• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PORTOFOLIO DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PORTOFOLIO DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VB"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PORTOFOLIO

DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MENULIS BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS VB

Putu Mita Oktaviari

1

, M.G. Rini Kristiantari

2

, I Ketut Ardana

3 1,2,3

Jurusan PGSD, FIP

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

email : mitaoktaviari94@gmail.com

1

, rini_bali@yahoo.co.id

2

, ketut

ardana55@yahoo.com

3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis portofolio. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdapat tahapan-tahapan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan yang berjumlah 39 siswa, terdiri dari 20 siswa putra dan 19 siswa putri. Data penelitian dikumpulkan menggunakan metode tes. Data keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia yakni menggunakan tes keterampilan menulis dilengkapi rubrik penilaian. Analisis data dilakukan dengan metode analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia yang dilihat dari ketuntasan belajar. Pada siklus I ketuntasan belajar keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia hanya mencapai sebesar 46,15% yaitu dari 39 siswa terdapat 18 siswa yang mendapatkan B+, 13 siswa mendapatkan nilai B, 5 siswa yang mendapatkan nilai B-, dan 3 siswa mendapatkan nilai C+. Pada siklus II terjadi peningkatan keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia siswa telah mencapai 82,05% yaitu dari 39 siswa terdapat 21 siswa yang mendapatkan B+, 11 siswa mendapatkan nilai A-, 4 siswa yang mendapatkan nilai B, dan 3 siswa mendapatkan nilai B-. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis portofolio dapat meningkatkan keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia pada siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan Tahun Ajaran 2015/ 2016.

Kata-kata kunci: pendekatan saintifik, portofolio, keterampilan menulis.

Abstract

This research was aimed to improve the writing abilities in Indonesia language for students at class VB SD Negeri 11 Pemecutan through scientific approach based on portofolio. This class activities research was conducted into two cycles. Each cycle contains stages of activities namely planning, implementation, monitoring, and evaluation. The subject of this research were 39 students from class VB SD Negeri 11 Pemecutan that includes 20 male and 19 female students. Data collection method utilized for the research was test method. The data shows the ability to write materials in Indonesia language which concurrently was also a writing skills tests include an assessment rubric. Data analysis was conducted through descriptive statistics analysis method. After period of assessment, research results showed an improvement in writing abilities analyzed through study completion. In cycle I the completion of study related to writing abilities in Indonesia language only showed the number of 46,14% whereas out of 39 students 18 achieved B+, 13 received B, 5 received B-, and 3 students received C+. Moving forward, cycle II results showed 82,05% improvement in students writing abilities in Indonesian language whereas out of 39 students 21 students

(2)

achieved B+, 11 received A-, 4 received B, and 3 received B- grade. It can now be concluded that the application of scientific approach based on portfolio can successfully improve the writing abilities in Indonesian language for class VB students from SD Negeri 11 Pemecutan year 2015/ 2016.

Keywords : scientific approach, portfolio, writing abilities.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi perannya di masa yang datang. Pendidikan bertujuan untuk mencapai kepribadian suatu individu yang lebih baik serta manusia yang memiliki kepribadian yang lebih baik. Sebagai kegiatan yang sadar dengan tujuan, oleh sebab itu pelaksanaannya berada dalam proses yang berkesinambungan sesuai jenjang pendidikan. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian siswa secara menyeluruh. Di dalam menjalankan pendidikan diperlukan suatu rancangan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu kurikulum.

Kurikulum merupakan respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Kurikulum selalu mengalami perubahan dari tahun ke tahun seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan pendidikan. Dengan adanya perubahan kurikulum perlu adanya inovasi pada pendekatan pembelajarannya. Kurikulum yang sekarang diterapkan yaitu kurikulum 2013. Pada hakikatnya kurikulum 2013 mendorong siswa untuk bertanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran kurikulum 2013 diharapkan agar guru dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovasi. Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilakukan dengan menggunakan pembelajaran tematik integratif.

Pembelajaran tematik integratif

merupakan pembelajaran yang

memadukan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai

tema. Dengan penggunaan tema atau adanya perpaduan mata pelajaran, siswa

memperoleh pengetahuan dan

keterampilan secara utuh, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik integratif dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik.

Daryanto (2014:51) menyatakan,

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan

masalah, mengajukan atau

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,

menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagi materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal darimana saja, kapan saja, tidak tergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu dalam proses pembelajarannya pendekatan saintifik diharapkan tercipta adanya kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik diharapkan mampu melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Mata pelajaran yang terdapat dalam pembelajaran tematik umumnya ada lima yaitu IPA, IPS, PPKn, Matematika dan Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan suatu alat yang penting dalam rangka merealisasikan dan mencapai tujuan kebangsaan Indonesia, yaitu meningkatkan

(3)

kemampuan siswa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi, melalui bahasa seseorang dapat berkomunikasi, berinteraksi dengan orang lain, mengekspresikan perasaan, dan sebagainya. Muatan materi bahasa Indonesia kurang diminati oleh siswa. Anggapan bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membosankan masih saja tertanam dalam pikiran siswa. Siswa menganggap bahasa Indonesia sulit untuk dipelajari. Pembelajaran bahasa Indonesia, terutama di sekolah dasar tidak terlepas dari empat keterampilan berbahasa yaitu, menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek berbahasa ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini secara khusus dibahas salah satu aspek dari keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menulis.

Menulis adalah suatu keterampilan menuangkan ide/ gagasan dengan bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga ide tersebut dapat dikomunikasikan dengan baik kepada pembaca. Menulis bukanlah sekedar menyalin kata dan kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran dalam struktur tulisan yang teratur. Keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia masih menjadi kendala yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan kurikulum 2013. Salah satunya seperti membuat tulisan berupa karangan yang membutuhkan waktu lama dan membosankan. Masih terdapat siswa yang kurang memahami penggunaan tata bahasa. Penggunaan tata bahasa merupakan konsep dasar yang penting untuk dimengerti oleh siswa, apabila kondisi seperti ini dibiarkan terus menerus, akibatnya siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. Sikap ini tentu saja mengakibatkan hasil belajar siswa dalam pengetahuan bahasa Indonesia menjadi kurang optimal. Sehingga menyebabkan siswa kurang menyukai belajar bahasa Indonesia.

Belajar muatan materi bahasa Indonesia kurang disenangi oleh siswa

sekolah dasar sehingga proses

pembelajaran yang sudah berlangsung

dirasakan kurang efektif. Untuk mengatasi persoalan tersebut belajar menjadi efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Agar dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, guru harus mengupayakan adanya situasi dan kondisi yang menyenangkan bagi siswa.

Berdasarkan observasi awal pada tanggal 1 Desember 2015 dan wawancara dengan guru wali kelas VB Sekolah Dasar Negeri 11 Pemecutan, mengatakan untuk keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia nilai akhirnya yaitu dari 39 siswa terdapat 5 siswa yang mendapatkan B+, 11 siswa mendapatkan B, 18 siswa mendapatkan B-, dan 5 siswa mendapatkan C+. Nilai tersebut berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan wali kelas VB. Dengan demikian, dipandang perlu ditingkatkan sehingga nilai keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia lebih banyak mendapatkan nilai B+.

Dari permasalahan-permasalahan tersebut, dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia siswa, perlu diterapkan pembelajaran yang mampu memberikan

kesempatan kepada siswa untuk

membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan. Untuk memotivasi siswa dalam proses pembelajaran digunakan portofolio.

Dengan adanya portofolio di dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik, diharapkan siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran serta dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Menurut Trianto (2014:283), menyatakan bahwa portofolio merupakan terjemahan dari bahasa Inggris portofolio, yang berarti “kumpulan berkas atau arsip yang disimpan dalam kemasan berbentuk jilid (bendel) ataupun arsip dalam file khusus map”. Melalui portofolio guru lebih mudah memantau kemajuan siswa dan mendorong siswa dalam merefleksi pembelajaran mereka sendiri. Portofolio dapat mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam mengkonstruksi dan merefleksi suatu pekerjaan/ tugas sehingga hasil

(4)

konstruksinya dapat dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Dengan menyimpan dokumen atau segala informasi yang didapat dari pengalaman belajar mampu meningkatkan rasa percaya diri dan menambah minat siswa dalam belajar. Dari minat belajar yang tinggi mudah untuk menanamkan suatu konsep. Apabila konsep sudah tertanam hasil belajar pun tinggi.

Penelitian yang telah dilakukan dan mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Waras (2014) menyatakan bahwa adanya implementasi assesmen portofolio berpengaruh terhadap hasil kemampuan menulis siswa baik sebelum maupun setelah dikendalikan. Sementara itu, penelitian yang dilakukan Sutarman (2015) menyatakan bahwa pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menyadari adanya kondisi siswa, guru dan proses pembelajaran bahasa Indonesia kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan seperti di atas, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan untuk mengimplementasikan pendekatan saintifik berbasis portofolio pada siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan agar dapat meningkatkan keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, diadakan penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan Tahun Ajaran 2015/ 2016”.

METODE

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa dan hasil belajar siswa. Menurut Agung (2010:3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Menurut

Suharsimi (2015:195) penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam PTK diperoleh dari persepsi/ renungan seorang peneliti. Analisis ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama guru mitra dalam hal pelaksanaan dan pengamatan tindakan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 11 Pemecutan pada semester II tahun ajaran 2015/ 2016 yaitu bulan Februari-Maret. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan Tahun Ajaran 2015/ 2016, dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa, yakni 20 siswa putra dan 19 siswa putri. Objek penelitian merupakan hal yang dijadikan sasaran untuk diteliti dan diperhatikan. Adapun objek penelitian ini adalah keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia dengan pendekatan saintifik berbasis portofolio.

Penelitian Tindakan Kelas ini menitikberatkan pada peningkatan keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia siswa yang dilaksanakan secara bersiklus. Dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan yang terdiri dari 2 kali pertemuan untuk pemberian tindakan, dan 1 kali pertemuan untuk tes akhir siklus yakni melaksanakan tes keterampilan menulis karangan guna mengetahui adanya peningkatan atau tidak. Menurut Suharsimi (2015:144) empat tahapan yang dilalui dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(5)

Gambar 1. Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi, 2015: 42)

Sesuai dengan gambar siklus PTK di atas, adapun prosedur atau langkah penelitian dari masing-masing sikus sebagai berikut. a) Tahap perencanaan, pada tahap perencanaan siklus I dalam penelitian ini dilakukan persiapan pembelajaran bersama dengan guru wali kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan. Adapun persiapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) menyamakan

persepsi dengan guru mengenai

pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan saintifik berbasis portofolio, 2) menelaah kurikulum 2013 melalui silabus, buku guru dan buku siswa untuk menentukan indikator-indikator pada muatan materi bahasa Indonesia yang digunakan dalam penelitian, 3) menentukan materi ajar yang diberikan, 4) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam pembelajaran, 5) menyiapkan bahan ajar untuk muatan materi bahasa Indonesia dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, 6) membuat instrumen berupa perencanaan portofolio yang disesuaikan dengan materi pembelajaran, 7) membuat soal evaluasi diakhir pembelajaran, 8) mempersiapkan kisi-kisi

tes keterampilan menulis, 9)

mempersiapkan soal yang berkaitan dengan tes akhir tindakan, 10) mempersiapkan pedoman penskoran keterampilan menulis. b) Tahap

pelaksanaan tindakan, prosedur atau langkah penelitian pada tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut. 1) kegiatan pendahuluan, berlangsung ± 10 menit. Kegiatan yang dilakukan yaitu: guru mengucapkan salam pembuka, guru mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinannya (untuk mengawali kegiatan pembelajaran), guru mengecek kehadiran siswa, guru mengkondisikan kelas dan mengecek kesiapan belajar siswa, guru memberikan apersepsi terkait materi yang dipelajari, guru menginformasikan tema, sub tema dan pembelajaran yang dilaksanakan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, 2) kegiatan inti, berlangsung ± 80 menit. Kegiatan inti dibagi menjadi 5 kegiatan yaitu mengamati, menanya,

menalar, mengasosiasikan serta

mengkomunikasikan. Adapun langkah pembelajaran yang dilakukan yaitu: menggunakan media atau sumber belajar lainnya pada saat proses pembelajaran, siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk mengerjakan tugas yang dibagikan, guru membimbing siswa secara individu maupun berkelompok untuk menyelesaikan tugas portofolio, menulis cerita, dan menjawab soal-soal pada buku

siswa, masing-masing kelompok

menyajikan hasil diskusinya di depan kelas, kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk menanggapi, guru memberikan penguatan secara verbal maupun nonverbal terhadap siswa yang berhasil dan memotivasi siswa yang belum berhasil dalam menjawab soal-soal, dan 3) kegiatan penutup, berlangsung ± 15 menit, dalam kegiatan penutup guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan atau merangkum materi pelajaran untuk mengevaluasi proses pembelajaran dengan menanyakan kembali hal-hal apa saja yang telah dipelajari, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti, guru membagikan tes evaluasi untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa, guru

memberikan tindak lanjut berupa PR yang berkaitan dengan materi selanjutnya, terakhir guru mengajak semua siswa berdoa (mengakhiri pembelajaran). c)

Tahap pengamatan, pada tahap

Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi SIKLUS II

(6)

pengamatan dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan yang telah berlangsung dengan tujuan untuk mengamati langkah-langkah yang harus diperbaiki, dipertahankan dan dihilangkan sehingga terjadi peningkatan keterampilan menulis siswa dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis portofolio. Kegiatan siswa diobservasi baik menyangkut antusias dalam menerima materi yang diajarkan dan langkah siswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Pada tahap pengamatan ini, dilakukan kerjasama dengan guru wali kelas VB untuk melakukan pengamatan mengenai masalah-masalah ataupun kekurangan-kekurangan serta kelebihan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. d) Tahap refleksi, dilakukan setiap akhir siklus setelah pengamatan untuk mengkaji keterampilan menulis siswa yang diperoleh setelah penerapan pendekatan saintifik berbasis portofolio. Refleksi ini dilakukan dengan melihat hambatan-hambatan yang dialami dalam pelaksanaan tindakan dan faktor penyebab hambatan tersebut untuk selanjutnya dilakukan diskusi dengan guru wali kelas VB, kemudian mencari dan menerapakan beberapa alternatif tindakan baru yang diduga lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia. Dalam meningkatkan keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia kelebihan-kelebihan yang telah dimiliki dalam proses pembelajaran dapat dijadikan sebagai modal yang harus dipertahankan atau ditingkatkan.

Pada siklus II kegiatan yang dilakukan pada prinsipnya sama dengan siklus I. Hanya saja pada siklus II tindakan yang dilakukan adalah berupa penyempurnaan dari siklus I. Pelaksanaan tindakan pada siklus II juga tidak berbeda dari siklus I, hanya saja terdapat beberapa perbaikan

dalam beberapa pelaksanaan

pembelajaran, tergantung hasil refleksi dari siklus I.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia. Data penelitian dikumpulkan menggunakan metode tes. Metode tes dalam kaitannya dengan penelitian ialah

“cara memperoleh data yang berbentuk suatu tugas yang dilakukan atau dikerjakan oleh seorang atau sekelompok orang yang dites (testee), dan dari tes tersebut dapat menghasilkan suatu data berupa skor (data interval)” (Agung, 2012: 66). Tes sering digunakan dalam proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Data keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia yakni menggunakan tes keterampilan menulis di lengkapi rubrik penilaian. Tes keterampilan menulis bersifat abstrak dan kongkrit untuk mengukur keterampilan menulis siswa. Tes keterampilan menulis diberikan untuk mengukur peningkatan keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia. Tes keterampilan menulis karangan dalam muatan materi bahasa Indonesia dikaitkan dengan muatan materi lainnya kemudian direduksi untuk dicari nilai keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia siswa sesuai dengan indikator yang dicapai. Untuk menilai tes keterampilan menulis digunakan pedoman penilaian keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia. Pedoman ini digunakan untuk mempermudah pemeriksaan sehingga dapat mengetahui keterampilan menulis siswa. Sebelum digunakan, hendaknya instrumen ini terlebih dahulu divaliditas. Untuk mengetahui apakah pedoman penilaian dikatakan valid, pedoman penilaian dikonsultasikan dengan orang ahli dibidang bersangkutan.

Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan analisis data. Analisis data

dimaksudkan untuk mengetahui

peningkatan keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia siswa kelas VB sebagai penerapan pelaksanaan tindakan. Analisis data dilakukan dengan metode analisis statistik deskriptif. Metode analisis statistik deskriptif ialah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata (mean), median, modus, dan standar deviasi untuk menggambarkan suatu objek/ variabel tertentu, sehingga diperoleh kesimpulan umum (Agung, 2012: 67). Dalam penerapan metode analisis statistik deskriptif ini, data yang diperoleh

(7)

dari hasil penelitian dianalisis dan disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi, menghitung angka rata-rata (mean), menghitung modus, menghitung median, menyajikan data ke dalam grafik poligon.

Pada penelitian ini indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu siswa

memperoleh nilai keberhasilan

keterampilan menulis yaitu 75% dari 39 siswa mendapatkan skor minimal 3,18 (B+) HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu 2 kali pertemuan untuk pemberian tindakan, dan 1 kali pertemuan untuk tes akhir siklus yakni melaksanakan tes keterampilan menulis karangan guna mengetahui adanya peningkatan atau tidak. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan yang berjumlah 39 siswa terdiri dari 20 siswa putra dan 19 siswa putri. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia dengan pendekatan saintifik berbasis portofolio. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia. Selanjutnya data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Secara umum, penelitian yang telah dilakukan ini sudah dikatakan berhasil dan sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Namun, pelaksanaan tindakan pada siklus I belum dapat mencapai hasil yang optimal dan belum dapat memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Data keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia diperoleh melalui pemberian tes akhir siklus I yang terdiri dari 5 soal yaitu 1 soal tes keterampilan menulis karangan dan 4 soal tes uraian. Adapun muatan materi yang masuk dalam tes siklus I yaitu muatan materi Matematika, muatan materi Bahasa Indonesia, muatan materi IPA, muatan materi SBdP dan muatan materi PJOK. Dari beberapa muatan materi yang masuk di dalam tes siklus I, direduksi untuk mencari nilai keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia siswa sesuai dengan tujuan dan indikator yang dicapai.

Hasil penelitian pada siklus I ketuntasan belajar keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia menunjukkan hanya mencapai sebesar 46,15% yaitu dari 39 siswa terdapat 18 siswa yang mendapatkan B+, 13 siswa mendapatkan nilai B, 5 siswa yang mendapatkan nilai B-, dan 3 siswa mendapatkan nilai C+. Hal ini menunjukkan belum tercapainya indikator keberhasilan, sehingga dilanjutkan ke siklus II. Dengan begitu, pada pelaksanaan tindakan selanjutnya diperlukan perbaikan agar dapat terjadi peningkatan dan dapat mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.

Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi pada siklus I yaitu: 1) Siswa masih terlihat bingung karena belum terbiasa dengan pendekatan pembelajaran yang diterapkan, 2) Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas, 3) Proses pembelajaran terlihat kurang kondusif, terdapat siswa yang mengobrol ketika pembelajaran, 4) Pada saat menjelaskan materi terlalu cepat, sehingga ada beberapa siswa yang kurang jelas dengan materi yang diberikan, 5) Siswa masih belum mampu untuk menggunakan kata-kata baku dalam mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya maupun hasil pekerjaaan secara individu, 6) Siswa masih kurang bisa bekerjasama dengan temannya, 7) Jawaban siswa masih terpaku dengan buku pelajaran, 8) Terdapat siswa yang beraktivitas sendiri diluar materi pembelajaran.

Berdasarkan kendala-kendala tersebut, pelaksanaan tindakan pada siklus II diupayakan untuk mengadakan perbaikan terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul pada siklus I yaitu: 1) Memberikan motivasi berupa penambahan nilai kepada siswa yang mampu mengeluarkan pendapatnya dengan baik agar mereka memiliki keberanian untuk mengajukan pendapat ataupun menjawab pertanyaan dari guru, 2) Penguasaan kelas ditingkatkan dengan cara memberikan teguran terhadap siswa yang ribut, 3) Tidak buru-buru dalam memberikan penjelasan, agar siswa fokus dan mengerti penjelasan yang diberikan, 4) Memberikan pengertian kepada siswa pada saat mempersentasikan hasil kerja kelompok ataupun hasil kerja

(8)

individu sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti menggunakan kata-kata yang baku, 5) Siswa dilatih untuk mencari jawaban tidak hanya terpaku kepada buku pelajaran tetapi pengembangan pengetahuan dari sumber belajar lainnya seperti alam, majalah, buku perpustakan, dll, 6) Siswa diberikan tugas/ percobaan yang dapat mempererat kerjasama antar siswa, 7) Guru memberikan reinforcement kepada siswa yang beraktivitas sendiri di luar materi pembelajaran.

Dibalik permasalahan yang timbul terdapat beberapa hal yang harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan yaitu: 1) semangat siswa dalam belajar terlihat dari seluruh siswa membawa buku pelajaran, catatan dan tugas, 2) rasa ingin tahu siswa yang begitu tinggi, 3) kerapian dalam berpakaian, 4) menjaga kebersihan lingkungan kelas.

Berdasarkan implementasi rancangan pada siklus II yang merupakan perbaikan dari siklus I terjadi peningkatan yang signifikan. Sama halnya dengan siklus I, pada siklus II dilaksanakan tes akhir siklus yang terdiri dari 5 soal yaitu 1 soal tes

keterampilan menulis karangan dan 4 soal tes uraian. Adapun muatan materi yang masuk dalam tes siklus II yaitu muatan materi Matematika, muatan materi Bahasa Indonesia, muatan materi IPA, muatan materi PPKn dan muatan materi IPS. Dari beberapa muatan materi yang masuk di dalam tes siklus II, direduksi untuk mencari nilai keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia siswa sesuai dengan tujuan dan indikator yang dicapai. Dapat dilihat dari analisis data siklus II perolehan ketuntasan belajar untuk keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia telah mencapai 82,05% yaitu dari 39 siswa terdapat 21 siswa yang mendapatkan B+, 11 siswa mendapatkan nilai A-, 4 siswa yang mendapatkan nilai B, dan 3 siswa mendapatkan nilai B-, ini telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas ini.

Adapun rekapitulasi data keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Data Keterampilan Menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan Siklus I dan Siklus II

Tahapan Siklus I Siklus II

Mean/ Rata-rata 76,37 83,96

Ketuntasan Klasikal 46,15% 82,05%

Median (Md) 75,34 84,66

Modus (Mo) 73,42 85,02

Secara umum pada pelaksanaan tindakan siklus II tidak lagi muncul permasalahan seperti yang terjadi pada siklus I. Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung yaitu: 1) siswa mulai berani mengeluarkan pendapatnya atau bertanya dengan baik, 2) siswa mulai fokus dan mengerti dengan penjelasan yang diberikan, 3) banyak siswa yang sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti menggunakan kata-kata yang baku, 4) Siswa sudah bisa berpikir terbuka dengan menambah ilmu dari alam, majalah, buku perpustakan dan teman yang memiliki wawasan yang lebih

luas, dan 5) Siswa semakin semangat melakukan percobaan secara bersama-sama. Walaupun tidak ditemukan kendala ataupun permasalahan-permasalahan pada siklus II namun perlu ditekankan secara perlahan pada saat siswa menulis untuk memperhatikan penggunaan tata bahasa yang benar. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II, kriteria keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini sudah dapat dikatakan tercapai ataupun tuntas. Hal ini terlihat dari data yang diperoleh bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia dari siklus I ke siklus II. Selain itu juga hasil penelitian siklus I dan

(9)

siklus II menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis portofolio dapat meningkatkan keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia karena sudah mencapai indikator keberhasilan. Pendekatan saintifik melatih siswa untuk belajar secara mandiri melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar,

mengasosiasikan serta

mengkomunikasikan. Kegiatan

pembelajaran dikaitkan pada kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih memahami pembelajaran yang berlangsung. Hasil dari kegiatan pembelajaran disimpan dalam tempat yang disediakan.

Dengan demikian berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis portofolio dapat meningkatkan keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia pada siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan Tahun Ajaran 2015/ 2016. Keberhasilan dalam penelitian ini sesuai dengan kajian-kajian teori yang mendukung dalam penelitian ini Kosasih (2014:72) pendekatan saintifik merupakan “pendekatan di dalam

kegiatan pembelajaran yang

mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa”. Siswa dibiasakan untuk mengumpulkan sejumlah informasi melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Berdasarkan keluasaan pengetahuan yang diperoleh, siswa merasa lebih percaya diri saat proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan pendekatan saintifik agar lebih menarik bagi siswa dilaksanakan dengan berbasis portofolio. Trianto (2014:283) menyatakan bahwa portofolio merupakan terjemahan dari bahasa Inggris portofolio, yang berarti “kumpulan berkas atau arsip yang disimpan dalam kemasan berbentuk jilid (bendel) ataupun arsip dalam file khusus map”.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian Waras (2014), menyatakan bahwa adanya Implementasi Assesmen Portofolio berpengaruh terhadap hasil kemampuan menulis siswa baik sebelum maupun setelah dikendalikan. Selain itu juga, penelitian yang dilakukan oleh Sutarman (2015), menyatakan bahwa pendekatan

saintifik berbasis assesmen portofolio dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian yang digunakan oleh Waras dan Sutarman dengan hasil penelitian ini sama-sama terdapat peningkatan dalam penelitiannya. Hasil penelitian ini memiliki kelebihan dari penelitian yang dilakukan oleh Waras. Penelitian yang digunakan Waras hanya menggunakan assesmen portofolio sedangkan hasil penelitian ini menggunakan pendekatan saintifik berbasis portofolio sehingga dapat melatih siswa untuk belajar secara mandiri melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar,

mengasosiasikan serta

mengkomunikasikan. Dalam proses pembelajaran kegiatan dapat dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih memahami pembelajaran yang sedang berlangsung. Siswa secara langsung belajar menemukan pertanyaan dan jawaban dari permasalahan yang diberikan secara mandiri maupun bekerjasama sebagai satu kelompok.

Penelitian yang dilakukan oleh Sutarman memiliki kesamaan dengan hasil penelitian ini yaitu dalam penelitiannya sama-sama menggunakan pendekatan saintifik berbasis portofolio. Tetapi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan banyak kegiatan yang bermanfaat untuk menambah wawasan siswa secara mandiri, selain itu siswa tertarik untuk belajar karena siswa mengalami sendiri dan terlibat aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis portofolio dapat meningkatkan keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia pada siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan Tahun Ajaran 2015/ 2016. Hal ini dapat terlihat dari ketuntasan belajar yang diperoleh siswa. Pada siklus I ketuntasan belajar keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia hanya mencapai sebesar 46,15% yaitu dari 39 siswa terdapat 18 siswa yang mendapatkan B+, 13 siswa mendapatkan nilai B, 5 siswa yang mendapatkan nilai B-, dan 3 siswa mendapatkan nilai C+.

(10)

Pemberian tindakan masih berlanjut ke siklus II karena belum tercapainya indikator keberhasilan. Pada siklus II terjadi peningkatan keterampilan menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia siswa yakni telah mencapai 82,05% dari 39 siswa terdapat 21 siswa yang mendapatkan B+, 11 siswa mendapatkan nilai A-, 4 siswa yang mendapatkan nilai B, dan 3 siswa mendapatkan nilai B-. Dengan tercapainya indikator keberhasilan sehingga pemberian tindakan dihentikan. Pendekatan saintifik berbasis portofolio dapat meningkatkan keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia pada siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan Tahun Ajaran 2015/ 2016.

Ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan siswa dalam meningkatkan mutu

pendidikan yaitu siswa dapat

mengembangkan kreativitasnya dan dapat semakin termotivasi dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk lebih memperhatikan dan lebih fokus terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga pembelajaran yang diperoleh benar-benar sesuai dengan materi pembelajaran. Selain itu guru juga sebaiknya lebih kreatif, inovatif dan aktif dalam menyiapkan pembelajaran dan memilih pendekatan yang disesuaikan dengan tema pembelajaran, sehingga

dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran suasana pembelajaran menyenangkan, dan bagi sekolah lebih mencari kegiatan pembelajaran langsung dan menyenangkan seperti menerapkan kegiatan yang harus ada dalam pendekatan saintifik berbasis portofolio.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A. A. Gede. 2012. Metodologi

Pendidikan. Singaraja: Undiksha. Arikunto, Suharsimi. 2015. Penelitian

Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.

Ibnu, Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,

Dan Kontekstual. 2014. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Sutarman, Adi. 2015. Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Bahasa Indonesia (Keterampilan Menulis) Tema Cita-Citaku Pada Siswa Kelas IV Di SDN Desa Peguyangan Ditinjau Dari Karakteristik Pertanyaan”. Skripsi

(tidak diterbitkan). Jurusan PGSD, Undiksha.

Waras, Ketut. 2014. Pengaruh

Implementasi Assesmen Portofolio terhadap Kemampuan Menulis dengan Kovariabel Kemampuan Verbal pada Siswa Kelas VIII SMPN 6 Kintamani”. Tesis (tidak diterbitkan). Fakultas Pascasarjana, Undiksha. Yus, Anita. 2006. Penilaian Portofolio Untuk

Sekolah Dasar. Departemen

Gambar

Gambar  1.  Gambar  Siklus  Penelitian  Tindakan  Kelas  (Suharsimi,  2015: 42)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian bahwa dengan menggunakan model pembelajaran secara kelompok pada mata pelajaran penjasorkes dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar tolak peluru

Setiap tenaga kerja dan keluarganya berhak mendapatkan Jaminan Sosial Tenaga Kerja untuk kesejahteraan sesuai dengan Pasal 99 Undang-Undang Nomor 13 Tahun

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode AHP dalam penyeleksian mahasiswa berprestasi sehingga dapat mempermudah unsur pimpinan dalam menentukan siapa

Pelaksanaan/ actuating sumber belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik pada dasarnya bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa aktifitas operasional

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata yang dijadikan modal bukan hanya ilmu yang telah dipelajari secara formal di program studi mading-masing, namun juga

209/2010 melalui Pendekatan Berbasis Masalah” , mengandung makna bahwa semua proses pembelajaran yang direncanakan dan dilaksanakan di kelas, Pendekatan Berbasis Masalah

Nilai intrinsik adalah potensi manfaat ekonomi nyata yang bisa diperoleh oleh investor selama dirinya memiliki aset tersebut.. Dalam konteks investor saham,

Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh ukuran bahan yang dikeringkan, pada variasi 1 dengan ukuran yang lebih kecil memiliki luas permukaan yang lebih besar