) 2,29

4 Dinas Pekerjaan Umum (17,98) 10,36 24,28 (11,99) 1,17

5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 10,07 611,79 (64,65) 22,68 144,97

6 Badan Pengelola Perbatasan Daerah 518,19 31,47 0,32 137,49

7 Dinas Perhubungan 30,24 (5,92) 0,45 0,02 6,20

8 Badan Lingkungan Hidup Daerah 44,95 (21,36) 23,01 6,02 13,16

9 Dinas Sosial 3,97 4,61 9,34 (4,80) 3,28

10 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2,76 (2,21) 15,83 7,23 5,90

11 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 17,36 (8,16) 1,56 7,54 4,58

12 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 615,06 43,79 (0,89) 164,49

13 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 44,27 (13,95) 8,96 7,94 11,80

2012 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Anggaran 2013 No. SKPD TAHUN ANGGARAN 2010 2011

(16)

15

14 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat (21,84) (4,47) 10,44 14,68 -0,30

15 Satuan Polisi Pamong Praja 8,22 8,22 4,18 4,64 6,31

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 726,86 (14,45) 7,29 18,12 184,45

17 PH Badan Narkotika 592,01 (28,87) (17,71) (100,00) 111,36

18 SEKRETARIAT DAERAH 10,54 (9,36) 24,76 3,95 7,47

28 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 21,85 2,77 41,10 (7,17) 14,64

29 Inspektorat 11,24 (10,97) 20,47 1,04 5,44

30 Kantor Penghubung 60,23 82,79 4,52 (65,78) 20,44

31 Dinas Pendapatan dan Aset Daerah 50,41 (10,24) 2,94 (5,59) 9,38

32

Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah (2,97) (5,14) 16,53 (21,86) -3,36

33 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu 510,07 (23,04) 34,41 13,73 133,79

34 Sekretariat Dewan KORPRI 492,86 35,79 6,91 133,89

35 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 47,69 70,46 (31,66) (5,83) 20,17

36 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 25,32 90,40 (61,71) (0,18) 13,46

37 Badan Arsip 9,86 (2,32) 2,30 26,08 8,98

38 Dinas Komunikasi dan Informatika 1,09 (6,14) 14,73 1,82 2,88

39 Kantor Pengolahan Data Elektronik 29,86 17,77 2,01 (3,23) 11,60

40 Badan Perpustakaan Daerah 6,40 3,85 9,95 10,06 7,56

41 Dinas Pertanian dan Perkebunan 27,48 (8,30) (0,54) (17,21) 0,36

42 Dinas Peternakan 34,69 2,96 26,52 1,66 16,46

43 Dinas Kehutanan 6,63 12,40 16,81 6,45 10,57

44 Dinas Pertambangan dan Energi 7,88 10,38 9,21 1,23 7,17

45 Dinas Kelautan dan Perikanan 15,66 42,69 101,85 12,74 43,24

46 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 16,91 10,98 6,32 6,20 10,10

2012 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Anggaran 2013 No. SKPD TAHUN ANGGARAN 2010 2011

Tabel 2.3 di atas menunjukkan bahwa ada 2 (dua) SKPD yang perkembangan realisasi anggarannya menalami

pertumbuhan minus, yaitu Badan Kebangpol dan linmas sebesar -0,30% dan BP4D sebesar -3,36%. Hal ini disebabkan, pertama,

Badan kesbangpol dan linmas realisasi anggaran pada tahun 2009, 2010 dan 2011 sebesar 91,54%, 92,54%, dan 94,96%,

sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 menurun menjadi sebesar 92,77% dan 91,64%. Kedua, untuk BP4D, Pertumbuhan minus

realisasi anggaran terjadi karena pada tahun 2009 dan 2010 realisasi anggaran adalah sebesar 93,94% dan 95,60%, sedangkan pada tahun 2011, 2012 dan 2013 menurun menjadi 93,93%, 88,80%, dan 74,22%.

(17)

16 Berikut akan coba disandingkan pertumbuhan anggaran dan pertumbuhan realisasi anggaran masing-masing SKPD selama

kurun waktu 2009 2013 sebagaimana terlihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4

Pertumbuhan Anggaran dan Pertumbuhan Realisasi Anggaran per SKPD 2009 - 2013 Pertumbuha n Anggaran Pertumbuhan Realisasi Anggaran Pertumbuha n Anggaran Pertumbuha n Realisasi Anggaran Pertumbuhan Anggaran Pertumbuhan Realisasi Anggaran Pertumbuhan Anggaran Pertumbuhan Realisasi Anggaran

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 44,00 43,28 3,22 8,80 0,93 (2,81) (0,29) (13,20) 11,97 9,02

2 Dinas Kesehatan 24,79 29,41 (0,64) (1,93) 26,78 33,73 0,06 (33,07) 12,75 7,03

3 RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang 12,36 20,13 6,86 6,84 18,16 20,13 13,13 (37,94) 12,63 2,29

4 Dinas Pekerjaan Umum (17,61) (17,98) 19,83 10,36 16,88 24,28 2,68 (11,99) 5,45 1,17

5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 15,48 10,07 547,09 611,79 (63,67) (64,65) 21,51 22,68 130,10 144,97

6 Badan Pengelola Perbatasan Daerah 428,59 518,19 25,18 31,47 9,34 0,32 115,78 137,49

7 Dinas Perhubungan 26,52 30,24 (11,91) (5,92) 10,86 0,45 2,35 0,02 6,95 6,20

8 Badan Lingkungan Hidup Daerah 39,60 44,95 (21,55) (21,36) 22,62 23,01 12,15 6,02 13,20 13,16

9 Dinas Sosial 4,13 3,97 1,40 4,61 10,75 9,34 1,65 (4,80) 4,48 3,28

10 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (0,57) 2,76 (4,11) (2,21) 20,06 15,83 12,47 7,23 6,97 5,90

11 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (36,56) 17,36 (7,91) (8,16) 3,52 1,56 4,47 7,54 -9,12 4,58

12 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 496,01 615,06 41,17 43,79 15,36 (0,89) 138,14 164,49

13 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 30,30 44,27 (13,79) (13,95) 12,57 8,96 14,79 7,94 10,97 11,80

14 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat (22,69) (21,84) (6,90) (4,47) 13,06 10,44 16,09 14,68 -0,11 -0,30 No. SKPD TAHUN ANGGARAN Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Anggaran 2010 2011 2012 2013 Rata-Rata Pertumbuhan Anggaran

(18)

17 Pertumbuha n Anggaran Pertumbuhan Realisasi Anggaran Pertumbuha n Anggaran Pertumbuha n Realisasi Anggaran Pertumbuhan Anggaran Pertumbuhan Realisasi Anggaran Pertumbuhan Anggaran Pertumbuhan Realisasi Anggaran

15 Satuan Polisi Pamong Praja 5,12 8,22 0,84 8,22 10,19 4,18 5,86 4,64 5,50 6,31

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 741,15 726,86 (30,16) (14,45) 16,34 7,29 12,34 18,12 184,92 184,45

17 PH Badan Narkotika 410,64 592,01 (19,26) (28,87) (18,75) (17,71) (100,00) (100,00) 68,16 111,36

18 SEKRETARIAT DAERAH (3,79) 10,54 (10,87) (9,36) 32,34 24,76 5,70 3,95 5,84 7,47

28 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 15,67 21,85 0,34 2,77 50,99 41,10 3,44 (7,17) 17,61 14,64

29 Inspektorat 3,12 11,24 (13,07) (10,97) 24,63 20,47 6,74 1,04 5,36 5,44

30 Kantor Penghubung 51,20 60,23 181,53 82,79 (28,26) 4,52 (59,49) (65,78) 36,25 20,44

31 Dinas Pendapatan dan Aset Daerah 61,01 50,41 (20,53) (10,24) 9,52 2,94 4,29 (5,59) 13,57 9,38

32

Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah (4,65) (2,97) (3,46) (5,14) 23,27 16,53 (6,51) (21,86) 2,16 -3,36

33 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu 425,00 510,07 (24,25) (23,04) 26,30 34,41 25,87 13,73 113,23 133,79

34 Sekretariat Dewan KORPRI 457,07 492,86 18,01 35,79 5,22 6,91 120,07 133,89

35 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 169,07 47,69 (13,44) 70,46 (27,07) (31,66) 16,66 (5,83) 36,31 20,17

36 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 22,17 25,32 73,26 90,40 (57,44) (61,71) 0,10 (0,18) 9,52 13,46

37 Badan Arsip 2,92 9,86 (6,33) (2,32) 13,45 2,30 20,14 26,08 7,55 8,98

38 Dinas Komunikasi dan Informatika (5,18) 1,09 (11,64) (6,14) 21,29 14,73 3,72 1,82 2,05 2,88

39 Kantor Pengolahan Data Elektronik 20,83 29,86 20,49 17,77 12,02 2,01 (0,00) (3,23) 13,33 11,60

40 Badan Perpustakaan Daerah 3,09 6,40 1,07 3,85 14,55 9,95 8,03 10,06 6,69 7,56

41 Dinas Pertanian dan Perkebunan 22,42 27,48 (10,64) (8,30) 2,26 (0,54) 21,53 (17,21) 8,89 0,36

42 Dinas Peternakan 36,85 34,69 6,83 2,96 19,07 26,52 26,98 1,66 22,43 16,46

43 Dinas Kehutanan 8,34 6,63 3,12 12,40 41,46 16,81 8,44 6,45 15,34 10,57

44 Dinas Pertambangan dan Energi 5,45 7,88 13,71 10,38 8,68 9,21 6,13 1,23 8,49 7,17

45 Dinas Kelautan dan Perikanan 9,24 15,66 38,44 42,69 104,25 101,85 11,96 12,74 40,97 43,24

46 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 10,46 16,91 8,76 10,98 11,85 6,32 8,60 6,20 9,91 10,10

No. SKPD TAHUN ANGGARAN Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Anggaran 2010 2011 2012 2013 Rata-Rata Pertumbuhan Anggaran

Selain tabel di atas, dapat dilihat rata-rata realisasi anggaran per SKPD selama 2009 2013 sebagaimana terlihat pada tabel

2.5 berikut.

Dari tabel berikut terlihat bahwa selama kurun waktu 2009 2013 rata-rata realisasi masing-masing SKPD cukup baik,

hanya terdapat 3 (tiga) SKPD yang realisasi anggarannya dibawah 85%, yaitu RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang 84,55%,

(19)

18 Badan Penaggulangan Bencana Daerah 84,83%, dan Kantor Penghubung 84,46%. Khusus untuk PH Badan Narkotika, penganggarannya sudah ditarik ke pusat mulai TA. 2013, sehingga hanya gaji pegawai daerah saja yang dianggarkan.

Tabel 2.5

Rata-rata Realisasi Anggaran per SKPD 2009 - 2013

% % % % %

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 91,99 91,53 96,48 92,91 80,87 90,76 9,02

2 Dinas Kesehatan 86,28 89,48 88,31 93,15 62,31 83,91 7,03

3 RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang 87,69 93,76 93,74 95,30 52,28 84,55 2,29

4 Dinas Pekerjaan Umum 91,82 91,40 84,18 89,51 76,72 86,73 1,17

5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 94,50 90,08 99,09 96,42 97,35 95,49 144,97

6 Badan Pengelola Perbatasan Daerah 76,20 89,11 93,59 85,87 86,19 137,49

7 Dinas Perhubungan 87,65 90,23 96,37 87,32 85,33 89,38 6,20

8 Badan Lingkungan Hidup Daerah 90,45 93,92 94,15 94,45 89,29 92,45 13,16

9 Dinas Sosial 93,18 93,03 95,97 94,75 88,74 93,13 3,28

10 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 90,36 93,38 95,23 91,87 87,59 91,68 5,90

11 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 91,40 93,85 93,59 91,82 94,52 93,04 4,58

12 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 76,59 91,89 93,59 80,41 85,62 164,49

13 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 86,16 95,39 95,21 92,15 86,65 91,11 11,80

14 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat 91,54 92,54 94,96 92,77 91,64 92,69 -0,30

15 Satuan Polisi Pamong Praja 87,32 89,89 96,48 91,21 90,16 91,01 6,31

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 77,61 76,29 93,45 86,18 90,62 84,83 184,45

17 PH Badan Narkotika 70,20 95,13 83,81 84,88 83,50 111,36 No. SKPD TAHUN ANGGARAN Belum terbentuk Belum terbentuk Rata-rata % Realisasi Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013

(20)

19

% % % % %

18 SEKRETARIAT DAERAH 80,37 92,34 93,91 88,53 87,07 88,44 7,47

28 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 90,39 95,22 97,52 91,13 81,79 91,21 14,64

29 Inspektorat 86,14 92,92 95,16 91,99 87,07 90,66 5,44

30 Kantor Penghubung 91,87 97,35 63,21 92,08 77,77 84,46 20,44

31 Dinas Pendapatan dan Aset Daerah 89,78 83,86 94,73 89,04 80,60 87,60 9,38

32

Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah 93,94 95,60 93,93 88,80 74,22 89,30 -3,36

33 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu 78,71 91,46 92,91 98,87 89,34 90,26 133,79

34 Sekretariat Dewan KORPRI 76,99 81,93 94,28 95,79 87,25 133,89

35 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 90,44 49,64 97,75 91,60 73,95 80,68 20,17

36 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 86,08 88,30 97,04 87,31 87,07 89,16 13,46

37 Badan Arsip 88,32 94,28 98,32 88,66 93,04 92,52 8,98

38 Dinas Komunikasi dan Informatika 85,09 90,72 96,37 91,16 89,48 90,56 2,88

39 Kantor Pengolahan Data Elektronik 89,61 96,31 94,13 85,72 82,95 89,74 11,60

40 Badan Perpustakaan Daerah 89,25 92,12 94,65 90,85 92,55 91,88 7,56

41 Dinas Pertanian dan Perkebunan 88,54 92,20 94,61 92,03 62,69 86,01 0,36

42 Dinas Peternakan 91,44 89,99 86,74 92,16 73,78 86,82 16,46

43 Dinas Kehutanan 90,31 88,89 96,88 80,00 78,53 86,92 10,57

44 Dinas Pertambangan dan Energi 90,90 93,00 90,28 90,72 86,53 90,29 7,17

45 Dinas Kelautan dan Perikanan 88,65 93,86 96,74 95,61 96,27 94,23 43,24

46 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 88,84 94,03 95,95 91,22 89,20 91,85 10,10

No. SKPD TAHUN ANGGARAN belum terbentuk Rata-rata % Realisasi Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013

Bagi beberapa SKPD yang Rata-rata pertumbuhan anggarannya besar (di atas 100%) seperti Bappeda, Badan Pengelola Perbatasan Daerah, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu, dan Sekretariat KORPRI, ternyata rata-rata realisasi anggaran untuk SKPD tersebut juga di atas 100%. Dengan demikian, peningkatan anggaran yang dikelola setiap tahunnya, diikuti oleh kinerja pengelolaan anggaran yang tercermin dalam realisasi anggaran setiap tahunnya.

(21)

Gambar

Tabel 2.2 memperlihatkan bahwa terdapat 6 (enam) SKPD yang rata – rata pertumbuhan anggarannya di atas 100%, yaitu :  1)  Bappeda  mencapai  130,10%,  2)  Badan  Pengelola  Perbatasan  Daerah  mencapai  115,78%,  3)  Badan  Koordinasi  Penanaman  Modal  da
Tabel  2.3  di  atas  menunjukkan  bahwa  ada  2  (dua)  SKPD  yang  perkembangan  realisasi  anggarannya  menalami  pertumbuhan minus, yaitu Badan Kebangpol dan linmas sebesar -0,30% dan BP4D sebesar -3,36%

Referensi

Dokumen terkait

kepada pekerja yang bersifat normatif. Sehingga, pengusaha diperbolehkan memberikan upah lebih besar daripada ketentuan UMR, bahkan pengusaha yang telah memberikan upah

PPK masing-masing satker melakukan pengisian capaian output dalam aplikasi SAS dengan berpedoman kepada Manual Modul Capaian Output yang disertakan satu paket dengan

Usulan Teknis dinyatakan memenuhi syarat (lulus) apabila mendapat nilai minimal 70 (tujuh puluh), peserta yang dinyatakan lulus akan dilanjutkan pada proses penilaian penawaran

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan buku teks pelajaran Kimia SMA/MA Kelas XI yang paling banyak digunakan di Kota Bandung pada materi

[r]

(4) UPT Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh seorang Direktur yang merupakan pejabat fungsional dokter atau dokter gigi yang diberi tugas

Fakta-fakta yang disintesis ialah: gelar yang disandang citralekha , besaran pasak-pasak yang diterima citralekha , letak penyebutan citralekha di dalam prasasti,

Penentuan Juara / Pemenang adalah atlet terakhir atau ke 4 (empat) yang memperoleh Waktu terbaik yang menginjak / melewati garis finish dengan sepatu roda dan tidak