• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pulau Samosir adalah sebuah pulau yang berada dan dikelilingi oleh Danau Toba. Wilayah Kabupaten Samosir Luas wilayah Kabupaten Samosir secara keseluruhan mencapai 254.715 Ha, terdiri dari daratan seluas 144.455 Ha dan perairan danau seluas 110.260 Ha. Secara Administratif Wilayah Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh Kabupaten, yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun; di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir; di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan; dan di sebelah Barat

berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat1. Pulau Samosir

dikenal melalui wisata alam dan juga wisata sejarahnya. Beberapa diantaranya adalah Pertunjukan Sigale-gale, museum huta bolon, makam raja-raja batak, pemandian air panas, dan ada juga berbagai macam keunikan alam lain seperti halnya danau sidihoni yang merupakan danau diatas danau. Keunikan dari Pulau Samosir tidak bisa dipandang sebelah mata karena Pulau samosir ini juga memiliki peran yang penting bagi pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba. Bisa dikatakan bahwa Pulau Samosir dan Danau Toba memiliki ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kepariwisataan.

Pulau Samosir juga merupakan salah satu destinasi pariwisata unggulan. Walaupun Pulau Samosir merupakan salah satu destinasi pariwisata unggulan, Pulau Samosir tidak berdiri sendiri. Tidak berdiri sendiri disini bermakna Pulau Samosir dan Danau Toba memiliki hubungan keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling mendukung dalam hal kepariwisataan dan ada hubungan saling menguntungkan (Simbiosis Mutualisme). Seperti yang

1

Samosirkab. 2010. Wilayah Kabupaten Samosir. http://www.samosirkab.go.id/2012/index.php/2012-10-31-15-36-21/wilayah. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2014, pukul 20.55

(2)

2 diutarakan oleh Bapak Ronald Marpaung selaku salah satu Staff Museum dan Kepurbakalaan dari Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir.

“Pulau Samosir merupakan salah satu destinasi pariwisata unggulan disini, namun demikian Pulau Samosir tidak berdiri sendiri. Pulau Samosir dan Danau Toba ini saling mendukung dan memiliki hubungan ketergantungan dalam hal kepariwisataan”2

Jadi intinya perkembangan destinasi pariwisata Danau Toba akan berdampak juga pada perkembangan Pulau Samosir dan begitu juga sebaliknya.Danau Toba dikenal sebagai salah satu danau terbesar di Asia bahkan di dunia. Danau Toba memiliki ukuran panjang 100 Kilometer dan lebar 30 Kilometer. Selain fakta bahwa Danau Toba adalah salah satu danau terbesar di Asia dan dunia, lingkungan Danau Toba juga masih tergolong sangat hijau dan asri. Secara bertahap, destinasi pariwisata ini mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia dan juga dunia. Bentuk konkrit bahwa Danau Toba mulai dikenal di dunia pariwisata internasional adalah pada Pesta Danau Toba yang dilaksanakan pada 28-31 Desember 2012, Danau Toba akan dijadikan sebagai ikon pariwisata

Global Geopark Network (GGN) dan hal ini telah diusulkan ke United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO)3.

Dilihat dari prestasi yang sudah diraih, destinasi pariwisata Danau Toba dan sekitarnya sudah mulai diperhatikan oleh masyarakat yang ada di luar negeri. Kemungkinan besar wisatawan-wisatawan asing akan mulai memadati destinasi wisata Danau Toba. Dampak positifnya bagi pariwisata dan masyarakat adalah, pariwisata yang ada di Indonesia, Danau Toba dan Samosir khususnya akan semakin dikenal oleh negara asing dan masyarakat yang ada didalamnya. Selain itu masyarakat yang ada di lingkungan sekitar Danau Toba dan Samosir akan memperoleh peningkatan keuntungan karena wisatawan-wisatawan lokal dan asing yang datang akan semakin meningkat jumlahnya.

Destinasi Pariwisata Danau Toba merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Nasional (DPN), yaitu DPN Medan-Toba dan sekitarnya yang sudah

2Hasil Wawancara tanggal 20 Februari 2015 dengan Bapak Ronald Marpaung 3

Travel Okezone. 2012. Pesta Danau Toba Sukseskan wonderful Indonesia

.http://travel.okezone.com/read/2012/12/29/407/738791/pesta-danau-toba-sukseskan-wonderful-indonesia. Diakses pada tanggal 30 Agustus 2014, pukul 21.47

(3)

3 tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2011, ada 2 jenis wisata yang masuk sebagai rencana pembangunan. DestinasiWisata tersebut adalah Wisata Ekologi Geopark di Danau Toba sendiri dan Desa Wisata Tuk-Tuk Siadong, Pulau Samosir.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya Danau Toba dijadikan sebagai

ikon pariwisata Global Geopark Network (GGN) dan sudah diusulkan ke United

Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Wisata Budaya Etnik di Tuk-Tuk menunjukkan bahwa kebudayaan dan peninggalan sejarah dari nenek moyang etnis batak selalu dijaga dengan baik. Contohnya pagelaran seni budaya batak dalam Tari Sigale-gale, rumah-rumah kuno batak, patung-patung raja batak, ulos tradisional batak, dan banyak lagi. Intinya peninggalan sejarah, kebudayaan dan identitas masyarakat asli akan selalu dilestarikan dengan baik oleh masyarakat setempat. Sektor kepariwisataan yang ada di Pulau Samosir seperti halnya Desa Tuktuk Siadong, diharapkan dapat membantu usaha pengembangan di destinasi pariwisata Danau Toba. Selain karena wilayahnya yang berdekatan, hubungan antara Pulau Samosir dan destinasi pariwisata Danau Toba memang sangat erat baik itu dari segi budaya, etnik maupun aktivitas wisata yang ada di Pulau Samosir dan Danau Toba (Lihat gambar 1.1)

(4)

4 Sumber:https://www.google.co.id/maps/place/Simanindo,+Samosir+Regency,+North+Sumatra/ @2.6293417,98.8185683,11z/data=!4m2!3m1!1s0x3031c236c82de411:0x4e1386c646ab20e1. Diakses pada tanggal 7 Mei 2015, pukul 05.50

Bulan Januari tahun 2016 ini, Institut Teknologi Del, Laguboti, Toba Samosir, Sumatera Utara mendapat kunjungan kerja dari 5 menteri. 5 Menteri tersebut adalah Menteri Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Tujuan dari kedatangan 5 Menteri tersebut ke Institut Teknologi Del, Laguboti, Toba Samosir adalah untuk membicarakan rencana pembangunan Danau Toba dan sekitarnya. Danau Tobamerupakan kawasan destinasi prioritas pembangunan nasional dan masuk dalam rencana Top Ten Pengembangan Kawasan Destinasi Prioritas oleh Pemerintah Pusat.

“Kita akan jadikan Danau Toba ini Monaco of Asia, karena orang sudah tahu Monaco yang pemandangan indah dan bersih. Kita hari ini buat sejarah, karena rakyat Sumatera Utara 20 tahun lalu bermimpi menginginkan Danau Toba berkembang, memang semua berawal dari mimpi dan kita mulai hari ini mimpi jadi kenyataan. Pengembangan Danau Toba ini merupakan bagian dari 10 kawasan wisata yang akan dibentuk badan otoritas, seperti Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo, Mandalika, Pulau Komodo, Wakatobi, dan Morotai”

Program pemerintah pusat untuk membangun Danau Toba dan daerah sekitarnya akan menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap usaha Pemerintah daerah untuk membangun dan mengembangkan sektor kepariwisataan yang ada di Danau Toba dan Pulau samosir. Seperti yang sudah diketahui, pemerintah daerah Kabupaten Samosir sudah melaksanakan event Horas Samosir Fiesta sebagai sarana untuk mengembangkan sektor kepariwisataan yang ada, menjalin kerjasama baik itu nasional dan internasional di bidang kepariwisataan, dan tentunya untuk meningkatkan pendapatan daerah. Langkah selanjutnya adalah menjalin kerja sama antara Pemerintah pusat, pemerintah daerah dan tentunya masyarakat yang ada di Danau Toba maupun Kabupaten Samosir. Sosialisasi program pemerintah tersebut tentu saja sangat penting agar semua pihak yang nantinya terlibat dalam usaha pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata tersebut memahami ke arah mana pembangunan dan pengembangan ini

(5)

5 akan berjalan serta dapat mengetahui manfaat yang akan diperoleh oleh masing-masing pihak. Semua pihak yang terlibat dalam program pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata ini juga harus bisa memahami bahwa sebaiknya rencana pembangunan tidak dilakukan secara berlebihan karena kemungkinan besar dapat merusak alam dan bisa menimbulkan berbagai macam kerugian kelak.

Lokus dari Penelitian ini adalah Desa Tuktuk Siadong. Desa Tuktuk merupakan suatu desa yang berlokasi di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Semenanjung kecil ini terletak diantara Desa

Tomok dan Desa Ambarita4. Waktu tempuh yang diperlukan dari Bandara

Internasional Kualanamu, Medan untuk tiba di Danau Toba kurang lebih 4-5 jam perjalanan. Selanjutnya wisatawan yang hendak berkunjung dapat melanjutkan perjalanan ke Pulau Samosir dengan cara menyeberang menggunakan kapal yang ada di Pelabuhan Tiga Raja maupun Pelabuhan Ajibata.

Satu hal yang unik mengenai Desa Tuktuk Siadong adalah Wisata Budaya Etnik yang masih terjaga dengan baik, Di Desa Tuktuk Siadong ini, wisatawan lokal maupun asing yang datang berkunjung dapat menikmati berbagai macam kebudayaan asli tanah batak seperti halnya kerajinan berupa ukiran kayu khas batak, ulos (Kain Tradisional) Batak, museum batak, patung sigale-gale dan tari-tarian tradisional khas batak Yang juga diiringi oleh alat musik batak yaitu gondang. Bukan hanya itu, rumah-rumah yang ada di Desa Tuktuk Siadong ini juga memiliki arsitektur yang masih kental dengan budaya batak.

Pertunjukan Patung Sigale-gale merupakan salah satu budaya batak yang sangat unik dan atraksi utama yang wajib disaksikan oleh wisatawan. Keunikan Pertunjukan Patung Sigale-gale ini adalah Misteri yang dimiliki oleh Patung Sigale-gale itu sendiri. Patung sigale-gale ini digerakkan oleh manusia dengan bantuan tali yang dikaitkan ke bagian kepala maupun lengan patung. Pengunjung yang datang untuk melihat perunjukan biasanya akan diajak untuk menari

bersama (Manortor) dengan Patung Sigale-gale. Namun menurut sejumlah

4

Indosesia Travel. Tanpa Tahun. http://indonesia.travel/id/destination/735/desa-tuktuk-siadong. Diakses pada tanggal 13 April 2015, pukul 12.27

(6)

6 penduduk sekitar, misteri Patung Sigele-gale akan terlihat disaat patung tersebut bergerak sendiri dan menangis layaknya manusia (Lihat gambar 1.2)

Gambar 1.2 Tarian Patung Sigale-gale

Sumber :

http://travel.kompas.com/read/2015/04/01/100300227/Pulau.Samosir.Kaya.Wisata.Alam.dan.Budaya.

Pengembangan Desa Tuktuk Siadong adalah salah satu upaya konkret dari Pemerintah Kabupaten Samosir dalam merealisasikan visi yang dituangkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Samosir 2011-2015 yaitu Samosir Menjadi

Daerah Tujuan Wisata Lingkungan Yang Inovatif 2015.5

Wisata Lingkungan mempunyai makna bahwa pariwisata yang mempertimbangkan dampak sosial ekenomi dan lingkungan di masa kini dan masa mendatang dengan memperhatikan kebutuhan pengunjung (Wisatawan), industri pariwisata, lingkungan sekitar dan masyarakat tuan rumah (Lokal). Inovatifmengandung makna bahwa Kabupaten Samosir akan berkreasi, mau dan dapat mengadakan pembaharuan sesuai tantangan untuk menggali dan memperkenalkan hal-hal baru akan seni, budaya dan situs/artepak sejarah etnis Batak maupun kawasan wisata rekreasi yang berbasis lingkungan.Dalam rangka

(7)

7 mewujudkan visi yang dimaksud, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten

Samosir tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:6

1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan sarana yang

memadai/berstandart

2. Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan

rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan dan terkendali

3. Meningkatkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan

tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis lingkungan dan budaya

4. Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan

demokrasi dan penegakan hukum

5. Mengembangkan jejaring yang sinergis kepada semua pihak

Misi pertama bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pemerintahan yang nantinya akan berperan bagi upaya pengembangan Desa Tuktuk Siadong. Untuk dapat menciptakan SDM yang berkualitas, tentunya dibutuhkan pendidikan dan pelatihan serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai.

Misi kedua bertujuan untuk Mengembangkan perekonomian masyarakat Desa Tuktuk Siadong melalui sektor pariwisata, industri kerajinan, jasa, perdagangan, pertanian dengan pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan terkendali.

Misi ketiga berorientasi pada infrastruktur yang memadai dan konservasi (Pelestarian) alam untuk mewujudkan pengembangan di sektor kepariwisataan. Pembenahan maupun pembangunan infrastruktur memiliki manfaat bagi sektor kepariwisataan Desa Tuktuk Siadong. Contohnya adalah perbaikan jalan, bandara, pelabuhan, ketersediaan air bersih, listrik, telekomunikasi, sekolah, rumah sakit, fasilitas kebersihan, kantor polisi, fasilitas pemadam kebakaran, taman, tempat bermain dan banyak lagi. Di Desa Tuktuk Siadong, alam dan budaya menjadi

(8)

8 daya tarik utama bagi sektor kepariwisataan. Tentu saja alam dan budaya harus dikelola dengan baik, dilindungi dan dipelihara agar tidak rusak. Contohnya Danau Toba yang merupakan salah satu danau terbesar di Asia/Dunia harus dijaga kebersihan dan keasriannya, ukiran kayu khas batak, ulos (Kain Tradisional) Batak, museum batak, patung sigale-gale dan tari-tarian tradisional khas batak yang merupakan kekayaan budaya asli batak yang harus dijaga nilai budayanya.

Misi keempat berorientasi pada penegakan hukum dan sistem demokrasi. Kegiatan wisata pada dasarnya adalah kegiatan dimana wisatawan datang berkunjung dari daerah/negara lain ke suatu destinasi wisata untuk bersantai dan bersenang-senang. Namun yang menjadi masalah adalah ketika wisatawan yang berada di suatu destinasi wisata tidak menghormati peraturan dan berbuat seenaknya. Untuk menghindari terjadinya hal-hal seperti, maka segenap lapisan masyarakat harus berpartisipasi untuk menegakkan peraturan bersama dengan pihak-pihak yang terkait seperti halnya kepolisian. Tujuannya adalah agar masyarakat maupun wisatawan yang ada di daerah tersebut terlindungi dan nyaman dalam melaksanakan aktifitasnya maupun kegiatan wisatanya.

Misi kelima bertujuan untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Pengembangan Desa Tuktuk Siadong tentu saja membutuhkan banyak campur tangan dari berbagai pihak. Contohnya adalah Pemerintah daerah, Pemerintah pusat, pengusaha dalam/luar negeri maupun investor. Manfaat dari kerjasama yang dibina dengan banyak pihak diharapkan dapat membantu usaha pengembangan Desa Wisata Tuktuk Siadong.Salah satu langkah yang harus dilaksanakan agar Desa Wisata Tuktuk Siadong dapat lebih dikenal adalah Promosi. Promosi bertujuan untuk memperkenalkan keunggulan dari Desa Wisata Tuktuk Siadong yang tidak dimiliki oleh sektor wisata yang lainnya. Desa Wisata Tuktuk Siadong memikiki keunggulan dari keasrian, keindahan alam serta peninggalan budaya asli suku batak yang masih terawat dengan baik. Selain itu, Desa Wisata Tuktuk Siadong merupakan pusat kegiatan berwisata di Kabupaten Samosir.

Salah satu rencana promosi Desa Wisata Tuktuk Siadong telah dituangkan dalam Event Horas Samosir Fiesta pada tahun 2014 yang lalu, Event Horas

(9)

9 Samosir Fiesta 2014 digelar di Desa Wisata Tuk-Tuk Siadong, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Menurut Staf Ahli Bupati Samosir Bidang Pemerintahan, Drs. Melani Butarbutar, Event Horas Samosir Fiesta ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya setempat. Yang bertujuan untuk mempromosikan keindahan Samosir serta potensi wisata daerah agar lebih dikenal di dunia pariwisata nasional maupun internasional.

"Horas Samosir Fiesta yang akan diadakan di Kecamatan Simanindo itu dimaksudkan untuk mendukung pencapaian visi Kabupaten Samosir sebagai daerah tujuan wisata lingkungan yang inovatif tahun 2015. Seni budaya Batak perlu direvitalisasi untuk digali dandikembangkan, sehingga ke depan Samosir dapat menjadi acuan seni budaya Batak."7

Horas Samosir Fiesta merupakan suatu langkah maju yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya. Event ini diharapkan untuk dapat meningkatkan potensi wisata dari Pulau Samosir dan juga diharapkan dapat lebih mengenalkan Desa Wisata Tuk-Tuk Siadong yang memiliki keindahan alam dan budaya yang unik kepada para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Namun, usaha Pengembangan maupun pembangunan sektor kepariwisataan di Desa Tuktuk Siadong dan Kabupaten Samosir tentu saja dihadapkan dengan berbagai macam kendala.

Pertama, kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendukung usaha pengembangan wisata (Terutama masalah pemeliharaan kebersihan). Kualitas kebersihan yang buruk di Desa Tuktuk Siadong merupakan salah satu masalah pelik yang harus dihadapi oleh Pemerintah Daerah, masyarakat maupun wisatawan yang datang berkunjung kedestinasi pariwisata tersebut. Sampah-sampah bertebaran di jalan bahkan di Danau Toba. Hal ini tentu mengakibatkan banyak pihak mengeluh terutama para wisatawan yang berada di sekitar Desa Tuktuk Siadong maupun Danau Toba. Karena selain menimbulkan rasa tidak nyaman, sampah tersebut jug apasti menjadi salah satu sumber penyakit. Pemeliharaan kebersihan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan harus

7

Marbun, Julkifli. 2014. http://www.republika.co.id/berita/senggang/musik/14/08/23/naqldn-musisi-austria-meriahkan-horas-samosir-fiesta-2014. Diakses pada tanggal 13 April 2014, pukul 13.13

(10)

10 diperhatikan secara lebih serius oleh semua pihak baik itu Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat untuk dapat mewujudkan destinasi wisata yang bersih, sehat dan berkualitas

Kedua, berbicara mengenai pariwisata tentu tidak terlepas dari pelayanan publik. Pelayanan publik yang baik tentu saja akan memudahkan kegiatan wisata bagi wisatawan yang datang berkunjung. Sebaliknya pelayanan publik yang buruk akan membuat kegiatan wisata menjadi sulit bagi wisatawan yang datang berkunjung. Di Desa Tuktuk Siadong maupun juga di sektor kepariwisataan yang ada di Pulau Samosir, masih banyak masyarakat atau pihak yang bekerja di sektor kepariwisataan yang kurang ramah dalam menghadapi wisatawan dan bahkan terkesan tidak peduli dengan kehadiran wisatawan. Padahal kunjungan wisatawan merupakan hal yang sangat penting mengingat sektor kepariwisataan berperan penting bagi perekonomian masyarakat yang berada di Desa Tuktuk Siadong.

Ketiga, sistem promosi di sektor kepariwisataan yang masih kurang maksimal. Destinasi pariwisata yang berkembang dan dan berkualitas merupakan destinasi wisata yang dikenal oleh orang-orang. Pertanyaannya adalah langkah apa yang harus diterapkan oleh pihak terkait agar destinasi pariwisata dapat menarik minat dan tentunya dikenal oleh banyak orang. Salah satu langkahnya adalah promosi. Desa Tuktuk yang berada di Pulau Samosir merupakan destinasi wisata unggulan yang ada di Sumatera Utara, namun belum terlalu dikenal oleh orang-orang di luar Sumatera Utara. Salah satu permasalahannya adalah sistem promosi destinasi pariwisata kurang maksimal dalam ‘menjual’ nama dan kualitas destinasi pariwisata yang ada

(11)

11 1.2Rumusan Masalah

Strategi apakah yang telah diterapkan dalam pengembangan Desa Wisata Tuk-Tuk Siadong di Pulau Samosir?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi yang telah dilakukan terkait upaya pengembangan DesaWisata Tuk-Tuk di Pulau Samosir.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Dapat memberikan kontribusi yang positif yang dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian dalam bidang pariwisata

b. Bagi Pemerintah daerah

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan masukan berupa dokumen strategi kepada Pemerintah Daerah terkait strategi pengembangan Desa Tuk-Tuk sebagai desa wisata budaya etnik

c. Bagi Peneliti

Dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi dalam melakukan penelitian di Desa Tuktuk Siadong seperti hal-hal yang perlu dilakukan oleh pihak pengelola Desa tuktuk Siadong agar Desa Tuktuk Siadong bisa lebih berkembang dan maju

d. Bagi masyarakat

Dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi dalam rangka mengembangkan Desa Tuktuk Siadong supaya masyarakat bisa lebih terlibat dan mendukung perkembangan serta kemajuan Desa Tuktuk Siadong

Gambar

Gambar 1.1 Peta Pulau Samosir
Gambar 1.2 Tarian Patung Sigale-gale

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana respon masyarakat terhadap pembangunan

Secara berkelompok 3-4 orang, peserta didik didorong untuk mencari dan menuliskan informasi pada permasalahan, khususnya terkait informasi: apa yang diketahui dan apa

Diet penurunan berat badan yang sesuai dan sehat bisa dilakukan dengan cara latihan fisik untuk mengontrol berat badan, kemampuan seseorang dalam meningkatkan

yaitu kemiskinan yang terjadi pada masyarakat di suatu wilayah tertentu, sehingga. upaya perubahan dilakukan demi meningkatkan taraf hidup

 Melakukan permainan softball dalam bentuk pertandingan menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menerapkan strategi dan taktik penyerangan dan pertahanan yang sudah

Berdasarkan ungkapan kelima informan diatas merupakan penyebab kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif yaitu karena faktor pengetahuan dan kesadaran yang kurang

Berdasarkan hasil penelitian di SMA 1 Playen Gunung Kidul dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, Intensitas nyeri haid pada sisiwi kelas XI di SMA 1 Playen

Setelah diketahui bahwa sampel yang digunakan untuk penelitian adalah homogen dan berdistribusi normal, kemudian peneliti menjalankan proses pembelajaran dengan menerapkan