• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SPASIAL, SUBJEKTIF, DAN OBJEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS V SD BOPKRI WIROBRAJAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 20112012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SPASIAL, SUBJEKTIF, DAN OBJEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS V SD BOPKRI WIROBRAJAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 20112012"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF

DESKRIPSI SPASIAL, SUBJEKTIF, DAN OBJEKTIF DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

SISWA KELAS V SD BOPKRI WIROBRAJAN

SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Wisnu Tri Widodo

NIM : 081134185

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Karya kecilku ini kupersembahkan untuk:

™ Yesus Kristus, Sang Juru Selamatku, yang telah melimpahkan kasih-Nya setiap waktu.

™ (Alm) Bapak Suprayitno dan Ibu Paijah tercinta, yang selalu memberi semangat dan kasihnya.

™ Keluargaku Teguh, Apri, Dewi dan Florent dan keponakanku Yoga dan Tiko yang aku sayangi.

(5)

v

MOTTO

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang

ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan,

yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan

kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang

penuh harapan “

(6)
(7)
(8)

viii ABSTRAK

Tri Widodo, Wisnu. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Spasial, Subjektif Dan Objektif Dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas V SD Bopkri Wirobrajan Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012.Skripsi S1. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskripsi (spasial, objektif, dan subjektif) Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas v SD BOPKRI Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012 (3) Mengetahui apakah media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi spasial, deskripsi objektif, deskripsi subjektif siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian dilaksanakan di SD Bopkri Wirobrajan dengan jumlah siswa 20, yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Penelitian dilakukan pada bulan November sampai Desember 2011. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Bopkri Wirobrajan. Penelitian ini menggunakan media gambar sebagai alat bantu siswa menemukan ide dalam menulis paragraf deskripsi. Teknik Pengumpulan datanya dengan menggunakan alat ukur tes untuk mengetahui nilai ketuntasan siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan media gambar dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi spasial, deskripsi subjektif dan deskripsi objektif. Kentuntasan siswa sebelum tindakan adalah 30% , pada siklus I 60% siswa tuntas, dan pada siklus II meningkat menjadi 95% siswa dapat tuntas. Jadi, dapat dilihat bahwa penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampun menulis paragraf deskripsi Siswa Kelas V SD Bopkri Wirobrajan Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012.

(9)

ix ABSTRACT

Tri Widodo, Wisnu. 2012. Increasing The Writing Spatial Description Paragraph, Using Subjective and Objective Picture Media for grade 5 th Students Semester 1 th of BOPKRI Wirobrajan Elementary School Lesson 2011/2012 Thesis. School of Teacher Education Program Study, Educational Sciences Departement, Teacher Training and Education Faculty, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aim to: (1) Describe the ability of writing description paragraph (description, objective, and subjective) using picture Media for Grade 5 th students semester 1 th Lesson 2011/2012 of BOPKRI Wirobrajan Elementary School. (2) To know that picture Media get increase writing the spatial description paragraph, objective description, and subjective description for grade 5 th of BOPKRI Wirobrajan Elementary School Lesson 2011/2012

This research do at BOPKRI Wirobrajan Elementary School, with 20 students, consist of female (10) students and male (10) students. This research start on November to Desember 2011. Grade 5 th students of Bopkri Wirobrajan Elementary School is a subject to research. This research use picture Media as tools for student to found the idea for writing the description paragraph. Technique to collect the data use assessment tools of test to know the completeness (minimal criteria) value of student.

The result show that using chartta media can help the students to increasing student ability for writing discretion paragraph. The completeness (minimal criteria) value before doing this research is 30%, in the first cycle 60% students have completeness value and on the second cycle, the students completeness value increase into 90%. More over, conclude the research Action class using chartta Media is to be able increasing the ability of writing description paragraph for grade 5 th students Semester 1 th of Bopkri Wirobrajan Elementary School Lesson of 2011/2012

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan YME atas segala berkat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Spasial, Subjektif, dan Objektif dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas V SD Bopkri Wirobrajan Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012” dapat berjalan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sesuai dengan program studi yang ditempuh.

Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan FKIP USD

2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD USD, sekaligus dosen pembimbing II atas bantuan dan bimbingan yang diberikan untuk membantu saya sehingga skripsi saya dapat selesai

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd selaku dosen pembimbing I, atas bimbingan, perhatian, dan kesabaran Bapak dalam membimbing saya sehingga skripsi ini dapat selesai

(11)

xi

5. Ibu E. Rumi Riyanti, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Bopkri Wirobrajan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian. 6. Seluruh keluarga besar SD Bopkri Wirobrajan yang membantu saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapakku (alm) yang sudah tenang di surga, dan Ibuku atas segala dukungan, doa yang telah diberikan kepada penulis selama mengerjakan Tugas Akhir ini. 8. Keluarga besarku yaitu kakakku Apri, Teguh, Dewi, dan Floren yang selalu

memberikan semangat, serta kedua keponakanku Yoga dan Tiko.

9. Pak Pdt Dwi Eko Abriwiyono S.Th yang selalu mendoakan untuk kelancaran menyelesaikan skripsi ini.

10.Seseorang yang sangat aku sayangi, Cicilia Rieke A. yang telah memberikan semangat, cinta, perhatian, pengertian, dan doanya.

11.Sahabat-sahabat kostku Agung, Itok, Yuda, Bheny Anton yang selalu memberikan dukungan dan wejangannya.

12.Tante Tutik Emawati yang telah memberikan doanya dan semangat kepada penulis.

13.Keluarga Bapak A. M. Saimin, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk tinggal di Jl. STM Pembangunan No. 20C.

14.Keluarga di Pekalongan, bu dhe dan pak dhe atas doanya

15.Satrio Pinandito BK terima kasih atas pinjaman print sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya.

(12)
(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GRAFIK ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Batasan Pengertian ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

(14)

xiv

c. Kriteria Pemilihan Media Gambar ... 21

D. Hubungan Media Gambar dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf ... 22

E. Kerangka Berpikir ... 22

F. Hipotesis Tindakan ... 23

(15)

xv

G. Instrumen Penelitian ... 32

H. Kriteria Keberhasilan ... . 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 39

1. Kondisi Awal ... 40

2. Pelaksanaan Siklus I ... 40

a. Perencanaan ... 40

b. Pelaksanaan ... 41

c. Pengamatan ... 42

d. Refleksi ... 43

3. Siklus II ... 43

a. Perencanaan ... 43

b. Pelaksanaan ... 44

c. Pengamatan ... 45

d. Refleksi ... 47

B. Hasil Pelaksanaan Penelitian... 47

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(16)

xvi

DAFTAR BAGAN

(17)

xvii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kriteria Keberhasilan Peneliti ... 38

Tabel 4.1 Nilai Kemampuan Menulis Kondisi Awal ... 48

Tabel 4.2 Rekap Nilai Siswa Siklus 1 ... 50

Tabel 4.3 Rekap Nilai Siswa Siklus 2 ... 52

Tabel 4.3 Perbandingan nilai siswa pada kondisi awal, Siklus1, Siklus 2 ... 55

Tabel 4.5 Hasil Angket Respon Siswa ... . 58

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Siklus 1 dan Siklus 2. ... 60

(18)

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Nilai Rata-rata Menulis Paragraf Deskripsi Subjektif,

Spasial, dan Objektif Siklus 1 ... 51 Grafik 4.2 Nilai Rata-rata Menulis Paragraf Deskripsi Subjektif,

Spasial, dan Objektif Siklus 2 ... 54 Grafik 4.3 Hasil Menulis Paragraf Deskripsi Siswa

Kondisi Awal dan Siklus 1 ... 56 Grafik 4.4 Hasil Menulis Paragraf Deskripsi Siswa

(19)
(20)

20

Lampiran 1 Silabus ...

66

Lampiran 2 RPP ...

72

Lampiran 3 LKS ...

78

Lampiran 4 Daftar nilai kondisi awal ...

85

Lampiran 5 Daftar nilai siswa kelas siklus 1 ...

86

Lampiran 6 Daftar nilai siswa kelas siklus 2 ...

87

Lampiran 7 Perbandingan nilai siswa ...

88

Lampiran 8 Dokumentasi ...

90

Lampiran 9 Hasil kerja siswa ...

94

Lampiran 10 Aspek penilaian siklus 1 ...

95

Lampiran 11 Aspek penilaian siklus 2 ...

98

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis merupakan ciri orang terpelajar. Menulis

digunakan oleh orang terpelajar dalam mencatat atau merekam, meyakinkan,

melaporkan, memberitahu dan mempengaruhi (Morsey dalam Tarigan

1976:122). Menurut Tarigan (1986:186) kemampuan menulis para pelajar

sangat lemah. Kelemahannya terletak pada cara guru meng-ajar. Pada

umumnya guru ketika mengajar di kelas hanya memberikan materi saja tidak

ada variasi-variasi sehingga suasana pembelajaran sangat monoton sehingga

siswa dalam mengikuti pelajaran tidak fokus memperhatikan pelajaran dari

guru. Demikian halnya dengan siswa yang beranggapan bahwa mengarang

tidak penting dan mereka belum mengetahui peranan mengarang dalam

kelanjutan studi mereka. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan

memberikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pengajaran yang

telah ditetapkan. Hasil pembelajaran bahasa khususnya menulis cerita selama

ini masih belum mencapai seperti yang diharapkan. Pengajaran keterampilan

menulis cerita merupakan bagian yang penting dari pembelajaran bahasa

Indonesia, yang diberikan dengan tujuan agar siswa dapat menuangkan

gagasannya dalam bahasa tulis yang baik. Silabus pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia mengembangkan ketrampilan aspek mendengarkan,

(22)

Menulis merupakan aspek penting yang harus dikuasai oleh siswa.

Dengan menulis siswa dapat menuangkan segala keinginan hati, perasaan, di

saat susah, senang, dan kritikan. Menulis dapat dituangkan dalam berbagai

macam. Misalnya: mengarang, menulis puisi dan lain-lain. Pembelajaran

mengarang biasanya diajarkan di Sekolah Dasar. Menulis merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa

selama menuntut ilmu. Menulis dikatakan keterampilan karena diperlukan

latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus menerus. Rendahnya

keterampilan menulis cerita pada siswa Sekolah Dasar disebabkan oleh

beberapa faktor yang menyangkut siswa maupun guru, antara lain siswa

selalu pasif dalam menerima pelajaran menulis, metode yang digunakan guru

kurang menarik, sehingga siswa merasa bosan. Dalam kondisi yang demikian

siswa semakin tenggelam dalam kepasifan, siswa cenderung belajar secara

individual, menghafal konsep-konsep yang abstrak dan teoretik.

Setelah peneliti mengetahui data siswa, dari nilai ulangan Bahasa

Indonesia materi menulis paragraf deskripsi tanggal 22 November 2011,

diketahui bahwa dari 20 siswa, 14 siswa atau 60% mendapatkan nilai di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 6 siswa atau 40%

mendapatkan nilai diatas KKM, maka fokus penelitian pada karangan

deskripsi. Secara umum siswa Sekolah Dasar senang melukiskan atau

menggambarkan tentang sesuatu hal. Karangan deskripsi dipilih dan

dipertimbangkan oleh penulis karena memiliki kelebihan dibandingkan

(23)

Kemampuan mengarang pada siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan

rendah. Hal ini di sebabkan karena siswa merasa bosan dan monoton untuk

menuangkan ide, sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif dalam

memberikan tugas mengarang. Hal ini terbukti dalam pelajaran Bahasa

Indonesia materi mengarang hampir sebagian siswa mendapatkan nilai di

bawah KKM, yaitu 65. Hal ini disebabkan karena siswa dalam menuangkan

ide dalam menulis suatu karangan tidak mendiskripsikan dengan baik, dan

sering kali ide-ide dari siswa buntu untuk menuliskan yang ada dalam

imajinasi mereka. Selain itu guru dalam melatih siswa untuk belajar

mengarang tidak menggunakan media yang menarik dan kreatif dalam

pembelajaran. Adapun pihak lain yang harus membantu siswa dalam

menuangkan ide ataupun pikiran mereka dalam mengarang yaitu guru. Guru

sebagai fasilitator harus bisa membantu anak didiknya dalam kesulitan

belajar, dalam hal ini membantu siswa dalam menuangkan ide-ide kedalam

bentuk karangan. Maka dari itu, guru harus memfasilitasi dengan gambar.

Dengan gambar yang disajikan anak-anak akan merasa senang dan tidak

merasakan jenuh dalam belajar mengarang. Selain itu ide-ide dalam

menuangkan tulisan juga mudah karena dapat melihat dari media gambar

yang sudah dipersiapkan oleh guru. Media gambar yang akan di tampilkan

hendaknya diberi warna. Maka dari itu kami mengambil penerapan media

gambar dalam mengarang. Pada saat melakukan aktivitas menulis, siswa

dituntut berpikir untuk menuangkan gagasannya berdasarkan skema,

(24)

memerlukan kesungguhan untuk mengolah, menata, mempertimbangkan

secara kritis gagasan yang akan dicurahkan dalam bentuk tulisan atau

karangan. Melalui pembelajaran menulis siswa tidak hanya dapat

mengembangkan kemampuan membuat karangan, tetapi siswa juga harus

dapat menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain sehingga

menjadi sebuah karangan yang runtut.

Pada umumnya siswa mengalami hambatan ketika mereka diberi tugas

oleh guru untuk menulis. Mereka mengalami kesulitan dalam menyusun

kalimat, kurang menguasai tata bahasa, dan kurang mampu mengembangkan

kemampuan bernalar dalam berbahasa. Kesulitan tersebut menyebabkan

mereka kurang mampu menyampaikan pikiran dan gagasan dengan baik

sehingga siswa menjadi enggan untuk manulis. Salah satu cara untuk

membangkitkan semangat serta ide siswa tersebut dengan menerapkan

metode pembelajaran yang efektif untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, perlu diupayakan bentuk pembelajaran

menulis yang lebih memberdayakan siswa, yakni pembelajaran dengan

menggunakan media gambar.

Dengan menerapkan gambar yang menarik, siswa akan merasa

tertarik dan mampu mengembangkan daya imajinasi mereka dalam

mengarang sehingga nilai mengarang siswa menjadi meningkat. Penggunaan

media gambar akan lebih baik apabila ditampilkan dengan warna yang

menarik, selain itu peran guru juga ikut berpengaruh dalam ketertarikan siswa

(25)

dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya gambar keindahan pemandangan

alam sekitar, pegunungan, sawah yang menguning, petani dan hewan

peliharaannya, dan sungai yang mengalir. Gambar tersebut dapat menjadi

media pembelajaran yang baik terutama dalam menuangkan ide dan

menuliskan kalimat dalam mengarang. Penulis mengambil media gambar

dalam penelitian ini karena gambar mudah didapat, bisa mencari atau

menggambar sendiri. Selain itu juga praktis, guru tidak kesulitan dan tidak

repot untuk mendapatkan gambar yang di inginkan sehingga sebagain besar

guru bisa menggunakannya. Oleh sebab itu, penulis akan meneliti tentang

peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar.

Maka dari itu peneliti mengambil judul penelitian ini adalah “Meningkatkan

Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Spasial, Deskripsi Subjektif,

Deskripsi Objektif Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas

V SD BOPKRI Wirobrajan Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Pembatasan Masalah

Dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada, peneliti menyadari

bahwa mengatasi masalah ini membutuhkan waktu yang lama, oleh sebab itu

peneliti mengambil satu Kompetensi Dasar yaitu 4.1 Menulis karangan

berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan

penggunaan ejaan. Kemampuan mengarang ini akan dibatasi pada

(26)

C. Rumusan Masalah

Melihat latar belakang masalah yang ada, peneliti menentukan tiga

buah rumusan masalah. Ketiga rumusan masalah itu seperti dibawah ini.

1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat

meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi spasial pada siswa

kelas V SD BOPKRI Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012?

2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat

meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi subjektif pada siswa

kelas V SD BOPKRI Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012?

3. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat

meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi objektif pada siswa

kelas V SD BOPKRI Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012?

D. Batasan Pengertian

Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multi

tafsir tentang suatu istilah yang akan dipakai penulis memberikan batasan

pengertian sebagai berikut.

1. Kemampuan adalah kecakapan dalam melakukan sesuatu (KBBI, 1976).

Untuk mengetahui kemampuan hasil belajar siswa, guru melakukan

pengukuran hasil belajar siswa dengan cara mengadakan tes terhadap

siswa setelah pembelajaran.

2. Menulis adalah meletakkan simbol-simbol grafis yang menyatakan

(27)

membaca simbol-simbol grafis itu sebagai bagian penyajian satuan-satuan

ekspresi bahasa (Lado, 1994 dalam Mukhsin Ahmadi 1990 : 28).

3. Paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang

berhubungan secara utuh dan terpadu serta merupakan satu kesatuan

pikiran. Paragraf disusun secara sistematis dan mengandung satu pikiran

utama. Dengan demikian, sebuah paragraf hanya m engandung satu pikiran utam a dan beberapa pikiran pen jelas.

4. Media gambar adalah alat bantu dalam suatu kegiatan yang ada dalam

lingkungan tertentu yang diwujudkan secara visual dalm bentuk dua

dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran.

5. Deskripsi adalah sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para

penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang dibicarakan

( Keraf:1981:93).

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalahnya, tujuan penelitian ini adalah.

1. Untuk mengetahui Apakah pembelajaran dengan menggunakan media

gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi

spasial pada siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan tahhun pelajaran

2011/2012.

2. Untuk mengetahui Apakah pembelajaran dengan menggunakan media

gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi

subjektif pada siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan tahhun pelajaran

(28)

3. Untuk mengetahui Apakah pembelajaran dengan menggunakan media

gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi

objektif pada siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan tahhun pelajaran

2011/2012.

F. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Secara teroritis hasil penelitian tersebut diharapkan menambah wawasan

tentang salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan

kemampuan menulis paragraf pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Secara praktis.

a. Bagi penulis sendiri, merupakan pengalaman berharga dalam

menerapkan kegiatan mengarang dengan menggunakan media gambar.

b. Bagi guru, merupakan salah satu contoh model pembelajaran yang

dapat di kembangkan untuk materi pokok lain.

c. Untuk sekolah, laporan penelitian ini diharapkan dapat menambah

(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Penelitian Terdahulu

Ada tiga penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian

yang dilakukan peneliti masih relevan untuk dilaksanakan, yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Nugraeni (2002) dengan judul Kemampuan Siswa Kelas II SMU

N I Pakem Dalam Membuat Paragraf Deskripsi. Tujuan yang hendak dicapai oleh

peneliti ini adalah mengetahui seberapa tinggi kemapuan siswa dalam membuat

paragraf deskripsi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data

yang diperoleh dari hasil skor tes mengarang siswa berupa angka. Untuk

memperoleh data dipergunakan seperangkat soal menyusun karangan deskripsi.

Hasil yang diperoleh dari penelitiannya menunjukkan bahwa kemampuan siswa

dalam membuat paragraph deskripsi cukup dan dalam pengembangan paragraf

siswa kebanyakan menggunakan pengembangan dengan pelukisan dan perincian.

Peneliti yang dilakukan oleh Karmianah (2003) dengan judul Kemampuan

Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV, V, dan VI SD Negeri Dayu,

Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian

tersebut adalah mengetahuyi seberapa tinggi kemampuan siswa dalam mengarang

karangan deskripsi. Penelitian jenis ini termasuk dalam penelitian deskriptif

karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui status suatu gejala yang ada,

yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Untuk

memperoleh data dipergunakan seperangkat soal menyusun karangan deskripsi.

(30)

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan

deskripsi kelas IV hamper sedang, kelas V cukup, dan kelas VI cukup baik.

Peneliti yang ketiga yaitu penelitian yang dilaksanakan oleh B. Triweningastuti

Handayani (2003) dengan judul Perbedaan Kemampuan Menilis Karangan

Eksposisi Berdasarkan Gambar Dengan Kerangka Karangan Pada Siswa Kelas V

dan VI SD Yos Sudarso dan SD Harumanis, Subang, Jawa Barat. Tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian tersebut adalah mengetahui seberapa tinggi

kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi berdasrakan gambar dan

kerangka karangan serta apakah ada perbedaan kemampuan siswa antara siswa

yang menulis karangan eksposisi dengan gambar dan kerangka karangan.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif karena data yang

diperoleh berupa angka. Untuk memperoleh data dipergunakan seperangkat soal

menyusun karangan eksposisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

kemampuan menulis karangan eksposisi siswa swedang dan ada perbedaan yang

signifikan dalam menulis karangan eksposisi. menulis karangan eksposisi

berdasarkan gambar lebih baik daripada menulis karangan esksposisi berdasarkan

kerangka karangan.

Diharapkan ketiga penelitian di atas dapat memberikan gambaran pada

pembaca bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini masih

relevan, dan masih berguna untuk diteliti lanjut. Hal ini diharapakan dapat

bermanfaat bagi guru dalam menentukan metode dan teknik pembelajaran guna

(31)

B.Kemampuan Mengarang

1. Pengertian Kemampuan

Kemampuan adalah kecakapan dalam melakukan sesuatu (KBBI,

1976). Untuk mengetahui kemampuan hasil belajar siswa, guru melakukan

pengukuran hasil belajar siswa dengan cara mengadakan tes terhadap

siswa setelah pembelajaran.

2. Pengertian Menulis

Menulis adalah meletakkan simbol-simbol grafis yang menyatakan

pemakaian suatu bahasa sedemikian rupa sehingga orang lain dapat

membaca simbol-simbol grafis itu sebagai bagian penyajian satuan-satuan

ekspresi bahasa (Lado, 1994 dalam Mukhsin Ahmadi 1990:28). Menulis

merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan sehingga

pembelajarannya perlu dilakukan secara berkesinambungan sejak sekolah

dasar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa menulis merupakan dasar

atau bekal belajar menulis di jenjang berikutnya. Menurut Henry Guntur

Tarigan (1982:3), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara

tatap muka dengan orang lain.

Slamet (2008:96) mengatakan bahwa menulis merupakan kegiatan

menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal

yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca

dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Melalui tulisan, seseorang

(32)

berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan, sampai

pengungkapan perasaan seseorang. Dengan menulis, seseorang dilatih

untuk menghubungkan gagasan yang satu dengan yang lain, merencanakan

kerangka uraian yang sistematis dan logis, serta menimbang-nimbang kata

yang tepat. Apabila kegiatan menulis dilakukan terus menerus, daya pikir,

kemampuan, dan kemampuan khayal, sampai tingkat kecerdasan

seseorang akan bertambah.

Menurut Robert Lado (dalam Suriamiaharja, 1996:1), “Menulis

adalah menempatkan symbol-simbol grafik yang menggambarkan suatu

bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang

lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol – simbol grafiknya”.

Pendapat itu sejalan dengan pendapat Rahmina (1997:3) menulis

merupakan kegiatan mengungkapkan ide, gagasan, atau emosi secara

tertulis. Lain halnya dengan pendapat Widyamartaya (1990:9) berpendapat

bahwa menulis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis

kepada pembaca untuk dipahami secara tepat seperti yang dimaksud oleh

pengarang. Dengan demikian, bahasa yang teratur merupakan cermin

pikiran yang teratur pula, hal ini karena bahasa yang dipergunakan dalam

menulis dapat menggambarkan suasana hati atau pikiran penulis, sehingga

melalui bahasa seseorang dapat menuangkan isi hati atau pikirannya.

Berdasarkan pada beberapa pandangan tentang pengertian menulis

(33)

kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya

melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.

3. Mengarang

a. Pengertian mengarang

Mengarang merupakan sebuah karya tulis yang mengungkapkan

buah pikiran melalui tulisan. Mengarang adalah ungkapan tentang

sesuatu secara jujur, tanpa rasa emosional yang berlebih-lebihan,

realistis dan tidak menghambur-hamburkan kata secara tak perlu.

Pengungkapan mesti harus jelas dan teratur, sehingga meyakinkan para

pembaca. Maka uraian harus mencerminkan, bahwa pengarang

sungguh-sungguh mengerti atau menghayati apa yang sedang diuraikan

itu.

b. Kriteria mengarang yang baik

1) Adanya kesesuaian judul dengan isi

2) Isi gagasan yang dikemukakan dapat dimengerti pembaca

3) Organisasi isi karangan baik

4) Tata bahasa baku

5) Ejaan dan tanda baca benar

c. Unsur-unsur mengarang

1) Topik

Menurut Akhadiah dkk (1989:9), “Topik ialah pokok

pembicaraan dalam keseluruhan karangan yang akan digarap.”

(34)

dalam karangan.

2) Judul karangan

Judul karangan merupakan nama atau semacam label yang

diberikan pada sebuah karangan. Judul merupakan hal yang

berbeda dengan topik. Jika topik merupakan hal yang dibahas

dalam keseluruhan karangan, maka judul hanya merupakan nama

dari sebuah karangan yang belum tentu benar-benar dibahas dalam

karangan (Akhadiah dkk, 1989:9).

3) Paragraf

Paragraf merupakan karangan yang paling singkat atau

pendek. Sebuah paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang

saling berhubungan dan hanya membicarakan satu gagasan pokok

saja (Akhadiah dkk, 1992:111).

Paragraf juga merupakan inti penuangan gagasan dalam

sebuah karangan. Dalam sebuah paragraf, gagasan-gagasan

gagasan yang dituliskan didukung oleh semua kalimat paragraph

tersebut, baik kalimat utama, kalimat topik, kalimat-kalimat

penjelas, hingga kalimat penutup (Akhadiah dkk, 1992:144).

(35)

deskripsi.Pola pengembangan paragraph deskripsi sebagai berikut.

a.Paragraf deskripsi spasial menggambarkan objek kusus ruangan,

benda atau tempat.

b.Paragraf deskripsi subjektif menggambarkan objek seperti tafsiran

atau kesan perasaan penulis.

c. Paragraf deskripsi objektif menggambarkan objek dengan apa

adanya atau sebenarnya.

4) Kalimat

Kalimat merupakan sekelompok kata yang merupakan

suatu kesatuan yang mengutarakan suatu pikiran atau perasaan

(Poerwadarminta, 1989:473). Suatu pikiran atau perasaan dapat

diungkapkan dengan hanya dengan sebuah kalimat.

5) Kata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:451), kata

merupakan satuan bahasa terkecil, sedangkan Akahadiah dkk

(1992:63). memberi penjelasan kata sebagai “unsure bahasa yang

diucapkan atau ditulis yang merupakan perwujudan kesatuan

perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Kata

merupakan penyusun utama dalam sebuah kalimat.

d. Bentuk karangan

Para ahli bahasa lazimnya membedakan karangan menjadi

empat bentuk yaitu: karangan berbentuk narasi (cerita), bentuk

(36)

(lukisan)

1) Karangan Narasi

Hadi Nafiah (1988:66) menyatakan bahwa karangan narasi

adalah karangan yang menceritakan satu atau beberapa kejadian

dan bagaimana berlangsungnya kejadian atau peristiwa tersebut,

dan kejadian itu biasanya di susun menurut waktu (kronologis).

2) Karangan Eksposisi

Menurut Nataia (1983:20) karangan eksposisi adalah

karangan yang berisi penjelasan, keterangan atau pengembangan

gagasan. Dalam paparan penulisan ingin menjelaskan sesuatu

kepada pembaca. Semua fakta dan bahan yang didapat kita

kumpulkan kita susun supaya masalah yang dihadapi jelas bagi

pembaca.

3) Karangan Argumentasi

Natia (1981:21) memberi batasan argumentasi atau

persuasi,”karangan yang mengemukakan alasan, contoh bukti yang

kuat serta meyakinkan, sehingga pembaca akan terpengaruh dan

membenarkan pendapat, gagasan, sikap dan keyakinan pengarang”.

4) Karangan Deskripsi

Menurut Keraf (1981:93) sebuah bentuk tulisan yang

bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan

perincian-perincian dari obyek yang dibicarakan. Dalam deskripsi penulis

(37)

dan perasaannya kepada pembaca sehingga menciptakan atau

memungkinkan terciptanya daya khayal (imaginasi) pada para

pembaca, seolah-olah mereka melihat sendiri obyek tadi secara

keseluruhan sebagai yang dialami secara fisik oleh penulisnya.

C.Media Pembelajaran

1. Pengertian Media

Penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi

kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi

kualitas hasil belajar siswa. Apabila guru dalam mengajar mempergunakan

media maka pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar dan siswa tidak mudah bosan.

Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk

menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber

(resource) kepada penerimanya (receive). Dalam dunia pengajaran pada

umumnya pemberi pesan atau informasi adalah guru; sedangkan penerima

informasinya adalah siswa (Soeparno, 1988:1).

Media merupakan alat bantu dalam suatu kegiatan yang ada dalam

lingkungan kegiatan tertentu. Media pendidikan merupakan suatu bagian

integral dari proses pendidikan di sekolah yang menjadi suatu bidang yang

harus dikuasai oleh setiap guru professional (Hamalik, 1986:11). Media

pendidikan adalah alat, metode, dan teknik mengajar yang dapat

(38)

Alat peraga dapat memberi gagasan dan dorongan kepada guru

dalam mengajar anak-anak sekolah dasar. Sehingga tidak tergantung pada

gambar dalam buku teks, tetapi dapat lebih kreatif dalam mengembangkan

alat peraga agar para murid menjadi senang belajar.. Jadilah kelebihan alat

peraga visual khususnya sebagai salah satu dari media pembelajaran yang

efektif Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu

yang dapat dijadikan sebagai penyalur guna mencapai tujuan pengajaran.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti

yang sangat penting, karena dapat mewakili apa yang kurang mampu guru

ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan

bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Namun perlu diingat ,

bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan

dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu ,

tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk

menggunakan media.

2. Media Gambar

a. Pengertian Media Gambar

Gambar adalah sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam

bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran (Hamalik,

1994:43). Gambar-gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan

pemandangan dalam hal bentuk, rupa, dan ukuran relatif terhadap

lingkungan yang praktis bagi komunikasi. Media gambar erat

(39)

Gambar merupakan alat visual yang penting dan mudah didapat.

Gambar dianggap penting karena dapat memberi penggambaran visual

yang konkret tentang masalah yang digambarnya. Gambar dapat

membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung

di dalamnya dengan jelas atau lebih jelas dari pada yang diungkapkan

oleh kata-kata, baik yang ditulis maupun yang diucapakn. Selain itu

gambar mudah didapat.

Diantara media pembelajaran, media gambar adalah media yang

paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai

gambar dari pada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan

sesuai dengan persyaratan yang baik,sudah tentu akan menambah

semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Gambar yang

berwarna-warni dapat membuat murid dalam belajar bahasa menjadi

semangat. Gambar ini dapat menerjemahkan konsep abstrak menjadi

lebih realistis dan berwujud, sehingga murid tidak hanya

membayangkan saja. Dengan mengambil gambar-gambar dari surat

kabar, majalah dan kalender tentu tidak membutuhkan biaya mahal.

Disamping itu suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan ini

dapat dilakukan disemua tingkatan Sekolah Dasar

b. Jenis Media Gambar

Jenis-jenis media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu

sebagai berikut :

(40)

Audio berkaitan dengan indera pendengaran. Media audio

ini berfungsi sebagai penyalur pesan audio dari sumber ke

penerima pesan. Ada pun contoh dari media audio tersebut yaitu;

cassete tape recorder (alat perekam yang menggunakan pita dalam

kaset), radio, dan laboratorium bahasa.

2) Media Visual

Visual berkaitan dengan indera penglihatan. Media visual

ini berfungsi untuk mengembangkan imajinasi anak, membantu

meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak.

Media visual terdiri dari media visual diam dan media visual gerak.

Media visual diam misalnya gambar, foto, peta, poster, bagan,

grafik, dll. Media visual gerak misalnya film bisu.

3) Media Audio Visual

Media audio visual adalah gabungan dari media audio dan

visual. Media audio visual tidak saja menyampaikan pesan yang

rumit, tetapi juga lebih realistis. Media audio visual contohnya:

film, televisi, video.

4) Media Serbaneka

Media serbaneka adalah media-media yang dapat

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang tidak dapat

digolongkan ke dalam media audio, media visual dan audio visual.

Contoh dari media serbaneka adalah papan tulis, media tiga

(41)

c. Kriteria Pemilihan Media Gambar

Ada pun kriteria-kriteria yang perludiperhatikan dalam memilih

media gambar yang baik sebagai berikut (Hamalik, 1986: 85) :

1. Keaslian Gambar

Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat

keadaan atau benda yang sesungguhnya.

2. Kesederhanaan

Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan

tertentu, dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai anak-anak

menjadi bingung dan tidak tertarik dengan gambar tersebut.

3. Bentuk Item

Hendaknya pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tepat

tentang objek-objek dalam gambar.

4. Perbuatan

Gambar hendaknya menunjukan hal yang sedang melakukan

suatu perbuatan. Anak-anak lebih tertarik dan akan lebih memahami

gambar-gambar yang kelihatannya sedang bergerak.

5. Fotografi

Anak-anak lebih tertarik pada gambar-gambar yang nilai

fotografinya tinggi. Kekurangan dalam hal pengalaman fotografis

(42)

6. Artistik

Segi artistik pada umumnya turut mempengaruhi nilai-nilai

gambar itu. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan

tujuan yang hendak dicapai.

D.Hubungan Media Gambar dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis

Paragraf

Adapun hubungan media gambar dalam meningkatkan kemampuan

menulis paragraf yaitu

1. Media gambar dapat membantu siswa untuk berimajinasi dalam membuat

suatu karangan.

2. Dapat menumbuhkan motivasi dalam pembelajaran sehingga siswa tidak

merasakan bosan dan jenuh.

E.Kerangka Berpikir

Penggunaan media dalam suatu kegiatan belajar mengajar bertujuan

agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien

dengan demikian mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Seorang guru harus

berusaha agar materi yang diberikan atau disampaikan oleh guru dapat

diserap, dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik. Untuk

memudahkan siswa dalam menyerap, mengerti dan memahami dalam setiap

(43)

siswa dapat sebanyak mungkin menggunakan alat indera yang mereka miliki

secara semaksimal mungkin.

Demikian juga penggunaan media gambar dalam suatu proses

belajar mengajar bertujuan untuk membantu siswa menuangkan imajinasi

mereka dalam karangan yang mereka buat. Media gambar merupakan salah

satu media yang sangat diminati oleh anak-anak, termasuk juga siswa-siswi

sekolah dasar. Selain siswa juga lebih tertarik, dan dengan ketertarikannya

tersebut diharapkan siswa juga akan lebih mudah untuk membuat karangan

dengan bantuan media gambar.

F.Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian ini adalah:

1. Media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf

deskripsi spasial pada siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan tahun

pelajaran 2011/2012.

2. Media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf

deskripsi subjektif pada siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan tahun

pelajaran 2011/2012.

3. Media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf

deskripsi objektif pada siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan tahun

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), Kasihani Kasbolah, (2001:11) menyatakan Penelitian tindakan kelas

adalah penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah

dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah

tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

Data yang diperoleh berupa karangan deskripsi dengan menggunakan gamabr

dan kerangka karangan dari siswa, yang kemudian karangan tersebut

dianalisis dan diberi skor. Skor hasil analisis itu diolah menjadi nilai jadi

untuk memperoleh hasil akhir penelitian.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran

2011/2012 di SD BOPKRI Wirobrajan, Yogyakarta. Subyek Penelitian

adalah siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan Tahun pelajaran 2011/2012

yang berjumlah 20 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa

perempuan.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa jauh hasil

belajar siswa SD BOPKRI Wirobrajan Tahun pelajaran 2011/2012 dalam

menulis paragraf deskripsi dengan benar melalui penggunaan media gambar.

(45)

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan terbagi ke dalam empat tahap, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Perencanaan merupakan

langkah-langkah berupa perencanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh

peneliti dengan mempertimbangkan kejadian yang ada di lapangan. Tindakan

merupakan suatu kegiatan yang telah direncanakan secara sistematis untuk

mengatasi permasalahan yang ada di lapangan. Observasi merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati gejala-gejala yang

muncul pada obyek penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan refleksi

adalah kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengevaluasi kegiatan

penelitian yang telah dilakukan. Alur pelaksanaan kegiatan penelitian

tindakan kelas dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Bagan 1. Alur penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, 2006:16)

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi Pelaksanaan

(46)

Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahap, berikut

diuraikan tahapan kegiatan yang dilakukan dalam tiap siklus.

D. Rencana Tindakan

1. Persiapan:

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD BOPKRI Wirobrajan.

b. Melakukan observasi pada siswa kelas V untuk mengetahui

kemampuan siswa.

c. Identifikasi masalah.

d. Perumusan masalah.

e. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus.

f. Penyusunan silabus, RPP, instrumen penelitian.

g. Menyiapkan kisi-kisi dan soal tes untuk instrument

2. Rencana Tindakan setiap siklus

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memerlukan tindakan

untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan

dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau

meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasihani Kasbolah, 2001 : 11).

Dalam penelitian ini peneliti akan melaksanakan 2 siklus dimana

setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan masing-masing pertemuan terdiri

dari 3 jam pelajaran (3 jp). Adapun perencanaan setiap siklusnya adalah

(47)

Siklus I

a. Perencanaan

i) Mengidentifikasi masalah dan menetapkan alternatif pemecahan

masalah.

iii) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM.

iv) Menentukan materi pokok pembelajaran.

v) Mengembangkan skenario pembelajaran.

vi) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran.

vii) Mengembangkan format penilaian.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan siklus I, peneliti menerapkan tindakan

bertolak dari perencanaan yang telah dibuat dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

i) Pertemuan pertama (3jp)

1. Siswa mempersiapkan alat tulis dan buku catatan.

2. Siswa menyimak apersepsi dari guru.

3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kaidah menulis

karangan deskripsi.

4. Siswa membaca sebuah karangan,setelah itu bercerita tentang

pengalaman pribadi dan mencatat pokok-pokok pikiran dari

pengalaman pribadi dari pokok-pokok pikiran dikembangkan

menjadi paragraf, kemudian menentukan judul yang sesuai dengan

(48)

5. Siswa diberi latihan untuk mengamati lingkungan sekitar dan

mencatat pokok pikiran setelah itu dikembangkan menjadi

paragraf.

6. Secara singkat, kegiatan siswa pada tahap ini adalah siswa diajak

untuk mengamati lingkungan sekitar dan mencatat pokok pikiran

yang dikembangkan menjadi paragraph yang baik sehingga

berbentuk suatu karangan yang baik.

c. Pengamatan

Dalam kegiatan pengamatan, peneliti mencatat temuan-temuan

yang ada selama proses belajar mengajar tesebut. Hasil analisis

diperoleh dari siswa. Dalam hal ini data yang dianalisis mencakup :

1) Kesesuaian isi karangan dengan gambar atau judul.

2) Kelengkapan kerangka karangan

d. Refleksi

Pada tahap akhir siklus I yaitu melakukan refleksi. Dalam

refleksi ini peneliti akan memperbaiki dari pengalaman siklus I. Adapun

kegiatan refleksi pada siklus I, yaitu :

1) Melakukan evaluasi terhadap hasil temuan-temuan selama proses

belajar mengajar.

2) Melaksanakan pertemuan untuk mendiskusikan dengan teman

sejawat tentang temuan-temuan yang diperoleh dalam proses

belajar mengajar.

(49)

Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus ke-2 ini meliputi kegiatan identifikasi

masalah dan mencari alternatif pemecahannya berdasarkan hasil

evaluasi pada siklus pertama.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan siklus 2, peneliti menerapkan tindakan

bertolak dari perencanaan yang telah dibuat dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Pertemuan pertama (3jp)

i. Mengorganisasi siswa di kelas.

ii. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

iii. Menyampaikan materi pembelajaran.

iv. Mendengarkan penjelasan guru tentang kaidah menulis karangan

deskripsi.

v. Siswa mengamati gambar mengenai pemandangan alam yang

sudah tersedia,setelah itu di catat pokok pikiran dan

dikembangkan kedalam suatu paragraf.

vi. Suatu paragraf yang menjadi karangan diberi judul yang sesuai

dengan gambar atau isi karangan.

vii. Secara singkat, kegiatan siswa pada tahap ini adalah siswa diajak

(50)

dikembangkan menjadi paragraph yang baik sehingga berbentuk

suatu karangan yang baik dengan bantuan media gambar.

c. Pengamatan

Dalam kegiatan pengamatan, peneliti mencatat temuan-temuan

yang ada selama proses belajar mengajar tersebut. Hasil analisis

diperoleh dari siswa. Dalam hal ini data yang dianalisis mencakup :

1) Kesesuaian isi karangan, judul dan gambar.

2) Kelengkapan kerangka karangan.

3) Penggunaan tanda baca sesuai dengan EYD.

d. Refleksi

Pada tahap akhir siklus 2 yaitu melakukan refleksi. Dalam

refleksi ini peneliti akan memperbaiki dari pengalaman siklus 2.

Adapun kegiatan refleksi pada siklus 2, yaitu :

1) Melakukan evaluasi terhadap hasil temuan-temuan selama proses

belajar mengajar.

2) Melaksanakan pertemuan untuk mendiskusikan dengan teman

sejawat tentang temuan-temuan yang diperoleh dalam proses

belajar mengajar.

3) Melakukan kesimpulan hasil penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Arikunto (1998:114) menyatakan Data adalah segala fakta dan angka

(51)

rata-rata mengarang siswa baik, maka kemampuan mengarang siswa dapat

dikatakan baik, begitu pula sebaliknya. Untuk mengetahui kemampuan

mengarang siswa maka diperlukan tes mengarang dengan instrumen yang

baik sehingga nilai yang didapat merupakan nilai yang benar-benar

mencerminkan kemampuan mengarang siswa yang sebenarnya.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik tes.

Tes ini berupa tes menulis karangan deskripsi denagn menggunakan karangan

dan dengan media gambar. Langkah-langkah pengumpulan data.

1. Memberikan soal kepada siswa berupa perintah untuk menulis paragraf

deskripsi

2. Mengumpulkan data berupa paragraf deskripsi.

3. Memberi penilaian pada karangan berdasarkan aspek penilaian dan

mengolah data skor mentah hasil karangan menjadi nilai jadi.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif.

Data kuantitatif diperoleh dari hasil menulis paragraf deskripsi.

Kemampuan menulis dinyatakan dalam nilai yang diperoleh melalui

langkah-langkah berikut ini:

1. Menghitung skor yang diperoleh masing-masing siswa dalam persen

total nilai yang di peroleh siswa

(52)

2. Menghitung nilai rata-rata

Diperoleh dengan membagikan jumlah nilai seluruh siswa dengan jumlah

siswa.

N =

N : Nilai Rata-rata

∑N : Nilai seluruh siswa

3. Uji normalitas data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data

yang diperoleh peneliti. Jika data diperoleh adalah normal maka peneliti

melakukan uji t.

4. Uji t

Uji t digunakan untuk membandingkan kondisi awal dengan kondisi akhir.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan antara kemampuan siswa sebelum dan sesudah pembelajarannya

menggunakan media kartu kata. Menurut Hartono (2004: 181) rumus uji t

adalah sebagai berikut:

⎟⎟

G. Instrumen Penelitian

Instrument dalam penelitian ini adalah soal tes evaluasi yang berupa

(53)

a. Aspek penilaian

Kriteria Penilaian Tes Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi

No Aspek Penilaian (1)

1. Kesesuain judul dengan isi

a. sangat sesuai

4. Kerapian tulisan

(54)

a. sangat sesuai

7. Keterlibatan pancaindera

a. sangat tepat

8. Menunjukkan objek yang

ditulis

9. Memusatkan uraian pada

objek yang ditulis

(55)

e. tidak tepat 0-3 Sangat kurang

10. Kesan hidup

a. sangat sempurna

b. sempurna

c. cukup sempurna

d. kurang sempurna

e. tidak sempurna

Keterangan pedoman penilaian tes keterampilan menulis paragraf deskripsi

sebagai berikut.

1. Kesesuain judul dengan isi

a. sangat sesuai : isi sangat sesuai dengan judul, sangat sesuai dengan objek

yang diamati, dan sangat jelas.

b. sesuai : isi sesuai dengan judul, sesuai dengan objek yang diamati, dan

cukup jelas.

c. cukup sesuai : isi cukup sesuai dengan judul, cukup sesuai dengan objek

yang diamati, dan cukup jelas.

d. kurang sesuai : isi kurang sesuai dengan judul, sesuai dengan objek yang

diamati, dan kurang jelas.

e. tidak sesuai : isi tidak sesuai dengan judul, tidak sesuai dengan objek yang

diamati, dan tidak jelas.

2. Diksi (pemilihan kata)

a. sangat tepat : pilihan kata tepat dengan isi paragraf, baik, dan mudah

dipahami.

(56)

c. cukup tepat : tata kalimat cukup tepat, dan unsur-unsurnya cukup jelas.

d. kurang tepat : tata kalimat kurang tepat, dan unsur-unsurnya kurang jelas.

e. tidak tepat : tata kalimat tidak tepat, dan unsur-unsurnya tidak jelas.

3. Ejaan dan tanda baca

a. sangat tepat : tidak ada kesalahan ejaan dan tanda baca.

b. tepat : jumlah kesalahan antara 1 sampai 3

c. cukup tepat : jumlah kesalahan antara 4 sampai 7.

d. kurang tepat : jumlah kesalahan lebih dari 7.

e. tidak tepat : semua penggunaan ejaan dan tanda baca salah.

4. Kerapian tulisan

a. sangat rapi : tulisan mudah dibaca, jelas maksudnya, dan rapi.

b. rapi : tulisan masih dapat dibaca, jelas maksudnya, dan rapi.

c. cukup rapi : tulisan masih dapat dibaca, cukup jelas maksudnya, dan cukup

rapi.

d. kurang rapi : tulisan masih dapat dibaca, kurang jelas maksudnya, dan tidak

rapi.

e. tidak rapi : tulisan kurang bisa dibaca, tidak jelas, dan tidak rapi.

5. Kohesi dan koherensi

a. sangat sesuai : tata kalimat sangat sesuai dan sempurna.

b. sesuai : tata kalimat sesuai dan sempurna.

c. cukup sesuai : tata kalimat cukup sesuai dan kurang jelas.

d. kurang sesuai : tata kalimat kurang sesuai dan kurang jelas.

(57)

6. Imajinasi

a. sangat sesuai : kualitas pengolahan idenya sangat sesuai.

b. sesuai : kualitas pengolahan idenya sesuai.

c. cukup sesuai : kualitas pengolahan idenya cukup sesuai.

d. kurang sesuai : kualitas pengolahan idenya kurang sesuai

e. tidak sesuai : kualitas pengolahan idenya tidak sesuai.

7. Keterlibatan pancaindera

a. sangat tepat : melibatkan semua indera.

b. tepat : melibatkan empat indera.

c. cukup tepat : melibatkan tiga indera.

d. kurang tepat : melibatkan dua indera.

e. tidak tepat : melibatkan satu indera.

8. Menunjukkan objek yang ditulis

a. sangat tepat : menunjukkan objek secara keseluruhan.

b. tepat : menunjukkan warna, letak, dan kondisi objek.

c. cukup tepat : menunjukkan letak dan warna objek.

d. kurang tepat : menunjukkan letak objek.

e. tidak tepat : tidak menunjukkan objek secara keseluruhan.

9. Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

a. sangat tepat : uraian sangat terpusat pada objek yang ditulis.

b. tepat : uraian sedikit melibatkan objek yang lain.

c. cukup tepat : setengah tulisan melibatkan objek yang lain.

(58)

e. tidak tepat : uraian tidak menunjukkan objek apapun.

10. Kesan hidup

a. sangat sempurna : melukiskan objek tulisan secara nyata dan sempurna.

b. sempurna : melukiskan objek sempurna.

c. cukup sempurna : melukiskan objek cukup sempurna.

d. kurang sempurna : melukiskan objek kurang sempurna.

e. tidak sempurna : melukiskan objek tidak sempurna.

H. Kriteria Keberhasilan

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis paragraf deskripsi. Dari hal tersebut, maka hasil penelitian yang

diharapkan adalah sebagai berikut :

Tabel III.1

Kriteria Keberhasilan Penelitian No Peubah Indikator Kondisi

awal

(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dikemukakan tentang proses penelitian yang telah

dilakukan. Adapun hal-hal yang diuraikan meliputi deskripsi pelaksanaan

penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di SD BOPKRI Wirobrajan Yogyakarta.

Sekolah ini terletak di Jalan Piere Tendean No 55 Kecamatan Wirobrajan,

Kabupaten/Kota Yogyakarta. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan selama 3

minggu yaitu mulai tanggal 22 November 2011 hingga tanggal 10 Desember

2011, yang terbagi dalam 2 siklus. Kelas yang menjadi subyek penelitian

tindakan kelas ini adalah kelas V dengan jumlah siswa 20 yang terdiri dari 10

siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan media gambar sebagai bahan

pembelajarannya. Evaluasi dari penelitian ini adalah keseluruhan pembelajaran

menulis paragraf. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini apabila hasil belajar

menulis paragraph deskripsi dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan.

Adapun penjelasan pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dapat diuraikan

berikut ini.

(60)

1. Kondisi awal

Kondisi awal untuk mengetahui kemampuan awal, dilaksanakan

pada hari Selasa, tanggal 22 November 2011 selama 2 jam pelajaran (2 x

35 menit). Tes kemampuan awal ini berguna untuk mengukur sejauh mana

kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Selain

itu, dengan diadakan tes kemampuan awal peneliti juga dapat mengetahui

seberapa banyak siswa yang mampu maupun siswa yang tidak tuntas

dalam penguasaan kemampuan menulis paragraf deskripsi. Setelah

mengetahui kemampuan awal siswa maka peneliti mempersiapkan

tindakan pembelajaran pada siklus I.

2. Pelaksanaan Siklus I

Siklus pertama terdiri dari 4 tahap yaitu: (a) perencanaan, ( b) pelaksanaan

tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Setiap tahapan diuraikan sebagai

berikut.

a. Perencanaan

Pada pembelajaran sebelumnya, yang dilakukan oleh guru, pembelajaran

menulis paragraf deskripsihanya dengan metode ceramah tanpa bantuan media

apapun. Diharapkan adanya media gambar yang ditampilkan pada pembelajaran

dapat meningkatkan pembelajaran paragraf deskripsi. Pada tahap perencanaan,

peneliti mempersiapakan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKS,

(61)

b. Pelaksanaan

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 29 November 2011

selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit). Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

adalah sebagai berikut.

Langkah-langkah pembelajaran pada siklus pertama adalah sebagai

berikut.

1) Kegiatan Awal

a) Guru mengucapkan salam pembuka

b) Guru mengisi daftar hadir siswa

c) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai peristiwa

mengesankan yang pernah dialami siswa (apersepsi).

d) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang

dilakukan.

e) Siswa mendengarkan penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari.

f) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

a) Siswa mencatat hal penting yang disampaikan oleh guru

b) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang kaidah penulisan

paragraf deskripsi yang benar.

c) Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa dalam satu kelompok

d) Siswa dalam berkelompok berdiskusi dan mengamati mengenai paragraf

(62)

e) Siswa berkelompok mengerjakan latihan untuk menulis paragraf deskripsi

dengan benar

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran pada hari itu

b) Siswa dan guru merefleksi kegiatan belajar pada hari itu.

c) Guru mengucapkan salam penutup.

c. Pengamatan

Dalam tahapan ini, peneliti mengamati proses kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh siswa saat mengikuti pelajaran menulis paragraf deskripsi dengan

menggunakan media gambar. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan yang

dilakukan adalah sebagai berikut.

a) Semua siswa merasakan senang dengan media gambar yang ditampilkan

oleh peneliti

b) Siswa menjadi menemukan banyak hal yang dapat dideskripsikan menjadi

paragraf

c) Kebebasan mengeluarkan imajinasi bersama kelompok dengan menulis atau

bercerita membuat suasana kelas menjadi ramai.

d) Alokasi waktu untuk berdiskusi dalm kelompok kurang mencukupi.

Pada tahap pembelajaran siklus I, peneliti telah mengambil data kuantitatif

menulis paragraf deskripsi siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan. Pengumpulan

data kuantitatif dilakukan dengan memberikan tes menulis paragraf deskripsi

dengan beberapa macam gambar, dan dinilai sesuai dengan instrumen yang telah

(63)

bahwa nilai rata-rata menulis paragraf siswa meningkat dari kondisi awal atau

kondisi menulis paragraf deskripsi siswa sebelum dibantu dengan media gambar.

d. Refleksi

Tahap terakhir dari siklus I adalah tahapan refleksi. Setelah melaksanakan

tindakan pada siklus I, peneliti melanjutkan dengan refleksi untuk mengetahui

kekurangan dan kelebihan siklus I. Peneliti mengambil hasil observasi dan hasil

menulis paragraf deskripsi sebagai bahan mengarang. Observasi dilakukan ketika

pembelajaran berlangsung, sedangkan tes dilakukan di akhir pembelajaran siklus

I. Hal-hal yang ditemukan selama proses pembelajaran berlangsung, sebagai

berikut:

a) Terjadi peningkatan kemampuan menulis paragraf deskripsi, meskipun nilai

rata-rata menulis paragraf deskripsi siswa belum mencapai KKM 65.

b) Media gambar sudah mampu membantu siswa berimajinai membuat

paragraf deskripsi, tetapi siswa belum mampu merasakan rangsangan indera

yang diperoleh melalui gambar.

c) Bahasa yang digunakan masih lugas, artinya siswa belum mampu menggali

lebih dalam emosi setiap kalimat yang sesungguhnya dapat dituang siswa

dalam bentuk bahasa kiasan.

3. Siklus II

Siklus kedua terdiri dari 4 tahap yaitu: (a) perencanaan, ( b) pelaksanaan

tindakan, (c) observasi, dan (d) refleksi. Setiap tahapan diuraikan sebagai berikut.

(64)

Siklus kedua dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan. Pada tahap ini

peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKS,

media pembelajaran (Media gambar), serta alat pendukung lain yang diperlukan.

Kompetensi yang akan dicapai adalah membuat paragraf yang baik dan benar

dengan memperhatikan tanda baca yang benar. Tujuan pembelajaran adalah siswa

dapat lebih memahami isi gambar yang dituangkan dalam beberapa kalimat yang

dapat digabungkan menjadi paragraf yang baik.

b. Pelaksanaan

Siklus kedua dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 15 Desember 2011

selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit). Proses pembelajaran menyimak mengacu

pada RPP siklus dua yang telah dipersiapkan.

Pembelajaran berlangsung sesuai dengan pedoman perencanaan

pembelajaran yang telah direncanakan yaitu peningkatan kemampuan menulis

paragraf deskripsi siswa dengan bantuan media gambar. Pada siklus ini siswa

telah mampu berimajinasi untuk meningkat kepekaan indrawi siswa dengan

bantuan media gambar. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pada siklus dua

adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan Awal

Langkah-langkah pembelajaran pada siklus pertama adalah sebagai berikut:

a) Guru mengucapkan salam pembuka

b) Guru mengisi daftar hadir siswa

c) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai pembelajaran

(65)

d) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang

dilakukan.

e) Siswa mendengarkan penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari.

f) Siswa mencatat kompetensi akan dicapai dalam pembelajaran yang

disampaikan oleh guru..

2) Kegiatan Inti

a) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kaidah dalam penulisan

paragraf deskripsi yang benar

b) Siswa mencatat macam-macam paragraf deskripsi yang telah disampaikan

oleh guru.

c) Siswa membentuk kelompoknya sendiri

d) Siswa dalam berkelompok berdiskusi dan mengamati mengenai paragraf

deskripsi yang benar, yang telah dibagikan oleh guru.

e) Siswa berkelompok mengerjakan latihan untuk menulis paragraf deskripsi

dengan benar

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran pada hari itu

b) Siswa dan guru merefleksi kegiatan belajar pada hari itu.

c) Guru mengucapkan salam penutup.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran menyimak berlangsung

yang meliputi pengamatan selama proses menyimak, kegiatan siswa dalam

(66)

diperoleh dalam kegiatan pengamatan kegiatan pembelajaran adalah sebagai

berikut.

Dalam tahapan ini, peneliti mengamati proses kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh siswa saat mengikuti pelajaran menulis paragraf deskripsi dengan

menggunakan media gambar. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan yang

dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Media gambar yang ditampilkan oleh peneliti masih menarik siswa

2) Siswa menjadi menemukan banyak hal yang dapat dideskripsikan menjadi

paragraf

3) Kebebasan mengeluarkan imajinasi bersama kelompok dengan menulis atau

bercerita membuat suasana kelas menjadi ramai.

4) Alokasi waktu untuk berdiskusi dalam kelompok sudah mencukupi

5) Imajinasi dan ide gagasan siswa terhadap gambar terlalu meluas, misal

kerap kali siswa membuat kata yang tidak terdapat dalam gambar.

6) Siswa merasakan senang dalam berkelompok karena pembagian kelompok

atas dasar keinginan dari siswa sendiri.

7) Siswa tidak merasakan kesulitan dalam menuangkan ide dan gagasan dalam

bentuk paragraf deskripsi dengan bantuan media gambar.

Pada tahap pembelajaran siklus II, peneliti telah mengambil data

kuantitatif menulis paragraf deskripsi siswa kelas V SD BOPKRI Wirobrajan.

Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan memberikan tes menulis paragraf

deskripsi dengan beberapa macam gambar, dan dinilai sesuai dengan instrumen

(67)

didapati bahwa nilai rata-rata menulis paragraf siswa meningkat dari kondisi awal

atau kondisi menulis paragraf deskripsi siswa sebelum dibantu dengan media

gambar.

d. Refleksi

Tahap terakhir dari siklus II adalah tahapan refleksi. Setelah melaksanakan

tindakan pada siklus II, peneliti melanjutkan dengan refleksi untuk mengetahui

kekurangan dan kelebihan siklus II. Peneliti mengambil hasil observasi dan hasil

menulis paragraf siswa sebagai bahan refleksi. Observasi dilakukan ketika

pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang ditemukan selama proses pembelajaran

berlangsung, antara lain.

Kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada proses pelaksanaan

kegiatan pembelajaran pada siklus pertama, baik aspek guru maupun aspek siswa

sudah dapat diperbaiki pada siklus dua. Dengan adanya perbaikan dari kekurangan

tersebut, tujuan untuk mengupayakan proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran

yang lebih baik sudah tercapai.

B. Hasil Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melaksanakan kedua tindakan, peneliti telah memperoleh nilai

kondisi awal kemampuan mengarang siswa dari guru Bahasa Indonesia sebagai

mitra peneliti. Berikut ini adalah data kemampuan awal menulis paragrap

(68)

Tabel 4.1 Nilai kemampuan menulis paragraf deskripsi pada kondisi awal Nilai rata-rata (mean) kelas =

(69)

Dari data yang diperoleh dari guru kelas sebagai mitra penelitian. Rata-rata

kemampuan awal menulis paragrap deskripsi siswa kelas V SD BOPKRI

Wirobrajan adalah 58,25. Data tersebut menunjukan bahwa rata-rata nilai

kemampuan awal menulis paragrap deskripsi siswa kelas V SD BOPKRI

Wirobrajan berada di bawah nilai KKM, yaitu 65,00. Oleh karena masalah

tersebut, peneliti melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan bantuan media

gambar dengan tujuan meningkatkan kemampuan paragrap deskripsi siswa.

Selanjutnya, peneliti melakukan tindakan siklus I dengan penjabaran hasil

tindakan sebagai berikut .

1. Hasil Kemampuan Menulis Paragrap Siklus I

Dari pelaksanaan penelitian siklus I pada tanggal 19 November, berikut ini

adalah data hasil menulis paragraf deskripsi subjektif, deskripsi spasial, dan

(70)

Tabel 4.2 Rekap nilai kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa siklus I Nilai rata-rata (mean) kelas =

Gambar

Tabel 3.1. Kriteria Keberhasilan Peneliti ........................................................
Grafik 4.1.  Nilai Rata-rata Menulis Paragraf Deskripsi Subjektif,
gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi
gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi
+7

Referensi

Dokumen terkait