GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Keanggotaan DPRD periode 2014 – 2019 terbentuk berdasarkan hasil pemilu Legislatif Tahun 2014. Dilantik atau diresmikan tanggal 13 Agustus 2014 dalam Rapat Paripurna Istimewa Pengambilan Sumpah/Janji Anggota DPRD hasil Pemilu Legislatif 2014 yang tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 171/Kep.944–Pem.Um/2014 tanggal 4 Agustus 2014 tentang Peresmian Keanggotaan DPRD Kabupaten Garut hasil Pemilu Tahun 2014 untuk Masa Jabatan 2014-2019 sebanyak 50 Orang.
Adapun Partai Politik peserta Pemilihan Umum 2014 yang mendapatkan kursi di DPRD ada 10 Partai Politik yang terdiri dari Partai Golkar 8 Kursi, Partai Golkar 7 Kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 6 Kursi, Partai Persatuan Pembangunan 6 Kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 5 Kursi, Partai Demokrat 5 kursi, Partai Amanat Nasional 5 kursi, Partai Hanura 5 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 4 Kursi, Partai Gerindra 4 Kursi, Partai Nasdem 2 kursi. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut berjumlah 50 (lima puluh) orang terdiri dari 20 (dua puluh)orang periode 2004-2009 yang terpilih kembali dan Anggota yang baru 30(tiga puluh) orang yang terdiri dari Perempuan 7 (tujuh) orang dan laki – laki 43 (empat puluh tiga) orang.
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DPRD 1. Tugas dan Fungsi DPRD
Berdasarkan Keputusan DPRD Nomor 1 Tahun 2010 tentang Peraturan Tata Tertib DPRD Kabupaten Garut, DPRD sebagaimana tercantum dalam (Pasal 3) merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, sesuai (Pasal 4) mempunyai fungsi:
a. Legislasi, yang diwujudkan dalam membentuk Peraturan Daerah bersama Kepala Daerah;
b. Anggaran, yang diwujudkan dalam membahas dan menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama Bupati;
c. Pengawasan, yang diwujudkan dalam mengawasi pelaksanaan Peraturan Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Sedangkan tugas dan wewenang DPRD ( Pasal 5 ) mencakup: a. Membentuk Peraturan Daerah bersama Bupati;
b. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan Peraturan Daerah mengenai APBD yang di ajukan oleh Bupati;
c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksananan Peraturan Daerah dan APBD Kabupaten Garut;
d. Mengusulkan pengangkatan dan/atau pemberhentian Bupati dan/atau Wakil Bupati kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau pemberhentian;
e. Memilih Wakil Bupati dalam hal terjadi kekosongan jabatan Wakil Bupati;
f. Memberikan pendapat,pertimbangan dan persetujuan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Garut terhadap rencana perjanjian Internasional di Daerah;
g. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah;
h. Meminta Laporan Keterangan Pertangungjawaban Bupati dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
i. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah;
j. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang di atur dalam ketentuan perundang-undangan.
2. Struktur Organisasi DPRD
Alat kelengkapan DPRD Kabupaten Garut sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 39), terdiri atas :
a. Pimpinan;
b. Badan Musyawarah; c. Komisi;
d. Badan Legislasi Daerah; e. Badan Anggaran; f. Badan Kehormatan;
g. Alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Uraian masing-masing alat kelengkapan DPRD sebagai berikut:
a. Pimpinan;
Pimpinan DPRD Kabupaten Garut sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 40), yaitu :
1) Pimpinan DPRD Kabupaten Garut terdiri atas 1 (satu) orang Ketua dan 3 (tiga) orang Wakil Ketua.
2) Pimpinan DPRD Kabupaten Garut berasal dari Partai Politik berdasarkan urutan perolehan kursi terbanyak di DPRD.
3) Ketua DPRD adalah anggota DPRD yang berasal dari Partai Politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama di DPRD.
4) Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) Partai Politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama, Ketua DPRD adalah anggota DPRD yang berasal dari partai politik yang memperoleh suara terbanyak.
Pimpinan DPRD sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 45) mempunyai tugas :
a) Memimpin sidang-sidang dan menyimpulkan hasil sidang untuk mengambil keputusan;
b) Menyusun rencana kerja dan mengadakan pembagian kerja antara Ketua dan Wakil Ketua;
c) Melakukan koordinasi dalam upaya mensinergikan pelaksanaan agenda dan materi kegiatan dari alat kelengkapan DPRD;
d) Menjadi Juru Bicara DPRD;
e) Melaksanakan dan memasyarakatkan Keputusan DPRD;
f) Mewakili DPRD dalam berhubungan dengan lembaga/instansi lainnya;
g) Mengadakan konsultasi dengan Kepala Daerah dan Pimpinan Lembaga/Instansi lainnya sesuai dengan Keputusan DPRD;
h) Mewakili DPRD di Pengadilan;
i) Melaksanakan keputusan DPRD berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; j) Menyusun rencana anggaran DPRD bersama Sekretariat DPRD yang
pengesahannya dilakukan dalam Rapat Paripurna; dan
k) Menyampaikan laporan Kinerja Pimpinan DPRD dalam Rapat Paripurna DPRD yang khusus di adakan untuk itu.
b. Badan Musyawarah
Badan Musyawarah sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 49), yaitu :
1) Badan Musyawarah merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap yang dibentuk oleh DPRD pada permulaan masa jabatan keanggotaan DPRD;
2) Badan Musyawarah terdiri dari dari unsur-unsur Fraksi berdasarkan pertimbangan jumlah anggota dan paling banyak ½ (setengah) dari jumlah anggota DPRD;
3) Susunan Keanggotaan Badan Musyawarah ditetapkan dalam Rapat Paripurna setelah terbentuknya Pimpinan DPRD, Komisi, Badan Anggaran dan Fraksi; 4) Ketua dan Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Pimpinan Badan
Musyawarah merangkap anggota;
5) Sekretaris DPRD karena jabatannya adalah Sekretaris Badan Musyawarah bukan anggota.
Badan Musyawarah sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 50), mempunyai tugas :
1) Menetapkan agenda DPRD untuk 1 (satu) tahun sidang, 1 (satu) masa persidangan atau sebagian dari suatu masa sidang, perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah dan jangka waktu penyelesaian rancangan peraturan daerah, dengan tidak mengurangi kewenangan Rapat Paripurna untuk mengubahnya;
2) Memberikan pendapat kepada Pimpinan DPRD dalam menentukan garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD;
3) Meminta dan/atau memberikan kesempatan kepada alat kelengkapan DPRD yang lain untuk memberikan keterangan/penjelasan mengenai pelaksanaan tugas masing-masing;
4) Menetapkan jadwal acara rapat DPRD;
5) Memberi saran/pendapat untuk memperlancar kegiatan; 6) Merekomendasikan pembentukan Panitia Khusus; dan
7) Melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh Rapat Paripurna kepada Badan Musyawarah;
c. Komisi
Komisi DPRD Kabupaten Garut sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 54), terdiri dari :
1) Komisi A (Bidang Pemerintahan), meliputi :
Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban, Kependudukan, Penerangan/ Pers, Hukum, Perundang-undangan dan HAM, Kepegawaian/ Aparatur, Perijinan,
Sosial Politik, Organisasi, Pertanahan, Kerjasama antar Daerah Kekayaan Daerah, Perlindungan Konsumen dan Perselisihan Daerah.
Komisi A beranggotakan 10 Orang.
2) Komisi B (Bidang Pembangunan, Agrikultur dan Sumberdaya alam), meliputi : Pertanian Tanaman Pangan, Perikanan/ Kelautan, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan, Ketahanan Pangan, Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Pertamanan, Kebersihan, Perhubungan, Pertambangan dan Energi, Pemukiman dan Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup.
Komisi B beranggotakan 12 Orang.
3) Komisi C (Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri) meliputi :
Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Pasar, Keuangan Daerah, Perpajakan, Retribusi, Perbankan, Perusahaan Daerah, Perusahaan patungan, Dunia Usaha, Penanaman Modal, Pariwisata dan Logistik.
Komisi C beranggotakan 11 Orang;
4) Komisi D (Bidang Kesejahteraan Rakyat) meliputi :
Ketenagakerjaan, Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kepemudaan dan Olah Raga, Agama, Kebudayaan, Sosial, Kesehatan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Transmigrasi.
Komisi D beranggotakan 12 Orang. d. Badan Legislasi Daerah
Badan Legislasi Daerah sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 55), yaitu :
1) Badan Legislasi Daerah merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap, dibentuk dalam Rapat Paripurna DPRD;
2) Susunan dan keanggotaan Badan Legislasi Daerah dibentuk pada permulaan masa keanggotaan DPRD dan permulaan tahun sidang;
3) Jumlah Anggota Badan Legislasi Daerah ditetapkan dalam Rapat Paripurna menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota Komisi;
4) Jumlah Anggota Badan Legislasi setara dengan jumlah Anggota satu Komisi di DPRD Kabupaten Garut;
Badan Legislasi Daerah sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 57), mempunyai tugas :
1) Menyusun rancangan program legislasi daerah yang memuat daftar urusan dan prioritas rancangan peraturan daerah beserta alasannya untuk setiap tahun anggaran di lingkungan DPRD;
2) Koordinasi untuk penyusunan program Legislasi Daerah antar DPRD dan Pemerintah Daerah;
3) Menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah usul DPRD berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan;
4) Melakukan pengharmonisan, pembulatan dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan daerah yang diajukan anggota, omisi dan/atau gabungan komisi sebelum rancangan Peraturan Daerah tersebit disampaikan kepada Pimpinan DPRD;
5) Memberikan pertimbangan terhadap rancangan peraturan daerah yang diajukan anggota, komisi dan/atau gabungan komisi, diluar prioritas rancangan Peraturan Daerah tahun berjalan atau diluar rancangan Peraturan Daerah yang terdaftar dalam Program Legislasi daerah;
6) Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan materi muatan rancangan Peraturan Daerah melalui koordinasi dengan komisi dan/atau Panitia Khusus;
7) Memberikan masukan kepada Pimpinan DPRD atas rancangan Peraturan Daerah yang ditugaskan oleh Badan Musyawarah; dan
8) Membuat laporan kinerja pada masa akhir keanggotaan DPRD baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan untuk dapat digunakan sebagai bahan oleh Komisi pada masa keanggotaan berikutnya.
e. BadanAnggaran
Badan Anggaran sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 58), yaitu :
1) Badan Anggaran merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD;
2) Anggota Badan Anggaran diusulkan oleh masing-masing fraksi dengan mempertimbangkan keanggotaannya dalam tiap-tiap Komisi dan paling banyak ½ (setengah) dari jumlah anggota DPRD;
3) Ketua dan Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Pimpinan Badan Anggaran merangkap anggota;
4) Susunan keanggotaan, Ketua dan Wakil Ketua Badan Anggaran ditetapkan dalam Rapat Paripurna;
5) Sekretaris DPRD karena jabatannya adalah Sekretaris Badan Anggaran dan bukan sebagai anggota;
6) Penempatan anggota DPRD dalam Badan Anggaran dan perpindahannya ke alat kelengkapan DPRD lainnya didasarkan atas usul fraksi dan dapat dilakukan setiap awal tahun anggaran.
Badan Anggaran sebagaimana tercantum dalam (Peraturan tata Tertib DPRD Pasal 59), mempunyai tugas :
1) Memberikan saran danpendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD kepada Kepala Daerah dalammempersiapkanrancangan Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah paling lambat 5 (lima) bulansebelumditetapkannya APBD;
2) Melakukan konsultasi yang dapat diwakili oleh anggotanya kepada komisi terkait untuk memperoleh masukan dalam rangka pembahasan rancangan kebijakan umum APBD serta prioritas dan plafon anggaran sementara;
3) Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Daerah dalam mempersiapkan rancangan Peraturan Daerah tentang perubahan APBD dan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
4) Melakukan penyempurnaan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berdasarkan hasil evaluasi Gubernur bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah; 5) Melakukan pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah terhadap rancangan kebijakan umum APBD serta rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang disampaikan oleh Kepala Daerah; dan
6) Memberikan saran kepada Pimpinan DPRD dalam penyusunan anggaran belanja DPRD.
f. Badan Kehormatan
Badan Kehormatan sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 60), yaitu :
1) Badan Kehormatan dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat kelengkapan yang bersifat tetap;
2) Pembentukan Badan Kehormatan ditetapkan dengan Keputusan DPRD;
3) Anggota Badan Kehormatan dipilih dari dan oleh anggota DPRD berjumlah 5 (lima) orang;
4) Pimpinan Badan Kehormatan terdiri atas 1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu) orang Wakil Ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan Kehormatan;
5) Anggota Badan Kehormatan dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD berdasarkan usul dari masing-masing fraksi;
6) Untuk memilih anggota Badan Kehormatan, masing-masing fraksi berhak mengusulkan 1 (satu) orang calon anggota Badan Kehormatan;
7) Dalam hal di DPRD hanya terdapat 2 (dua) fraksi, fraksi yang memiliki jumlah kursi lebih banyak berhak mengusulkan 2 (dua) orang calon anggota Badan Kehormatan;
8) Masa tugas anggota Badan Kehormatan paling lama 2 ½ (dua setengah) tahun; 9) Anggota DPRD pengganti antar waktu menduduki tempat anggota Badan
Kehormatan yang digantikan;
10) Badan Kehormatan dibantu oleh Sekretariat yang secara fungsional dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD.
BadanKehormatan sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 61),mempunyaitugas :
1) Memantau dan mengevaluasi disiplin dan/atau kepatuhan terhadap moral, kode etik dan/atau peraturan tata tertib DPRD dalam rangka menjaga martabat, kehormatan citra dan kredibiltas DPRD;
2) Meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD terhadap Peraturan Tata tertib dan/atau kode etik DPRD;
3) Melakukan penyelidikan, verifikasi dan klarifikasi atas pengaduan pimpinan DPRD, anggota DPRD dan/atau masyarakat; dan
4) Melaporkan Keputusan Badan Kehormatan atas hasil penyelidikan, verifikasi dan klarifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf c kepada Rapat Paripurna DPRD. g. Alat Kelengkapan lainnya
Alat Kelengkapan lainnya sebagaimana tercantum dalam (Peraturan Tata Tertib DPRD Pasal 67), yaitu :
1) Dalam hal diperlukan, DPRD dapat membentuk alat kelengkapan lain berupa Panitia Khusus;
2) PanitiaKhususmerupakanalatkelengkapan DPRD yang bersifattidak tetap;
3) Panitia Khusus dibentuk dalam Rapat Paripurna DPRD atas usul anggota setelah mendengar pertimbangan Badan Musyawarah;
4) Pembentukan Panitia Khusus ditetapkan dengan mempertimbangkan jumlah anggota setiap komisi yang terkait dan disesuaikan dengan program/kegiatan serta kemampuan anggaran DPRD;
5) Anggota Panitia Khusus terdiri atas anggota komisi terkait yang di usulkan oleh masing-masing fraksi;
6) Ketua dan Wakil Ketua Panitia Khusus dipilih dari dan oleh anggota Panitia khusus;
7) Ketua dan Wakil Ketua Panitia Khusus dipilih dari dan oleh anggota Panitia Khusus; dan
8) Panitia Khusus dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretariat DPRD.
3. Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kedudukan Sekretariat DPRD diatur dalam:
a. Pasal 123 dan 124 UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
b. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut; dan
c. PeraturanBupati Nomor 524 tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Garut.
Susunan Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut terdiri dari :
a. Sekretaris DPRD;
b. Bagian Umum, membawahkan : 1) Sub Bagian Tata Usaha; 2) Sub Bagian Protokol; 3) Sub Bagian Perlengkapan.
c. Bagian Persidangan dan Perundang-undangan, membawahkan : 1) Sub Bagian Persidangan;
2) Sub Bagian Perundang-undangan; dan 3) Sub Bagian Risalah dan Dokumentasi. d. Bagian Keuangan, membawahkan :
1) Sub Bagian Verifikasi; 2) Sub Bagian Anggaran; dan 3) Sub Bagian Akuntansi. e. Kelompok jabatan fungsional.
B. Sumber Daya Sekretariat DPRD Kabupaten Garut
Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD, memegang peranan yang sangat penting dan strategis karena diangkat dan diberhentikan oleh Keputusan Bupati atas persetujuan DPRD. Dalam melaksanakan tugasnya secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggungjawab pada Pimpinan DPRD, dan secara administrasi bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Dalam alat kelengkapan DPRD, peranan Sekretaris DPRD adalah sebagai Sekretaris Badan Musyawarah bukan anggota, Sekretaris Badan Anggaran bukan anggota, dan Sekretaris Badan Legislasi Daerah bukan Anggota.
a. Tugas
BerdasarkanPasal 123 ayat (3) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 524 tahun 2012 bahwaSekretaris DPRD mempunyai tugas pokok memimpin, membina dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD dalam pemberian pelayanan administratif kepada Pimpinan dan anggota DPRD.
Menurut Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan
Susunan OrganisasiSekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, mempunyai tugas pokok membantu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam menyelenggarkan tugas, fungsi dan kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai badan Legislatif daerah maupun sebagai badan perwakilan rakyat daerah memberikan layanan administrasi dan sarana teknis operasional kepada Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai fungsi :
1) Perumusan, pengaturan dan pelaksanaan kebijakan umum Sekretariat serta pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas meliputi kesekretariatan, bidang umum, persidangan, perundang-undangan dan keuangan serta Kelompok Jabatan Fungsional;
2) Penyelenggaraan pengelolaan sumberdaya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana;
3) Penyelenggaraankoordinasi dan kerjasamadalamrangkapelaksanaan tugas pokok dan fungsi sekretariat; dan
4) Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
c. Jumlah Pegawai
Jumlah Pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Garut sampai dengan Januari tahun 2014 berjumlah 92 Orang yang terdiridari 56 Orang PNS, 35 Orang Tenaga Kontrak Kerja, dan1 Orang Tenaga Sukarelawan (Sukwan). Dari dataj jumlah pegawai yang sudah dirasakan cukup memadai namun evaluasii kinerja dan beban kerja masih tetap dilakukan dalam rangka pengendalian jumlah pegawai dan kebutuhan yang ada sehingga diharapkan dapat mendorong terwujudnya situasi kondusif bagi kompetensi PNS dan optimalnya fungsi Tenaga Kerja Kontrak (TKK).
e. Distribusi Pegawai
Pendistribusian PNS di Sekretariat DPRD Kabupaten Garut sejak Tahun 2014 dilakukan untuk memenuhi formasi pegawai dan beban kerja yang ada di setiap bagian. Dari total
jumlah pegawai 92 Orang, pendistribusian pegawai kepada setiap bagian telah disebar sesuai dengan beban kerja. Selama lima tahun penyebaran PNS dan Tenaga Kerja Kontrak masih memerlukan penataan melalui program rotasi sehingga hasil yang diharapkan, penempatan pegawai dapat disesuaikan dengan kompetensi yang didasarkan pada jabatan dan beban kerja.
f. Komposisi Pegawai
Komposisi pegawai yang ada masih perlu disempurnakan khususnya dalam kepangkatan, selama 5 tahun terdapat kenaikan dari golongan II ke golongan III selain karena pangkat regular juga penyesuaian ijazah pendidikan S1 dan S2. Kondisi kepegawaian pada tahun 2014 ini dapat digambarkan sebagai kurva gemuk dimana terdapat penumpukan pegawai di tengah yakni pada golongan III dengan mengerucut ke atas pada Golongan IV dan kebawah Golongan I. Hal ini tidak sebanding dengan peluang jumlah jabatan struktural yang ada, yakni 13 jabatan. Oleh karena itu, kebutuhan akan jabatan fungsional yang erat dengan peningkatan kinerja lembaga sangat diperlukan. Sesuai dengan perkembangan organisasi, di tahun mendatang akan diusulkan Jabatan Fungsional seperti Legal Drafter, Pranata Komputer dan Notulen.
Dengan melihat kondisi ini dalam perencanaan pegawai sangat dititik beratkan pada optimalisasi kompetensi pegawai dan setiap golongan khusunya golongan III. Dari data kepangkatan tersebut diharapkkan dengan tingginya jumlah golongan III kualitas pelayanan Sekretariat DPRD dapat optimal.
g. Pendidikan
Data pendidikan pegawai menunjukan mayoritas pegawai adalah berpendidikan S-1 dan SLTA, dan di tahun mendatang akan terdapat beberapa pegawai dari golongan II yang mengikuti pendidikan S1 dan lulus pendidikan S1, sedangkan untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam pelaksanaan tugas diberikan peluang bagi pegawai untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan melalui pendidikan dan pelatihan serta kursus-kursus yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas sehingga jumlah lulusan SLTA diimbangi dengan pelatihan dan kursus yang dilaksanakan secara internal organisasi maupun melalui lembaga lain.
Komposisi pegawai menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada grafik 2.1 sebagai berikut:
Grafik 2.1
Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan
Sedangkan rincian jumlah pegawai menurut pendidikan adalah sebagai berikut: Tabel 2.1
Rincian Jumlah Pegawai menurut Tingkat Pendidikan
Status Kepegawaian Pendidikan Formal Jumlah
SD SLTP SLTA D-3 S-1 S-2 Pegawai Negeri Sipil
(PNS)
6 - 15 1 28 6 56
Tenaga Kerja Kontrak (TKK)
2 - 19 4 10 - 35
Tenaga Sukarelawan 1 - - - 1
Jumlah 9 - 34 5 38 6 92
h. Kepangkatan
Sebagaiman telah dijelaskan sebelumnya bahwa jumlah pegawai negeri sipil pada Sekretariat DPRD Kabupaten Garut sebanyak 56 orang.
komposisi PNS berdasarkan golongan ruang dapat dilihat pada grafik 2.1 sebagai berikut: 10% 0% 37% 5% 41% 7% SD SLTP SLTA D-3 S-1 S-2
Grafik 2.2
Grafik Komposisi Pegawai menurut Golongan Ruang
Sedangkan rincian jumlah pegawai menurut pendidikan adalah sebagai berikut: Tabel 2.2
Komposisi Pegawai menurut Golongan Ruang
GOLONGAN GOLONGAN RUANG JUMLAH
A B C D GOL IV 2 2 - - 4 GOL III 9 12 3 6 30 GOL II 3 13 1 1 18 GOL I - 3 1 - 4 JUMLAH 56 7% 54% 32% 7% GOL IV GOL III GOL II GOL I
A. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 bahwa, arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk kemandirian ekonomi masyarakat dalam kerangka peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pengembangan dan peningkatan di berbagai bidang serta penataan struktur pemerintahan daerah dengan didukung oleh pengembangan kehidupan sosial dan budaya masyarakat yang demokratis menuju masyarakat yang madani.
Adapun Visi Kabupaten Garut Pada Tahun 2014-2019 adalah:
Indikasi terwujudnya pencapaian Visi Pembanguna Kabupaten Garut, ditandai dengan: 1. Bermartabat : Memiliki wibawa,harga diri serta diperhitungkan baik ditingkat
daerah,nasional maupun Internasional.
2. Nyaman : Memiliki suasana yang tenang dan damai,sehingga setiap program pembangunan bisadilaksanakan dengan optimal dan kondusif.
3. Sejahtera :Hasil pembangunan dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat, sehingga bisa meningkatkan taraf kehidupan mereka dalam pemenuhan kebutuhannya. Dalam rangka Pencapaian Visi yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 4 (empat) misi. Salah satu misi yang terkait dengan tugas fungsi dan kewenangan Sekretariat DPRD Kabupaten Garut adalah misi IV, sebagai berikut :
Jika dikaitkan dengan peran Setwan dimana didalamnya termasuk DPRD, Sekretariat DPRD memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendukung pencapaian misi tersebut, khususnya berkaitan dengan peran DPRD sebagaimana tercantum dalam (Pasal 3) merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, mempunyai fungsi:
a. Legislasi, yang diwujudkan dalam membentuk Peraturan Daerah bersama Kepala Daerah;
Mewujudkan tata kelola pemerintah dan pelayanan publik yang
profesional, amanah serta membangun kehidupan sosial politik yang
demokratis dan berbudaya luhur
Terwujudnya Kabupaten Garut yang Bermartabat,
Nyaman dan Sejahtera
b. Anggaran, yang diwujudkan dalam membahas dan menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama Bupati;
c. Pengawasan, yang diwujudkan dalam mengawasi pelaksanaan Peraturan Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah peran Sekretariat DPRD dalam pemberian pelayanan administratif kepada Pimpinan dan anggota DPRD yang secara umum harus dapat menjembatani hubungan antara eksekutif dan Legislatif khususnya dalam rangka pemberian pelayanan administratif kepada Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Garut agar dapat melaksanakan fungsinya secara optimal.
A. Visi dan Misi Sekretariat DPRD
1. Visi
Berpedoman kepada Visi Kabupaten Garut yaitu Terwujudnya Kabupaten Garut yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera, dan berdasarkan mandat dari perangkat peraturan serta tugas dan fungsi DPRD dan Sekretariat DPRD Kabupaten Garut, maka pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat DPRD Kabupaten Garut harus mendukung pencapaian Visi Kabupaten Garut dan mandat tersebut. Atas dasar Renstra itu, maka Visi Sekretariat DPRD Kabupaten Garut yang ingin dicapai adalah:
Menjadi Lembaga Perwakilan Rakyat yang Terpercaya Dengan
dukungan Kinerja Sekretariat DPRD yang Profesional
Penjelasan Makna atas visi tersebut adalah sebagai berikut:
Lembaga Perwakilan Rakyat yang Terpercaya, mengandung arti bahwa mengemban kepercayaan masyarakat Kabupaten Garut merupakan nilai dasar dalam pelaksanaan tanggungjawab perwakilan rakyat yang efektif, akuntabel, transparan, aspiratif, responsif dan akomodatif. Dalam rangka mencapai visi Kabupaten Garut untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang bermartabat dan sejahtera dengan suasana berkehidupan yang nyaman.
Dukungan Kinerja Setwan Yang Profesional, mengandung arti bahwa untuk menjadi Lembaga Perwakilan Rakyat yang Terpercaya dengan pelaksanaan tugas secara efektif, akuntabel, transparan, aspiratif, responsif dan akomodatif tentunya DPRD memerlukan dukungan kinerja Setwan yang profesional sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dapat mendukung kinerja DPRD Kabupaten Garut.
Tabel 4.1 Perumusan Visi
No. Perwujudan Visi Pokok-pokok Visi Pernyataan Visi 1 Optimalisasi Pasilitasi
Peningkatan Kapasitas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut
Meningkatnya Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Menjadi Lembaga Perwakilan Rakyat yang Terpercaya Dengan dukungan Kinerja Sekretariat DPRD yang Profesional 2 Meningkatkan Kualitas dabn Efektivitas Penyelenggaran Pelayanan Sekretariat DPRD Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan secretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Garut
2. Misi
Misi Sekretariat DPRD adalah suatu yang diemban atau dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD sebagai penjabaran visi yang ditetapkan.
Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Garut dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan perannya sesuai dengan tugas dan fungsinya masing–masing untuk mendukung percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan tersebut maka dirumuskanlah Misi sebagai berikut :
Misi Pertama
“ Mewujudkan penyelenggaraan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel“
Misi Kedua