• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository"

Copied!
205
0
0

Teks penuh

(1)

i

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL

SISWA KELAS III SD KANISIUS, WIROBRAJAN,

YOGYAKARTA, TAHUN AJARAN 2008/ 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh: Lucia Krisnalia Dhianti

031224008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv MOTO

Segala sesuatu indah pada waktunya….

Asamu tak akan pernah tercapai tanpa usaha menggapainya

(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

Bapakku Yohanes Sudiyono (alm.) dan ibuku Susana

Cicilia Yuliarsi

Adik-adikku Titus Yoga Yanuartanto, S. T. dan

Katarina Retri Yudita

Sahabat berbagi kisah Yoseph Pitados Kurniawan yang

selalu memberikan dukungan dan semangat

Keluarga Bapak Cornelius Tugiman (alm.) dan ibu

Yosephine Sutirah

Teman-teman PBSID angkatan 2003

Almamaterku

(6)
(7)
(8)

viii ABSTRAK

Dhianti, Lucia Krisnalia. 2011. Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital Siswa Kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/ 2009. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan menggunakan huruf kapital yang dimiliki oleh siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 yang berjumlah 68 orang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan semua subjek penelitian yang terdapat dalam populasi. Subjek penelitian ini berjumlah 64 orang karena ada empat subjek yang tidak mengikuti penelitian karena sakit.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan menggunakan huruf kapital yang disusun oleh peneliti sendiri. Teknik analisis data dilakukan dengan cara membuat tabulasi data, menghitung mean, mean ideal, simpangan baku ideal, dan menghitung konversi nilai berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menggunakan huruf kapital yang dimiliki oleh siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 adalah baik sekali. Hal ini dibuktikan skor rata-rata (mean) siswa dalam menggunakan huruf kapital sebesar 72,28 sedangkan

mean idealnya sebesar 48,6. Skor rata-rata (mean) siswa lebih besar daripada

mean ideal. Simpangan bakunya sebesar 12,15. Jika skor rata-rata tersebut dikonversikan ke dalam skala sepuluh, hasil konversi termasuk dalam kategori

baik sekali dengan nilai angka 9 dan berada pada rentang skor 69,86 – 75,93. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran kepada kepala SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta untuk memperhatikan kemampuan siswa dalam hal menulis huruf kapital, khususnya kelas III. Selain itu kepala sekolah juga dapat memberikan pengarahan kepada guru bahasa Indonesia agar mempertahankan pembelajaran yang berkaitan dengan penggunaan huruf kapital.

(9)

ix ABSTRACT

Dhianti, Lucia Krisnalia. 2011. Students’ Ability in Using Capital Letters in The Third-year Students of Kanisius Elementary School, Wirobrajan, Yogyakarta, in the academic year of 2008/ 2009. A Thesis. Yogyakarta: Indonesian and Local Language Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research is a quantitative research which uses descriptive method. The objective of this research is to obtain the picture about the ability to use capital letters experienced by the third-year students in SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, in the academic year of 2008/ 2009.

The population of the research are all third-year students of SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, in the academic year of 2008/ 2009 footing up to 68 students. In this research, the researcher uses all research subjects or participants in the population. The number of the participants are 64 students since there are four students absent during the research.

The instrument used in the research is proficiency test in using capital letters set by the researcher. The researcher analyzes the research by making the data tabulation, calculating mean, mean ideal, ideal standard deviation, dan calcualting the score conversion based on Penilaian Acuan Patokan (PAP).

The findings show that students’ ability in using capital letters in the third-year students of SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, in the academic year of 2008/ 2009 are excellent. It can be seen from the mean which reaches 72,28 and the mean ideal which reaches 48,6. The score of the mean is higher than the mean ideal. The standard deviation is 12,15. If the mean is converted into the scale of ten, the conversion value will results 9 as the face value in the score range between 69,86 and 75,93. Hence, the conversion result can be categorized as in excellent level.

According to the result, the researcher gives suggestions to the principle of SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta to focus more on students’ ability in writing using capital letters, especially for the third-year students. Besides, the principle are expected to direct the Indonesian language teachers to maintain the learning process related to the use of capital letters.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat bimbingan serta penyertaan-Nya, akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. A. M. Slamet Soewandi, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar selalu membimbing proses penulisan skripsi ini. Segala saran dan kritik menjadi semangat terbesar bagi penulis untuk selalu menjadi lebih baik.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah yang telah memberikan dukungan atas terselesaikannya skripsi ini.

3. Para dosen penguji yang telah berkenan memberikan masukan dan penilaian terhadap skripsi ini.

4. Para dosen PBSID yang telah membimbing penulis selama belajar di Prodi PBSID.

5. F. X. Sudadi, selaku karyawan sekretariat Prodi PBSID, yang telah membantu penulis dalam mempersiapkan administrasi prodi.

(11)

xi

7. Orang tuaku tercinta Bapak Yohanes Sudiyono (alm.) dan Ibu Susana Cicilia Yuliarsi, yang selalu mengalirkan doa tulusnya sehingga penulisan skripsi ini menjadi lancar.

8. Adik-adikku tersayang, Titus Yoga Yanuartanto, S. T. dan Katarina Retri Yudita, yang selalu memberikan dukungan terbaiknya demi terselesaikannya skripsi ini.

9. Yoseph Pitados Kurniawan atas doa, dukungan, dan kasih sayangnya. 10.Keluarga Bapak Cornelius Tugiman (alm.) dan Ibu Yosephine Sutirah,

atas doa dan dukungannya.

11.Fransiska Wulansari, S. Psi., Daniel Susilo, S. T. (Shin-Shin), Antonius Tedy Wijaya, Yuni Ekowati, Mei Kusmawati, S. Pd., M. T. Oktaviani Pratiwi, S. Pd., Anastasia Sulistiorini, Yohanna Ramadyanti, S. Pd., Veronica Kurnia Purwantari, S. Pd., Sr. Ag. Puji Astuti, S. Pd., Sr. Maria Marsiana Ndole, S. Pd., Regina Seffina Ardhyaningrum, S. Pd., dan Maria Magdalena Tri Purwati yang selalu memberi semangat masukan, dan kritikan.

12.Teman-teman seperjuangan PBSID angkatan 2003.

13.Teman-teman Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma (ILCIC dan CEIC) yang selalu ceria dengan tawa candanya menyemangati penulis. 14.Semua orang yang terlibat dalam proses penulisan, yang selalu berdoa dan

memberikan dukungan, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

(12)
(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Rumusan Variabel dan Batasan Istilah ... 5

(14)

xiv BAB II LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan ... 8

B. Landasan Teori ... 14

1. Pengertian Huruf Kapital ... 16

2. Penggunaan Huruf Kapital ... 16

3. Pembelajaran Huruf Kapital di SD ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 26

C. Instrumen Penelitian... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 45

E. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 51

B. Analisis Data ... 52

C. Hasil Penelitian ... 57

D. Pembahasan ... 61

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 75

B. Implikasi ... 76

(15)

xv

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Izin Uji Coba Instrumen Penelitian ... 82

Surat Izin Pelaksanaan Penelitian ... 83

Surat Bukti Pelaksanaan Penelitian dari SD Kanisius, Wirobrajan,……... Yogyakarta ... 84

Daftar Nama Siswa Kelas III A ... 85

Daftar Nama Siswa Kelas III B ... 87

Instrumen Penelitian89... 89

Kunci Jawaban ... 94

Daftar Skor Siswa Kelas III ... 100

Contoh Hasil Pengerjaan Soal Tes Kemampuan Menggunakan ……….. Huruf Kapital Siswa ... 104

Kisi-kisi Soal Kelompok 1 ... 139

Kisi-kisi Soal Kelompok 2 ... 142

Persebaran Soal dan Kaidah Penggunaan Huruf Kapital……… pada Soal Kelompok 1 ... 143

Pemerolehan Skor Siswa sebagai Persiapan Penghitungan Rata-rata... 147

Analisis Butir Soal Kelompok 1 Seluruh Siswa ... 149

Analisis Butir Soal Kelompok Tinggi untuk Persiapan ... Penghitungan Indeks Tingkat Kesulitan ... 150

(18)

xviii

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia mengawali komunikasi dengan dunia sekitarnya melalui bahasa tangis. Melalui bahasa tersebut, bayi mengomunikasikan segala kebutuhan dan keinginannya. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, ekspresi wajah, pantomim atau seni (Sumantri, 2004: 229). Perkembangan bahasa manusia selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia manusia itu. Penguasaan keterampilan berbahasa pada seseorang dimulai dari mendengarkan (menyimak), kemudian berbicara, setelah itu membaca, dan menulis.

(20)

eksplorasi dan manipulasi dari obyek konkrit; dan belajar 3R (reading,

writing, arithmetic) dan beberapa keterampilan dasar lainnya. Sedangkan masa operasional dalam pembelajaran berkenaan dengan perkembangan kemampuan membedakan antara berbagai aspek penting dalam lingkungan; koordinasi dari berbagai pengetahuan dalam operasi yang bersifat konkrit; dan pencapaian dari kemampuan berpikir sebab dan akibat.

Siswa kelas III sekolah dasar dalam tahap perkembangan intelektual tersebut terletak pada masa operasional konkret (± 7 – 12 tahun) dan dalam masa keserasian bersekolah. Ciri masa ini adalah dalam pembelajaran berkenaan dengan perkembangan kemampuan yang membedakan antara berbagai aspek penting dalam lingkungan; koordinasi dari berbagai pengetahuan dalam operasi yang bersifat konkrit; dan pencapaian dari kemampuan berpikir sebab dan akibat (Semiawan, 2002: 51). Pada masa ini, secara relatif anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya. Masa keserasian bersekolah dibagi dalam dua fase, yaitu fase kelas-kelas rendah (± 6 – 8 tahun) dan fase kelas-kelas tinggi (± 9 – 12 tahun). Dengan demikian, siswa kelas III sekolah dasar tergolong pada fase kelas rendah (Zainul, 2004: 411).

(21)

Salah satu mata pelajaran yang dimuat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) adalah Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan suatu program untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan bersastra yang meliputi aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Demi tercapainya penggunaan bahasa Indonesia dengan benar, terutama dalam penggunaan huruf kapital, Presiden Republik Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1972, dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1972, telah meresmikan suatu aturan ejaan yang diberi nama Ejaan yang Disempurnakan (Sugiarti, 2003: 3). Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (2003) memuat lima aturan, meliputi pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Peneliti hanya memfokuskan pada penggunaan huruf kapital karena pelajaran menggunakan huruf kapital dimuat dalam kurikulum kelas III semester 2. Pelajaran menggunakan huruf kapital tercantum dalam kompetensi dasar ”menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik” (KTSP, 2006: 25).

(22)

2007: 164). Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya (Muslich, 2007: 165). Supaya pembelajaran lebih menyenangkan dan mempunyai variasi, guru sebaiknya tidak menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Hal ini dapat membuat siswa cepat bosan dengan materi. Guru dapat memberikan latihan berulang-ulang dengan media gambar.

Alasan penulis meneliti siswa kelas III SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta karena di kelas tersebut siswa telah mendapatkan pelajaran menulis ketika duduk di kelas I dan II, serta pelajaran menggunakan huruf kapital ada dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pelajaran menggunakan huruf kapital ada di kelas III semester 2 dengan kompetensi dasar menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik (KTSP, 2006: 25).

B. Rumusan Masalah

(23)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan kemampuan siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 menggunakan huruf kapital.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kemampuan menggunakan huruf kapital siswanya.

2. Guru

Hasil penelitian ini dapat memberi gambaran tentang kemampuan menggunakan huruf kapital siswa, khususnya kelas III sekolah dasar. 3. Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian yang relevan.

E. Rumusan Variabel dan Batasan Istilah

1. Rumusan Variabel

(24)

2. Batasan Istilah

a. Huruf kapital merupakan huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya, seperti A, B, C; huruf besar (KBBI, 2002: 505).

b. Kemampuan menggunakan huruf kapital adalah suatu kemampuan atau kecakapan siswa dalam memakai huruf kapital sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

F. Sistematika Penyajian

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan variabel dan batasan istilah, dan sistematika penyajian.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tinjauan terhadap penelitian terdahulu yang relevan dan landasan teori.

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi jenis penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(25)

5. BAB V PENUTUP

(26)

1 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Ada enam penelitian yang relevan dengan topik ini, yaitu penelitian Rahayu Sugiarti (2003), Maria Susilowati (2003), Katarina Tri Yanu Astuti (2004), Bernadeta Indah Setiasih (2005), Stanislaus Costa Dhanis Widya (2005), dan Angela Reni Suryoresmi (2006).

Rahayu Sugiarti (2003) mengadakan penelitian dengan judul Kesalahan Ejaan dalam Karangan Narasi yang Dilakukan oleh Murid Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Pelalan dan Kelas V Sekolah Dasar Negeri Harjodipuran, Surakarta, Tahun Ajaran 2002/ 2003. Seperti yang tertera dalam bab IV halaman 47, hasil penelitian yang diperoleh yaitu kesalahan pemakaian tanda baca koma dalam karangan narasi yang dilakukan murid kelas V SDN Pelalan 1 sebanyak 233 (18,11 %), sedangkan kesalahan yang dilakukan oleh murid kelas V SDN Harjodipuran sebanyak 130 (10,1 %). Kesalahan tanda baca titik yang dilakukan oleh siswa kelas V SDN Pelalan 1 sebanyak 28 (2,17 %), sedangkan pada siswa SDN Harjodipuran sebanyak 12 (0,93 %) tertera dalam bab IV halaman 49.

Kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang dilakukan oleh murid kelas V SDN Pelalan 1 dan SDN Harjodipuran terdiri dari sepuluh jenis kesalahan, yaitu (1) kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat (3,11 % dan 1,79 %), (2)

(27)

kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang dipakai tidak sebagai huruf pertama pada awal kalimat (2,95 % dan 4,97 %), (3) kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung (0,08 % dan 0,69 %), (4) kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama (0,16 % dan 2,56 %), (5) kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama geografi (1,56 % dan 0,47 %), (6) kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis (0,08 % dan 0 %), (7) kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri (seharusnya menggunakan huruf kecil) (0,08 % dan 0,39 %), (8) kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang dipakai sebagai kata penunjuk hubungan kekerabatan (seharusnya menggunakan huruf kecil) (1,40 % dan 1,48 %), (9) kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang dipakai sebagai kata penunjuk hubungan kekerabatan (seharusnya menggunakan huruf kapital) (0,70 % dan 0,78 %), dan (10) kesalahan pemakaian huruf besar atau kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah (0,31 % dan 0,23 %).

Maria Susilowati (2003) mengadakan penelitian dengan judul

(28)

pada kesalahan ejaan bahasa Indonesia, yaitu (1) kesalahan pemakaian huruf, (2) kesalahan pemakaian huruf kapital, (3) kesalahan penulisan kata, dan (4) kesalahan pemakaian tanda baca.

Hasil penelitian tersebut adalah (1) kesalahan pemenggalan kata ada 6, (2) kesalahan pemakaian huruf kapital ada 1350, (3) kesalahan penulisan kata dasar ada 18, (4) kesalahan penulisan bentuk ulang ada 14, (5) kesalahan penulisan singkatan ada 21, (6) kesalahan pemakaian tanda titik ada 181, (7) kesalahan pemakaian tanda koma ada 205, (8) kesalahan pemakaian tanda titik dua tidak ada, (9) kesalahan pemakaian tanda hubung ada 26, (10) kesalahan pemakaian tanda pisah tidak ada, (11) kesalahan pemakaian tanda tanya ada 12, (12) kesalahan pemakaian tanda seru ada 14, (13) kesalahan pemakaian tanda kurung ada 1, dan (14) kesalahan pemakaian tanda petik ada 36.

(29)

Katarina Tri Yanu Astuti (2004) mengadakan penelitian dengan judul

Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas II SMPN 1 Pakem, Sleman dan Siswa Kelas II SMPN 4 Pakem, Sleman, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2003 – 2004: Studi Kasus. Hasil penelitian tersebut adalah (1) kesalahan pemakaian huruf ada 16, (2) kesalahan penulisan huruf kapital dan huruf miring ada 528, (3) kesalahan penulisan kata ada 406, dan (4) kesalahan pemakaian tanda baca ada 151. Sedangkan kesalahan ejaan pada karangan argumentasi siswa kelas II SMPN 4 Pakem, yaitu (1) kesalahan pemakaian huruf ada 7, (2) kesalahan pemakaian huruf kapital dan huruf miring ada 322, (3) kesalahan penulisan kata ada 209, dan (4) kesalahan pemakaian tanda baca ada 307.

Bernadeta Indah Setiasih (2005) mengadakan penelitian dengan judul

(30)

ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Wanatirta pada kategori hampir sedang. Mereka masih banyak melakukan kesalahan dalam menggunakan huruf kapital.

Stanislaus Costa Dhanis Widya (2005) mengadakan penelitian dengan judul Kesalahan Ejaan dalam Karangan Deskripsi yang Dilakukan oleh Siswa Kelas II SMPN 1 Mulyodadi, Bantul dan Siswa Kelas II SMPN 3, Bantul, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2003/ 2004. Hasil penelitian kesalahan ejaan pada karangan deskripsi siswa kelas II SMPN 1 Mulyodadi, yaitu (1) kesalahan pemakaian huruf ada 365, (2) kesalahan pemakaian huruf kapital dan huruf miring ada 2.476, (3) kesalahan penulisan kata ada 628, (4) kesalahan unsur serapan ada 25, dan (5) kesalahan pemakaian tanda baca ada 530. Sedangkan kesalahan ejaan pada karangan deskripsi siswa kelas II SMPN 3, Bantul, yaitu (1) kesalahan pemakaian huruf ada 266, (2) kesalahan pemakaian huruf kapital dan huruf miring ada 780, (3) kesalahan penulisan kata ada 264, (4) kesalahan unsur serapan ada 18, dan (5) kesalahan pemakaian tanda baca ada 101.

Angela Reni Suryoresmi (2006) mengadakan penelitian dengan judul

Kesalahan Ejaan pada Karangan Eksposisi Siswa Kelas II IPA dan Siswa Kelas II IPS SMA 2, Bantul, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2004/ 2005.

(31)

(42,11 %), (4) kesalahan pemakaian unsur serapan tidak ada dan (5) kesalahan pemakaian tanda baca 35 (70,30 %). Sedangkan kesalahan pada karangan eksposisi siswa kelas II IPS, yaitu (1) kesalahan pemakaian huruf 24 (13,26 %), (2) kesalahan pemakaian huruf kapital dan huruf miring 35 (52,24 %), (3) kesalahan penulisan kata 11 (57,89 %), (4) kesalahan pemakaian unsur serapan 1 (10 %), dan (5) kesalahan pemakaian tanda baca 27 (43,55 %).

(32)

B. Landasan Teori

Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca (Pusat Bahasa, 2002: 285). Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau yang lazim disebut EYD dinyatakan mulai berlaku sejak penggunaannya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada tanggal 16 Agustus 1972. Peresmian yang diumumkan di dalam sidang DPR itu diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972. Bersamaan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, selanjutnya

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 31 Agustus 1972 dan dinyatakan dengan resmi berlaku di seluruh Indonesia (Mustakim, 1992: 13).

Kridalaksana (1982: 40 – 41) menyebutkan empat prinsip sebagai pegangan dalam menyusun sistem ejaan suatu bahasa, termasuk yang dipergunakan dalam menyusun sistem ejaan bahasa Indonesia (EYD) sebagai berikut:

a. Prinsip kecermatan: sistem ejaan adalah suatu sistem yang tidak boleh mengandung kontradiksi, jadi misalnya satu tanda sudah dipergunakan untuk melambangkan satu fonem, maka seterusnyalah tanda itu dipakai untuk fonem itu.

(33)

adanya satu standar itu maka orang dapat menghemat tenaga dan pikirannya dalam berkomunikasi.

c. Prinsip keluwesan: suatu sistem ejaan tidak boleh menutup kemungkinan bagi perkembangan bahasa pada hari kemudian, sehingga dalam ejaan baru diresmikan penggunaan f, misalnya untuk aktif, sifat, fakultas, dan sebagainya. Dalam ejaan Soewandi tak ada ketetapan tentang huruf-huruf f, v, z, sj, ch, padahal selama ini lazim kita pakai: sifat, valuta, zeni, sjarat, chusus.

d. Prinsip kepraktisan: dalam ejaan baru diusahakan supaya tidak mempergunakan huruf-huruf baru yang tidak lazim. Oleh sebab itu dalam ejaan baru tak ada huruf-huruf baru dan karenanya kita tak perlu mengganti mesin tik dan sebagainya. Salah satu fakta yang dapat kita catat ialah bahwa penggunaan tanda-tanda diakritis lebih kurang praktis daripada penggunaan huruf ganda, oleh sebab itu huruf-huruf ganda ng, ny, sy, kh yang masing-masing menggambarkan fonem tunggal masih dipertahankan dan tidak diganti dengan huruf-huruf baru atau huruf-huruf yang memakai tanda diakritis.

(34)

1. Pengertian Huruf Kapital

Huruf kapital merupakan huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya, seperti A, B, C; huruf besar (KBBI, 2002: 505).

2. Penggunaan Huruf Kapital

Ada lima belas ketentuan dalam penulisan huruf kapital. Penggunaan huruf kapital dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan sebagai berikut.

a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Contoh:

Dia mengantuk.

Apa maksudnya?

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh:

Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”

Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!”

(35)

Contoh:

Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.

d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Contoh:

Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.

Contoh:

Dia baru saja diangkat menjadi sultan.

e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Contoh:

Wakil Presiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Gubernur Irian Jaya. Huruf kaiptal tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Contoh:

Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?

f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Contoh:

(36)

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Contoh:

mesin diesel, 10 volt

g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Contoh:

bangsa Indonesia, suku Sunda

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.

Contoh:

mengindonesiakan kata asing keinggris-inggrisan

h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Contoh:

Tahun Hijriah, bulan Agustus, Perang Candu

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.

Contoh:

(37)

i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh:

Asia Tenggara, Banyuwangi

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.

Contoh:

berlayar ke teluk, mandi di kali

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.

Contoh:

garam inggris, gula jawa

j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.

Contoh:

Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.

Contoh:

(38)

k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Contoh:

Perserikatan Bangsa-Bangsa, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua

unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

Contoh:

Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan. Nani membaca Surat dari Ibu.

m.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

Contoh:

Dr. doktor

Prof. profesor

Sdr. saudara

n. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

Contoh:

(39)

Mereka pergi ke rumah Pak Camat.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.

Contoh:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

o. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Contoh:

Sudahkah Anda tahu?

Surat Anda telah kami terima.

3. Pembelajaran Huruf Kapital di Sekolah Dasar

(40)

Berikut ini adalah kompetensi dasar untuk kelas III sekolah dasar: Aspek : Menulis

SK : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri

menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan

memperhatikan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik.

Menulis karangan dengan memperhatikan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik

Cerita pengalaman

(41)

Kompetensi dasar yang berkaitan dengan huruf kapital tersebut: Aspek : Menulis

SK : Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

Menulis kalimat sederhana yang

didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan

penggunaan huruf kapital dan tanda titik.

Menulis menggunakan huruf sambung dengan memperhatikan

penggunaan huruf kapital dan tanda titik

Kalimat sederhana dengan huruf sambung antara 6 – 8 kalimat

(42)

Penggunaan huruf kapital juga diajarkan di kelas I dan II. Kompetensi dasar yang digunakan:

Kelas I Kelas II

Mencontoh huruf, kata atau kalimat sederhana dari buku atau papan tulis dengan benar.

Melengkapi kalimat yang belum selesai berdasarkan gambar.

Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung.

Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan

menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda titik.

(43)

1 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 1990: 309). Metode deskripsi ini membicarakan kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun data atau mengklasifikasikan data, menganalisis data, dan menginterpretasikannya. Selain itu, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik dari tes mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan penggunaan huruf kapital (Sugiyono, 2007: 7).

Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui teknik tes. Selanjutnya peneliti memaparkan hasil tes tersebut. Hal-hal yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini adalah kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta, yang terdiri dari dua kelas (kelas III A dan kelas III B). Jumlah siswa kelas III A ada 34 orang, dengan rincian siswa

(44)

laki ada 16 orang dan siswa perempuan ada 18 orang. Jumlah siswa kelas III B juga ada 34 orang, dengan rincian siswa laki-laki ada 21 orang dan siswa perempuan ada 13 orang. Jadi jumlah populasi adalah 68 orang. Dalam penelitian ini semua populasi digunakan sebagai subjek penelitian. Berikut rincian masing-masing populasi dari setiap kelas.

Tabel 1

Populasi Siswa Kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/ 2009

No Populasi Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Siswa kelas III A 16 18 34

2. Siswa kelas III B 21 13 34

Jumlah keseluruhan 37 31 68

2. Sampel

Jumlah populasi siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta sebanyak 68 orang. Dengan demikian, tidak digunakan sampel karena jumlah populasi kurang dari seratus sehingga semua populasi dijadikan subjek penelitian. Ketika pengumpulan data dilakukan, ada 4 siswa yang tidak hadir karena sakit, sehingga populasi penelitiannya menjadi 64 siswa.

3. Lokasi Penelitian

(45)

memiliki dua belas kelas dengan rincian kelas A dan B, masing-masing terdiri dari enam kelas (kelas I – VI). Sedangkan SD Kanisius, Tegalmulyo terletak di Jl. Tegalmulyo 11 A, Yogyakarta 55253 memiliki enam kelas (kelas I – VI). Dalam hal ini penulis melakukan uji coba instrumen di SD Kanisius, Tegalmulyo, Yogyakarta dan penulis melakukan pengambilan data di SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta.

SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta merupakan salah satu sekolah dasar dengan semangat kristiani di bawah Yayasan Kanisius yang berpusat di Semarang. Para siswa sekolah dasar tersebut berasal dari tingkat ekonomi bawah hingga menengah. Kemampuan ekonomi para siswa adalah rata-rata. Begitu juga dengan tingkat kepandaiannya. Para siswa memiliki tingkat kepandaian rata-rata.

C. Instrumen Penelitian

(46)

Dalam penelitian ini, soal dibagi menjadi dua. Soal kelompok pertama yaitu soal menulis kembali kalimat yang belum benar penggunaan huruf kapitalnya, kemudian membetulkan penggunaan huruf kapital tersebut. Soal pertama terdiri dari 20 butir soal. Sedangkan soal kelompok kedua yaitu soal membuat kalimat berdasarkan gambar-gambar berwarna yang ada dengan menggunakan huruf kapital dengan benar. Soal kedua terdiri dari 5 butir soal. Alasan peneliti membuat soal kelompok kedua menggunakan gambar-gambar karena aktivitas atau tempat dalam gambar-gambar tersebut sangat dekat dengan kehidupan siswa. Selain itu siswa akan lebih terbantu dan tertarik membuat kalimat berdasarkan gambar.

Alasan dibuatnya kedua kelompok soal tersebut karena dengan dua jenis soal lebih bervariasi untuk mengukur kesahihan dan kemampuan siswa menguasai kompetensi tersebut. Semakin sulit soal, maka bobot skor semakin besar. Semakin banyak soal (soal kelompok pertama), maka data yang diperoleh akan semakin valid. Begitu juga dengan soal kelompok kedua dengan tingkat kesulitan lebih tinggi daripada soal kelompok pertama, siswa harus membuat kalimat berdasarkan gambar-gambar berwarna yang ada dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital.

Langkah-langkah penyusunan instrumen:

1. Mempelajari kurikulum tentang pembelajaran huruf kapital 2. Menentukan jenis dan jumlah soal

(47)

5. Menguji coba soal 6. Merevisi soal

Seperti tertulis di tabel kisi-kisi soal kelompok 1 (lampiran halaman 138), soal kelompok pertama adalah tentang penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci. Selain itu, soal kelompok pertama juga tentang penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama kata untuk gelar kehormatan, unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, unsur-unsur nama orang, nama bahasa, nama bulan, nama geografi, dan semua unsur nama negara. Kemudian, soal kelompok pertama juga tentang penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama surat kabar, nama majalah, kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam penyapaan, dan huruf pertama kata ganti Anda.

(48)

Di bawah ini dituliskan soal-soal sebelum diuji coba. Instrumen penelitian ini:

1. Tulislah nama dan nomor urut Anda di sudut kanan atas kertas!

2. Kerjakan soal kelompok 1 dengan cara membetulkan penggunaan huruf kapitalnya!

3. Kerjakan soal kelompok 2 dengan cara membuat kalimat menggunakan huruf kapital dengan benar berdasarkan gambar yang tersedia!

4. Waktu yang tersedia untuk mengerjakan adalah 60 menit!

Nama : ...

Nomor Urut : ...

Soal Kelompok 1:

Tulislah kembali kalimat berikut ini dengan

membetulkan penggunaan huruf kapitalnya!

Contoh:

a. lili bermain boneka bersama lala.

Jawab: Lili bermain boneka bersama Lala. b. bibi pergi ke semarang.

Jawab: Bibi pergi ke Semarang.

Soal-soal

1. petani sedang bekerja di sawah.

(49)

2. “wah, kamu terlambat, nak,” kata nenek.

Jawab : ………..

3. alquran adalah kitab suci umat islam.

Jawab : ………..

4. sultan agung adalah pahlawan nasional.

Jawab : ………..

5. presiden susilo bambang yudhoyono meresmikan gedung itu.

Jawab : ………..

………. 6. hari libur, noni tidak bersekolah.

Jawab : ………..

7. rinto pandai berbahasa inggris.

Jawab : ………..

8. dita lahir pada tanggal 22 desember 2000.

Jawab : ………..

9. nurjanah akan pergi ke surabaya.

Jawab : ………..

10. ibu kota republik indonesia adalah jakarta.

Jawab : ………..

11. undang-undang dasar 1945 dibacakan waktu upacara bendera.

Jawab : ………..

(50)

12. ayah membaca kompas di ruang tamu.

Jawab : ………..

13. adik berobat ke dr. adam.

Jawab : ………..

14. lusa, bibi akan datang.

Jawab : ………..

15. apakah anda sudah makan?

Jawab : ………..

16. doni sedang minum di kantin bu amat.

Jawab : ………..

17. umat hindu berdoa di pura.

Jawab : ………..

18. gubernur daerah istimewa yogyakarta adalah sri sultan hamengku buwono X.

Jawab : ………..

……… 19. saya membeli donal bebek di toko buku.

Jawab : ………..

20. ibu guru kelas III bernama anita pratiwi, s. pd.

(51)

Soal Kelompok 2:

Berdasarkan gambar di bawah ini buatlah kalimat

dengan menggunakan huruf kapital yang benar!

Contoh:

anjing kucing Kalimat: Anjing Toni berkelahi dengan kucing Nina.

Soal-soal

ibu, mia taman pintar

(52)

pangeran diponegoro kuda

2. Kalimat: …...

dodi bona

3. Kalimat: …...

kakek, nenek, dan ria pantai parangtritis

(53)

nori bobo 5. Kalimat: …...

Berdasarkan tabel analisis butir soal kelompok 1 (lampiran halaman 148) dapat dihitung tingkat kesulitan butir soal sebagai berikut.

a. Tingkat Kesulitan Butir Soal Kelompok 1 IF =

N FL

FH

Keterangan:

IF = (Item Facility) indeks tingkat kesulitan yang dicari FH = (Frequency High) jumlah jawaban betul kelompok tinggi FL = (Frequency Low) jumlah jawaban betul kelompok rendah N = Jumlah siswa kedua kelompok

1. Butir nomor 1 =   20

1 6

0,35

2. Butir nomor 2 =   20

0 3

0,15

3. Butir nomor 3 =   20

2 4

(54)
(55)

18. Butir nomor 18 =   20

1 3

0,20

19. Butir nomor 19 =   20

0 2

0,10

20. Butir nomor 20 =   20

0 2

0,10

Keterangan:

- Indeks 0,0 = soal sangat sulit - Indeks 1,0 = soal sangat mudah - Indeks 0,15 – 0,85 = soal layak

Berdasarkan tabel penghitungan indeks tingkat kesulitan (IF) (lampiran halaman 154), soal nomor 4, 11, 19, dan 20 adalah soal sangat sulit karena berada pada indeks 0,05 – 0,10 dan perlu direvisi. Sedangkan soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18 adalah soal layak. Tidak ada soal yang sangat mudah yang dapat dijawab oleh seluruh siswa.

b. Tingkat Kesulitan Butir Soal Kelompok 2 IF =

N FL

FH

Keterangan:

(56)

N = Jumlah siswa kedua kelompok 1. Butir nomor 1 =  

20 6 8

0,70

2. Butir nomor 2 =   20

0 7

0,35

3. Butir nomor 3 =   20

3 8

0,55

4. Butir nomor 4 =   20

0 6

0,30

5. Butir nomor 5 =   20

4 7

0,55

Keterangan:

- Indeks 0,0 = soal sangat sulit - Indeks 1,0 = soal sangat mudah - Indeks 0,15 – 0,85 = soal layak

(57)

Di bawah ini dituliskan instrumen yang sudah direvisi.

Nama : ...

Nomor Urut : ...

Soal Kelompok 1:

Tulislah kembali kalimat berikut ini dengan

membetulkan penggunaan huruf kapitalnya!

Contoh:

a. lili bermain boneka bersama lala.

Jawab: Lili bermain boneka bersama Lala. b. bibi pergi ke semarang.

Jawab: Bibi pergi ke Semarang.

Soal-soal

1. petani sedang bekerja di sawah.

Jawab : ………..

2. “wah, kamu terlambat, nak,” kata nenek.

Jawab : ………..

3. alquran adalah kitab suci umat islam.

Jawab : ………..

4. raden ajeng kartini berasal dari jepara.

(58)

5. presiden susilo bambang yudhoyono meresmikan gedung itu.

Jawab : ………..

………. 6. hari libur, noni tidak bersekolah.

Jawab : ………..

7. rinto pandai berbahasa inggris.

Jawab : ………..

8. dita lahir pada tanggal 22 desember 2000.

Jawab : ………..

9. nurjanah akan pergi ke surabaya.

Jawab : ………..

10. ibu kota republik indonesia adalah jakarta.

Jawab : ………..

11. mimi berlibur ke danau toba.

Jawab : ………..

12. ayah membaca kompas di ruang tamu.

Jawab : ………..

13. adik berobat ke dr. adam.

Jawab : ………..

14. lusa, bibi akan datang.

Jawab : ………..

15. apakah anda sudah makan?

(59)

16. doni sedang minum di kantin bu amat.

Jawab : ………..

17. umat hindu berdoa di pura.

Jawab : ………..

18. gubernur daerah istimewa yogyakarta adalah sri sultan hamengku buwono X.

Jawab : ………..

………. 19. saya membeli doraemon di toko buku.

Jawab : ………..

20. paman pulang dari surabaya.

(60)

Soal Kelompok 2:

Di bawah ini ada dua gambar. Anda harus membuat

kalimat dari dua gambar ini seperti contoh.

Berdasarkan gambar di bawah ini buatlah kalimat dengan

menggunakan huruf kapital yang benar!

Contoh:

anjing toni kucing nina Kalimat: Anjing Toni berkelahi dengan kucing Nina.

(61)

Soal-soal

ibu dan mia taman pintar

1. Kalimat: …...

pangeran diponegoro kuda

2. Kalimat: …...

dodi bona

(62)

kakek, nenek, dan ria pantai parangtritis

4. Kalimat: …...

(63)

D. Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data:

1. Peneliti masuk ke kelas dan memberikan pengantar kepada siswa tentang huruf kapital kira-kira 10 menit. Setelah itu siswa diminta memulai mengerjakan soal sesuai perintah.

2. Peneliti membagikan soal sekaligus lembar jawaban kepada siswa. Soal kelompok 1 dan kelompok 2 yang digunakan, sebelumnya sudah diujicobakan dan direvisi. Peneliti membacakan dan menjelaskan kembali petunjuk dan contoh yang ada dalam soal, dengan tujuan agar siswa lebih jelas tentang langkah yang harus mereka lakukan.

3. Siswa mengerjakan soal di dalam kelas dan ditunggu oleh peneliti. Setelah selesai, pekerjaan siswa dikumpulkan.

4. Hasil tes siswa yang telah dikumpulkan kemudian dibaca, dicermati, dianalisis, dan dinilai. Penilaian terhadap hasil tes siswa ini dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria pemberian skor yang dipakai penulis untuk menentukan skor yang diperoleh siswa dijelaskan dalam Tabel 2.

(64)

E. Teknik Analisis Data

Kriteria pemberian skor yang dipakai penulis untuk menentukan skor yang diperoleh siswa dijelaskan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 2

Kriteria Pemberian Skor Hasil Kerja Siswa Instrumen

(Soal)

Jumlah Nomor Soal

Jumlah Butir Soal

Skor Setiap Jawaban

Jumlah Skor Maksimal

Soal 1 20 53 1 53

Soal 2 5 14 2 28

Jumlah 25 81

Soal kelompok pertama dengan jumlah nomor soal 20 dan jumlah butir soal 53 mempunyai skor 53 dengan rincian skor, 1 butir soal dengan jawaban benar masing-masing diberi skor 1. Soal kelompok kedua dengan jumlah nomor soal 5 dan jumlah butir soal 14 mempunyai skor 28 dengan rincian, 1 butir soal dengan jawaban benar masing-masing diberi skor 2.

(65)

Penghitungan untuk menentukan nilai akhir yang diperoleh masing-masing siswa:

NA =

81

2

1 SkorSoalKelompok

lompok

SkorSoalKe

x 10

Keterangan: NA: Nilai Akhir

Langkah-langkah dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hasil tes dikumpulkan oleh peneliti untuk dinilai. 2. Hasil tes siswa dikoreksi oleh peneliti.

3. Peneliti memberikan penilaian pada hasil tes siswa.

4. Peneliti mengolah data, yaitu mengubah skor mentah hasil tes menjadi nilai jadi.

Langkah-langkah untuk mengubah skor mentah menjadi skor jadi untuk menentukan kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009:

a. Membuat tabulasi persiapan perhitungan skor rata-rata (mean). b. Menghitung skor rata-rata dengan rumus berikut.

X =

N X

Keterangan:

(66)

N = jumlah sampel (jumlah siswa)

c. Menentukan mean ideal (skor rata-rata ideal) dan simpangan baku ideal. Mean ideal (skor rata-rata ideal) dihitung dengan rumus:

X i = 60% x skor maksimal (Nurgiyantoro, 2001: 401)

X i = 60% x 81 = 48,6

Simpangan baku ideal dicari dengan rumus: Si =

4 1

x X ideal (Nurgiyantoro, 2001: 401)

Si = 4 1

x 48,6

Si = 12,15 Keterangan:

X i = mean ideal (skor rata-rata ideal) Si = simpangan baku ideal

d. Mengonversikan skor dalam nilai skala sepuluh

(67)

Tabel 3

Pedoman Konversi Skor ke Dalam Nilai Dengan Menggunakan Skala Sepuluh

Skala

Sigma Skala Skor

Nilai Dalam Skala Sepuluh + 2,25 X + 2,25 S = 48,6 + (2,25) (12,15) = 75,94 10 + 1,75 X + 1,75 S = 48,6 + (1,75) (12,15) = 69,86 9 + 1,25 X + 1,25 S = 48,6 + (1,25) (12,15) = 63,79 8 + 0,75 X + 0,75 S = 48,6 + (0,75) (12,15) = 57,71 7 + 0,25 X + 0,25 S = 48,6 + (0,25) (12,15) = 51,64 6 - 0,25 X - 0,25 S = 48,6 - (0,25) (12,15) = 45,56 5 - 0,75 X - 0,75 S = 48,6 - (0,75) (12,15) = 39,49 4 - 1,25 X - 1,25 S = 48,6 - (1,25) (12,15) = 33,41 3 - 1,75 X - 1,75 S = 48,6 - (1,75) (12,15) = 27,34 2 - 2,25 X - 2,25 S = 48,6 - (2,25) (12,15) = 21,26 1

Nurgiyantoro, 2001: 402

(68)

Tabel 4

Pedoman Perhitungan Persentase Skala Sepuluh Interval % Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan Skala

Sepuluh (10) Keterangan

96 % – 100 % Nurgiyantoro, 2001: 400

Keterangan:

(69)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian mengenai empat hal, yaitu deskripsi data, analisis data, hasil penelitian, dan pembahasan. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan peneliti di SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta. Uraian hasil penelitian dalam bab ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu “Seberapa Tinggi Kemampuan Siswa Kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta tahun ajaran 2008/ 2009 menggunakan huruf kapital?”

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif, berupa skor yang dihasilkan dari tes tertulis, yaitu soal-soal yang berkaitan dengan penggunaan huruf kapital. Data penelitian ini diperoleh pada tanggal 16 – 17 April 2009 dan waktu yang digunakan dalam pengambilan data selama 120 menit atau @ 60 menit setiap kelas. Pada tanggal 16 April 2009, pengambilan data dilakukan di kelas III A pada pukul 10.40 – 11.40 WIB. Sedangkan pada tanggal 17 April 2009, pengambilan data peneliti lakukan di kelas III B pada waktu yang sama.

Siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 adalah 68 siswa. Setiap kelas terdiri atas 34 siswa. Seluruh siswa kelas III peneliti jadikan subjek penelitian. Akan tetapi, ada empat orang siswa (dua

(70)

orang siswa kelas III A dan dua orang siswa kelas III B) yang tidak mengikuti tes karena sakit. Jadi, subjek penelitiannya menjadi 64 siswa. Data tersebut akan dianalisis untuk mengetahui kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 dari hasil tes menggunakan huruf kapital.

B. Analisis Data

Hasil dari penelitian merupakan hasil analisis data. Hasil yang diperoleh tersebut berupa persentase kemampuan siswa dalam menggunakan setiap huruf kapital. Berdasarkan penelitian terhadap 64 siswa, dapat dipaparkan kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009.

Data penelitian yang diperoleh selanjutnya dianalisis. Karena hasil penelitian masih berupa skor mentah, maka skor tersebut diubah menjadi nilai jadi. Untuk mengubah skor mentah menjadi nilai jadi terlebih dahulu dibuat tabulasi skor distribusi tunggal, kemudian membuat penghitungan skor rata-rata (mean), mean ideal kemampuan siswa, dan simpangan bakunya.

(71)

Tabel 5

Penghitungan Jumlah Skor dan Jumlah Skor Kuadrat sebagai Persiapan Menghitung Mean Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital Kelas III

SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/ 2009

No Skor (X) Frekuensi (f) (f)X (f)X2

X = skor siswa dalam menggunakan huruf kapital f = frekuensi kemunculan skor

(72)

(f)X2 = frekuensi kemunculan skor dikalikan skor yang dikuadratkan ΣX = jumlah seluruh skor

ΣX2 = jumlah skor yang dikuadratkan

Tabel 11 menunjukkan bahwa ΣX = 4626 dan N = 64. Rata-rata (mean) kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 dapat diketahui dengan menghitung:

X=

N X

= 64 4626

= 72,28

Jadi, mean kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 adalah 72,28. Sesudah itu, dibuat penghitungan mean ideal dan simpangan baku ideal dari hasil tes tersebut untuk mencari konversi nilai siswa. Mean ideal digunakan untuk menghitung rata-rata ideal kemampuan siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 dalam menggunakan huruf kapital.

X ideal = 60% x skor maksimal

ideal = 60% x 81 ideal = 48,6 X

(73)

Simpangan baku ideal digunakan untuk mengetahui besarnya penyimpangan skor dari standar distribusi normal.

Si= 4 1

x X ideal

Si = 4 1

x 48,6

Si = 12,15

Jadi, mean ideal dan simpangan baku ideal untuk mengonversikan nilai ke dalam skala sepuluh adalah 48,6 dan 12,15.

(74)

Tabel 6

Konversi Nilai Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital Siswa Kelas III

SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/ 2009

Skala

Sigma Skala Skor

Nilai Dalam Skala Sepuluh + 2,25 X + 2,25 S = 48,6 + (2,25) (12,15) = 75,94 10 + 1,75 X + 1,75 S = 48,6 + (1,75) (12,15) = 69,86 9 + 1,25 X + 1,25 S = 48,6 + (1,25) (12,15) = 63,79 8 + 0,75 X + 0,75 S = 48,6 + (0,75) (12,15) = 57,71 7 + 0,25 X + 0,25 S = 48,6 + (0,25) (12,15) = 51,64 6 - 0,25 X - 0,25 S = 48,6 - (0,25) (12,15) = 45,56 5 - 0,75 X - 0,75 S = 48,6 - (0,75) (12,15) = 39,49 4 - 1,25 X - 1,25 S = 48,6 - (1,25) (12,15) = 33,41 3 - 1,75 X - 1,75 S = 48,6 - (1,75) (12,15) = 27,34 2 - 2,25 X - 2,25 S = 48,6 - (2,25) (12,15) = 21,26 1

Tabel 7

Kedudukan Skor Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital

Siswa Kelas III

No. Rentang Skor Nilai Angka Keterangan

1. 75,94 – 100 10 Sempurna

2. 69,86 – 75,93 9 Baik sekali

3. 63,79 – 69,85 8 Baik

4. 57,71 – 63,78 7 Cukup

5. 51,64 – 57,70 6 Sedang

6. 45,56 – 51,63 5 Hampir sedang

7. 39,49 – 45,55 4 Kurang

8. 33,41 – 39,48 3 Kurang sekali

9. 27,34 – 33,40 2 Buruk

(75)

C. Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 berada dalam kategori baik sekali. Hal ini ditunjukkan dengan mean sebesar 72,28 berada pada rentang skor 69,86 – 75,93 dengan nilai angka 9. Sedangkan mean ideal sebesar 48,6 berada pada rentang skor 45,56 – 51,63 dengan nilai angka 5. Jadi, rata-rata kemampuan siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 dalam menggunakan huruf kapital adalah lebih dari ideal. Sedangkan simpangan bakunya sebesar 12,15.

(76)

Berikut persentase pemakaian huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta.

Tabel 8

Persentase Pemakaian Huruf Kapital

Siswa Kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/ 2009

No. Penggunaan Huruf Kapital pertama kata pada awal kalimat.

1600 1535 95,93% 65 4,06%

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf nama Tuhan dan kitab suci.

128 112 87,5% 16 12,5%

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf

pertama nama gelar kehormatan.

64 61 95,31% 3 4,68%

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf

pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf

pertama nama

(77)

bahasa.

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf

pertama nama bulan.

64 59 92,18% 5 7,81%

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf

pertama nama geografi.

512 425 83% 87 16,99%

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf

pertama semua unsur nama negara.

64 56 87,5% 8 12,5%

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf

pertama semua kata di dalam nama majalah dan surat kabar.

192 155 80,72% 37 19,27%

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf

pertama kata ganti

Anda.

64 34 53,12% 30 46,87%

Jumlah 3584 3221 89,87% 363 10,12%

(78)

89,87%. Persentase jawaban benar untuk setiap ketentuan dalam penggunaan huruf kapital sebagai berikut.

(79)

dipakai dalam penyapaan sebesar 71,87%, dan persentase benar untuk ketentuan pemakaian huruf kapital sebagai huruf pertama kata ganti Anda

sebesar 53,12%.

Dari hasil tes menggunakan huruf kapital dapat dilihat bahwa secara keseluruhan persentase paling tinggi dari jawaban yang benar terdapat dalam penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat, yaitu 95,93%. Sedangkan persentase paling rendah dari jawaban yang benar terdapat dalam penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama kata ganti

Anda, yaitu 53,12%. Hal itu disebabkan karena kurangnya latihan untuk siswa dalam menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama kata ganti Anda

sehingga jawaban siswa masih banyak yang salah.

D. Pembahasan

Penelitian tentang kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009. Hasil analisis data yang sudah diperoleh dapat dijadikan acuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta dalam menggunakan huruf kapital.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa mean kemampuan siswa adalah sebesar 72,28 dengan mean ideal

(80)

rentang skor 69,86 – 75,93 dengan nilai angka 9. Hal ini menunjukkan kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 berada dalam kategori baik sekali. Dari subjek penelitian yang berjumlah 64 siswa, yang mendapat nilai di atas nilai rata-rata ada 38 orang. Oleh karena itu, hasil penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut.

1. Kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta, tahun ajaran 2008/ 2009 termasuk ke dalam kategori baik sekali.

2. Siswa yang termasuk dalam kategori sempurna ada 32 orang, siswa yang termasuk dalam kategori baik sekali ada 13 orang, siswa yang termasuk dalam kategori baik ada 10 orang, siswa yang termasuk dalam kategori

cukup ada 3 orang, siswa yang termasuk dalam kategori sedang ada 3 orang, siswa yang termasuk dalam kategori hampir sedang ada 1 orang, siswa yang termasuk dalam kategori kurang ada 1 orang, dan siswa yang termasuk dalam kategori kurang sekali ada 1 orang.

(81)

Berikut adalah hasil pekerjaan siswa yang mendapat skor tertinggi. Soal 1

1. petani sedang bekerja di sawah.

Jawab : Petani sedang bekerja di sawah. 2. “wah, kamu terlambat, nak,” kata nenek.

Jawab : “Wah, kamu terlambat, Nak,” kata nenek. 3. alquran adalah kitab suci umat islam.

Jawab : Alquran adalah kitab suci umat Islam. 4. raden ajeng kartini berasal dari jepara.

Jawab : Raden Ajeng Kartini berasal dari Jepara.

5. presiden susilo bambang yudhoyono meresmikan gedung itu.

Jawab : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan gedung itu. 6. hari libur, noni tidak bersekolah.

Jawab : Hari libur, Noni tidak bersekolah. 7. rinto pandai berbahasa inggris.

Jawab : Rinto pandai berbahasa Inggris. 8. dita lahir pada tanggal 22 desember 2000.

Jawab : Dita lahir pada tanggal 22 Desember 2000. 9. nurjanah akan pergi ke surabaya.

Jawab : Nurjanah akan pergi ke Surabaya. 10. ibu kota republik indonesia adalah jakarta.

(82)

11. mimi berlibur ke danau toba.

Jawab : Mimi berlibur ke Danau Toba. 12. ayah membaca kompas di ruang tamu.

Jawab : Ayah membaca Kompas di ruang tamu. 13. adik berobat ke dr. adam.

Jawab : Adik berobat ke dr. Adam. 14. lusa, bibi akan datang.

Jawab : Lusa, Bibi akan datang. 15. apakah anda sudah makan?

Jawab : Apakah Anda sudah makan? 16. doni sedang minum di kantin bu amat.

Jawab : Doni sedang minum di kantin Bu Amat. 17. umat hindu berdoa di pura.

Jawab : Umat Hindu berdoa di pura.

18. gubernur daerah istimewa yogyakarta adalah sri sultan hamengku buwono X. Jawab : Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Sri Sultan

Hamengku Buwono X. 19. saya membeli doraemon di toko buku.

Jawab : Saya membeli Doraemon di toko buku. 20. paman pulang dari surabaya.

(83)

Soal 2

ibu dan mia taman pintar 1. Kalimat: Ibu dan Mia akan pergi ke Taman Pintar.

pangeran diponegoro kuda 2. Kalimat: Pangeran Diponegoro akan menaiki kuda.

dodi bona

(84)

kakek, nenek, dan ria pantai parangtritis 4. Kalimat: Kakek, nenek, dan Ria akan pergi ke Pantai Parangtritis.

nori bobo 5. Kalimat: Nori akan meminjam majalah Bobo di perpustakaan.

(85)

Berikut adalah hasil pekerjaan siswa yang mendapat skor terendah. Soal 1

1. petani sedang bekerja di sawah.

Jawab : Petani sedang bekerja di sawah. 2. “wah, kamu terlambat, nak,” kata nenek.

Jawab : “Wah, kamu terlambat, nak,” kata nenek. 3. alquran adalah kitab suci umat islam.

Jawab : Alquran adalah kitab suci umat islam. 4. raden ajeng kartini berasal dari jepara.

Jawab : Raden Ajeng Kartini berasal dari jepara.

5. presiden susilo bambang yudhoyono meresmikan gedung itu.

Jawab : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan gedung itu. 6. hari libur, noni tidak bersekolah.

Jawab : Hari libur, Noni tidak bersekolah. 7. rinto pandai berbahasa inggris.

Jawab : Rinto pandai berbahasa inggris. 8. dita lahir pada tanggal 22 desember 2000.

Jawab : Dita lahir pada tanggal 22 desember 2000. 9. nurjanah akan pergi ke surabaya.

Jawab : Nurjanah akan pergi ke Surabaya. 10. ibu kota republik indonesia adalah jakarta.

(86)

11. mimi berlibur ke danau toba.

Jawab : Mimi berlibur ke danau toba. 12. ayah membaca kompas di ruang tamu.

Jawab : Ayah membaca kompas di ruang tamu. 13. adik berobat ke dr. adam.

Jawab : Adik berobat ke dr. Adam. 14. lusa, bibi akan datang.

Jawab : lusa, bibi akan datang. 15. apakah anda sudah makan?

Jawab : Apakah anda sudah makan? 16. doni sedang minum di kantin bu amat.

Jawab : Doni sedang minum di kantin bu Amat. 17. umat hindu berdoa di pura.

Jawab : Umat Hindu berdoa di pura.

18. gubernur daerah istimewa yogyakarta adalah sri sultan hamengku buwono X. Jawab : gubernur daerah istimewa yogyakarta adalah sri sultan hamengku

buwono X.

19. saya membeli doraemon di toko buku.

Jawab : Saya membeli doraemon di toko buku. 20. paman pulang dari surabaya.

(87)

Soal 2

ibu dan mia taman pintar 1. Kalimat: ibu dan mia pergi ke taman pintar

taman pintar sangat indah

pangeran diponegoro kuda 2. Kalimat: pangeran diponegoro sangat susah meninggal

(88)

dodi bona 3. Kalimat: Dodi gemar bermain gitar

bona sedang ulang tahun ke 9

kakek, nenek, dan ria pantai parangtritis 4. Kalimat: kakek, nenek, dan ria di ruang tamu

(89)

nori bobo 5. Kalimat: Nori ke sekolah untuk belajar

buku bobo sangat indah dan enak dibaca

Gambar

Tabel 1 Populasi Siswa Kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, ..................
 gambar.   Alasan penulis meneliti siswa kelas III SD Kanisius Wirobrajan,
gambar seri
Tabel 1 Populasi Siswa Kelas III SD Kanisius, Wirobrajan, Yogyakarta
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

(1) Awak kapal dan/atau penumpang kapal wisata (yacht) asing yang akan melakukan kunjungan ke Indonesia wajib memiliki izin tinggal sesuai dengan ketentuan

Ayah selalu menasihati abang supaya tidak bergaul dengan budak-budak nakal.. di

1 Unit Layanan Pengadaan Barang/ Jasa Pemetrintah Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017, telah melakukan Evaluasi Kualifikasi dan Evaluasi Teknis Kualifikasi untuk

Dari hasil wawancara menunjukkan, semua jawaban adalah positif atau “Ya”, maka faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Cafe Mandiri dan Café Joulie Medan

Hasil Uji Beda Rata-rata Kemampuan Short Term Memory dan Kemampuan Long Term Memory antara Kelompok Bersepeda dan Kelompok Bermotor (Kontrol) .... Hasil Uji Beda Rata-rata

Terasi memiliki total mikroba yang lebih banyak karena dibuat dari hasil fermentasi, oleh karena itu, ini menjadi salah satu keunggulan terasi dalam produksi serta kaya akan

Agus Mulyana (2010) dalam Tesisnya yang berjudul pengaruh aktivitas fisik terhadap kemampuan short term memory, long term memory dan prestasi belajar yang dilakukan