• Tidak ada hasil yang ditemukan

TABEL 7.1 USULAN PROGRAM ENTITAS REGIONAL KABUPATEN TAPANULI SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TABEL 7.1 USULAN PROGRAM ENTITAS REGIONAL KABUPATEN TAPANULI SELATAN"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN

ENTITAS

BAB 7

KETERPADUAN PROGRAM ERDASARKAN ENTITAS

7.1 Usulan Program di Entitas Regional

Entitas regional didefinisikan sebagai suatu wilayah lintas batas administratif yang memiliki kesamaan fungsi antara lain; fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang mendorong terjadinya kerjasama antar daerah. Pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain dalam rangka pengembangan Kota/Kabupaten.

Mengingat Kabupaten Tapanuli Selatan belum memiliki TPA, maka melalui program keterpaduan infrastruktur Bidang Keciptakaryaan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan mengusulkan program/kegiatan Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Regional (TPA Regional). Untuk lebih jelas mengenai usulan program/kegiatan pembangunan TPA Regional dapat dilihat pada Tabel 7.1.

TABEL 7.1

USULAN PROGRAM ENTITAS REGIONAL KABUPATEN TAPANULI SELATAN

No URAIAN KEGIATAN

INDIKASI ALOKASI SUMBER PENGANGGARAN/PENDANAAN

APBD-Kab./Kota

APBD-Prov APBN SWASTA MASY

1 Penyusunan studi pra-kelayakan TPA Regional

+ +

2 Penyusunan studi kelayakan TPA Regional

+ +

3 Penyusunan AMDAL TPA Regional + +

4 Sosialisasi "Rencana" Pembangunan TPA Regional kepada masyarakat sekitarnya dan pihak-pihak terkait

+ +

5 Pembebasan Lahan +

6 Penyusunan DED TPA Regional

- Penyusunan DED Fasilitas Umum TPA

+ +

- Penyusunan DED Fasilitas Perlindungan TPA

+ +

- Penyusunan DED Fasilitas Penunjang TPA

+ +

7 Pembentukan Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) Tingkat Kab./Kota dan Provinsi

+

8 Koordinasi dengan Kab./Kota dan Provinsi terkait rencana pembangunan TPA Regional

(2)

9 Penyiapan Konsep Bentuk Kesepakatan dan Penandatanganan

+

10 Penyiapan dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama

+

11 Sosialisasi Pembangunan TPA kepada masyarakat sekitarnya

+

12 Pembangunan TPA Regional a. Pembangunan prasarana

dasar/Fasilitas Umum TPA Regional

b. Pembangunan Fasilitas Perlindungan Lingkungan TPA Regional

1 Pembangunan Sel + +

2 Pipa Pengumpul Leachate + +

3 Instalasi Pengolah Leachate. + +

- Bak Pengumpul Effuen TPA - Kolam Stabilisasi/Anaerob - Kolam Fakultatif

- Kolam Maturasi - Kolam Kontrol - Pipa Resirkulasi

4 Pipa Saluran Gas + +

5 Tanggul Sel, berfungsi sebagai jalan keliling (jalan Operasional dan Inspeksi).

+ +

6 Sumur Pantau + +

7 Buffer Zone + +

c. Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA Regional 1 Fasilitas untuk monitoring

kualitas air

+ +

2 Air Bersih + +

3 Bengkel + +

4 Tempat cuci mobil + +

13 Pengadaan Fasilitas Operasional TPA Regional

Pengadaan Bulldozer Type….. + +

Pengadaan Excavator Type….. + +

Pengadaan Land Compactor

Type…..

+ +

Pengadaan Loader Type….. + +

Pengadaan Dumptruck Type….. +

14 Pengawasan Teknik dan Supervisi Pembangunan TPA Regional 1 Supervisi Pembangunan

prasarana dasar/Fasilitas Umum TPA Regional xxxx

(3)

2 Supervisi Pembangunan Fasilitas Perlindungan Lingkungan TPA Regional

+ +

3 Supervisi Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA Regional

+

15 Pembentukan Kelembagaan

Pengelolaan TPA Regional/Unit Kerja TPA/UPTD

+

16 Pelatihan Pengelolaan TPA Regional + + +

17 Penyuluhan dan Bimbingan kepada masyarakat disekitar TPA Regional

+

18 Penyusunan Perda Pengelolaan TPA Regional

+

19 Pemantauan dan Evaluasi TPA Regional pada kondisi/tahap Operasi

20 Operasi dan Pemeliharaan TPA Regional

a. Pemeliharaan Fasilitas Umum TPA

+

b. Pemeliharaan Fasilitas

Perlindungan Lingkungan TPA,

+

c. Fasilitas Penunjang +

d Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas Operasional

- Pengadaan dan Penimbunan Tanah Timbunan

+

- O & P Instalasi Pengolah Lindi + - O & P Alat Berat (Excavator,

Dozer, Land Compactor, Loader & Dump truck)

+

Sumber : Hasil Analisa

Keterangan: untuk TPA Regional, O & P oleh Unit Kerja/UPTD TPA Regional dan didanai oleh APBD Kab./Kota penerima manfaat.

7.2 Usulan Program di Entitas Kabupaten Tapanuli Selatan

(4)

TABEL 7.2

USULAN PROGRAM DI ENTITAS KABUPATEN TAPANULI SELATAN

No Program/Kegiatan Volume/Satuan Biaya (Rp x

1000) Lokasi

Kriteria Kesiapan PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

A Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) Kota Sipirok;

1 Paket 500,000 Kota Sipirok

Tim Teknis

B Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Bangunan Gedung Kota Sipirok;

1 Paket 500,000 Kota Sipirok

-

C Peningkatan kualitas bangunan gedung

- Penyediaan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan;

1 Paket 500,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan

AIR MINUM

A Perencanaan

- Penyusunan Dokumen RI SPAM Kabupaten Tapanuli Selatan

1 Paket 500,000 Tapanuli

Selatan

Tim teknis

- Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan) Air Minum Kota Sipirok

1 Penyusunan Master Plan Air Limbah Kabupaten Tapanuli Selatan

1 Kegiatan 150,000 Tapanuli Selatan

-

- Pemantauan Kualitas Air Sumur Gali/Air Tanah

1 Kegiatan 150,000 Tapanuli Selatan

-

B Pengaturan

- Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah

1 Paket 350,000 Tapanuli

Selatan

Tim Teknis

- Penyusunan Peraturan Pengelolaan B3

1Paket 350,000 Tapanuli

Selatan -

- Penyusunan Perda dalam penyelengaraan sistem air limbah rumah tangga

1Paket 350,000 Tapanuli

Selatan -

- Penyusunan Peraturan Ijin Pembuang Limbah Cair (IPLC)

1Paket 350,000 Tapanuli

(5)

- Sosialisasi dan Kampanye Rencana Pembangunan IPLT

1 kegiatan 75,000 Persampahan Skala Kab./Kota

1 Paket 500,000 Tapanuli Selatan

Tim Teknis

2 Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah Kab./Kota

1 Paket 500,000 Tapanuli

B Program Pengelolaan Sampah Dari Sumbernya

- Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan

2 Paket 600,000 Tapanuli Selatan

- Pengadaan Tong sampah (penempatan di Jalan)

3 Paket 450,000 Tapanuli bermotor bersekat

40 Unit 680,000 Tapanuli

C Program Pengelolaan Sampah Dari Stasiun Antara Sampai TPA

Stasiun antara dan TPA

Tapanuli

Selatan

(6)

(terpilah/3R) Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK)

1 Paket 100,000

- Pembentukan lembaga pengelola TPST UDKP

1 Paket 70,000

- Pelatihan bagi pengelola TPST UDKP

1 Kegiatan 100,000

- Pembangunan TPST Unit Daur Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK)

D Pembangunan dan Pengelolaan TPA kepada masyarakat sekitarnya

1 Kegiatan 75,000

- Pembebasan Lahan 1 Unit 500,000

- Penyusunan DED TPA 1 Paket 300,000

- Sosialisasi Pembangunan TPA kepada masyarakat sekitarnya

1 Kegiatan 75,000

- Pembangunan TPA 1 Unit 5,000,000

- Pembangunan prasarana dasar/Fasilitas Umum TPA

1 Paket 3,000,000

DRAINASE

A Perencanaan

1 Penyusunan Master Plan Drainase Kota Sipirok

1 Paket 500,000 Tapanuli Selatan

(7)

2 Penyusunan Data Base Sistem Drainase Kota Sipirok

1 Paket 300,000 Tapanuli

Selatan -

3 Pemeliharaan Saluran Drainase Primer dan Gorong-gorong Drainase Primer

4 Paket 800,000

B Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

-

1 Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

1 Paket 100,000

b. Sosialisasi Rencana

Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

4 Paket 40,000

2 Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

- Tapanuli

Selatan

DED

a. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

1 Paket 100,000

b. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

4 Paket 4,000,000

c. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

4 Paket 20,000

3 Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

4 Paket 800,000

C Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tersier/Lingkungan

-

(8)

Tersier/Lingkungan Selatan lahan, DED Saluran Drainase Lingkungan

4 Paket 24,000

2 Rehabilitasi Saluran Drainase Tersier/Lingkungan

- Tapanuli

Selatan

DED

a. Perencanaan Teknis

Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan

1 Paket 80,000

b. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan

4 Paket 2,800,000

c. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan

4 Paket 20,000

3 Pemeliharaan Saluran Drainase Tersier/Lingkungan Pengelolaan Sistem Drainase

1 Paket 200,000 Tim Teknis

b. Sosialisasi Perda Pengelolaan Sistem Drainase

1 Kegiatan 75,000 -

c. Pembentukan Kelompok Masyarakat Pengelola Sistem Drainase Lingkungan Mandiri

2 Kegiatan 80,000

Sumber : Hasil Analisa

7.3 Usulan Program di Entitas Kawasan

(9)

TABEL 7.3

USULAN PROGRAM ENTITAS KAWASAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN

No Program/Kegiatan Volume/

Satuan

Biaya (Rp x 1000)

Lokasi Kriteria Kesiapan

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

A Perencanaan

Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Sipirok

1 Paket 500,000 Kec. Sipirok Tim Teknis

Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Batang Angkola

1 Paket 500,000 Kec. Batang Angkola

Tim Teknis

Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Angkola Barat

1 Paket 500,000 Kec. Angkola Barat

Tim Teknis

Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agromarine (minapolitan) Kec. Muara Batang Toru Desa Muara Upu

1 Paket 500,000 Kec. Muara Batang Toru

Tim Teknis

B Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan)

1 Kawasan

Kecamatan Sipirok

- Pembangunan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;

4 Paket 4,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan - Pembangunan sub terminal agribisnis,

dll.

1 Unit 2,000,000 Kec. Sipirok -

Kecamatan Batang Angkola

- Peningkatan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;

2 Paket 2,000,000 Kec. Batang Angkola

Penyediaan lahan - Pembangunan/Pemeliharaan saluran; 2 Paket 2,000,000 Kec. Batang

Angkola - Penyediaan fasilitas persampahan; 3 Paket 1,500,000 Kec. Batang

Angkola

-

- Pembangunan pasar pengumpul; 1 Unit 3,000,000 Kec. Batang Angkola

-

- Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.

1 Unit 2,000,000 Kec. Batang Angkola

-

Kecamatan Angkola Barat

- Peningkatan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;

4 Paket 2,000,000 Kec. Angkola Barat

Penyediaan lahan - Pembangunan/Pemeliharaan saluran; 4 Paket 2,000,000 Kec. Angkola

Barat - Penyediaan fasilitas persampahan; 3 Paket 1,500,000 Kec. Angkola

Barat

(10)

- Pembangunan pasar pengumpul; 1 Unit 3,000,000 Kec. Angkola Barat

-

- Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.

1 Unit 2,000,000 Kec. Angkola Barat

-

C Program Pengembangan Kawasan Agromarine (minapolitan)

- Pembangunan, pemeliharaan jalan akses ke pasar;

3 paket 3,000,000 Kec. Muara Batang Toru

Penyediaan lahan - Pembangunan/Pemeliharaan saluran; 5 Paket 5,000,000 Kec. Muara

Batang Toru - Penyediaan fasilitas persampahan; 3 Paket 2,500,000 Kec. Muara

Batang Toru

D Program Pengembangan Kawasan Perkotaan

Kecamatan Sipirok

- Pembangunan jalan lingkungan; 1 Paket 2,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan - Pembangunan/Perbaikan saluran

drainase; - Pembangunan/Perbaikan saluran

(11)

drainase; Toru PENATAAN BANGUNAN LINGKUNGAN

A Perencanaan

1 Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Danau Siais Kecamatan Sangkunur

1 Paket 500,000 Kec. Angkola Sangkunur (Kawasan Danau Siais)

Tim Teknis

2 Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Pantai Muara Upu Kecamatan Muara Batang Toru

3 Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan Permukiman Nelayan Kecamatan Muara Batang Toru

4 Penyusunan Dokumen RTH Kota Sipirok 1 Paket 500,000 Kota Sipirok Tim Teknis 5 Penyusunan Dokumen RTBL Kawasan

Cagar Budaya Candi Batara Wisnu Kecamatan Saipar Dolok Hole

1 Paket 500,000 Kecamatan Saipar Dolok

B Program Pengembangan Kawasan Pariwisata - Pembangunan/Pemeliharaan saluran

drainase;

4 Paket 4,000,000 Kawasan Danau Siais

-

- Penyediaan fasilitas persampahan; 3 Paket 3,000,000 Kawasan Danau Siais

(12)

C. Program Peningkatan kualitas - Penyediaan fasilitas persampahan 2 Paket 1,000,000 Kec. Muara

Batang Toru - Penyediaan sarana pengelolaan air

limbah

D Pengembangan Kawasan Cagar Budaya/Kawasan Bersejarah - Pembangunan/pemeliharaan saluran

drainase

3 Paket 5,000,000 Kec. Saipar Dolok Hole

-

- Penyediaan fasilitas persampahan 2 paket 1,000,000 Kec. Saipar Dolok Hole - Pembangunan sarana sanitasi/toilet

umum

- Penyediaan fasilitas pelengkap kawasan cagar budaya

3 paket 1,500,000 Kec. Saipar Dolok Hole

-

AIR MINUM

A Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan

Kota Sipirok Kota Sipirok

Pembangunan Unit Air Baku 1,000,000 Kota Sipirok Penyediaan

lahan, DED

Pembangunan Unit Distribusi Utama 500,000 Kota Sipirok Penyediaan

lahan - Pemasangan pipa transmisi Ø 6" 900 m³ Kota Sipirok

- pemasangan pipa distribusi Ø 2" & 3" 4.200 m³ Kota Sipirok Pintu Padang

Pembangunan Unit Air Baku 1,000,000 Pintu Padang Penyediaan

lahan, DED

- Penyediaan lahan 1 Unit Pintu Padang

- Pemasangan pompa Kap. 10 Ltr/det 1 Unit Pintu Padang

(13)

- Pembuatan bak penampung sumber air

1 Unit Pintu Padang

- Pembuatan reservoir 600 m³ Pintu Padang

Pembangunan Unit Distribusi Utama 500,000 Pintu Padang Penyediaan

lahan - Pemasangan pipa transmisi Ø 6" 900 m³ Pintu Padang

- pemasangan pipa distribusi Ø 2" & 3" 4.200 m³ Pintu Padang B Program Pengembangan Air Minum di

Ibukota Kecamatan (IKK)

Pintu Padang

Unit Produksi: 4,000,000 Marancar Marancar

- IPA (kapasitas 20 lt/dtk) 1 Unit Marancar

- Genset 100 KVA Marancar

- PLN 1 paket Marancar

Unit Transmisi: 800,000 Marancar Marancar

- Pipa GI Dn 150 mm 800 m Marancar

Unit Distribusi 800,000 Marancar Marancar

(14)
(15)

Tombangan

A IPAL Komunal / Tangki Septik Komunal Kec. Batang

Toru, kec, Sipirok, Pintu Padang

penyediaan lahan, DED

- Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal kepada masyarakat oleh Dinas Terkait

(16)

DRAINASE

A Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

-

1 Pembangunan Saluran Drainase Primer - Kec. Sipirok,

Kec. Batang Toru, Pintu Padang

Penyediaan lahan, DED

a. Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

1 Paket 100,000

b. Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

3 Kegiatan 90,000

c. Pembebasan lahan 3 Paket 225,000

d. Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

3 Paket 9,000,000

e. Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

3 Paket 60,000

2 Rehabilitasi Saluran Drainase Primer Kec. Sipirok,

Kec. Batang Toru

DED

a. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

1 Paket 100,000

b. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

2 Paket 1,500,000

c. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

2 Paket 12,000

Sumber : Hasil Analisa

7.4 Usulan Program di Entitas Lingkungan/Komunitas

(17)

TABEL 7.4

USULAN PROGRAM ENTITAS LINGKUNGAN/KOMUNITAS KABUPATEN TAPANULI SELATAN

No Program/Kegiatan Volume /Satuan

A Program pengembangan air minum desa rawan air

1 Desa Situmba Julu Desa Saba padang

Pembangunan Unit Air Baku

600,000 Desa Saba padang Penyediaan lahan, DED

500,000 Desa Saba padang Penyediaan lahan, DED

300,000 Desa Saba padang Penyediaan lahan - Pemasangan pipa

transmisi Ø 6"

900 m³ Desa Saba padang

- pemasangan pipa distribusi Ø 2" & 3"

3.300 m³ Desa Saba padang

2 Desa Parau Sorat Desa Parau Sorat

Pembangunan Unit Air Baku

600,000 Desa Parau Sorat Penyediaan lahan, DED

500,000 Desa Parau Sorat Penyediaan lahan, DED

300,000 Desa Parau Sorat Penyediaan lahan - Pemasangan pipa

transmisi Ø 6"

900 m³ Desa Parau Sorat

- pemasangan pipa distribusi Ø 2" & 3"

3.300 m³ Desa Parau Sorat

3 Desa Situnggaling

Pembangunan Unit Air Baku

600,000 Desa Situnggaling Penyediaan lahan, DED

500,000 Desa Situnggaling Penyediaan lahan, DED

(18)

penampung sumber air

- Pembuatan reservoir 150 m³ Desa Situnggaling

Pembangunan Unit Distribusi Utama

300,000 Desa Situnggaling Penyediaan lahan - Pemasangan pipa

transmisi Ø 6"

900 m³ Desa Situnggaling

- pemasangan pipa distribusi Ø 2" & 3"

3.300 m³ Desa Situnggaling

SANITASI AIR LIMBAH

A Penyediaan Infratruktur Air Limbah Sistem Setempat dan Sistem Komunal

a Penyediaan Jamban keluarga

Kec. Batang Toru, kec, Sipirok, Pintu Padang

4 Kegiatan 400,000 Kec. Batang Toru, kec, Sipirok, Pintu Padang

- Stimulan Jamban Keluarga untuk MBR/Miskin

200 Unit 1,200,000 penyediaan

lahan, DED

4 kegiatan 75,000 Desa Sialagundi, Hasang Marsada,

kec, Sipirok, Pintu Padang

1 kegiatan 75,000 Kec. Batang Toru, kec, Sipirok, Pintu Padang

(19)

- Pembebasan Lahan/Tanah

400 m² 100,000

- Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++

1 paket 150,000

- Pembangunan MCK++

1 Unit 900,000

- Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK++

1 Kegiatan 6,000

PERSAMPAHAN

A Program Pengelolaan Sampah Dari Sumbernya

- Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat dan kelompok masyarakat

4 Kegiatan 400,000 Kabupaten Tapanuli Selatan

- Kampanye pengurangan sampah dari sumbernya

4 Kegiatan 400,000 Kabupaten Tapanuli Selatan

- Pengadaan keranjang sampah komposter (TAKAKURA)

2 Paket 400,000 Kabupaten Tapanuli Selatan

(20)

ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL PEMBANGUNAN

BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TAPANULI SELATAN

8.1 Aspek Lingkungan

safeguard lingkungan dalam setiap kegiatan investasi bidang keciptakaryaan bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kegiatan yang menimbulkan dampak dan mengidentifikasi komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak penting serta dapat memprakirakan dan mengevaluasikan dampak penting tersebut. Diharapkan setiap kegiatan pembangunan di bidang keciptakaryaan dapat ditekan dampak negatif yang ditimbulkan serta mengoptimalkan dampak positif yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

8.1.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. KLHS perlu diterapkan di dalam RPI2-JM antara lain karena:

1. RPI2-JM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur.

2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPI2-JM adalah karena RPI2-JM bidang Cipta Karya berada pada tataran Kebijakan/Rencana/Program.

Dalam hal ini, KLHS menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/atau program menjadi garda depan dalam menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negative terhadap lingkungan hidup. Koordinasi penyusunan KLHS antar instansi diharapkan dapat mendorong terjadinya transfer pemahaman mengenai pentingnya penerapan prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk mendorong terjadinya pembangunan berkelanjutan. Untuk mewujudkan prinsip pembangunan berkelanjutan perlu dilakukan indentifikasi rencana/program dalam RPI2-JM. Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan:

1. Penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup atau keterkaitan antar ketiga aspek tersebut;

2. Pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan

3. Membantu penentuan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

(21)

TABEL 8.1

INDENTIFIKASI ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TAPANULI SELATAN

No Isu Pembangunan Berkelanjutan Keterangan

A Lingkungan Hidup Permukiman

Isu 1: Kecukupan Air Baku untuk Air Minum Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki beberapa sungai yang dapat dijadikan sumber air baku, selain itu masyarakat masih memiliki kebiasaan BAB ke sungai yang dapat menimbulkan pencemaran air sungai. Masih terdapat wilayah yang sulit untuk mendaptkan air bersih karena kualitas air tanah yang tidak bagus.

- Masih terdapat desa rawan air

- Kualitas air bersih yang belum memenuhi standar kelayakan air minum

Isu 2: Pencemaran Lingkungan oleh

Infratsruktur yang Tidak berfungsi maksimal

Sebagian masyarakat masih belum memiliki jamban pribadi dan masih melakukan BAB ke sungai yang dapat menimbulkan pencemaran air sungai. Masyarakat yang memiliki jamban pribadi tapi belum tentu memiliki pengelolaan air limbah yang kedap.

- Tingkat kepemilikan jamban pribadi yang masih kecil

- Masyarakat masih BAB ke sungai - Tangki septic yang tidak kedap

Isu 3 : Dampak Kawasan Kumuh Terhadap Kualitas Lingkungan

sebagian masyarakat masih tinggal di rumah yang tidak layak huni dengan kondisi prasarana dasar permukiman yang masih terbatas

- Minimnya prasarana dasar permukiman seperti penyediaan air minum, saluran drainase, persampahan dan jalan

- Penataan kawasan kumuh perlu dilaksanakan sebagia upaya peningkatan kulaitas

permukiman

- Masih terdapat rumah tidak layak huni

B Ekonomi

Isu 4 : Kemiskinan berkolerasi dengan kerusakan lingkungan

Tingkat kemiskinan berkorelasi dengan tingkat pendidikan masayrakat yang berdampak pada kerusakan lingkungan dikarenakan kesadaran masyarakat masih rendah untuk menjaga kebersihan lingkungan. Tingkat kemiskinan juga membawa dampak pada ketidakmampuan untuk menyediakan prasarana pengelolaan air limbah rumah tangga sehingga belum bisa meninggalkan kebiasaan masyarakat untuk BAB Ke sungai Kesadaran masyarakat masih rendah untuk

menjaga kebersihan lingkungan permukiman Pengelolaan air limbah rumah tangga bukan

menjadi kebutuhan yang prioritas Masyarakat masih membuang sampah

sembarangan

Masyarakat masih BAB ke sungai

C Sosial

Isu 5: Pencemaran menyebabkan berkembangnya wabah penyakit

Kebiasaan masyarakat bab ke sungai dapat menyebabkan berkembangnya wabah penyakit. Selain itu permukiman yang kumuh dapat menurunkan kualitas permukiman yang dapat menurunkan tingkat kesehatan masyarakat. BAB ke sungai berdampak pada pencemaran

air sungai yang dapat menimbulkan penyakit bagi masyarakat

Prasarana dasar permukiman yang sangat minim menyebabkan permukiman menjadi tidak sehat (kumuh)

(22)

TABEL 8.2

INDENTIFIKASI KEBIJAKAN RENCANA PROGRAM

No Komponen

Kebijakan/Rencana/Program Kegiatan Lokasi

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

1 Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan) Kec. Sipirok

a. Pembangunan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;

2 Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan) Kec. Batang Angkola

a. Peningkatan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;

3 Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan) Kec. Batang Angkola

a. Pembangunan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;

4 Program Pengembangan Kawasan Agromarine (minapolitan)

a. Pembangunan, pemeliharaan jalan akses ke pasar;

Kecamatan

5 Program Pengembangan Kawasan Perkotaan

(23)

b. Pembangunan/Perbaikan saluran

1 Program Pengembangan Kawasan Pariwisata

a. Pembangunan jaringan jalan Kawasan Danau Siais

2 Program Peningkatan kualitas permukiman nelayan

a. Pembangunan jaringan jalan Kecamatan Muara Batang

3 Pengembangan Kawasan Cagar Budaya/Kawasan Bersejarah Kawasan Candi Batara Wisnu

a. Pembangunan jaringan jalan Kec. Saipar Dolok Hole

kawasan cagar budaya

PENGEMBANGAN AIR MINUM

1 Program pengembangan air minum desa rawan air

(24)

- Pembuatan bak penampung sumber

2 Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan

a. Pembangunan Unit Air Baku Kota Sipirok, Pintu Padang

3 Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kecamatan (IKK)

a. Unit Air Baku: Kec.

1 Penyediaan Infratruktur Air Limbah Sistem Setempat dan Sistem Komunal

a. Penyediaan Jamban keluarga

- Penyuluhan dan kampanye Bebas

(25)

Sipirok, Pintu Padang

b. Penyediaan MCK Umum

- Sosialisasi Rencana Pembangunan

MCK Umum kepada masyarakat oleh Dinas Terkait

Desa

Pembangunan MCK Umum

MCK ++ kepada masyarakat oleh Dinas Terkait

a. Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal kepada masyarakat oleh Dinas Terkait

Kec. Batang

IPAL Komunal (Sanimas).

3 Pembangunan IPLT a. Studi AMDAL Pembangunan IPLT Tapanuli

(26)

Selatan

1 Program Pengelolaan Sampah Dari Sumbernya

a. Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat dan kelompok masyarakat

(penempatan di Jalan)

Tapanuli 2 Program Pengelolaan Sampah Dari

Stasiun Antara Sampai TPA

a. TPS Kec. Sipirok,

3 Pengadaan Alat Angkut Stasiun antara dan TPA

a. Pengadaan Truck Biasa (terpilah/3R) Tapanuli Selatan

dan Pembuatan Kompos (UDPK)

c. Pembentukan lembaga pengelola

TPST UDKP

(27)

e. Pembangunan TPST Unit Daur Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK)

f. Supervisi Pembangunan TPST UDPK

g. Operasi dan Pemeliharaan TPST

UDPK

4 Pembangunan dan Pengelolaan TPA a. Penyusunan Studi Pra-kelayakan TPA

TPA/TPA kepada masyarakat sekitarnya

kepada masyarakat sekitarnya

Tapanuli Selatan

h. Pembangunan TPA Tapanuli

Selatan

5 TPA REGIONAL 1 Pembangunan prasarana

dasar/Fasilitas Umum TPA

Tapanuli

TPA Regional kepada masyarakat sekitarnya dan pihak-pihak terkait

Tapanuli

Kerjasama Daerah (TKKSD) Tingkat Kab./Kota dan Provinsi

Tapanuli Selatan

9 Koordinasi dengan Kab./Kota dan

Provinsi terkait rencana pembangunan TPA Regional

Tapanuli Selatan

10 Penyiapan Konsep Bentuk

Kesepakatan dan Penandatanganan

(28)

12 Sosialisasi Pembangunan TPA kepada masyarakat sekitarnya

Tapanuli Selatan

a. Pembangunan TPA Regional Tapanuli

Selatan

- Pembangunan prasarana

dasar/Fasilitas Umum TPA Regional

Tapanuli

Perlindungan Lingkungan TPA Regional

(29)

Selatan

Type….. Tapanuli Selatan

d. Pengadaan Loader Type….. Tapanuli

Selatan

e. Pengadaan Dumptruck Type….. Tapanuli

Selatan

14 Pengawasan Teknik dan Supervisi

Pembangunan TPA Regional

Tapanuli Selatan

a. Supervisi Pembangunan prasarana

dasar/Fasilitas Umum TPA Regional xxxx

Tapanuli Selatan

b. Supervisi Pembangunan Fasilitas

Perlindungan Lingkungan TPA Regional

Tapanuli Selatan

c. Supervisi Pembangunan Fasilitas

Penunjang TPA Regional

Tapanuli Selatan

15 Pembentukan Kelembagaan

Pengelolaan TPA Regional/Unit Kerja TPA/UPTD

masyarakat disekitar TPA Regional

Tapanuli

Regional pada kondisi/tahap Operasi

Tapanuli

Land Compactor, Loader & Dump truck)

(30)

DRAINASE 1 Pembangunan Saluran dan

Gorong-gorong Drainase Primer

a. Pembangunan Saluran Drainase

Primer

Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

- Sosialisasi Rencana Pembangunan

Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

- Pembebasan lahan

- Pembangunan Saluran dan

Gorong-gorong Drainase Primer

- Supervisi Pembangunan Saluran dan

Gorong-gorong Drainase Primer

b. Rehabilitasi Saluran Drainase Primer Kec. Sipirok,

Kec. Batang Toru

- Perencanaan Teknis Rehabilitasi

Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

- Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi

Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

- Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan

Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

gorong Drainase Primer

- Pengerukan Sedimen Saluran dan

Gorong-gorong Drainase Primer

2 Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

a. Pembangunan Saluran Drainase

Sekunder

Tapanuli Selatan

- Perencanaan Teknis Pembangunan

Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

- Sosialisasi Rencana Pembangunan

Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

- Pembebasan lahan

- Pembangunan Saluran dan

Gorong-gorong Drainase Sekunder

- Supervisi Pembangunan Saluran dan

Gorong-gorong Drainase Sekunder

Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

(31)

- Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

- Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan

Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

gorong Drainase Sekunder

- Pengerukan Sedimen Saluran dan

Gorong-gorong Drainase Sekunder

- Saluran dan Gorong-gorong

Drainase Tersier/Lingkungan

3 Pembangunan Saluran Drainase

Tersier/Lingkungan

a. Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan

Tapanuli

4 Rehabilitasi Saluran Drainase Tersier/Lingkungan

a. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan

Tapanuli Selatan

b. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi

Saluran Drainase Lingkungan

c. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan

Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan

5 Pemeliharaan Saluran Drainase

Tersier/Lingkungan

a. Pemeliharaan Saluran Drainase Lingkungan

Sumber : Hasil Analisa

8.1.2 AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH

Setiap kegiatan investasi, dalam hal ini investasi infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya, yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup memerlukan kajian lingkungan berupa Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Untuk kegiatan investasi yang tidak diwajibkan menyusun AMDAL dan yang dampak kegiatannya mudah dikelola dengan teknologi yang tersedia, tetap harus menyusun kajian lingkungan berupa Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) sebagai upaya dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

Pengelompokan atau kategorisasi proyek mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan Wajib AMDAL dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yaitu:

1. Proyek wajib AMDAL

(32)

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen AMDAL adalah sebagai berikut:

TABEL 8.3

PENAPISAN RENCANA KEGIATAN WAJIB AMDAL

No Jenis Kegiatan Skala/Besaran

1 PERSAMPAHAN

a. Pembangunan TPA Sampah Domestik dengan sistem Control landfill/sanitary landfill:

- Luas Kawasan TPA ≥ 10 Ha

- Kapasitas Total ≥ 100.000 ton

b. TPA didaerah Pasang Surut

- Luas Landfill, atau Semua kapasitas/besaran

- Kapasitas Total

c. Pembangunan Tranfer Station

- Kapasitas ≥500 ton/hari

d. Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah terpadu

- Kapasitas ≥500 ton/hari

e. Pengolahan dengan insinerator

- Kapasitas Semua kapasitas

f. Composting Plant

- Kapasitas ≥500 ton/hari

g. Transportasi sampah dengan kereta api

- Kapasitas ≥500 ton/hari

2 PEMBANGUNAN PERUMAHAN/PERMUKIMAN

Kota metropolitan Luas ≥ 25 Ha

Kota besar Luas ≥ 50 Ha

Kota sedang dan kecil Luas ≥ 100 Ha

Keperluan settlement transmigrasi Luas ≥ 2.000 Ha

3 AIR LIMBAH DOMESTIK

a. Pembangunan IPLT, termasuk fasilitas penunjang

- Luas ≥ 2 Ha

- Kapasitas ≥ 11 M³/hari

b. Pembangunan IPAL limbah domestik, termasuk fasilitas penunjang

- Luas ≥ 3 Ha

- Kapasitas ≥ 2,4 ton/hari

c. Pembangunan sistem perpipaan air limbah:

- Luas layanan ≥ 500 Ha

- Debit air limbah ≥ 16.000 M³/hari

3 Pembangunan Saluran Drainase (Primer dan/atau sekunder) di permukiman

- Kota besar/metropolitan, panjang: ≥ 5 Km

- Kota sedang, panjang: ≥ 10 Km

4 Jar ingan Air Bersih Di Kota Besar/Metropolitan

a. Pembangunan jaringan distribusi

- Luas layanan ≥ 500 Ha

b. Pembangunan jaringan transmisi

- Panjang ≥ 10 Km

(33)

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Jenis kegiatan bidang Cipta karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tercermin dalam Tabel 8.4.

TABEL 8.4

PENAPISAN RENCANA KEGIATAN TIDAK WAJIB AMDAL TAPI WAJIB UKL-UPL

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

PERSAMPAHAN a. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem controlled landfill atau sanitary landfill termasuk instansi penunjang:

- Luas kawasan, atau < 10 Ha

- Kapasitas total < 10.000 ton

b. TPA daerah pasang surut

- Luas landfill, atau < 5 Ha

- Kapasitas total < 5.000 ton

c. Pembangunan Transfer Station

- Kapasitas < 1.000 ton/hari

d. Pembangunan Instalasi/Pengolahan Sampah Terpadu

- Kapasitas < 500 ton

e. Pembangunan Incenerator

- Kapasitas < 500 ton/hari

f. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos

- Kapasitas > 50 s.d. < 100 ton/ha

AIR LIMBAH

DOMESTIK/PERMUKIMAN

a. Pembangunan Instalasi Pengelola Lumpur Tinja (IPLT) termasuk Fasilitas penunjang

- Luas < 2 ha

- Atau kapasitas < 11 m3/hari

b. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah

- Luas < 3 ha

- Atau bahan organik < 2,4 ton/hari

c. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/off-site

sanitation system) diperkotaan/permukiman

- Luas < 500 ha

- Atau debit air limbah < 16.000 m3/hari

DRAINASE PERMUKIMAN PERKOTAAN

a. Pembangunan saluran primer dan sekunder

- Panjang < 5 km

b. Pembangunan kolam retensi/polder di area/kawasan

pemukiman

- Luas kolam retensi/polder (1 ¡V 5) ha

AIR MINUM a. Pembangunan jaringan distribusi:

- luas layanan : 100 ha s.d. < 500 ha

b. Pembangunan jaringan pipa transmisi

- Metropolitan/besar, Panjang: 5 s.d <10 km

- Sedang/kecil, Panjang: 8 s.d. M 10 km

- Pedesaan, Panjang : -

c. Pengambilan air baku dari sungai, danau sumber air permukaan

lainnya (debit)

- Sungai danau : 50 lps s.d. < 250 lps

- Mata air : 2,5 lps s.d. < 250 lps

d. Pembangunan Instalasi Pengolahan air lengkap

(34)

e. Pengambilan air tanah dalam untuk kebutuhan:

- Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara SPAM : 2,5 lps - < 50 lps

- Kegiatan komersil: 1,0 lps - < 50 lps

PEMBANGUNAN GEDUNG a. Pembangunan bangunan gedung di atas/bawah tanah:

- Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran,

perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2

- Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk

mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

- Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan

pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

- Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

b. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanah yang

melintasi prasarana dan atau sarana umum:

- Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran,

perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2

- Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk

mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

- Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan kesehatan,

keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

- Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

c. Pembangunan bangunan gedung di bawah atau di atas air:

- Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran,

perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2

- Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk

mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

- Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan

(35)

- Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN BARU

a. Kawasan Permukiman Sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), misalnya PNS, TNI/POLRI, buruh/pekerja;

- Jumlah hunian: < 500 unit rumah;

- Luas kawasan: < 10 ha

b. Pengembangan kawasan permukiman baru sebagai pusat

kegiatan sosial ekonomi lokal pedesaan (Kota Terpadu Mandiri eks transmigrasi, fasilitas pelintas batas PPLB di perbatasan);

- Jumlah hunian: < 500 unit rumah;

- Luas kawasan: < 10 ha

c. Pengembangan kawasan permukiman baru dengan

pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan Siap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun)

- Jumlah hunian: < 500 unit rumah;

- Luas kawasan: < 10 ha

PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN

a. Penanganan kawasan kumuh di perkotaan dengan pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar (basic need) pelayanan

infrastruktur, tanpa pemindahan penduduk;

- Luas kawasan: < 10 ha

b. Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil, kawasan

perbatasan, dan pulau-pulau kecil;

- Luas kawasan: < 10 ha

c. Pengembangan kawasan perdesaan untuk meningkatkan

ekonomi lokal (penanganan kawasan agropolitan, kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa KTP2D, desa pusat pertumbuhan DPP)

- Luas kawasan: < 10 ha

d. Penanganan menyeluruh terhadap kawasan kumuh berat di

perkotaan metropolitan yang dilakukan dengan pendekatan peremajaan kota (urban renewal), disertai dengan pemindahan penduduk, dan dapat dikombinasikan dengan penyediaan bangunan rumah susun

- Luas kawasan: < 5 ha

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008

(36)

TABEL 8.5

KEBUTUHAN ANALISA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN KEGIATAN BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TAPANULI SELATAN

No Komponen Kegiatan Lokasi Amdal UKL/UPL SPPLH

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

1 Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan) Kec. Sipirok

+

a. Pembangunan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;

Kecamatan Sipirok

+

b. Pembangunan/Pemeliharaan saluran; +

c. Pengadaan jaringan air minum; +

d. Penyediaan fasilitas persampahan; +

e. Pembangunan pasar pengumpul; + +

f. Pembangunan sub terminal agribisnis, dll. + +

2 Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan) Kec. Batang Angkola

+

a. Peningkatan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;

Kecamatan Batang Angkola

+

b. Pembangunan/Pemeliharaan saluran; +

c. Pengadaan jaringan air minum; +

d. Penyediaan fasilitas persampahan; +

e. Pembangunan pasar pengumpul; + +

f. Pembangunan sub terminal agribisnis, dll. + +

3 Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan) Kec. Batang Angkola

+

a. Pembangunan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;

Kecamatan Angkola Barat

+

b. Pembangunan/Pemeliharaan saluran; +

c. Pengadaan jaringan air minum; +

d. Penyediaan fasilitas persampahan; +

e. Pembangunan pasar pengumpul; + +

f. Pembangunan sub terminal agribisnis, dll. + +

4 Program Pengembangan Kawasan Agromarine (minapolitan)

+

a. Pembangunan, pemeliharaan jalan akses ke pasar;

Kecamatan Muara Batang Toru

+

b. Pembangunan/Pemeliharaan saluran; +

c. Pengadaan jaringan air minum; +

d. Penyediaan fasilitas persampahan; +

e. Tempat pelelangan Ikan + +

f. Penyediaan PSD bagi Perumahan Nelayan + +

g. Pembangunan Fasilitas pelabuhan + +

5 Program Pengembangan Kawasan Perkotaan

+

a. Pembangunan jalan lingkungan; Kecamatan Sipirok, Kecamatan Batang Angkola,

(37)

Kecamatan Batang Toru b. Pembangunan/Perbaikan saluran

drainase;

PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1 Program Pengembangan Kawasan

Pariwisata

+

a. Pembangunan jaringan jalan Kawasan Danau Siais

+

b. Pembangunan/Pemeliharaan saluran drainase;

+

c. Penyediaan fasilitas persampahan; +

d. Penyediaan sarana air bersih +

e. Pembangunan sarana sanitasi/toilet umum

+

f. Pengadaan lampu jalan +

g. Penyediaan ruang terbuka hijau + +

h. Penyediaan fasilitas pelengkap kawasan pariwisata

+ +

2 Program Peningkatan kualitas permukiman nelayan

+ +

a. Pembangunan jaringan jalan Kecamatan Muara Batang

3 Pengembangan Kawasan Cagar Budaya/Kawasan Bersejarah Kawasan Candi Batara Wisnu

+ +

a. Pembangunan jaringan jalan Kec. Saipar Dolok Hole

+

b. Pembangunan/pemeliharaan saluran drainase

+

c. Penyediaan fasilitas persampahan +

d. Penyediaan sarana air bersih +

e. Pembangunan sarana sanitasi/toilet umum

+

f. Pengadaan lampu jalan +

g. Penyediaan ruang terbuka hijau + +

h. Penyediaan fasilitas pelengkap kawasan cagar budaya

+ +

PENGEMBANGAN AIR MINUM

1 Program pengembangan air minum desa rawan air

(38)

a. Pembangunan Unit Air Baku Desa Situmba

Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan

a. Pembangunan Unit Air Baku Kota Sipirok, Pintu Padang

2 Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kecamatan (IKK)

(39)

1 Penyediaan Infratruktur Air Limbah Sistem Setempat dan Sistem Komunal

a. Penyediaan Jamban keluarga +

- Penyuluhan dan kampanye Bebas "BABS" (sasaran MBR dan Non MBR).

Kec. Batang Toru, kec, Sipirok, Pintu Padang - Stimulan Jamban Keluarga untuk

MBR/Miskin

- Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK Umum kepada masyarakat oleh Dinas Terkait

- Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK Umum

- Pembangunan MCK Umum + +

- Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK Umum.

c. Penyediaan MCK ++ +

- Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK ++ kepada masyarakat oleh Dinas Terkait

Kec. Batang Toru, kec, Sipirok, Pintu Padang

- Pembebasan Lahan/Tanah

- Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++

- Pembangunan MCK++

- Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK++

2 IPAL Komunal / Tangki Septik Komunal +

a. Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal kepada masyarakat oleh Dinas Terkait

g. Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal (Sanimas).

3 Pembangunan IPLT + +

(40)

b. Sosialisasi dan Kampanye Rencana Pembangunan IPLT

Tapanuli Selatan

c. Pembebasan Lahan/Tanah Tapanuli

Selatan d. Perencanaan Detail (DED) Pembangunan

IPLT

Tapanuli Selatan e. Pelatihan bagi Pengelola IPLT Tapanuli

Selatan

f. Pembangunan IPLT Tapanuli

Selatan

+ +

g. Operasi dan Pemeliharaan IPLT Tapanuli Selatan

h. Pengadaan Truk Tinja Tapanuli

Selatan i. Operasi dan Pemeliharaan Truck Tinja Tapanuli

Selatan

PERSAMPAHAN

1 Program Pengelolaan Sampah Dari Sumbernya

a. Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat dan kelompok masyarakat

Tapanuli Selatan

b. Kampanye pengurangan sampah dari sumbernya

Tapanuli Selatan c. Pelatihan 3R bagi aparat pengelola

persampahan

Tapanuli Selatan d. Pengadaan keranjang sampah komposter

(TAKAKURA)

Tapanuli Selatan e. Pengadaan Tong sampah (penempatan di

Jalan)

Tapanuli Selatan f. Pengadaan Gerobag Sampah bersekat Tapanuli

Selatan g. Pengadaan Gerobag Sampah bermotor

bersekat

Tapanuli Selatan h. Pengadaan Mobil Pick Up Sampah Tapanuli

Selatan 2 Program Pengelolaan Sampah Dari

Stasiun Antara Sampai TPA

3 Pengadaan Alat Angkut Stasiun antara dan TPA

(41)

a. Pengadaan Truck Biasa (terpilah/3R) Kabupaten Tapanuli Selatan b. Operasi dan Pemeliharaan Truck Biasa c. Pengadaan Dump Truck (terpilah) d. Operasi dan Pemeliharaan Dump Truck e. Pengadaan Kontainer (terpilah)

f. Pemeliharaan Kontainer

4 TPST 3 R +

a. Pembebasan Lahan Kota Sipirok

b. Penyusunan DED TPST Daur Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK)

c. Pembentukan lembaga pengelola TPST UDKP

d. Pelatihan bagi pengelola TPST UDKP e. Pembangunan TPST Unit Daur Ulang dan

Pembuatan Kompos (UDPK)

+ +

f. Supervisi Pembangunan TPST UDPK g. Operasi dan Pemeliharaan TPST UDPK

5 Pembangunan dan Pengelolaan TPA + +

a. Penyusunan Studi Pra-kelayakan TPA Tapanuli Selatan b. Penyusunan Studi Kelayakan TPA Tapanuli

Selatan c. Penyusunan UKL/UPL TPA atau AMDAL Tapanuli

Selatan

+ +

d. Sosialisasi "Rencana" Pembangunan TPA/TPA kepada masyarakat sekitarnya

Tapanuli Selatan

e. Pembebasan Lahan Tapanuli

Selatan

f. Penyusunan DED TPA Tapanuli

Selatan g. Sosialisasi Pembangunan TPA kepada

masyarakat sekitarnya

Tapanuli Selatan

h. Pembangunan TPA Tapanuli

Selatan

+ +

DRAINASE

1 Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

a. Pembangunan Saluran Drainase Primer Kec. Sipirok,

Kec. Batang Toru, Pintu Padang

+ +

- Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

- Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

- Pembebasan lahan

- Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

(42)

- Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

b. Rehabilitasi Saluran Drainase Primer Kec. Sipirok,

Kec. Batang Toru

+

- Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

- Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

- Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

c. Pemeliharaan Saluran Drainase Primer Tapanuli

Selatan

+

- Pemeliharaan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

- Pengerukan Sedimen Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer

2 Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

a. Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Tapanuli

Selatan

+

- Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

- Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

- Pembebasan lahan

- Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

+ +

- Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

b. Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder Tapanuli

Selatan

+

- Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

- Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

- Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

c. Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Tapanuli

Selatan

+

- Pemeliharaan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

- Pengerukan Sedimen Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

3 Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tersier/Lingkungan

(43)

Tersier/Lingkungan

- Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan

Tapanuli Selatan - Pembangunan Saluran Drainase

Lingkungan

- Supervisi Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan

b. Rehabilitasi Saluran Drainase Tersier/Lingkungan

+

- Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan

Tapanuli Selatan - Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi

Saluran Drainase Lingkungan

- Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan

Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan

c. Pemeliharaan Saluran Drainase

Tersier/Lingkungan

+

- Pemeliharaan Saluran Drainase Lingkungan

Tapanuli Selatan - Pengerukan Sedimen Saluran Drainase

Lingkungan

(44)

8.2 Aspek Sosial

Pelaksanaan safeguard pada dasarnya dipengaruhi oleh : 1. Komponen Sosial Ekonomi

Komponen sosial ekonomi yang mempengaruhi safeguard antara lain kepadatan penduduk, pola pertumbuhan pernduduk, mata pencaharian, pola perpindahan penduduk, pola perkembangan penduduk, tingkat pendidikan, tingkat kesejahteraan dan pendapatan per kapita serta tingkat kesehatan kuantitas dan kualitas ketersediaan SDM, penyerapan tenaga kerja, struktur ekonomi,

2. Komponen Sosial Budaya

Komponen sosial budaya yang berpengaruh antara lain nilai-nilai kearifan lokal, kerukunan antar umat beragama, keragaman serta toleransi antar etnis, keterbukaan masyarakat terhadap informasi baru. kelembagaan masyarakat, nilai dan persepsi masyarakat, dan sebagainya

3. Komponen Lingkungan.

Adapun yang termasuk dalam komponen lingkungan yang berpengaruh terhadap safeguard antara lain : kondisi lingkungan Kabupaten Tapanuli Selatan, ketersediaan ruang terbuka hijau, daya dukung lingkungan, partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, ketersediaan aturan hukum di bidang lingkungan. Salah satu contoh partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan safeguard di bidang penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) dapat dilihat pada Gambar 8.1.

Gambar 8.1.

Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan safeguard sektor ANDAL

8.2.1 Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Kerangka safeguard lingkungan dimaksudkan untuk memudahkan dan membantu Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan untuk melakukan evaluasi secara sistematis dalam penanganan, minimalisasi, dan pengelolaan resiko pencemaran lingkungan yang tidak diharapkan atau diinginkan; promosi manfaat lingkungan; dan pelaksanaan keterbukaan dan konsultasi publik dengan warga yang terkena dampak. Berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup No. 86/2003, dinas atau instansi yang terkait dan berkecimpung dalam masalah lingkungan hidup bertanggung jawab untuk mengkaji dan memberikan persetujuan terhadap UPL/UKL yang diusulkan.

PENAMPISAN

PELINGKUPAN

PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANDAL (KA-ANDAL)

PENYUSUNAN ANDAL, RKL DAN RPL

KEPUTUSAN KELAYAKAN ANDAL, RKL DAN RPL

PENGUMUMAN

KONSULTASI MASYARAKAT

(45)

Kerangka safeguard Pengadaan Tanah dan Permukiman Kembali ini dimaksudkan untuk memudahkan dan membantu Kabupaten Tapanuli Selatan untuk dapat melakukan evaluasi secara sistematis dalam penanganan, minimalisasi, dan pengelolaan resiko sosial yang tidak diharapkan atau diinginkan; promosi manfaat sosial; dan pelaksanaan keterbukaan dan konsultasi publik dengan warga yang terkena dampak pemindahan atau DP.

Prinsip utama yang harus dipenuhi dalam proses pengadaan tanah adalah bahwa semua langkah yang diambil harus dilakukan untuk meningkatkan, memperbaiki pendapatan dan standar kehidupan warga yang terkena dampak kegiatan pengadaan tanah. Sedapat mungkin, prinsip “ganti rugi” yang berpotensi merugikan warga yang terkena dampak tidak diterapkan dan digantikan dengan konpensasi yang proporsional.

Pengadaan tanah dan permukiman kembali atau land acquisition and resettlement untuk kegiatan RPI2JM mengacu pada prinsip-prinsip transparansi, keadilan, dan partisipatif, agar seluruh warga yang terkena dampak menyepakati atas konpensasi yang ditetapkan. Seluruh proses pengadaan tanah terkait RPI2JM di Kabupaten Tapanuli Selatan harus didasarkan Keputusan Presiden No. 55 Tahun 1993 tentang Pembebasan Tanah untuk Pembangunan bagi Kepentingan Umum.

Prosedur pelaksanaan safeguard pembebasan tanah atau kegiatan permukiman kembali terdiri dari beberapa kegiatan utama, terutama:

 Identifikasi dan penilaian awal atau penapisan awal untuk melihat apakah kegiatan yang bersangkutan memerlukan pembebasan tanah atau kegiatan permukiman kembali atau tidak.  Perumusan Rencana Tindak Pembebasan Tanah dan Permukiman Kembali atau RTPTPK baik

secara sederhana maupun menyeluruh harus didukung oleh SK Bupati.

 Pembebasan tanah dan atau permukiman kembali yang telah selesai sebelum usulan disampaikan harus diperiksa kembali (recheck) dengan kajian pelacakan (tracer study) agar menjamin bahwa proses pembebasan tanah telah sesuai dengan standar yang berlaku.

8.2.2 Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pemilik kegiatan/ pemrakarsa yang akan melaksanakan pembangunan yang diperkirakan memberi dampak terhadap lingkungan harus memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Studi AMDAL wajib dilaksanakan dan didiskusikan sebelum suatu proyek/ kegiatan dilaksanakan/ didirikan atau dibangun. Hasil studi AMDAL menjadi bahan pertimbangan dalam pemberian izin usaha atau kegiatan oleh Bupati/ Walikota atau Gubernur atau Menteri. Apabila rencana kegiatan mendapat izin dan melanjutkan pelaksanaan kegiatan, pemrakarsa diwajibkan melakukan hal-hal yang telah tertera dalam: Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) untuk mengurangi atau mengendalikan dampak, dan Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) untuk memantau dampak yang terjadi.

Pengadaan tanah dan pemukiman kembali biasanya terjadi jika kegiatan investasi berlokasi di atas tanah yang bukan milik pemerintah atau telah ditempati oleh swasta/ masyarakat selama lebih dari satu tahun. Prinsip utama dalam pengadaan tanah adalah bahwa senua langkah yang diambil harus dilakukan untuk meningkatkan atau sedikitnya memperbaiki pendapatan dan standar kehidupan masyarakat yang terkena dampak akibat pengadaan tanah. Pengadaan tanah dan pemukiman kembali atau land acquaisition and resettlement untuk kegiatan RPI2JM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Tapanuli Selatan mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Transparan,

(46)

2. Partisipatif,

Masyarakat yang berpotensi terkena dampak/ dipindahkan (DP) harus terlibat dalam seluruh tahapan perencanaan kegiatan.

3. Adil,

Pengadaan tanah tidak boleh memperburuk kondisi kehidupan DP dan masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan ganti rugi yang memadai sesuai kesepakatan. Warga yang terkena dampak harus sepakat atas ganti rugi yang ditetapkan atau jika memungkinkan secara sukarela menghibahkan sebagian tanahnya untuk kegiatan.

Di Kabupaten Tapanuli Selatan pengadaan tanah untuk pemukiman kembali masyarakat pernah dilakukan, tetapi kasusnya karena bencana alam sehingga masyarakat yang terkena bencana alam tersebut di lakukan relokasi pada lokasi yang lebih baik dan aman. Pengadaan tanah untuk kasus ini dilakukan segera dan cepat karena harus warga masyarakat harus segera dimukimkan kembali. Biasanya lokasi relokasi di tanah desa yang merupakan aset desa/ pemerintah daerah sehingga tidak perlu dilakukan ganti rugi.

Ganti rugi tanah juga pernah dilakukan Pemerintah Daerah dalam merelokasi masyarakat yang terkena bencana alam, karena sifatnya darurat dan segera maka proses ganti rugi tanah dilakukan seiring dalam pelaksanaan relokasi warga setelah ada kesepakatan awal. Pengadaan tanah untuk TPA Sampah juga pernah dilakukan dan proses pengadaan tanah ini dilakukan sesuai prosedur administrasi pertanahan serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi rencana TPA sampah yang baru.

Selain dilakukan ganti rugi dalam pengadaan tanah, tidak menutup kemungkinan masyarakat juga ikut berperan dalam pengadaan tanah berupa hibah atau mengizinkan lokasi tanahnya dilewati sarana dan prasarana investasi bidang keciptakaryaan, seperti: rela tanahnya dilewati jaringan perpipaan, saluran dll. Tetapi pada prinsipnya tidak saling merugikan bahkan saling menguntungkan, seperti: ada peningkatan nilai jual obyek pajak (NJOP) pada lokasi yang sebelumnya tidak dilewati akses jalan, kawasan tidak tergenang/ banjir dll.

8.2.3 Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya seharusnya memberi manfaat bagi masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.

(47)

ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TAPANUL SELATAN

9.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya

Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain:

1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan.

2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung sumber-sumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pendapatan Lain yang Sah, serta Penerimaan Pembiayaan.

3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan: Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan Kementerian Keuangan. Sedangkan DAK digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional. Penentuan lokasi dan besaran DAK dilakukan berdasarkan criteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.

4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota: Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi 26 urusan, termasuk bidang pekerjaan umum. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Urusan wajib pemerintahan yang merupakan urusan bersama diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.

(48)

6. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan usaha adalah infrastruktur air minum, infrastruktur air limbah permukiman dan prasarana persampahan.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri 59/2007 dan Permendagri 21/2011): Struktur APBD terdiri dari:

a. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.

b. Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.

c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.

8. Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur: Kementerian PU menyalurkan DAK untuk pencapaian sasaran nasional bidang Cipta Karya, Adapun ruang lingkup dan criteria teknis DAK bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut:

a. Bidang Infrastruktur Air Minum

DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun kriteria teknis alokasi DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan kemiskinan dan memenuhi sasaran/ target Millenium Development Goals (MDGs) yang mempertimbangkan:

 Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah;

 Tingkat kerawanan air minum. b. Bidang Infrastruktur Sanitasi

DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggara-kan melalui proses pemberdayaan masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk program peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan memenuhi sasaran/target MDGs yang dengan kriteria teknis:

 kerawanan sanitasi;

 cakupan pelayanan sanitasi.

9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenanangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri. Dalam menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian PU membentuk satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu.

9.2 Profil APBD Kabupaten Tapanuli Selatan

Gambar

TABEL 7.1 USULAN PROGRAM ENTITAS REGIONAL
TABEL 7.2 USULAN PROGRAM DI ENTITAS KABUPATEN
TABEL 7.3 USULAN PROGRAM ENTITAS KAWASAN
TABEL 7.4 USULAN PROGRAM ENTITAS LINGKUNGAN/KOMUNITAS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut kebiasaan ketika dihadang, maka akan ada yang melagakan pencak silat baik dari rombongan pengantin laki-laki dengan tujuan menjaga harta dan Tuannya,

Dengan peralatan yang sudah ada masih kendala yang dialami para pemecah batu yaitu terkenanya tangan dari pukulan palu, Oleh karena itu inovasi penjepit batu dapat mengurangi

Karena Posdaya menjadi wahana untuk pemberdayaan maka siswa- siswa tersebut, termasuk dan terutama para mahasiswa perlu ikut terjun mendamping generasi yang lebih tua,

Dengan melakukan pengaturan bandwidth secara terjadwal serta blocking situs berbahaya, maka kecepatan akses internet bagi user dapat lebih maksimal karena sesuai dengan kondisi

Perlu direncanakan sebuah kantor Pertanahan yang memiliki kapasitas yang dapat menampung seluruh aktivitas di dalam kantor tersebut dan memiliki tampilan bangunan

Pembuatan TESIN KASA ini tidak jauh beda seperti pembuatan telur asin pada umumnya, namun disini kami akan mengganti penggunaan abu dari kayu bakar dengan abu dari

Proses pengolahan data dengan menggunakan metode Fuzzy Time Series (FTS) Average Based sama dengan perlakuan pada metode FTS standar namun jumlah interval yang

Program pelatihan dan pengembangan ini dinilai sangat penting bagi kinerja perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan karena pegawai akan memiliki kompetensi