• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Program Promotif dan Preventif di Puskesmas Parsoburan Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Program Promotif dan Preventif di Puskesmas Parsoburan Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2017"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi. Terlebih sekarang ini masyarakat kurang peduli dengan bagaimana mencegah penyakit dibandingkan mengobati penyakit yang telah diderita bahkan fasilitas-fasilitas kesehatan lebih mementingkan upaya kuratif dibandingkan upaya promotif dan preventif. oleh karena itu pembangunan kesehatan merupakan hal yang terpenting untuk ditingkatkan demi tercapainya derajat kesehatan masyarakat.

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Depkes RI, 2010).

(2)

Meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka kematian ibu, angka kematian neonatal, angka kematian bayi, dan angka kematian balita tidak terlepas dari peran pemerintah yang telah berhasil pada aspek penyediaan sarana pelayanan kesehatan membangun puskesmas di setiap kecamatan. Pelayanan kesehatan dasar harus terselenggara atau tersedia untuk menjamin hak asasi semua orang untuk hidup sehat. Penyelenggaraan atau penyediaan pelayanan kesehatan dasar ini harus secara nyata menunjukkan keberpihakannya kepada kelompok masyarakat risiko tinggi termasuk di dalamnya kelompok masyarakat miskin. Bahkan lebih jauh lagi, ruang lingkup pelayanan kesehatan dasar tersebut harus mencakup setiap upaya kesehatan yang menjadi komitmen komunitas global, regional, nasional maupun lokal (Depkes RI, 2010)

(3)

Dalam Peraturan Menteri No 71 Tahun 2013 pasal 13 tentang pelayanan kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional dinyatakan bahwa “setiap peserta berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medi habi pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan.” Manfaat pelayanan

promotif dan preventif sebagaimana dalam Peraturan Presiden No.28 Tahun 2016 tentang Jaminan Kesehatan meliputi pemberian pelayanan penyuluhan kesehatan perorangan, imunisasi dasar, keluarga berencana, dan skrining kesehatan.

Upaya promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan untuk meningkatkan status atau derajat kesehatan yang optimal, baik kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Sedangkan, Upaya preventif adalah suatu kegiatan pencegahan suatu masalah kesehatan/penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat(Undang-undang No 36 Tahun 2009). Dalam Permenkes No 75 Tahun 2014 disebutkan bahwa upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Adapapun upaya kesehatan masyarakat tersebut adalah pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit, sedangkan upaya kesehatan perorangan tersebut antara lain: rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care) home care; dan/atau rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan

(4)

Berdasarkan profil Puskesmas Parsoburan Kecamatan Siantar Marihat Kota Pematang Siantar Tahun 2015 ada dua kelurahan sebagai wilayah kerja, dengan jumlah penduduk sebanyak 5.615 jiwa atau jumlah kepala keluarga sebanyak 1303 dan puskesmas ini merupakan puskesmas yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dengan tujuan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Parsoburan ada beberapa yakni; kegiatan promosi kesehatan, pelayanan KIA/KB, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan gizi masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Dan kegiatan untuk upaya kesehatan perorangan antara lain kegiatan home visit/kunjungan rumah, konseling kesehatan.

(5)

hanya sebanyak 7,4% (Profil Puskesmas Parsoburan Tahun 2015). Menurut penelitian Kawulur (2014) mengatakan bahwa program promosi kesehatan belum berjalan dengan baik dilihat dari persentase perilaku hidup bersih sehat (PHBS) yang belum mencapai target.

(6)

Upaya promotif dan preventif program Pelayanan gizi yang dilaksanakan oleh Puskesmas Parsoburan berupa kegaiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang gizi, konseling, pemberian vitamin A kepada bayi dan balita, pemberian tablet Fe kepada ibu hamil dan Upaya promotif dan preventif program pencegahan dan pengendalian penyakit Puskesmas Parsoburan melaksanakan kegiatan Posbindu Penyakit tidak menular, penyuluhan tentang P2M kepada masyarakat, penyuluhan kesehatan reproduksi kepada remaja di sekolah, pemberantasan vektor nyamuk (pencegahan penyakit DBD). Sedangkan program Puskesmas Parsoburan untuk upaya promotif dan preventif dalam upaya kesehatan perorangan adalah kegiatan home visit/kunjungan rumah, konseling perorangan/pemberian konsultasi kepada pasien

Berdasarkan program-program di atas yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Parsoburan masih rendah dilihat dari kegiatan-kegiatan tersebut belum berjalan secara maksimal baik dari segi upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Hasil survei pendahuluan juga, Puskesmas Parsoburan ini lebih banyak masyarakat untuk tindakan kuratif dimana setiap bulannya puskesmas menangani pasien rata-rata sebanyak 942 jiwa(pemegang kartu jaminan kesehatan), hal ini menunjukkan program promitif dan preventif masih rendah.

(7)

puskesmas dan yang di luar gedung misalnya kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada jadwal posyandu. Akan tetapi perencanaan akan kegiatan tersebut maih belum berjalan dengan maksimal karena beberapa kegiatan ada yang tidak dilaksanakan misalnya upaya preventif untuk penyakit HIV/AIDS, dan juga pada kegiatan posyandu masyarakat belum semua mengikuti dan membawa bayi dan balitanya hal ini menunjukkan kegiatan pelayanan Kesehatan ibu dan anak masih belum maksimal.

Sumber biaya untuk pelayanan promotif dan preventif adalah bantuan operasional (BOK). Setelah adanya JKN terjadi perubahan pada sistem pembiayaan puskesmas yaitu pemerintah akan bertanggung jawab untuk pemenuhan upaya kesehatan mayarakat, sementara upaya kesehatan perorangan didukung oleh dana kapitasi dari BPJS (Kemenkes RI, 2013).

Dalam pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Parsoburan, sebelum era Jaminan Kesehatan Nasional dana yang digunakan adalah Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sebesar Rp 184.000.000,. Akan tetapi dana dari JKN masih kurang sehingga sampai saat ini sistem pembiayaan masih dari BOK dan JKN. Dengan dana JKN sebanyak 60% dan BOK 40 %. Dana dari dari JKN lebih cenderung untuk kegiatan upaya kesehatan perorangan dan dana dari BOK untuk kegiatan upaya kesehatan masyarakat,..

(8)

perencanaan dilakukan sekali seminggu lebih tepatnya pada hari jumat di halaman puskesmas ini, akan tetapi kegiatan tersebut sering tidak berjalan sesuai perencanaan dan kegiatan promotif atas kegiatan tersebut misalnya penyuluhan juga tidak berjalan. Padahal kegiatan ini diadakan untuk peserta jaminan kesehatan saja dan kegiatan ini didanai oleh BPJS Kesehatan dan sebenarnya program Prolanis inilah yang menjadi satu bentuk keluaran di Desa/Kelurahan dari pelayanan promotif dan preventif.

(9)

Saat ini masih ditemukan puskesmas yang masih berfokus pada pendekatan kuratif dari pada promotif dan preventif. Selain itu, persepsi masyarakat yang masih menganggap puskesmas hanya sebagai penyedia pengobatan bagi orang sakit atau fasilitas “orang sakit” daripada fasilitas “menjadi sehat”. Paradigma sehat yang selalu mengutamakan pendekatan promotif dan

preventif masih sangat sukar dipahami dan diadopsi masyarakat dan penyedia layanan di puskesmas (Australia Indonesia Partnership for health System Strengthing, 2013)

Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui implementasi pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Parsoburan Kecamatan Siantar Marihat Kota Pematang Siantar Tahun 2017.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah bagaimana implementasi program promotif dan preventif di Puskesmas Parsoburan Kecamatan Siantar Marihat tahun 2017?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk menganalisis implementasi prgram promotif dan preventif di Puskesmas Parsoburan Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi apa-apa saja kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas Parsoburan Tahun 2017

(10)

3. Untuk mengidentifikasi bagaimana kompetensi tenaga kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas Parsoburan Tahun 2017

4. Untuk mengidentifikasi bagaimana ketersediaan dana dalam melaksanakan kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas Parsoburan Tahun 2017

5. Untuk mengidentifikasi bagaimana perlengkapan sarana, prasarana dan peralatan dalam melaksanakan kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas Parsoburan Tahun 2017.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan keilmuan dan pengalaman serta keterampilan dalam melakukan penelitian khususnya tentang pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif.

2. Memberikan hasil kajian sebagai masukan kepada seluruh penanggungjawab puskesmas khususnya di Puskesmas Parsoburan Kecamatan Siantar Marihat dalam membangun mutu dan kualitas pelayanan kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

bahas yaitu Peran Kantor Imigrasi dalam Penegakan Hukum terhadap Warga Negara Asing yang masa Izin Tinggalnya telah habis di Indonesia pada Studi Kasus di Kantor Imigrasi Kelas

dakwah dalam masyarakat maka dakwah sebagai pembentuk manusia perlu mawas diri kedalam dengan memperkuat diri melalui penelitian terus menerus akan kekurangan dirinya

Membaiknya tingkat ekonomi seseorang akan mempengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk pemilihan makanan (Cahyono 2008). Oleh karena itu dengan tingginya prevalensi

zona nyaman ini, anggota kelompok merasa bebas mengekspresikan diri, menumpahkan kegembiraan, keluh-kesah dan saling menghibur diri dengan cara yang berbeda dengan kelompok

Dikpora Dikpora Dikpora Nusa Tenggara Barat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

 Analisis Penentuan Kawasan Hutan Berdasarkan seluruh rangkaian analisis penentuan kawasan hutan yang dilakukan, maka didapatkan kawasan hutan secara keseluruhan

Adalah suatu metoda yang digunakan untuk pengguna agar dapat memanggil suatu fungsi yang ada pada suatu aplikasi biasanya secara visual. Melalui menu biasanya pengguna dapat

Pada penelitian ini didapatkan data profil keterlambatan sistem yang terdiri dari keterlambatan diagnosis dimana durasi antara pasien datang ke Rumah Sakit atau