BAB 3
ANALIS IS S IS TEM YANG S EDANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan
Eksistensi Departemen Komunikasi dan Informatika dalam kabinet Indonesia bersatu dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan Tugas, Fungsi, Susunan Organisas i dan Tata Kerja Kementrian Negera Republik Indonesia. Pembentukan Departemen Komunikasi dan Informatika merupakan penggambungan dari Kementrian Negara Komunikasi dan Informasi, Lembaga Informasi Nasional / LIN dan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang saat itu berada dibawah Departemen Perhubungan. Penggabungan ketiga lembaga tersebut didasari dengan berbagai kaidah, kajian, forum diskusi, seminar dan workshop yang dilakukan bersama antar berbagai komunitas teknologi dan komunikas i (ICT), praktisi media, akademisi, pemerintah dan DPR-RI. Fokus pembicaraan diarahkan pada upaya untuk mempersatukan pemikiran sehingga terbentuk suatu institusi negara yang dapat mewadahi kegiatan telekomunikasi, ICT, penyiaran, layanan multimedia dan diseminasi informasi. Hasil dari berbagai pemikiran dimaksud maka disepakati untuk membentuk Departemen Komunikasi dan Informatika, disingkat Depkominfo.
Keberadaan Depkominfo ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan M enteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 01/P/M .KOM INFO/4/2005, tanggal 1 April 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Depkominfo. Peraturan M enteri Kominfo tersebut menyatakan bahwa tugas dan fungsi utama Depkominfo adalah :
• Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika yang meliputi pos, telekomunikasi, penyiaran, teknologi informasi dan komunikasi, layanan multimedia dan diseminasi informasi;
• Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
• Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
• Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
• Penyampaian hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.
Visi dari Depkominfo adalah terwujudnya masyarakat informasi yang sejahtera melalui penyelenggaraan komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
M isi dari Depkominfo :
1. M eningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbudaya informasi. 2. M eningkatkan daya jangkau infrastruktur pos, komunikasi dan informatika
untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi.
3. M endorong peningkatan aplikasi layanan publik dan industri aplikasi telematika dalam rangka meningkatkan nilai tambah layanan dan industri aplikasi.
4. M engembangkan standardisasi dan sertifikasi dalam rangka menciptakan iklim usaha yang konstruktif dan kondusif di bidang industri komunikasi dan
informatika.
5. M eningkatkan kerjasama dan kemitraan serta pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat.
6. M endorong peranan media massa dalam rangka meningkatkan informasi yang beretika dan bertanggung jawab serta memberikan nilai tambah pembangunan bangsa.
7. M eningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan dalam rangka menciptakan kemandirian dan daya saing bidang komunikasi dan informatika. 8. M eningkatkan kapasitas Sumber Daya M anusia (SDM ) bidang komunikasi
dan informatika dalam rangka meningkatkan literasi dan profesionalisme. 9. M eningkatkan peran serta aktif Indonesia dalam berbagai fora internasional di
bidang komunikasi dan informatika dalam rangka meningkatkan citra positif bangsa dan negara.
10. M eningkatkan kualitas pengawasan menuju terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance).
3.1.1. Tahun berdiri perusahaan, Notaris, Nomor Akta, Alamat, Instansi Depkominfo bergerak di bidang kepemerintahan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan teknologi informasi di Indonesia. Depkominfo beralamat di Jl. M edan M erdeka Barat no.9, Jakarta Pusat.
3.2. S truktur Organisasi Perusahaan dan Pembagian Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang dan hal-hal lain yang menyangkut perusahaan
MENTERI KOMUNIKAS I DAN INFORMATIKA S TAF AHLI
Depkominfo disusun dalam suatu organisasi yang terdiri dari:
• Staf Ahli Bidang M edia M assa
• Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional dan Kesenjangan Digital
• Staf Ahli Bidang Hukum
• Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran M asyarakat
• Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kemitraan S EKRETARIAT JEND ERAL
• Biro Perencanaan
• Biro Kepegawaian dan Organisasi
• Biro Keuangan
• Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri
• Biro Umum dan Humas
• Pusat Data
• Pusat Pelayanan Informasi
• Pusat Sarana Teknik Telematika
• Pusat Diklat Pegawai
INS PEKTORAT JEND ERAL
• Sekretariat Itjen
• Inspektorat I
• Inspektorat II
• Inspektorat III
DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKAS I
• Sekretariat Ditjen
• Direktorat Pos
• Direktorat Telekomunikasi
• Direktorat Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit
• Direktorat Standarisasi Pos dan Telekomunikasi
• Direktorat Kelembagaan Internasional Pos dan Telekomunikasi DIREKTORAT JENDERAL APLIKAS I TELEMATIKA
• Sekretariat Ditjen
• Direktorat E-Goverment
• Direktorat E-Business
• Direktorat Sistem Informasi, Perangkat Lunak dan Konten
• Direktorat Pemberdayaan Telematika
• Direktorat Standarisasi dan Audit Aplikasi Telematika
DIREKTORAT JENDERAL S ARAN A KOMUNIKAS I DAN DIS EMINAS I INFORMAS I
• Sekretariat Ditjen
• Direktorat Penyiaran
• Direktorat Kelembagaan Komunikasi Sosial
• Direktorat Kelembagaan Komunikasi Pemerintah
• Direktorat Kelembagaan Komunikasi Pemda
BADAN LITBANG S UMBER D AYA MANUS IA
• Sekretariat Badan Litbang SDM
• Pusat Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telekomunikasi
• Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Telematika, Sarana Komunikasi, dan Diseminasi Informasi
• Pusat Pengembangan Literasi Komunikasi dan Informatika
• Pusat Pengembangan Profesi Komunikasi dan Informatika BADAN INFORMAS I PUBLIK
• Sekretariat Badan Informasi Publik
• Pusat Informasi Politik, Hukum dan Keamanan
• Pusat Informasi Perekonomian
• Pusat Informasi Kesejahteraan Rakyat
• Pusat Pengelolaan Pendapat Umum
Dalam upaya mewujudkan Visi dan M isinya, Depkominfo juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait. Berbagai M oU (M emorandum of Understanding) telah ditandatangani Depkominfo dengan beberapa instansi, asosiasi, organisasi, dan lembaga, baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.
Demikian pula dengan sosialisasi untuk berbagai kegiatannya. Salah satunya berkenaan dengan merebaknya isu flu burung, dan lain-lain, yang digelar serentak di beberapa kota, dan penayangan iklannya di media cetak dan elektronik.
3.3. E-pengadaan
e-Pengadaan adalah transaksi pembelian dan penjualan barang dan jas a melalui internet maupun sistem informasi lainnya.
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi tingkat kebocoran dan meningkatkan tingkat transparansi dan effisiensi dengan menggunakan e-Procurement (e-Pengadaan). Dasar hukum e-Procurement adalah:
a. Keppres 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang/Jasa Pemerintah, lampiran 1 Bab IV Pengadaan Barang/Jasa dengan e-Procurement.
b. Inpres 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Lampiran I Strategi 3 dan 6 – M emanfaatkan teknologi informasi secara optimal dan sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur. Pengembangan aplikasi dasar seperti e-Procurement yang dapat dimanfaatkan oleh setiap situs pemerintah.
c. Inpres 5/2003 tentang Paket Kebijakan Ekonomi M enjelang dan Sesudah Berakhirnya Program Kerjasama dengan International M onetary Fund (IMF). Lampiran I Bab II B. M atriks Program Stabilisasi Ekonomi M akro c. Pengembangan dan Implementasi e-Procurement untuk sistem pengadaan barang dan jasa instasi Pemerintah. Penugasan Kepada : M enkominfo untuk membangun dan mengimplementasikan sistem e-Procurement.
d. Inpres 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Kesebelas khusus : 1. M enteri Koordinator Bidang Perekonomian, M enteri Keuangan, dan M enteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS
melakukan kajian dan uji coba untuk pelaksanaan sistem e-Procurement yang dapat dipergunakan bersama oleh Instansi Pemerintah.
3.4. Sistem e-Pengadaan Pemerintah
Terkait dengan adanya dasar hukum yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu Keppres 80 Tahun 2003, Departemen Komunikasi dan Informatika sejak tahun 2004 telah membangun dan mengembangkan Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP) dan disosialisasikan sesuai dengan Surat Edaran Nomor 06/SE/M .KOMINFO/12/2005, sampai dengan saat ini telah disempurnakan untuk dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan proses bisnis e-Procurement yang rancangan undang-undangnya sedang diupayakan oleh pihak Bappenas. SePP ini dapat diimplementasikan oleh seluruh instasi pemerintah baik pusat maupun daerah tanpa dipungut biaya. Dengan harapan setiap instansi pemerintah yang mengimplementasikan SePP tersebut nantinya dapat mengurangi tingkat kebocoran dalam melaksanakan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Sistem Aplikasi SePP memiliki modul-modul yang terbagi dalam modul utama dan modul pendukung berupa informasi serta dokumen pendukung berupa buku petunjuk pengoperasian SePP meliputi:
1. M odul Utama
a. M odul Sistem Infomasi Instansi
b. M odul Sistem Informasi Penyedia Barang Jasa c. M odul e-Lelang
e. M odul e-Seleksi
2. M odul Pendukung berupa informasi a. Katalog
b. Pengumuman Pengadaan Barang dan Jasa (e-Announcement) c. Daftar hitam perusahaan
d. Jejak Data
3. Buku Petunjuk Pengoperasian SePP
a. Buku 1 :Petunjuk Pengoperasian untuk Instalasi Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP)
b. Buku 2 :Petunjuk Pengoperasian untuk Administrator Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP)
c. Buku 3 :Petunjuk Pengoperasian untuk Instansi Pemerintah Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP)
d. Buku 4 :Petunjuk Pengoperasian untuk Penyedia Barang/Jasa Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP)
Logi n seb agai PPK Input Program Angg aran Input Ma ta Anggara n Keg iatan Perse tuju an Pake t Baru
Pake t Peng adaan Sia p Dibuka
Logi n seb agai Pan itia Pengad aan
Bua t Paket Pe ngad aan
Inpu t Detil Pake t Pen gadaan Atur Jad wal Pake t
Peng adaan Uploa d Doku men
u ntuk Paket
Aju kan ke PPK
[ Setuj u ] [ To lak ]
Pa nti a P engadaa n Pe j abat Pembuat Komitme n
3.5. Tata Laksana/Prosedur yang Sedang Berjalan 3.5.1. Pendaftaran Untuk Penyedia Barang/Jasa
Sebelum Penyedia Barang/Jasa dapat memasukkan daftar barang/jasa yang akan ditawarkan melalui katalog, terlebih dahulu penyedia barang/jasa harus melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir yang telah tersedia di dalam Sistem e-Pengadaan. Langkah-langkah untuk melakukan pendaftaran yaitu:
Lihat main menu yang ada disebelah kiri yang akan digunakan untuk pendaftaran Penyedia Barang/Jasa.
Klik menu Penyedia Barang/Jasa, selanjutnya akan menampilkan halaman pengisian formulir untuk Penyedia Barang/Jasa yang baru mendaftar.
Jika semua kolom sudah dilengkapi, tekan tombol Kirim, selanjutnya akan menampilkan halaman Pendaftaran Sukses.
Gambar 3.4 Halaman pendaftaran sukses
Untuk selanjutnya penyedia barang/jasa harus datang ke kantor Depkominfo, lebih tepatnya ke bagian e-procurement yang bertanggung jawab terhadap situs SePP. Penyedia barang/jasa harus datang dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Direktur perusahaan bersangkutan, selanjutnya adalah penyedia barang/jasa harus melampirkan berbagai dokumen sebagai syarat untuk pendaftaran. Setelah itu, pihak dari Depkominfo akan memvalidasi data-data yang sudah diberikan. Jika data-data tersebut valid, maka admin yang bertanggung jawab terhadap situs SePP akan memasukkan data tersebut pada database situs dan kemudian akan mengaktifkan account perusahaan yang bersangkutan. Apabila data yang diberikan ternyata tidak valid, maka admin situs SePP tidak akan memasukkan data ke dalam database,
dan account perusahaan bersangkutan tidak akan diaktifkan. Setelah itu, penyedia barang/jasa yang telah diaktifkan accountnya, dapat masuk ke dalam halaman situs SePP, dan dapat bertransaksi secara bertanggung jawab.
3.5.2. Akses Ke Dalam Sistem E-Pengadaan
Setelah Penyedia Barang/Jasa selesai melakukan pendaftaran ke dalam Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP), penyedia barang/jasa harus menunggu persetujuan hasil pendaftaran tersebut dari Super Administrator SePP, jadi penyedia barang/jasa belum dapat langsung akses ke dalam Sistem e-Pengadaan Pemerintah Setelah mendapat persetujuan dari Administrator Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP), maka penyedia barang/jasa dapat akses ke dalam sistem tersebut.
Tugas dan tanggung jawab sebagai administrator penyedia barang/jasa yaitu :
• M engedit detail profile perusahaan. • M erubah Kata Kunci perusahaan
• M enambah Barang dan jasa yang ditawarkan perusahan ke dalam Katalog.
• M elihat daftar pesanan
Langkah-langkah untuk dapat akses ke dalam sistem yaitu :
Di dalam halaman Utama Sistem e-Pengadaan, Klik menu M asuk yang berada dipojok kanan, selanjutnya akan menampilkan halaman untuk akses ke dalam sistem.
Gambar 3.5 Halaman login
M asukkan Identitas Pengguna dan Kata Kunci sebagai penyedia barang / jasa.
Tekan tombol M asuk, selanjutnya akan menampilkan halaman berikutnya.
Gambar 3.6 Halaman selamat datang
Setelah Penyedia Barang/Jasa masuk ke dalam sistem, maka dipojok kanan atas akan terdapat menu baru yaitu menu Panel.
Klik menu Panel, selanjutnya akan menampilkan halaman daftar
Gambar 3.7 Halaman deskripsi
Di dalam halaman ini, pengguna dapat melaksanakan kegiatan selanjutnya.
3.6. Diagram Aliran Data
3.6.1. Diagram Hubungan Sistem Informasi 3.6.1.1. S tate diagram
Gambar 3.8 State diagram system yang sedang berjalan
State diagram di atas menjelaskan mengenai transisi-transisi yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.
User masuk ke halaman muka dari situs SePP. Apabila user belum terdaftar sebagai instansi pemerintah atau sebagai penyedia barang dan jasa maka user diharuskan untuk registrasi. Setelah user registrasi pada situs SePP, user harus verifikasi identitas perusahaan di kantor e-Procurement depkominfo. Apabila user telah mendaftar dan database username telah diaktifkan oleh administartor SePP, user dapat masuk ke halaman muka situs SePP dan login ke dalam sistem e – Procurement , apabila username dan password tidak valid maka user tidak dapat masuk ke sistem e-Procurement. Apabila
username dan password valid maka user dapat masuk ke dalam sistem e-Procurement dan dapat mendaftar untuk mengikuti lelang yang akan diadakan saat itu. Setelah selesai melakukan transaksi, user diharapkan log out untuk keluar dari sistem e – Procurement
3.6.1.2. Sequence diagram
Gambar 3.9 sequence diagram sebelum IKP
Client pertama kali mengakses web server untuk membuka situs SePP di www.SePP.depkominfo.go.id, selanjutnya client diwajibkan untuk verifikasi langsung ke kantor depkominfo. Staff e-Procurement yaitu administrator akan mengecek kebenaran data yang diberikan user. Apabila data-data yang diberikan valid maka admin akan mengaktifkan
username dan password dari client. Client dapat melakukan login di situs SePP.
3.6.1.3. Use case diagram
Tabel 3.1. Usecase description dari Usecase Registrasi Use-Case Name Registrasi
Actors Client
Description Client melakukan registrasi agar status user menjadi Customers sehingga bisa melakukan pembelian barang
1. User terhubung dengan web server dari aplikasi 2. User berada di halaman utama
Actor Action S ystem Response Precondition
1. M emilih tombol Pendaftaran, baik itu sebagai instansi pemerintah ataupun penyedia barang dan jasa
3. M engisi data perusahaan dan klik tombol setuju
2. M enampilkan halaman “Pendaftaran”, berisi aturan-aturan untuk menjadi anggota dan menampilkan formulir pendaftaran
4.. M enampilkan halaman pendaftaran sukses Postcondition 1. Data-data client tersimpan
2. Client belum dapat melakukan login sebagai member dan belum dapat mengikuti lelang 3. User mendapat pesan kesalahan jika salah
Tabel 3.2. Usecase description dari usecase Verifikasi Use-Case Name Verifikasi
Actors Client
Description Client datang ke kantor depkominfo bagian e-Procurement untuk verifikasi data
Client bertemu dengan pihak depkominfo bagian E-procurement
Actor Action S ystem Response Precondition
1. M enunjukkan Kartu Identitas Penduduk (KTP) direktur
perusahaan 2. Pihak E-Procurement menerima data identitas dari calon pengguna situ SePP
Postcondition 1. User menuggu pihak e-Procurement memastikan data identitas.
Tabel 3.3. Usecase description dari Usecase validasi dan Aktivasi Use-Case Name Validasi dan aktivasi
Actors Staff e-Procurement
Description Staff e-Procurement menentukan keaslian identitas dari calon pengguna SePP
Staff e-Procurement menerima identitas dari calon pengguna
Actor Action Precondition
1. M enerima identitas dari calon pengguna 2. M emastikan keaslian data tersebut 3. Apabila asli maka data perusahaan akan
disimpan dalam database dan administrator mengaktifkan account perusahaan
Tabel 3.4. Usecase description dari usecase Akses Situs Use-Case Name Akses situs
Actors Client
Description Client melakukan login kedalam situs SePP 1. User terhubung dengan web server dari aplikasi 2. User berada di halaman utama
Actor Action S ystem Response Precondition
1. M emilih tombol login
3. User dapat mengecek lelang yang sedang dilaksanakan
2. Apabila username dan password telah
tersimpan di dalam database user dapat login
Postcondition 1. Setelah mendaftar di situ Sepp untuk lelang, user dapat langsung ke gedung depkominfo tepatnya ruang lelang untuk mengikuti lelang
3.7. Analisis Permasalahan yang Dihadapi
Sebagai sebuah instansi pemerintah yang melayani pengadaan barang dan jasa pemerintah, Sekretariat E-Procurement Depkominfo sudah mempunyai sistem yang mengatur pengadaan barang dan jasa secara elektronik yaitu Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP).
SePP sebagai alat pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik membutuhkan tingkat keamanan yang baik sehingga menjamin user dalam menjalankan transaksi. User dapat melakukan transaksi tanpa harus cemas akan keamanan data selama di situs SePP. Sistem yang sedang berjalan sekaran g mempunyai sistem otentikasi yang hanya sebatas otentikasi username dan password.
3.8. Analisis Pemecahan Masalah
Bedasarkan analisis dari masalah yang sedang dihadapi pada sistem yang telah berjalan maka diperlukan sebuah solusi untuk meningkatkan keamanan otentikasi pada SePP. Solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan otentikasi pada SePP adalah implementasi infrastruktur kunci publik (IKP).
Berikut adalah diagram rancangan untuk solusi masalah yang sedan g dihadapi:
Gambar 3.11 Rancangan State diagram
State diagram di atas menjelaskan mengenai transisi-transisi yang terjadi pada sistem yang akan berjalan setelah IKP di implementasi.
Dimulai dari start state, user masuk ke halaman muka dari situs SePP. Apabila user belum terdaftar sebagai instansi pemerintah atau sebagai penyedia barang dan jasa maka user diharuskan untuk registrasi dan melakukan permintaan sertifikat. Setelah user registrasi pada situs SePP, user harus verifikasi identitas perusahaan di kantor e-Procurement depkominfo. Apabila user telah mendaftar dan memiliki sertifikat dapat melakukan login di halaman utama. Sistem akan mengecek apakah user memiliki sertifikat digital yang valid atau tidak. Apabila user tidak memiliki sertifikat atau sertfikat user tidak valid maka user tidak akan dapat masuk ke halaman sistem e-Procurement. Apabila
user memiliki sertifikat dan sertifikat tersebut valid maka user dapat masuk ke dalam halaman sistem e-procurement untuk melihat transaksi dan rmelakukan pendaftaran lelang yang akan diadakan oleh Depkominfo. Setelah user selesai melakukan transaksi dan pendaftaran lelang, user dapat keluar dari situs SePP.
Gambar 3.12 Rancangan Sequence diagram
Client mengakses situs SePP melalui webserver, client diwajibkan untuk mendaftarkan identitas perusahaan baik sebagai instansi pemerintah ataupun penyedia barang dan jasa. Client harus verifikasi identitas langsung ke kantor E-Procurement, RA operator menerima data-data identitas dan memastikan keaslian identitas perusahaan teserebut. Apabila data perusahaan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan maka RA akan meminta tanda tangan user akan
sertifikat digital. Apabila CA setuju maka CA akan mengeluarkan sertifikat untuk perusahaan yang mendaftar. Kemudian mengirim ke RA untuk disampaikan kepada Client. Client menerima sertifikat digital dan import sertifikat ke browser dan masuk kedalam account perusahaan di situs SePP.
Tabel 3.5. Usecase description dari usecase Registrasi Use-Case Name Registrasi dan request
Actors Client
Description Client melakukan registrasi agar status user menjadi Customers sehingga bisa melakukan pembelian barang
1. User terhubung dengan web server dari aplikasi 2. User berada di halaman utama
Actor Action S ystem Response Precondition
1. M emilih tombol Pendaftaran, baik itu sebagai instansi pemerintah ataupun penyedia barang dan jasa
3. M engisi data perusahaan dan klik tombol setuju
2. M enampilkan halaman “Pendaftaran”, berisi aturan-aturan untuk menjadi anggota dan menampilkan formulir pendaftaran
4.. M enampilkan halaman pendaftaran sukses Postcondition 1. Data-data client tersimpan
2. Client belum dapat melakukan login sebagai member dan belum dapat mengikuti lelang 3. User mendapat pesan kesalahan jika salah
Tabel 3.6. Usecase description dari usecase Verifikasi Use-Case Name Verifikasi
Actors Client
Description Client datang ke kantor depkominfo bagian e-Procurement untuk verifikasi data
Client bertemu dengan pihak depkominfo bagian E-procurement
Actor Action S ystem Response Precondition
1. M enunjukkan Kartu Identitas Penduduk (KTP) direktur
perusahaan 2. Pihak E-Procurement menerima data identitas dari calon pengguna situ SePP
Postcondition 1. User menuggu pihak e-Procurement memastikan data identitas.
Tabel 3.7. Usecase description dari usecase Registrasi Use-Case Name Cek Data Identitas
Actors RA-Operator
Description RA-Operator sebagai staff yang ditunjuk akan memastikan keaslian data dari calon pengguna
Precondition 1. Operator menerima data identitas dari calon pengguna
2. M enerima permintaan pembuatan sertifikat dari calon pengguna
Postcondition 1. user menunggu persetujuan dari CA
Use-Case Name M enyetujui sertifikat digital, aktivasi account, mencabut sertifikat
Actors CA-Operator
Description RA-Operator sebagai staff khusus memiliki hak khusus untuk menyetujui pembuatan sertfikat, membuat sertifikat, ataupun mencabut sertifikat
Precondition 1.Operator menerima permintaan pebuatan sertifikat dari user melalui RA operator
2. Operator menyetujui/menolak permintaan sertifikat 3. Operator dapat mencabut sertifikat menurut ketentuan yang berlaku
Postcondition Setelah menerima persetujuan CA dan menerima sertifikat digital user dapat masuk sebagai member di SePP
Tabel 3.8. Usecase description dari usecase Akses Situs Use-Case Name Akses situs
Actors Client
Description Client melakukan login kedalam situs SePP 1. User terhubung dengan web server dari aplikasi 2. User berada di halaman utama
Actor Action S ystem Response Precondition
1. M emilih tombol login
3. User dapat mengecek lelang yang sedang dilaksanakan
2. Apabila username dan password telah
tersimpan di dalam database user dapat login
Postcondition 1. Setelah mendaftar di situ Sepp untuk lelang, user dapat langsung ke gedung depkominfo tepatnya ruang lelang untuk mengikuti lelang