• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI SMART ELECTION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI SMART ELECTION"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI SMART ELECTION UNTUK MENDUKUNG

TERWUJUDNYA E-DEMOCRACY DI INDONESIA BERBASIS

SHORT MESSAGE SERVICE GATEWAY

Nugroho Setiawan

1)

, Armadyah Amborowati

2)

,

1,2)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : nugroho.se@students.amikom.ac.id 1), armadyah.a @amikom.ac.id2)

Abstract – Indonesia is a country that adheres to democratic political system. Today, public awareness for democracy was already good, this is evidenced by the amount of public enthusiasm in following the General Election a few months ago as the Presidential Election , Local elections, and Legislative Elections,.

Smart Election is an electronic voting software designed to support the implementation of the electoral process, with this software , the organization of the elections are expected to more accurate, reliable, and timely, as well as minimize fraud in the field.

Hopefully with this application, media pioneer to support the E-Democracy program to improve the crucial functions of the democratic process, on election.

Keywords - Smart Election, E-Democracy, SMS, Election, Web

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang menganut sistem politik demokrasi. Dewasa ini, kesadaran masyarakat untuk berdemokrasi pun sudah baik.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan, partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 mencapai 75,11 persen. Dengan angka partisipasi itu, 24,89 persen pemilih tak menggunakan hak pilihnya [1].

Hal tersebut disinyalir ada beberapa alasan yaitu kekecewaan masyarakat pada elit politik karena banyaknya korupsi, kebosanan pemilu, dan tidak adanya perubahan yang signifikan atas nasib masyarakat [2].

Dengan bantuan teknologi informasi, kita bisa meminimalkan indikasi yang sudah diatas, dengan cara membuat inovasi sistem pemilu di Indonesia dari sistem konvensional ke sistem elektronik.

Banyak keuntungan yang bisa didapatkan bila sistem pemilu menggunakan sistem elektronik, yaitu hemat biaya, transparan, hasil akurat, dan hemat waktu.

Salah satu produk teknologi informasi yang populer di kalangan masyarakat perkotaan maupun pedesaan adalah Short Message Service (SMS). Di latar belakangi oleh hal tersebut, penulis tergugah untuk membuat penelitian dengan judul “Perancangan Aplikasi Smart Election untuk Mendukung Terwujudnya E-Democracy di Indonesia

1.2. Rumusan Masalah

Setelah memahami latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun sistem aplikasi Smart Election untuk Mendukung Terwujudnya E-Democracy di Indonesia Berbasis Short Message Service Gateway? 2. Bagaimana membangun media penyebaran informasi

elektronik untuk masyarakat guna mendukung program E-Democracy berbasis SMS ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk membangun Aplikasi Smart Election untuk Mendukung Terwujudnya E-Democracy di Indonesia Berbasis Short Message Service Gateway.

2. Untuk merancang media informasi elektronik untuk masyarakat guna mendukung program E-Democracy berbasis SMS.

3. Meningkatkan efisiensi dari segi biaya, waktu, hasil dan transparasi dari penyelenggaraan pemilu.

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk menyusun laporan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data 2. Analisis Data

3. Perancangan dan Desain Sistem

4. Pembuatan Baris Kode/Coding Program 5. Testing dan Maintenance

1.5 Tinjauan Pustaka

Tabel 1. Tinjauan Pustaka

Judul Peneliti Hasil Perbedaan Penerapan Sistem E-voting pada Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia Nidya Neyman dkk Simulasi sistem e-voting pemilihan kepala daerah Sistem pemilihan umum yang dilengkapi dengan broadcast sms, dan grafik

(2)

Lanjutan Tabel 1. Tinjauan Pustaka Aplikasi Elektronik Voting Himpunan Mahasiswa Komputer Dan Sistem Informasi . Feby Yufita Membangun E-Voting membantu kegiatan Pemira Himakomsi. Sistem voting elektronik yang bisa diterapkan di lingkup yang lebih luas. Rancangan Aplikasi Polling SMS Pemilihan Ketua PEMA Berbasis Web Widya Tri Astuti Merancang sebuah website yang dilengkapi sistem polling Sistem voting elektronik yang dilengkapi dengan sistem broadcast dan grafik 1.6 Landasan Teori 1.6.1 Pengertian E-Democracy

E-demokrasi adalah penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memfasilitasi dan meningkatkan struktur dan proses demokrasi.

E-demokrasi sendiri bertujuan untuk meningkatkan struktur dan proses sistem demokrasi suatu negara melalui media elektronik [3].

1.6.2 E-Voting merupakan Perwujudan E-Democracy E-Voting (Electronic Voting) adalah proses pemilihan umum yang memungkinkan pemilih untuk mencatatkan pilihannya yang bersifat rahasia secara elektronik yang teramankan [4].

Sebuah sistem e-voting dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang memanfaatkan perangkat elektronik dan mengolah data informasi digital untuk melakukan pemrosesan surat suara elektronik, memberikan suara, menghitung perolehan suara, menayangkan perolehan suara, dan memelihara dan menghasilkan jejak audit. 1.6.3 Peluang dan Tantangan E-Voting

Pertimbangan utama terhadap penerapan e-voting adalah akurasi dan kecepatan. Oleh karena itu, adopsi e-voting sangat tepat dilaksanakan untuk negara kepulauan seperti di Indonesia karena hal ini akan sangat menghemat waktu dan biaya [5].

Electronic election system tidak bisa terlepas dari pentingnya kerahasiaan dan keamanan. Artinya, jika kerahasiaan dan keamanan terpenuhi, maka e-voting sangatlah tepat untuk digunakan.

1.6.4 Pengembangan Model Air Terjun (Waterfall) Fungsi utama dari model proses perspektif pengembangan sistem adalah membenarkan sebuah proses dari pengembangan sistem, agar hasil dari pengembangan sesuai dengan yang diharapkan.

Syarat pengembangan sistem dengan model waterfall membutuhkan beberapa saat hingga spesifikasi kebutuhan untuk suatu permasalahan dapat dipahami dengan baik-saat pekerjaan mengalir secara linier dari komunikasi hingga ke penyerahan sistem perangkat lunak ke pengguna [6].

Gambar 1. Waterfall Model

Tahapan pengembangan menggunakan model waterfall meliputi : tahap analisa (analysis), perancangan (design), penulisan baris kode (coding), uji coba (testing) dan pemeliharaan (maintenance).

2. Pembahasan 2.1 Analisis SWOT

Tabel 2. Hasil Analisis

Strength Weakness

1. Dengan adanya sistem pemilu elektronik, akan mempercepat perhitungan suara. 2. Menghemat biaya dari

pencetakan kertas suara. 3. Menghemat biaya pengiriman kertas suara. 4. Kerahasiaan lebih terjamin 5. Kenyamanan pemilih meningkat

1. Perangkat Keras yang tidak bekerja secara optimal 2. Investasi pengadaan dan perawatan perangkat 3. Ketergantungan dan kurangnya kontrol terhadap vendor dan teknologi yang digunakan. 4. Kepercayaan masyarakat kurang Inte rna l

(3)

Lanjutan Tabel 2. Hasil Analisis Opportunity Threat 1. Membuka peluang industri nasional. 2. Terpenuhinya landasan hukum mengenai adanya pemilu elektronik. 3. Pemerintah mendukung adanya sistem pemilu elektronik.

1. Serangan pada sistem keamanan pemilu elektronik.

2. Kecurangan oleh pihak tertentu untuk manipulasi suara.

Berikut diatas adalah hasil analisis SWOT setelah melakukan studi pustaka dan kooperatif bilamana pemilu yang sekarang sedang berlangsung diganti dengan sistem yang diusulkan, agar dapat memaksimalkan Strengths (Kekuatan), dan Opportunities (peluang), namun secara bersamaan dapat meminimalkan Weakness (kelemahan) dan Threat (ancaman).

2.2 Analisis Kebutuhan

2.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional a. Administrator

1. Sistem dapat melakukan entri dan manipulasi data yang berhubungan calon kandidat yang akan dipilih sebagai berikut :

a. Admin dapat membuat, melihat, mengubah data informasi yang berhubungan data kandidat. b. Admin dapat menghapus data kandidat. c. Admin dapat melihat hasil perhitungan.

2. Sistem dapat menerima dan melakukan perhitungan otomatis suara calon kandidat yang sudah terdaftar. 3. Sistem dapat menampilkan laporan hasil

perhitungan kandidat.

a. Admin dapat melihat dan mencetak hasil perhitungan dalam bentuk tampilan datar. b. Admin dapat melihat hasil perhitungan dalam

bentuk grafik.

c. Admin dapat menampilkan hasil akhir berdasarkan kode kandidat.

d. Admin dapat mencetak hasil perhitungan dapam bentuk PDF.

4. Sistem mempunyai fasilitas SMS.

a. Admin dapat mengirim SMS ke nomer Handphone personal bebas.

b. Admin dapat mengirim SMS ke grup yang sudah terdaftar ke dalam sistem.

c. Admin dapat melihat, menghapus sms yang ke kotak masuk, kotak keluar dan pesan terkirim. 5. Sistem dapat melakukan entri data buku telepon

a. Admin dapat menambah kontak, melihat kontak, mengedit data dan menghapus kontak

b. Admin dapat menghapus data kontak

c. Admin dapat menambah, melihat dan mengedit grup dari grup kontak telepon

b. Petugas Penyelenggara Pemilu

1. Sistem dapat menampilkan laporan hasil perhitungan kandidat.

a. Petugas dapat melihat hasil perhitungan dalam bentuk tampilan datar.

b. Petugas dapat melihat hasil perhitungan dalam bentuk grafik.

c. Petugas dapat menampilkan hasil akhir berdasarkan kode kandidat.

d. Petugas dapat mencetak hasil perhitungan dapam bentu PDF.

2. Sistem mempunyai fasilitas SMS

a. Petugas dapat mengirim SMS ke nomer Handphone personal.

b. Petugas dapat mengirim SMS ke grup yang sudah terdaftar ke dalam sistem.

c. Petugas dapat melihat sms yang ke kotak masuk, kotak keluar dan pesan terkirim.

3. Sistem dapat melakukan entri data buku telepon a. Petugas dapat menambah kontak, melihat

kontak, mengedit data dan menghapus kontak b. Petugas dapat menghapus data kontak

c. Petugas dapat menambah, melihat dan mengedit grup dari grup kontak telepon

c. Pemilih

a. Pemilih dapat memberikan suaranya lewat handphone yang disediakan di TPS.

2.2.2 Analisis Kebutuhan Non-Fugsional a. Keamanan

1. Sistem aplikasi dan database dilengkapi dengan password, sehingga integritas data terjamin.

2. Memiliki 2 macam hak akses level b. Informasi

1. Apabila password salah maka akan muncul warning system

2. Dapat menampilkan informasi hasil perhitungan c. Kinerja

1. Adanya Session yang memungkinkan user yang sudah logout tidak bisa dibuka lagi dengan mengotak-atik history URL.

E

ks

ter

na

(4)

d. Operasional

1. Digunakan pada sistem operasi windows XP atau spesifikasi diatasnya.

2. Kebutuhan minimal prosesor Pentium 4 1.5 GHz 3. Kebutuhan minimal RAM 256 MB

4. Minimal Harddisk 80GB 2.3 Perancangan Aplikasi 2.3.1 Pemodelan Proses 2.3.1.1 Flowchart Program

Gambar 1. Flowchart Program 2.3.1.2 Data Flow Diagram (DFD)

Gambar 2. DFD Level 0

Gambar 3. DFD Level 1 2.3.2 Pemodelan Data

2.3.2.1 Enitiy Relational Diagram (ERD)

(5)

2.3.2.2 Relasi Antar Tabel

Gambar 5. Relasi Antar Tabel 2.4 Implementasi Aplikasi

2.4.1 Halaman Depan

Berikut ini adalah halaman depan dari sistem yang dibuat, halaman ini dibuat dengan tujuan memudahkan user dalam menggunakan dan mengelola sistem.

Gambar 6. Halaman Depan 2.4.2 Halaman Buat SMS

Form create SMS berfungsi untuk mengirimkan SMS kepada pihak yang terkait dengan proses penyelenggaraan pemilu.

Gambar 7. Buat SMS

2.4.3 Halaman Lihat User

Halaman user difungsikan untuk melihat siapa saja user yang dapat menggunakan sitem, halaman ini hanya bisa dilihat ketika pengguna login sebagai admin.

Gambar 8. Lihat User 2.4.4 Halaman Lihat Kandidat

Form Tampil Kandidat merupakan halaman untuk menampilkan ringkasan identitas dari calon kandidat. Dalam halaman ini disediakan juga fasilitas cetak PDF yang berfungsi halaman ini bisa di eksport ke format pdf bilamana diperlukan. Hanya administrator yang bisa menambah kandidat yang akan dipilih.

Gambar 9. Lihat Kandidat

2.4.5 Halaman Detail Kandidat

Form detail kandidat ini merupakan kelanjutan dari form tampil kandidat yang mana menampilkan lebih detail data dari calon kandidat. Dalam halaman ini yang ditampilkan adalah detail identitas dari calon kandidat yang dilengkapi dengan riwayat pendidikan dan pengalaman kerja dari kandidat.

Hanya yang login sebagai administator yang bisa meambah riwayat pekerjaan administrator pada halaman ini.

(6)

2.4.6 Halaman Nomor Sistem

Fungsi dari form ini adalah untuk menampilkan nomor handphone yang nantinya akan digunakan untukmelakukan voting/pemungutan suara.

Gambar 11. Nomor Sistem 2.4.7 Halaman Hasil Perhitungan

Form Hasil perhitungan memungkinkan untuk melihat perolehan hasil suara tiap tiap calon kandidat.

Gambar 12. Hasil Perhitungan 2.4.8 Halaman Lihat Grafik Perolehan Suara

Pada gambar diatas merupakan tampilan perolehan suara yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Halaman ini ditampilkan ketika proses pemilihan berlangsung. Halaman autoreload tiap 5 menit, hal ini dilakukan agar tetap menjaga kerahasiaan pemilih.

Gambar 13. Grafik Hasil Perhitungan 3. Kesimpulan

1. Berhasil dibuatnya aplikasi berbasis web Smart Election yang berbasis SMS Gateway yang berguna untuk menambah keefisienan, transparasi dan akuntabilitas dari proses penyelenggaraan pemilu.

2. Aplikasi Smart Election mampu melakukan pengelolaan data yang berkaitan dengan pemilihan umum yaitu data kandidat calon yang akan dipilih. 3. Aplikasi Smart Election mampu mengelola

perpesanan, mulai dari mengelola kotak masuk (inbox), kotak keluar(sent items), kirim sms personal dan kirim sms grup.

4. Aplikasi Smart Election mampu menampilkan hasil perhitungan akhir dalam bentuk grafik.

5. Aplikasi Smart Election mampu melakkukan eksport data berupa dokumen PDF.

Daftar Pustaka

[1] Aritonang, Deytri Robekka. 2014. KPU: Partisipasi Pemilih di Pemilu Legislatif 2014 Capai 75,11 Persen.http://nasional.kompas.com/read/2014/05/10 /0211249/KPU.Partisipasi.Pemilih.di.Pemilu.Legisl

atif.2014.Capai.75.11.Persen (diakses tanggal 27

September 2015 20:30 )

[2] Purdianawati , Prita Liana.2014. Indikator sukses pemilu problematik sekitar partisipasi pemilih dan wacana memilih sebagai kewajiban bukan hak

http://kpumadiunkota.go.id/detail/artikel/indikator_ sukses_pemilu_problematik_sekitar_partisipasi_pe milih_dan_wacana_memilih_sebagai_kewajiban_b

ukan_hak (diakses tanggal 29 September 2015

14:10 )

[3] Coleman, S. & Noris, F.D. 2005. A New Agenda for E-Democracy. Forum Discussion Paper No.4, Januari

[4] Husni, Fahmi & Dwi Handoko. 2010. Kajian Teknis tentang Pemungutan Suara secara Elektronik (Electronic Voting). Kajian Teknis PTIK BPPT [5] Priyono, Edi dan Fereshti Nurdiana Dihan, 2010.

“E-Voting: Urgensi Transparansi Dan Akuntabilitas”, makalah Seminar Nasional Informatika, Yogyakarta 22 Mei 2010

[6] Pressman, Roger S. Rekayasa Perangkat Lunak – Buku Satu Pendekatan Praktisi (Edisi 7). Yogyakarta: Andi Offset.

Biodata Penulis

Nugroho Setiawan, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.

Armadyah Amborowati, memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1. Tinjauan Pustaka
Gambar 1. Waterfall Model
Gambar 1. Flowchart Program
Gambar 8. Lihat User
+2

Referensi

Dokumen terkait

Middle - Manager, Delhi Delhi,Faridabad,Ghaziaba Entry Level/Fresher Delhi Anywhere in North India Middle - Manager, Delhi Delhi,Delhi/ NCR.. Junior - Executive, Delhi

Hal ini menunjukan bahwa cuka kayu dari Eucalyptus pellita mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli bakteri Gram negatif yang memiliki dinding sel yang

Masyarakat dapat menikmati ciptaan yang memiliki nilai jual dengan membeli media cakram optik yang asli atau original, tetapi pada kenyataannya masyarakat lebih memilih cakram

Stasiun pengambilan contoh ikan ditentukan berdasarkan hasil survei pendahuluan dengan memperhatikan keberadaan ikan bilih dan daerah penangkapannya di Danau

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan di

Maliha Fauziah, Ibadah, Doa dan Ama;an Pilihan Agar Punya Momongan Berkualitas, (Jogjakarta: Sabil, 2013), hal.. banyak kebaikan-kebaikan yang terjadi di hari Jum’at tersebut

Hasil estimasi parameter menunjukkan bahwa besarnya parameter bentuk yang terbesar dimiliki oleh Bank 1, hal ini menyatakan bahwa perilaku ekor kanan Bank 1 semakin berat

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan Market Value Added (MVA) antara PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan PT Indosat Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk menunjukkan adanya