• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gonjang-Ganjing ART UI (Bukan UI Art War)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gonjang-Ganjing ART UI (Bukan UI Art War)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BK MWA UI UM 2015

Gonjang-Ganjing ART UI

(Bukan UI Art War) oleh Bidang Kajian BK MWA UI UM 2015

Rindangnya pohon-pohon UI tak bisa menghalau teriknya matahari Depok yang membuat siapapun jadi malas bergerak. Termasuk Cibel, yang memilih untuk tidur-tiduran saja di tangga Pusgiwa UI.

Padahal tadinya Cibel sudah memupuk niat untuk keliling fakultas-fakultas UI untuk sekadar bercengkrama dengan sobat-sobat kucing lainnya tentang kegelisahannya. Alasannya simpel: dia ketularan gelisah Abdel yang karenanya tak sempat bermain-main dengan Cibel.

Selain jadi lebih sering terburu-buru di Pusgiwa, Cibel seringkali melihat Abdel dan teman-temannya membawa setumpuk kertas-kertas bertuliskan ART UI. Karena tidak diajak main-main juga (padahal Cibel ingin sekali tidur-tiduran di atas bundel kertas itu yang terlihat empuk), Cibel akhirnya hanya bisa menguping. Apa yang didengarnya inilah yang menambah kegelisahannya. Abdel bilang kalau kertas-kertas itu isinya akan mengikat seluruh teman-teman mahasiswa. Cibel jadi bertanya-tanya apakah para mahasiswa sudah tahu ya tentang itu...

Mungkin kalau UI sore nanti sudah agak adem sedikit, Cibel akan memantapkan niatnya jalan-jalan keliling UI. Mau apa? Apalagi kalau bukan gosipin kerjaan Abdel yang satu ini:

Pendahuluan

Anggaran dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari suatu badan hukum. AD merupakan aturan yang mengatur secara langsung perihal pokok-pokok kehidupan badan hukum, mulai dari badan hukum itu sendiri, anggota, hingga unsur-unsur yang terkait dengan badan hukum tersebut. AD merupakan peraturan yang bersifat internal yang sudah seharusnya dan sepatutnya ditaati oleh seluruh perangkat dan anggota suatu badan hukum.

(2)

BK MWA UI UM 2015

Selain itu, biasanya AD memiliki fungsi untuk menunjukkan kegiatan badan hukum yang bersangkutan dan dasar penyusunan berbagai peraturan-peraturan pendukung kegiatan badan hukum tersebut. Sedangkan berbeda dengan AD, ART memiliki fungsi untuk menerangkan hal-hal yang belum dijelaskan secara spesifik atau bahkan tidak diterangkan di dalam AD. Dapat dikatakan bahwa ART merupakan perincian dari pelaksanaan AD.

Untuk di UI sendiri, seperti kita ketahui, UI merupakan sebuah Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, yang di mana tentu UI memiliki AD dan ART tersendiri. AD di UI lebih kita kenal dengan sebutan Statuta UI. Statuta UI merupakan acuan untuk merencanakan, mengembangkan program, dan menyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan perguruan tinggi. Jadi, dapat dikatakan bahwa Statuta UI merupakan dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik, dan prosedur operasional yang berlaku di UI. Lalu bagaimana dengan ART? Adakah terdapat permasalahan di dalam ART UI kita?

ART UI Sebagai Peraturan Majelis Wali Amanat UI

Pijakan Universitas Indonesia di dalam sistem pendidikan Indonesia semakin kuat ketika Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, menekankan Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2013 tentang Statuta UI pada tanggal 14 Oktober 2013. Diundangkannya PP No. 68 Tahun 2013 tersebut merupakan salah satu amanat yang diberikan oleh Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, tepatnya amanat yang lahir dari Pasal 66 ayat (2) UU Dikti. Statuta UI yang diundangkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah merupakan implikasi status UI yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, berbeda dengan Perguruan Tinggi Negeri (Statuta diatur melalui Peraturan Menteri) dan Perguruan Tinggi Swasta (Statuta diatur melalui Surat Keputusan Badan Penyelenggaara). Selain UU Dikti, Statuta UI, dan beberapa Permendikbud/Permen Ristek-Dikti yang secara khusus mengatur mengenai hal-hal tertentu, terdapat satu lagi perangkat hukum yang mengatur UI dan wajib dipatuhi oleh semua organ di UI. Perangkat tersebut berbentuk sebuah Peraturan Majelis Wali Amanat tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Indonesia. ART UI berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan Statuta UI. Oleh karenanya, pembentukan ART UI adalah hal yang sangat strategis.

(3)

BK MWA UI UM 2015

Pembentukan ART UI diatur pada Pasal 56 Ayat (3) dan (4) Statuta UI yang menyatakan bahwa:

3) MWA bersama dengan Rektor, SA, dan DGB menyusun anggaran rumah tangga yang ditetapkan dengan Peraturan MWA.

4) Anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan petunjuk pelaksanaan Statuta UI yang wajib dipatuhi oleh semua organ UI.

Selain itu, Statuta UI melalui penjelasannya pun mengatur hal-hal apa saja yang akan diatur oleh ART UI. Hal-hal tersebut terdiri dari 15 (lima belas) poin, yang dapat dilihat pada gambar berikut:

(4)

BK MWA UI UM 2015

Poin diatas menunjukkan banyaknya hal yang diatur oleh ART UI, dan karenanya, MWA UI Unsur Mahasiswa melihat bahwa terdapat beberapa hal yang patut diadvokasikan merujuk pada momen pembentukan ART UI pada tahun 2014-2015. Sebab, sesuai dengan tupoksinya, MWA UI UM wajib mengadvokasikan kepentingan mahasiswa dalam setiap pembentukan kebijakan di UI.

Poin (g) dalam gambar diatas mengatur bahwa hak dan kewajiban mahasiswa merupakan salah satu hal yang akan dimuat di ART UI. Oleh karena itu, MWA UI UM dan BK MWA UI UM merumuskan tiga hal yang akan diadvokasikan dalam ART UI, yakni (1) hak mahasiswa dalam memperoleh biaya pendidikan sesuai kemampuan; (2) hak organisasi mahasiswa dalam proses penentuan uang kuliah tunggal; dan (3) proporsionalitas dalam hal dukungan dana terhadap kegiatan kemahasiswaan. Dalam perjalanannnya, tiga hal tersebut telah disepakati pula dalam Chief Executive Meeting atau Forum Ketua Lembaga Eksekutif di tingkat UI. Dengan disepakatinya ketiga hal tersebut, maka BK MWA UI UM dan BEM se-UI telah sepakat untuk mengadvokasikan isu tersebut bersama-sama. Gong telah dipukul dan derap langkah advokasi kepentingan mahasiswa pada pembentukan ART UI serta merta telah dimulai.

Lika-Liku Penyusunan ART UI

Pada draft awal ART UI, sempat tidak ada bab khusus mengenai mahasiswa, yang ada hanyalah bab mengenai organisasi mahasiswa. Kami menilai terdapat kejanggalan dalam pengaturan awal, karena dengan begitu, pembentukan ART UI telah melanggar amanat dari Statuta UI yang tertera pada poin (g) Penjelasan Pasal 56. Seiring dengan kejanggalan yang kami temukan, kami mengajukan usul konkret berupa rumusan pasal yang akan dimasukkan kedalam ART UI. Setelah berkonsultasi dengan Prof. Agus Sardjono selaku Tim Perumus ART dari Organ SA, kami mengusulkan untuk membuat bab baru dengan nama Kemahasiswaan yang terdiri dari dua Sub-Bab, yakni Hak dan Kewajiban Mahasiswa, serta Hak dan Kewajiban Organisasi Kemahasiswaan. Pun usul yang kami buat telah mengakomodasi tiga hal sebelumnya yang telah disepakati dalam advokasi ART UI. Berikut adalah rumusan pasal yang telah kami buat.

(5)

BK MWA UI UM 2015 KEMAHASISWAAN

Hak dan Kewajiban Mahasiswa 1. Hak Mahasiswa:

a. Memperoleh pendidikan, pembelajaran, dan layanan yang berkualitas;

b. Memperoleh sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan akademik dan non-akademik;

c. Ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan;

d. Mendapatkan beasiswa dan biaya pendidikan sesuai dengan kemampuan berdasarkan kriteria dan persyaratan yang ditentukan UI.

2. Kewajiban Mahasiswa:

a. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan-peraturan UI;

b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan keadilan dalam nilai agama, budaya banga, kaidah ilmu pengetahuan dan teknologi serta ilmu sosial dan kemanusiaan;

c. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan dan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. Menjunjung tinggi Kode Etik dan Kode Perilaku UI.

Hak dan Kewajiban Organisasi Kemahasiswaan 1. Dalam rangka menjalankan fungsinya organisasi kemahasiswaan berhak:

a. sDharma Perguruan Tinggi;

b. Mendapatkan dukungan sarana dan prasarana serta dana yang proporsional untuk mendukung kegiatan kemahasiswaan;

c. Berpartisipasi dalam proses penentuan uang kuliah tunggal.

2. Dalam rangka menjalankan fungsinya organisasi kemahasiswaan berkewajiban: a. Mengajukan rencana kerja anggaran berdasarkan dengan kebutuhan dan

evaluasi tahun sebelumnya;

b. Bebas dari intervensi golongan ataupun partai politik dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan;

c. Memberikan laporan pertanggungjawaban berkala atas penggunaan dana yang dialokasikan untuk mendukung kegiatan organisasi kemahasiswaan;

d. Mematuhi peraturan yang berlaku di UI dan peraturan perundang-undangan lainnya.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi kemahasiswaan diatur dalam Peraturan Rektor.

(6)

BK MWA UI UM 2015

*Keterangan: kalimat yang digarisbawahi merupakan penambahan yang dilakukan oleh forum dari draft usulan; strikethrough pada kalimat menandakan klausul tersebut dihapus dari draft usulan.

KEMAHASISWAAN Hak dan Kewajiban Mahasiswa 1. Hak Mahasiswa:

a. Memperoleh pendidikan, pembelajaran, dan layanan yang berkualitas;

b. Memperoleh sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan akademik dan non-akademik;

c. Membentuk dan ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan;

d. Mendapatkan beasiswa dan biaya pendidikan sesuai dengan kemampuan berdasarkan kriteria dan persyaratan yang ditentukan UI ditetapkan dalam peraturan rektor.

2. Kewajiban Mahasiswa:

a. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan-peraturan UI;

b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan keadilan dalam nilai agama, budaya banga, kaidah ilmu pengetahuan dan teknologi serta ilmu sosial dan kemanusiaan;

c. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan dan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. Menjunjung tinggi Kode Etik dan Kode Perilaku UI.

Hak dan Kewajiban Organisasi Kemahasiswaan 1. Dalam rangka menjalankan fungsinya organisasi kemahasiswaan berhak:

a. Menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi;

b. Mendapatkan dukungan sarana dan prasarana serta dana yang proporsional untuk mendukung kegiatan kemahasiswaan;

c. Berpartisipasi dalam proses penentuan uang kuliah tunggal.

2. Dalam rangka menjalankan fungsinya organisasi kemahasiswaan berkewajiban: a. Mengajukan rencana kerja anggaran berdasarkan dengan kebutuhan dan

evaluasi tahun sebelumnya;

b. Bebas dari intervensi golongan ataupun partai politik dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan;

c. Memberikan laporan pertanggungjawaban berkala atas penggunaan dana yang dialokasikan untuk mendukung kegiatan organisasi kemahasiswaan;

d. Mematuhi peraturan yang berlaku di UI dan peraturan perundang-undangan lainnya.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban mahasiswa serta organisasi kemahasiswaan diatur dalam Peraturan Rektor.

(7)

BK MWA UI UM 2015

Dari draft akhir di atas, dapat disimpulkan bahwa tiga hal yang diadvokasikan tidak dapat tercapai. Hal tersebut mencerminkan bahwa forum koordinasi empat organ yang merumuskan ART UI tidak melihat kepentingan mahasiswa sebagai hal yang patut masuk ke dalam ART UI. Forum tersebut selalu berdalih bahwa setiap kebijakan yang kita inginkan hanya cukup diatur melalui Peraturan Rektor saja, tidak usah melalui ART UI. Namun apabila kita lihat, hak dan kewajiban mahasiswa wajib diatur dalam tingkat ART UI, sebab hal tersebut telah diatur dalam Statuta UI yang mana dimaksudkan agar Peraturan Rektor tidak bisa melangkahi hak dan kewajiban mahasiswa yang telah diatur dalam ART UI. Pun dengan berbagai kepentingan mahasiswa yang diatur dalam ART UI, maka pijakan mahasiswa semakin kuat karena hak-haknya telah diatur dalam peraturan yang lebih tinggi dari Peraturan Rektor. ART UI juga tidak memiliki jangka waktu, sehingga akan berlaku terus hingga ada peraturan lain yang mencabutnya.

Kami sangat menyayangkan dihapusnya tiga hal yang menurut kami sangat krusial tersebut. Seiring dengan itu, kami pun mempertanyakan iktikad UI dalam menjamin keberlangsungan pendidikan mahasiswanya. Poin utama tuntutan kami dalam advokasi ART UI ini ialah memastikan bahwa tiap individu mahasiswa UI berhak menikmati bangku pendidikan tanpa perlu khawatir akan ancaman drop out dari UI apabila ia tidak dapat memenuhi kewajiban membayar biaya pendidikan dengan alasan tertentu. Kami ingin memastikan bahwa UI menjalankan kewajibannya dalam menjamin tiap individu berpartisipasi dalam pembangunan UI sesuai dengan kemampuan ekonominya sebagaimana termaktub dalam UU Dikti. Pun kami tidak ingin UI berdiri gagah dan terkenal sebagai universitas yang melanggar amanat UU Dikti ketika terdapat mahasiswa yang terseok-seok tidak mampu melanjutkan pendidikan di UI dengan alasan ekonomi. Janganlah UI berdiri dengan tenang menerima asupan ratusan milyar Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri namun ternyata tangan UI masih berada di bawah, mengemis biaya pendidikan untuk operasional di UI dari mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi.

(8)

BK MWA UI UM 2015

ART UI Disahkan!

Perjuangan mahasiswa dalam penyusunan ART ini ditutup dengan diadakannya audiensi antara MWA UI UM bersama teman-teman mahasiswa dengan Pak Hamid Chalid, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor UI Bidang SDM, Pengembangan, dan Kerja Sama. Dalam pertemuan tersebut, beliau hadir sebagia perwakilan empat organ (MWA, SA, DGB, dan Rektorat) yang tepat sebelum pertemuan mengadakan rapat koordinasi akhir ART pada 30 Juni 2015 di UI Salemba. Pada pertemuan tersebut, Pak Hamid menyampaikan hasil rapat yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan yang akan dilakukan terhadap Draft Akhir ART UI mengenai Bab Kemahasiswaan. Dalam pertemuan tersebut, poin-poin usulan mahasiswa disebut kembali terlalu bersifat teknis dan seharusnya diatur dalam Peraturan Rektor, bukan ART yang memuat hal-hal umum. Hal lain yang menjadi pembahasan adalah mengenai frasa ‘sesuai dengan kemampuan’ pada Pasal 84 ayat (1) huruf d yang dihapus. Menurut Pak Hamid, mahasiswa lebih baik berfokus pada Peraturan Rektor saja yang akan mengatur ketentuan teknis mengenai beasiswa dan biaya pendidikan, termasuk kriteria dan persyaratannya. Peran mahasiswa akan sangat dibutuhkan dalam merekomendasikan dan mengawasi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan Rektor, sebab mahasiswa hingga saat ini melalui Departemen Advokasi/Kesejahteraan Mahasiswa di BEM masing-masing fakultas masih dianggap sebagai yang paling mengetahui kondisi dan kebutuhan akademis mahasiswa. Pertemuan tersebut diakhiri dengan kesepakatan di antara mahasiswa untuk mengawasi peraturan-peraturan rektor yang akan terbit setelah disahkannya ART.

Setelah melalui penyusunan panjang, akhirnya ART UI disahkan pada 2 Juli 2015 dalam bentuk Peraturan MWA Nomor 004 Tahun 2015. Meskipun disertai dengan dinamika yang tak sedikit, perjuangan mahasiswa dalam penyusunan ART melahirkan Bab V tentang Kemahasiswaan yang terdiri atas 2 pasal, yaitu Pasal 84 tentang Hak dan Kewajiban Mahasiswa serta Pasal 85 tentang Hak dan Kewajiban Organisasi Kemahasiswaan. Dan meskipun tidak semua dari usulan mahasiswa dituangkan dalam ART UI, namun perjuangan mahasiswa telah berhasil memperjelas status hak dan kewajiban mahasiswa dalam ART UI, yang pada awalnya hanya diatur sebagai organisasi mahasiswa.

(9)

BK MWA UI UM 2015

Namun, perjuangan mahasiswa tidak sepatutnya berhenti pada pengesahan ART UI saja. Pelaksanaan dari ART UI yang mana dalam pasal-pasalnya banyak mengamanatkan dibentuknya peraturan rektor demi kejelasan pelaksanaanya, harus diawasi. Termasuk pula mengenai ketentuan yang lebih umum dan teknis dari hak dan kewajiban mahasiswa serta organisasi mahasiswa, salah satunya mengenai kriteria dan persyaratan bagi mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa dan biaya pendidikan. Kriteria dan persyaratan tersebut tentunya harus memuat iktikad baik UI untuk menjalankan kewajibannya dalam menjamin tiap individu mahasiswa berpartisipasi dalam pembangunan UI sesuai dengan kemampuan ekonominya, sesuai dengan amanat UU Dikti kepada UI sebagai PTN BH.

(10)

BK MWA UI UM 2015

Referensi:

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia.

Peraturan Majelis Wali Amanat Nomor 004 Tahun 2015 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

pengawasan Inspektorat Daerah terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa adalah.. pengawasan dan pemeriksaan yang meliputi administrasi pemerintahan desa dan

Kemudian melihat dalam konteks NDX dan D.P.M.B, mereka sama-sama mencoba melihat peluang dari pasar musik lokal (Yogyakarta). D.P.M.B hadir dengan hiphop yang lawas

Pada penelitian ini juga terlihat bahwa penggunaan Kartu Kredit, Kartu Debet dan E-Money memiliki pengaruh jangka panjang terhadap velositas uang, hal ini serupa dengan

Dapat disimpulkan bahwa dalam usaha elektronik yang menjadi sudut pandang adalah pengaruh iklan, citra merek, dan kepercayaan merek terhadap minat beli konsumen

[r]

Setsuzokushi adalah salah satu kelas kata yang termasuk dalam jiritsugo yang tidak mengalami perubahan, setsuzokushi berfungsi menyambungkan kalimat dengan kalimat

Anshori, Abdul Ghofur, 2007, Payung Hukum Perbankan Syariah (UU di bidang Perbankan, Fatwa DSN-MUI dan Peraturan Bank Indonesia), UII Press, Yogyakarta.. Antonio,

Dari hasil penelitian pemasangan inner- helical fin dengan variasi ketebalan ke dalam pipa bagian dalam penukar panas pipa ganda, Gambar 3 menunjukan bahwa