• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 101/PHP.BUP-XIV/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 101/PHP.BUP-XIV/2016"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 101/PHP.BUP-XIV/2016

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL

BUPATI KABUPATEN TELUK BINTUNI

TAHUN 2015

ACARA

MENDENGARKAN KETERANGAN DARI PEMBERI

KETERANGAN (KAPOLRES TELUK BINTUNI)

(VI)

JAKARTA,

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 101/PHP.BUP-XIV/2016 PERIHAL

Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2015

PEMOHON

Petrus Kasihiw dan Matret Kokop ACARA

Mendengarkan Keterangan dari Pemberi Keterangan (Kapolres Teluk Bintuni) (VI) Selasa, 9 Februari 2016, Pukul 09.17 – 10.01 WIB

Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Patrialis Akbar (Anggota)

2) Suhartoyo (Anggota)

3) Wahiduddin Adams (Anggota)

Nuzul Qur’aini Panitera Pengganti

(3)

Pihak yang Hadir:

A. Pemohon:

1. Petrus Kasihiw 2. Matret Kokop

B. Kuasa Hukum Pemohon:

1. Taufik Basari 2. Pieter Wellikin 3. Rahmat Taufit

C. Termohon:

1. Ahmad Subuh Refideso 2. Herry S.

3. Regina 4. Arius

D. Kuasa Hukum Termohon:

1. Justinus Tampubolon 2. Vincentius Ranteallo

E. Kuasa Hukum Pihak Terkait:

1. Heru Widodo 2. Robinson 3. M. Sattu Pali 4. Samsudin 5. Rudy Alfonso 6. Dimas Pradana F. Kepolisian:

1. Hary Supriyono (Kapolres Teluk Bintuni) 2. Braiel Arnold Rondonouwu (Reserse Polres Teluk Bintuni) 3. Deny Arikalang (Kaur Reskrim Teluk Bintuni)

(4)

1. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum wr. wb. Pemeriksaan dalam Sidang Perkara Nomor 101/PHP.BUP-XIV/2016 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Pemohon, silakan memperkenalkan diri dulu.

2. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI

Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Salam sejahtera. Shalom. Dalam persidangan hari ini, dari Pemohon, hadir Prinsipal kami, Pak Petrus Kasihiw dan Pak Matret Kokop. Lalu Kuasa Hukum, saya sendiri, Taufik Basari, kemudian ada Rahmat Taufit dan Pieter Welikin. Demikian, terima kasih, Yang Mulia.

3. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Baik, Termohon?

4. KUASA HUKUM TERMOHON: VINCENTIUS RANTEALLO

Terima kasih, Yang Mulia. Dari Termohon kuasa hukumnya saya sendiri Vincentius Ranteallo, kemudian di sebelah kiri saya Pak Justinus Tampubolon, kemudian dari KPU Kabupaten Teluk Bintuni hadir Pak Ahmad Subuh, Revideso, di belakang ada Ibu Regina dan Pak Arius. Demikian, Yang Mulia. Terima kasih.

5. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Baik, Pihak Terkait, silakan.

6. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb.

7. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Waalaikum salam.

SIDANG DIBUKA PUKUL 09.17 WIB

KETUK PALU 3X

(5)

8. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Selamat pagi dan salam sejahtera. Pihak Terkait hadir kuasa hukumnya, Yang Mulia. Saya sendiri Heru Widodo, kemudian sebelah kanan saya ada Rudy Alfonso dan Sattu Pali, sebelah kiri ada Robinson, di belakang ada Samsudin dan Dimas Pradana. Terima kasih, Yang Mulia.

9. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Baik, terima kasih. Ini hari ini acara kita, kita ingin mendapatkan informasi dari Polres Bintuni. Tapi dulu silakan perkenalkan diri dulu, Pak, yang hadir.

10. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Ya, terima kasih, Yang Mulia. Nama saya, Hary Supriyono Kapolres Teluk Bintuni, Polda Papua Barat. Didampingi sebelah kanan saya, Kasat Reskrim AKP. Braiel, kemudian penyidik dari Polres Teluk Bintuni, Ipda Deni. Terima kasih, Yang Mulia.

11. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Baik, terima kasih Pak Kapolres dan rombongan, ya? Dari Reserse Polres Bintuni sama penyidik, ya? Pak Braiel Arnold sama Pak Deny Arikalang? Pak Kapolres, Pak Hary Supriyono, ya?

12. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Ya.

13. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Selamat datang, Pak, dan terima kasih atas kesediaan Bapak-bapak memenuhi undangan dari Mahkamah. Jadi hari ini kami mengundang, sengaja mengundang. Latar belakangnya adalah ini berkaitan dengan masalah kotak suara. Ini ada 2 informasi yang agak berlainan. Jadi kami ingin mendapatkan informasi yang sebenarnya dari Polres. Di satu sisi ada yang mengatakan bahwa kotak suara yang ada di KPU itu dicuri, karena diambil melalui pintu … jendela, melalui jendela. Tapi di sisi lain dari KPU mengatakan sebetulnya bukan dicuri, memang mereka yang perintahkan, untuk melengkapi berkas. Kebetulan kuncinya tidak ada di sana, disimpan oleh seorang ibu, ya? Ibu apa namanya? Ibu Hajrah apa? Ibu Hajrah Ilmi? Dan memang masalah ini sudah ditangani oleh Polres Bintuni, gitu?

(6)

Kemudian dari KPU juga sudah menjelaskan bahwa setelah mereka datang ke Polres, kemudian mereka menjelaskan dan masalahnya dapat dibenarkan. Nah, tapi kami tentu ingin mendapatkan informasi yang sebenarnya dari Polres bagaimana sebetulnya duduk masalahnya. Silakan Pak Kapolres, jadi Bapak enggak usah disumpah karena ini memberikan keterangan saja sesuai dengan tugas Bapak sebagai aparat kepolisian. Silakan.

14. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Terima kasih, Yang Mulia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha ESA, atas rahmah dan karunia-NYa. Pada pagi yang cerah ini kami bertiga berada di ruang sidang MK yang untuk pertama kali. Tentunya ada rasa bagaimana berjumpa dengan Bapak Yang Mulia, kemudian pengacara, baik Nomor 2 maupun Nomor 3. Pada kesempatan yang baik ini saya akan mencoba menjelaskan menerangkan apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar, kaitannya dengan apa yang Yang Mulia tadi sampaikan.

Memang benar pada waktu itu terjadi tindak pidana pencurian dengan dasar laporan polisi Nomor LP/01/2016 Papua Barat SPKT tanggal 9 Januari 2016. Kemudian surat perintah penyidikan Nomor Sprin sidik 01/I/2016 Reskrim tanggal 9 Januari 2016.

Uraian singkat, pada hari Jumat tanggal 8 Januari 2016 sekitar pukul 24.00 WIT bertempat di Kantor KPU Kabupaten Teluk Bintuni telah terjadi perkara tindak pidana pencurian dokumen yang dilakukan oleh Saudara Ismail Ibrahim alias Mail. Pencurian tersebut dilakukan Saudara Ismail Ibrahim alias Mail dengan cara merusak jendela dengan menggunakan linggis, kemudian masuk ke dalam ruangan dan mengambil dokumen. Jadi, mungkin secara rinci yang menangani ini adalah Kasat Reskrim, tapi secara umum saya bisa menjelaskan pada, Yang Mulia.

Pada malam itu, Saudara Ismail memang secara kasat mata dia melakukan tidak pidana pencurian. Paginya mau terbang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang Susi Air. Kemudian dia ditangkap oleh anggota dan Saudara Keni, dan Saudara Keni adalah yang pelapor. Dari hasil keterangan Saudara Ismail, dia mengatakan bahwa dia diperintahkan oleh Saudara ... Saudari Ibu Hajrah ... Saudara Ganem, Ganem memerintahkan kepada Saudara Ismail.

Memang pada waktu itu yang menguasai ... yang bertanggung jawab terhadap ruangan itu adalah Saudari Ibu Hajrah. Kami telepon-telepon, pada waktu itu Saudari Ibu Hajrah tidak bisa dihubungi. Ternyata Saudara Ismail melakukan ... membongkar jendela itu karena diperintahkan atau disuruh ... yang pertama karena ada surat dari MK melalui ketua KPU untuk melengkapi dokumen-dokumen yang akan di ... di untuk persidangan begitu, Pak. Dari ketua KPU lewat Bapak Sekretaris 3

(7)

kemudian melewat Pak Ganem, Ganem ... Ganem konfirmasi ke Ibu Hajrah. Tetapi pada waktu itu, informasinya kunci dipegang oleh Saudari Ibu Hajrah. Akhirnya menurut informasi, “Terserah, Pak Ismail melakukan dengan apa.”

Kemudian kami panggil setelah sehari berselang, Ibu Hajrah bisa kita komunikasikan, beliau datang di Polres Teluk Bintuni, dan Bapak Arius pada waktu itu, atas perintah ketua KPU sambil membawa surat. Pada waktu itu saya sedang ... apa ... berada di tengah demo di panwaslu oleh massa Nomor 2. Jadi, setelah itu kami ke kantor barulah berjumpa, bertemu dengan Ibu Hajrah, Bapak Arius, Pak Ismail, dan Bapak Keni.

Dari hasil keterangan yang sudah diambil penyidik, memang benar Ibu Hajrah kuncinya dibawa oleh Ibu Hajrah, Komandan. Posisi Ibu Hajrah waktu itu di ... masih di Jakarta.

Setelah itu, setelah di ruangan saya, dokumen-dokumen itu diamankan oleh penyidik, Komandan. Kami kumpulkan di ruangan kami, kemudian dilihatkan ke Ibu Hajrah, kemudian dibuatlah Berita Acara serah terima antara kita ke … kembali ke yang berhak memilikinya waktu … Ibu Hajrah, Komandan.

Jadi, begitu, Komandan, yang bisa dapat kami jelaskan.

15. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Terus, akhirnya bagaimana, Pak? Akhirnya (...)

16. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Setelah Berita Acara serah terima dari kami ke Ibu Hajrah itu, kami tidak mengetahui proses selanjutnya, Bapak.

17. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Jadi, itu memang atas perintah KPU untuk membawa barang?

18. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap, siap

19. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Karena kunci enggak ada?

20. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap.

(8)

21. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Jadi, artinya itu kan dugaan, dugaan pencurian.

22. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap.

23. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Jadi, bukan pencurian, kan?

24. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap.

25. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya, baik, baik. Jadi, sudah cukup jelas ya, Pak, ya? Artinya memang mereka mengambil itu dalam rangka melaksanakan tugas negara untuk kepentingan melengkapi pembuktian di Mahkamah Konstitusi, betul begitu, ya?

26. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap.

27. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Baik. Yang Mulia?

28. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Pak Kapolres, saya mau tanya yang masalah … kalau itu sudah klir, ya, sudah firmyang tadi disampaikan itu?

29. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap.

30. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Apa … memang kesimpulan dari Anda itu bukan tindak pidana?

(9)

31. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap. Memang pertama kali kalau kita lihat itu memang tindak pidana, Yang Mulia. Tetapi, setelah kita melihat ke belakang, minta keterangan saksi-saksi, dan itu Saudari … Saudara Ismail membongkar itu karena atas perintah, ada rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh Saudara Ismail. Karena kunicnya dibawa oleh Ibu Hajrah, Yang Mulia.

32. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Itu dibongkar memang waktunya jam berapa?

33. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Waktunya kurang lebih jam … sekitar jam 23.00 WIT sampai 24.00 WIT, kurang-lebih jam 24.00 WIT.

34. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Malam, oh gitu. Tapi, mestinya di … mesti harus dicermati ada proses yang tidak normal maksudnya kalau toh itu merupakan perintah kenapa tengah malam dan kenapa tidak transparan begitu?

Okelah, tapi itu kan kesimpulan Bapak (…)

35. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap.

36. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Selaku penegak hukum di sana, ya. Karena memang dugaan tindak pidana itu kan tidak berdiri sendiri, artinya kan harus dirangkaikan dengan alat-alat bukti yang lainnya.

37. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Mohon izin, Yang Mulia.

38. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Apa?

(10)

39. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Itu perintahnya kan malam hari, sedangkan Jakarta sama Papua selisih waktu dua jam.

40. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Ya.

41. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap. Dan segera (...)

42. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Ya, artinya kan kemudian bisa menimbulkan dimensi penafsiran yang macam-macam, kan, Pak. Yang kemudian, ya, di Mahkamah ini pun menjadi perdebatan karena mungkin ada sesuatu prosedur yang tidak normal.

43. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap.

44. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Okelah. Kalau saya ingin … boleh saya minta penjelasan yang laporan dari … tentang ada dugaan pemberian uang Rp100.000.000.00 itu, Pak. Bapak tahu yang oleh salah satu tim sukses dari … dari distrik (...)

45. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Moskona Utara.

46. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Moskona Utara. Yang katanya sudah dilaporkan ke polres dan sudah … termasuk barang buktinya berupa uang itu pun sudah diserahkan polres. Saya ingin tahu … Mahkamah ingin tahu sejauh mana proses penanganannya, Pak?

(11)

47. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Mohon izin, Yang Mulia. Mungkin bisa Pak Kasad (suara tidak terdengar jelas) yang menangani, bisa?

48. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Silakan, Pak, silakan. Silakan, Pak Kasad.

49. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Mohon izin, Yang Mulia, mohon izin menjelaskan kronologi. Jadi, berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/131/XII/2015/PAPUABARAT SPKT tanggal 15 Desember 2015. Bahwa telah terjadi perkara penyuapan, di mana menurut keterangan saksi, Saudara Estevanus Orocomna, pada hari Kamis tanggal 10 Desember 2015, jam 11.00 WIT di dalam ruang tamu rumah jabatan Kepala Distrik Mosokan Utara, di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni. Saudara Yohanes Manibuy dan Jefri Orocomna memberikan uang sejumlah Rp100.000.000.00 kepada saksi dengan maksud memindahkan perolehan suara dari Nomor Urut 2 kepada Nomor Urut 3.

Nah, terkait tindak lanjut, kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang, tiga orang, Saudara Edison Orocomna, Saudara Estevanus Orocomna, Saudara Ovolos Orocomna. Kemudian ada hambatan dari kita, Yang Mulia. Bahwa terkait saksi-saksi yang kita butuhkan, ada beberapa orang saksi yang masih terlibat dalam persidangan di MK.

Oleh karena itu, proses penyidikan masih sementara berjalan sambil menunggu saksi-saksi yang lain untuk kita mintai keterangan.

Kemudian terkait ada salah satu saksi sebagai Anggota DPR Teluk Bintuni sudah kita mintai surat izin kepada Gubernur Papua Barat dan surat izinnya sudah turun, kemudian sudah kita panggil sebenarnya kemarin hari Senin untuk menghadap kepada penyidik. Namun karena bertepatan kemarin hari Senin masih hari libur dan belum ada klarifikasi juga dari Kantor Sekertariat DPR Kabupaten Teluk Bintuni. Sekian, Yang Mulia. Terima kasih.

50. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Itu, Bapak, sangkakan di pasal berapa, Pak?

51. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Pasal 149 KUHP, Pak.

(12)

52. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Diuntukkan 263 ini apa … pemalsuannya apa di situ?

53. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Mohon izin, Bapak, karena masih terkait dengan masa pemilukada (…)

54. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

He em.

55. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Untuk masalah pemalsuan sepengetahuan kami harus melewati panwas.

56. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Oh.

57. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Siap. Karena terkait tindak pidana pemilu.

58. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Okelah. Juga … kami juga enggak terlalu masuk ke sana, ya, artinya jadi sudah diperiksa Estevanus itu yang menyerahkan uang?

59. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Yang menerima.

60. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Yang menerima tapi menyerahkan … sudah diserahkan, katanya, ketika persidangan di Mahkamah ini, uang tersebut katanya sudah diserahkan ke polres?

(13)

61. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Siap. Untuk uang sudah kita amankan untuk sebagai barang bukti, Yang Mulia.

62. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Baik. Kalau yang menyerahkan, Bapak, sudah periksa belum? Yang menyerahkan dari mana uang itu berasal?

63. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Mohon izin, berdasarkan keterangan saksi dari Saudara Estevanus bahwa yang menyerahkan ini Saudara Yohanes Manibuy dan Saudara Jefri Orocomna, kebetulan yang menyerahkan ini adalah wakil dari salah satu kandidat.

64. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Nomor berapa?

65. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Sepengetahuan kami Nomor 3.

66. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Nomor 3, ya.

67. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Jadi belum kami mintai keterangan, Yang Mulia.

68. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Yang … yang si Jefri itu? Yang siapa, Pak, yang menyerahkan?

69. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Menurut keterangan Saksi Estevanus bahwa yang menyerahkan adalah Saudara Yohanes Manibuy dan Saudara (...)

70. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Jefri, ya?

(14)

71. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU Jefri Orocomna.

72. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Jefri yang Anggota DPR itu … DPRD?

73. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Siap.

74. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Baik. Ya, ini kan nanti tentunya juga dampaknya kan juga akan menjadi nyata karena ini kan salah satu pasangan pemenang, ya.

Okelah, itu saja, Yang Mulia Pak Ketua. Terima kasih.

75. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Baik, terima kasih. Pak Wahiduddin?

76. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Satu … satu lagi.

77. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya, silakan.

78. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Itu uang yang Rp.100.000.000,00 dilakukan penyitaan secara … sudah ada surat penetapan penyitaannya? Persetujuan dari pengadilannya juga?

79. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Sudah kita sita, namun untuk penetapannya nanti akan kami cek kembali, Yang Mulia.

80. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Persetujuan dari pengadilan?

(15)

81. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU Siap.

82. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Untuk keabsahan sudah? Oh, belum … belum di cek, ya?

83. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Siap. Kami cek kembali nanti, Yang Mulia.

84. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

Terima kasih, Pak.

85. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Oke, terima kasih. Silakan, Pak.

86. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS

Terima kasih. Untuk, Pak Kapolres, pertemuan Bu Hajrah, kemudian Saudara Ismail itu dengan Kapolres untuk klarifikasi mengenai laporan pencurian kotak suara itu ada … setelah itu ada Berita Acaranya, Pak? Ada?

87. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap.

88. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS

Ya. Berarti dengan (...)

89. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Ada, Yang Mulia, siap.

90. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS

Boleh kita mendapatkan Berita Acara? Sehingga klir itu sudah (...)

(16)

91. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO Siap.

92. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS

Tidak ada pencurian.

93. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap.

94. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS

Tidak ada … dan ada, tidak ada tindak lanjut lagi dari laporan itu, kan itu, Pak, ya. Kalau bisa kita dapat copy dari Berita Acara terakhir pertemuan setelah dipertemukan antara Bu Hajrah yang memang memerintahkan atau menugaskan untuk mengambil dokumen itu dan kemudian terlapornya, kemudian yang dilaporkan adalah Kapolres. Sehingga dengan demikian tidak terjadi tindak pidana pencurian seperti yang dilaporkan itu, Pak, ya. Ada .. kalau ada (...)

95. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap.

96. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS

Berita Acaranya kami ingin mendapatkan (...)

97. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap. Ada (...)

98. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS

Copynya, Pak.

99. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap. Ada, Yang Mulia.

100. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS

Baik, terima kasih, itu saja, Pak.

(17)

101. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya, Pak Kapolres, mungkin dia ambil malam karena pesawat pagi. Pagi-pagi kan harus dibawa, ya, kan? Kan, begitu, ya? Jadi takut terlambat lagi pesawatnya, makanya malam-malam mereka bergerak. Kalau enggak salah keterangan dari Pak Hary begitu, ya, waktu itu, ya, dari KPU.

Baik. Pemohon, ada yang mau ditanya? Silakan.

102. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI

Kami ada satu permintaan, Yang Mulia. Setelah kami cek bukti-bukti yang ada dan dihadirkan di persidangan ini, mumpung ada Pak Kapolres. Mohon kiranya diperkenankan agar ada kesempatan diperlihatkan di depan sidang ini untuk membandingkan antara tanda tangan yang ada di C1-KWK Plano dari bukti Termohon C1-KWK, yang ada di bukti Termohon dengan C-1 scanning yang diajukan oleh Pihak Terkait karena setelah kami periksa semua tanda tangannya berbeda. Semua tanda tangan antara scanning dengan C1-KWK Plano ternyata berbeda, Yang Mulia.

Jadi ini juga merupakan indikasi dugaan tindak pidana. Yang mumpung ada kesempatan di sini, apakah bisa kita melihat secara bersama-sama untuk kami juga meyakinkan apakah memang benar berbeda. Agar kami juga bisa melihat secara langsung karena kemarin kami hanya lihat dari jauh, sempat foto juga tapi secara khusus belum sempat kami sandingkan antara yang satu dengan yang lain.

103. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya. Tapi begini, itu enggak pernah dilaporkan ke polres. Beliau ini bukan ahli juga dalam bidang itu. Itu nanti ada proses laboratorium khusus segala macam. Jadi, kita enggak bisa juga mengambil kesimpulan seperti itu.

Sudahlah itu biar kami yang menilai dalam persidangan ini. Nanti malah menjadi bias, ya kan. Ini kan enggak ada laporan resmi. Kalau ada itu kan juga proses dari panwas. Ini enggak ada kan, Pak, ya? Enggak ada. Jadi enggak bisa, ya.

Kita yang berkembang di dalam persidangan itu kan memang ada 2. Yang pertama mengenai dugaan pencurian. Yang kedua mengenai dugaan ada penyuapan. Pencurian sudah selesai. Penyuapan masih dalam proses.

Sekarang barang buktinya memang ada, kan begitu, ya. Saya kira enggak … enggak usah di ini.

(18)

104. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Baik, Yang Mulia.

105. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Cukup, ya?

106. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI

Untuk … untuk itu, ya. Tapi kami mohon agar Mahkamah Yang Mulia, bisa dapat mengecek nantinya karena, ya, itu yang kami temukan. Ada perbedaan tanda tangan. Demikian.

107. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Itu kan … itu kan dalam persidangan semuanya sudah kewajiban kita.

108. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI

Baik. Terima kasih, Yang Mulia.

109. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya. Masih ada?

110. KUASA HUKUM PEMOHON: P. PIETER WELLIKIN

Masih ada, Yang Mulia.

111. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya.

112. KUASA HUKUM PEMOHON: P. PIETER WELLIKIN

Untuk masalah Pleno tanggal 18. Mungkin, Yang Mulia bisa memerintahkan kepada Kapolres untuk menjelaskan peristiwa situasi yang terjadi pada saat situasi … Pleno pada tanggal 18 itu, sehingga kita di sini juga bisa mengetahui secara jelas pada saat Pleno pada tanggal 18 Desember itu, Yang Mulia. Terima kasih.

(19)

113. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya. Itu juga bukan tugasnya polres. Polres itu kan hanya hadir, mengamankan. Itu semua proses harus melalui panwas, ya. Kan ada penyelenggara, sudah dijelaskan pada waktu itu. Itu sudah di luar semua. Ya, saya kira enggak perlu lah, ya, enggak perlu.

Termohon ada yang mau ditanyakan?

114. KUASA HUKUM TERMOHON: JUSTINUS TAMPUBOLON

Ada, Yang Mulia. Satu.

115. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya.

116. KUASA HUKUM TERMOHON: JUSTINUS TAMPUBOLON

Terkait bahwa di persidangan ini berkembang apa … bahwa yang dicuri itu adalah kotak suara dan dokumen yang diambil itu dari dalam. Mau menegaskan saja. Pak Kapolres, sebetulnya yang diambil oleh Pak Ismail itu apakah kotak suara atau dokumen yang berada di luar kotak suara? Ataukah dokumen itu diambil dari dalam kotak suara? Terima kasih.

117. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya. Kemudian apakah kotak suaranya masih di kunci apa enggak pada waktu itu? Silakan, Pak Polres.

118. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Terima kasih, Yang Mulia. Untuk itu saya tidak tahu, Yang Mulia.

119. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Tidak tahu.

120. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Tetapi pada waktu Pak Ismail, Bu Hajrah itu dalam am … mungkin ada amplop di dalamnya isi dokumen. Yang saya tahu itu saja, Yang Mulia.

(20)

121. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Jadi, sempat …. enggak sempat diperiksa isinya apa, dokumen apa yang (…)

122. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Oh, saya … saya tidak memeriksa, Yang Mulia.

123. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Tidak memeriksa, ya?

124. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Ya.

125. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Oke. Ya, satu lagi, ya. Silakan. Kalau masih berkaitan dengan itu boleh.

126. KUASA HUKUM TERMOHON: JUSTINUS TAMPUBOLON

Mau menanyakan terkait bukti TC-004, Yang Mulia.

127. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Apa itu?

128. KUASA HUKUM TERMOHON: JUSTINUS TAMPUBOLON

Bahwa ada Berita Acara Nomor 41/BA/KPU tentang Penetapan Pembukaan Kotak Suara PPD Maskono Utara dan PPD Kaitaro terkait persiapan alat bukti di Mahkamah dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni Tahun 2015.

Pada saat itu dihadiri oleh Kepolisian Teluk Bintuni juga, Yang Mulia.

129. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya. Itu enggak bisa. Ini semua proses, itu sudah jalan. Kalau hal yang berkaitan dengan tugas kepolisian itu ada laporan resmi. Ya, boleh, ya, boleh. Enggak bisa juga semua masalah kita minta keterangan dari beliau. Yang penting tidak ada masalah yang dilaporkan.

(21)

Kalau panwas laporkan, kita minta penjelesan, ya, begitu. Dari Pihak Terkait, ada?

130. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Terima kasih, Yang Mulia, ada.

131. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya.

132. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Pertama boleh berkaitan dengan soal uang Rp100.000.000,00, Yang Mulia.

133. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Nah, silakan begitu.

134. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Kami mohon klarifikasinya. Bisa Pak Kapolres bisa Pak Kasat. Dalam pelaporan tersebut, itu merupakan laporan yang ditindaklanjuti oleh Gakkumdu atau laporan pidana umum?

135. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Terima kasih, Yang Mulia. Itu laporan tindak pidana umum.

136. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Ya, baik. Terima kasih, Pak Kapolres. Kemudian berikutnya. Tadi, sebagaimana keterangan Pak Kapolres yang membawa adalah Saudara Ismail. Kemudian terjadi penangkapan ketika pagi harinya.

137. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Ya.

138. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Betul, ya? Nah, pertanyaannya supaya menjadi klir, ketika terjadi penangkapan apakah penyidik itu menangkap Ismail dengan berikut 1 18

(22)

kotak suara seperti yang ada di ujung sana? Atau hanya, hanya Ismail yang membawa beberapa amplop itu?

139. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Terima kasih, Yang Mulia. Dari apa yang ... keterangan dari Kasat Reskrim berupa dokumen tadi tidak ... tidak membawa serta-merta dengan kotaknya. Demikian, Yang Mulia.

140. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya.

141. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Kemudian mohon izin pula, barangkali bisa diterangkan. Ketika sudah dibawa ke Kantor Polres, apakah kotak suara yang seperti itu juga dibawa di ... ke Kantor Polres dari KPU, Pak?

142. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Tidak, Yang Mulia.

143. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Tidak, ya?

144. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Tidak. Ya.

145. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Yang Mulia di sana, Pak.

146. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap. Ya.

147. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ini belajar ini. Belajar, Yang Mulia.

(23)

148. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO Ya.

149. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Nanti saatnya.

150. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Kemudian mohon izin, Yang Mulia. Kami ada bukti PT-22 berkaitan dengan surat perintah penyitaan, ya. Di situ ada perintah yang ditandatangani oleh Kasat Reskrim. Di antaranya ini adalah barang-barang yang disita, 1 buah handphone, 1 buah linggis, kemudian 1 amplop bendel Model C-1 hologram, 1 ... eh, Kampung Muiba, 1 amplop Model C-1 hologram Kampung Inofina, 1 bendel Model C-1 hologram Kampung Merestim, kemudian hologram Kampung Meisum sampul PPD Kecamatan, tidak jelas ini ... Moskona Utara.

Yang ingin kami tanyakan, kepada Pak Kapolres atau Pak Kasat barangkali bisa dijelaskan. Apakah benda-benda ini ketika itu betul disita dalam bentuk yang disebutkan dalam ... dalam surat perintah penyitaan ini, Pak?

151. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Mohon izin menjawab. Betul, Pak.

152. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Jadi ketika itu ada C-1 hologram yang disita, ya?

153. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Jadi mohon izin. Kami sempat mau cek dokumen apa. Jadi, yang seingat saya yang saya lihat dari amplop yang ada berapa ... amplop yang besar itu, memang ada dokumen yang berhologram.

154. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Ada, ya? Tadi yang disebut dari 4 kampung itu (...)

155. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Ya.

(24)

156. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO Betul? Konfirm ya, waktu itu ada?

157. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Berhologram. Berhologram.

158. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Kemudian ketika diserahkan kembali kepada KPU, waktu itu yang nerima Bu Hajrah betul, ya?

159. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Ibu Hajrah.

160. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Nah, C-1 berhologram itu diserahkan ke Bu Hajrah betul, Pak?

161. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Semua dokumen kita kembalikan kepada Ibu Hajrah.

162. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Yang berhologram tadi termasuk, ya?

163. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Ya.

164. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

He eh. 4 kampung itu Pak Kasat, ya?

165. KEPOLISIAN: BRAIEL ARNOLD RONDONOUWU

Ya.

166. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

4 kampung itu. Demikian, Yang Mulia. Terima kasih.

(25)

167. KETUA: PATRIALIS AKBAR Baik.

168. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO

Klarifikasi dari kami.

169. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ya. Pak AKBP Hary Supriyono, Pak AKP Braiel, sama IPDA Deni, ya? Kami mengucapkan terima kasih. Jauh-jauh dari Bintuni, lagi tugas di sana. Rupanya kan ada saja yang bisa mempertemukan kita, ya. Jadi, ada hikmahnya juga. Gitu itu.

Perlu kami infomasikan pada Pak Kapolres, ya, sama Kasat Reskrim. Sebetulnya persidangan untuk Teluk Bintuni kemarin itu sudah selesai pada hari Jumat yang lalu sudah tuntas semua dan memang tentu namanya persidangan ada dinamika. Dinamika, terutama keterangan Para Saksi-Saksi, ya. Itu biarlah kami yang menilai. Tapi, informasi yang ingin kami sampaikan semua saksi-saksi yang meskipun berbeda satu sama lain, meskipun mereka berada pada TPS yang sama, saksi ... keterangannya cukup berbeda. Itulah keadaannya. Tapi, semua mereka sudah kami pertemukan di sini. Semuanya sudah salam-salaman, ya.

Kemudian juga ada Kepala Suku, Pak Simon juga. Semuanya sudah salam-salaman. Jadi, kami minta mereka di kampung mengakhiri semua keterangan-keterangan itu cukup sampai di sini. Di sana sudah tutup. Sudah enggak ada lagi, supaya kampungnya amanlah. Gitu, ya. Aman dan saling memahami. Kemudian, tentu juga tugas-tugas kepolisian juga bisa terbantu. Insya Allah.

Kemudian kepada Para Pihak juga sudah kami temukan. Ini Beliau Pak Petrus sama Pak Matret Kokop, sama Pak Daniel juga sudah di meja kami ini salam-salaman semua, siapa pun yang terpilih mereka sudah enggak akan mempersoalkan. Ya, kalah-menang itu urusannya Mahkamah. Ini informasi saja buat Pak Kapolres, ya karena itu kan wilayah kerja dari Polres Bintuni. Begitu yang kami sampaikan, masih ada mau disampaikan, Pak?

170. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Siap. Ada, Yang Mulia.

171. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Ada, silakan.

(26)

172. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Terima kasih. Apa yang dilakukan di MK sudah pernah kami lakukan di Polres Teluk Bintuni, Bapak.

173. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Oh, alhamdulillah.

174. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Sebelum tanggal 9 itu, Para Kandidat Nomor 1, 2, dan 3 sudah kami kumpulkan di ruangan kami, juga bersalam-salaman, bergandeng mesra, mengumbar senyuman, siap kalah, siap menang, siap dipilih, siap tidak terpilih, Bapak.

175. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Iya, bagus.

176. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Tetapi dinamika di lapangan begitu, tapi syukur alhamdulillah kondusif, Bapak.

177. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Alhamdulillah.

178. KEPOLISIAN: HARY SUPRIYONO

Berkat campur tangan Tuhan, Bapak. Terima kasih.

179. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Luar biasa, Pak Kapolres ini. Saya memang mencita-citakan, Pak, kalau seorang Kapolres, ya, begitu dia pindah di sana masyarakatnya nangis, Pak. Nangis kenapa? Karena cintanya sama kapolresnya. Kalau semua kapolres bisa seperti itu, waduh wilayahnya pasti nyaman. Ada enggak orang, kapolresnya pindah, terus masyarakatnya nangis karena rindu? Jangan kapolresnya pindah, cepat-cepat mereka malah pesta pora. Jangan, ya, kan. Pesta pora karena senang, gitu kan. Senang enggak di sana lagi, gitu kan. Tapi kalau mereka rindu, inilah yang luar biasa. Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Pak Kapolres sesuatu yang terbaik, ya, untuk masyarakat di sana.

(27)

Oke, saya kira begitu. Terima kasih sekali lagi pada Pak Kapolres Hary Supriyono, ya. Kemudian Pak AKP Braiel sebagai Kasat Reskrim, kemudian IPDA Deny. Mudah-mudahan Anda bisa menjadi orang-orang terbaiklah, minimal di tempat tugas sekarang ini. Terima kasih dan sekali lagi selamat jalan kembali ke Bintuni. Kapan mau kembali itu terserah. Silakan, Pak. Jadi, kalau masih mau mengikuti sidang ini boleh duduk, tapi kalau meninggalkan tempat juga tidak dilarang.

Yang mana? Baik, sidang ini kita lanjutkan, pertama pengesahan bukti tambahan, ya, dari Pemohon, ya, itu P-17 sampai dengan P-24?

180. KUASA HUKUM PEMOHON:

Benar, Yang Mulia.

181. KETUA: PATRIALIS AKBAR

Betul, ya? Kita sahkan, ya, sebagai alat bukti.

Ini apa? Ya, Termohon bukti tambahannya mana? Silakan. Ya, sekarang, ya. Tolong ambil! Tanda tangan dulu. Kalau saya tanda tangan, nanti malah repot minta. Ya, kemudian sekalian kesimpulan tertulis para pihak, nanti ambil dulu dari Pemohon, atau Nuzul ambil. Ya, tolong kesimpulan dari Pemohon dulu itu. Nah, ya kesimpulan.

Baik. Ya, ini ada bukti tambahan dari Pihak Termohon, ya. Bukti T-001 sampai dengan T-012. Betul, ya? Kita sahkan, ya.

Ya, Saudara sekalian, jadi semua rangkaian pemeriksaan sudah selesai, tinggal Saudara sekalian menunggu undangan, ya. Pak Rudy, kemudian Pak Taufik ya, dan kawan-kawan, kemudian Pak Ahmad Subuh ya, tinggal menunggu undangan dari Mahkamah kapan putusannya dan bagaimana bentuk putusannya, tinggal menunggu apa … waktu yang ditentukan di kemudian hari, ya.

Oke, demikian. Kalau enggak ada lagi, maka sidang hari ini selesai dan … jadi, kotak suaranya biar di sini dulu ya, Pak Subuh, ya. Karena Berita Acaranya belum selesai, kerjanya sedang kami proses. Nanti mudah-mudahan pada waktu putusanlah, ya, setelah putusan, bisa juga pada waktu putusan atau setelah itu nanti baru diserahkan kotaknya, ya. Simpan dulu di sini. Kunci biar pegang saja. Ya, kami enggak berani buka juga, ya. Karena kan sudah enggak dibutuhkan lagi isinya. Nanti yang kita buat Berita Acaranya, nanti kita masukkan lagi ke dalam, ya.

KETUK PALU 1X

KETUK PALU 1X

(28)

Demikian dan sidang ditutup.

Jakarta, 9 Februari 2016 Koordinator Panel III, t.t.d

Makhmudah

NIP. 19620419 199003 2 001

Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.

SIDANG DITUTUP PUKUL 10.01 WIB KETUK PALU 3X

Referensi

Dokumen terkait

Publikasi tersebut diberikan kepada BPS RI, BPS Se Provinsi Kalimantan Selatan dan instansi/dinas/badan Pemerintahan yang ada di Kabupaten Tanah Laut berupa soft

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian dari persyaratan yang diperlakukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada

Sanjaya (2006: 175) mengatakan’ “Yang dimaksud dengan metode ekspositori adalah metode yang digunakan guru dalam mengajar keseluruhan konsep, fakta dan

Lingkungan bisnis sekarang sangat kompetitif dan turbulen sehingga diperlukan suatu pendekatan manajemen yang dapat mengakmodasi permasalahan tersebut, untuk

Mengingat BAPETEN saat ini belum memiliki peraturan/ketentuan maupun standar/kode mengenai material yang digunakan untuk bejana reaktor terutama dalam hal

kursi pakai tangan, sandaran tinggi, sandaran dan dudukan beralas karet atau busa dibungkus imitalisir atau kain bludru warna coklat atau wam a lain yang

Praktikan melakukan prosedur pengolahan dengan kurang baik dan kurang lancar dengan sedikit kesalahan ketika melakukan persiapan maupun proses pengolahan dan

Berdasarkan lembar angket yang diberikan kepada MIS. MIS memberikan skor jarang pada permasalahan tentang belajar dia di luar sekolah. dan jika dilihat dari