• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LINGKUNGAN LAUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LINGKUNGAN LAUT"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LINGKUNGAN LAUT

Kurang lebih 71 persen permukaan planet bumi oleh air asin. Di bawah permukaan ini, kedalaman air rata-rata 3.8 km, dengan volume sebesar 1.370 x 106 km3. Karena diseluruh volume air yang besar ini terdapat kehidupan, maka lautan merupakan satu-satunya tempat kumpulan organisme yang sangat besar di planet bumi. Organisme-organisme ini sangat bervariasi dan praktis mewakili semua filum. Segenap organisme ini dipengaruhi oleh sifat air laut yang ada disekelilingnya, dan banyak bentuk-bentuk yang dijumpai pada tumbuh-tumbuhan dan binatang ini merupakan hasil penyesuaian diri (adapatasi) terhadap medium cair dan pergerakannya.

Sifat-sifat Air

Air adalah zat yang mengelilingi semua organisme laut. Juga merupakan bagian terbesar pembentuk tubuh tumbuh-tumbuhan dan binatang/hewan laut. Air juga merupakan medium tempat terjadinya berbagai reaksi kimia, baik di dalam maupun di luar tubuh organisme laut. Komposisi Kimia

Air murni merupakan suatu persenyawaan kimia yang sangat sederhana yang terdiri dari dua atom hidrogen (H) yang berikatan dengan satu atom Oksigen (O).

(2)

Atom-atom hiodrogen terikat ke Atom-atom oksigen secara asimetris sedemikian rupa sehingga kedua atom hidrogen berada di satu ujung sedangkan atom oksigen berada di ujung lainya. Ikatan antara atom hidrogen dan oksigen dilakukan pemakaian elektron secara bersama yaitu setiap atom hidrogen memiliki satu elektron yang dipakai secara bersama-sama dengan atom oksigen. Sifat polar molekul air ini mengakibatkan tempat kedudukan hidrogen yang positif akan menarik tempat kedudukan oksigen yang negatif dari molekul air yang lain. Ikatan seperti ini disebut ikatan hidrogen, yang terjadi diantara dua molekul air yang berdekatan. Kekuatan ikatan ini sangat lemah, hanya 6 persen dari kekuatan ikatan antara atom oksigen dan atom hidrogen dalam sebuah molekul air dan ikatan ini mudah lepas sekali tetapi juga mudah terbentuk kembali.

Sifat-sifat fisik dan Kimia

Karena adanya ikatan hidrogen, air cendrung untuk bersatupadu menentang kekuatan dari luar yang akan memecahkan ikatan-ikatan ini. Peristiwa ini disebut dengan kohesi. Pada batas antara air dan udara kekuatan kohesi membentuk suatu ’kulit’ di permukaan air yang cukup kuat untuk menyangga benda-benda kecil yang disebut dengan tegangan permukaan. Tegangan permukaan air adalah yang tertinggi dari semua zat cair umumnya dan memungkinkan kelangsungan asosiasi organisme baik yang hidup dibawahnya atau bergerak diatasnya. Kohesi juga

(3)

bertanggung jawab terhadap viskositas air. Viskositas adalah suatu sifat yang dipakai sebagai pengukur besarnya daya yang diperlukan untuk memisahkan molekul-molekul zat cair agar dapat dilewati. Unsur-unnsur utama dalam air dapat dilihat pada Tabel 1dan seluruh sifat-sifat air dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 1

Unsur utama dan unsur yang jarang dari air laut

ION PERSEN BERAT

a. Utama Klor (Cl-) Natrium (Na+) Sulfat (SO42-) Magnesium (Mg2+) Kalsium (Ca2+) Kalium (K+) Sub total 55.04 30.61 7.68 3.69 1.16 1.10 99.28 b. Jarang Bikarbonat (HCO3-) Bromida (Br-) Asam borat (H3BO3) Stronsium (Sr2+) Sub total 0.41 0.19 0.07 0.04 0.71 Total 99.99

(4)

Tabel 2 Sifat-sifat air

SIFAT Dibandingkan dengan zat lain

Tegangan permukaan Penghantar panas Viskositas

Panas laten penguapan; jumlah pertambahan atau kehilangan panas per satuan massa oleh perubahan zat dari fase padat ke gas atau gas ke padat tanpa disertai kenaikan suhu (kal/g) Panas laten peleburan; Jumlah pertambahan atau kehilangan panas persatuan massa oleh perubahan zat dari fase padat ke cair atau cair ke padat tanpa disertai kenaikan suhu (kal/g) Kapasitas panas;

Jumlah kebutuhan panas untuk menaikkan suhu 1 g zat 1 0 C (kal/g/0C). Kerapatan : massa per satuan volume (g/cm3 atau g/ml).

Paling tinggi dari semua zat cair pada umumnya.

Paling tinggi dari semua zat cair pada umumnya kecuali air raksa

Relatif rendah untuk suatu zat cair (menurun dengan meningkatnya suhu).

Paling tinggi dari semua zat umumnya.

Paling tinggi dari semua zat umumnya dan sebagian besar zat padat.

Paling tinggi dari semua zat cair dan zat padat pada umumnya.

Berat jenis ditentukan oleh (1) suhu, (2) Salinitas, (3) Tekanan.

(5)

Kemampuan melarutkan

Berat jenis maksimum air murni adalah pada suhu 4 0C. Untuk air laut, titik beku menurun dengan mening-katnya salinitas.

Melarutkan banyak zat dalam jumlah lebih besar daripada zat cair lain pada umunya.

Geografi dan Geomofologi Lautan

Walaupun sesungguhnya lautan-lautan utama berhubungan satu sama lain, tetapi untuk memudahkan, lautan di dunia dibagi menjadi empat bagian, yaitu : Lautan Pasifik, Lautan Atlantik, Lautan Hindia, Dan Lautan Arktika dalam urutan luas yang makin kecil. Lautan tidak tersebar secara merata dipermukaan bumi. Lautan menutupi lebih daripada 80 persen belahan bumi selatan tetapi hanya menutupi 61 persen belahan bumi utara, di mana terdapat sebagian besar daratan di dunia.

Gambar 1

(6)

Di pinggiran massa daratan utama, lautan sangat dangkal, menutupi perluasan bawah air benua yang disebut paparan benua. Paparan benua ini hanya mencakup 7-8 persen seluruh luas lautan, mempunyai kemiringan yang sangat landai dari pantai sampai kedalaman 200 m. Paparan benua ini menjorok ke lepas pantai sampai 400 km di Kanada sebelah timur, tetapi hanya beberapa kilometer ke lepas pantai di sepanjang sebagian besar pantai pasifik di Amerika Utara. Pada tepi luar paparan benua terdapat suatu keterjalan dasar laut yang mendadak untuk membentuk lereng benua. Lereng benua menurun sekali hingga kedalaman 3 sampai 5 km. Pada kedalaman ini dasar lautan menjadi daratan abisal yang rata, luas sekali, dan ditutupi sedimen.

Daratan abisal terputus di beberapa tempat oleh berbagai pegunungan bawah laut. Pegunungan ini luas sekali, membentuk rantai gunung bawah laut yang berdampingan yang terdapat diseluruh lautan. Yang paling terkenal adalah pegunungan bawah laut di tengah Lautan Atlantik yang membagi dua lautan ini menjadi pasu barat dan pasu timur dan memanjang dari Islandia ke sebelah selatan Lautan Atlantik, dimana pegunungan ini bergabung dengan pegunungan serupa dilautan Hindia.

(7)

1. Geografi Laut Indonesia

Indonesia terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Dilihat dari topografi dasarnya Laut Indonesia mempunyai tatanan geografi laut yang rumit. Dibagian barat : bentuk sederhana atau rata dan hampir seragam Dibagian timur : bentuk-bentuk yang lebih majemuk, tidak teratur dan rumit

Kedalaman /kejelukan perairan Indonesia mulai dari beberapa puluh meter di daerah paparan s.d. ribuan meter di daerah basin dan palung. Laut yang paling dalam kira-kira 7.440 m di Laut Banda.

Hampir seluruh perairan Indonesia Timur merupakan bagian dari Samudera Pasifik. Laut Sawu dan Laut Timor merupakan bagian yang berbatasan dengan Samudera Hindia

Perairan Indonesia Barat, barat Sumatera, Selatan Jawa dan Nusa Tenggara merupakan bagian dari Samudera Hindia. Bentuk dasar laut yang ditemukan di laut Indonesia : Paparan, Lereng, Cekungan, Basin, Palung, Punggung/tanggul, Terumbu karang, Atol, Beting, dan Gosong

Perairan Indonesia terdiri dari :

Laut Cina Bagian Selatan ; yang merupakan sebagian dari paparan Sunda. Dasar perairannya dangkal dan hampir rata. Secara tidak langsung bagian perairan ini dihubungkan dengan

(8)

Samudera Pasifik terutama lewat Selat Bashi yang terletak diantara Pulau Formusa dan Luzon Filipina. – Paparan Sunda menghubungkan

pulau-pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa dengan daratan Asia.

Paparan Sunda mencakup juga Selat Malaka dan Laut Jawa. Laut Jawa dan Laut Cina Selatan dihubungkan oleh Selat Karimata, Gaspar dan Bangka.

– Selat Malaka dan Selat Sunda menghubungkan paparan Sunda dengan Samudera Hindia

Laut Sulu, yang berbentuk basin empat persegi panjang dengan bagian terdalam 5.580 m, dengan dasar semakin ke timur semakin dalam

Perairan Jeluk/dalam Kawasan Timur Indonesia (KTI), terletak diantara paparan Sunda di sebelah Barat, paparan Arafura di sebelah Timur, Pulau Mindanao di sebelah Utara dan Samudera Hindia di sebelah Selatan

– Wilayah perairan KTI ini meliputi Laut Sulawesi, Selat makasar, Laut Flores, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, Laut Banda, Laut Sawu dan Laut Timor.

(9)

Perairan KTI adalah laut-laut dalam dan menunjukkan topografi dasar laut yang majemuk dengan bentuk basin dan palung yang dalam. Antara basin yang satu dengan basin lainnya terdapat tanggul / punggung

Paparan Arafura, yang menghubungkan daratan Irian dan daratan Australia, mempunyai kedalaman 30 – 90m. Di paparan ini terdapat satu saluran yang agak dalam dengan arah Barat – Timur menuju Selat Torres. Selat Tores banyak ditumbuhi terumbu karang dan saluran-saluran diantara terumbu karang tersebut sangat dangkal yakni sampai 12 m, sehingga pertukaran massa air dengan Samudera Pasifik lewat selat ini kurang berarti.

– Paparan Sahul terletak di sebelah barat laut Australia yang melebar dari pantai ke arah laut kira-kira sejauh 30 km dan mempunyai kedalaman rata-rata 80 – 100 m

Tabel 3

Luas Wilayah Laut Indonesia Wilayah dan Sub-wilayah Luas

(km persegi) Paparan Sunda

Selat Malaka Laut Cina Selatan

Laut Jawa termasuk Selat Sunda

686.000 55.000 250.000 381.000

(10)

Paparan Sahul Laut Arafura Perairan sekitarnya 160.000 143.500 16500 Laut Hindia

Sumatera, pantai barat Jawa, pantai selatan Selat Bali

Pulau-pulau Sunda kecil bagian Selatan 132.000 70.000 30.000 2.500 30.000 Laut-laut Jeluk/Dalam

Selat Makasar, perairan sekitar Sulawesi Pulau-pulau Sunda Kecil bagian utara

Laut Flores Laut Banda

Maluku (termasuk Irian Jaya bagian Utara dan Barat

1.694.000 594.000 100.000 100.000 900.000 2. Faktor-faktor lingkungan

Faktor-faktor lingkungan yang banyak mempengaruhi kehidupan di laut adalah gerakan air, suhu, salinitas dan cahaya.

Gerakan air 1. Arus

Arus permukaan merupakan pencerminan langsung dari pola angin yang bertiup pada waktu itu. Jadi arus permukaan digerakkan oleh angin. Air dilapisan bawahnya juga ikut terbawa karena adanya gaya koriolis (Coriolis force), yakni gaya yang diakibatkan oleh perputaran bumi. Di belahan Bumi utara, arus dilapisan

(11)

permukaan laut berbelok lebih kekanan dari arah angin dan arus dibagian bawahnya akan berbelok lebih ke kanan lagi dari arah arus permukaan. Di belahan Bumi selatan, terjadi sebaliknya. Makin dalam/jeluk lapisan air, maka arah arus makin menyimpang dari arah arus permukaan, ke kanan dibelahan bumi utara dan ke kiri dibelahan bumi selatan dan kecepatannya semakin berkurang, sehingga membentuk apa yang dikenal dengan Spiral Ekman (Gambar 2). Jika terjadi divergensi (pembuyaran arus permukaan), maka akan terjadi pemukaan massa air (upwelling), yakni naiknya massa air dari lapisan bawah laut ke lapisan permukaan. Jika terjadi konvergensi (pemusatan arus permukaan), maka akan terjadi keadaan sebaliknya yang disebut tenggelamnya massa air (Downwelling), yakni turunnya massa air dari lapisan atas ke lapisan bawah.

Gambar 2 Spiral Ekman 2. Pasang Surut

(12)

Pasang surut merupakan gejala laut yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan biota laut di wilayah pantai.Permukaan laut setiap hari naik dan turun secara berkala, dan dapat dilihat di pantai. Jika ditancapkan sebuah tongkat dibagian yang dangkal diperairan pantai dan mengamatinya sepanjang hari. Bagian tongkat yang tak terendam air akan menjadi panjang perlahan-lahan (permukaan air sedang turun), kemudian pada suatu saat akan memendek secara perlahan-lahan (permukaan air sedang naik). Tinggi rendahnya permukaan laut diukur dari suatu “permukaan panutan” yang telah ditentukan sendiri yang dinamakan Datum. Datum ditentukan pada tingkat air rendah pada pasang surut bulan penuh atau purnama (spring tide) biasa. Jadi kalau permukaan air rendah yang terjadi pada pasang surut purnama luar biasa maka permukaan laut akan terletak dibawah Datum. Pasang surut terjadi pertama-tama karena gaya tarik (gaya gravitasi) bulan. Bumi berputar bersama kolom air di permukaannya dan menghasilkan dua kali pasang dan dua kali surut dalam 24 jam di banyak tempat. Berbagai pola gerakan pasang surut terjadi karena:

– Perbedaan posisi sumbu putar bumi dan bulan – Berbedanya bentuk dasar laut

Kekuatan gaya tarik bulan tergantung pada letak/ posisi permukaan bumi. Partikel-partikel tertentu akan tertarik lebih jauh daripada partikel lain. Komponen

(13)

mendatar dari gaya pemisah yang dinamakan gaya Traktif menghasilkan pasang surut. Pada bulan baru, ketika titik-titik pusat bulan, matahari dan bumi hampir berada di satu garis, dan bulan serta matahari berada di satu sisi dari bumi, gabungan gaya traktif bulan dan matahari menyebabkan naiknya permukaan laut tertinggi dan turunnya permukaan laut terendah. Ini yang disebut Pasang Surut Purnama (Spring tide). Selama waktu ini perbedaan paras pasang surut, yakni antara air tertinggi dan terendah, terbesar.

Pasang surut purnama yang mempunyai paras air pada saat pasang dan surut yang lebih kecil terjadi jika titik-titik pusat bulan, matahari dan bumi terletak hampir pada satu garis tetapi dengan bulan dan matahari terletak bersebelahan sisi bumi.

Gambar 3

Letak bulan dan matahari terhadap bumi pada pasang surut purnama

Jika bulan berpindah 900 menjauhi matahari maka yang terjadi adalah pasang surut bulan setengah (Neap tide). Selama berlangsung pasang surut ini, muka/paras air

(14)

tertinggi pada saat air pasang tidak mencapai paras air tertinggi seperti pada saat berlangsungnya pasang surut purnama. Pada saat surut terendah paras air terendah juga tidak serendah pada saat pasang surut purnama.

Gambar 4

Letak bulan dan matahari terhadap bumi pada pasang surut bulan setengah

Jadi perbedaan paras air antara air pasang dan air surut pada pasang surut bulan setengah hanya merupakan bagian dari perbedaan serupa dari pasang surut purnama. Jika bulan menduduki posisi antara kedua posisi luar biasa tersebut, maka resultante gaya traktif dari bulan dan matahari menghasilkan perbedaan paras air pasang dan air surut yang besarnya berkisar antara kedua posisi luar biasa diatas.

(15)

Gambar 5

Posisi pasang surut yang disebabkan gaya traktif Tetapi perlu diingat pasang surut yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh bulan dan matahari, ada faktor-faktor lain yang berpengaruh, yakni sebagai berikut:

 Tingkah laku gerakan air

 Kecondongan matahari dan bulan yang berubah-ubah.

 Berubah-rubahnya jarak antara bulan dan bumi selama bulan mengelilingi bumi

 Susunan dan letak antara daratan dan lautan

 Angin keras

 Perbedaan tinggi rendahnya muka laut pada saat pasang dan surut (Amplitudo). Di pulau-pulau yang terletak ditengah laut, amplitudo kecil.

 Perbedaan paras laut antara pasang dan surut, mengakibatkan terjadinya arus pasang surut, bila memasuki selat yang sempit akan menyebabkan penimbunan massa air sehingga menyebabkan paras laut lebih tinggi pada air pasang daripada biasanya

(16)

3. Gelombang

Gelombang ditimbulkan oleh dorongan angin di atas permukaan laut dan tekanan tangensial pada partikel air. Angin yang bertiup di permukaan laut mula-mula menimbulkan riak gelombang (ripples), jika kemudian angin berhenti bertiup maka riak akan hilang, permukaan laut kembali menjadi rata. Jika angin bertiup lama, maka riak gelombang membesar terus walaupun angin berhenti bertiup. Setelah meninggalkan daerah asal bermulanya tiupan angin, maka gelombang merata menjadi ombak sederhana. Ombak sederhana dapat dilihat sebagai alun (Swell) yang terjadi pada keadaan laut yang tenang.

Jika diperhatikan alun ini mempunyai puncak (crests) dan lembah (troughs). Panjang Gelombang adalah jarak antara dua titik serupa yang berurutan, yakni antara satu puncak dan puncak berikutnya, atau antara satu lembah dengan lembah berikutnya. Tinggi Gelombang adalah jarak menegak antara titik puncak dan titik lembah. Periode Gelombang adalah waktu yang digunakan untuk menempuh jarak dari satu titik serupa dari satu gelombang ke titik serupa dari gelombang berikutnya

(17)

Gambar 6

Diagram komponen-komponen dasar gelombang 4. Suhu dan Stratifikasi Vertikal

Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul di Samudra. Suhu bervariasi secara horizontal sesuai dengan garis lintang, dan juga secara vertikal sesuai dengan kedalaman. Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme.

Berdasarkan penyebaran suhu permukaan laut dan penyebaran organisme secara keseluruhan, dapat dibedakan empat zona biogeografik utama : kutub, tropik, beriklim sedang-panas dan beriklim sedang-dingin. Terdapat pula zona peralihan antara daerah-daerah ini, tetapi tidak mutlak karena pembatasannya dapat agak berubah sesuai dengan musim.

Suhu dalam lautan juga bervariasi sesuai dengan kedalaman. Massa air permukaan di wilayah tropik, panas sepanjang tahun yaitu 20-300C, sedangkan massa air permukaan pada zona beriklim sedang , hangat di musim panas. Dibawah air permukaan yang hangat, suhu mulai

(18)

menurun dan mengalami penurunan yang sangat cepat pada kisaran kedalaman yang sempit yaitu antara 50-300 m. Zona kedalaman di mana terjadi penurunan suhu yang paling cepat disebut termoklin.

Gambar 7

Diagram penampang melintang dari suatu pasu lautan yang memperlihatkan berbagai variasi geografik

Suhu juga berpengaruh terhadap kerapatan air laut. Air laut yang hangat kerapatannya lebih tendah daripada air laut yang dingin pada salinitas yang sama. Kerapatan juga merupakan suatu fungsi dari salinitas. Kenaikan salinitas meyebabkan kenaikan kerapatan. Tetapi variasi suhu yang ditemukan di seluruh samudera lebih besar daripada variasi salinitas. Oleh karena itu, suhu lebih penting dalam mempengaruhi kerapatan.

(19)

Air laut adalah air murni yang didalamnya terlarut berbagai zat padat dan gas. Satu contoh air laut seberat 1.000 g akan berisi kurang lebih 35 g senyawa-senyawa terlarut yang secara kolektif disebut garam. Dengan kata lain, 96.5 persen air laut berupa air murni dan 3.5 persen zat terlarut. Banyaknya zat terlarut disebut dengan salinitas. Ilmuwan dalam bidang biologi dan oseanografi, pada umumnya lebih suka mengatakan salinitas dengan satuan satu per seribu. Oleh karena itu, suatu sampel air laut yang khas seberat 1.000 g yang mengandung 35 g senyawa-senyawa terlarut mempunyai salinitas 35 per seribu. Zat terlarut meliputi garam-garam anorganik, senyawa-senyawa organik yang berasal dari organisme hidup dan gas-gas terlarut. Fraksi terbesar dari bahan terlarut terdiri dari garam-garam anorganik yang berwujud ion-ion.

Salinitas pada berbagai tempat di lautan terbuka yang jauh dari daerah pantai variasinya sempit saja, biasanya antara 34-37 ‰, dengan rata-rata 35 ‰. Perbedaan salinitas terjadi karena perbedaan dalam penguapan dan presipitasi.

6. Cahaya

Banyaknya cahaya yang menembus permukaan laut dan menerangi lapisan permukaan laut setiap hari dan perubahan intensitas dengan bertambahnya kejelukan memegang peranan penting dalam menentukan

(20)

pertumbuhan fitoplankton. Cahaya yang menerangi daratan atau lautan biasanya diukur dalam lux.

7. Massa dan Sirkulasi Air

Sebagai akibat perbedaan suhu dan salinitas serta pengaruhnya terhadap kerapatan, air laut di samudra dapat dibagi menjadi beberapa massa air, antara lain: massa air permukaan meliputi semua air yang terdapat di atas termoklin; dibawah termoklin terdapat massa air yang meluas sampai ke dasar lautan.

Massa air permukaan selalu dalam keadaan bergerak. Gerakan ini ditimbulkan terutama oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air. Angin ini menghasilkan dua macam gerakan yaitu ombak atau gelombang dan arus. Gelombang mempunyai ukuran yang bervariasi, mulai dari riak dengan ketinggian beberapa sentimeter sampai pada gelombang angin badai yang mencapai ketinggian 30 m. Selain ketinggian, gelombang selanjutkan dicirikan dengan panjang gelombang yang merupakan jarak horizontal antara puncak dua gelombang yang berurutan melalui satu titik yang sama. Selain oleh angin, gelombang dapat juga ditimbulkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor bawah air, yang menimbulkan gelombang yang merusak yang disebut dengan tsunami serta oleh daya tarik bulan dan bumi yang

(21)

menghasilkan gelombang tetap dan dikenal dengan pasang surut.

Arus adalah gerakan air yang mengakibatkan perpindahan horizontal massa air. Sistem-sistem arus laut utama dihasilkan oleh beberapa daerah angin utama yang berbeda satu sama lain, mengikuti garis lintang sekeliling dunia dan dimasing-masing daerah ini secara terus-menerus bertiup dengan arah yang tidak berubah-ubah.

Gerakan massa air dalam sangat berbeda dengan massa air permukaan. Massa air dalam terisolasi dari angin, oleh karena itu gerakannya tidaklah bergantung pada angin.tetapi gerakan massa air dalam bergantung perubahan air dipermukaan. Air laut meningkat kerapatannya dengan turunnya suhu dan dengan naiknya salinitas. Apabila kerapatan air laut meningkat air akan tenggelam. Oleh karena itu untuk menggerakan air ke bagian dalam pasu lautan, kerapatan air perlu dinaikan.

(22)

Gambar 8

Ciri-ciri gelombang dan perubahan bentuk gelombang ketika memasuki perairan dangkal

Beberapa Prinsip Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang membicarakan tentang spektrum hubungan timbal balik yang terdapat antara organisme dan lingkungannya serta antara kelompok-kelompok organisme. Suatu spesies adalah suatu kelompok-kelompok alami dari individu-individu yang nyata-nyata atau mempunyai potensi untuk berkembangbiak dalam satu kelompok, yang terisolasi secara reproduktif dari kelompok lainnya. Semua individu dari satu spesies yang hidup dalam

(23)

satu daerah membentuk suatu populasi. Beberapa populasi spesies yang cenderung untuk hidup bersama di dalam berbagai daerah geografis membentuk suatu komunitas ekologi. Suatu komunitas atau serangkaian komunitas beserta lingkungan fisik dan kimia di sekelilingannya secara bersama-sama membentuk suatu ekosistem.

Lautan di dunia dianggap juga sebagai satu kesatuan ekosistem di mana serangkaian komunitas dipengaruhi oleh dan pada gilirannya mempengaruhi faktor-faktor fisik kimia air laut di sekelilingnya.

Komponen-komponen Ekosistem

Suatu ekosistem adalah suatu unit fungsional dari berbagai ukuran yang tersusun dari bagian-bagian yang hidup dan yang tak hidup yang saling berinteraksi. Bagian-bagian komponen dan sistem secara keseluruhan berfungsi berdasarkan suatu urutan kegiatan yang menyangkut energi dan pemindahan energi.

Daur Biogeokimia

Dari sekian banyak unsur dan persenyawaan kimia dalam ekosistem terdapat suatu daur bolak balik antara organisme dan lingkungan fisiknya. Pemindahan berulang-ulang seupa ini disebut daur biogeokimia. Dalam setiap daur ini terdapat suatu gudang cadangan utama atau simpanan unsur yang mana unsur-unsur secara

(24)

terus-menerus bergerak masuk dan keluar melewati organisme. Dalam setiap daur juga terdapat suatu tempat pembuangan sejumlah unsur tertentu. Dalam periode waktu yang lama, hilangnya bahan kimia ke tempat pembuangan dapat menjadi faktor pembatas, kecuali jika tempat pembuangan itu dapat dimanfaatkan kembali.

Struktur Biotik Ekosistem

Komunitas dan ekosistem mempunyai tingkatan trofik yang sama di seluruh dunia, tetapi spesies yang menyusun masing-masing komunitas dan ekositem ini berbeda sesuai dengan daerah geografiknya. Dalam suatu daerah, tiap-tiap tingkatan dapat saja mempunyai lebih sedikit atau lebih banyak spesies dibandingkan dengan daerah yang lain.

Pengendalian dan Pengaturan Ekologis

Populasi, komunitas, dan ekosistem diatur oleh berbagai faktor. Faktor utama yang mengendalikan ekosistem dan komunitas adalah energi, faktor fisik yang secara kolektif disebut dengan iklim atau lingkungan, dan interaksi antara berbagai spesies yang membentuk sistem tersebut.

Perbandingan Antara Ekosistem Daratan dan Lautan Perbedaan Fisik dan Kimia

(25)

Air laut mempunyai beberapa sifat fisik yang pengaruhnya sngat besar terhadap organisasi komunitas lautan. Sifat ini adalah kerapatan air laut yang lebih besar daripada kerapatan udara dan kemampuannya menyerap cahaya. Kerapatan air laut yang lebih besar menyebabkan organisme dan partikel yang relatif besar dapat terapung-apung didalamnya. Hal ini tidak mungkin terjadi diudara.

Faktor fisik yang secara tidak lansung bertanggung jawab terhadap perbedaan yang terjadi antara organisme lautan dan daratan adalah gravitasi. Karena tumbuhan dan binatang lautan diapungkan ke atas oleh air, tidaklah perlu bagi mereka untuk menggunakan sejumlah besar biomassanya membentuk materi struktural atau selulosa untuk menjaga dirinya tetap tegak melawan gravitasi.

Perbedaan fisik antara sistem daratan dan lautan yang terakhir adalah menyangkut persedian oksigen. Diudara, oksigen hampir konstan, merupakan 21 pesen volume udara di seluruh permukaan bumi. Tetapi air lebih sedikit mengandung oksigen dan konsentrasinya juga bervariasi dengan perubahan suhu dan salinitas.

Perbedaan Struktural dan Fungsional

Satu perbedaan mencolok antara komunitas daratan dan lautan adalah tumbuhan makroskopis yang besar pada komunitas lautan tidak mempunyai peran yang

(26)

berarti. Komunitas daratan secara universal didominasi oleh tumbuhan berbunga yang besar dan terdapat terus menerus serta berumur panjang.

3. Zonasi atau Pemintakatan Lingkungan Laut

Lingkungan laut sangat luas cakupannya dan sangat majemuk sifatnya. Karena luasnya dan majemuknya lingkungan tersebut, tiada satu kelompok biota laut pun yang mampu hidup di semua bagian lingkungan laut tersebut dan di segala kondisi lingkungan yang majemuk. Lingkungan Pelagik

Semua biota yang hidup di lingkungan laut tetapi tidak hidup di dasar laut dinamakan biota pelagik. Lingkungan hidup dimana biota ini hidup disebut lingkungan pelagik. Lingkungan ini mencakup kolom air mulai dari permukaan dasar laut sampai permukaan laut. Mintakat Neritik

Mintakat neritik yang berada di paparan benua dihuni oleh masyarakat biota laut yang berbeda dengan mintakat oceanik karena :

1. Kandungan hara di mintakat neritik melipah 2. Sifat kimia perairan neritik berbeda dengan

(27)

3. Perairan neritik sangat berubah-ubah, baik dalam waktu maupun ruang

4. Penembusan cahaya, kandungan sedimen dan energi fisik dalam kolom air berbeda antara mintakat neritik dan mintakat oseanik.

Gambar 9 Bagian-bagian lautan Mintakat Oseanik

Kolom air di mintakat oseanik biasanya di bagi menjadi empat lapisan perairan :

1. Mintakat epipelagik, meluas dari permukaan laut sampai kejelukan 200 m.

2. Mintakat Mesopelagik, terletak di bawah mintakat epipelagik. Mintakat mesopelagik meluas sampai ke kejelukan 1.000 m. Jadi lingkungan ini terletak antara kejelukan 200-1.000 m.

(28)

3. Mintakat batipelagik, meluas dari kejelukan 1.000 m sampai ke kejelukan 4.000 m atau sama dengan kejelukan dasar laut jeluk. Sifat fisiknya seragam. 4. Mintakat abisopelagik, meluas ke bagian-bagian

terjeluk samudera atau mudahnya disebut mintakat palung.

Lingkungan Bentik

Lebih sederhana daripada lingkungan pelagik, lingkungan bentik dibagi menjadi mintakat litoral yang meluas mulai dari garis pasang tertinggi sampai ke pinggir paparan benua, dan mintakat dasar laut jeluk, yang meluas mulai dari pinggir paparan benua sampai ke dasar laut terjeluk dari samudera. Garis pembatas antara litoral dan laut jeluk biasanya terletak pada kejelukan 200 m dan secara kasar merupakan kejelukan dengan sinar matahari masih dapat menembus dasar laut.

Gambar

Tabel 2 Sifat-sifat air
Gambar 2 Spiral Ekman 2. Pasang Surut
Gambar 9  Bagian-bagian lautan Mintakat Oseanik

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena plastik PET memiliki titik didih tertinggi dibandingkan bahan lain sehingga tidak terjadinya reaksi sekunder dari proses pirolisis yang dilakukan

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Niken Kirana, menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Sistem Informasi

Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP

Berdasarkan hukum Hardy-Weinberg populasi itik Tegal yang digunakan untuk penelitian merupakan populasi yang seimbang dan pewarisan karakteristik polimorfisme protein

Setiap perusahaan tidak akan pernah luput dari hal pemberian balas jasa atau kompensasi yang merupakan salah satu masalah penting dalam menciptakan motivasi kerja

YS : “Banyaknya orderan yang dikerjakan membuat para anggota lebih semangat dalam bekerja, masyarakat juga banyak yang memberi support juga SDM yang ada telah

• Jika proyek yang diusulkan dari penerapan energi terbarukan adalah jaringan mini di luar jaringan PLN (off-grid) dan akan memberikan layanan kepada masyarakat setempat, pada

Mengacu pada pendapat tersebut penulis mencoba menerapkan metode pengajaran kanji dengan cara seperti tersebut di atas, yaitu memperkenalkan bushu-bushu kanji agar