• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Finta Dwi Ratnasari BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Finta Dwi Ratnasari BAB I"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan yang berkualitas serta menyatu dengan masyarakatnya sangatlah diperlukan di dunia kesehatan yang sekarang. Karena kesehatan merupakan bagian penting dalam pembangunan nasional, dengan tujuan utama menciptakan pola hidup masyarakat yang peduli, mengerti, dan tanggap akan permasalahan kesehatan yang ada di lingkungan, dengan demikian diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang ada dari lembaga kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sebagai kebutuhan yang mendasar, jadi setiap orang mengharapkan pelayanan kesehatan yang bermutu (Efendi, 2009).

Peningkatan mutu pelayanan keperawatan menjadi isu utama dalampembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global.Hal inididorong karena semakin besarnya tuntutan terhadap organisasi pelayanankesehatan untuk mampu memberikan kepuasan terhadap pelayanan keperawatansecara prima terhadap klien (Suharti 2012).Salah satu pelayanan adalahpelayanan kesehatan yang terdapat di Puskesmas.Pelayanan kesehatan

bertujuanuntuk mengatasi masalah kesehatan seseorang.

(2)

(pelayanan) yang diterima sesuai dengan harapan.Sedangkan menurut (Maulana, 2013) kepuasan merupakan Perasaan senang terhadap pelayanan yang diberikan dimana pelayanan tersebut dapat sesuai dengan harapan atau bahkan melebihi harapan pasien.

Menurut Walker dan White (dalam Nooria:2008) menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu karakteristik individu, kebudayaan, sosial, dan faktor emosional.Faktor eksternal diantaranya yakni karakteristik produk, harga, pelayanan, lokasi, fasilitas, image, desain visual, suasana dan komunikasi.

Pelayanan dalam hal ini adalah pelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien. Kebutuhan pasien terhadap layanan kesehatan yang semakin kompleks akan menuntut pelayanan kesehatan yang profesional dalam mengatasi masalah kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia adalah pelayanan keperawatan.

(3)

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha kesehatan pokok. Puskesmas mempunyai beberapa peranan penting di dalam masyakat salah satunya adalah peranan sebagai pusat pelayanan kesehatan pertama yang akan memberikan pelayanan kesehatan pertama kali kepada pasien sebelum rumah sakit (Supriyanto, 2010).

Puskesmas merupakan suatu pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakatdan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan prefentif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya diwilayah kerjanya (Permenkes Nomor 75 Tahun 2014).Disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.Puskesmas diharapkan mampu melaksanakan identifikasi tentang kebutuhan pasien dan faktor-faktor yang mempengaruhi harapan pasien terhadap mutu pelayanan yang diterimanya, sehingga dapat diketahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan yang telah diberikan (Abdilah, 2009).

(4)

dipuskesmas dapat dilihat dari indikator cakupan Puskesmas. Cakupan Puskesmas diperoleh dari jumlah total kunjungan Puskesmas dalam satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk ditempat. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 35 Puskesmas, terdiri dari 13 Puskesmas perawatan mampu PONED, 2 Puskesmas perawatan dan 21 Puskesmas non perawatan ( Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, 2015).

Indonesia Sehat diharapkan masyarakat memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan memperoleh jaminan kesehatan. Pelayanan kesehatan bermutu yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan dalam keadaan darurat dan bencana,pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika profesi (Departemen Kesehatan RI, 2009).

Penelitian sebelumnya oleh Dian (2013)penelitian tentang “Tingkat Kepuasan Pasien Dapat Memberikan Gambaran Bagaimana Kepuasan Yang Diperoleh Pasien Puskesmas”. Hasil penelitiannya yakni puskesmas belum memberikan tingkat kepuasan yang diinginkan oleh pasien.Salah satu yang menjadi penyebab keadaan tersebut adalah layanan keperawatan yang masih belum mampu memenuhi harapan pasien.

(5)

standard dan pelanggan mempunyai persepsi yang baik terhadap layanan tersebbut karena harapanya dapat dipenuhi (Sitorus & Panjaitan, 2011).

Hasil studi pendahuluan tentang kepuasan pasiendi Puskesmas Punggelan Kabupaten Banjanegara melalui wawancara tentangpelayanan keperawatan di Puskesmas Punggelan Kabupaten Banjarnegara bahwa jumlah pasien yang masuk IGD pada bulan Januari-Maret mencapai 270 pasien.Hasil wawancara terhadap 10 responden tentang kepuasan pasien menunjukkan bahwa 5 pasien yang merasa puas akan pelayanan telah diberikan, 3 pasien kurang puas dan 2 pasien merasa cukup puas. Selain melakukan studi pendahuluan tentang kepuasan pasien di Puskesmas Punggelan, peneliti juga melakukan wawancarabahwa pasien masuk IGD dalam perbulanya terkadang menurun dan terkadang menaik (tidak menentu), pada layanan keperawatan bahwa di Puskesmas Punggelan Kabupaten Banjarnegara bahwa jumlah pasien yang masuk dalam dua tahun ini yaitu tahun 2015-2016 berturut turut yaitu pada tahun 2015 (1.661) pasien, dan pada tahun 2016 (1.594) pasien.

(6)

Puskesmas Punggelan memiliki kebijakan mutu dalam memberikan pelayanan yang berfokus pada kepuasan pelanggan, keluarga dan karyawan. Kebijakan tersebut dilaksanakan dengan cara meningkatkan kompetensi karyawan, memberikan pelayanan yang ramah, cepat, tepat dan akurat, memberikan kemudahan informasi.Keadaan kurangnya kepuasan pasien terjadi kerena tuntutan kebutuhan pasien semakin meningkat namun tidak diiringi dengan perbaikan tindakan perawat. Layanan keperawatan dan kepuasan pasien menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas.Kepuasan pasien akan terpenuhi bila pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan harapan mereka. Perawat harus mampu memberikan pelayanan keperawatan yang optimal sesuai standar pelayanan keperawatan yang telah ada.Hal tersebut dikarenakan kepuasan pasien merupakan indikator keberhasilan pelayanan keperawatan.

B. Rumusan Masalah

(7)

dalam mengatasi masalah kesehatan. Pada kenyataanya salah satu yang menjadi penyebab keadaan tersebut adalahpelayanan keperawatan yang profesional yang masih belum mampu memenuhi harapan pasien dan fasilitas di Puskesmas.

Berdasarkan latar belakang diatas dapatdirumusan masalahnya “Bagaimana gambaranpelayanan keperawatan, fasilitas dan kepuasan pasien di IGD Puskesmas Punggelan Kabupaten Banjarnegara”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaranpelayanan keperawatan, fasilitas dan kepuasan pasien di IGD Puskesmas Punggelan Kabupaten Banjarnegara.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui karakteristik responden pada pasien di Puskesmas Punggelan.

b. Mengetahui gambaran pelayanan keperawatan dan kepuasan di Puskesmas Punggelan.

c. Gambaran pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit di Puskesmas Punggelan.

(8)

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Puskesmas

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi puskesmas daalam peningkatanpelayanan keperawatan. Terutama layanan keperawatan diharapkan dapat dijadikan penyusunan skripsisebagai tugas akhir perkuliahan

2. Manfaat Bagi Organisasi Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi organisasi keperawatan bahwa peningkatan layanan keperawatan penting dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien, sehingga perawat harus mampu melakukan pelayanan keperawatan secara professional.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat sebagai bahan kajian pengetahuan terutama yang berkaitan di bidang pelayanan keperawatan.

b. Masyarakat dapat mengetahui layanan keperawatan yang ada di puskesmas, sehingga diharapkan masyarakat juga dapat memberikan masukan dan saran dalam peningkatan layanan keperawatan sesuai harapan masyarakat.

4. Bagi peneliti

(9)

E. Penelitian Terkait

Tabel 1.1 Penelitian Terkait.

No Nama/Sumber Judul Metode dan Hasil

1. Sri Purwanti (2017). / Program Studi Ilmu Keperawatan

universitas Tribhuwana Tunggadewi malang.

Analisis faktor

-faktor yang berhubungan dengan pelayanan perawat dengan kepuassan pasien rawat jalan di Puskesmas Malang.

Metode :

Penelitian ini adalah descriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil :

Hasil penelitian ini membuktikan sebagian besar 72,2% responden mendapatkan pelayanan baik dan sebagian besar 59,8% responden merasa puas terhadap kualitas pelayanan di Puskesmas. Hasil kolerasi prson didapatkan (p-value= 0,000<0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelayanan perawatdengan kepuasan passion rawat jalan di Puskesmas malang.

Ahmad Yani Metro (2014) / Akper Dharma Wacana Metro

Faktor pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien diruang paviliun RSUD jendr. Mulyojati Metro.

Metode :

Penelitian ini merupakan penelitian Jenis penelitian kuantitatif, rancangan survey analitik menggunakan pendekatan

cross sectional. Hasil :

(10)

analisis menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara persepsi

pasien pada pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien (p-value=

0,022 <0,05; OR 5,857 (CI;95%: 1,290-26,590). Dian Wahyuni

Desimawati, 2013; 91 halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Jember.

Hubungan Layanan Keperawatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat

Inap di Puskesmas Sumbersari Kabupaten jember.

Metode :

Desain penelitian survey analitik pendekatan cross sectional.

Hasiil :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 13,6% responden menilailayanan

keperawatan berada pada kategori baik dan 86,4% responden menilaikurang baik. Tingkat kepuasan 22,7% responden berada

pada tingkat kepuasansedang dan 77,3%

responden berada pada tingkat kepuasan rendah. Perhitunganuji statistik dengan Chi Square didapatkan Pvalue= 0,018 yang berarti Ha gagalditolak.Dengan

metode Uji validitas dan reabilitas menggunakan Pearson Product Moment 4. Novita Kumalasari

(2009).

Universitas Negeri Solo.

Hubungan kualitas pelayanan rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien RSUD DR. Moeawrdi Surakarta.

Metode :

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan

rancangan Hasil :

(11)

menggunakan uji statistik

Spearman Rank dengan

Gambar

Tabel 1.1 Penelitian Terkait.

Referensi

Dokumen terkait

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang puskesmas, puskesmasadalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

2 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non

1) Pelayanan kesehatan kuratif dasar perorangan, termasuk pelayanan kesehatan gigi, sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. 2) Pelayanan pengobatan penyakit khusus

Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama merupakan upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan yang dilakukan melalui membangun

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

Laporan rutin puskesmas ini di tingkat dinas kesehatan akan direkapitulasi dan digabung dengan data pelayanan kesehatan dari fasilitas kesehatan non puskesmas

 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya. promotif dan preventif , untuk mencapai