• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL INSTANSI. rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL INSTANSI. rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

10

A. Sejarah Singkat Baristand Industri Medan

Dengan adanya pemisahan Departemen Perindustrian dan Perdagangan menjadi Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan serta dalam rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat industri, perlu menyempurnakan Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri yang berada di Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Samarinda, Banjarbaru, Manado, Ambon menjadi Balai Riset dan Standardisasi Industri.

Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (Baristand Industri Medan) memiliki sejarah dan pengalaman pada awalnya bernama Balai Industri yang berdiri pada tanggal 15 April 1964 dengan status perwakilan Balai Penelitian Kimia Bogor. Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 183/M/SK/73 tanggal 27 Maret 1973 status Balai Penelitian Kimia Medan ditetapkan berdiri sendiri dan bertanggung jawab kepada Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Jakarta. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 357/M/SK/8/1980 tanggal 26 Agustrus 1986 Balai Penelitian Kimia Medan berubah nama menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Medan. Selanjutnya terjadi penggabungan antara Proyek Penelitian Logam Medan dan Proyek Penelitian Tekstil Medan dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Perindustrian Medan berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 348/Kep/101/1996. Dengan surat Keputusan Menteri

(2)

Perindustrian dan Perdagangan No. 784/MTP/KEP/2002 pada tanggal 29 November 2002 nama Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Medan diubah

manjadi Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (Baristand Industri

Medan). TUPOKSI Sesuai Surat Keputusan Menteri Perindustrian RI nomor

49/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan.

1. Tugas Pokok Baristand Industri Medan adalah:Melaksanakan riset

dan standardisasi serta sertifikasi di bidang industri.

2. Fungsi Baristand Industri Medan adalah:

a. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi industry di bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin dan hasil produk serta penanggulangan pencemaran industri.

b. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi dibidang jasa

riset/litbang.

c. Perumusan dan penerapan standar, pengujian standar, pengujian dan

sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/ mesin dan hasil produk.

d. Pemasaran, kerjsama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil riset/ penelitian dan pengembangan.

e. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keungan, tatapersuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan.

(3)

B. Struktur Organisasi

Sumber : Gambar 2.1

Struktur Organisasi Keseluruhan

(4)

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Keseluruhan

Sumber : Gambar 2.3

Struktur Organisasi Keseluruhan

(5)

Gambar 2.4

Struktur Organisasi Keseluruhan

Sumber : Gambar 2.5

Struktur Organisasi Baristand Industri Medan

C. Job Description

(1) Subbagian Tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian,, keuangan, inventarisasi barang milik Negara, tata persuratan, perlengkapan kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri, serta pengelolaan perpustakaan.

(2) Seksi Teknologi Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penelitian dan pengembangan teknologi industry bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk serta penanggulangan pencemaran industri.

(6)

(3) Seksi Program dan Penegmbangan Kompetensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, penyusunan program dan pengembangan kompetensi dibidang jasa riset/litbang

(4) Seksi Standardisasi dan Sertifikasi mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk.

(5) Seksi Pengembangan Jasa Teknik mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan.

(6) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing.

Visi dan Misi Instansi

Baristand Industri Medan memiliki visi sebagai berikut yaitu:

1. Menjadi lembaga litbang terkemuka dan profesional yang dapat

memberikan solusi bagi industri.

Baristand Industri Medan memiliki misi sebagai berikut yaitu:

1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta perekayasaan di bidang mesin dan peralatan.

2. Peningkatan Jasa Pelayanan Teknis. 3. Mendorong penerapan Standart Nasional.

4. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dan penanggulangan

pencemaran industri.

5. Pengembangan kompetensi bidang teknologi proses dan produk.

(7)

LOGO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Sumber : Gambar 2.6

Makna Logo Kementerian Perindustrian

Bentuk logogram terinsipirasi dari gabungan stilasi daun, dengan sirkuit yang terdapat di dalam daun yang menghubungkan komponen elektronik satu sama lain tanpa kabel, dan roda gigi yang berjumlah 5 (lima) melambangkan 5 (lima) asas negara Indonesia dan 5 (lima) nilai inti (core value) Kementerian Perindustrian yaitu Integritas, Profesionalisme, Inovatif, Produktif, dan Kompetitif.

Kementerian Perindustrian diharapkan juga berperan dalam: 1. peningkatan kesejahteraan rakyat;

2. penciptaan lapangan kerja; 3. peningkatan daya saing industri; 4. kepedulian lingkungan;

5. pengembangan inovasi pada pembangunan industri nasional.

Bentuk huruf (typeface) yang bold dan dinamis merefleksikan kekuatan dan semangat dari Kementerian Perindustrian sebagai organisasi yang modern dan menjangkau seluruh masyarakat industri. Sedangkan warna biru pada huruf Kementerian Perindustrian menggambarkan pentingnya peran teknologi dalam pembangunan industri nasional.

(8)

Makna Warna Logo Kementerian Perindustrian

Warna Merah Oranye melambangkan: Dinamis dan bijaksana.

Warna Hijau melambangkan: Pertumbuhan, kesejahteraan dan berwawasan

lingkungan.

Warna Biru melambangkan: Percaya diri, kemandirian dan teknologi.

Warna Abu-abu melambangkan: Sikap optimis dan berdaya guna.

Kode warna:

PANTONE Red 032 C: RGB = 239, 65, 53; CMYK = 0, 90, 86, 0.

PANTONE 368 C: RGB = 123, 193, 67; CMYK = 57, 0, 100, 0.

PANTONE 287 C: RGB = 0, 83, 155; CMYK = 100, 68, 0, 12.

PANTONE GRAY: RGB = 119, 120, 123; CMYK = 0, 0, 0, 65.

LOKASI

Sumber :

Gambar 2.7

Hubungi kami di: Contact us at Jl. Sisingamangaraja No. 24 Medan Telp. 061 7363471, Fax. 061 7362830

(9)

D. Jaringan Kegiatan

Instansi adalah unsur pelaksana pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat. Baristand Industri Medan merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Baristand Industri Medan lebih berorientasi pada pelayanan di bidang riset dan standardisasi serta sertifikasi di bidang industri. Dengan demikian, diharapkan Baristand Industri Medan dapat meningkatkan Produktivitas, dan mengembangkan sarana dan prasarana agar lebih baik kedepannya.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi/perusahaan tersebut, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Baristand Industri Medan, terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan dapat tewujud.

Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan instansi/perusahaan adalah menyelenggarakan beberapa program prioritas, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat.

F. Rencana Kegiatan

Usulan penjabaran lebih rinci program prioritas yang akan dilaksanakan masing-masing Unit Kerja pada Baristand Industri Medan adalah sebagai berikut :

(10)

1. Pelayanan Penyelenggaraan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu

2. Pelayanan Penyelenggaraan Teknis Pengujian dan Kalibrasi 3. Jasa Pelayanan Teknis Pelatihan dan Konsultansi

4. Pelayanan Penyelenggaraan Pelatihan

5. Jasa Pelayanan yang berasal dari kerjasama dengan pihak lain

Fasilitas & Kegiatan yang dihasilkan oleh Baristand Industri Medan guna meningkatkan kualitas pelayanan yang dihasilkan dan akan ditingkatkan lagi untuk kedepannya adalah :

1. Laboratorium Makanan-Minuman/Hasil Pertanian

Pengujian : Biji Kopi, Biji Coklat, AMDK, Tepung Terigu, Garam, Pakan Ternak, Rokok, Serelia & Produk Olahannya, Kakao Bubuk, Gula Rafinasi, Minuman Beralkohol.

2. Laboratorium Pencemaran Lingkungan

Pengujian : Air Limbah, Air Sungai , Air Sumur, Air Laut, Limbah Padat, Udara Ambient, Emisi, Getaran

3. Laboratorium Mikrobiologi

Pengujian : AMDK, Makanan-Minuman , Pakan Ternak 4. Laboratorium Kimia Mineral

Pengujian : Kaustik Soda, Bahan Galian dan Mineral, Pupuk 5. Laboratorium Produk Industri Logam

Pengujian : Besi Cor, Logam dan Paduannya, Baja Tulangan Beton, Baja Lembaran Lapis Seng (BjLS)

6. Laboratorium Kalibrasi

(11)

a. Standardisasi & Pengawasan Mutu

Rancangan SNI, Pengawasan Mutu Berkala & Verifikasi SNI , Sertifikasi Sistim Mutu, Bimbingan ISO Guide 17025, 9000, 14000 & HACCP

b. Workshop

Pengecoran Logam : Pembuatan Rotary Furnace, Induction Furnace, Cupola Furnace, Pembuatan Hot Blast Cupola, Screw Press PKS Perbengkelan : Pembuatan Prototip Mesin, Pembuatan Prototip Alat. c. Pelatihan Teknik Operasional

Diklat : Teknik Kalibrasi, Manajemen Kalibrasi, ISO Guide 17025, ISO 9000, ISO 14000, Analis Laboratorium, Pengendalian Pencemaran, Pengujian Pupuk, Teknologi Proses Non Ferro

d. Rancang Bangun dan Perekayasaan

1. Penelitian Proses dan Pembuatan Anvil making dan Paron dari

steel

2. Penelitian perbaikan nozzle quality sebagai cairan alumunium

melalui inspeksi teknik

3. Pembuatan paron cap. 75 kg untuk IKM pengecoran logam

4. Penelitian pembuatan screw press untuk industri CPO 5. Penelitian pembuatan ripple mill untuk pemecah biji sawit 6. Penelitian tentang industri pengecoran logam

Referensi

Dokumen terkait

Problematika proses pengelasan sangat beranekaragam kerana banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kondisi proses (penetapan variable/parameter proses), material

Judul Skripsi : Penggunaan Serbuk Bij Kelor ( Moringa oleifera Lam) untuk Menurunkan Kadar Cupri (Cu) dan Kromium (Cr) Air Sumur Gali secara

(2011) mengatakan bahwa nilai kandungan gula pereduksi Sargassum sp yang diambil dari perairan Teluk Lampung pada proses hidrolisis dengan suhu 120 ˚C dan tekanan 1 atm selama

Setiap hewan yang pada saat ini mengalami pertumbuhan seperti katak, nyamuk, kupu-kupu, belalang, kumbang, lalat merupakan hewan yang pertumbuhannya melalui beberapa proses. Aplikasi

Oleh karena itu, maka Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten Jember melalui program PUM-RTM mengimplementasikan keberadaan Lembaga Keuangan Mikro Masyarakat (LKMM). Di

Bahwa berdasarkan hasil evaluasi dokumen penawaran peserta seleksi sederhana, dengan ini Pokja Pengadaan Meubelair ULP UPT Balai Karantina Pertanian Kelas I

Pelaksanaan administrasi dinas di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah

1 Pim pinan Jurnal UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Jurnal Penelit ian Agam a 2 Al M akin UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Al-Jamiah.. 3 Sapt oni UIN SUNAN KALIJAGA