• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEB-BASED INFORMATION SYSTEM OF MEDICINE DATA MANAGEMENT OF PUBLIC HEALTH CARE CENTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "WEB-BASED INFORMATION SYSTEM OF MEDICINE DATA MANAGEMENT OF PUBLIC HEALTH CARE CENTER"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA OBAT BERBASIS WEB DI PUSKESMAS

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh:

Budiany Elysabeth

NIM : 033124030

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

A Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

to Obtain Sarjana Sains (S.Si) Degree

Computer Science Study Program

By :

Budiany Elysabeth

NIM : 033124030

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM

MATHEMATICS DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)

S K R I P S I

SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN DATA OBAT

BERBASIS WEB DI PUSKESMAS

(4)

BERBASIS WEB DI PUSKESMAS

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Budiany Elysabeth

NIM : 033124030

(5)

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, yaitu rancangan damai

sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan

(Yeremia 29 : 11)

K upersembahkan skripsi ini kepada Tuhan Yesus K ristus

B apak I bu atas kasih sayang dan doanya yang tulus M as A ndre, mbak K ristina, mbak E ster dan A sna yang selalu memberikan semangat dan doa.

M as Yuli atas kasih sayang, kesabaran dan dukungan yang selalu diberikan kepadaku.

Dalam s’gala perkara Tuhan punya rencana

Yang lebih besar dari semua yang kupikirkan

Ku tak akan menyerah pada apapun juga

Sebelum kucoba semua yang kubisa

(6)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, 10 Oktober 2008

Penulis

Budiany Elysabeth

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Budiany Elysabeth

Nomor Mahasiswa : 033124030

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, kami memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah kami yang berjudul:

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA OBAT BERBASIS WEB DI PUSKESMAS

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian kami memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalih

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistibusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari pihak kami maupun

memberikan royalti kepada kami selama tetap mencantumkan nama kami sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang kami buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 10 Oktober 2008

Yang menyatakan,

( Budiany Elysabeth )

(8)

Mengingat obat yang terdapat di dalam Puskesmas tersebut merupakan salah faktor penting di Puskesmas. Maka dibutuhkan adanya pengelolaan data obat yang efektif dan efisien sehingga meningkatkan kinerja dari instansi tersebut. Sampai saat ini pengelolaan data yang ditangani oleh bagian pengelola obat di Puskesmas masih dikerjakan secara manual. Pembuatan laporan pun masih dilakukan secara manual sehingga laporan yang dihasilkan kurang akurat dan prosesnya tidak efisien.

Untuk memudahkan pengelolaan data obat, maka penulis merancang

sebuah sistem informasi pengelolaan data obat berbasis web di Puskesmas untuk

mengelola data obat di Puskesmas. Dalam sistem ini terdapat enam orang pengguna yang terdiri atas Kepala Dinkes (Dinas Kesehatan), petugas gudang pusat, petugas gudang obat, petugas apotek, kepala Puskesmas, dan administrator sistem. Fasilitas-fasilitas dari masing-masing pengguna berbeda-beda, sesuai tugasnya masing-masing. Fasilitas untuk administrator adalah memasukkan data pegawai puskesmas. Fasilitas untuk petugas gudang obat adalah memasukkan data obat. Petugas apotek mempunyai fasilitas memasukkan data resep. Sedangkan untuk petugas gudang pusat, kepala Dinkes dan kepala Puskesmas mempunyai fasilitas yang sama yaitu hanya melihat laporan dan kemudian mencetaknya.

Berdasarkan rancangan sistem tersebut, dalam skripsi ini bagian sistem untuk mengelola data resep yang ditangani oleh petugas apotek dibangun dengan

menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) untuk

penulisan script web dan MySQL (My Structured Query Language) sebagai

pengelola basis datanya.

Semua fasilitas yang dirancang untuk sistem informasi pengelolaan data obat berbasis web ini sebaiknya diimplementasikan sehingga mampu membantu kinerja para petugas di Puskesmas khususnya yang menangani bagian obat.

(9)

Abstract

Public Health Center must have many kinds of medicine which will be given to the patient in that PHC. Considering to the fact that medicine is the major supporting factor in PHC, so it needs efecrive and efficient medicine data management. Therefore, it can improve that PHC work. Data management, which is taken by management section in PHC, is still done manually until this moment. Its report making is also done manually, so the result of report is less accurate and unefficient both from time and human resource.

In order to make medicine data management easy and for the sake of its safety, the writer made a web-based medicine data management information system in PHC to manage the medicine data. In this system, there were six users. They were the heas of Dinkes, center building employee, medicine building employee, pharmacist, head of PHC and the administrator. Facilities were vary for each user, in accordance with their duties. Administrator facility was to enter PHC e,ployee data. Pharmacist’s facilities was to enter prescription data. Nonetheless the facilities for the center building employee, head of Dinkes, and the head of PHC were just same, that is to see the report and print it.

Based on this system plan, part of the system used to manage prescription governed by pharmacist in this thesis, was built using program language PHP to write script web and MySQL as its data based analysis.

All facilities in web-based medicine data management information system should be implemented, so it can help PHC employee work especm to manage medicine.

(10)

Care Center are one of important factors of Public Health Care Center. Therefore, an effective and efficient medicine management is a must to increase institution’s performance. Up to now, data management handled by medicines managing division at the Public Health Care Center is still done manually. Reports arrangement is also done manually so that the reports is inaccurate and the process is inefficient.

In order to facilitate medicines data management, the writer designs a medicine management web-based information system of Public Health Care Center to manage medicines data. In this system, there are six users consisting of the Head Health Agency, central warehouse officer, medicines warehouse officer, pharmacy officer, the Head of Public Health Care Center, and system administrator. Each user has different facilities, based on his or her own tasks. The facility for administrator is to enter Public Health Care Center employees data. The facility for medicines warehouse officer is to enter medicines data. Pharmacy officer has a facility to enter receipt data, while central warehouse officer, Health Agency Head and Public Health Care Center Head have same facilities, that are to view and print reports.

Based on the design, in this undergraduate thesis, the writer implements part of system to manage receipt data handled by pharmacy officer. The tools used to implement the system are PHP (Hypertext Preprocessor) programming language as web script and MySQL (My Structured Query Language) as database manager.

All facilities that have been designed in this web-based information system of medicines management data should be implemented so that it will be able to assist officers performance at Public Health Care Center especially medicines division.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan

hikmat kebijaksaan, kekuatan, kesabaran, kasih karunia dan berkatNya dalam

kehidupan penulis baik dalam suka maupun duka, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Data Pengelolaan Obat

Berbasis Web di Puskesmas” ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah

memberikan sumbangan baik pikiran, waktu, tenaga, bimbingan dan dorongan

pada penulis sehingga akhirnya tugas akhir ini dapat selesai. Oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si, M.Sc selaku dosen pembimbing dan KaProDi

Ilmu Komputer, atas kesabaran, bimbingan, waktu dan saran yang

diberikan.

2. Ir. Gregorius Heliarko, S.J, S.S, B.S.T, M.Sc, M.A selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi.

3. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. selaku Wakil Dekan 1 Fakultas

Sains dan Teknologi, beserta seluruh dosen yang telah membimbing penulis

selama belajar di Sanata Dharma.

4. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si.,M.Kom sebagai dosen penguji atas saran dan

kritikan yang diberikan.

5. Ibu Sri Hartati Wijono S.Si., M.Kom. selaku dosen penguji atas saran dan

kritikan yang diberikan.

(12)

Kristina, mbak Ester dan Asna atas dukungan doa dan semangat yang

diberikan kepada penulis.

8. Bapak dr. Harda Nuryahwandana dan segenap keluarga atas bantuan dan

semangat yang diberikan kepada penulis.

9. Mas Yuli atas kasih sayang, dukungan doa, semangat yang tiada hentinya.

10. Frans terima kasih sudah mengajari PHP, Citra (terima kasih sudah

pinjaman buku) dan Vica buat dukungan doanya, motivasi, dan semua

bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Terima kasih sahabatku buat

kebersamaan kita selama ini.

11. Marti, Yayan, Yuyun, Luce, Josephine, Siska, Yuni (terima kasih atas

pinjaman laptopnya) dan semua anak IKOM’03 yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih

telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini,

oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun guna penyempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata besar

harapan penulis semoga tugas akhir ini berguna bagi semua pihak.

Penulis

(13)

xi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

(14)

xii

(15)
(16)

xiv

B.4.8.3. Form Laporan Obat Keluar ... 74

B.4.8.3. Form Laporan Obat Kadaluarsa ... 74

B.4.9. Perancangan Form Ganti Password ... 75

B.4.10. Perancangan Form Pesan Kesalahan ... 75

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM A. Implementasi Basis Data ... 76

A.1. Implementasi Tabel Obat ... 76

A.2. Implementasi Tabel Resep ... 76

A.3. Implementasi Tabel Pasien ... 77

A.4. Implementasi Tabel Mempunyai ... 77

B. Implementasi Antar Muka ... 78

B.1. Implementasi Antar Muka untuk halaman muka ... 78

B.2. Implementasi Antar Muka untuk homepage ... 78

B.3. Implementasi Antar Muka untuk tampilan input resep ... 79

B.4. Implementasi Antar Muka untuk tampilan data resep ... 80

B.5. Implementasi Antar Muka untuk tampilan stok obat ... 82

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 83

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Puskesmas ... 49

Tabel 3.2. Tabel Pasien ... 50

Tabel 3.3. Tabel Pegawai ... 50

Tabel 3.4. Tabel Petugas Gudang Pusat... 50

Tabel 3.5. Tabel Resep... 51

Tabel 3.6. Tabel Obat... 51

Tabel 3.7. Tabel Admin ... 51

Tabel 3.8. Tabel Mempunyai ... 51

Tabel 3.9. Tabel Supply ... 52

Tabel 3.10. Tabel Kepala Dinkes... 52

Tabel 3.11. Aturan Domain Entitas Admin... 55

Tabel 3.12. Aturan Domain Entitas Puskesmas... 55

Tabel 3.13. Aturan Domain Entitas Resep... 55

Tabel 3.14. Aturan Domain Entitas Pegawai... 56

Tabel 3.15. Aturan Domain Entitas Obat... 56

Tabel 3.16. Aturan Domain Entitas Pasien... 56

Tabel 3.17. Aturan Domain Entitas Mempunyai... 57

Tabel 3.18. Aturan Domain Entitas Pegawai Gudang Pusat... 57

Tabel 3.19. Aturan Domain Entitas Supply... 57

Tabel 3.20. Aturan Domain Entitas Dinkes... 58

Tabel 4.1. Implementasi Tabel Obat ... 76

Tabel 4.2. Implementasi Tabel Resep ... 77

Tabel 4.3. Implementasi Tabel Pasien ... 77

(18)

xvi

Gambar 3.3. Actor-actor dalam sistem informasi pengelolaan data obat ... 34

Gambar 3.4. Pengelompokan use-case dalam beberapa package... 34

Gambar 3.10. Diagram use-case untuk Petugas Gudang Pusat ... 37

Gambar 3.11. Diagram Konteks... 39

Gambar 3.12. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Petugas Gudang Pusat... 40

Gambar 3.13. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Kepala Dinkes... 40

Gambar 3.14. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Admin... 41

Gambar 3.15. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Petugas Gudang Obat... 42

Gambar 3.16. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Petugas Apotek... 42

Gambar 3.17. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Kepala Puskesmas... 43

Gambar 3.18. Diagram Arus Data(DFD) level 2 Pengolahan data Petugas Gudang Obat sisi Admin... 43

Gambar 3.19. Diagram Arus Data(DFD) level 2 Pengolahan Data Pegawai Apotek sisi Admin... 44

(19)

xvii

Gambar 3.32. Rancangan Form Input Data Obat Sisi Petugas Gudang Obat 68 Gambar 3.33. Rancangan Form Login Sisi Petugas Apotek... 69

Gambar 3.34. Rancangan Form Input Data Resep Sisi Petugas Apotek... 69

Gambar 3.35. Rancangan Form Login Sisi Petugas Gudang Pusat ... 70

Gambar 3.36. Rancangan Form Cetak Laporan Sisi Petugas Gudang Pusat . 70 Gambar 3.37. Rancangan Form Login Sisi Kepala Pukesmas... 71

Gambar 3.38. Rancangan Form Cetak Laporan Sisi Kepala Pukesmas... 71

Gambar 3.39. Rancangan Form Login Sisi Kepala Dinkes ... 72

Gambar 3.40. Rancangan Form Cetak Laporan Sisi Kepala Dinkes ... 72

Gambar 3.41. Rancangan Form Laporan Stok Obat ... 73

Gambar 3.42. Rancangan Form Laporan Pemakaian... 73

Gambar 3.43. Rancangan Form Laporan Penerimaan Obat... 74

Gambar 3.44. Rancangan Form Laporan Obat Kadaluarsa... 74

(20)

xviii

Gambar 4.8. Tampilan Detail Resep... 81

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi suatu organisasi atau instansi sekarang ini sistem informasi

dan teknologi informasi tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung

untuk peningkatan kinerja, tetapi lebih jauh lagi telah menjadi kebutuhan

pokok dalam kehidupan sehari-hari, untuk bisa memberikan informasi

secara cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan. Di suatu lembaga

pemerintahan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan seperti halnya

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tentu memiliki berbagai macam

obat yang akan diberikan pasien yang berobat di Puskesmas tersebut.

Mengingat obat yang terdapat di dalam Puskesmas tersebut merupakan

faktor pendukung utama pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka

dibutuhkan adanya pengelolaan data obat yang efektif dan efisien sehingga

meningkatkan kinerja dari instansi tersebut.

Sampai saat ini pengelolaan data yang ditangani oleh bagian

pengelola obat di Puskesmas masih dikerjakan secara manual. Petugas obat

akan mencatat semua data obat baik obat yang masuk dan obat yang keluar

di kertas. Karena data obat yang ada di puskesmas tidak sedikit maka akan

membutuhkan kertas yang banyak dan akan terjadi suatu pemborosan. Hal

ini juga akan mengakibatkan data bisa hilang dan rusak. Selain itu data yang

dicatat secara manual kemungkinan besar akan terjadi kesalahan dalam

(22)

menuliskan data tersebut. Ketika petugas ingin melakukan pencarian data

obat dan pengecekan keadaan obat dan persediaan obat yang dilakukan

dengan membuka catatan yang ada. Hal ini akan membutuhkan waktu lama

dan data yang dibutuhkan terkadang kurang akurat. Di dalam pembuatan

laporan pun masih dilakukan secara manual sehingga laporan yang

dihasilkan kurang akurat dan tidak efisien baik dari segi waktu dan tenaga.

Untuk dapat mengatasi hal tersebut maka lembaga kesehatan ini

membutuhkan adanya sistem untuk mengelola data obat. Dengan sistem ini

maka diharapkan dapat bermanfaat antara lain mempermudah dalam

melakukan pencatatan data obat, ketika mencari data obat tertentu dan

mengeceknya akan dilakukan dengan lebih mudah dan cepat, mengurangi

penumpukan persediaan obat yang ada di gudang, mencegah kehabisan stok

obat di gudang, dan laporan tidak perlu lagi dibuat secara manual karena

dapat diproses melalui sistem.

Berdasarkan kelemahan tersebut dan seiring dengan

meningkatnya kebutuhan akan informasi data obat yang cepat dan akurat

sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya maka perlu dibuat suatu sistem

informasi yang bisa mengontrol barang dalam hal ini obat yang ada di

gudang dengan berbasis komputer yang nantinya dapat menampung semua

informasi yang berkaitan dengan data obat yang ada di Puskesmas tersebut

(23)

3

B. Rumusan Masalah

Bagaimana membuat suatu sistem informasi pengelolaan data

obat untuk mengelola data-data yang berhubungan dengan obat yang ada di

puskesmas tersebut secara efektif dan efisien sehingga dapat menyajikan

informasi yang akurat dan bermanfaat serta dapat membantu dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam pencatatan data obat,

pencarian data obat dan pembuatan laporan.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang ada dalam pengelolaan data

obat, maka perlu ditentukan suatu batasan masalah.

Adapun batasan masalah tersebut meliputi :

1. Sistem ini akan digunakan untuk mengelola data-data yang berhubungan

dengan data obat yang terdiri dari :

™ Penyimpanan data obat

™ Perubahan data obat.

™ Pencarian data obat.

™ Pembuatan laporan

2. Sistem ini akan dibuat dengan aplikasi windows menggunakan PHP dan

(24)

D. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan sistem ini dibuat adalah :

1. Mengelola data obat dengan efektif dan efisien termasuk didalamnya

mengelola data obat yang masuk dan data obat yang keluar dari gudang.

2. Memberikan kemudahan dalam hal pencarian data obat.

3. Memberikan kemudahan dalam melakukan pengecekan keadaan obat

dan persediaan obat yang ada di gudang.

4. Memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan.

E. Metodologi

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut

adalah denga menggunakan metode waterfall, dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Rekayasa sistem dan analisis

Menganalisa kebutuhan dari semua elemen system, kemudian

mengalokasikan subset-subset kebutuhan ke dalam pembentukan

perangkat lunak.

2. Analisis kebutuhan dan perangkat lunak

Hasil pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan diarahkan ke dalam

(25)

5

3. Perancangan

Mengubah kebutuhan menjadi sebuah representasi perangkat lunak yang

dapat dimengerti sebelum proses penulisan program. Hasil rancangan

didokumentasikan dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak.

4. Implementasi

Hasil rancangan diterjemahkan ke dalam bentuk program.

5. Pengujian

Hasil program diperiksa apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan

oleh semua pihak yang terkait.

6. Perawatan

F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, metodologi penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II Dasar Teori

Berisi tentang paparan mengenai landasan teori yang digunakan

untuk merancang sistem informasi pengelolaan data obat berbasis

web.

BAB III Analisis Dan Perancangan Sistem

Berisi analisis perangkat lunak yang menjelaskan tentang

pemodelan sistem dalam bentuk Diagram Arus Data Dan juga

(26)

rancangan basis data, pendefinisian modul-modul program, dan

antar muka yang akan dibuat.

BAB IV Implementasi Dan Analisis Sistem

Berisi tentang implementasi dan analisis dari aplikasi yang telah

dibuat dengan menggunakan PHP dan MySql

BAB V Penutup

Berisi tentang kesimpulan yang didapatkan dan saran-saran

berdasarkan hasil perancangan dan aplikasi yang dibuat secara

(27)

7

BAB II DASAR TEORI

A. Definisi Sistem, Informasi dan Sistem Informasi A.1 Konsep Dasar Sistem

Di dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan

sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya.

Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari

tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang

mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Gerald.

J.,1991). Untuk pendekatan elemen, sistem didefinisikan sebagai

bagian-bagian yang saliang berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai

beberapa sasaran atau tujuan. Hal ini didefinisikan oleh Davis (1985).

Sedangkan MCLeod berpendapat, sistem adalah sekelompok elemen yang

berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.

Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang

diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti

langkah-langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang

teratur dan dilakukan secara top down. Siklus sistem sering disebut sebagai

pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangun dan pengembang

sistem. Pembangun sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu

(28)

sistem. Meskipun demikian proses ini merupakan aspek yang sangat penting.

Tahapan-tahapan dari daur hidup sistem adalah sebagai berikut :

a. Mengenali Adanya Kebutuhan

Sebelum segala sesuatu terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema

yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya.

b. Pembangunan Sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna

menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem

untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Pemasangan Sistem

Setelah tahap pembangunan selesai, sistem kemudian akan

dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting

dalam daur hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pembangunan

menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan

langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

d. Pengoperasian Sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian

yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis,

sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu

mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan

peraturan dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk

mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau

(29)

9

e. Sistem Menjadi Usang

Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak

dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang

sedang berjalan.

Sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan. Sistem beradaptasi

terhadap berbagai macam perubahan lingkungannya yang dinamis hingga

kemudian sampai pada kondisi di mana sistem tidak dapat lagi beradaptasi.

Sistem baru kemudian dibangun untuk menggantikannya. Mengenai siklus

hidup sistem dapat dilihat sebagai berikut :

System Menjadi Usang Pembangunan

Sistem

Mengenali Adanya Kebutuhan

Pemasangan Sistem

Pengoperasian Sistem

Gambar 2.1 Daur hidup sistem

A.2 Konsep Dasar Informasi A.2.1 Data Versus Informasi

Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu

(30)

nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Dalam menganalisa dan merencanakan perancangan suatu sistem harus

mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem

tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil

pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan.

Raymond McLeod (1995), mendefinisikan informasi sebagai data

yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.

Alat pengolah informasi dapat berupa elemen komputer, elemen non

komputer atau kombinasinya.

A.2.2 Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan

melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain

yang akan membuatu sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap

sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya

membentuk suatu siklus, siklus ini ditemukan oleh Cit (Jogiyanto, 1989).

Siklus ini disebut siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolah

(31)

11

Gambar 2.2 Siklus Informasi A.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung

dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu

(timeliness) dan kesesuaian (relevance).

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan. Akurat dapat juga diartikan bahwa informasi harus

mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena

informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan

(32)

dapat berakibat fatal bagi otganisasi. Mahalnya nilai informasi

dewasa ini disebabkan harus cepatnya informasi tersebut di dapat,

sehingga perlu teknologi-teknologi mutakhir untuk dapat mengolah

dan mengirimnya.

3. Kesesuaian

Informasi yang relevan dapat memberikan manfaat untuk

pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap pengguna satu

dengan yang lain berbeda, tergantung dari sudut pandang dan

memperlakukan informasi yang telah diperoleh. Telah diketahui

bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu

organisasi dalam pengambilan keputusan.

A.3 Sistem Informasi

Definisi Sistem informasi adalah sebagai berikut (Kristanto,2003) :

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang tersiri dari

komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan

informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan atau untuk

mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

(33)

13

manajeril, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

B. BASIS DATA

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari basis data (basis data), ada

baiknya terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan data. Data

merupakan fakta mengenai obyek, organisasi, dan lain sebagainya. Data

dinyatakan dengan nilai (angka, deretan, karakter dan simbol). Dengan

demikian basis data adalah kumpulan file yang saling berhubungan satu sama

lain yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

1. File

Kumpulan dari record yang saling berhubunga dan memiliki format

field yang sama dan sejenis.

2. Record

Merupakan kumpulan dari field yang menggambarkan suatu unit data

individu tertentu.

3. Field

Atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data seperti

nama, alamat, dan sebagainya

B.1 Integritas Basis Data

Integritas basis data merupakan salah satu indikator tentang kualitas

dari basi data yang dimiliki. Semakin tinggi integritasnya, maka kualitas basis

(34)

integritas (integrity constrains) yang dapat digunakan untuk mengatur definisi

dan modifikasi terhadap basis data sehingga menjamin integritas basis data,

yaitu :

a. Entity integrity constraints (aturan integritas entitas)

Aturan integritas entitas merupakan aturan yang diterapkan dengan

cara mendeklarasikan kunci primer (primary key) untuk setiap entitas

agar dijamin tidak ada baris-baris yang berelasi memiliki nilai yang

sama.

b. Domain constraints (aturan domain)

Domain merupakan kumpulan tipe data dan jangkauan nilai yang

diperbolehkan pada atribut sebuah relasi. Definisi domain dari sebuah

atribut akan mencakup : tipe data, panjang, foemat, jangkauan, nilai

yang memungkinkan, keunikan dan kemungkinan ata null.

Aturan-aturan yang dirumuskan dalam definisi domain tersebut dinamakan

aturan domain (domain constraints)

c. Referential integrity constraints (aturan integritas referensial)

Aturan integritas referensial adalah aturan yang mengatur kebenaran

referensi dari suatu obyek ke obyek lain dalam basis data. Aturan

integritas referensial akan menjamin bahwa setiap nilai dalam kolom

kunci tamu dari tabel yang merujuk harus tepat sama dengan nilai

dalam kolom kunci primer dari tabel yang ditujuk, atau jika tidak akan

(35)

15

d. Assertions (pernyataan)

Assertions adalah sebuah aturan yang berlaku pada saat operasi

insert/update/delete dan dapat melibatkan beberapa tabel yang

bertujuan untuk membuat agar database tetap pada kondisi yang

diinginkan.

e. Trigger (pemicu)

Trigger adalah aturan yang akan mengeksekusi perintah secara

otomatis sebagai akibat sampingan dari proses modifikasi

(insert/update/delete) dalam database.

Komponen operasi trigger antara lain:

Aturan user : statemen yang digunakan untuk menyatakan

operasi trigger.

Event : operasi manipulasi (insert/update/delete) data yang

memicu operasi.

Nama tabel : nama tabel yang diakses/dimodifikasi.

Kondisi : kondisi yang menyebabkan suatu operasi dipicu.

Aksi : tindakan yang dilakukan saat operasi dijalankan.

B.2 Normalisasi

Normalisasi merupakan cara untuk melakukan pendekatan dalam

membangun desain logika basis data relasioanal yang secara tidak langsung

berkaitan dengan model data, tetapi dengan menggunakan sejumlah aturan

(36)

dasarnya desain logika basis data relasional dapat menggunakan prinsip

normalisasi maupun transformasi dari model E-R ke bentuk fisik.

Dalam prespektif normalisasi sebuah basis data dikatakan baik jika

setiap tabel yang membentuk basis data sudah berada dalam keadaan normal.

Suatu tabel dikatakan normal, jika :

♦ Jika ada dekomposisi/penguraian tabel, maka dekomposisinya dijamin

aman (lossless-join decomposition).

♦ Terpeliharanya ketergantungan functional pada saat perubahan data

(dependency preservation).

♦ Tidak melanggar Boyce Code Normal Form (BCNF). Jika tidak bisa,

minimal tidak melanggar bentuk normal ketiga.

B.2.1 Bentuk – Bentuk Normalisasi a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam,

tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak

lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai

dengan keadaannya.

b. Bentuk normal tahap pertama (1st normal form)

Bentuk normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika tidak

record yang duplikat dan tidak memiliki atribut berniali banyak

(37)

17

c. Bentuk normal tahap kedua (2nd normal form)

Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jiak pada sebuah

tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key

memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh.

d. Bentuk normal tahap ketiga (3rd normal form)

Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal tahap

ketiga (3NF), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan

notasi X -> A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalam

tabel yang tidak ada di dalam X, maka :

- X haruslah superkey pada tabel tersebut

- Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut.

e. Bentuk normal tahap keempat dan kelima

Penerapan aturan normalisasi sampai bentuk ketiga sudah

memadai untuk menghasilkan tabel kualitas baik. Namun

demikian, terdapat pula bentuk norma keempat (4NF) dan kelima

(5NF). Bentuk normal keempat berkaitan dengan sifat

ketergantungan banyak nilai (multivalued dependency) pada suatu

tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan

fungsional. Adapun bentuk normal kelima merupakan nama lain

dari Project Join Normal Form (PJNF)

f. Boyce Code Normal Form (BCNF)

- Memenuhi 1st NF

(38)

B.3 Key

Key merupakan satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat

membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Artinya, jika

suatu atribut dijadikan key maka tidak boleh ada dua atau lebih baris data

dengan nilai yang sama untuk atribut tersebut. Terdapat 3 macam key yang

dapat diterapkan dalam suatu tabel, yaitu :

Superkey

Superkay merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan

atribut) yang dapat merancang baris data dalam tabel secara unik.

Candidate-Key

Candidate-Key merupakan atribut minimal yang

membedakan setiap baris data dalam tabel secara unik. Untuk bisa

menjadikan candidate-Key, suatu atribut harus mempunyai

persyaratan sebagai berikut :

1. Untuk satu niali hanya mengidentifikasikan satu baris

dalam satu relasi (unik).

2. Tidak memiliki subset yang juga merupakan kunci relasi

3. Tidak dapat bernilai null.

Dengan kata lain, sebuah candidate-key adalah superkey yang

paling sedikit atributnya.

♦ Key Primer (Primary-Key)

Agar bisa menjadi sebuah primary key, sebuah atribut

(39)

19

primary key harus mengidentifikasi sebuah baris yang unik di

dalam sebuah relasi.

B.4 Manipulasi data dalam basis data

Di dalam suatu perubahan yang dilakukan terhadap bsis data dapat

menyebabkan pelanggaran terhadap aturan integritas referensial. Dalam

melakukan operasi insert, delete dan update harus didefinisikan yang

menjamin bahwa aturan integritas referensial diterapkan. Aturan-aturan

tersebut adalah sebagai berikut :

Inserttion Rule

Pada operasi ini, jika dilakukan penyisipan baris terhadap sebuah tabel

yang merujuk, maka harus terdapat nilai yang bersesuaian dalam tabel

yang dirujuk.

Deletion Rule

Pada operasi deletion rule, jika diberlakukan penghapusan baris

terhadap sebuah tabel yang dirujuk dan memiliki nilai yang bersuaian

dengan tabel yang merujuk maka harus ada perlakuan tertentu untuk

menjamin integritas tabel basis data tersebut. Terdapat tiga perlakuan

yang mungkin bisa diterapkan, yaitu :

1. Restrict

Perlakuan dimana tidak mengijinkan penghapusan terhadap baris

(40)

2. Nullify

Mengeset nilai yang bersesuaian dari tabel yang merujuk menjadi

null dan kemudian menghapus baris dalam tabel yang dirujuk.

3. Cascading deletion

Yaitu baris yang bersesuaian dalam tabel yang merujuk secara

otomatis akan ikut terhapus.

Update Rule

Pada operasi update rule terdapat dua hal yang harus diperhatikan,

yaitu :

- jika nilai yang diupdate adalah kunci tamu pada tabel yang

merujuk, maka perlakuan seperti insertion rule.

- Jika nilai yang diupdate pada tabel yang dirujuk memiliki nilai

yang bersesuaian dengan tabel yang dirujuk maka

perlakuannya adalah seperti pada deletion rule.

C. ALAT – ALAT PEMODELAN

Untuk membantu analis sistem di dalam merancang proses yang

nantinya akan dituangkan ke dalam bentuk baris-baris program, dibutuhkan

suatu bentuk alat pemodelan. Alat pemodelan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Diagram Konteks

Merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan

interaksi sistem informasi tersebut dengan lingkungan, dimana sistem

(41)

21

2. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

Diagram ini merupakan peralatan yang berfungsi untuk

menggambarkan mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi

yang berhubungan satu dengan yang lain secara rinci, dengan

menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya.

Berikut komponen DFD menurut Yourdan dan De Marco yang

digunakan dalam membuat diagram alir data ada 4 buah, yaitu sebagai

berikut :

External Entity : Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan asal atau tujuan data.

Proses : Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan

data

Data Store:

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan data flow

yang sudah disimpan atau diarsipkan.

Data Flow : Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan aliran data yang berjalan.

Gambar 2.3 Notasi DFD

3. Diagram Relasi Entitas

Diagram Relasi Entitas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep

yang informasinya direkam atau disimpan. Sedangkan diagram entitas

menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang dapat

(42)

Satu (1 - 1), Satu ke Banyak (1 - M), dan Banyak ke Banyak (M - N).

Berikut ini beberapa simbol yang sering digunakan untuk

menggambarkan ERD (Entity Relationship Diagram) :

a b

c

d

Keterangan :

a. Kotak persegi panjang, menggambarkan tentang himpunan entitas

b. Elips, menggambarkan tentang atribut-atribut entitas

c. Jajaran genjang, menggabarkan tentang hubungan antara himpunan

entitas.

d. Garis, yang menghubungkan antara relasi dengan entitas dan

entitas dengan atribut.

4. Kamus Data

Kamus data atau aliran data menunjukan input data ke suatu proses

atau output dari suatu proses.

5. Use-case Diagram

Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan

interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan user. Dengan kata

lain, use case diagram menggambarkan secara grafikal tentang

siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara bagaimana

user berinteraksi dengan sistem. Sebuah use-case diagram

(43)

23

¾ Actor

Actor menggambarkan pengguna software aplikasi, yang

nantinya akan membantu memberikan suatu gambaran jelas

tentang apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebuah

actor mungkin seorang manusia, satu device hardware, atau

sistem informasi lain. Actor dinotasikan seperti gambar di

bawah ini :

Gambar 2.4 Actor

¾ Use-case

Use-case menggambarkan perilaku software aplikasi, termasuk

didalamnya interaksi antara actor dengan software aplikasi

tersebut. Use-case dibuat berdasarkan keperluan actor. Setiap

use-case diberi nama yang menyatakan hal apa yang akan

dicapai dari hasil interaksinya dengan actor. Sebuah use-case

tidak dapat mencakup semua keperluan suatu software aplikasi,

oleh sebab itu untuk mengatasinya sebuah koleksi dari

beberapa use-case tadi diatur dan ditempatkan dalam berbagai

paket use-case(use-case package). Secara grafis use-case

(44)

Gambar 2.5 Use-case

¾ Interaksi antara actor dan use-case.

Dalam use-case model, hubungan interaksi antara actor dengan

use-case digambarkan menggunakan association relationship

yang memiliki stereotypeinclude”, “extend” dan “generalize

relationship”. Hubungan include menggambarkan bahwa suatu

use-case seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use-case

lainnya. Hubungan extend antar use-case berarti bahwa satu

use-case merupakan tambahan fungsionalitas dari use-case

yang lain jika kondisi atau syarat tertentu terpenuhi.

D. Perangkat Lunak Yang Digunakan D.1 HTML

HTML kependekan dari Hyper Text Markup Langguage. Dokumen

HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang.

Dokumen ini dikenal dengan sebagai web page. Dokumen HTML merupakan

dokumen yang disajikan dalam browser web server. Dokumen ini umumnya

berisi informasi ataupun interface aplikasi di dalam internet. Ada dua cara

untuk membuat web page: dengan HTML editor atau dengan editor teks biasa

(45)

25

Dokumen yang mendukung Hypertext adalah dokumen HTML oleh

karena itu setiap web page hareus dibuat dalam format HTML. File jenis ini

biasanya disimpan dengan eksistensi atau akhiran HTM atau HTML. File

yang berakhiran HTM atau HTML ini sama untuk berbagai jenis sistem

operasi seperti Unix, Linux, Windows dsb.

Struktur dokumen HTML terdiri dari 3 tag utama yaitu : HTML,

HEAD dan BODY. Setiap dokumen HTML dibuka dengan tag<HTML> dan

ditutup dengan tag</HTML>. Dokumen HTML dapat diberi judul dengan

menggunakan tag<TITLE>. Tag <TITLE> harus berada di dalam

tag<HEAD>.

D.2 PHP

PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preeprocesor. PHP adalah

bahasa pemrograman web atau scripting language yang didesain untuk web.

PHP dibuat pertama kali oleh satu orang yaitu Rasmus Lerdorf, yang pada

awalnya dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada homepagenya.

Diawal Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain diseluruh

dunia, dan akan terus bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini

dibandingkan dengan bahasa Server side yang lain.

Kelebihan PHP:

- Aplikasi dengan PHP cukup cepat dibandingkan dengan aplikasi CGI

dengan Perl atau Phyton bahkan lebih cepat dibanding dengan ASP

(46)

bervariasi karena dipengaruhi oleh tipe aplikasi dan jumlah

pengunjung).

- Tersedia baik di Windows maupun Linux, walau saat ini paling efektif

di web server Apache dan OS Linux

- Sintaks mirip C dan mudah dipelajari

D.3 Basis Data MYSQL

MYSQL multiuser basis data yang menggunakan bahasa Structured

Ouery Language(SQL). MYSQL adalah sebuah program pembuat basis data

yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh memakai. MYSQL

sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya open

source, maka dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun

Linux. Saat ini MYSQL telah digunakan hampir di semua programer basis

data, apalagi dalam pemrograman web.

Sebagai sebuah program penghasil basis data, MYSQL tidak dapat

berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). MYSQL dapat

didukung oleh hampir semua program aplikasi baik yang open source seperti

PHP maupun yang tidak, yang ada pada platform Windows seperti Visual

Basic, Delphi, dan lainnya.

Dalam konteks basis data, informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang

secara loika merupakan struktur data dua dimensi yang terdiri atas baris-baris

data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Keseluruhan tabel itu dihimpun

(47)

27

E. Internet

Istilah internet berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”.

Secara kata per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Memang

bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga dapat saling

berkomunikasi.

Gambaran cara kerja internet :

a. Apa yang dimaksud dengan Server-Client?

Untuk terhubung dengan internet website atau halaman web tertentu,

terlebih dulu anda harus terhubung dengan server, yang bekerja

sepanjang hari kecuali bila ada problem. Server adalah komputer yang

mengirimkan data data dari dan ke dalam Internet. Pengguna Internet

yang meminta informasi dari server disebut client. Komputer yang

anda gunakan adalah client yang meminta informasi dari ISP

Connection Server.

b. Komputer saling berkomunikasi dengan menggunakan Protokol.

Semua server dan client berkomunikasi dengan bahasa komputer yang

disebut protokol. Jika anda terhubung dengan internet, anda akan

melihat setiap alamat situs web diawali dengan http:// yang merupakan

kependekan dari hypertext transfer protocol yang merupakan cara

kerja dari World Wide Web. Sebenarnya ada beberapa protokol lain

untuk electronic mail, transfer data komputer, dan masih banyak lagi

(48)

c. Setiap Komputer Memiliki Alamat IP.

Paket informasi komputer dikirim dari komputer ke komputer

menggunakan alamat numerik yang disebut IP address. IP address

memberikan informasi dari mana paket berasal dan akan ditujukan ke

mana. IP address adalah empat deret angka yang dipisahkan dengan

titik. Misalnya 123.345.666.1

d. Internet Browser memungkinkan anda untuk membaca artikel .

Agar client dapat melihat informasi yang dikirim server, dibutuhkan

Internet Browser. Internet Browser seperti Internet Explorer, Firefox,

Netscape, Opera menerjemahkan informasi yang dikirim server kepada

client secara rapi dan mudah sehingga pengguna internet mendapat

(49)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

A. Analisis Sistem

A.1 Deskripsi Sistem Pengelolaan Obat Yang Ada Sekarang

Di dalam suatu Puskesmas, obat merupakan faktor penting untuk

menunjang pelayanan kesehatan. Untuk itu pengelolaannya pun harus ditangani

sebaik mungkin sehingga pelayanan terhadap masyarakat menjadi lancar. Berikut

gambaran sistem obat yang sudah ada di Puskesmas, yang digambarkan dalam

bagan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan gambaran sistem obat sekarang

(50)

Petugas gudang pusat merupakan pihak kabupaten yang memberikan obat

ke pihak Puskesmas. Petugas ini bertanggungjawab kepada pihak kabupaten yang

menangani obat-obatan yang nantinya akan disalurkan ke semua Puskesmas.

Kemudian dari Puskesmas obat akan diterima oleh pihak gudang obat Puskesmas

dalam hal ini adalah petugas gudang obat. Petugas gudang obat akan menerima

bukti penerimaan barang, setelah itu petugas gudang akan mencatat data obat

yang telah diterima dari petugas gudang pusat secara manual. Sedangkan untuk

sirkulasi obat dari pasien dilakukan oleh petugas apotek.

Pasien yang berobat ke Puskesmas akan menerima resep yang digunakan

untuk pengambilan obat. Pengambilan obat dilakukan di apotek Puskesmas

dengan menyerahkan resep tersebut. Pengambilan obat akan dilayani oleh petugas

apotek. Petugas apotek akan mencatat obat apa saja yang keluar secara manual

dengan menuliskan di lembaran kertas.

Setelah data obat selesai dikelola maka petugas akan membuat laporan.

dalam hal ini yang membuat laporan adalah petugas gudang obat. Dari petugas

gudang obat akan diserahkan ke Kepala Puskesmas untuk disahkan. Setelah

disahkan oleh Kepala Puskesmas, maka akan diberikan kepada petugas gudang

pusat. Kemudian petugas gudang pusat akan menyerahkan ke Kepala Dinas

Kesehatan (Dinkes).

(51)

31

A.2 Identifikasi Masalah

Sistem pengelolaan obat yang sekarang ada masih memiliki banyak

kelemahan. Untuk dapat lebih mudah mengetahui setiap kelemahan dan melihat

peluang untuk dapat memperbaiki diperlukan PIECES framework

♦ P (Performance) = kinerja sistem

Saat ini, kinerja sistem pengelolaan obat yang terdapat di Puskesmas

masih manual, baik itu pencatatan data obat, pencarian data obat, pencatatan

emakaian obat dan pembuatn laporan. Akibatnya dalam melakukan

pengolahan data obat sering terjadi kesalahan yang disebabkan adanya

kelalaian manusia (human error).

♦ I (Information) = informasi yg disajikan

Sampai saat ini informasi yang disajikan dalam hal pengelolaan data

obat kurang akurat dan kurang cepat sampai kepada orang yang

membutuhkan informasi. Hal ini disebabkan oleh karena proses pengerjaan

informasi masih secara manual.

♦ E (Economics) = keuntungan yg dapat diraih

Keuntungan yang diperoleh dari sistem pengelolaan obat secara

manual adalah terdapatnya hasil pengelolaan yang nyata (berkas laporan).

♦ C (Control) = keamanan sistem

Karena sistem yang ada sekarang masih manual, maka keamanannya

(52)

kertas, maka besar kemungkinan terjadi kesalahan dalam penulisan dan juga

kertas tersebut hilang.

♦ E (Efficiency) = efisiensi orang dan proses

Dengan sistem manual sangat tidak efisien karena membutuhkan

banyak tenaga dan waktu yang banyak. Dari penggunaan tenaga dan waktu

yang banyak tersebut mengakibatkan proses yang terjadi menadi lambat.

♦ S (Service) = layanan yang diberikan

Dari segi pelayanan yang diberikan pada sistem pengelolaan obat

secara manual ini, masih sangatlah lambat. Hal ini si karenakan pada saat

memerlukan data obat tertentu ataupun laporan tertentu masih dicari secara

manual yaitu dengan membuka berkas-berkas yang ada satu per satu.

Dengan demikian bisa dilihat kalau sistem yang sekarang ada belum bisa

mendukung kinerja pengolahan obat dengan baik, maka diperlukan suatu

sistem pengelolaan data obat yang baru. Sistem yang baru ini diharapkan

bisa merubah cara kerja sistem yang masih manual menjadi sistem yang

berbasis komputer, yang akan memudahkan dalam pengelolaan data obat.

A.3 Analisis Kebutuhan

Sistem yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan untuk membantu

pengelolaan obat yang ada di Puskesmas sehingga dapat berjalan secara efektif

(53)

33

suatu analisa kebutuhan yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pengguna

sesuai dengan keinginannya sehingga bisa memperbaiki sistem yang lama.

Package (Paket)

Definisi package menurut A. Sehendar S.Si dan Hariman Gunadi S.Si.,

MT (2002), package merupakan suatu mekanisme pengelompokan yang

digunakan untuk menandakan elemen-elemen model.

Package (Paket) pada sistem informasi pengelolaan data obat di Puskesmas

Use Case Actors

Gambar 3.2 Packageactor dan use case

Di dalam sistem informasi pengelolaan data obat terdapat beberapa actor

yang dikelompokkan menjadi satu package (paket) yang disebut paket actor.

(54)

Pegawai Gudang Pusat

Admin

Kepal a Dinkes

Pegawai Gudang Obat

Kepal a Puskesmas

Pegawai Apotek Pegawai

Puskesmas

Gambar 3.3 Actor-actor dalam sistem informasi pengelolaan obat

Sedangkan untuk pengelompokan use case digambarkan sebagai berikut :

Kepala Dinkes Pegawai

Gudang Obat

Pegawai Apotek Kepala

Puskesmas

Admin Pegawai Gudang Pusat

Gambar 3.4 Pengelompokan use case dalam beberapa package

Untuk tiap package use case akan digambarkan dengan jelas melalui

(55)

35

Kepala Puskesmas

(f rom Actor)

cetak lapoan search laporan

ganti password

login <depends on>

<depends on> <extends>

Gambar 3.5 Diagram use case untuk Kepala Puskesmas

cetak lapoan

Kepala Dinkes

(f rom Actor)

search laporan

login

ganti password

<depends on>

<depends on> <extends>

(56)

Admin

(f rom Actor)

edit data kepala puskesmas

edit data petugas gudang obat

edit petugas apotek input data kepal a puskesmas

input data petugas gudang obat

input data petugas apotek

search data kepala puskesm as

search data petugas gudang obat

search data petugas apotek

Login

(f rom Kepala Puskesmas)

<depends on>

Gambar 3.7 Diagram use case untuk Admin

Pegawai Apotek (f rom Actors)

input data resep

ganti password pegawai apotek

search data resep

Login <extends>

<depends on>

<depends on>

(57)

37

Pegawai Gudang Obat (f rom Actors)

ganti password pegawai gudang obat

Gambar 3.9 Diagram use case untuk Petugas Gudang Obat

Petugas Gudang

(58)

Rencana kebutuhan hardware untuk membangun sistem ini adalah :

- Intel Pentium IV 2,0 GHz

- Ram 256 MB

- Harddisk 40 GB SATA

- Monitor Vision 58P 15’

- VGA 64 MB

- Flashdisk 256 MB

- Keyboard logitech.

- Mouse logitech.

Rencana kebutuhan software yang digunakan :

- Windows XP Profesonal SP 1

- Macromedia Dreamweaver MX 2004

- Database : MySQL

- PHP versi 5.

- Apache server.

B. Perancangan Sistem

Sistem yang akan dibuat ini, diharapkan mampu memperlancar kerja

petugas di dalam mengelola data obat di Puskesmas dan menyajikan laporan

(59)

39

B.1 Perancangan Proses B.1.1 Diagram Konteks

tampilan data kepala puskesmas tampilan ganti password

tampilan data pegawai apotek tampilan ganti password

data pegawai gudang obat data pegawai apotek tampilan data obat

tampilan data resep

tampilan data pegawai gudang obat

Gambar 3.11

(60)

B.1.2 Diagram Arus Data Level 1

pegawai gudang pus at username, pas sword

tampilan ganti pas s word

Gambar 3.12 DFD level 1 dari sisi Pegawai Gudang Pusat

Kepala

tampilan ganti pass word

(61)

41 username, pas s word username, pas s word

username, pas s word username, pas s word

pes an st at us v alid

pes an st at us

pes an st at us

pes an st at us

tampilan ganti pas s word dat a pegawai gudang obat

dat a pegawai gudang obat

dat a pegawai gudang obat dat a pegawai apotek

dat a pegawai gudang obat dat a pegawai gudang obat

dat a kepala pus kes mas dat a kepala pus kes mas

dat a kepala pus kes mas

(62)

Pegawai

tampilan dat a obat tampilan dat a obat tampilan dat a obat

tampilan ganti pas sword

Gambar 3.15 DFD level 1 Pegawai Gudang Obat

Pegawai tampilan data res ep

tampilan data res ep

(63)

43 username, pas s word

pes an st at us

dat a obat

username, pas s word

dat a obat dat a obat

username, pas s word pes an st at us

username, pas s word

pes an st at us

tampilan ganti pas s word

Gambar 3.17 DFD level 1 Kepala Puskesmas

B.1.3 Diagram Arus Data Level 2

Adm in

dat a pegawai gudang obat dat a pegawai gudang obat

dat a pegawai gudang obat

dat a pegawai gudang obat dat a pegawai gudang obat

dat a pegawai gudang obat dat a pegawai gudang obat

dat a pegawai gudang obat dat a pegawai gudang obat tampilan dat a pegawai gudang obat

tampilan dat a pegawai gudang obat

tampilan dat a pegawai gudang obat

(64)

Adm in tampilan dat a pegawai apotek

tampilan dat a pegawai apotek

tampilan dat a pegawai apotek

dat a pegawai apotek dat a pegawai apotek dat a pegawai apotek

dat a pegawai apotek dat a pegawai apotek dat a pegawai apotek

dat a pegawai apotek dat a pegawai apotek dat a pegawai apotek

Gambar 3.19 DFD level 2 pengolahan data pegawai apotek dari sisi Admin

Adm in

tampilan dat a k epala pus k es mas

tampilan dat a k epala pus k es mas

tampilan dat a k epala pus k es mas

(65)

45

B.1.4 Kamus Data

Puskesmas

id_Puskesmas : {A-Z||a-z|0-9}10

nama : {A-Z|a-z}30

telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15

alamat : {A-Z|a-z}30

Pegawai

id_pegawai : {A-Z||a-z|0-9}10

nama : {A-Z|a-z}30

alamat : {A-Z||a-z|0-9}30

telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15

jns_kel : {A-Z|a-z}10

tempat_lahir : {A-Z|a-z}10

tgl_lahir : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}6

usia : {A-Z||a-z|0-9}20

agama : {A-Z|a-z}10

masa_kerja :

perkawinan : {A-Z||a-z|0-9}20

jabatan : {A-Z|a-z}15

username : {A-Z||a-z|0-9}10

(66)

Obat

id_obat : {A-Z||a-z|0-9}5

nama : {A-Z|a-z}30

jenis : {A-Z|a-z}10

dosis : {A-Z||a-z|0-9}5

stok : {A-Z||a-z|0-9}5

Petugas Gudang Pusat

id_PP : {A-Z||a-z|0-9}10

nama : {A-Z|a-z}30

telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15

alamat : {A-Z|a-z}30

agama : {A-Z|a-z}10

jns_kel : {A-Z|a-z}10

password : {A-Z||a-z|0-9}10

username : {A-Z||a-z|0-9}10

Resep

id_resep : {A-Z||a-z|0-9}10

tgl_resep : {date}

Admin

id_admin : {A-Z|a-z}10

nama : {A-Z|a-z}30

(67)

47

alamat : {A-Z|a-z}30

password : {A-Z||a-z|0-9}10

username : {A-Z||a-z|0-9}10

Kepala Dinkes

id_dinkes : {A-Z|a-z}10

nama : {A-Z|a-z}30

telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15

alamat : {A-Z|a-z}30

password : {A-Z||a-z|0-9}10

username : {A-Z||a-z|0-9}10

Pasien

id_pasien : {A-Z|a-z}10

nama : {A-Z|a-z}10

alamat : {A-Z||a-z|0-9}30

usia : {A-Z|a-z}20

jns_kel : {A-Z|a-z}10

tempat_lahir : {A-Z|a-z}10

tgl_lahir : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}6

agama : {A-Z|a-z}10

telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15

gol_darah : {A-Z|a-z}2

(68)

B.2 Perancangan Basis Data B.2.1 Diagram Relasi Entitas

Pasien

supply Gudang PusatPegawai memiliki

(69)

49

Diagram relasi di atas mempunyai beberapa entitas yang digunakan

untuk merancang sistem. Entitas tersebut antara lain entitas puskesmas, entitas

pegawai, entitas petugas gudang pusat, entitas obat, entitas resep, entitas pasien,

entitas kepala dinkes, entitas admin. Entitas-entitas tersebut ada yang saling

berhubungan ada juga yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan entitas

lainnya.

Hubungan antar entitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : pasien

terdaftar di Puskesmas, kemudian Puskesmas memiliki Pegawai dan Admin.

Entitas Puskesmas juga berelasi dengan entitas Obat dan entitas Pegawai

Gudang Pusat, nama relasinya adalah supply. Selain itu Pasien juga berelasi

dengan resep yaitu relasi menerima. Sedangkan antara entitas Resep dengan

entitas Obat dihubungkan dengan relasi mempunyai. Dan untuk kepala dinkes

tidak mempunyai relasi apa-apa dengan entitas-entitas yang lain.

B.2.2 Mapping

¾ Puskesmas

Tabel 3.1 Tabel Puskesmas

(70)

¾ Pasien

Tabel 3.2 Tabel Pasien

id_pasien id_puskesmas nama alamat jns_kel pekerjaan agama tempat_lahir tgl_lahir gol_darah

Entitas pasien mempunyai atribut id_pasien yang merupakan kunci

utama sedangkan untuk atribut id_puskesmas merupakan kunci tamu karena

berasal dari entitas lain. Karena relasi antara pasien dengan puskesmas M to 1

maka id_puskesmas masuk ke entitas pasien dan menjadi kunci tamu.

¾ Pegawai

Tabel 3.3 Tabel Pegawai

id_pegawai id_puskesmas nama alamat telp jns_kel TTL jabatan status username password

Entitas pegawai mempunyai atribut id_pegawai yang merupakan kunci

utama sedangkan untuk atribut id_puskesmas merupakan kunci tamu karena

berasal dari entitas lain. Karena relasi antara puskesmas dengan pegawai 1 to M

maka id_puskesmas masuk ke entitas petugas gudang obat dan menjadi kunci

tamu.

¾ Petugas Gudang Pusat

Tabel 3.4 Tabel Petugas Gudang Pusat

(71)

51

¾ Resep

Tabel 3.5 Tabel Resep

id_resep id_pasien tgl_resep

Pada tabel resep, id_resep merupakan kunci utama, sedangkan

id_pasien merupakan kunci tamu. Karena relasi antara entitas resep dengan

pasien M to 1 maka kunci utama pasien yaitu id_pasien masuk ke entitas resep

menjadi kunci tamu.

¾ Obat

Tabel 3.6 Tabel Obat

id_obat id_puskesmas nama dosis jenis stok

¾ Admin

Tabel 3.7 Tabel Admin

id_admin id_puskesmas nama alamat telepon password username

¾ Mempunyai

Tabel 3.8 Tabel Mempunyai

(72)

Untuk entitas mempunyai sama id_obat dan id_resep dijadikan kunci

utama. Kunci tersebut terbentuk karena terdapat hubungan M to N pada entitas

Mempunyai. id_obat dan id_resep merupakan kunci tamu pada entitas

Mempunyi. Entitas mempunyi muncul karena terdapat entitas yang saling

berelasi, atau sering disebut entitas hasil relasi.

¾ Supply

Tabel 3.9 Tabel Supply

tgl_kirim id_PP id_obat id_puskesmas id_produk jumlah tgl_kadaluarsa status

Untuk entitas supply tgl_kirim, id_PP, id_obat, id_puskesmas dan

id_produk dijadikan kunci utama. Entitas supply muncul karena antara entitas

obat dengan entitas petugas gudang pusat mempunyai relasi M to N. Karena M

to N maka kunci utama petugas gudang pusat dan obat masuk ke entitas supply

dan menjadi tetap menjadi kunci utamanya.

¾ Kepala Dinas Kesehatan

Tabel 3.10 Tabel Kepala Dinkes

(73)

53

B.2.3 Normalisasi 1NF

Tabel yang terdapat di dalam entitas di atas telah memenuhi syarat bentuk

normal 1NF, karena setiap atribut dalam entitas bernilai tunggal atau tidak

dapat dibagi lagi..

2NF

Tabel dikatakan normal 2NF adalah :

- Relasi tersebut sudah dalam bentuk 1NF.

- Setiap atribut bukan kunci tergantung penuh pada kunci primer. Jadi

tidak ada ketergantungan parsial pada relasi tersebut.

Tabel-tabel di atas telah memenuhi syarat normal kedua.

3NF

Semua tabel sudah memenuhi bentuk normal 3NF, karena relasi yang ada

sudah berada dalam bentuk 2NF dan tidak memuat ketergantungan

transitif.

B.2.4 Integritas Basis Data

Suatu sistem informasi dikatakan baik apabila telah mempunyai

karakteristik yang dapat memberikan suatu informasi yang cepat dan akurat.

Informasi tersebut diperolah dengan adanya perancangan dan implementasi

(74)

(keutuhan) data yang akan disimpan. Aturan integritas yang akan digunakan

oleh sistem adalah sebagai berikut :

1. Aturan Integritas Entitas(Entity Integrity Constraints)

Entitas-entitas yang terdapat dalam sistem pengelolaan obat yang di

bangun, seperti terlihat di bawah ini :

Pasien(id_pasien,id_Puskesmas,nama,alamat,umur,jns_kel,pekerjaan,temp

at_lahir,tgl_lahir)

Puskesmas (id_Puskesmas,nama,alamat,telepon)

Pegawai (id_pegawai,id_Puskesmas,nama,alamat,telp,jns_kel,

tempat_lahir,tgl_lahir,masa_kerja,jabatan,status,username,password)

Obat (id_obat, id_Puskesmas ,nama,jenis,dosis,stok)

Mempunyai (id_resep, id_obat,aturan_pakai,jumlah)

Petugas Gudang Pusat (id_PP,nama,password,username)

Resep (id_resep,id_pasien,tgl_resep)

Supply(tgl_kirim,id_produk,id_obat,id_PP,id_Puskesmas,jumlah,status,

tgl_kadaluarsa)

Admin (id_admin, id_Puskesmas, nama,password,username)

Di dalam setiap tabel terdapat kunci utama yaitu ditandai dengan garis

(75)

55

2. Aturan Domain(Domain Constraints)

a. Entitas Admin

Tabel 3.11 Aturan Domain Entitas Admin

b. Entitas Puskesmas

Tabel 3.12 Aturan Domain Entitas Puskesmas

c. Entitas Resep

(76)

d. Entitas Pegawai

Tabel 3.14 Aturan Domain Entitas Pegawai

e. Entitas Obat

Tabel 3.15 Aturan Domain Entitas Obat

f. Entitas Pasien

Tabel 3.16 Aturan Domain Entitas Pasien

(77)

57

g. Entitas Mempunyai

Tabel 3.17 Aturan Domain Entitas Mempunyai

h. Entitas Pegawai Gudang Pusat

Tabel 3.18 Aturan Domain Entitas Pegawai Gudang Pusat

i. Entitas Supply

(78)

j. Entitas Dinkes

(79)

59

3. Aturan Integritas Referensial (Referential Integrity Constraints)

Aturan Integritas Referensial pada sebuah sistem informasi

ditunjukkan pada anak panah antara tabel satu dengan tabel lain yang

mempunyai hubungan.

Pasien(id_pasien,id_Puskesmas,nama,alamat,umur,jns_kel,pekerjaan,tempat_la

hir, tgl_lahir, agama, gol_darah)

Puskesmas (id_Puskesmas,nama,alamat,telepon)

Pegawai (id_pegawai,id_Puskesmas,nama,alamat,telp,jns_kel,

tempat_lahir,tgl_lahir,masa_kerja,jabatan,status,username,password)

Resep (id_resep,id_pasien,tgl_resep)

Obat (id_obat, id_Puskesmas ,nama,jenis, stok ,dosis)

Mempunyai (id_resep, id_obat,aturan_pakai,jumlah)

Petugas Gudang Pusat (id_PP,nama,password,username)

Supply (tgl_kirim, id_produk, id_PP, id_obat , id_Puskesmas

tgl_kadaluarsa ,jumlah,status)

Admin (id_admin, id_Puskesmas ,nama,password,username)

Gambar

Gambar 2.1 Daur hidup sistem
Gambar 2.2 Siklus Informasi
Gambar 3.2 Package actor dan use case
Gambar 3.4 Pengelompokan use case dalam beberapa package
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah rangkaian proses asuhan gizi yang dimulai dari pengkajian gizi, penentuan diagnosis gizi, dan pelaksanaan intervensi gizi, kegiatan berikutnya adalah monitoring

dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Ketentraman dan

Untuk memerankan Cut Nyak Dien, tuntutan dari sutradara tidak hanya cukup dengan membaca skenario saja, tetapi harus membaca buku-buku sejarah tentang Aceh, dengan tujuan

Lebih jauh lagi, dari hasil penelitian ini saran yang dapat diberikan oleh Peneliti adalah dengan menyediakan Social Support untuk meningkatkan kualitas Perilaku Kerja mahasiswa

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mahkota Dewa Dosis Bertingkat terhadap Proliferasi Limfosit Lien pada Mencit Balb/C [Karya Tulis Ilmiah].. Semarang (Indonesia) :

Sekolah berbasis pendidikan Islam di Indonesia pada dasarnya sekolah formal yang tidak hanya mengajarkan dan menanamkan nilai religius saja, tetapi juga mengajarkan

memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah. Disamping itu juga pajak hotel dan pajak restoran merupakan sumber pendapatan daerah yang potensial untuk

Pada bagian ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga yaitu apakah metode hypnoteaching efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa