• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPINI PELAJAR KELAS XI TENTANG BERITA MENURUNNYA TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL SMA/MA SEDERAJAT 2010 DI MEDIA MASSA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Opini Pelajar Kelas XI Di Kabupaten Manggarai Barat Tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Uj

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "OPINI PELAJAR KELAS XI TENTANG BERITA MENURUNNYA TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL SMA/MA SEDERAJAT 2010 DI MEDIA MASSA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Opini Pelajar Kelas XI Di Kabupaten Manggarai Barat Tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Uj"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

OPINI PELAJAR KELAS XI TENTANG BERITA MENURUNNYA TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL SMA/MA SEDERAJAT

DI MEDIA MASSA

(Studi Deskriptif Kuantitatif mengenai Opini Pelajar Kelas XI di Kabupaten Manggarai Barat tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional

SMA/MA Sederajat Tahun 2010 di Media Massa)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

Oleh:

VINSENSIA GERE

0643010331

YAYASAN KEJUANGAN PANGLIMA BESAR SUDIRMAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI SURABAYA

(2)

OPINI PELAJAR KELAS XI TENTANG BERITA MENURUNNYA TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL SMA/MA SEDERAJAT DI MEDIA MASSA

(Studi Deskriptif Kuantitatif mengenai Opini Pelajar Kelas XI di Kabupaten Manggarai Barat tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional

SMA/MA Sederajat Tahun 2010 Di Media Massa) Nama Mahasiswa : Vinsensia Gere

NPM : 0643010331

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah Dipertahankan Di Hadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Program Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM Pada 2 September 2010

Pembimbing Utama

Dra. Herlina Suksmawati M.Si. NIP. 19941225 199309 2001

Tim Penguji

1. Ketua

Dra. Sumardjijati, M.Si NIP. 19620323 199309 2 001

2. Sekretaris

Dra. Herlina Suksmawati M.S. NIP. 19941225 199309 2001 

3. Anggota

Drs. Kusnarto, M.Si

NIP. 19580801 198402 1 001

Mengetahui DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.Si NIP. 19550718 198302 2001

(3)

OPINI PELAJAR KELAS XI TENTANG BERITA MENURUNNYA TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL SMA/MA SEDERAJAT DI MEDIA MASSA

(Studi Deskriptif Kuantitatif mengenai Opini Pelajar Kelas XI di Kabupaten Manggarai Barat tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional

SMA/MA Sederajat Tahun 2010 Di Media Massa)

Nama Mahasiswa : Vinsensia Gere

NPM : 0643010331

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi Menyetujui,

Pembimbing Utama

Dra. Herlina Suksmawati Msi. NIP. 19941225 199309 2001

DEKAN

Dra. Hj. Suparwati M.Si

NIP. 195507181983022001

 

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmat yang telah diberikan-Nya, sehingga masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “OPINI PELAJAR KELAS XI TENTANG BERITA MENURUNNYA TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL SMA/MA SEDERAJAT DI MEDIA MASSA” (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Opini Pelajar Kelas XI di Kabupaten Manggarai Barat Tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat Tahun 2010 di Media Massa). Penulis mengakui bahwa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai permasalahan, dan penulis telah berusaha keras untuk dapat menyelesaikan semua permasalahan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, selesainya penulisan skripsi ini merupakan suatu kebanggaan yang tak ternilai bagi penulis.

Dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan berbagai bantuan dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih yang sangat besar penulis haturkan kepada :

1. Tuhan Yesus yang telah melimpahkan roh kudus-Nya kepada penulis sehingga penulis masih diberikan kekuatan dan kesehatan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua, Papa dan Mama, terima kasih atas doa, kasih sayang dan dukungan moril dan materiil yang telah diberikan selama ini.

(5)

3. Ibu Dra. Hj. Suparwati, Msi, selaku Dekan FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Juwito S.Sos, Msi, selaku ketua Jurusan Ilmu Komunikasi.

5. Bapak Drs. Kusnarto, Msi, selaku dosen wali.

6. Ibu Dra. Herlina Suksmawati, Msi, selaku dosen pembimbing utama. Terima kasih sebesar-besarnya penulis haturkan karena telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan pengarahan dan masukan-masukan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan waktu, dorongan dan bimbingan serta ilmu bagi penulis.

8. Kepala dan staff Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai Barat yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

9. Kepala SMA K St. Ignatius Loyola, Kepala SMA N 1 Komodo dan pelajar kelas XI Kabupaten Manggarai Barat yang telah membantu kelancaran penelitian.

10. Buat teman-teman Komunikasi senasib seperjuangan, Dian, Siti, Ririn, Rahma, Woro, Anita, Ci Sherly, Aldila, dan semua teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih sudah menjadi teman-teman “gank idiot” yang selalu membantu dan memberikan banyak informasi seputar

penyusunann skripsi ini.

(6)

11. Buat teman-teman di UKM MUSIK SATYA PALAPA, UPN “VETERAN” JATIM, terima kasih sudah banyak me-refresh pikiranku dengan event-event UNION dan event-event UKM, juga acara UKM Goes To Sempu yang paling mutakhir sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan pikiran yang tenang.

12. Orang rumah dan adik-adikku tercinta, Garda Marsiana Gere, Maria Fitriana Gere, Aloysius Fernando, Gracia Samantha De Valencia, ponakan-ponakan tersayang, Maria, Andrew, Nino, dan khusus buat Inang juga Mama Ochin, terima kasih atas dorongan moril sehingga penulis bersemangat mengerjakan skripsi ini hingga selesai. Terima kasih, Tuhan memberkati Kalian. Ping sayang kalian.

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini belum sepenuhnya sempurna, masih banyak terjadi kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat diterima dengan lapang dada oleh penulis. Semoga penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan sebagai penutup penulis mengucapkan terima kasih, Tuhan memberkati.

Surabaya, Juni 2010

Vinsensia Gere

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI...i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

ABSTRAKSI ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1....Lat ar Belakang Masalah ... 1

1.2....Per umusan Masalah ... 15

1.3...Tuj uan Penelitian ... 15

1.4...Keg unaan Penelitian ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 16

2.1....Lan dasan Teori ... 16

(8)

2.1.1... Konsep Komunikasi Massa ... 16

2.1.2... Media Massa Sebagai Alat Komunikasi ... 18

2.1.3.... Pengertian Berita ... 22

2.1.4.... Pelajar Sebagai Khalayak Media Massa ... 24

2.1.5... Berita menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional di Media Massa ... 30

2.1.6.... Konsep Tingkat Kelulusan ... 32

2.1.7... Standar Nilai Kelulusan Ujian Nasional Tingkat SMA Sederajat Tahun Ajaran 2010 ... 34

2.1.8.... Opini ... 35

2.1.8.1...P engertian Opini ... 35

(9)

2.1.8.2...M olekul Opini ... 36

2.1.8.3...B atasan Opini ... 38

2.1.8.4....P engukuran Opini ... 38

2.1.8.5....P roses Pembentukan Opini ... 39

2.1.9... Teori Jarum Hipodermik ... 42

2.2...Ker angka Berpikir ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 44 3.1....Def inisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ... 44

3.1.1... Definisi Operasional ... 44

3.1.2... Pengukuran Variabel ... 45

3.1.3... Opini ... 49

(10)

3.2...Pop ulasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 50

3.2.1... Populasi ... 50

3.2.2.... Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 51

3.3....Tek nik Pengumpulan Data ... 53

3.4...Met ode Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1....Ga mbaran Umum Obyek Penelitian ... 55

4.1.1...Ga mbaran Umum Kabupaten Manggarai Barat ... 55

4.1.2...Pela jar Kelas XI ... 59

4.1.3...Pela jar Kelas XI Di Kabupaten Manggarai Barat ... 60

(11)

4.1.4...P elajar Kelas XI SMAK St. Ignatius Loyola dan SMA Negri I Komodo Tahun Ajaran 2009-2010 ... 61

4.1.5...B erita menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA Sederajat Di Media Massa ... 62

4.2....Pen yajian Data ... 65

4.2.1...Ide ntitas Responden ... 65

4.2.1.1...Kar akteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65

4.2.1.2....Usi a Responden ... 66

4.2.1.3....Kar akteristik Berdasarkan Sekolah ... 66

4.2.2....Pen ggunaan Media ... 67

4.2.3...O pini Pelajar Kelas XI Tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional Di Media Massa ... 70

(12)

4.3...Has il Keseluruhan Jawaban ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

5.1...Kes impulan ... 94

5.2...Sar an ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN ... 99

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jumlah Pelajar Kelas XI Tahun Ajaran 2009-2010 di Kabupaten

Manggarai Barat ... 50

Tabel 4.1 Jumlah Pelajar Kelas XI Tahun Ajaran 2009-2010 ... 59

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 66

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah ... 67

Tabel 4.5 Media Yang Digunakan Oleh Responden Untuk Mengetahui Masalah Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA Sederajat ... 68

Tabel 4.6 Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA Sederajat Di Media Massa Mampu Memacu Semangat Anda Untuk Lebih Baik Lagi Menghadapi Ujian Nasional Tahun 2011... 71

Tabel 4.7 Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA Sederajat Di Media Massa Memberikan Pelajaran Berharga Kepada Calon Peserta Ujian Nasional 2011 Untuk Lebih Baik Mempersiapkan Diri Menghadapi Ujian Nasional ... 73

Tabel 4.8 Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA Sederajat Di Media Massa Memberi Informasi Positif Kepada Calon Peserta Ujian Nasional 2011... 75

Tabel 4.9 Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA Sederajat Di Media Massa Memberikan Pelajaran Positif Kepada Calon Peserta Ujian Nasional 2011 ... 76

(14)

Tabel 4.10 Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA Sederajat Di Media Massa Membawa Pengaruh Positif Untuk Kelangsungan Ujian Nasional 2011 ... 78 Tabel 4.11 Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA

Sederajat Di Media Massa Lebih Banyak Memberikan Dampak Positif Daripada Dampak Negatif... 79 Tabel 4.12 Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA

Sederajat Di Media Massa Adalah Hal Yang Tidak Perlu Dikhawatirkan ... 81 Tabel 4.13 Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA

Sederajat Di Media Massa Adalah Berita Yang Lebih Banyak Di Eskpose Daripada Berita Lainnya ... 83 Tabel 4.14 Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA

Sederajat Di Media Massa Memberikan Lebih Banyak Informasi Positif Daripada Informasi Negatif ... 85 Tabel 4.15 Media Massa Lebih Efektif Dalam Memberitakan Masalah

Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional 2010 ... 87 Tabel 4.16 Hasil Keseluruhan Jawaban ... 89 Tabel 4.17 Arah Opini Pelajar Kelas XI Tentang Menurunnya Tingkat

Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa ... 91

(15)

xiv 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Media Massa Cetak ... 20

Gambar 2.2. Hubungan Persepsi – Sikap – Opini ... 37

Gambar 2.3. Proses Pembentukan Opini ... 41

Gambar 2.4. Model Jarum Hipodermik ... 42

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir ... 43

(16)

ABSTRAKSI

VINSENSIA GERE. OPINI PELAJAR KELAS XI TENTANG BERITA MENURUNNYA TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL SMA/MA SEDERAJAT 2010 DI MEDIA MASSA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Opini Pelajar Kelas XI Di Kabupaten Manggarai Barat Tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA Dan Sederajat 2010 Di Media Massa).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat yang berkembang pada pemberitaan di media massa sejak awal April 2010. Berawal dari hasil Ujian Nasional yang menurunnya sebanyak 4% dari tahun sebelumnya yakni dari 93,74% menjadi 89,88. Kementrian Pendidikan Indonesia (Kemdiknas), menurut Nuh (Menteri Pendidikan), juga merilis beberapa provinsi di kawasan Timur Indonesia masih menjadi yang terbanyak ketidaklulusan siswa SMA dan MA. Provinsi tersebut diantaranya Gorontalo (53 persen), Nusa Tenggara Timur (52,8 persen), dan Maluku Utara (41 persen), Sulawesi Tenggara/Sultra (35 persen), Kalimantan Timur/Kaltim (30 persen) dan Kalimantan Tengah/Kalteng (39 persen).

Penelitian ini menggunakan teori jarum hipodermik, dimana teori dalam ini memiliki asumsi bahwa media sangat ampuh dalam mengkomunikasikan pesan yang dikehendaki oleh komunikator. Masalah menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat dianggap sebagai sesuatu yang dapat disuntikkan langsung kepada pikiran masyarakat, dalam hal ini lebih dikhususkan kepada pelajar kelas XI. Deskripsi opini yang diinginkan mempunyai 3 arah, yaitu opini positif, opini negatif dan opini netral.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan mengambil populasi pelajar kelas XI di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Metode pengumpulan data dilakukan melalui dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan metode analisis yang dipakai dengan membuat tabel frekuensi untuk memudahkan dalam interpretasi data.

Hasil dari penelitian ini adalah diketahui bahwa pelajar kelas XI di Kabupaten Manggarai Barat mempunyai opini yang netral tentang berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa. Opini tersebut diperoleh berdasarkan jawaban responden dari pernyataan dalam bentuk kuisioner yang meliputi pernyataan seputar berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa. Stasiun televisi TV One turut membentuk arah opini pelajar kelas XI karena stasiun televisi TV One adalah stasiun yang lebih dalam meng-ekspose masalah menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional tahun 2010 secara lebih mendalam.

(17)

xiii 

(18)

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kegiatan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi tidak hanya dilakukan secara tatap muka, namun ada juga yang menggunakan alat bantu media untuk menyampaikan pesan. Media yang menyediakan jasa untuk menyampaikan pesan pada khalayak disebut media massa. (Effendi, 2002:50)

Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan. Komunikasi Massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa (communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana komunikasi massa.

(19)

 

Edward Sapir: Komunikasi = proses primer, terdiri dari bahasa, gestur/nonverbal, peniruan perilaku, dan pola perilaku sosial. Communications = teknik-teknik sekunder, instrumen dan sistem yang mendukung proses komunikasi, e.g. kode morse, telegram, terompet, kertas, pulpen, alat cetak, film, pemancar siaran radio/TV.

Menurut William R. Rivers : Komunikasi Massa dapat diartikan dalam dua cara: komunikasi oleh media dan komunikasi untuk massa. Namun, Komunikasi Massa tidak berarti komunikasi untuk setiap orang. Pasalnya, media cenderung memilih khalayak; demikian pula, khalayak pun memilih-milih media. (

http://id.shvoong.com/social-sciences/1877099-definisi-komunikasi-massa/ diakses 19/05/2010 14:22 PM)

Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan isi pesan yang bersifat umum kepada sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar, tinggalnya tersebar, heterogen, anonym, melembaga, memiliki perhatian yang berpusat pada isi pesan yang sama, dengan tidak memberikan arus balik secara langsung pada saat itu. Menurut jenisnya media massa dibagi menjadi dua yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak terdiri dari majalah, tabloid dan surat kabar, sedangkan media massa elektronik terdiri dari televisi dan radio, yang masing-masing media tersebut memiliki sifat, karakter, daya tarik dan ciri khas sendiri-sendiri. (Bungin, 1991:50-51)

(20)

 

manusia ketika berada pada posisi tidak mampu untuk menciptakan dan menggunakan pesan secara efektif untuk berkomunikasi.

Dalam teori media dan masyarakat massa, dikatakan bahwa media memiliki asumsi untuk membentuk masyarakat yakni :

 Media massa memiliki efek yang berbahaya bagi masyarakat. Tahun

1920-an di Eropa penyiaran dikendalikan oleh pemerintah. Hal ini berdampak buruk di Jerman karena digunakan untuk propaganda Nazi.

 Media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pola pikir

audiensnya.

 Rata-rata orang terpengaruh oleh media dikarenakan mengalami

keterputusan dengan institusi sosial yang sebelumnya melindungi dari efek negatif media. John Dewey berkata bahwa efek nengatif media masih dapat disaring melalui pendidikan.

Sejak tahun 20.000 SM, manusia menggunakan media untuk berkomunikasi dalam bentuk pahatan di dinding gua atau asap api. Tahun 1500 Masehi, Johannes Gutenberg memperkenalkan mesin cetak. Di Indonesia, radio merupakan alat komunikasi penting sejak berdirinya negara ini. Radio digunakan secara luas di bidang pendidikan terutama pendidikan politik seperti mempersiapkan para calon pemilih untuk pemilu pertama pada tahun 1955. Pada masa orde baru, terdapat 39 stasiun RRI di seluruh Indonesia.

(21)

 

orang mengoperasikan radio dari rumah secara pribadi. Sebagian diantaranya menjadi lebih bersifat politik setelah Insiden 1 Oktober 1965 dan memiliki staf yang terdiri dari sekelompok aktivis mahasiswa yang menentang Presiden Soekarno.

Yang paling terkenal adalah Radio Ampera yang didirikan para aktivis mahasiswa termasuk kakak beradik Soe Hok Gie dan Arif Budiman. Mereka siaran dari rumah Mashuri, tetangga dan orang terpercaya Soeharto.

Dengan demikian, media memperluas komunikasi manusia dalam hal (1) produksi dan distribusi pesan (2) menerima, menyimpan dan menggunakan kembali informasi.

Produksi meliputi penciptaan pesan menggunakan media komunkasi, sedangkan distribusi meliputi (1) transmisi, yakni memindahkan pesan (2) reproduksi yang diikuti amplifikasi (penjelasan) pesan (3) display, membuat pesan tampak nyata secara fisik ketika sampai ke tujuan.

Studi tentang penyiaran sebagai komunikasi massa mesti pula melihat berbagai teori tentang efek komunikasi massa. Diantara teori yang menjelaskan hal tersebut adalah teori stimulus-respons, teori two step flow dan teori difusi inovasi.

Perkembangan radio Perkembangan radio dimulai dari penemuan phonograph (gramofon), yang juga bisa digunakan memainkan rekaman, oleh

(22)

 

telegraf. Lee De Frost menemukan vacuum tube tahun 1906. Mampu menangkap signal radio sekalipun lemah. Reginald Fessenden menciptakan penyiaran pertama dengan menggunakan telepon sebagai mikrofon tahun 1906.

Siaran radio secara reguler dimulai tahun 1912 oleh Charles Herrold. Tahun 1919 Frank Conrad menyiarkan produk-produk sebuah department store di AS. Akibatnya angka penjualan radio meningkat tajam hingga 500 ribu buah tahun 1923. Tahun 1922 dilakukan penayangan iklan pada saat siaran oleh stasiun AT&T, di AS dengan memakai sistem operasi telepon. Semua pengiklan dikenai sejumlah tarif siaran yang disebut toll broadcasting. AT&T juga mengembangkan sayap bisnis penyiaran radio secara barjaringan (networking).

Tahun 1926, RCA membuat jaringan NBC (the National Broadcasting Corporation). RCA lalu membuat 2 buah jaringan siaran yakni NBC dan NBC

Blue. Sistem jaringan bertahan hingga masa Perang Dunia II, bahkan siaran radio mampu mengalahkan media cetak dalam hal perolehan iklan. Sebelum perang Dunia II, radio memasuki masa keemasan. Radio dijadikan wahana informasi, hiburan sekaligus teman. Banyak stasiun memiliki staf orkestra untuk memainkan jaz.

(23)

 

yang lebih jernih dengan efek suara stereo. Puncak kesuksesan siaran FM telihat tahun 1993 yang dipublikasikan oeh Straubhaard yang mengatakan bahwa 77% pendengar musik berada di wilayah siaran FM.

Perkembangan teknologi FM diikuti booming pendirian stasiun baru radio. Sejarah mencatat bahwa tahun 1962 FCC merevisi peraturan penggunaan ranah FM utk siaran komersial. Revisi tersebut mendorong lahirnya 3.000 stasiun baru di seluruh AS thn 1963. Perkembangan stasiun radio FM juga terjadi melalui perpindahan kepemilikan. Tahun 1996 tak kurang dari 4400 stasiun radio AS berpindah kepemilikan, dimana 700 diantaranya adalah pemindahtanganan dari pemilik lokal ke jaringan stasiun radio.

(http://www.google.co.id/#hl=id&q=sejarah+radio&aq=f&aqi=g10&aql=&oq= &gs_rfai=&fp=bbc639879c40d683 diakses 17/07/2010 10:08 AM)

Sejarah media cetak merupakan sebuah siklus inovasi teknologi yang terus-menerus. Teknologi memfasilitasi penerbitan dan mempengaruhi format-format apa yang mungkin di media, tetapi tidak mendefinisikan isi media. Perkembangan alat yang digunakan dalam pencetakan juga mempengaruhi jumlah halaman yang dihasilkan surat kabar serta jumlah sirkulasinya.

(24)

 

logam. Komputerisasi membuat fotografi bersifat digital, sehingga foto tersebut dapat diedit dan ditempatkan secara elektronik.

Saat ini teknologi fotokopi sempat membuat teknologi percetakan seakan tak berarti, paling tidak dalam level aplikasi yang rendah. Pada percetakan, seseorang harus mencetak beberapa lembar naskah yang berarti bahwa ia harus mengeluarkan biaya percetakan, sedangkan dengan mesin fotokopi, hanya dengan mengkopi naskah, seseorang dapat menghemat biaya. Inovasi dalam era informasi lainnya adalah custom publishing, yang bermanfaat pada fleksibilitas publikasi berbasis komputer untuk mencetak bagian dari sebuah buku yang hendak dicetak dengan tujuan tertentu. Custom publishing saat ini telah berkembang menjadi teknologi print-on-demand, yaitu usaha mencetak seluruh isi buku yang telah dipesan oleh pelanggan.

(25)

 

Dalam mencari berita, seorang jurnalis mengumpulkan berbagai macam sumber berita melalui berbagai macam alat komunikasi yang mungkin. Pada awalnya, jurnalis mendapat dan mengirim berita dengan menggunakan pony express, kemudian ditemukan telegraf yang membuat berita menjadi lebih cepat disajikan. Telegraf kemudian berkembang digunakan dan akhirnya menghasilkan sistem pengumpulan berita dengan nama newswire dengan prinsip kerja seperti berita online sekarang. Sampai dengan saat ini, pengumpulan berita menggunakan hampir semua media yang memungkinkan seperti radio, televisi, kabel, e-mail, dan internet dengan berbagai macam fasilitas yaitu chat room, newsgroup sampai blog pribadi.

Dengan munculnya berbagai macam media dan teknologi yang mendukung pekerjaan seorang jurnalis, munculah bentuk baru dari jurnalisme yaitu backpack journalism. Backpack journalism dikenal juga sebagai pelaporan multimedia (multimedia reporting). Seorang jurnalis dalam membuat suatu liputan membawa mini DV, tape recorder dalam satu paket.

(26)

 

melakukan kontak dengan redaksi dan bergabung dengan forum yang ada didalamnya. Melihat berbagai klip audio-video sebuah berita.

Media massa yang sering dipergunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah televisi. Menurut Effendi (2002:60), kelebihan televisi dari media massa lainnya adalah mampu menyajikan berbagai kebutuhan manusia, baik hiburan, informasi, maupun pendidikan dengan sangat memuaskan sehingga pesan yang disampaikan oleh televisi bersifat audio visual, dapat dilihat dan didengar. Televisi adalah satu diantara sekian banyak media massa yang tengah berkembang, dan perkembangannya terus menerus dan cepat. Hal ini terbukti dari makin banyaknya stasiun televisi swasta yang bermunculan seperti RCTI, SCTV, Indosiar, TPI, Trans TV, Trans 7, Global TV, Metro TV, TV One, dan lain-lain. Dalam perkembangannya, stasiun-stasiun televisi tersebut bersaing dengan menampilkan berbagai macam acara yang menarik seperti acara hiburan maupun acara yang bersifat informatif yang dimaksudkan untuk dapat menarik perhatian pemirsa.

(27)

10 

 

Opini masing-masing individu berbeda, tergantung dari bagaimana seseorang menanggapi peristiwa tersebut. Opini juga tak bisa dilepaskan dari kepercayaan, nilai dan pengharapan seseorang, sedang nilai berkaitan dengan rasa suka atau tidak suka seseorang dalam menilai sesuatu, sedangkan unsur pengharapan berkaitan dengan harapan seseorang terhadap suatu obyek yang dilandasi pada masa lalu, dan keadaan sekarang.

Dalam bulan April 2010 ini, masyarakat dihebohkan dengan berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat yang berkembang di media massa. Tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat menurun 4 persen dari tahun lalu. Angka kelulusan yang semula 93,74 persen kini merosot menjadi 89,88 persen. Berdasarkan data Badan Standar Nasional Pendidikan, terdapat 154.079 siswa yang mengulang dari total peserta 1.522.162 siswa. Bagi siswa yang gagal dalam Ujian Nasional 2010 kali ini akan diberikan kesempatan mengikuti ujian ulang pada bulan Mei 2010. (http://www.metrotvnews.com diakses 10/05/2010 11:26 AM)

(28)

11 

 

Menurunnya angka kelulusan Ujian Nasional SMA/MA tahun ini, menurut Mendiknas, salah satu faktor penyebabnya adalah pengawasan Ujian Nasional yang lebih ketat. Sehingga siswa mengerjakan soal sesuai dengan kemampuan diri. Selain itu, pemerintah daerah juga tidak memiliku target kelulusan tertentu, sehingga pelaksanaan Ujian Nasional berlangsung lebih jujur. Contohnya, Pemda Gorontalo yang angka kelulusan atau mengulang Ujian Nasionalnya cukup tinggi mencapai 46,22 persen dibanding tahun lalu yang hanya sebesar 1 persen. Hal ini menunjukkan komitmen Pemda Gorontalo dalam menjalankan Pakta Kejujuran dan Integritas.

Dikatakan Nuh (Mendiknas), pengawasan ketat dan tingkat kejujuran tinggi yang terjadi tahun ini, bukan lantas diartikan tahun lalu pengawasan kendor. Menurut Nuh, tahun-tahun sebelumnya pengawasan sudah maksimal.

Mendiknas mengatakan, dari 154.079 siswa yang harus mengulang Ujian Nasional, sebanyak 99.433 siswa (69,55 persen) hanya mengulang satu mata pelajaran, 25.277 siswa yang mengulang dua mata pelajaran, 10.034 siswa mengulang tiga pelajaran (6,5 persen), 4.878 siswa mengulang empat mata pelajaran (3,2 persen), 2.548 siswa (1,7 persen) mengulang 5 mata pelajaran dan 930 siswa (0,6 persen) mengulang 6 mata pelajaran.

(29)

12 

 

persen), Sulawesi Tenggara/Sultra (35 persen), Kalimantan Timur/Kaltim (30 persen) dan Kalimantan Tengah/Kalteng (39 persen).

Lebih lanjut, Muhammad Nuh mengatakan keprihatinannya terkait pres-tasi siswa SMA dan MA di provinsi DIY Yogyakarta karena prespres-tasi siswa di provinsi ini jauh menurun dibanding tahun lalu. Tahun 2009 siswa SMA dan MA di Yogyakarta lulus 93 persen, tahun ini mereka hanya lulus 76,3 persen.

Ditambahkan Mendiknas, Ujian Nasional yang selama ini dilakukan memberikan gambaran kondisi pendidikan di Indonesia secara lebih baik. Ia lantas mencontohkan untuk sekolah-sekolah di kawasan Timur Indonesia yang biasanya mempunyai tingkat ketidaklulusan, sudah dan akan terus diberikan penangan secara khusus.

Ia menjelaskan, karena Ujian Nasional pula, Kemendiknas mempunyai data detail pemetaan pendidikan di tanah air. Mulai dari daerah kabupaten/kota mana saja yang tertinggal, sekolah yang perlu dibantu hingga pada mata pelajaran dan bab apa yang sekolah itu jauh tertinggal dengan sekolah lain. (http://iptek.tvone.co.id/berita/view/37386/2010/04/24/mendiknas_tingkat_kel

ulusan_un_sma_ma_2010_turun_4_persen/ diakses 10/05/2010 12:53 PM).

(30)

13 

 

(http://www.pro3rri.com/index.php?option=com_content&view=article&id=10

898%3Akadisdik-jember-un-harus-tetap-ada&catid=35%3Aberita-foto&Itemid=97 diakses 19/05/2010 07:13 PM)

Karena polemik yang berkaitan dengan berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat itulah, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana opini pelajar tentang berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa.

Opini pemirsa televisi tersebut nantinya dapat bersifat positif, netral dan negatif sebab opini masyarakat terhadap suatu obyek mempunyai arah positif, netral dan negatif, (Effendi, 1990:85). Opini positif berarti, masyarakat memberikan tanggapan positif tentang berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa. Opini negatif berarti masyarakat memberikan tanggapan negatif tentang berita menurunnya tingkat kelulusanUjian Nasional SMA/MA sederajat pada pemberitaan di media massa. Sedangkan opini netral apabila masyarakat ragu-ragu dan tidak memberikan tanggapan yang pasti tentang berita menurunnya tingkat kelulusanUjian Nasional SMA/MA di media massa, apakah masalah tersebut merupakan hal yang positif atau negatif.

(31)

14 

 

meningkat, maka kelas XI yang naik telah duduk di kelas XII tersebut dipersiapkan secara matang dan maksimal agar bisa mengikuti ujian nasional dengan baik dan hasilnya diharapkan bisa lebih baik dari hasil Ujian Nasional tahun sebelumnya.

Sedangkan kelas X yang pasca kelulusan Ujian Nasional tersebut, setelah ujian nasional naik tingkat ke kelas XI, tidak begitu maksimal persiapannya untuk mengikuti Ujian Nasional di tahun yang sudah ditentukan, hal ini disebabkan jangka waktu bagi mereka untuk mencapai masa tersebut (Ujian Nasional), masih terbilang lama yakni 2 tahun, tidak seperti kelas XI yang telah duduk di kelas XII yang hanya memiliki masa 1 tahun untuk mempersiapkan diri mengikuti Ujian Nasional. Karena itu sekolah mempersiapkan kelas XI (yang telah duduk di kelas XII) semaksimal mungkin, dengan tujuan bahwa hasilnya ujian nasional mereka kelak bisa lebih baik dibandingkan hasil Ujian Nasional tahun sebelumnya. (Hasil wawancara langsung dengan Bapak Anton Lalang, staff pengajar di SMAN 1 Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.)

Itulah sebabnya dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah pelajar kelas XI di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Manggarai Barat ditentukan sebagai lokasi penelitian karena Kabupaten Manggarai Barat merupakan bagian dari wilayah Nusa Tenggara Timur yang tahun 2010 memiliki tingkat kelulusan terendah yakni sebanyak 52,8 persen setelah tingkat tertinggi yaitu daerah Gorontalo (53 persen).

(32)

15 

 

(33)

16 

 

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Opini Pelajar Kelas XI Tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat Di Media Massa?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Opini Pelajar Kelas XI Tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di Media Massa.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan Ilmu Komunikasi khususnya mengenai opini masyarakat tentang suatu permasalahan yang berkembang di media massa.

2. Secara Praktis

(34)

17 

 

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Posisi keseimbangan penawaran dan permintaan nasional dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan adanyakekurangan penawaran kedelai di dalam negeri. Tujuan dilakukan

Pengembangan Program Parent Support Group (PSG) untuk Meningkatkan Kualitas Cara Pengasuhan Orangtua terhadap Anak dengan Gangguan Autisme di SLB X Kota Bandung Universitas

Le système de traitement des eaux usées doit permettre:.. D’évacuer les eaux traitées loin des sources

Selain hal tersebut, suatu kata dalam bahasa arab dapat bermakna sangat luas dan posisinya dalam sebuah kalimat lah yang kemudian akan membantu dalam mencari makna dari

dengantenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untukdikonsultasikan atau ditangani bersama dengan

Penulisan laporan ini bertujuan untuk memberikan pemaparan kegiatan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang dipelajari di kampus kedalam dunia kerja yang

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan kasih yang diberikanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “ Game