25 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakuan yang berupa siklus. Dalam pelaksanaan penulis menggunakan 2 siklus.
3.2 Subjek Penelitian
Tempat penelitian yang penulis lakukan adalah diruang kelas V SD Negeri Randuacir 01 Kota Salatiga Semester II tahun pelajaran 2013 - 2014. Jumlah siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 01 berjumlah 13 orang adapun dengan jumlah 13 siswa yang terdiri dari laki-laki 3 dan 10 perempuan.
3.3 Variabel Penelitian
Sugiyono (2010:38), mendefinisikan variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y).
3.3.1 Variabel Bebas (X)
Sugiyono (2010: 39) mendefinisikan variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam
penelitian ini, variable bebasnya adalah model pembelajaran koopertaif tipe Jigsaw.
3.3.2 Variabel Terikat (Y)
Sugiyono (2010: 39) mendefinisikan variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA pada materi sifat–sifat cahaya siswa kelas 5 SDN Randuacir 01.
3.4 Prosedur (langkah-langkah) Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari model Suharsimi Arikunto (Paizaluddin dan Ermalinda, 2012: 34) yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Adapun tahap-tahap metode penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Bagan PTK Model Suharsimi Arikunto (Paizaluddin dan Ermalinda, 2012: 34) Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Pengamatan Perencanaan Refleksi Pelaksanaan Pengamatan SIKLUS 1 SIKLUS 2
Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (Paizaluddin dan Ermalinda, 2012: 34) tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Pelaksanaan Siklus1 a. Perencanaan
1. Membentuk tim dan menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
3. Menyiapkan instrument pengamatan dan dokumentasi. b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal :
a) Membuka pelajaran dengan salam b) Mengecek kehadiran siswa
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran d) Melakukan apersepsi
e) Guru mengatur tempat duduk siswa 2) Kegiatan Inti :
Eksplorasi :
a) Guru mengajak siswa untuk menggali pengetahuan siswa materi IPA tentang sifat – sifat cahaya.
b) Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi sifat- sifat cahaya yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari – hari.
c) Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa. Elaborasi :
a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-5 orang) dan memberi pengarahan mengenai model pembelajaran
Jigsaw.
b) Guru memberikan materi dalam bentuk teks yang telah dibagi – bagi menjadi beberapa sub bab
c) Guru meminta setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab mempelajarinya.
d) Guru meminta tiap anggota kelompok yang lain yang telah mempelajari sub bab yang berbeda agar bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
e) Guru mengarahkan agar setiap kelompok setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajari temannya.
f) Guru memberi pengarahan kepada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi.
Konfirmasi :
a) Siswa mempresetasikan hasil kerja kelompok
b) Kelompok lain memberi tanggapan dan guru membimbing siswa untuk memperoleh jawaban yang tepat sesuai degan tujuan yang ingin dicapai.
c) Bertanya jawab tentang materi sifat sifat cahaya yang belum dipahami
3) Kegiatan Penutup :
a) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
b) Guru melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu
c) Guru menutup pembelajaran d) Salam penutup
c. Pengamatan
Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw termasuk hasil yang dicapai siswa.
d. Refleksi
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, maka akan dilakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat
diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki guna persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya.
Pelaksanaan Siklus 2 a. Perencanaan
1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
2. Membentuk tim dan menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
4. Menyiapkan instrument pengamatan dan dokumentasi. 5. Pengembangan program tindakan 2.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui:
1) Kegiatan Awal :
a) Membuka pelajaran dengan salam. b) Mengecek kehadiran siswa.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d) Melakukan apersepsi.
e) Guru mengatur tempat duduk siswa. 2) Kegiatan Inti :
Eksplorasi :
a) Guru mengajak siswa untuk menggali pengetahuan siswa materi IPA tentang sifat – sifat cahaya.
b) Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi sifat- sifat cahaya yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari – hari.
Elaborasi :
a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-5 orang) dan memberi pengarahan mengenai model pembelajaran
Jigsaw.
b) Guru memberikan materi dalam bentuk teks yang telah dibagi – bagi menjadi beberapa sub bab
c) Guru meminta setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab mempelajarinya.
d) Guru meminta tiap anggota kelompok yang lain yang telah mempelajari sub bab yang berbeda agar bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
e) Guru mengarahkan agar setiap kelompok setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajari temannya.
f) Guru memberi pengarahan kepada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi.
Konfirmasi :
a) Siswa mempresetasikan hasil kerja kelompok
b) Kelompok lain memberi tanggapan dan guru membimbing siswa untuk memperoleh jawaban yang tepat sesuai degan tujuan yang ingin dicapai.
c) Bertanya jawab tentang materi sifat sifat cahaya yang belum dipahami
4) Kegiatan Penutup :
a) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
b) Guru melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu.
c) Guru menutup pembelajaran. d) Salam penutup
c. Pengamatan
1. Melakukan observasi sesuai dengan format yang disiapkan dan mencatat semua hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
2. Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
3. Memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus 1. d. Refleksi
1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/hasil observasi yang terkumpul.
2. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus 2. 3. Evaluasi tindakan siklus 2.
3.5 Data dan Teknik Pengumpulannya 3.5.1 Hasil Belajar
Hasil belajar diperoleh dari hasil tes evaluasi belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada setiap akhir pembelajaran. 3.5.2 Proses Pelaksanaan Model
Dalam penelitian ini proses pelaksanaan model diukur dengan observasi. Observasi menurut James dan Dean dalam (Paizaluddin dan Ermalinda, 2012:113) adalah mengamati dan mendengar perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian, serta mencatat penemuan yang menghasilkan atau memenuhi syarat untuk digunakan ke dalam tingkat penafsiran analisis. Observasi digunakan untuk mendapat nilai tentang pengajaran guru dan aktifitas siswa didalam kelas, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Observer melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi
selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen observasi.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka untuk menentukan hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes.
3.6.1 Teknik Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus, sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap siklus. Tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Tujuan melakukan tes adalah untuk mengetahui pencapaian belajar atau kompetensi yang telah dicapai peserta didik untuk bidang tertentu (Djemari Mardapi 2010:108).
a. Soal tes tertulis
Soal tes yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk pilihan ganda 20 soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Tes ini diberikan di akhir pertemuan siklus. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal
ILMU PENGETAHUAN ALAM SD Kompetensi Dasar : 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Nomor Soal
6.Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model 6.1 Mendeskripsika n sifat-sifat cahaya oPengertian cahaya dijelaskan berdasarkan unsur pokoknya. o Sifat cahaya dikelompokkan berdasarkan unsur pembedanya. o Sifat cahaya dikelompokkan berdasarkan unsur persamaannya. o Sifat cahaya digolongkan berdasarkan unsur perbedaannya. o Sifat cahaya digolongkan berdasarkan unsur persamannnya. 1, 2, 3, 4 5, 6, 7 8, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 20 JUMLAH SOAL 20
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal
ILMU PENGETAHUAN ALAM SD
Kompetensi Dasar : 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model 6.2 Membuat suatu karya / model, misalnya periskop atau lensa dari bahansederha na dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. o Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari. o Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna.
o Menentukan model yang akan dibuat dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, misal periskop, atau lensa sederhana. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 15, 16, 17, 18, 19, 20 Jumlah Soal 20
3.6.2 Teknik Non Tes a. Observasi
Observasi atau pengamatan meliputi pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera, dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat (guru kelas) melihat sekaligus mengamati secara langsung guru dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw kemudian mengisi lembar observasi yang telah disediakan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan tentang pelaksanaan pembelajaran jigsaw mulai dari kegiatan awal ,inti dan akhir kegiatan pembelajaran berupa foto.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Tindakan Guru Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Di Kelas 5 SD Negeri Randuacir 01
Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014
No Aspek Indikator Nomor
item 1 Kegiatan awal
Kemampuan guru menyiapkan mental siswa ketepatan cara dan isi.
Salam Absen
Mengatur tempat duduk Menyiapkan alat tulis Berdoa 1 2 3 4 5 2 Kemampuan guru membangun apersepsi ketepatan cara dan isi
Guru memberikan ilustrasi 6
3 Kemampuan guru memotivasi siswa
Menyadarkan siswa Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menyampaikan langkah – langkah pembelajaran model jigsaw
7 8 9 4 Kegiatan inti - Kemampuan guru melaksanakan eksplorasi ketepatan cara dan isi - Kemampuan guru
Menggali pengetahuan siswa Kesesuain pertanyaan
Penerimaan siswa dalam menerima pertanyaan
Penggunaan media
Membantu siswa memberi informasi 10 11 12 13 14
melaksanakan elaborasi ketepatan cara dan isi - Cooperative learning tipe jigsaw Penguasaan materi
Membagi siswa menjadi 3-4 kelompok sebagai tim asal
Membagi siswa dari tim asal sebagai tim ahli
Berdiskusi tentang materi cahaya dalam tim ahli
Tim ahli melakukan diskusi kelompok
Tim ahli menyampaikan hasil diskusi kepada tim asal
15 16 17 18 19 20 5 - Kemampuan guru melaksanakan konfirmasi ketepatan cara dan isi
Masing – masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi Kelompok lain memberi
tanggapan
Tanya jawab siswa dan guru tentang materi 21 22 23 3 Kegiatan akhir - Kemampuan guru melaksanakan kegiatan akhir ketepatan cara dan isi Melaksanakan simpulan Melaksanakan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut
24
25
26
Jumlah 26
Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru diatas sesuai dengan standar proses dan sintaks model kooperatif tipe Jigsaw. Dalam observasi ini terdapat empat kategori jawaban saangat baik, baik, kurang dan sangat kurang dari setiap pernyataan, yang dipilih salah satu sesuai dengan keadaan yang terjadi di lapanagan dengan perincian sebagai berikut:
Sangat Baik = 4
Baik = 3
Kurang = 2
Sangat kurang = 1
3.7 Indikator Keberhasilan
1. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan, dari jumlah siswa yang mencapai KKM kelas yaitu 80% mengalami ketuntasan dengan KKM 65.
2. Dalam pelaksanaan guru memapu melaksanakan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada. Kemampuan guru harus memperoleh nilai rata-rata 3,2 dari skor rentangan 1 – 4.
3.8 Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian dianalisis secara deskriftif komparatif yaitu membandingkan hasil setiap perolehan nilai pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitain ini adalah kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka .
Adapun rumus yang digunakan adalah:
1. Menghitung ketuntasan belajar
Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan belajar menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan:
Ketuntasan =
x 100
2. Menghitung ketuntasan indikator kinerja
Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan indikator kinerja menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan:
Ketuntasan =
x 100
Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65 sekurang-kurangnya 80% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut.
3. Menghitung hasil observasi guru
Untuk menghitung kinerja guru dalam melaksanakan model pembelajaran maka dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :