• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. KEGIATAN BELAJAR. 2. Uraian Materi dan Contoh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. KEGIATAN BELAJAR. 2. Uraian Materi dan Contoh"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

2. TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat : a. melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat

b. menggunakan lafal baku bahasa Indonesia dengan tepat.

3. KEGIATAN BELAJAR

3.1. Kegiatan Belajar I 1. Tujuan pemelajaran

Setelah mempelajari materi ini peserta diklat diharapkan dapat : a. melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat dalam berkomunikasi b. menggunakan lafal bahasa Indonesia baku dalam berkomunikasi

2. Uraian Materi dan Contoh

Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat. Simaklah dengan cermat lagu Indonesia Raya, yang dinyanyikan oleh salah seorang temanmu, apakah anda mendengar ada kata yang dilafalkan tidak sesuai dengan lafal bahasa Indonesia ? tentu ada. Kata yang dilafalkan tidak tepat dapat menggangu kefektifan berkomunikasi. Ketidak-tepatan pelafalan seperti itu (lagu) disebabkan oleh pengaruh dialek atau logat si penutur bahasa, misalnya logat betawi, madura, logat Bali dan lain-lain.

(2)

Contoh.

Lafal Baku Lafal tidak Baku - dengar - habis - merdeka - bukan - denger - abis - mordeka - buken

Pada Subkompetensi menyimak, kita telah mempelajari bagaimana pelafalan kata yang lazim/baku. Dalam bagian ini akan kita bahas pengucapan kata dengan memperhatikan artikulasi yang tepat. Hal ini sangat penting dipelajari karena pelafalan kata dengan artikulasi yang tidak tepat akan menghasilkan lafal kata yang tidak baku. Bahkan pada tahap tertentu akan menimbulkan salah arti.

Contoh (1)

Dalam tuturan ada sejumlah fonrm yang tidak dilafalkan sesuai dengan lafal yang tepat. Perhatikan contoh berikut ini :

Pelafalan tidak baku Pelafalan baku Pungsi Beaya Difinisi Eksport Guncang Fungsi Biaya Definisi Ekspor Goncang Contoh (2)

Untuk beberapa kata, pelafalannya harus memperhatikan konteksnya. Jika kita salah melafalkannya, maka akan terjadi kesalahan arti. Perhatikan contoh berikut ini :

(3)

Kata Pelafalan yang salah Mental Memerah Apel Beruang Syarat Kecap ( = jiwa ) ( = memeras ) ( = buah ) ( = banyak uang ) ( = ketentuan ) ( = bumbu masak ) Mental Memerah Apel Beruang Sarat Kecap ( = terpelanting ) ( = menjadi merah ) ( = berbaris ) ( = binatang ) ( = penuh ) ( = cicip )

Setelah mempelajari contoh-contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa pelafalan kata merupakan hal yang sangat penting dalam pengucapan bunyi bahasa. Untuk itu penguasaan terhadap pelafalan kata harus dimulai sejak dini melalui latihan yang inetnsif dan berkesinambungan (kontinyu) agar proses berkomunikasi dapat berlangsaung efektif.

Sekarang bacalah cakapan dibawah ini dengan teliti. Perhatikan pemakaian kata yang tidak baku yang dilafalkan oleh dua orang siswa baru. Sebagai berikut :

(Santi, siswa baru SMK Pertiwi, bertemu dengan Sandra, siswa baru juga di sekolah yang sama)

Santi : Hai! Nama saya Santi. Kamu siapa?

(Santi, mengulurkan tangan, ingin berkenalan dengan Sandra)

Sandra : Saya Sandra.

Kamu masuk program apa?

(Sandra menyambgut uluran tangan Santi. Keduanya bersalaman)

Santi : Tata Boga.

Kamu?

Sandra : Prograam Tata Kecantikan.

Ibu saya pengusaha salon kecantikan. Ibu kepingin, saya yang meneruskan usahanya itu..

Santi : Waah, enak ya! Sudah ada tempat kerja sebelum lulus sekolah..

(4)

Sandra : Ya, begitulah.. Kamu kenapa pilih Tata Boga?

Santi : Saya ini orangnya hobi masak. Saya paling senang kalau disuruh memasak ini itu. Kalau kamu mau tahu, di rumahku, sayalah kokinya. Urusan memasak. Ibuku nggak ikutan. Pokoknya, ibu terima beres saja.

Sandra : Wah. Hebat! Bisa-bisa kamu jadi pengusaha catering nantinya.

Santi : Insya Allah, nanti kalau ada modal. Usaha catering, modalnya kan gede.

Sandra : Saya rasa, soal modal itu nomor dua. Yang terpenting, jadi ahli dulu. Kalau punya keahlian. Modal bias dicari. Kita bias join dengan pemilik modal.

Kalau kita tidak ahli, mmana ada orang yang mau join dengan kita.

Santi : Tetapi, untuk menjadi ahli, kan tidak gampang!.

Sandra : Ya, memang tidak gampang. Saya melihat ibu bekerja keras untuk menjadi ahli kecantikan. Setelah tamat sekolah kecantikan, ibu beberapa kali ikut kursus lagi. Pokoknya, ibu saya rajin dan ulet.

Santi : Kita juga akan rajin belajar, kan?

Sandra : Tentu! Rajin belajar merupakan kewajiban setiap siswa. Orang yang nggak rajin, nggak bakalan pintar!

Santi : Kamu benar. Nanti kita belajar bareng, ya! Eh, ngomong-ngomong, saya mau pulang dulu. Saya mau masak, nih! Sampai ketemu, ya!

Sandra : Ya, saya juga mau pulang. Asa kerjaan di rumah. Kapan-kapan boleh dong saya nyicipin masakanmu?

Santi : Boleh, boleh!

(5)

Latihan I

Carilah kata baku dari lajur kanan (a-o) yang paling tepat untuk menggantikan kata-kata yang tidak baku yang di cetak miring pada lajut kiri (1-10) 1) Ibu kepingin saya yang meneruskan usahanya (……)

2) Urusan memasak, ibuku nggak ikutan (……)

3) Usaha catering, modalnya kan gede (……)

4) Kita bias join dengan pemilik modal (……)

5) Untuk menjadi ahli, kan tidak gampang (……)

6) Nanti kita belajar bareng (……)

7) Orang yang nggak rajin, nggak bakalan pintar! (……)

8) Sampai ketemu ya! (……)

9) Ya, saya juga ada kerjaan di rumah (……)

10) Boleh dong saya nyicipin masakanmu (……)

a. bekerjasama b. tidak ikut campur c. menginginkan d. sembarangan e. enteng f. tugas g. tidak akan h. tidak mungkin i. bersama j. besar k. banyak l. merasakan m. mudah n. bertemu o. bertatap muka C. Rangkuman

1. Keterampilan berbicara sebagai bagian dari keterampilan berbahasa sangat penting dikuasai oleh setiap penutur bahasa. Karena dengan menguasai keterampilan tersebut, kita dapat berkomunikasi secara efektif. Penutur bahasa Indonesia tersebar dalam berbagai suku/daerah dengan dialenya masing-masing. Namun dalam berkomunikasi dalam situasi formal, kita wajib menggunakan atau melafalkan kata yang dituntut sesuai dengan lafal baku bahasa Indonesia.

2. Kesalahan pelafalan kata dapat mengakibatkan perbedaan makna kata, oelah karena itu pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dapat dijadikan panduan untuk menggunakan kata sesuai lafal baku bahasa Indonesia.

(6)

D. Tes Formatif I

Pilihlah jawaban yang paling tepat . 1. Saya membeli Kwitansi

Kata yang digarisbawahi diatas tidak baku, seharusnya …… a. kuotansi

b. kuitansi c. kuitangsi d. kuotangsi

2. Urutan kata berikut tidak baku, kecuali ….. a. aerobic, agresif, akta

b. erobik, agresip, akte c. akte, aerobic, aktip d. akttif, aerobic, agresip

3. Semoga kebaikan yang kita buat, mendapat ……dari Tuhan a. barokah

b. borkah c. berkhah d. berkah

4. Umat muslim pada pukul 15.30 melakukan sembahyang …. a. ashar

b. asyar c. ashyar d. asar

5. Nama bulan kedua dan kesembilan pada tahun masehi adalah …… a. februari, november

b. februari, nopember c. pebruari, november d. pebruari, nopember

6. Andi : Ani, ke sekolah naik apa ?

(7)

Ani : Terima kasih tapi saya akan dijemput kaka, lain kali saja ya! Dari dialog diatas, ada kata yang tidak baku yaitu :

a. kakak

b. bus antar kota c. bagaimana d. di jemput

7. Perbaikan kata yang tidak baku diatas adalah ….. a. kakak menjadi kaka

b. bus antara kota menjadi bus antarkota c. bus antar kota menjadi bis antarkota d. bagaimana menjadi gimana

8. Raja kerajaan Majapahit mempumyai putera dan puteri kata putera dan puteri termasuk tidak baku, seharusnya …..

a. putera menjadi puttra b. puteri menjadi puttri

c. putera puteri menjadi putra dan putri d. puteri menjadi putri

9. Meriam Belina adalah artis Film sedang diwawancarai oleh pers. Ia menjelaskan problem pembuatan film komidi di Indonesia.

Kata-kata yang digaris-bawahi diatas tidak baku adalah : a. film

b. pers c. problem d. komidi

10. Deretan kata berikut tidak baku, kecuali ……. a. umat

b. ucus c. utang d. hutang

(8)

Kunci jawaban tes formatif I 1. B 2. A 3. D 4. D 5. B 6. B 7. B 8. C 9. D 10. C

(9)

Kunci jawaban latihan I 1. c 2. b 3. j 4. a 5. m 6. i 7. g 8. n 9. f 10. e

(10)

Umpan Balik

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif I yang terdapat di bagian akhir modul ini. Kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar, kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang baru saja anda pelajari.

Rumus tingkat penguasaan materi

Jumlah jawaban anda yang benar x 100% = 10

Arti tingkat penguasaan yang anda capai 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup

< 70 % = kurang

Apabila anda telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat melanjutkan mempelajari kegiatan belajar selanjutnya. Bagus, tetapi jika tingkat penguasaan materi anda kurang dari 80 %, anda harus mempelajari kembali materi kegiatan belajar 1 ini, khususnya pada bagian yang belum anda kuasai.

(11)

3.2. Kegiatan Belajar II 1. Tujuan pembelajaran

Setelah memepelajari materi ini peserta diklat diharapkan dapat : a. menggunakan kata yang bersinonim dalam berkomunikasi b. menggunakan pilihan kata dengan tepat sesuai dengan konteks

c. memanfaatkan sinonim kata/paraphrase untuk menghindari pengulangan mubazir dalam berbicara atau berkomunikasi.

2. Uraian materi

Memilih kata, bentuk kata, ungkapan yang tepat. a) pilihan kata

Diksi atau pilihan kata merupakan unsur penting dalam upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa.

Didalam bahasa Indonesia banyak kosa kata yang memiliki kemiripan/kesamaan, itu penggunaannya sering di variasikan secara bebas, sehingga sering menimbulkan kesalahan. Penggunaan kata-kata yang dipaksakan akan menimbulkan perubahan makna kalimat, bahkan merusak struktur kalimat, apabila tidak disesuaikan dengan makna atau maksud kalimat sebenarnya.

Contoh :

1. Kata perlombaan berarti persaingan untuk mendapatkan kualitas di atas yang lain

Contoh :Hari ini kakak mengikuti lomba (perlombaan) balap Sepeda

2. Kata pertandingan berarti adu kekuatan atau keterampilan antara dua orang atau lebih yang saling berhadapan. Contoh : SMK I Limboto menang dalam pertandingan

bulu tangkis kemarin.

3. Pemakaian kata tidak untuk mengingkari kata kerja, kata, sifat, kata keterangan.

(12)

4. Pemakaian kata bukan dipakai untuk mengingkari kata benda, kata ganti dan kata bilangan.

Contoh : Anak itu bukan adik saya b) bentuk kata

Dari segi bentuknya, kata dapat dibedakan atas 4 mcam yaitu :

1. kata dasar 2. kata turunan 3. kata ulang 4. kata majemuk

Pada Subkompetensi menulis telah dipelajari pilihan kata, bentuk kata, ungkapan yang tepat. Silakan buka kembali kegiatan belajar menulis (4.1).

Dalam kegiatan ini akan dibahas penggunaan pilihan kata, bentuk kata, ungkapan yang tepat dalam kegiatan berbicara/berkomunikasi. Bacalah teks Ceramah berikut ini dengan teliti.

Teks Ceramah Buku Semenjana

Halaman 71

TEKS CERAMAH

Assalamu’alaikum wr. Wb. Selamat siang, dan salam sejahtera.

Pada kesemapatan ini izinkanlah saya untuk menyampaikan materi ceramah dengan topic “Etika Bertamu”. Saya yakin tema-teman pernah berkenalan dengan orang lain. Caranya mungkin bervariasi. Namun, sekadar sebagai gambaran, saya akan mencoba untuk menyampaikan bagaimana kita seharusnya berkenalan.

(13)

Teman-temanku yang saya cintai, sebagai orang timur hendaknya kita tetap menjunjung tinggi etika dalam berkenalan. Untuk itu, sebaiknya kita memahami aturan-aturan umum yang disepakati masyarakat, meskipun penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi.

Ada orang yang beranggapan, jika seseorang memeperkenalkan diri, sebaiknya melalui perantara. Hal itu bisa saja dilakukan, tetapi tidak mutlak. Yang terpenting dalam perkenalan adalah kedua pihak menyebutkan namanya. Boleh juga sambil berjabat tangan. Selanjutnya mereka saling memberi tahu alamat, pekerjaan, dan sebagainya.

Dinegara Jepang, orang berkenalan atau berjumpa tidak berjabat tangan, tetapi berdiri sambil agak membungkuk dan tangan dalam sikap lurus (Penceramah memperagakan). Di India atau Negara-negara yang menganut tradisi Hindu-Budha, jika bertemu orang,masing-masing mengatupkan tangan menaruhnya di dada.

Di beberapa daerah di Indonesia, tradisi berkenalan dan berjumpa berbeda-beda. Di daerah Jawa Barat, ada kebiasaan bersalaman dengan mengatupkan tangan dan menyentuh ujung jari masing-masing, lalau menarik tangan yang berkatup ke arah hidung. Di kalangan masyarakat Jawa, ada kebiasaan menaruh tangan kanan di dada setelah berjabat tangan. Selain itu, ada juga kebiasaan saling mencium jika bertemu dengan keluarga.

Teman-temanku yang saya cintai, itulah beberapa gambaran tentang etika berkenalan atau berjumpa. Kita bias saja meniru cara-cara seperti itu atau mengikuti tradisi yang lazim. Ada peribahasa, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Sebaiknya, kita harus pandai menyesuaikan diri sesuai dengan tradisi di mana kita berada.

(14)

c) Ungkapan

Ungkapan atau Idiom adalah dua kata atau lebih yang membentuk arti baru, tetapi arti itu sudah jauh bergeser dari kata asal.

No. Ungkapan Arti

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Buah tangan Panjang tangan Bunga desa Masih hijau Buah bibir

Hati yang mendua Angkat topi Banting stir Campur tangan Kelihatan belangnya Oleh-oleh Pencuri Gadis cantik Belum pengalaman Bahan pembicaraan Bimbang/ragu Menyatakan hormat Mengubah haluan

Mencampuri urusan orang lain Tampak keburukannya

Latihan

1. Bacalah teks berikut dengan seksama, lalu tentukan bentuk kata, pilihan kata, dan ungkapan yang tepat.

Teks Bacaan Pistol Perdamaian (Semenjana halalaman 79)

PISTOL PERDAMAIAN

Ayah memberitahu bahwa sudah sampai waktunya membuka-buka peti kakek membagi warisan. Ada satu peti penuh berisi senjata seperti keris, cundrik, ujung tombak, dan sebagainya.

Saya segera menyiapkan tempat. Maksud saya senjata-senjata itu dapat sebagai hiasan jika ditaruh dengan baik ditembok. Tapi istri saya keberatan untuk menaruh senjata di kamar tidur, kamar tamu, kamar makan, dan ruang keluarga.

(15)

Di kamar tidur, katanya ia takut kalau saya tiba-tiba bangun dan membawa senjata itu. Tentu saja ia enggan menyebutkan bahwa saya tiba-tiba terbangun dan membabat istri. Di kamar tamu, katanya tidak baik orang tahu kalau kami menyimpan senjata. Di kamar makan, katanya tidak enak makan sambil membayangkan peperangan. Di ruang keluarga, katanya tidak baik untuk pendidikan anak-anak, karena anak-anak tidak boleh tumbuh dengan budaya kekerasan. Alasan saya, bahwa di teve juga banyak ditayangkan budaya kekerasan, ditolak oleh istri saya, karena senjata-senjata itu terlalu konkret.

Dengan kala lain, istri saya takut senjata. Alasan bahwa saya sudah cukup umur untuk memiliki senjata, karena saya sudah dituakan masyarakat dan diangkat menjadi ketua RW, juga ditolaknya dengan dalih saya tidak boleh berubah, sebab senjata tajam tidak termasuk dalam perjanjian perkawinan.

2. Sempurnakanlah kalimat-kalimat dibawah ini dengan ungkapan yang sesuai. a. Gadis yang bernama Winda itu adalah …………daging dari Bapak Ahmad b. ………Burung yang anda dengar, sebaiknya di abaikan saja karena belum

tentu benar

c. Pak Didin bekerja banting … untuk menghidupi keluarganya 3. Carilah arti kata-kata dibawah ini :

1. Kebijakan 2. Kebijaksanaan 3. Intensif 4. Insentif

C. Rangkuman

1. Diksi atau pilihan kata merupakan unsur penting dalam upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam suatu tututran bahasa.

2. Bentuk kata

Dari segi bentuknya, kata-kata dapat dibedakan atas 4 macam yaitu : 1. kata dasar

2. kata turunan 3. kata ulang

(16)

4. kata majemuk 3. Ungkapan

Ungkapan atau Idiom adalah dua kata atau lebih yang membentuk arti baru, tetapi arti itu sudah jauh bergeser dari arti asalnya.

D. Tes Formatif

1. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata-kata bersinonim berikut ini : a. melihat dan menatap

b. memerlukan dan membutuhkan

2. Buatlah sebuah paragraf dengan menggunakan kata-kata berikut ini : a. rumah

b. perumahan c. rumah-rumahan d. rumah makan

3. Tentukan makna ungkapan berikut ini. a. angkat topi

b. naik daun c. panjang tangan d. buah bibir

(17)

Kunci jawaban tes formatif II

1. a - Saya senang melihat orang-orang yang berpakaian rapi

- Setisp mslsm, sebelum tidur saya selalu menatap langit-langit rumah b - memerlukan = setiap pekerjaan berat memerlukan kesabaran untuk

menyelesaikannya

- membutuhkan = dalam kehidupan bermasyarakat manusia saling membutuhkan satu sama lainnya.

2. a. Rumah pak Didin sangat besar di jalan mongisidi Makassar b. Saya bersama kakak tinggal di perumahan elit di Jakarta c. Anak-anak sedang asyik main rumah-rumahan di ruang depan d. Kemarin saya makan di rumah makan padang

3. a. menyatakan hormat b. sedang tenar/populer c. pencuri

d. bahan pembicaraan

4. a. Saya angkat topi atas keberhasilanmu mersaih sarjana b. Penyanyi Dewi Sandra sedang naik daun saat ini c. Anak itu suka panjang tangan

d. Saat ini hasil pemilihan presiden sedang menjadi buah bibir dalam masyarakat

(18)

Umpan Balik

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif II yang terdapat di bagian akhir modul ini. Kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar, kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang baru saja anda pelajari.

Rumus tingkat penguasaan materi

Jumlah jawaban anda yang benar x 100% = 10

Arti tingkat penguasaan yang anda capai 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup

< 70 % = kurang

Apabila anda telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat melanjutkan mempelajari kegiatan belajar selanjutnya. Bagus, tetapi jika tingkat penguasaan materi anda kurang dari 80 %, anda harus mempelajari kembali materi kegiatan belajar 1 ini, khususnya pada bagian yang belum anda kuasai.

3.3. Kegiatan Belajar 3 a. Tujuan Pembelajaran

Setelah seslesai memepelajari modul ini, peserta diklat diharapkan dapat (a) Menggunakan konsep dan pola intonasi, tekanan, nada, irama, daan

jeda dalam kalimat;

(b) Membedakan pola tekanan, nada, irama, dan jeda yang lazim dan tidak lazim;

(19)

b. Uraian Materi

Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancaar, bernalar, dan wajar.

Manusia adalah mahluk social yang selalu hidup berkelompok, mulai dari kelompok kecil misalnya dalam keluarga sampai kelompok yang besar misalnya dalam organisasi social.

Dalam kelompok tersebut manusia berinteraksi satu dengan yang lainnya. Interaksi antar manusia itu dapat didukung oleh alat komunikasi yang dipakai bersama, yakni bahasa.

Di mana ada kelompok manusia, di situ pasti ada bahasa. Kenyataan ini berlaku baik pada masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.

Jelaslah nahwa dalam kehidupan masyarakat diperlukan keterampilan berkomunikasi, baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulisan. Komunikasi lisan sering terjadi dalam kehidupan manusia secara langsung, misalnya percakapan dalam lingkungan keluarga, percakapan melalui telepon, dalam seminar, pidato, dan sebagainya.

Dalam komunikasi lisan, terutama dalam berbicara, kadang kala terjadi seseorang mengucapkan kalimat tidak jelas, tidak lancer, tidak bernalar atau tidak wajar, atau tidak sesuai dengan intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda sehingga makna kalimat tidak sesuai dengan makna konteksnya. Bila kalimat itu diucapkan dengan tekanan, intonasi, nada, irama, dan jeda yang berbeda akan menimbulkan makna yang berbeda pula.

Perhatikan contoh-contoh kalimat dibawah ini ! 4. Kucing makan tikus mati di dapur 5. Ayah ibu Ani pergi ke pasar 6. Perlu bantuan

7. Kuda Ani makan rumput

Keempat contoh kalimat di atas, bila diucapkan dengan intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda yang berbeda, maka akan menghasilkan makna kalimat yang berbeda pula.

(20)

Contoh kalimat 1

(a) Kucing/makan tikus/mati/di dapur. (b) Kucing makan/tikus mati/di dapur. (c) Kucing/makan tikus mati/di dapur. (d) Kucing makan tikus/mati/di dapur. (e) Kucing makan tikus mati di dapur ?

Contoh kalimat 2

(a) Ayah ibu Ani/pergi ke pasar (b) Ayah/ibu Ani/pergi ke pasar (c) Ayah/ibu/Ani/pergi ke pasar (d) Ayah ibu/Ani/pergi ke pasar (e) Ayah ibu Ani pergi ke pasar

Contoh kalimat 3 (a) Perlu bantuan ? (b) Perlu ban, Tuan ?

Contoh kalimat 4

(a) Kuda Ani makan rumput

(b) Kuda/Ani makan rumput (kalimat tidak wajar) (c) Kuda Ani makan rumput ?

Dari contoh-contoh kalimat di atas jelaslah bahwa bila kita menginginkan kalimat yang jelas, lancer, bernalar, dan wajar, kita harus dapat membedakan intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda, sesuai dengan isi kalimat agar kita dapat mengetahui isi kalimat yang sesungguhnya.

C. Latihan

Simaklah dengan cermat pembacaan naskah pembukaan UUD 1945 yang dibcakan oleh salah seorang teman Anda. Perhatikan intonasi, tekanan, nada,

(21)

irama, dan jeda yang sesuai dengan naskah tersebut. Berilah komentar tentang intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda yang tidak tepat!.

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945

PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya kekemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat senytausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang lemindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan, Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam suatu permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(22)

2. Buatlah dua buah contoh kalimat dengan menggunakan intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda yang berbeda sehingga kalimat tersebut mempunyai makna yang berbeda pula.

D. Rangkuman

Manusia dalam hidup berkelompok memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi tulisan. Komunikasi lisan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari secara langsung, sedangkan komunikasi tulisan digunakan secara tidak langsung.

Untuk mengetahui makna kalimat yang di ucapkan oleh seseorang maka kita perlu memgetahui intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda yang tepat yang digunakan dalam kalimat sehingga kita dapat mengetahui isi kalimat yang sesungguhnya.

E. Tes Formatif

1. Manakah kalimat di bawah ini yang mengandung makna “Ibu di Ani sakit perut”..

A. Ibu/Ani/sakit/perut B. Ibu Ani/sakit perut C. Ibu/Ani sakit perut D. Ibu Ani sakit perut ?

2. Saya yakin Saudara-Saudara ingin sukses dalam bergaul, ya, bukan ? A. Saudara-saudara Manakah kata dalam kalimat diatas yang di B. Saya yakin ucapkan dengan intonasi yang menurun ? C. Ingin sukses

(23)

3. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan per-kemanusiaan dan per-keadilan.

Manakah kata-kata yang penekanannya lebih diutamakan dalam alinea pertama pembukaan UUD 1945, di atas ?

A. Ialah, segala, bangsa, dihapuskan

B. Sesungguhnya, kemerdekaan, dihapuskan C. Bahwa, hak, maka, harus, peri

D. Kemerdekaan, penjajahan, dunia, kemanusiaan

4. Ia membeli buku sejarah baru (maksudnya membeli buku sejarah yang baru). Tentukan yang manakah pelajaran yang benar yang sesuai dengan soal diatas ?

A. Ia/membeli buku sejarah baru B. Ia membeli buku/sejarah baru C. Ia membeli buku/sejarah baru D. Ia membeli buku sejarah/baru

5. Yang manakah dari kalimat berikut yang bermakna ia seorang pedagang yang berjenis kelamin wanita.

A. Ia adalah seorang pedagang/wanita B. Ia adalah/seorang pedagang wanita C. Ia adalah seorang/pedagang wanita D. Ia/adalah seorang pedagang wanita

F. Umpan Balik

Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 3 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Kemudian hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui ringkat penguasaan materi yang baru saja Anda pelajari.

(24)

Rumus :

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100%

5

Arti tingkat penguasaan yang anda capai 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup

< 70 % = kurang

Apabila anda telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat melanjutkan mempelajari modul berikutnya. Bagus! Tetapi jika tingkat penguasaan materi anda kurang dari 80 %, anda harus mempelajari kembali materi kegiatan belajar 3 ini, khususnya pada bagian yang belum anda kuasai.

(25)

3.4. KEGIATAN BELAJAR 4 A. Tujuan Pemelajaran

Setelah memelajari modul ini, peserta diklat diharapkan dapat:

1) Menyebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat yaitu : - Kaidah bahasa

- Nalar

- Ketersampaian pesan, disertai contoh

2) Mengidentifikasi kalaimat yang tidak komunikatif tetapi cermat 3) Berbicara secara santun dengan menggunakan kalimat yang

komunikatif dan cermat B. Uraian Materi

Memilih dan menggunakan kalimat yang baik, tepat dan santun. Tiga hal yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat yaitu : 1) Kaidah bahasa

2) Nalar

3) Ketersampingan pesan

Kaidah menurut KBBI adalah rumusan, azas-azas yang menjadi hokum, aturan yang tentu, patokan, dalil (dalam matematika).

Berbicara tentang kaidah bahasanya tentu kita tidak terlepas dari masalah baku dan non baku juga bahasa yang baik dan benar. Kebakuan suatu kata sudah menunjukan masalah benar. Pengertian benar pada suatu kata atau suatu kalimat adalah pandangan yang diarahkan dari segi kaiadah bahasa. Sebuah kalaimat atau sebuah pembentukan dianggap benar apabila bentuk itu mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku. Di bawah ini akan dipaparkan sebuah contoh.

Kuda Makan Rumput

Kalimat ini benar karena memenuhi kaidah sebuah kalimat secara struktur, yaitu ada subjek (kuda), ada predikat (makan), dan ada objek (rumput). Kalimat itu juga memenuhi kaidah sebuah kalimat, yaitu mendukung sebuah informasi yang dapat dimengerti oleh pembaca lain halnya dengan kalimat dibawah ini.

(26)

Kalimat ini benar menurut struktur karena ada subjek (rumput), ada predikat (makan),dan ada objek (kuda). Akan tetapi dari segi makna, kalimat ini tidak benar karena tidak mendukung makna yang baik.

Sebuah bentuk kata dikatakan benar kalau memperhatikan proses pembentukan yang benar menurut kaidah yang berlaku.

Pengertian “baik” pada suatu kata atau kalimat adalah pandangan yang diarahkan dari pilihan kata (diksi).

Sebagai simpulan: Bahasa yang benar adalah bahasa yang mengandung kaidah yang benar, sedangkan yang dimaksud dengan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat yang sesuai dengan situasi pemakaiannya.

Nalar

Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia yang digunakan untuk menghubungkan kata atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Apabila gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan tersebut salah, keliru, atau cacat, disebut salah nalar.

Salah nalar ini disebabkan oleh ketidak tepatan orang mengikuti tata cara pikiran, orang lain. Apabila kita perhatikan beberapa kalimat dalam bahasa Indonesia secara cermat, kadang-kadang kita temukan beberapa pernyataan yang tidak masuk akal.

Pernyataan yang salah nalar ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain: Kaidah bahasa Indonesia yang belum dipahami oleh masyarakat luas sihingga dalam percakapan sehari-hari mudah dipengaruhi.

(a) Pengaruh bahasa asing dan daerah

(b) Pola kalimat percapakan yang telah ada ditengah masyarakat, sekalipun salah namun tetap digunakan.

Ketersampingan Pesan

Bahasa sebagai alat komunikasi akan bermanfaat apabila penutur bahasa terampil berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.

(27)

(1) Pengirim : Orang yang menyampaikan pesan (2) Pesan : Isi pembicaraan

(3) Penerima : Orang yang menerima pesan (4) Media : Bahasa lisan

(5) Sarana : Waktu, tempat, suasana, peralatan yang digunakan dalam menyampaikan pesan

(6) Intonasi : Searah, dua arah, atau multi arah (7) Pemahaman : Ada saling pengertian

C. Latihan

Untuk lebih memahami ketersampaian pesan, nalar, dan kaidah bahasa. Secara labih khusus mengidentifikasi kalimat yang santun dan yang tidak santun, komunikatif dan tidak kominikatif. Marilah kita bersama-sama membaca dialog berikut ini:

MEMILIH SEKOLAH

Dalam sebuah percakapan anatara dua remaja diangkuatan kota, tentang sebuah Sekolah Menengah Kejuruan. Mereka adalah Mita dan Andi yang optimis diterima di sekolah pilihan.

Mita : Andi, mari duduklah disini!

Andi : Buset! pagi ini wajahmu sangat ceria …..

Mita : Tentu dong! Aku kan diterima di SMK 1, itu lho yang magangnya nanti di restaurant Gede!

Andi : Dancuk! Berarti jurusan yang kau pilih adalah Tata Boga. Sementara aku memilih Akomodasi Perhotelan namun tidak diterima, Akhirnya justru namaku lolos di SMK 2, jurusan Usaha Jasa Pariwisata.

Mita : Oh, SMK yang rumpunnya Bisnis dan Manajemen?

Hebat bener Andi! Pasti Biro Perjalanan Ayahmu maju ditangan putra kebanggaan direktur utamanya.

(28)

Andi : Hal itu yang mendorongku untuk melirik UJP, walau pilihan pertamaku dulu di SMK 1

Mita : Gile cing! Akupun kagum dengan karyawan karyawati di Biro Travel Ayahmu. Berbahasa santun, lancer, simpatik dan menarik. Kalau aku ingin seperti Rudi koki. Muncul di TV, magang di restaurant gede. Luar biasakan Ndi! Sekarang aja urusan dapur dirumah aku yang terjun. Ibuku tinggal menikmati masakanku.

Andi : Mudah-mudahan cita-cita kita berhasil ya … Mita : Iya, hebat ya sekolah di es-em-ka!

Stop-stop pak! Aduh kelewatan dikit! Aku duluan ya Ndi! Ini ongkosnya pak!

Andi : Sampai jumpa!

Pengertian bahasa yang komunikatif yaitu pesan yang diemban pembicara kepada pendengar dapat diterima dengan baik.

Kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat yaitu kalimat yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia baku sehingga tidak dapat dimengerti secara tepat oleh lawan bicara. Sedangkan kalimat yang santun tetapi komunikatif dan cermat yaitu kalimat yang dapat dipahami oleh lawan berbicara tetapi juga mengikuti ragam bahasa Indonesia baku. Perhatikan kembali contoh dialog yang telah dikemukakan.

D. Rangkuman

Syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat yaitu, 1) (a) Kaidah bahasa

(b) Nalar

(c) Ketersampingan pesan

2) Mengidentifikasi kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat

3) Berbicara santun dengan menggunakan kalimat yang komunikatif dan cermat.

(29)

E. Tes Formatif 2

1. Kaidah bahasa dari kalimat dibawah ini sudah tepat kecuali…… (a) Sultan Hasanudin digelari Ayam Jantan dari Timur

(b) Sutiyoso diangkat menjadi gubernur beberapa tahun yang lalu (c) Negara Indonesia berlandasan hokum

(d) hal-hal penting harus digarisbawahi 2. Kalimat yang salah nalar terdapat pada……

(a) Pendidikan Pancasila wajib diikuti setiap peserta diklat (b) Ibu-ibu yang membeli ayam harus diikat kakinya

(c) Ujian Akhir Nasional diadakan untuk mengukur kemampuan peserta diklat

(d) Pemerintah berusaha memenuhi tuntutan rakyat.

3. Contoh kalimat dibawah ini tidak komunikatif tetapi cermat…… (a) Ibu, berapakah harga seikat sayur kangkung yang dijajakan ini? (b) Mengapa harga kertas sekarang mahal?

(c) Bunga bank saat ini tinggi sekali (d) Ibu sedang memasak beras.

4. Kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat di bawah ini adalah (a) Siswa yang dilarang masuk ke dalam ruangan ini

(b) Ani memetik bunga di taman (c) Apakah Ibu akan kepasar pagi ini? 5. kalimat yang salah nalar di bawah ini adalah

(d) Saya mengerjakan soal bahasa Indonesia

(a) Proklamasi kemerdekaan ke-59 Indonesia jatuh pada hari Senin (b) Siswa dilarang memasuki ruangan guru yang tidak berkepentingan (c) Selamat dating jemaah calon haji

(30)

F. Umpan Balik

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 4 yang terdapat dibagian akhir modul ini. Kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar, kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang baru saja anda pelajari.

Rumus :

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100%

5

Arti tingkat penguasaan yang anda capai 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup

< 70 % = kurang

Apabila anda telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat melanjutkan mempelajari modul berikutnya. Bagus! Tetapi jika tingkat penguasaan materi anda kurang dari 80 %, anda harus mempelajari kembali materi kegiatan belajar 4 ini khususnya bagian yang belum anda kuasai.

(31)

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1 1. B 2. D 3. C 4. D 5. A

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 2

1. D

2. B

3. A

4. C

(32)

DAFTAR PUSTAKA

- Finoza, Lamudin, 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia.

- Finoza, Lamudin, 2004. Kemahiran Berbahasa Indonesia menuju peringkat Semenjana, Jakarta : Dwadasa

- Pusat Bahasa, 2004. Pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, Jakarta

- Sugondo, Dendy, 2003. Buku praktis Bahasa Indonesia 2, Jakarta Pusat Bahasa

Arifin, Zaenal E, S. Amran Tasai. 1991. Cermat Berbahasa Indonesia .Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Departemen Pendidikandan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 1995. Tiga Undang-Undang Dasar. Jakarta : Pusat Ghalia Indonesia

Tarigan, Djago, dkk. 1997/1998 Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

(33)

GLOSARIUM

Nalar : Pertimbangan tentang baik buruk

Wajar : Menurut keadaan yang ada

Intonasi : Lagu kalimat

Nada : Bunyi yang tertentu tinggi rendahnya

Irama : Ukuran waktu atau tempo

Dialog : Percakapan antara dua tokoh atau lebih

Cermat : Teliti atau saksama

Interaksi : Hal saling mempengaruhi

Komunikasi : Pengiriman dan penerimaan antara dua orang atau lebih

Tradisional : Sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang

Referensi

Dokumen terkait

Kegelisahan dan kekhawatiran orang tua tentang merosotnya karakter anak khususnya dalam hal sopan santun akhir-akhir sudah pada fase memprihatinkan. Hilangnya sopan santun anak

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan umum yaitu terdapat pengaruh positif kepemimpinan transformasional dan

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan hidayah dan rahmatNya Kegiatan pengabdian Kepada Masyarakat yang berjudul ”Penyuluhan Komunikasi pada

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Strata Satu

Air pemadam kebakaran yang terkontaminasi harus dibuang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.. Tindakan

Pada percobaan ini, proliferasi dan regenerasi tunas pisang secara in vitro selama 10 bulan pada media MS dengan penambahan BAP, TDZ, dan IAA dengan jumlah

9 Sayadapatmenjelaskanalasanpelaksanaankegi atan/aktivitas yang dilakukan, baik yang sesuaimaupun yang berbedadenganrencana, terkaitkeberhasilanpembelajaran,.. 10

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk