• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 8 Pendapatan Teori Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 8 Pendapatan Teori Akuntansi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 8 PENDAPATAN A. DEFINISI

Pendapatan adalah aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.

Pendapatan mempunyai dua karakteristik utama yaitu: 1. Aliran masuk aset atau Kenaikan aset

Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset. Tidak ada batasan bahwa aset harus berupa kas atau alat likuid yang lain. Akan tetapi, tidak semua kenaikan aset dapat menimbulkan pendapatan.

2. Operasi utama atau sentral Berlanjut

Secara netral, pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari upaya produktif. Pendapatan diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima dari pelanggan. Kegiatan utama atau sentral yang menerus atau berlanjut merupakan karakteristik yang membatasi kenaikkan yang dapat disebut pendapatan. Kenaikan aset harus berasal dari kegiatan operasi dan bukan kegiatan investasi dan pendanaan. Akan tetapi, pendapatan atau untung yang tidak berasal dari operasi utama dengan sendirinya lalu dapat disebut sebagai pos nonoperasi.

Operasi dan Nonoperasi – pemisahan hanya dapat dibenarkan kalau laba atau rugi tersebut benar-benar luar biasa dan berkaitan dengan tujuan perusahaan utama hanya secara sangat kebetulan saja. Bila tidak bersifat luar biasa, pos-pos tersebut lebih tepat dilaporkan sebagaipendapatan lain-lain dan untung.

3. Penurunan Kewajiban – terjadi penurunan atau pelunasan kewajiban

4. Suatu Entitas – maksud dalam tujuan definisi mengisyaratkan bahwa konsep kesatuan usaha dianut dalam pendefinisian.

5. Produk Perusahaan – pendapatan akhirnya harus direpresentasi oleh aliran masuk dana dari pelanggan, hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana pendapatan diukur dan bukan menunjukkan bagaimana atau syarat pendapatan terjadi.

(2)

6. Pertukaran Produk – pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat dalam sistem pembukuan.

7. Berbagai Bentuk dan Nama – pendapatan adalah konsep yang bersifat generic dan mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun.

8. Kenaikan Ekuitas – Pendapatan vs Untung

• IAI/IASC tidak secara formal membedakan pendapatan (revenues) dan untung (gains). • Pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi penghasilan (income).

• FASB memisahkan pendapatan dan untung sebagai elemen yang berdiri sendiri. Untung

Ialah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi peripheral (ikutan) atau incidental (kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari pendapatan atau investasi oleh pemilik

Makna yang terkandung dalam definisi Untung: 1. Kenaikan ekuitas bersih

2. Periferal atau insidental

3. Selain yang dicakupi pendapatan

4. Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik

FASB perlu membedakan pendapatan dan untung karena sumber untung berbeda dengan operasi utama. Karakteristik Sumber Untung:

1. Periferal atau insidental 2. Transfer nontimbal-balik 3. Penahanan aset

4. Faktor lingkungan

Pembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada untuk membedakan makna pendapatan dan untung.

(3)

Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan.

Dua konsep penting:

1. Pembentukan pendapatan (earning of revenue)

PEMBENTUKAN PENDAPATAN adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak (to be earned) bersamaan dengan dan melekatkan pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Pendekatan ini dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil/capaian serta kontinuitas usaha. Biaya merepresentasi upaya dan pendapatan merepresentasi capaian.

Pendekatan ini juga dilandasi oleh konsep HOMOGENITAS KOS yaitu Seluruh pos biaya yang direpresentasi dengan kos menghasilkan pendapatan sebagai satu kesatuan. Kos komponen atau pos biaya secara individual mempunyai kontribusi dalam menghasilkan pendapatan. Kos mempunyai kedudukan yang sama dalam menghasilkan pendapatan.

Implikasi Konsep Homogenitas Kos

Kos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan besarnya kos. Urutan pengurangan kos barang terjual, biaya penjualan, dan biaya administratif dalam statemen L-R bukan merupakan urutan prioritas. Begitu kos suatu objek biaya terjadi, pendapatan dapat dianggap terbentuk sehingga laba juga terbentuk.

Asumsi di Balik Homogenitas Kos

Dianutnya konsep dasar upaya dan capaian/hasil. Upaya terjadi dahulu baru pendapatan datang.Setiap usaha secara umum mendatangkan atau menjajikan laba sehingga orang mau melakukan usaha. Biaya (expense) merupakan upaya yang sengaja dilakukan secara senang hati dengan penuh kesadaran, semangat, dan pengertian bukan beban yang harus diderita atau ditanggung oleh pendapatan. Istilah beban tidak cocok/mengenai untuk expense.

2. Realisasi pendapatan (realization of revenue) – pendekatan transaksi

Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar

(4)

produk baik produk telah selesai dan diserahkan ataupun belum dibuat sama sekali. Berdasarkan konsep realisasi, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan dan kontrak.

Kiteria Pengakuan Pendapatan

1. Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized atau realizable)

Telah terealisasi bilamana produk (barang atau jasa), barang dagangan, atau aset lain telah terjual atau ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas. Cukup pasti terealisasi bilamana aset berkaitan yang berterima atau ditahan mudah dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas yang cukup pasti jumlahnya. Mudah dikonversi bila mempunyai (a) harga satuan yang tetap tidak bergantung bentuk dan penyajian barang dan (b) daftar harga barang tersedia di suatu pasar aktif tersedia.

2. Telah terbentuk/terhak (earned)

Telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan secara substansial kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan. Kedua kriteria harus dipenuhi walaupun bobot atau kekritisan untuk keduanya berbeda untuk situasi yang berbeda. Cukup terbentuk dapat dikaitkan dengan produk akhir atau dengan perioda. Pendapatan baru dapat diakui kalau dipenuhi syarat-syarat berikut:

1. Keterukuran nilai aset 2. Adanya suatu transaksi

3. Proses penghimpunan secara substansial telah selesai C. Saat Pengakuan Pendapatan

Kapan kedua kriteria kriteria pengakuan dipenuhi. Berbagai gagasan:

1. Saat kontrak penjualan disepakati – setelah menandatangani kontrak penjualan dan bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai memproduksi barang, contoh barang konsumsi dengan jarak penandatangan kontrak dan penyerahan barang cukup pendek.

2. Selama proses produksi secara bertahap – pengakuan pendapatan dapat dilakukan secara bertahap (per perioda akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses produksi atau sekaligus pada saat projek selesai dan diserahkan.

(5)

Akresi yaitu pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau proses alamiah lainnya.

Apresiasi yaitu selisih “nilai pasar wajar” aset perusahaan dengan kos (atau nilai buku aset terdepresiasi).

3. Saat produksi selesai – pendapatan sudah terealisasi dan pada saat produk selesai pendapatan secara substansial sudah terbentuk.

4. Saat penjualan

5. Saat kas terkumpul – pengakuan berdasarkan asas kas. D. Saat Pengakuan Penjualan Jasa

Sejalan dengan pengakuan pendapatan pada perusahaan perdagangan atau pemanufakturan. Pedoman umum:

1. Saat jasa telah dilaksanakan atau dikonsumsi 2. Selama proses pelaksanaan secara bertahap 3. Saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya 4. Saat kas terkumpul

E. Pedoman Umum Pengakuan Pendapatan

Dari uraian tentang karakteristik, poengukuran, penghimpunan, dan realisasi pendapatan beserta konsekuensinya terhadap saat pengakuan, dapat disusun suatu pedoman umum pengakuan pendapatan termasuk untung dan rugi. FASB meringkas pedoman umum ini dalam SFAC No. 5 paragraf 84.

F. Prosedur Pengakuan Pendapatan

Kebijakan akuntansi perusahaan yang menetapkan kapan suatu penjualan dianggap secara teknis telah terjadi sehingga memicu pencatatan jumlah rupiah penjualan tersebut. Kebijakan ini biasanya dituangkan dalam buku pedoman akuntansi (accounting manual).

G. Penyajian

Masalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan adalah pemisahan antara pendapatan dan untung dan pemisahan berbagai sifat untung menjadi pos biasa dan luar biasa dan cara menuangkannya dalam statemen laba-rugi.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan jumlah aktiva atau penurunan jumlah kewajiban perusahaan, yang timbul dari transaksi penyerahan barang atau jasa, atau aktivitas usaha lainnya dalam

Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli)

Entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan berbasis akrual atas pendapatan dan belanja harus mengungkapkan pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan

Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas memenuhi kewajiban kinerja dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset)

Posisi keuangan suatu entitas terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas pada suatu waktu tertentu. Unsur laporan keuangan yang berkaitan secara langsung dengan

Dari definisi - definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya, pendapatan adalah aliran masuk aktiva atau penyelesaian kewajiban yang terjadi dalam suatu periode

Pendapatan adalah arus masuk aktiva dan / atau penyelesaian kewajiban dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, dan aktivitas pencarian laba lainnya yang merupakan

kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain, atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam