• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PMK.03/2008 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PMK.03/2008 TENTANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 

NOMOR 33/PMK.03/2008   

TENTANG   

PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 516/KMK.04/2000 

TENTANG TATA CARA PENENTUAN BESARNYA NILAI PEROLEHAN OBJEK PAJAK TIDAK 

KENA PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN   

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,   

Menimbang    :      

a. bahwa dalam rangka mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan usaha 

mikro, kecil dan menengah sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang 

Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan 

Menengah, perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap batas kena pajak Bea Perolehan 

Hak atas Tanah dan Bangunan untuk penjaminan kredit bagi usaha mikro dan kecil;      

b. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan ketentuan mengenai batas maksimal harga 

rumah  yang  diperbolehkan  untuk  dibeli  melalui  kredit  kepemilikan  rumah  bersubsidi 

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 03/PERMEN/M/2007 

tentang  Pengadaan  Perumahan  dan  Permukiman  Dengan  Dukungan  Fasilitas  Subsidi 

Perumahan  Melalui  KPR  Bersubsidi,  perlu  dilakukan  penyesuaian  terhadap  ketentuan 

mengenai Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak untuk perolehan Rumah Sederhana 

Sehat dan Rumah Susun Sederhana;      

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu 

menetapkan  Peraturan  Menteri  Keuangan  tentang  Perubahan  Kedua  atas  Keputusan 

Menteri Keuangan Nomor 516/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Penentuan Besarnya Nilai 

Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan;           

 

Mengingat    :    

1. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;       

2. Keputusan  Menteri Keuangan Nomor  516/KMK.04/2000  tentang Tata Cara Penentuan 

Besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan 

Bangunan  sebagaimana  telah  diubah  dengan  Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor  86/PMK.03/2006;         MEMUTUSKAN:       

(2)

Menetapkan    :   

PERATURAN  MENTERI KEUANGAN  TENTANG  PERUBAHAN  KEDUA  ATAS  KEPUTUSAN  MENTERI 

KEUANGAN  NOMOR  516/KMK.04/2000  TENTANG  TATA  CARA  PENENTUAN  BESARNYA  NILAI 

PEROLEHAN OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.      

     Pasal I   

Mengubah beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 516/KMK.04/2000 

tentang Tata Cara Penentuan Besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bea Perolehan 

Hak atas Tanah dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan 

Nomor 86/PMK.03/2006 sebagai berikut:       

1. Ketentuan Pasal 3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:    

"Pasal 3 

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atas nama Menteri Keuangan, menetapkan besarnya  Nilai  Perolehan  Objek  Pajak  Tidak  Kena  Pajak  secara  regional  dengan 

ketentuan:       

a. untuk perolehan hak karena waris, atau hibah wasiat yang diterima orang pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan pemberi hibah wasiat, termasuk 

suami/istri, ditetapkan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah);         

b. untuk perolehan hak Rumah Sederhana Sehat (RSH) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 03/PERMEN/M/2007 tentang 

Pengadaan  Perumahan  dan  Permukiman  Dengan  Dukungan  Fasilitas  Subsidi Perumahan  Melalui KPR Bersubsidi, dan Rumah Susun Sederhana sebagaimana diatur  dalam  Peraturan  Menteri  Negara  Perumahan  Rakyat  Nomor 7/PERMEN/M/2007  tentang  Pengadaan  Perumahan  dan  Permukiman  Dengan 

Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusun Bersubsidi, ditetapkan sebesar Rp 49.000.000,00 (empat puluh sembilan juta rupiah);      

c. untuk perolehan hak baru melalui program pemerintah yang diterima pelaku usaha 

kecil  atau  mikro  dalam  rangka  Program  Peningkatan  Sertifikasi  Tanah  untuk Memperkuat Penjaminan Kredit bagi Usaha Mikro dan Kecil, ditetapkan sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);      

d. untuk perolehan hak selain perolehan hak sebagaimana dimaksud pada huruf a, 

huruf b, dan huruf c, ditetapkan paling banyak Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah);      

e. dalam  hal  Nilai  Perolehan  Objek  Pajak  Tidak  Kena  Pajak  yang  ditetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf d lebih besar daripada Nilai Perolehan Objek 

Pajak Tidak Kena Pajak yang ditetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf b, maka Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak untuk perolehan hak sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan sama dengan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak

(3)

Kena Pajak sebagaimana ditetapkan pada huruf d;            

f.

dalam  hal  Nilai  Perolehan  Objek  Pajak  Tidak  Kena  Pajak  yang  ditetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf d lebih besar daripada Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak yang ditetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf c, maka 

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak untuk perolehan hak sebagaimana dimaksud pada huruf c ditetapkan sama dengan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebagaimana ditetapkan pada huruf d."         

 

2. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:    

"Pasal 4 

Penetapan besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ditetapkan dengan Keputusan Menteri  Keuangan  dengan  format  sebagaimana  ditetapkan  dalam  Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini."  

 

              

Pasal II   

Peraturan  Menteri  Keuangan  ini  mulai  berlaku  setelah  2  (dua)  bulan  sejak  tanggal 

ditetapkan.          

 

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini 

dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.         

   

Ditetapkan di Jakarta     

pada tanggal 22 Februari 2008     

MENTERI KEUANGAN    

ttd.       

SRI MULYANI INDRAWATI     

(4)

Lampiran

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR : 33/PMK.03/2008

TENTANG : PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 516/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PENENTUAN BESARNYA NILAI PEROLEHAN OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR TENTANG

PENETAPAN BESARNYA NILAI PEROLEHAN OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH

DAN BANGUNAN UNTUK KABUPATEN/KOTA*) ...,... MENTERI KEUANGAN, Memperhatikan : 1. Surat Gubernur/Bupati/Walikota*)...Nomor...Tanggal...H al Usulan...; 2. Surat Kepala KPPBB/KPP Pratama*)...Nomor...Tanggal...Hal Usulan...;

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 4 Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 516/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Penentuan Besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor :..., perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Penetapan Besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan untuk Kabupaten/Kota...;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah

dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3688) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3988);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 113 Tahun 2000 tentang Penentuan Besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4032);

3. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 516/KMK.04/2000 tentang Tata Cara

Penentuan Besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor :...;

(5)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN BESARNYA NILAI PEROLEHAN

OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN UNTUK KABUPATEN/KOTA*) ...,...

PERTAMA : Besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan untuk Kabupaten/Kota*)... sebagai berikut:

a. Untuk perolehan hak karena waris atau hibah wasiat yang diterima orang pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan pemberi hibah wasiat,

termasuk suami/istri, adalah sebesar Rp ...(...);

b. Untuk perolehan hak Rumah Sederhana Sehat (RSH) dengan dukungan fasilitas perumahan, dan Rumah Susun Sederhana dengan dukungan fasilitas perumahan melalui KPR Sarusun bersubsidi, adalah sebesar Rp ...(...);

c. Untuk perolehan hak dalam rangka Program Peningkatan Sertipikasi Tanah bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil adalah sebesar Rp...(...);

d. Untuk perolehan hak selain huruf a, huruf b, dan huruf c, ditetapkan sebesar Rp...(...);

KEDUA : Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tangga

Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada Yth, 1. Menteri Keuangan;

2. Direktur Jenderal Pajak; 3. Gubernur Provinsi...;

4. Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan, Direktorat Jenderal Pajak; 5. Kepala Biro Hukum Departemen Keuangan;

6. Bupati/Walikota*)...; 7. Kepala KPPBB/KPP Pratama*)...; 8. Kepala KP4/KP2KP*)... a.n. Ditetapkan di ... Pada tanggal ... MENTERI KEUANGAN KEPALA KANTOR WILAYAH DJP ... ...

NIP... *) coret yang tidak perlu

(6)

MENTERI KEUANGAN, ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI Salinan Sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Umum

u.b.

Kepala Bagian T.U. Departemen ttd.

Antonius Suharto NIP 060041107 

Referensi

Dokumen terkait

Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang menekankan pada fenomena-fenomena yang obyektif dalam hal ini fenomena yang diteliti

Dari pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut dapat dilihat bahwa koperasi adalah lembaga yang tidak bebas nilai dan penerapan prinsip-prinsip sekaligus juga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kulit coklat sebagai alkali pada proses pembuatan sabun natural dan mengetahui sifat-sifat sabun natural yang

Berikut adalah gambar contoh diagram tekanan tanah yang terjadi pada sebuah.

Pada penelitian ini peneliti mencoba membuat jadwal ulang pada pekerjaan Pembangunan Rumah Susun Asrama Syantikara yang telah di bangun pada tahun 2018 dengan menggunakan

Nutrisi Parenteral (NP) merupakan cara pemberian nutrisi dan energi secara intravena yang bertujuan untuk memberikan kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin

Bali Gendis dalam mempromosikan produk teh bunga rosela adalah dengan menggunakan metode personal selling (penjualan perorangan) dan informasi dari mulut ke mulut

Danau Kakaban dapat menjadi salah satu ikon Pulau Maratua untuk bersaing dengan destinasi pariwisata lain yang menawarkan keindahan alam bawah laut.. Danau