• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS JASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS JASA"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

KUALITAS JASA

Studi Kasus pada Konsumen Rinjani Travel Agen Pusat Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

disusun oleh:

Martina Theresia Silalahi

062214112

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

KUALITAS JASA

Studi Kasus pada Konsumen Rinjani Travel Agen Pusat Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

disusun oleh:

Martina Theresia Silalahi

062214112

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan

dengan ucapan syukur”

(Filipi 4:6)

“Aku sudah belajar bahwa prestasi terbesar tidak selalu berupa penghargaan

atau hadiah. Prestasi terbesarku tidak berupa materi, melainkan pelajaran

berharga tentang semangat manusia. Penghargaan bisa memudar, hadiah

bisa kehilangan kilaunya tapi pelajaran yang kita peroleh akan tinggal untuk

selamanya”

(John F. Kennedy)

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

™

Tuhan Yesus sebagai sumber kekuatan ku.

™

Kedua orangtua ku, kakak, dan abangku tecinta untuk segala kasih

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan

dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Juli 2010

Penulis

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Martina Theresia Silalahi

Nomor Mahasiswa : 06 2214 112

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

KUALITAS JASA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 30 Juli 2010

(8)

ABSTRAK

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS JASA

Studi Kasus pada Konsumen Rinjani Travel Kantor Agen Pusat Yogyakarta

Martina Theresia Silalahi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan jenis kelamin, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan usia, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan tingkat pendidikan, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan pekerjaan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 responden.

Teknik analisis data yang digunakan adalah 1) Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) untuk mengetahui seberapa puas konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Rinjani Travel 2) Analisis Chi Square untuk mengetahui perbedaan kepuasan konsumen berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjan.

Dari Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan diketahui bahwa 58% konsumen merasa tidak puas dengan pelayanan Rinjani Travel. Dari hasil anlisis Chi Square menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan jenis kelamin, ada perbedaan kepuasan tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan usia, tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan tingkat pendidikan, dan tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan pekerjaan.

(9)

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF CONSUMER’S SATISFACTION TOWARDS QUALITY OF SERVICE

 

Martina Theresia Silalahi

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2010

The objective of the research were to identify the level of consumer’s satisfaction towards quality of service of Rinjani Travel, to identify the difference of consumer’s satisfaction towards quality of service of Rinjani Travel based on sex, to identify the difference of consumer’s satisfaction towards quality of service of Rinjani Travel based on age, to identify the of consumer’s satisfaction towards quality of service of Rinjani Travel based on level on education, and to identify the difference of consumer’s satisfaction towards quality of service of Rinjani Travel based on professions. The research was a case study with the research 100 respondents as sample.

The analysis technique uses 1) Analysis of Consumer’s Satisfaction Index (IKP) to identify how satisfy the consumer’s towards quality of service of Rinjani Travel. 2) Chi Square Analysis to identify the differences of consumer’s satisfaction based on sex, age, level on education, and professions.

From the Analysis of Consumer’s Satisfaction Index, it indicated that the respondents who are dissatisfied towards quality of service of Rinjani Travel as 58%. From Chi Square analysis, it indicated that there was not different of the consumer’s satisfaction towards quality of service of Rinjani Travel based on sex, there was different of the consumer’s satisfaction towards quality of service of Rinjani Travel based on age, there was not different of the consumer’s satisfaction towards quality of service of Rinjani Travel based on level of education, there was no different of the consumer’s satisfaction towards quality of service of Rinjani Travel based on professions. 

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 8

C. Konsep Pemasaran ... 9

(11)

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen ... 12

F. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen ... 13

G. Pengertian Perilaku Konsumen ... 16

H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 16

I. Proses Pembelian Konsumen ... 19

J. Pengertian Jasa ... 21

K. Klasifikasi Jasa ... 22

L. Karakteristik Jasa ... 24

M. Pengertian Kualitas ... 25

N. Dimensi Kualitas Jasa ... 25

O. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 28

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 28

D. Variabel Penelitian ... 29

E. Definisi Operasional ... 31

F. Populasi dan Sampel ... 31

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 32

H. Sumber Data ... 32

I. Teknik Pengambilan Data ... 33

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 35

(12)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Seajarah Berdirinya Rinjani Travel ... 43

B. Visi, Misi, Keunggulan Perusahaan ... 44

C. Profil Perusahaan ... 45

D. Strategi Pemasaran ... 46

E. Operasional ... 47

F. Sumber Daya Manusia ... 47

G. Struktur Manajemen Rinjani Travel ... 48

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Proses Penelitian ... 49

B. Analisis Data ... 51

C. Pembahasan ... 70

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

C. Keterbatasan ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Konsep Kepuasan Konsumen ... 11

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1 Skor Alternatif Jawaban ... 34

Tabel III.2 Skor Alternatif Jawaban ... 35

Tabel V.1 Komposisi Jenis Kelamin Responden ... 51

Tabel V.2 Komposisi Responden Berdasarkan Usia ... 52

Tabel V.3 Komposisi Responden Berdasarkan Tngkat Pendidikan ... 53

Tabel V.4 Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 53

Tabel V.5 Hasil Perhitungan Koefisien Validitas Harapan ... 55

Tabel V.6 Hasil Perhitungan Koefisien Validitas Kinerja ... 56

Tabel V.7 Reliabilitas Harapan ... 57

Tabel V.8 Reliabilitas Kinerja ... 58

Tabel V.9 Komposisi Indeks Kepuasan Pelanggan ... 59

Tabel V.10 Jumlah Responden Berdasarkan Indeks Kepuasan Pelanggan .. 61

Tabel V.11 Interval Pengukuran Kepuasan Pelanggan . ... 61

Tabel V.12 Indeks Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62

(15)

Tabel V.14 Indeks Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Tigkat Pendidikan ... 63

Tabel V.15 Indeks Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Pekerjaan ... 64

Tabel V.16 Chi Square Test Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

Tabel V.17 Chi Square Test Berdasarkan Usia ... 67

Tabel V.18 Chi Square Test Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 68

(16)

A. Latar Belakang

Pada dekade terakhir, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan

karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai keunggulan

kompetitif. Implementasi kualitas jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang

bergerak di bidang jasa adalah dengan memberikan kualitas pelayanan (service)

yang terbaik bagi konsumen dengan tujuan untuk menciptakan kepuasan

konsumen. Kualitas yang diberikan oleh perusahaan akan menimbulkan persepsi

konsumen terhadap kualitas yang diberikan kepadanya. Sering kali terdapat

perbedaan antara harapan konsumen dengan persepsi konsumen terhadap kualitas

pelayanan yang diberikan oleh perusahaan (Tjiptono, 2004:41). Untuk mengetahui

apakah perusahaan telah memberikan kualitas jasa yang sesuai dengan harapan

konsumen, maka perlu dilakukan evaluasi dari konsumennya.

Kehidupan manusia selalu berkembang mengikuti jaman, dan waktu menjadi

begitu berharga. Hal ini begitu nampak pada orang perkotaan, yang selalu

disibukkan oleh rutinitas sehari-hari. Melihat kondisi seperti itu, membuka

peluang bagi pembisnis khususnya di bidang jasa untuk membuat suatu bisnis

yang menolong masyarakat dalam menyelesaikan masalah tanpa menggangu

(17)

dan/ atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya, yang sekarang ini bisnis

tersebut semakin berkembang. Melihat kondisi perkembangannya, saat ini para

pebisnis berusaha memberikan kualitas pelayanan yang baik dan kelengkapan

fasilitas untuk dapat menarik konsumen.

Di dalam upaya perusahaan untuk dapat memuaskan kebutuhan konsumen

ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan berkaitan dengan

dimensi kualitas pelayanan. Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman dikutip

dalam Yamit (2005:13) ada lima dimensi kualitas jasa, dimana kelima dimensi ini

merupakan faktor yang dipergunakan konsumen untuk menilai kualitas pelayanan,

yaitu: 1) Bukti langsung (tangibles) , meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta

penampilan pegawainya. 2) Kehandalan (reliability) , kinerja harus sesuai dengan

harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk

semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang

tinggi. 3) Daya tanggap (responsiveness) , yaitu suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen

menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang

negatif dalam kualitas pelayanan. 4) Jaminan (assurance) , meliputi keramahan,

kesopanan pegawai dan supir, dan jaminan keselamatan sampai tujuan. 5)

Perhatian (emphaty) , yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya

(18)

pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan

secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

Untuk mengetahui kepuasan konsumen akan kualitas pelayanan dari suatu

jasa travel diperlukan analisis perbandingan harapan konsumen dengan kinerja

kualitas pelayanan dari perusahaan jasa tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk meneliti kepuasan konsumen dalam kualitas pelayanan yang diberikan agen

Rinjani Travel dengan judul “ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP KUALITAS JASA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka permasalahan yang

dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan dari Rinjani

Travel ?

2. Apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan Rinjani Travel berdasarkan jenis kelamin ?

3. Apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan Rinjani Travel berdasarkan usia ?

4. Apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan Rinjani Travel berdasarkan tingkat pendidikan?

5. Apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

(19)

C. Batasan Masalah

1. Peneliti hanya membatasi pada lima dimensi kualitas jasa yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, emphaty.

2. Karakteristik konsumen Rinjani Travel dilihat dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar kepuasan konsumen terhadap

kualitas pelayanan Rinjani Travel.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen

terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan jenis kelamin.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen

terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan usia.

4. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen

terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan tingkat

pendidikan.

5. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen

terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan pekerjaan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan

(20)

2. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menjadi

referensi pembaca tentang tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas

jasa.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang nyata

dalam penyusunan karya ilmiah dan membantu dalam menerapkan

teori-teori yang pernah diperoleh.

F. Sistematika Penulisan

1. BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah

penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah.

3. BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,

waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, ,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan sampel, sumber data, teknik

pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

4. BAB IV : GAMBARAN UMUM RINJANI TRAVEL

Bab ini berisikan tentang sejarah berdirinya Rinjani Travel.

(21)

Bab ini berisikan tentang deskripsi dan hasil penelitian disertai dengan

analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.

6. BAB VI : KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan

saran bagi produsen sehubungan dengan permasalahan yang dibahas

penulis.

(22)

A. Pengertian Pemasaran

Perkembangan pemikiran pemasaran, di sadari atau tidak sejalan

dengan perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai

bangsa. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran di bidang pemasaran slalu

melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu berfikir alternatif.

Maksudnya adalah di mana masyarakat slalu di hadapkan pada suatu pilihan

dan sumber daya yang terbatas untuk mampu memaksimumkan kepuasan.

Itulah sebabnya upaya untuk pemenuhan akan kepuasan terus berkembang

sepanjang waktu dengan pola tertentu yang mencirikan tentang masanya.

Pada masa sekarang ini, filosofi yang dipergunakan sebagai dasar

perencanaan strategi pemasaran yang didasarkan pada pemahaman atas

kebutuhan konsumen yang dikenal dengan Marketing Concept (Konsep marketing). Pandangan yang berorientasi pada kebutuhan pasar semacam ini

sebenarnya sudah ada di Indonesia dengan orientasi yang menekankan pada

kebutuhan berjalan lebih lambat. Maksudnya, orientasi yang menekankan

pada kebutuhan pasar baru dirasakan kepentingannya sekitar pertengahan

tahun 1980-an yaitu ketika dimulainya isu tentang deregulasi. Di bawah ini

dikemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai arti dari pemasaran.

(23)

didalamnya individu dan kelompok, mendapatkan apa yang mereka

butuhkan serta inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

memenuhi keinginannya, manusia perlu melakukan suatu proses sosial

antara sesama. Sebagaimana suatu proses dapat berhasil, perlu melakukan

suatu tujuan yang diharapkan oleh masing–masing individu atau kelompok

yang saling berinteraksi satu sama lain untuk melaksanakan pertukaran

suatu barang.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah proses merencanakan, menganalisis,

mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup

pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa

dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran

yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan

(24)

C. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran (marketing concept) adalah ketika suatu organisasi memusatkan seluruh upayanya untuk memuaskan pelanggan—

secara menguntungkan. Konsep pemasaran terdiri atas empat pilar (Kotler,

2005:22) :

a. Pasar Sasaran

Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka

secara cermat memilih (sejumlah) pasar sasarannya dan

mempersiapkan.

b. Kebutuhan Pelanggan

Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran, tetapi gagal

memahami kebutuhan pelanggan secara akurat.

c. Pemasaran Terpadu

Bila semua departemen di suatu perusahaan bekerja sama untuk

melayani kebutuhan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu.

d. Kemampuan Menghasilkan Laba

Tujuan terakhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi

mencapai tujuan organisasinya.

D. Pengertian Kepuasan Konsumen

(25)

memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Kepuasan menurut

Philip Kotler (2005:70) dalam bukunya Manajemen Pemasaran adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang yang dipikirkan terhadap

kinerja (hasil) yang diharapkan.

Menurut Philip Kotler (2000) dalam Principle of Marketing 7e

bahwa kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang

mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.

Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat

gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung

tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap

perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan. Dalam

rangka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang ditawarkan

organisasi/perusahaan harus berkualitas. Kualitas mencerminkan semua

dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan.

Swan, et at. (1980) dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004

mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau

penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau

jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan

tujuan/ pemakaiannya.

Dari berbagai pengertian kepuasan konsumen yang dikemukakan

(26)

konsumen adalah selisih dari harapan-harapan konsumen terhadap kinerja

dari suatu produk/jasa. Secara konseptual, kepuasan konsumen dapat

digambarkan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar II.1

Gambar II.1

Konsep Kepuasan Konsumen

Sumber: Tjiptono, Fandy (1995), Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit

Andi Offset, p. 28.

Jika kenyataan yang diperoleh tidak sesuai dengan keinginan, maka

pelanggan akan kecewa sehingga hal ini dapat merugikan perusahaan. Tujuan

Perusahaan

PRODUK

Kebutuhan dan Keinginan Perlanggan

Nilai Produk Bagi Pelanggan

Harapan Pelanggan Terhadap Produk

(27)

Menurut Kotler (2000:38), rasa tidak puas pelanggan terhadap sesuatu bisa

disebabkan antara lain:

1. Tidak sesuai dengan harapan atau kenyataan

2. Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan konsumen

3. Perilaku/ tindakan personil yang tidak menyenangkan

4. Suasana dan kondisi fisik lingkungan yang tidak menunjang

5. Cost yang terlalu tinggi, karena jarak yang terlalu jauh, banyak

waktu yang terbuang

6. Promosi atau iklan yang berlebih-lebihan (muluk) yang tidak sesuai

dengan kenyataan

Maka untuk menciptakan kepuasan konsumen, perusahaan harus

menciptakan dan mengelola sesuatu sistem yang terpadu untuk memperoleh

konsumen yang setia dan lebih banyak lagi serta kemampuan untuk

mempertahankan konsumennya. Tapi dalam hal ini perlu diingat bahwa

kepuasan konsumen bukan merupakan tujuan utama perusahan, dalam arti

boleh mencoba memberikan kepuasan keuntungan yang tinggi asalkan juga

dapat memberikan setidaknya tingkat kepuasan yang dapat diterima oleh

pihak-pihak lain yang berkepentingan sesuai dengan batasan jumlah sumber

daya yang dimilikinya.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor sebagai

(28)

a. Mutu produk atau jasa

yaitu mengenai mutu produk atau jasa dilihat dari fisiknya.

b. Mutu pelayanan

Berbagai jenis pelayanan akan selalu dikritik oleh pelanggan tetapi bila

pelayanan memenuhi harapan pelanggan maka secara tidak langsung

pelayanan dikatakan bermutu. Contohnya pelayanan pengaduan

pelanggan yang segera diatasi atau diperbaiki bila ada yang rusak.

c. Harga

adalah hal yang paling sensitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Pelanggan akan cenderung memilih produk atau jasa yang memberikan

penawaran harga lebih rendah dari yang lain.

d. Waktu penyerahan

Dalam hal pendistribusian maupun penyerahan produk atau jasa dari

perusahaan bisa tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati.

e. Keamanan

Pelanggan akan merasa puas bila produk atau jasa yang digunakan ada

jaminan kemanan yang tidak membahayakan pelanggan tersebut.

F. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler ada empat metode untuk mengukur kepuasan

pelanggan, yaitu: (Tjiptono 2004:148)

(29)

Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan

mereka. Media yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang

diletakkan di tempat strategis, menyiapkan kartu komentar,

menyediakan saluran telepon khusus, dan lain-lain.

2) Survei Kepuasan Pelanggan

Melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan

umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga

memberikan sinyal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian

terhadap para pelanggannya. Pengukuran kepuasan pelanggan dengan

metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :

a. Directly reported satisfaction

Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan seperti

ungkapan seberapa puas Saudara terhadap pelayanan jasa agen

Rinjani Travel pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas,

netral, puas, sangat puas.

b. Derived dissatisfaction

Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni

besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya

(30)

c. Problem analysis

Pelanggan diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok. Pertama,

masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran

dari perusahaan. Kedua, saran-saran untuk melakukan perbaikan.

d. Importance performance analysis

Dalam teknik ini responden diminta untuk merangking berbagai

elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap

elemen tersebut. Selain itu responden juga diminta merangking

seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing

elemen/atribut tersebut.

3) Ghost Shopping

Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan

beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan produk perusahaan dan pesaing. Lalu ghost shopper menyampaikan temuan-temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan

pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.

4) Lost Customer Analysis

Metode ini sedikit unik. Perusahaan berusaha menghubungi

para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah

beralih pemasok. Yang diharapkan adalah akan diperolehnya

(31)

G. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan

oleh perusahaan perlu dicari informasinya semaksimal mungkin. Banyak

pengertian perilaku konsumen yang dikemukakan para ahli, salah satunya

yang didefinisikan oleh Engel dan kawan-kawan (1994) yang mengatakan

bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu tindakan yang

langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk

dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli

tindakan tersebut (Husein Umar, 2003:50).

H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Susanto (2000:223) faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen antara lain adalah sebagai berikut:

1) Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh paling meluas dan

mendalam terhadap perilaku konsumen:

a. Kultur (kebudayaan)

Kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari

keinginan dan perilaku seseorang. Nilai-nilai kebutuhan dan

kepercayaan biasanya relatif stabil sepanjang masa tapi bisa

berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya sehubungan

(32)

b. Sub Kultur

Setiap kultur terdiri dari sub kultur yang lebih kecil yang

memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih

spesifik. Sub kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras,

dan daerah geografis. Banyak sub kultur yang membentuk segmen

pasar yang penting dimana para pemasar sering merancang produk

dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan

mereka.

c. Kelas Sosial

Setiap masyarakat memiliki pengelompokkan status

terutama terutama berdasarkan kesamaaan dalam pendapatan,

pendidikan dan pekerjaan. Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul

sikap sosial yang mencirikan kelas tertentu.

2) Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial

seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.

a. Kelompok Acuan

Banyak kelompok yang mempengaruhi perilaku seseorang.

Kelompok acuan seseorang terdiri dari kelompok yang berpengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang.

Orang-orang juga berpengaruh oleh kelompok-kelompok dimana mereka

bukan anggotanya. Kelompok yang seseorang ingin masuk disebut

(33)

mengidentifikasikan kelompok acuan dari pelanggan sasaran

mereka.

b. Keluarga

Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling

berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang.

Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian

sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak-anak.

c. Peran dan Status

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang

hidupnya. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan

dalam isilah peran dan status. Setiap peran membawa suatu status.

3) Faktor Psikologis

a. Motivasi

Suatu motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup

untuk mendorong seseorang untuk bertindak.

b. Persepsi

Persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tapi juga

pada stimuli yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

keadaan individu tersebut.

c. Pengetahuan

Teori pengetahuan mengajarkan pemasar bahwa mereka

dapat menciptakan permintaan akan suatu produk

(34)

petunjuk yang memotivasinya dan memberikan pengetahuan yang

positif.

d. Kepercayaan dan sikap pendirian

Melalui bertindak dan belajar, orang-orang memperoleh

kepercayaan dan pendirian yang kemudian mempengaruhi perilaku

pembelian mereka.

4) Faktor Pribadi

a. Usia dan tahap siklus hidup

Usia dan tahap siklus hidup ini akan menentukan selera

seseorang terhadap produk/ jasa.

b. Pekerjaan

Pekerjaan hal ini akan mempengaruhi pola konsumsi

seseorang.

c. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat

dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan

hartanya, kemampuan untuk meminjam.

d. Gaya hidup

Gaya hidup yaitu pola hidup yang di ekspresikan oleh

kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup ini

menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi

dengan lingkungan disamping itu juga dapat mencerminkan sesuatu

(35)

e. Kepribadian dan konsep pribadi

Kepribadian ini adalah karakteristik psikologis yang berbeda

dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan

yang relatif konsisten.

I. Proses Pembelian Konsumen

Proses pengambilan keputusan dalam pembelian ditentukan oleh

perilaku konsumen. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan

penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap, yaitu (Kotler, 2005:224):

a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah

atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan

internal atau eksternal. Dalam kasus pertama, salah satu kebutuhan

umum seseorang—lapar, haus, seks—mencapai ambang batas tertentu

dan mulai menjadi pendorong. Dalam kasus kedua, kebutuhan

ditimbulkan oleh rangsangan eksternal, seseorang melewati toko kue

dan melihat roti yang segar serta hangat sehingga terasa lapar.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak.

c. Evaluasi Alternatif

Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen perlu

(36)

dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki oleh konsumen seperti

jumlah uang dan waktu yang tersedia.

d. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi

atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen

tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang disukai.

e. Perilaku Pascapembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level

kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir

begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau

kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan pemakaian

pascapembelian.

J. Pengertian Jasa

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:347) jasa adalah segala

aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain,

yang pada dasarnya bersifat intangiable (tak berwujud – fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan

produk fisik maupun tidak.

Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan

untuk dijual (Tjiptono 2004:06). Jadi jasa adalah sebuah tindakan atau

(37)

dimana interaksi antara pemberi dan penerima jasa akan mempengaruhi

hasil dari jasa tersebut.

K. Klasifikasi Jasa

Griffin (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:7), mengklasifkasikan

jasa sebagai berikut :

a. Berdasarkan Tingkat Kontak Konsumen

1) Sistem Kontak Tinggi (high contact system) : konsumen harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa

pendidikan, jasa rumah sakit, dan transportasi

2) Sistem Kontak Rendah (low contact system) : konsumen tidak harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa reparasi

mobil dan jasa perbankan.

b.Berdasarkan Kesamaan Dengan Operasi Manufaktur

1) Jasa Murni (pure service)

Yaitu jasa yang tergolong kontak tinggi, tanpa persediaan, atau

dengan kata lain sangat berbeda dengan manufaktur. Contoh: jasa ahli

bedah dan jasa pendidikan.

2) Jasa Semimanufaktur (quasimanufacturing service)

Yaitu jasa yang tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan

dengan manufaktur, dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari

proses produksi jasa. Contoh: jasa pengantaran, perbankan, asuransi,

(38)

3) Jasa Campuran (mixed service)

Yaitu kelompok jasa yang tergolong kontak menengah

(moderate contact), gabungan beberapa sifat jasa murni murni dan jasa semifaktur. Contoh: jasa bengkel, dry cleaning, ambulance, pemadam kebakaran, dan lain-lain.

Berdasarkan klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (dalam

Lupiyoadi dan Hamdani 2006:7) ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa

meliputi :

1) Jasa Bisnis

2) Jasa Komunikasi

3) Jasa Kontruksi dan Jasa Teknik

4) Jasa Distribusi

5) Jasa Pendidikan

6) Jasa Lingkungan Hidup

7) Jasa Keuangan

8) Jasa Kesehatan dan Jasa Sosial

9) Jasa Kepariwisataan dan Jasa Perjalanan

10) Jasa Rekreasi, Budaya, dan Olahraga

(39)

L. Karakteristik Jasa

Ada empat karakteristik pokok jasa yang membedakan dengan

barang (Tjiptono 2004:15), yaitu:

a. Tidak berwujud (Intangiability)

Artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar

sebelum dibeli. Jadi jasa adalah sesuatu yang tidak dapat disentuh, tidak

dapat dirasa, tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami

secara rohaniah.

b. Tak Terpisahkan (Inseparability)

Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi pada waktu

yang bersamaan. Jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian

diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.

c. Keanekaragaman (Variability)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

d. Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Bila suatu jasa

tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Kondisi

ini tidak akan menjadi masalah jika permintaannya konstan. Tapi pada

kenyataannya permintaan pelanggan akan jasa umumnya sangat

(40)

M. Pengertian Kualitas

Definisi kualitas menurut Goetsch Davis adalah suatu kondisi

dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Pendekatan

yang dikemukakan Goetsch Davis ini menegaskan bahwa kualitas bukan

hanya menekankan pada aspek hasil akhir, yaitu produk dan jasa tetapi

menyangkut kualitas manusia, kualitas proses, dan kualitas lingkungan.

Perusahaan jasa dan pelayanan lebih menekankan pada kualitas proses

karena konsumen terlibat langsung dalam proses tersebut.

Dalam teori Cronin dan Taylor, kualitas jasa adalah persepsi

pelanggan terhadap kinerja pelayanan.

Kualitas jasa menurut Tjiptono (2004:59) adalah tingkat keunggulan

yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan.

N. Dimensi Kualitas Jasa

Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1985) dikutip dalam

Tjiptono (2004 : 27-28) ada lima dimensi kualitas jasa, yaitu :

1) Bukti Langsung (tangibles)

yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan

eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan

(41)

sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh

pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain

sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan

(teknologi), serta penampilan pegawainya.

2) Kehandalan (reliability)

yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan

sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja

harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan

waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan,

sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

3) Daya tanggap (responsiveness)

yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan

pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen

menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi

yang negatif dalam kualitas pelayanan.

4) Jaminan (assurance)

meliputi keramahan, kesopanan pegawai dan supir, dan jaminan

keselamatan sampai tujuan.

5) Perhatian (emphaty)

yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya

(42)

diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,

memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu

pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

O. Hipotesis

Hipotesis yang diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan

Rinjani Travel berdasarkan jenis kelamin.

2. Terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan

Rinjani Travel berdasarkan usia.

3. Terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan

Rinjani Travel berdasarkan tingkat pendidikan.

4. Terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan

(43)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian

pada objek tertentu dengan menggunakan sampel dan kuesioner kemudian

data diolah dan di analisis sebagai kesimpulan yang akan diambil hanya

berlaku pada objek yang diteliti.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang-orang yang diminta keterangan

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Yang menjadi subyek dalam

penelitian ini adalah konsumen pengguna jasa Rinjani Travel jurusan

Jogja-Surabaya.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah variabel-variabel yang menjadi perhatian

pokok dalam penelitian. Obyek penelitian ini adalah kepuasan konsumen

terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel terhadap lima dimensi

kualitas pelayanan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

(44)

2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan

Mei Tahun 2010.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel

Menurut Soehardi Sigit variabel diartikan sebagai suatu yang

bervariasi pada beberapa subyek, baik barang, orang, atau kasus

(Widayat, 2004:25).

a. Variabel Independen

Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi

atau menjadi penyebab berubah atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi independen atau variabel

bebas X1 yaitu jenis kelamin, X2 yaitu usia, X3 yaitu tingkat

pendidikan, X4 yaitu pekerjaan.

b. Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat dari variabel independen. Yang termasuk variabel

dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan

(45)

2. Definisi dan Indikator Variabel

Definisi Variabel Indikator Variabel Pengukuran Variabel

X1 = Jenis Kelamin Laki-laki dan perempuan Jumlah laki-laki dan

perempuan yang puas dan

tidak puas dengan

pelayanan Rinjani Travel

X2 = Usia Empat kelompok usia:

<20 tahun, 21-30 tahun,

31-40 tahun, >40 tahun.

Jumlah dari

masing-masing kelompok usia

yang puas dan tidak puas

dengan pelayanan Rinjani

Travel.

X3 = Tingkat Pendidikan Lima kelompok tingkat

pendidikan: SD, SLTP,

SLTA, Diploma,

Perguruan Tinggi.

Jumlah dari

masing-masing kelompok tingkat

pendidikan yang puas dan

tidak puas dengan

pelayanan Rinjani Travel.

X4 = Pekerjaan Lima golongan

pekerjaan:

Pelajar/mahasiswa, PNS,

Pegawai Swasta,

Wiraswasta, Lain-lain.

Jumlah dari

masing-masing golongan

pekerjaan yang puas dan

tidak puas dengan

pelayanan Rinjani Travel.

Y = Kepuasan Konsumen Perasaan puas dan tidak

puas dengan pelayanan

Rinjani Travel

Menggunakan Indeks

(46)

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana

operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atau

indikator yang menunjukkan indikator yang dimaksud. Definisi

operasional adalah bagaimana menemukan dan mengukur

variabel-variabel (kasus) tersebut di dunia nyata atau di lapangan, dengan

merumuskan secara pendek dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai

tafsiran.

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen pada lima

dimensi kualitas jasa setelah membandingkan harapan sebelum

menggunakan Rinjani Travel  dengan kenyataan setelah menggunakan Rinjani Travel.

Karakteristik konsumen adalah ciri-ciri yang menggambarkan

suatu keadaan yang sebenarnya dari konsumen tersebut.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri

atas manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa

sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna

(47)

2. Sampel

Sampel secara sederhana dapat diartikan sebagai sebagian dari

populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 100 orang konsumen

pengguna jasa Rinjani Travel jurusan Jogja-Surabaya.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang

jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data

sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar

diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi. Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu

teknik sampling yang diambil dari siapa saja yang dijumpai untuk diminta

pendapatnya dimana pengambilan elemen-elemen dilakukan pada

responden yang menggunakan jasa Rinjani Travel.

H. Sumber Data

1. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

menjawab risetnya secara khusus (Istijanto, 2009:44). Data primer

yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti hasil dari kuesioner yang

berkaitan dengan kepuasan konsumen terhadap jasa Rinjani Travel.

2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari agen Rinjani

(48)

I. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengukur kepuasan konsumen terhadap kualitas jasa dalam

penelitian ini ada dua jenis data yang dibutuhkan, yaitu data harapan

konsumen sebelum menggunakan jasa travel dan kenyataan harapan setelah

menggunakan jasa travel.

Menurut Tjiptono (2000:37-38), kepuasan konsumen/pelanggan KP =

f (expectation; performance), di mana kepuasan konsumen tersebut akan

tercapai bila kinerja (performance) sama dengan atau lebih besar dari

harapan (expectation), sebaliknya konsumen/pelanggan tidak puas bila

harapan (expectation) lebih besar dari kinerja (performance).

Dalam penelitian ini penulis memberikan daftar pertanyaan

(kuesioner) kepada para responden yang menggunakan jasa travel.

Kuesioner bersifat tertutup maksudnya alternatif jawaban disediakan. Tabel

yang digunakan penulis ada dua macam, yaitu tabel untuk mengetahui

harapan konsumen sebelum menggunakan jasa travel dan tabel untuk

mengetahui kenyataan setelah menggunakan jasa travel. Adapun bentuk

tabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tabel untuk mengetahui harapan konsumen

Tabel ini bermanfaat untuk mengetahui harapan konsumen yang

menggunakan jasa Rinjani Travel. Adapun alternatif jawaban yang

(49)

Penentuan sikap expectation untuk setiap item pertanyaan:

a. Sangat Kurang Berharap Skor 1

b. Kurang Berharap Skor 2

c. Netral Skor 3

d. Berharap Skor 4

e. Sangat Berharap Skor 5

Bentuk tabel harapan konsumen tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel III.1

Skor Alternatif Jawaban

No Item Harapan SKB KB N B SB

2. Tabel untuk mengetahui kenyataan yang dirasakan oleh konsumen.

Tabel ini bermanfaat untuk mengetahui kenyataan yang dirasakan oleh

konsumen yang menggunakan jasa Rinjani Travel. Adapun alternatif

jawaban yang disediakan untuk tiap pertanyaan adalah sebagai berikut:

Penentuan sikap performance untuk setiap item pertanyaan:

a. Sangat Tidak Yakin Skor 1

b. Tidak Yakin Skor 2

c. Netral Skor 3

d. Yakin Skor 4

(50)

Bentuk tabel kinerja/kenyataan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel III.2

Skor Alternatif Jawaban

No Item Kenyataan STY TY N Y SY

Peneliti juga melakukan observasi agar memperoleh

dokumentasi yang berasal dari perusahaan sebagai gambaran umum

dan Library Research (Riset Kepustakaan) yaitu pengumpulan data

dengan cara mempelajari bahan-bahan kuliah, literatur, serta sumber

lain yang dikumpulkan guna membantu memperkuat teori dan analisa.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumental digunakan untuk mengukur kesahihan

(validitas) dan kehandalan (reliabilitas) instrumen penelitian. Untuk

menguji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan alat

pengukur:

1. Validitas

Uji validitas ini menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur data

dapat mengukur yang diperlukan dalam penelitian ini. Uji validitas

(51)

pertanyaan dengan skor total dan memakai rumus teknik Korelasi

Product Moment :

rxy =

(

)(

)

(

)

{

}

{

(

)

}

− 2 2 2 2 Yi Yi n Xi Xi n Yi Xi XiYi n Keterangan:

rxy : koefisien korelasi X dan Y

n : jumlah obyek yang diuji coba

XiYi : produk di XY

Xi : jumlah nilai X

Yi : jumlah nilai Y

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ada ketentuan

sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan adanya persamaan

antara sesuatu yang diukur dengan jenis alat yang digunakan dan

(52)

membagi pertanyaan yang valid menjadi dua belah antara kelompok

item bernomor genap dengan kelompok item bernomor ganjil.

Selanjutnya dicari koefisien Korelasi Product Moment kemudian

dimasukkan ke dalam rumus “Spearman-Brown”.

Rumus untuk menghitung reliabilitas kuesioner adalah sebagai

berikut:

a. Rumus Korelasi Poduct Moment

rxy =

(

)(

)

(

)

{

}

{

(

)

}

− 2 2 2

2 Xi n Yi Yi

Xi n Yi Xi XiYi n Keterangan:

rxy : koefisien korelasi X dan Y

n : jumlah obyek yang diuji coba

XiYi : produk di XY

Xi : jumlah nilai X

Yi : jumlah nilai Y

b. Rumus “Spearman-Brown”(Split half) (Sutrisno, 1991:44):

(53)

Keterangan:

rii = Reliabilitas Instrumen

rxy = Koefisien pengukuran dua belah

Untuk menentukan apakah instrumen itu reliabel atau tidak maka

digunakan ketentuan sebagi berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel, dengan taraf keyakinan 5% maka

instrumen dikatakan reliabel.

b. Jika r hitung ≤ r tabel, dengan taraf keyakinan 5% maka

instrumen dikatakan tidak reliabel.

K. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan metode analisis kuantitatif yaitu

teknik penganalisa data yang diambil berdasarkan sampel sehingga dapat

dihitung untuk mendapatkan hasil yang kokoh.

Untuk memecahkan masalah 1:

Untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen penulis

menggunakan analisis hasil jawaban konsumen dengan rumus yaitu:

(Tjiptono: 2004:100)

IKP = PP – EX

Keterangan :

IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan

(54)

EX = Kinerja harapan (Expectation)

Tingkat kepuasan konsumen terhadap harapan sebelum

menggunakan jasa dan kenyataan setelah menggunakan jasa adalah:

1. Apabila PP ≥ EX maka konsumen merasa puas

2. Apabila PP < EX maka konsumen merasa tidak puas

Untuk memecahkan masalah 2, masalah 3, masalah 4, masalah 5:

Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, ketiga dan keempat yaitu

terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan

Rinjani Travel berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan

pekerjaan adalah menggunakan Chi Square ( ). Uji chi square adalah

uji independensi, di mana suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak ada

hubungan dengan variabel lain. Uji ini hanya digunakan untuk menduga

barangkali bahwa beberapa faktor, di samping factor chance (sampling

error) dipandang mempengaruhi adanya hubungan. Selama hipotesis

nihil menyatakan bahwa tidak ada hubungan (variabel-variabelnya

independen), uji ini hanya mengevaluasi kemungkinan bahwa hubungan

dari nilai pengamatan disebabkan oleh factor chance (sampling error).

Hipotesis nihil ditolak bila nilai yang dihitung dari sampel lebih besar

dari nilai dalam tabel berdasarkan taraf signifikasi tertentu

(Djarwanto: 2009:5). Maka rumus umum Chi Square (Djarwanto:

(55)

− =

fe fe fo X

2

2 ( )

Dimana:

= Chi Square

fo = frekuensi yang diperoleh dari (diobservasi dalam) sampel

fe = frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari

frekuensi yang diharapkan dalam populasi.

Untuk menguji apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen

terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan jenis kelamin,

usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan dilakukan pengujian sebagai

berikut:

1. Menentukan Hipotesis

a. Hipotesis 1:

H0 : tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan Rinjani Travel berdasarkan jenis kelamin.

H1 : ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan Rinjani Travel berdasarkan jenis kelamin.

b. Hipotesis 2:

H0 : tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan Rinjani Travel berdasarkan usia.

H2 : ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

(56)

c. Hipotesis 3:

H0 : tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan Rinjani Travel berdasarkan tingkat pendidikan.

H3 : ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan Rinjani Travel berdasarkan tingkat pendidikan.

d. Hipotesis 4:

H0 : tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan Rinjani Travel berdasarkan pekerjaan.

H4 : ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan Rinjani Travel berdasarkan pekerjaan.

2. Kriteria Pengujian Hipotesis

• Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak

menolak H0 berdasarkan P-value adalah sebagai berikut:

Jika P – value < α , maka H0 ditolak.

Jika P – value ≥α , maka H0 diterima.

Dalam program SPSS digunakan istilah Significance (yang disingkat Sig.) untuk P - value; dengan kata lain P - value = Sig.

3. Menentukan Derajat Kebebasan (d.b)

d.b = (Baris - 1) (Kolom - 1)

4. Mencari Nilai Tabel

(57)

5. Mencari Nilai Hitung

Untuk mencari hitung diperoleh dari hasil perhitungan dengan

rumus Chi Square.

6. Membandingkan Hitung dengan Tabel

Kriteria pengujian sebagai berikut:

H0 diterima jika hitung ≤ tabel

(58)

A. Sejarah Berdirinya Rinjani Travel

Rinjani Travel adalah sebuah unit usaha yang bergerak di bidang

jasa transportasi, travel, carter dan paket. Rinjani Travel berdiri sejak

tahun 2006 di kota Yogyakarta yang pada awalnya berbentuk PP

(Perusahaan Perorangan) dan sekarang berubah menjadi CV yang berada

dibawah naungan CV. SANGGA MANDIRI.

Pada awal berdiri perusahaan ini hanya bergerak di bidang travel

antar kota jurusan Jogja-Surabaya dengan tujuan utama bagi penumpang

tujuan bandara (Juanda) maupun penumpang tujuan Pelabuhan Tanjung

Perak dengan menggunakan 3 unit armada jenis Mitsubishi L300. Tahun

2008 perusahaan ini berkembang cukup pesat dengan membuka jurusan

baru yakni Jogja-Malang yang didukung 12 unit armada yang terdiri dari 9

unit Mitsubishi L300 dan 3 unit Isuzu Elf serta didukung oleh SDM yang

profesional dengan mengutamakan pelayanan dan kepuasan

konsumen/penumpang.

Rinjani travel mengambil jurusan Surabaya dan

Jogja-Malang karena jurusan yang paling potensial bagi perkembangan jasa

transportasi (travel). Hal ini didasarkan pada tingkat rutinitas dan akses

(59)

Jawa (Kalimantan, Sulawesi, Papua, dsb) yang ingin beraktivitas di pulau

Jawa khususnya di kota Yogyakarta.

B. Visi, Misi dan Keunggulan Perusahaan

1. Visi

Menjadi perusahaan yang memberdayakan potensi ekonomi

kerakyatan, dengan berbasis pada hukum dan syariat Islam, dan

membangun basis ekonomi yang kuat di kalangan kaum muslimin.

2. Misi

Menjadi pelayanan jasa transportasi di Yogyakarta yang

mengutamakan pelayanan yang sopan dan amanah.

3. Keunggulan

a. Rinjani Travel adalah bagian dari usaha jasa transportasi yang

paling berpengaruh didalam persaingan dalam pelayanan terhadap

konsumen yang dapat digunakan sebagai modal awal.

b. Dari segi penjualan produk yakni jasa transportasi Rinjani Travel

menawarkan kemudahan bagi penumpang/konsumen dengan

kemudahan penjemputan dan pengantaran sampai tujuan tanpa

biaya tambahan.

c. Dari segi pelayanan Rinjani Travel mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada penumpang/konsumen baik dari proses

(60)

dibuktikan dengan relatif minimnya komplain dari

penumpang/konsumen tentang masalah layanan dari Rinjani

Travel.

d. Kualitas armada yang dimiliki rata–rata masih baru dengan adanya

batas minimal umur armada (maksimal 3 tahun) dan adanya tes

kelayakan yang dilakukan secara berkala.

C. Profil Perusahaan

Nama Usaha : RINJANI TRAVEL

Jurusan : Jogjakarta – Surabaya (PP), Jogjakarta – Malang

(PP) dan juga menerima penjualan jurusan kota lain

dan titipan paket

Alamat Kantor Pusat : Jl. Wonosari Km.6,5 Kalangan Rt.10, Baturetno,

Banguntapan, Bantul. Telp: 0274-8309434 (0274)

8309895

Alamat Agen Jogja : JL. Laksada Adisucipto Km. 7 TB I no.5

Yogyakarta. Telp: 0274 -486963, 0274-6670006,

0274-6561212, 08882796135

Alamat Garasi : JL. Wonosari Km.6 Demblaksari, Baturetno,

Banguntapan, Bantul. Telp: (0274) 3041169

Alamat Agen Sby : JL. Mayjen Sutoyo No,116, Surabaya.Telp: 031-

72307374, 031-71565374, 08882717697

(61)

D. Strategi Pemasaran

1. Target

Pangsa pasar yang dibiidik Rinjani Travel yaitu:

a. Departemen, instansi atau perkantoran yang sering mengadakan

pelatihan kerja di kota lain seperti Bank, perhotelan dll.

b. Lembaga pendidikan atau Universitas yang ada di daerah

Yogyakarta. seperti Mahasiswa, pelajar dll.

c. Agen travel yang ada diseluruh wilayah Yogyakarta dan

masyarakat umum.

2. Positioning

Untuk ekspansi branding, Rinjani Travel memposisikan diri

menyesuaikan kondisi pasar target, kemampuan modal dan sumber

daya manusia dari target yang ada, sehingga munculnya branding di

satu agen travel dapat menjadi batu loncatan ekspansi diusaha yang

sejenis. Dengan mengoptimalkan performance target tersebut maka ekspansi area dapat dilakukan dengan mengembangkan strategi promo

pemasaran yang sesuai dengan kondisi mitra awal sebagai

percontohannya.

3. Promosi

Perusahaan ini melakukan promosi dalam bentuk penyebaran

brosur, kartu nama dan iklan media. Tujuan utama perusahaan adalah

(62)

pesaing lainnya. Perusahaan ini juga mempunyai usaha lainnya seperti

rumah makan Gayeng Roso yang terletak di Jl. Seturan No. 8 Telp.

0274 – 7853305.

E. Operasional

Manajemen perusahaan Rinjani Travel selalu meningkatkan

pelayanan yaitu dari segi ketepatan waktu dan fasilitas yang disediakan

terutama jaminan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Tiap bagian

yang terkait akan diminta untuk melakukan tugas sesuai dengan SOP

yang telah ditentukan. Jadwal keberangkatan travel ini terbagi atas 2, yaitu

pukul 8.00 pagi dan pukul 21.00. Adapun fasilitas-fasilitas yang

ditawarkan oleh Rinjani Travel ini yaitu snack, bantal, selimut, AC, dan

full music. Harga tiket yang ditawarkan travel ini cukup terjangkau yaitu untuk jurusan Jogja-Surabaya Rp.105.000 dan untuk Jogja-Malang

Rp.100.000. Rinjani Travel bekerjasama dengan semua agen yang ada di

Yogyakarta dan Surabaya yang berjumlah kurang lebih 100 agen.

F. Sumber Daya Manusia

Perusahaan ini selalu meningkatkan kualitas productknowledge

dari sumber daya manusia mulai dari manajer, marketing, programmer

dan driver sehingga sanggup menaikkan posisi tawar di depan penumpang/agen travel. Perusahaan ini juga memperkenalkan program

"Employee Get Costumer" di mana semua sumber daya manusia Rinjani

Travel ditargetkan untuk menjadi bagian dari sistem pemasaran baik

(63)

sumber daya manusia Rinjani Travel sebagai referensi. Jumlah jam kerja

untuk manajer dan para staf berjumlah 8 jam dengan sistem shift.

G. Struktur Manajemen Rinjani Travel

Struktur manajemen Rinjani Travel terdiri dari Direktur Utama, Kepala

Divisi Usaha, Manajer, Wakil Manajer, Administrasi Pusat yang terbagi

atas dua wilayah yaitu cabang Yogyakarta dan cabang Surabaya.

Bagan IV.1

Struktur Organisasi Rinjani Travel

DIREKTUR UTAMA

Kepala Divisi Usaha

Manager

Wakil Manager

Administrasi Pusat

Cabang Jogjakarta

Cabang Surabaya

Kepala Tiketing

Tiketing I

Tiketing II

Tiketing III

Kepala Garasi

Mekanik

Marketing Kepala Tiketing

Tiketing & Administrasi

(64)

A. Proses Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor agen Rinjani Travel. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kepuasan konsumen

terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel, untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani

Travel berdasarkan jenis kelamin, untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel

berdasarkan usia, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan

konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan tingkat

pendidikan, dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan

konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan pekerjaan.

Subyek dari penelitian ini adalah konsumen Rinjani Travel dengan tujuan

Jogja-Surabaya. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 100

responden yang dinilai cukup untuk mewakili populasi. Mengingat salah satu

tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepuasan

konsumen terhadap kualitas pelayanan Rinjani Travel berdasarkan jenis

kelamin (laki-laki dan perempuan), maka dari 100 responden tersebut akan

terdiri dari laki-laki 50 orang dan perempuan 50 orang. Sebelum penelitian

(65)

karyawan/pihak manajemen Rinjani Travel agar diperkenankan melakukan

penelitian di travel tersebut.

Persiapan penelitian dimulai dengan menyempurnakan alat ukur yang

akan digunakan dalam penelitian. Alat ukur yang dipersiapkan berupa

kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner tersebut bersifat

tertutup agar memudahkan responden memilih alternatif jawaban yang paling

sesuai dengan kondisinya. Kuesioner terdiri atas 3 bagian yaitu identitas

responden (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan), daftar

pernyataan mengenai harapan konsumen sebelum menggunakan jasa travel,

dan daftar pernyataan mengenai kenyataan setelah menggunakan jasa travel.

Daftar pernyataan tersebut dibuat berdasarkan lima dimensi kualitas yaitu

bukti langsung (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap

(responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (emphaty).

Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian sesungguhnya terlebih

dahulu dilakukan uji coba untuk mengukur validitas (kesahihan) dan

reliabilitas (kehandalan) kuesioner. Uji coba dilakukan pada 30 orang.

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 23 – 26 April 2010. Dari hasil uji

coba tersebut menghasilkan beberapa data dari pernyataan kuesioner yang

tidak valid. Ada 5 pernyataan yang terpaksa dihapus dan tidak dipakai lagi

dalam pengumpulan data selanjutnya. Setelah merevisi ulang kuesioner,

penulis melanjutkan penelitian pada tanggal 11 – 22 Mei 2010. Dan setelah

(66)

kemudian penulis menganalisis data dengan teknik analisis yang sudah

dipersiapkan untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang dibuat.

B. Analisis Data

1. Karakteristik Responden

Adapun karakteristik responden dari penelitian ini adalah:

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden penelitian ini terdiri dari

laki-laki dan perempuan. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin

dapat ditunjukkan seperti di dalam Tabel V.1 berikut ini:

Tabel V.1

Komposisi Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 50 50%

Perempuan 50 50%

Total 100 100%

Sumber: hasil kuesioner yang diolah

Berdasarkan tabel V.1 diatas dapat diketahui bahwa responden

terdiri dari 50 orang laki-laki (50%) dan 50 orang perempuan (50%).

b. Usia Responden

Dalam penelitian ini, usia responden dikelompokkan menjadi

empat kelompok usia, seperti yang tercantum pada tabel V.2 sebagai

(67)

Tabel V.2

Komposisi Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

< 20 tahun 14 14%

21-30 tahun 42 42%

31-40 tahun 21 21%

>40 tahun 23 23%

Total 100 100%

Sumber: hasil kuesioner yang diolah

Berdasarkan tabel V.2 diatas dapat diketahui usia responden

kurang dari 20 tahun sebanyak 14 responden (14%), 21 - 30 tahun

sebanyak 42 responden (42%), 31 – 40 tahun sebanyak 21 responden

(21%), dan lebih dari 40 tahun sebanyak 23 responden (23%).

Mayoritas responden berumur antara 21-30 tahun.

c. Tingkat Pendidikan

Dalam penelitian ini, tingkat pendidikan dikelompokkan

menjadi lima bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.3 berikut

(68)

Tabel V.3

Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

SD 0 0

SLTP 4 4%

SLTA 46 46%

Diploma 17 17%

Perguruan Tinggi 33 33%

Total 100 100%

Sumber: hasil kuesioner yang diolah

Berdasarkan tabel V.3 diatas diketahui pendidikan terakhir

responden yaitu SD tidak ada responden (0), SLTP sebanyak 4

responden (4%), SLTA sebanyak 46 responden (46%), Diploma

sebanyak 17 responden (17%), Perguruan Tinggi sebanyak 33

responden (33%). Mayoritas responden berpendidikan terakhir SLTA.

d. Pekerjaan

Dalam penelitian ini, pekerjaan dikelompokkan menjadi lima

Gambar

Gambar II.1
Tabel III.1
Tabel III.2
Tabel V.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari

[r]

Akan tetapi bagaimana cara untuk menyingkapkan diri tersebut, berapa banyak yang bisa diungkapkan, bagaimana cara untuk menying- kapkan diri, melalui wahana apa penyingkapan

Pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri pengusaha mikro, kecil dan menengah yang

Sehingga dapat dirumuskan dari pernyataan di atas bahwa layanan konseling kelompok berhubungan dengan kedisiplinan.Berdasarkan uraian tersebut, layanan konseling kelompok

sistim Pengaturan/pengendalian lalu lintas pada persimpangan mempunyai cakupan luas antara lain masalah perhitungan besarnya kapasitas persimpangan yang ada, volume lalu lintas,

Dari data tersebut diatas dapat dikatakan, kerajinan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus yang berkaitan dengan perbuatan tangan atau kegiatan tangan

Area ini menunjukkan lokasi atribut-atribut yang dianggap penting oleh petani mitra skala menengah akan tetapi secara kinerja belum sesuai dengan harapan mereka sehingga