• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - DOCRPIJM 15084331011 BAB 1 PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - DOCRPIJM 15084331011 BAB 1 PENDAHULUAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kabupaten Samosir merupakan sebuah Kabupaten yang letaknya berada di tengah Provinsi Sumatera Utara dan terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 904-2.157 mdpl. Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari induknya Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Kabupaten Samosir juga merupakan daerah tujuan wisata utama pada tataran Provinsi Sumatera Utara. Hampir semua wisatawan dari luar Sumatera Utara datang untuk mengunjungi Pulau Samosir. Kunjungan wisatawan tidak hanya berasal dari penjuru Indonesia saja, tetapi juga dari mancanegara.

Kabupaten Samosir juga mengemban fungsi sebagai kawasan lindung (conservation area). Fungsi ini terutama ditujukan untuk melestarikan dan melindungi hutan dan danau yang menjadi asset utama. Sebagai kawasan lindung, potensi yang ada di Kabupaten Samosir bisa dikembangkan secara terbatas sesuai dengan daya dukung dan dengan mempertimbangkan fungsi lindung dan konservasi. Fungsi lindung ini tidak hanya ditujukan bagi hutan dan danau saja, tetapi juga pada sistem tata air dan geologi tata lingkungannya yang rawan bencana.

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek yang strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kabupaten Samosir, percepatan pengembangan wilayah, pertumbuhan ekonomi, penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan kondisi permukiman yang lebih layak huni. Melalui pendekatan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan, infrastruktur permukiman (Bidang Cipta Karya) diarahkan bagi keberpihakan pada masyarakat miskin (pro-poor), penciptaan lapangan pekerjaan (pro-job), dan peningkatan pertumbuhan (pro- growth) serta merespon isu perubahan iklim (pro-green).

(2)

Untuk dapat mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang dicita-citakan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, diperlukan penyelenggaraan pembangunan nasional yang mantap, termasuk penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya/Permukiman. Peran pembangunan Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia antara lain dengan mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur di Indonesia dewasa ini masih mengalami berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong pembangunan infrastrukturnya, belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur antar kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah, serta belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur.

Berdasarkan realita yang terjadi selama satu dekade terakhir, penyediaan infrastruktur di Indonesia masih mengalami berbagai permasalahan, terutama akibat belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong, belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur, serta belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur.

Penyusunan dokumen Rencana Keterpaduan dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir tahun 2015-2019 dengan mengacu RPI2-JM Bidang PU serta rencana tata ruang dan kebijakan skala Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota. RPI2-JM ini untuk dapat menjawab tantangan pembangunan infrastruktur yang tepat jenis (jenis infrastruktur yang dibutuhkan dan kuantitasnya serta kualitas infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan ekonomi) dan lokasi pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong meningkatnya produksi ekonomi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan dan mencapai target ekonomi pembangunan.

Untuk Kabupaten Samosir yang akan melakukan investasi infrastuktur Bidang PU/Cipta Karya, kegiatan atau tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan pada hakekatnya mencakup proses, kerangka pembahasan, analisis kelayakan program serta sintesis program dan anggaran dalam rangka mewujudkan perencanaan program infrastruktur yang berkualitas (RPI2-JM yang berkualitas), sehingga mampu meningkatkan kemampuan manajemen pembangunan daerah dalam Bidang PU/Bidang Cipta Karya.

(3)

beserta rencana rincinya (RTR, Kawasan Strategis Kabupaten). Sedangkan kebijakan sektoral/program dalam RPI2-JM mengacu pada RPJP, RPJM dan Renstra K/L, baik pada skala Nasional, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Dalam pelaksanaannya nanti RPI2-JM yang merupakan perencanaan investasi jangka menengah lima tahunan ini, merupakan bahan/dokumen acuan bagi daerah pelaksanaan Musrenbang. RPI2-JM yang disusun tersebut dapat berupa:

1) Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah dalam skala kabupaten/kota; dan

2) Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah dalam skala Kawasan Strategis Kabupaten/Kota.

Selanjutnya, RPI2-JM ini akan menjadi salah satu dasar dalam penyusunan anggaran atau Rencana Kerja Tahunan (RKP) dan Rencana Kerja (Renja), baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota. Istilah dan definisi:

a. RPI2-JM (Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Penyusunan RPI2-JM harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terkait dan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional dan Daerah;

b. Rencana Terpadu adalah upaya mengintegrasikan arahan spasial pengembangan wilayah dengan program prioritas pembangunan infrastruktur;

c. Sinkronisasi Program adalah upaya menyerasikan (fungsi, lokasi, waktu, dan anggaran) program pembangunan infrastruktur sesuai tahapan/skala prioritas pengembangan wilayah, melalui berbagai forum koordinasi;

d. Program Tahunan RPI2-JM adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun dan merupakan bagian dari RPI2-JM;

e. Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang;

f. Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirearkis memiliki hubungan fungsional;

g. Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya;

h. Penataan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya;

i. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang;

(4)

k. Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang merupakan pelaksanaanpembangunan sektoral dan pengembangan wilayah, baik yangdilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupunoleh masyarakat, yangharus mengacu pada rencana tata ruang;

l. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional,

m. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya;

n. Kawasan Strategis Nasionaladalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia;

o. Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Provinsi terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan;

p. Kawasan Strategis Kabupaten/Kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Kabupaten/Kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan;

q. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah dokumen perencanaan untuk period 20 (dua puluh) tahun,

r. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional adalah penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif; s. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah adalah penjabaran dari visi, misi, dan

program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

1.2. Maksud dan Tujuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

(5)

kemampuan keuangan daerah. RPI2-JM Bidang Cipta Karyayang merupakan dokumen perencanaan dan pemprograman pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. RP12JMD dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada Perda RTRWK, Peraturan Daerah Bupati/Walikota RPJMD, RPI2-JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung.

1.2.1. Maksud Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Maksud disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir adalah untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten Samosir dalam keterpaduan penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.

1.2.2. Tujuan Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Tujuan dari disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemograman, serta penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Untuk mewujudkan kebutuhan infrastruktur dan kemandirian permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni dari segi kualitas dan kuantitas, berkeadilan, berbudaya, produktif dan berkelanjutan sesuai dengan daya dukung lingkungan dengan penanganan yang menyeluruh dalam skala perwilayahan yang memadai dan memnungkinkan sinergi keterpaduan antara sekotral yang mampu menjembatani perencanaan top down (atas-bawah) dan bottom up (bawah-atas), sehingga semua program Bidang Cipta Karya di Kabupaten Samosir direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

1.3. Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Penyusunan RPI2-JM merupakan amanat dari PP Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, Pasal 102 dan PP Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dalam Pasal 102 PP Nomor 15 Tahun 2010 tersebut, dinyatakan bahwa ketentuan mengenai pedoman penyusunan program pemanfaatan ruang, pembiayaan program pemanfaatan ruang, dan pelaksanaan program pemanfaatan ruang, ditetapkan dengan peraturan menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional.

(6)

Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015 dari sudut kepentingan ekonomi secara konkrit dalam satu sistem produksi dengan tujuan mendorong potensi produksi kawasan secara global.

1.4. Mekanisme Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Penyusunan RPI2-JM ini merupakan rangkaian tahapan pekerjaan yang saling terkait dan melibatkan para pemangku kepentingan, baik di pusat maupun di daerah. Dalam proses penyusunan dokumen RPI2-JM ini, dihasilkan rangkaian keterpaduan antar dokumen dan sinkronitas antar program/kegiatan. Dokumen acuan sebagai input untuk penyusunan RPI2-JM Kabupaten Samosir ini adalah RTRW Kabupaten Samosir, RPJMN, RPJMD dan Renstra SKPD.Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir secara sederhana adalah:

a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun;

b. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem pen yediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung;

c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan

Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa;

d. Multi stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya maupun pada saat pelaksanaan program;

e. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (Kabupaten dan Provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji. Prinsip dalam penyusunan RPI2-JM yaitu sebagai berikut:

1. Kewilayahan.

Prinsip kewilayahan merupakan pendekatan yang tidak sektoral tetapi objeknya adalah entitas wilayah/kawasan strategis yang akan didorong dan mendorong terciptanya stuktur ruang yang efektif dan efisien.

(7)

3. Keberlanjutan.

Prinsip keberlanjutan merupakan pendekatan dalam pemrograman investasi infrastruktur jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dengan memperhatikan aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

4. Koordinasi.

Prinsip koordinasi merupakan pendekatan dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun Masyarakat/Dunia Usaha, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

5. Optimalisasi Sumberdaya.

Prinsip optimalisasi sumberdaya merupakan pendekatan dalam pemanfaatan sumberdaya yang sesuai dengan kewenangan dan kapasitas pendanaan untuk tujuan pengembangan kawasan/wilayah melalui pembangunan infrastruktur.

Mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir disertai dengan dokumen perencanaan melalui tahapan pendataan, identifikasi, diskusi dengan para stakeholders, seperti mengindentifikasi potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur. Selanjutnya dengan melakukan analisis maupun kajian terhadap kondisi eksisting di lapangan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPI2-JM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan. Proses penyusunan RPI2-JM terdiri atas 6 (enam) tahap/langkah langkah utama yaitu sebagai berikut:

1. Penyusunan Arahan Spasial Pengembangan Wilayah.

Pada tahap ini dilakukan analisis arahan spasial yang merupakan hasil integrasi dari berbagai dokumen kebijakan spasial (RTRW Nasional, RTRW Propinsi Sumatera Utara, RTRW Kabupaten Samosir dan RTW Kawasan Strategis Nasional), yang menghasilkan arahan spasial pengembangan wilayah lima tahun ke depan, baik kawasan yang perlu di dorong maupun yang perlu dikendalikan pengembangannya, beserta rencana sistem jaringan infrastruktur pendukungnya.

2. Penyusunan Program Prioritas Pembangunan Infrastruktur.

Pada tahap ini dilakukan analisis program infrastruktur yang merupakan hasil integrasi berbagai dokumen sistem perencanaan pembangunan yang menghasilkan prioritas program infrastruktur.

3. Penyusunan Rencana Terpadu Pembangunan Infrastruktur.

(8)

4. Sinkronisasi Program Investasi Pembangunan Infrastruktur.

Pada tahap ini dilakukan penyerasian program prioritas pembangunan infrastruktur dari aspek: fungsi, lokasi, waktu, dan ketersediaan anggaran sesuai sasaran pengembangan wilayahnya. Sinkronisasi program tersebut berupa sinkronisasi antar sektor pemerintah, antar sektor pusat dengan daerah, antara Pemerintah dengan Pemda, antar Pemda, dan antara pemerintah dengan masyarakat/dunia usaha. Sinkronisasi program ini menghasilkan program/kegiatan pembangunan infrastruktur yang dirinci berdasarkan kegiatan, perkiraan volume, perkiraan biaya pelaksanaan, dan pelaksana.

5. Penyusunan Sumber Pembiayaan Pembangunan.

Pada tahap ini dilakukan analisis identifikasi bentuk atau wujud sumber pembiayaan pelaksanaan RPI2-JM yang menghasilkan sumber-sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur.

6. Inisiasi Pelaksanaan Pembangunan.

Pada tahap ini dilakukan inisiasi pelaksanaan RPI2-JM ke dalam penganggaran (publik) dan pembiayaan kerjasama (dengan swasta), serta pengawasan dan pengendalian pelaksanaannya.

(9)

Gambar 1.1 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JM) Bidang PU/Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 - 2019

Dokumen Perencanaan yang telah ada:

RTRW Kabupaten Samosir

Kawasan Perhatian Investasi

(KPI)-MP3EI

RISPAM

RPJMD

RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir

Arahan Kawasan Strategis Kabupaten Samosir

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Samosir

Kebijakan Sektoral/Program:

RPJPN

RPJMN

RPJPD Provinsi Sumatera Utara

RPJMD Provinsi Sumatera Utara

Kebijakan Spasial:

RTRW Nasional

RTRW Provinsi Sumatera Utara

RPI2JMD Provinsi Sumatera Utara

(10)

1.5. Sistematika PenyusunanRPI2-JM Bidang Cipta Karya

Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya dipaparkan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Untuk mempermudah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir, dibagi dalam beberapa bab sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir.

Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, MP3KI, KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional. Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten Samosir

Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP Nomor 26 Tahun 2008), RTRW Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun RTRW, KSN yang terkait dengan kabupaten/kota setempat dipaparkan pada bagian ini. Tidak hanya memaparkan arahan kebijakan spasial, bagian ini juga memaparkan kedudukan kota pada rencana pengembangan kawasan khusus, antara lain dalam rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika kabupaten tersebut termasuk dalam KPI, MP3EI dan/atau kawasan pengembangan KEK).

Bab 4 Profil Kabupaten Samosir

Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten Samosir seperti batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.

Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Samosir

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten/Kota maupun kawasan.

Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor

(11)

Lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP). Pada setiap sektor dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.

Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas

Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, Kabupaten/Kota, kawasan, dan lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan kawasan harus pada Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) sesuai dengan amanat RTRW Kabupaten/Kota.

Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UK–UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun paska pelaksanaan pembangunan Bidang Cipta Karya.

Bab 9 Aspek Pembiayaan Kabupaten Samosir

Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten Samosir profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi Bidang Cipta Karya.

Bab 10 Aspek Kelembagaan Kabupaten Samosir

Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Samosir yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.

Bab 11 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir

Gambar

Gambar 1.1 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JM)  Bidang PU/Bidang Cipta Karya Kabupaten Samosir Tahun 2015 - 2019

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu, Market Brief ini disusun sedemikian rupa untuk menjawab peluang yang terbuka dengan menyampaikan informasi-informasi terkait yang bermanfaat bagi

beberapa kesimpulan bahwa Perangkat pembelajaran berorientasi inkuiri terbimbing yang telah dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran biologi, dan efektif

Pada tahun 2005 terjadi pemecahan dan penggabungan menjadi 3 (tiga) Kantor

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA bidang agama adalah terciptanya suasana kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang penuh keimanan dan ketaqwaan,

Analisis Faktor merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas prosedur, utamanya untuk mereduksi data atau meringkas, dari variabel yang banyak diubah menjadi

Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat daya beli listrik pada sektor rumah tangga di Salatiga dipengaruhi secara signifikan oleh faktor pendapatan rata-rata total keluarga

Persentase tertinggi intensitas nyeri haid setelah dilakukan stimulasi kutaneus ( slow stroke back massage) berada pada kategori nyeri ringan dengan jumlah 15 responden

Kegiatan ini berguna untuk mengidentifikasi mengenai prosedur perancangan yang tepat sehingga dapat tercipta desain sistem optical thermometer dengan teknologi