• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI HOTEL ARYADUTA JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI HOTEL ARYADUTA JAKARTA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN DI HOTEL ARYADUTA JAKARTA

PRAJA NINTAERSADA LIMBENG

Binus University, Jalan Prapatan 44-48. Jakarta Pusat, Tel : (+62-8) 8788 – 2710−21, prajanintaersadalimbengyahoo.com

Aditya Pratomo, S.ST, Par.,M.M.

Binus University, Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk Jakarta Barat, Tel : (+62-8) 5284 – 8358−30

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of training on employee performance. The samples were all permanent employees in Room Attendant at Aryaduta Jakarta with 22 people. This study uses data analysis techniques influence between variables using simple linear regression analysis. The results showed that significant influence training by 62% against the Employee Performance at Aryaduta Jakarta. The more constantly coach training, then there is motivation for Employee Performance.

Keywords: Coaching, Employee Performance

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan. Sampel penelitian adalah seluruh karyawan tetap pada Room Attendant di Hotel Aryaduta Jakarta dengan jumlah 22 orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data pengaruh antar variable dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelatihan berpengaruh signifikan sebesar 62% terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Aryaduta Jakarta. Semakin terus pelatih melakukan pelatihan, maka ada motivasi terhadap Kinerja Karyawan.

Kata Kunci: Pelatihan, Kinerja Karyawan.

PENDAHULUAN

Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah hotel beserta jumlah kamarnya. Mengingat kebutuhan hotel juga semakin meningkat, mulai untuk keperluan pertemuan antar-individu sampai perhelatan besar seperti acara resepsi perkawinan, promosi makanan

(2)

khas daerah sampai dengan makanan internasional semua tersedia di hotel. Dari sekedar liburan keluarga untuk dua atau empat orang sampai ke konvensi besar dengan peserta ribuan orang, semua dapat diadakan di hotel. Bukti lain dunia hotel dan pariwisata adalah semakin dikenal dan diterima masyarakat, baik di kota besar maupun di daerah. Salah satu hotel yang sedang berkembang sekarang ini adalah Hotel Aryaduta, Jakarta. Hotel Aryaduta Jakarta merupakan hotel bintang 5 yang berlokasi Jl. Prapatan 44-48 Jakarta 10110, Indonesia. Hotel Aryaduta memiliki jumlah kamar sebanyak 304 kamar dan memiliki fasilitas seperti 24 - hour room service, business center, concierge, laundry service, restaurant, shops, airport transfer, car park, bar, coffee shop, poolside bar, dan sebagainya.

Hal tersebut dapat pula menjadi keunggulan kompetitif untuk dapat bersaing dengan hotel lainnya. Hal tersebut juga dikuatkan dengan fakta bahwa hotel tidak mungkin terlepas dari tenaga kerja manusia, walaupun aktivitas hotel itu mempunyai modal yang cukup besar dan teknologi modern, sebab bagaimanapun juga majunya teknologi tanpa ditunjang oleh manusia sebagai sumber dayanya. Mereka adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan hotel. Salah satu strateginya adalah melalui pengembangan karyawan yaitu dengan pelaksanaan program pelatihan karyawan agar kinerjanya tidak menurun.

Menurut Lijan Poltak Sinambela (2011: 136), kinerja karyawan didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja karyawan meliputi beberapa elemen yaitu kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran dan kemampuan bekerja sama. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006: 94) mengungkapkan bahwa kinerja merupakan gabungan tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi pekerja. Jadi apabila kinerja tiap individu atau karyawan baik, maka diharapkan kinerja perusahaan akan baik pula.

Salah satu strategi yang dilakukan pihak hotel untuk meningkatkan kinerja karyawan yaitu melakukan program pelatihan terhadap karyawan secara berkala. Program pelatihan merupakan salah satu upaya yang dinilai sangat penting dalam meningkatkan kinerja di hotel Aryaduta. Pelatihan yang dilakukan harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral. Menurut Sinambela (2012: 209) pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang.baik dan mencapai hasil yang optimal.

Sebelum melakukan penelitian ini, penulis telah meneliti langsung Hotel Aryaduta Jakarta tepatnya bagian Housekeeping Department. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti masalah yang sering timbul adalah tidak maksimalnya hasil kerja room attendant dalam pembersihan kamar. Ini dapat dilihat dari data guest comment tentang kualitas kebersihan kamar yang masih kurang. Ditambah dengan seringnya supervisor masih menemukan kamar yang belum bersih setelah dibersihkan oleh room attendant. Hal ini membuktikan bahwa room attendant Hotel Aryaduta Jakarta belum bekerja

(3)

secara maksimal, masih terdapat kamar yang belum dibersihkan (baik kamar check out maupun occupied).

Menurut Pupitasari, Rosmawati & Melfrina (2012: 30), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu standar atau pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatuk kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Pelatihan mengenai SOP ini sendiri pernah dilakukan oleh Hotel Aryaduta Jakarta pada tahun 2013 - 2014. Pada tahun 2013, sekitar 55.55% karyawan room attendant membersihkan kamar tidak sesuai dengan SOP yang ada. Pada tahun 2014, dilakukanlah pelatihan mengenai SOP room attendant, dan hasilnya adalah sekitar 77.27% karyawan room attendant membersihkan kamar sesuai dengan SOP. Jadi, kesimpulannya adalah setelah adanya pelatihan karyawan mengenai SOP karyawan lebih teliti pada saat membersihkan kamar. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Di Hotel Aryaduta Jakarta”.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah deskriptif dan asosiatif dengan hubungan kausal, sumber datanya adalah primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan studi kepustakaan. Metode analisa data yang digunakan regresi linear sederhana, serta menggunakan hipotesis asosiatif untuk mengetahui adanya pengaruh antara pelatihan terhadap kinerja karyawan di Hotel Aryaduta Jakarta.

HASIL DAN BAHASAN

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1

,788

a

,622

,580

1,74199

a. Predictors: (Constant), Pelatihan

Dari hasil pengolahan data pada tabel model summary di atas, dapat dilihat bahwa nilai R adalah 0,788. Untuk angka R square pada tabel 4.11 Model Summary variabel XY adalah 0.622. Hal ini berarti

(4)

variabel pelatihan dipengaruhi oleh variabel kinerja kayawan sebesar 62,2% (0,622 x 100%) yang kemudian dibulatkan menjadi 62%, sehingga lebih besar pengaruh variabel pelatihan terhadap variabel kinerja. Sedangkan sisanya sebesar 38% (100% - 62%) dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

a. Analisa Regresi dan Uji T

Coefficients

a Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1 (Constant)

-5,336

6,162

-,866

,409 Pelatihan

,277

,072

,788

3,845

,004

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2015

Dari hasil regresi pada tabel coeffiecients diatas menunjukkan bahwa besarnya nilai konstanta (a) dihasilkan adalah 5.336, koefisien regresi (b) untuk variabel X (pelatihan) sebesar 0,277 dengan demikian dapat dirumuskan persamaan regresi:

Y = 5,336 + 0,277 X

Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Nilai konstanta (a) sebesar 5,336; artinya apabila nilai pelatihan adalah 0, maka kinerja karyawan nilainya sebesar 5,336.

- Koefisien regresi (b) untuk variabel program pelatihan SOP sebesar 0,277; artinya apabila pengarih pelatihan mengalami kenaikan satu-satuan, maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 0,277 satuan.

(5)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti periode bulan Desember 2014 di

Hotel Aryaduta Jakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pelatihan di Hotel Aryaduta Jakarta dipengaruhi oleh faktor pelatih menguasai materi

pelatihan standar operasional prosedur.

Kinerja karyawan di Hotel Aryaduta Jakarta dipengaruhi oleh faktor karyawan dapat

bekerja sama dengan karyawan lain.

Pelatihan di Hotel Aryaduta Jakarta dipengaruhi oleh faktor pemberian penilaian

terhadap peserta pelatihan tidak objektif.

Kinerja karyawan di Hotel Aryaduta Jakarta dipengaruhi oleh faktor karyawan dapat

bekerja dengan baik tanpa ada pengawasan dari atasan.

Terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan pengaruh pelatihan terhadap kinerja

karyawan di Hotel Aryaduta Jakarta yang dibuktikan dari hasil analisis regresi linear

yaitu sebesar 62,2%, sedangkan sisa nya sebesar 38% yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

Dari hipotesis awal yang menjadi jawaban sementara dari penelitian ini, setalah uji

hipotesis pada bab 4, maka terdapat pengaruh yang secara signifikan antara pelatihan

terhadap kinerja karyawan di Hotel Arydaduta Jakarta (Ho ditolak).

(6)

Saran

Dengan hasil analisa diatas, maka peneliti mencoba mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1.

Sebaiknya pelatihan harus memiliki inovasi baru, pujian, bonus hingga dapat

memotivasi kinerja karyawan.

2.

Tetap mempertahankan dan sekaligus meningkatkan kerjasama terhadap karyawan

departemen yang lain.

3.

Sebaiknya pelatih harus memberikan nilai secara objektif kepada karyawan

sehingga dapat meningkatkan kinerja di HAJ.

4.

Agar terus mempertahankan kinerja yang sudah dicapai dan terus mempertahankan

dan meningkatkan kinerja tanpa diawasin atasan.

5.

Bagi Penelitian Selanjutnya hasil R menunjukan masih ada variabel–variabel lain

yang harus diperhatikan dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian lebih lanjut,

hendaknya menambah variabel lain (kepuasan, produktivitas, selera konsumen, dan

lain sebagainya yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, karena dengan

semakin baik kinerja dari karyawan maka akan berpengaruh baik juga bagi

perusahaan.

REFERENSI

Sinambela, Lijan Poltak (2012-209). Kinerja Pegawai; Teori, Pengukuran, dan Implikasi. Yogyakarta: Graha ilmu.

Hartati, Indah Puji (2014–84). Mengembangkan SDM. Laksana: Yogyakarta.

Sinambela, Lijan Poltak. (2012-5). Kinerja Pegawai; Teori, Pengukuran, dan Implikasi. Yogyakarta: Graha ilmu.

Hartati, Indah Puji (2014-13). Mengembangkan SDM. Laksana: Yogyakarta. Hartati, Indah Puji (2014-14). Mengembangkan SDM. Laksana: Yogyakarta.

Sinambela, Lijan Poltak (2012-208). Kinerja Pegawai; Teori, Pengukuran, dan Implikasi. Yogyakarta: Graha ilmu.

Sinambela, Lijan Poltak (2012-209). Kinerja Pegawai; Teori, Pengukuran, dan Implikasi. Yogyakarta: Graha ilmu.

Triyono, Ayon (2012-76). Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Oryza: Jakarta. Hartati, Indah Puji (2014-89). Mengembangkan SDM. Laksana: Yogyakarta.

Hartati, Indah Puji (2014-91). Mengembangkan SDM. Laksana: Yogyakarta. Hartati, Indah Puji (2014). Mengembangkan SDM. Laksana: Yogyakarta.

(7)

Sinambela, Lijan Poltak (2012-5). Kinerja Pegawai; Teori, Pengukuran, dan Implikasi. Yogyakarta: Graha ilmu.

Sinambela, Lijan Poltak (2012-59). Kinerja Pegawai; Teori, Pengukuran, dan Implikasi. Yogyakarta: Graha ilmu.

Triyono, Ayon (2012). Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Oryza: Jakarta.

International Journal http://air.ashesi.edu.gh/bitstream/handle/123456789/38/done%20-%20BENEDICTA%20APPIAH.pdf?sequence=1. http://journal-archieves24.webs.com/646-661.pdf. http://smallbusiness.chron.com/effects-training-employee-performance-39737.html. http://febbysylvia.wordpress.com/2013/12/16/manajemen-sumber-daya-manusiakelompok-9pelatihan-dan-pengembangan-karyawanpt-mayindo-tritunggaldalam-kajian-psikologi-industri-dan-organisasi-msdm/

RIWAYAT PENULIS

Praja Nintaersada Limbeng lahir di kota Medan pada tanggal 23 Oktober tahun 1990. Penulis menamatkan pendidikan Diploma – 4 di Binus University dalam bidang Hotel Management pada tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Lalu diperoleh hasil persentase dari perhitungan nilai OEE yang berkisar antara 35%-59%, dengan rata-rata nilai OEE pada bulan Januari hingga Desember 2017 yaitu sebesar

Ausubel dalam teorinya sangat menekankan agar para guru mengetahui konsep- konsep yang telah dimliki para siswa, supaya belajar bermakna dapat berlangsung. Informasi

Hasil penelitian menunjukkan interaksi perlakuan faktor suhu kamar penyimpanan dan konsetrasi emulsi lilin lebah terhadap tekstur mentimun, berat, kadar air menunjukkan pengaruh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung umbi ganyong dengan tepung hanjeli dan suhu pengeringan serta interaksi kedua faktor berpengaruh terhadap kadar

Berdasarkan pembahasan hasil analisis terhadap penggalan teks yang ada di dalam novel Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar karya Alberthiene Endah, peneliti

Penelitian ini akan membahas prototipesistem antrian pada rumah sakit dengan menerapkan algoritma Jackson Network Queue yang digunakan untuk memperkirakan estimasi waktu

Untuk memperoleh efisiensi generator AFWR berdasarkan hasil pengujian, maka diperlukan data hasil pengujian yang meliputi daya output (beban), arus beban penuh, rugi tembaga,