14
14
Perencanaan Program
Perencanaan Program
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
A. Perubahan Terencana
A. Perubahan Terencana
Telah menjadi kenyataan yang tak dapat disangkal, bahwa selaras Telah menjadi kenyataan yang tak dapat disangkal, bahwa selaras de
dengngan an peperkrkemembabangngan an peperaradadababan n mamanunusisia, a, duduninia a tetelah lah babanynyakak mengalami peru
mengalami perubahan-perubahbahan-perubahan. an. Perubahan-pePerubahan-perubahan tersrubahan tersebut, adaebut, ada yang
yang bersbersifat ifat alami alami tanpa tanpa camcampur pur tangatangan man manusianusia, , tetaptetapi i ada ada pulapula perubahan
perubahan yang yang memang disengaja oleh memang disengaja oleh perilaku manusia.perilaku manusia. Li
Lippppit it dkdkk, k, (1(1!!"# "# memengngememukukakakan an babahwhwa, a, adadananyya a peperurubabahahan- n- perubahan yang
perubahan yang tidak tidak alami alami itu itu terutama terutama disebabkan disebabkan oleh oleh dua alasandua alasan pokok, yaitu$
pokok, yaitu$
1)
1) %%dadanynya a kkeeininggininaan n mmananuusisia a ununtutuk k mmememenenuhuhi i kkebebuututuhahan-
n-ke
kebubututuhahan n atatau au ununtuk tuk memmemececahahkakan n mamasasalahlah-m-masasalaalah h yayangng dira
dirasakasakan, n, dengadengan n memomemodifikdifikasi asi sumbsumberdayerdaya a dan dan lingklingkungaungann hidup
hidupnyanya, , melalumelalui peneri penerapan ilmapan ilmu pengeu pengetahutahuan atau an atau teknoteknologilogi yang dikuasainya.
yang dikuasainya.
2)
2) &itemukannya ino'asi-ino'asi yang memberikan peluang bagi&itemukannya ino'asi-ino'asi yang memberikan peluang bagi
set
setiap iap manmanusiusia a ununtuk tuk memmemenuenuhi hi kebkebutuutuhan han ataatau u memmemperperbaibaikiki kes
kesejaejahtehteraaraan n hidhidupnyupnya, a, tantanpa pa harharus us memenggngganganggu gu linglingkunkungagann aselinya.
aselinya.
Sistem Penyuluhan Pertanian
edua alasan seperti itulah yang seringkali menumbuhkan moti'asi edua alasan seperti itulah yang seringkali menumbuhkan moti'asi pada
pada seseorang seseorang untuk untuk melakukan melakukan upaya-upaya tertentu upaya-upaya tertentu yang yang meng- meng-ak
akibibatatkakan n teterjrjadadinyinya a peperurubabahahan-n-peperurubabahahan. n. )e)ebabab, b, jikjika a didia a tetetatapp tingg
tinggal diam, dia menjadi *oraal diam, dia menjadi *orang ng yang terbyang terbelakelakang* atau + ketingang* atau + keting--galan jaman.
galan jaman. en
enghaghadapdapi i kekeadaadaan an dundunia ia dan dan jamjaman an sepsepererti ti ituitu, , setsetiap iap indindi'idi'iduu sebenarny
sebenarnya dapat a dapat memilih, yaitu$memilih, yaitu$
1)
1) mmenenununggggu u peperurubabahahan n yyanang g beberlrlanangsgsunung g alalamami i (y(yanang g papadada
hake
hakekatnykatnya a selaselalu berlu bergeragerak ke arak ke arah terch terciptanyiptanya a kesekeseimbanimbang-ang-an dan keselarasan lingkungan#, atau
dan keselarasan lingkungan#, atau
2)
2) sesecacara ra akaktitif f (m(melelalaluui i upupayayananyya a sesendndiriri i atatau au bebersrsamama-a-sasammaa
de
dengngan an sesesasamma a ananggggotota a mamasysyararakakaat t yyanang g lalainin# # memelalakukukakann up
upayaya-a-upupayaya a ununtutuk k mmenengagantntisisipipasasi i teterjrjadadininyya a peperurubabahahan- n- perubahan di seke
perubahan di sekelilingnya.lilingnya. ika
ika ia mia memilih emilih alteralternatif natif yang yang pertapertama, ma, relarelatif ttif tidak idak akan akan mengmengor- or- bankan
bankan sumberdaya sumberdaya yang yang berarti, berarti, tetapi tetapi dengan dengan resiko resiko akan akan selaluselalu ka
kalah lah ataatau u *ke*ketingtinggagalan lan jamjaman* an* kakarenrena a peperubrubahaahan n yayang ng alaalami mi ituitu biasanya berlangsung
biasanya berlangsung sangat lasangat lamban. mban. )ebaliknya, jika )ebaliknya, jika ia ia tidak tidak inginingin *ket
*ketinggainggalan*, dia halan*, dia harus melarus melaksanksanakan alteakan alternatrnatif yang if yang kedukedua agara agar dap
dapat at selselalu alu memmemenaenangkngkan an pepersarsaingingan an di di anantartara a sessesamama-nya-nya a yayangng pada dasarnya
pada dasarnya juga juga memiliki memiliki motif motif yang sama yang sama agar agar dapat menikmatidapat menikmati k
keehhiidduuppaan n yyaanng g sseerrbba a kkeeccuukkuuppaan n ddaan n bbeerrttaammbbaah h bbaaiikk kesejahteraannya.
kesejahteraannya. &e
&engngan an kakata ta lalainin, , ununtutuk k mmenengagantntisisipipasasi i teterjrjadadininyya a peperurubabahahan- n- perubahan yang terjadi di sekitarnya, setiap warga masyarakat (secara perubahan yang terjadi di sekitarnya, setiap warga masyarakat (secara indi'idual atau bersama-sama dengan warga masyarakat yang lain# indi'idual atau bersama-sama dengan warga masyarakat yang lain# harus merancang kegiatan-kegiatan yang menuju kepada harus merancang kegiatan-kegiatan yang menuju kepada perubahan- perubahan
perubahan yang yang lebih lebih cepat cepat dibanding dibanding perubahan-pperubahan-perubahan erubahan yangyang akan berl
akan berlangsuangsung secara alami ng secara alami atau perubatau perubahan yang dilakuahan yang dilakukan olehkan oleh pihak lain.
pihak lain. Perubahan
Perubahan terencana, terencana, pada pada hakekatnya hakekatnya merupakan merupakan suatu psuatu proses roses yangyang din
dinamiamis, s, yayang ng dirdirencencananakaakan n oleoleh h sesseseoeoranrang (g (secsecara ara indindi'ii'i-du-dualal atau yang ter
atau yang tergabung dagabung dalam suatu lam suatu lembaga-lembaga slembaga-lembaga sosial#. osial#. %rtinya,%rtinya, perubahan
perubahan tersebut tersebut memang memang menuntut menuntut dinamika dinamika masyarakat masyarakat untukuntuk meng
mengantisantisipasi keadaaipasi keadaan-ken-keadaaadaan n di masa di masa mendmendatang (yang didugaatang (yang diduga akan m
akan mengalamengalami perubai perubahan# han# melalumelalui i pengupengumpulampulan data (ban data (baik yangik yang aakkttuuaal l mmaauuppuun n yyaanng g ppootteennssiiaall# # ddaan n mmeennggaannaalliissaanynyaa, , uunnttuukk kemudian
kemudian merancang merancang suatu suatu tujuan-tujuan tujuan-tujuan dan dan cara cara mencapai mencapai tujuan- tujuan-tujuan y
edua alasan seperti itulah yang seringkali menumbuhkan moti'asi edua alasan seperti itulah yang seringkali menumbuhkan moti'asi pada
pada seseorang seseorang untuk untuk melakukan melakukan upaya-upaya tertentu upaya-upaya tertentu yang yang meng- meng-ak
akibibatatkakan n teterjrjadadinyinya a peperurubabahahan-n-peperurubabahahan. n. )e)ebabab, b, jikjika a didia a tetetatapp tingg
tinggal diam, dia menjadi *oraal diam, dia menjadi *orang ng yang terbyang terbelakelakang* atau + ketingang* atau + keting--galan jaman.
galan jaman. en
enghaghadapdapi i kekeadaadaan an dundunia ia dan dan jamjaman an sepsepererti ti ituitu, , setsetiap iap indindi'idi'iduu sebenarny
sebenarnya dapat a dapat memilih, yaitu$memilih, yaitu$
1)
1) mmenenununggggu u peperurubabahahan n yyanang g beberlrlanangsgsunung g alalamami i (y(yanang g papadada
hake
hakekatnykatnya a selaselalu berlu bergeragerak ke arak ke arah terch terciptanyiptanya a kesekeseimbanimbang-ang-an dan keselarasan lingkungan#, atau
dan keselarasan lingkungan#, atau
2)
2) sesecacara ra akaktitif f (m(melelalaluui i upupayayananyya a sesendndiriri i atatau au bebersrsamama-a-sasammaa
de
dengngan an sesesasamma a ananggggotota a mamasysyararakakaat t yyanang g lalainin# # memelalakukukakann up
upayaya-a-upupayaya a ununtutuk k mmenengagantntisisipipasasi i teterjrjadadininyya a peperurubabahahan- n- perubahan di seke
perubahan di sekelilingnya.lilingnya. ika
ika ia mia memilih emilih alteralternatif natif yang yang pertapertama, ma, relarelatif ttif tidak idak akan akan mengmengor- or- bankan
bankan sumberdaya sumberdaya yang yang berarti, berarti, tetapi tetapi dengan dengan resiko resiko akan akan selaluselalu ka
kalah lah ataatau u *ke*ketingtinggagalan lan jamjaman* an* kakarenrena a peperubrubahaahan n yayang ng alaalami mi ituitu biasanya berlangsung
biasanya berlangsung sangat lasangat lamban. mban. )ebaliknya, jika )ebaliknya, jika ia ia tidak tidak inginingin *ket
*ketinggainggalan*, dia halan*, dia harus melarus melaksanksanakan alteakan alternatrnatif yang if yang kedukedua agara agar dap
dapat at selselalu alu memmemenaenangkngkan an pepersarsaingingan an di di anantartara a sessesamama-nya-nya a yayangng pada dasarnya
pada dasarnya juga juga memiliki memiliki motif motif yang sama yang sama agar agar dapat menikmatidapat menikmati k
keehhiidduuppaan n yyaanng g sseerrbba a kkeeccuukkuuppaan n ddaan n bbeerrttaammbbaah h bbaaiikk kesejahteraannya.
kesejahteraannya. &e
&engngan an kakata ta lalainin, , ununtutuk k mmenengagantntisisipipasasi i teterjrjadadininyya a peperurubabahahan- n- perubahan yang terjadi di sekitarnya, setiap warga masyarakat (secara perubahan yang terjadi di sekitarnya, setiap warga masyarakat (secara indi'idual atau bersama-sama dengan warga masyarakat yang lain# indi'idual atau bersama-sama dengan warga masyarakat yang lain# harus merancang kegiatan-kegiatan yang menuju kepada harus merancang kegiatan-kegiatan yang menuju kepada perubahan- perubahan
perubahan yang yang lebih lebih cepat cepat dibanding dibanding perubahan-pperubahan-perubahan erubahan yangyang akan berl
akan berlangsuangsung secara alami ng secara alami atau perubatau perubahan yang dilakuahan yang dilakukan olehkan oleh pihak lain.
pihak lain. Perubahan
Perubahan terencana, terencana, pada pada hakekatnya hakekatnya merupakan merupakan suatu psuatu proses roses yangyang din
dinamiamis, s, yayang ng dirdirencencananakaakan n oleoleh h sesseseoeoranrang (g (secsecara ara indindi'ii'i-du-dualal atau yang ter
atau yang tergabung dagabung dalam suatu lam suatu lembaga-lembaga slembaga-lembaga sosial#. osial#. %rtinya,%rtinya, perubahan
perubahan tersebut tersebut memang memang menuntut menuntut dinamika dinamika masyarakat masyarakat untukuntuk meng
mengantisantisipasi keadaaipasi keadaan-ken-keadaaadaan n di masa di masa mendmendatang (yang didugaatang (yang diduga akan m
akan mengalamengalami perubai perubahan# han# melalumelalui i pengupengumpulampulan data (ban data (baik yangik yang aakkttuuaal l mmaauuppuun n yyaanng g ppootteennssiiaall# # ddaan n mmeennggaannaalliissaanynyaa, , uunnttuukk kemudian
kemudian merancang merancang suatu suatu tujuan-tujuan tujuan-tujuan dan dan cara cara mencapai mencapai tujuan- tujuan-tujuan y
tujuan yang ang diinginkan diinginkan di madi masa mendasa mendatang.tang.
/
0l
0leh eh ssebebab ab ititu, u, peperurubabahahan n tetererencncanana a seselalalu lu mmenenununtutut t adadananyya$a$ perencanaa
perencanaan, n, pelaksanaan pelaksanaan kegiatan kegiatan yang yang direncanakandirencanakan, , dan dan e'aluasie'aluasi tteerrhhaaddaap p ppeellaakkssaannaaaan n ddaan n hhaassiill--hhaassiil l kkeeggiaiatatan n yyaang ng tteelalahh di
dilalaksksananakakanan. . &i &i sasampmping ing ititu, u, peperurubabahahan n tetererencncanana a titidadak k hahanynyaa me
mememerlrlukukan an susumbmbererdaydaya a yayang ng beberurupa pa momodadal, l, tetetatapi pi peperurubabahahan- n- perubahan
perubahan itu itu hanya hanya akan akan terwujud terwujud jika jika dilaksanakan dilaksanakan oleh oleh indi'idu- indi'idu-indi'
indi'idu atau idu atau sekesekelompolompok k oranorang g yang yang memimemiliki$ sikap,peliki$ sikap,pengetangetahuanhuan,, dan ketrampilan tertentu yang dapat dihandalkan, dan seringkali juga dan ketrampilan tertentu yang dapat dihandalkan, dan seringkali juga
memerlukan
memerlukan kelembagaan kelembagaan tertentu.tertentu. )e
)ehuhububungngan an dedengngan an hahal l yyang ang teterarakhkhir ir inini, i, kekendndalala a utautama ma yyangang ser
seringingkalkali i dihdihadaadapi pi adaadalahlah$ $ pelpelaksaksana kegiaana kegiatan tan serseringingkalkali i belbelumum memiliki perilaku (sikap, pengetahuan dan ketrampilan seperti yang memiliki perilaku (sikap, pengetahuan dan ketrampilan seperti yang dih
dihararapkapkan. an. )eh)ehinginggaga, , di di dadalam lam prproseoses s perperubaubahahan n terterencencana ana jugjugaa di
dibubutuhtuhkakan n tetenanagaga-t-tenenagaga a khkhususus us yayang ng beberfrfunungsgsi i sesebabagagai i *a*agegenn pembaharuan*
pembaharuan* atau atau penyuluh penyuluh yang yang mampu mampu berperan berperan untuk untuk mendi- mendi-dik atau menyiapkan tenaga-tenaga pelaksana yang memiliki dik atau menyiapkan tenaga-tenaga pelaksana yang memiliki kalifi-kasi yang dibutuhkan.
kasi yang dibutuhkan. &en
&engan gan demdemikiaikian, n, untuntuk uk selselalu alu dapdapat at memmemperperbaibaiki ki keskesejaejahtehteraaraann masy
masyarakaarakat, t, selalselalu u diperdiperlukan kegialukan kegiatan tan *per*perubahubahan an terenterencanacana* * yangyang m
mememererlulukakan n tetenanagaga-t-tenenagaga a pepenynyululuh uh prprofofesesioionanal, l, yyanang g dadalalamm keg
kegiatiatannannya pya pererlu lu pupula la memenyunyusun sun proprogragram-m-proprogrgram am penpenyuyuluhluhanan dan
dan rencana rencana e'aluasi e'aluasi program program yang yang akan akan dilaksanakannydilaksanakannya.a. B. Pengertian Tentang Perencanaan Program Penyuluhan B. Pengertian Tentang Perencanaan Program Penyuluhan engutip
engutip pendapat apendapat artine ("!# yrtine ("!# yang menyatakan bahwang menyatakan bahwa$ pemba-a$ pemba-ng
ngununan an (p(pededesesaaaan# n# yayang ng efefekektiftif, , bubukakanlnlah ah sesemmataata-m-mata ata kakarerenana adany
adanya kesema kesempatanpatan, tetapi mer, tetapi merupakupakan an hasil dahasil dari ri penepenentuan pilntuan pilihan- ihan- pilihan
pilihan kegiatan, kegiatan, bukan bukan hasil hasil **tritrial al and and ererrror" or" tettetapi api akakibaibat t dardarii perencanaa
perencanaan n yang baik yang baik
arena itu, perlu untuk selalu diingat bahwa, kegiatan penyu-luhan arena itu, perlu untuk selalu diingat bahwa, kegiatan penyu-luhan pembangunan
pembangunan yang yang efektif efektif harus harus melalui melalui perencanaperencanaan an pro-grampro-gram penyuluhan
penyuluhan yang yang baik. baik. &engan &engan kata kata lain, lain, penyuluhan penyuluhan yang yang baikbaik harus direncanakan
harus direncanakan sebaik-baiknysebaik-baiknya.a. Pengertian
Pengertian perencanaaperencanaan n itu itu sendiri, sendiri, di di dalam dalam teori-teori teori-teori menajemenmenajemen ant
antarara a lailain n diadiartirtikan kan sesebagbagai$ ai$ susuatu atu proproses ses pempemilihilihan an dan dan memeng- ng-hub
hubungung-hu-hubunbungkagkan n fakfakta ta serserta ta menmengguggunaknakannyannya a untuntuk uk memenyunyusunsun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di masa mendatang, untuk asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di masa mendatang, untuk kem
kemudiudian an memerumrumuskuskan an kegkegiatiatan-an-kegkegiatiatan an yanyang g diudiusulsulkan kan untuntukuk tercapain
tercapainya tujuan-tujuaya tujuan-tujuan yang diharapkan n yang diharapkan (T(Terryerry, , 123#.123#. &en
&engan gan demdemikiaikian, n, dapdapat at disdisimpimpulkulkan an bahbahwa wa perperencencanaanaan an adadalaalahh su
m
meennggeennaai i kkeeggiiaattaann--kkeeggiiaattaan n yyaanng g hhaarruus s ddiillaakkssaannaakkaan n ddeemmii tercapainya tujuan yang diharapkan atau yang
tercapainya tujuan yang diharapkan atau yang dikehendaki.dikehendaki. )ela
)elaras ras dengdengan pengean pengertianrtian-peng-pengertian dertian di atas, i atas, adanyadanya suatu perea suatu peren- n-can
canaan progaan program penyram penyuluuluhan akan han akan memmemberberikaikan n *ke*keranrangka gka kerkerja*ja* ya
yang ng dapdapat at dijdijadadikaikan n acuacuan an oleoleh h papara ra penpenyuyuluh dan luh dan semsemua ua pihpihakak ya
yang ng terterlibalibat t (te(termrmasuasuk k warwarga ga masmasyayarakrakatnyatnya# a# untuntuk uk menmengamgam-bi-bill keputusan
keputusan tentang tentang kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan yang yang seharusnya seharusnya dilaksana-kandilaksana-kan de
demi mi tetercrcapapaiainynya a tutujujuan an pepembmbanangugunanan n yyang ang didiiningiginknkanan. . &i &i lalainin pihak,
pihak, setiap setiap program program penyuluhan penyuluhan harus harus dirancang dirancang dalam dalam hubung- hubung-ann
annya dengya dengan tujuaan tujuan-tn-tujuujuan an yayang ng ingingin in dicdicapaapai i oleoleh h mamasyasyarakrakatat setem
setempat pat dan dan (ke(kegiatangiatan# # apa apa yang yang menumenurut rut meremereka ka (peny(penyuluh uluh ber ber--sam
sama-sa-samama a mamasyasyarakrakat# at# palpaling ing efefektektif if demdemi i tertercapcapainyainya a tujtujuan uan--tujuan tersebut.
tujuan tersebut.
5enugopal (1!6# mendefinisikan perencanaan program sebagai$ 5enugopal (1!6# mendefinisikan perencanaan program sebagai$
... suatu prosedur kerja bersama-sama masyarakat dalam upaya ... suatu prosedur kerja bersama-sama masyarakat dalam upaya
un
untutuk k memerurumumuskskan an mamasasalalah h (k(keaeadadaanan-k-keaeadadaan an yayang ng bebelulumm m
meemmuuaasskkaan) n) ddaan n uuppaayya a ppeemmeeccaahhaan n yyaanng g mmuunnggkkiin n ddaappaatt dilak
dilakukan deukan demi termi tercapaicapainya tujnya tujuan uan dan dan penerpenerima manfima manfaat yanaat yangg ingin dicapai
ingin dicapai
)edang ue
)edang ueller (&ahama daller (&ahama dan 7hatnagarn 7hatnagar, 1"3# , 1"3# mengartikan pemengartikan peren- ren-canaan program sebagai$
canaan program sebagai$
... . uuppaayya a ssaaddaar r yyaanng g ddiirraannccaanng g aattaau u ddiirruummuusskkaan n gguunnaa ter
tercapacapainya inya tujutujuan an (keb(kebutuhautuhan, n, keingkeinginan, inan, minaminat) t) masyamasyarakat,rakat, untuk siapa program tersebut ditujukan,
untuk siapa program tersebut ditujukan,
7eberapa definisi lain, yang hampir serupa, juga disampaikan oleh 7eberapa definisi lain, yang hampir serupa, juga disampaikan oleh artine (1"!#, yaitu$
artine (1"!#, yaitu$
1)
1) PerPerencencanaanaan an proprogrgram am memeruprupakaakan n upayupaya a perperumumusausan, n, penpengem
gem-- bangan, dan pelak
bangan, dan pelaksanaan programsanaan program-program-program
2)
2) PerePerencanncanaan aan progprogram ram mermerupakaupakan n suatu suatu proseproses s yang yang berkberkelan-
elan- jutan,
jutan, melalui melalui semua semua warga warga masyarakat, masyarakat, penyuluh, penyuluh, dan dan parapara ilm
ilmuwauwan n memmemusausatkatkan n penpengegetahtahuan uan dan dan kepkeputuutus-as-ankenkeputputusausann dalam upya mencapai pembangunan yang mantab.
dalam upya mencapai pembangunan yang mantab. &i
&i dalam dalam perenperencanacanaan an progrprogram, am, sediksedikitnya itnya terdterdapat apat tiga tiga per per--timbangan
timbangan yang yang menyangkut$ menyangkut$ apa, apa, kapan, kapan, dan dan bagaimana bagaimana kegiat- kegiat-an-kegiatan yang direncanakan itu
an-kegiatan yang direncanakan itu dilaksanakan.dilaksanakan.
3)
3) Perencanaan program, merupakan perencanaan tertulis ten-tangPerencanaan program, merupakan perencanaan tertulis ten-tang
kegia
kegiatan-ktan-kegiaegiatan yang tan yang akan dikembakan dikembangkaangkan n secasecara ber-samra ber-sama-
a-8
sama oleh masyarakat, penyuluh. pembina, spesialis, dan para petugas-lapang, pemuda, maupun ibu-ibu rumah-tangga.
4) Perencanaan program merupakan proses berkelanjutan,
mela-lui mana warga masyarakat merumuskan kegiatan-kegiat-an yang berupa serangkaian akti'itas yang diarahkan untuk tercapainya tujuan-tujuan tertentu yang diinginkan masyarakat setempat.
5) Perencanaan program merupakan suatu proses berkelanjutan,
melalui mana seluruh warga masyarakat secara bersama-sama mempertimbangkan upaya pembangunan masyarakatnya dengan menggunakan segala sumberdaya yang mungkin dapat diman-faatkan.
&i samping itu, Lawerence (&ahama dan 7hatnagar, 1"3#, menyata-kan bahwa perencanaan program (penyuluhan#, menyangkut peru-musan tentang$
1) proses perancangan program, 2) penulisan perencanaan program, 3) rencana kegiatan,
4) rencana pelaksanaan program (kegiatan#, dan
5) rencana e'aluasi hasil pelaksanaan program tersebut.
&ari beberapa definisi dan pengertian-pengertian tentang +peren-canaan program* sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan beberapa pokok pikiran yang meliputi$
1) Perencanaan program, merupakan suatu proses yang
berke-lanjutan. %rtinya, perencanaan program merupakan suatu rang-kaian kegiatan pengambilan keputusan yang tidak pernah ber-henti sampai tercapainya tujuan (kebutuhan, keinginan, minat# yang dikehendaki.
2) Perencanaan program, dirumuskan oleh banyak pihak. %rtinya,
dirumuskan oleh penyuluh bersama-sama masyarakat penerima manfaatnya dengan didukung oleh para spesialis, praktisi, dan penentu kebijaksanaan yang berkaitan dengan upaya-upaya pembangunan masyarakat setempat.
3) Perencanaan program, dirumuskan berdasarkan fakta (bukan
dugaan# dan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia yang mungkin dapat digunakan.
4) Perencanaan program, meliputi perumusan tentang keadaan,
masalah, tujuan, dan cara (kegiatan# untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.
5) Perencanaan program, dinyatakan secara tertulis.
%rtinya, perencanaan program merupakan pernyataan tertulis tentang$ keadaan, masalah, tujuan, cara mencapai tujuan, dan rencana e'aluasi atas hasil pelaksanaan program yang telah dirumuskan.
C. Arti Penting Perencanaan Program Penyuluhan
)ebagaimana telah dikemukakan terdahulu, setiap upaya perubah-an yang berencana memerlukan partisipasi segenap warga masya-rakat. 0leh sebab itu, elsey dan 9earne (1!!# menekankan pentingnya *pernyataan (tertulis#* yang jelas dan dapat dimengerti oleh setiap warga masyarakat yang diharapkan untuk berpartisipasi. elalui cara demikian, perubahan yang direncanakan itu diharapkan dapat dijamin kelangsungannya dan selalu memperoleh partisipasi masyarakat.
%dapun beberapa alasan yang melatar-belakangi diperlukannya perencanaan program, dapat dikemukakan sebagai berikut$
1) emberikan acuan dalam mempertimbangkan secara seksama
tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melak-sanakannya. &i dalam kenyataan, terdapat banyak alternatif mengenai apa yang dapat dilakukan dan bagaimanan cara melaksanakannya. 0leh sebab itu, dengan adanya acuan yang sudah *terpilih* akan memudahkan semua pihak untuk meng-ambil keputusan yang sebaik-baiknya.
2) Tersedianya acuan tertulis yang dapat digunakan oleh
masya-rakat (umum#. &engan adanya acuan tertulis, diharapkan dapat mencegah terjadinya salah pengertian (dibanding dengan pernyataan tertulis# dan dapat dikaji ulang (die'alusi# setiap-saat, sejak sebelum, selam, dan sesudah program tersebut dilaksana-kan.
3) )ebagai pedoman pengambilan keputusan terhadap adanya
usul:saran penyempurnaan yang *baru*.
)epanjang perjalanan pelaksanaan program, seringkali muncul seringkali sesuatu yang mendorong perlunya re'isi penyempur-naan perencapenyempur-naan program. arena itu, dengan adanya pernya-taan tertulis, dapat dikaji seberapa jauh usulan re'isi tersebut
dapat diterima:ditolak agar tujuan yang diinginkan tetap dapat tercapai, baik dalam arti$ jumlah, mutu, dan waktu yang telah ditetapkan.
4) emantabkan tujuan-tujuan yang ingin dan harus dicapai, yang
perkembangannya dapat diukur dan die'aluasi. ;ntuk menge-tahui seberapa jauh tujuan telah dapat dicapai, diperlukan pedo-man yang jelas yang dapat diukur dan dapat die'aluasi setiap saat saat, oleh siapapun juga, sesuai dengan patokan yang telah ditetapkan.
5) emberikan pengertian yang jelas terhadap pemilihan tentang$ a) kepentingannya dari masalah-masalah insidental (yang dinilai
akan menuntut perlunya re'isi program#, dan
b) pemantaban dari perubahan-perubahan sementara (jika
memang diperlukan re'isi terhadap program#.
6) encegah kesalah-artian tentang tujuan akhir, dan
mengem- bangkan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan.
7) emberikan kelangsungan dalam diri personel, selama proses
perubahan berlangsung. %rtinya, setiap personel yang terlibat dalam pelaksanaan dan e'aluasi program selalu merasakan perlunya kontinyuitas program sampai tercapainya tujuan yang
diharapkan.
8) embantu pengembangan kepemimpinan, yaitu dalam
mengge-rakkan semua pihak yang terlibat dan menggunakakan sumber-daya yang tersedia dan dapat digunakan untuk tercapainya tujuan yang dikehendaki.
9) enghindarkan pemborosan sumberdaya (tenaga, biaya, dan
waktu#, dan merangsang efisiensi pada umumnya.
10) enjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan di dalam
masya-rakat dan yang dilakasanakan sendiri oleh masyarakat setempat.
D. Ukuran Perencanaan Program Yang Baik
;ntuk mengetahui seberapa jauh perencanaan program yang diru-muskan itu telah *baik*, berikut ini disampaikan beberapa acuan tentang pengukurannya, yang mencakup$
(1) Analisis fakta dan keadaan
Perencanaan program yang baik, harus mengungkapkan hasil ana-lisis fakta dan keadaan yang *lengkap* yang menyangkut$ keadaan sumberdaya-alam, sumberdaya-manusia, kelembagaan, tersedianya sarana:prasarana< dan dukungan kebijaksanaan, keadaan-sosial, keamanan, dan stabilitas politik. ;ntuk keperluan tersebut, pengum- pulan data dapat dilakukan dengan menghubungi beberapa pihak (seperti$ lembaga:aparat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat, organisasi profesi, dll# dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data (wawancara, pengamatan, pencatatan data-sekunder, pengalaman empirik, dll#, agar data yang terkumpul tidak
saja cukup lengkap tetapi juga dijamin kebenarannya. (2) Pemilihan masalah berlandaskan pada kebutuhan
9asil analisis fakta dan keadaan, biasanya menghasilkan berba-gai masalah (baik masalah yang sudah dirasakan maupun belum dirasakan masyarakat setempat#.
)ehubungan dengan hal ini, perumusan masalah perlu dipusatkan pada masalah-masalah nyata (real-problems# yang telah dirasakan masyarakat =( felt-problems# %rtinya, perumusan masalah hendak-nya dipusatkan pada masalah-masalah yang dinilai sebagai penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan-nyata (real needs# masyarakat, yang telah dapat dirasakan ( felt needs# oleh mereka.
(3) Jelas an men!amin kelu"esan
Perencanaan program, harus dengan jelas (dan tegas# sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan atau kesalah-pengertian dalam pelak-sanaannya. %kan tetapi, di dalam kenyataannya, seringkali selama proses pelaksanaan dijumpai hal-hal khusus yang menuntut modifikasi perencanaan yang telah ditetapkan. )ehubungan dengan hal ini, setiap perencanaan harus luwes (memberikan peluang untuk dimodifikasi#, sebab jika tidak, program tersebut tidak dapat dilaksanakan, dan pada gilirannya justru tidak dapat mencapai tujuan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan masyarakatnya. arena itu, selain jelas dan tegas, harus berpandangan jauh ke depan.
(4) Merumuskan tujuan dan pemecahan masalah yang menjanjikan kepuasan
Tujuan yang ingin dicapai, haruslah menjanjikan perbaikan kese- jahteraan atau kepuasan masyarakat penerima manfaatnya. ika tidak, program semacam ini tidak mungkin dapat menggerakkan moti'asi masyarakat untuk berpartisipasi di dalamnya. &engan demikian, masyarakat harus tahu betul tentang manfaat apa yang dapat mereka rasakan setelah tujuan program tersebut tercapai. )eringkali, untuk keperluan ini, tujuan-tujuan dinyatakan secara sederhana, tetapi didramatiser sehingga mampu menggerakkan partisipasi masyarakat bagi tercapainya tujuan.
(5) Menjaga keseimbangan
)etiap perencanaan program harus mampu mencakup kepentingan sebagian besar masyarakat, dan bukannya demi kepentingan sekelompok kecil masyarakat saja. arena itu, setiap pengambilan keputusan harus ditekankan kepada kebutuhan yang harus diutamakan, yang mencakup kebutuhan orang banyak. >fisiensi, harus diarah-kan demi pemerataan kegiatan dan waktu pelaksanaan harus dihin- dari kegiatan-kegiatan yang terlalu besar menumpuk pada penyu-luh atau ada masyarakat penerima manfaatnya
(6) Pekerjaan yang jelas
Perencanaan program, harus merumuskan prosedur dan tujuan serta sasaran kegiatan yang jelas, yang mencakup$
a) masyarakat penerima manfaatnya, b) tujuan, waktu dan tempatnya,
c) metoda yang akan digunakan,
d) tugas dan tanggung-jawab masing-masing pihak yang terkait
(termasuk tenaga sukarela#,
e) pembagian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
setiap kelompok personel (penyuluh, masyarakat, dll#, dan
f) ukuran-ukuran yang digunakan untuk e'aluasi kegiatannya.
() Pr!ses yang berkelanjutan
Perumusan masalah, pemecahan masalah, dan tindak lanjut (kegiat-an y(kegiat-ang harus dilakuk(kegiat-an# pada tahap(kegiat-an berikutnya, harus dinyata-kan dalam suatu rangkaian kegiatan yang berkelanjutan. Termasuk di dalam hal ini adalah$ perubahan-perubahan yang perlu dilaku-kan, selaras dengan perubahan kebutuhan dan masalah yang akan dihadapi.
)emua pihak yang terlibat dalam perumusan, pelaksanaan, dan e'aluasi program perlu mendapat kesempatan *belajar* dan *mengajar*. %rtinya, masyarakat harus diberi kesempatan untuk belajar mengumpulkan fakta dan keadaan, serta merumuskan sen-diri masalah dan cara pemecahan masalahnya. )ebaliknya, penyu-luh dan aparat pemerintah yang lain, harus mampu memanfaatkan kesempatan tersebut sebagai upaya belajar dari pengalaman masyarakat setempat.
(#) Merupakan pr!ses k!!rdinasi
Perumusan masalah, tujuan, dan cara mencapai tujuan, harus melibatkan dan mau mendengarkan kepentingan semua pihak di dalam masayarakat. 0leh sebab itu penting adanya koordi-nasi untuk menggerakkan semua pihak untuk berpartisipasi di dalamnya. &i lain pihak, koordinasi juga sangat diperlukan dalam proses pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya koordinasi yang baik,
tujuan kegiatan tidak akan dapat tercapai seperti yang diharapkan. (1$) Memberikan kesempatan e%aluasi pr!ses dan hasilnya
>'aluasi, sebenarnya merupakan proses yang berkelanjutan dan melekat =(built-in#= dalam perencanaan program. 0leh sebab itu, perencanaan program itu sendiri harus memuat dan memberi kesem- patan untuk dapat dilakanakannya e'aluasi, baik e'aluasi terhadap proses maupun hasilnya.
&ari kesepuluh pokok ukuran tersebut, secara ringkas dapat dikemukakan beberapa karakteristik perencanaan program yang baik, yang meliputi$
1) engacu kepada kebutuhan masyarakat. 2) 7ersifat komprehensif.
3) Luwes.
4) erupakan proses pendidikan.
5) 7eranjak dari sudut pandang masyarakat.
6) emerlukan kepemimpinan lokal yang andal.
7) enggunakan teknik-teknik dan penelitian untuk memperoleh
informasi.
8) engaharapkan partisipasi masyarakat, agar mereka dapat
membantu diri mereka sendiri, dan
9) enerapkan e'aluasi secara berkelanjutan.
#. $iloso%i Program Penyuluhan
&i atas sudah dikemukakan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bagi suatu program yang baik, yang oleh elsey dan 9earne (163# disebutnya sebagai Prinsip-prinsip Perencanaan Program Penyuluhan.
;ntuk memenuhi persyaratan prinsip-prinsip perencanaan pro-gram yang baik seperti itu, setiap penyusunan propro-gram perlu mem- perhatikan filosofi program penyuluhan sebagai berikut (&ahama dan
7hatnagar (1"3#$
1) 7ekerja berdasarkan kebutuhan yang dirasakan ( felt-need),
artinya, program yang akan dirumuskan harus bertolak dari kebutuhan-kebutuhan yang telah dirasakan oleh masyarakat, sehingga program itu benar-benar dirasakan sebagai upaya pemecahan masalah atau pencapaian tujuan yang dikehendaki )ehubungan dengan itu jika ada *kebutuhan nyata* (real need # yang hendak dinyatakan dalam program yang belum dirasakan oleh masyarakat penerima manfaat, terlebih dahulu harus diupayakan menjadi kebutuhan yang dirasakan ( felt-need #.
)ebelum kebutuhan nyata tersebut belum merupakan kebutuhan yang dirasakan, sebaiknya jangan dimasukkan ke dalam rumus-an program, sebab tindakrumus-an seperti itu, akrumus-an menggrumus-anggu parti-sipasi masyarakat dalam pelaksanaan program dan peman-faatan hasil yang dicapai dari pelaksanaan program tersebut.
&i lain pihak, filosofi seperti ini juga mengingatkan kepa-da para perancang:perumus program penyuluhan untuk tidak boleh memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi harus selalu benar- benar mengacu kepada kebutuhan-kebutuhan yang sudah atau sedang dirasakan oleh masyarakatnya. 0leh karena itu, biasakanlah mereka untuk bekerja berdasarkan fakta yang ada di
lapangan, dan bukan berdasarkan pendapat mereka sendiri.
2) 7ekerja dilandasi oleh anggapan bahwa masyarakat ingin
dibebaskan dari penderitaan dan kemiskinan, artinya, setiap program yang haruslah benar-benar diupayakan untuk dapat memperbaiki mutu kehidupan masyarakat, dan bukannya meru- pakan program yang terlalu banyak menuntut pengorbanan masyarakat demi tercapainya tujuan-tujuan yang dikehendaki oleh perumus program.
arena itu, setiap perumusan program harus mampu merumus-kan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu-kehidupan masyarakat penerima manfaat. Tanpa adanya pemahaman seperti ini, niscaya program tersebut tidak akan memperoleh partisipasi masyarakat, bahkan sebaliknya akan
menghadapi berbagai hambatan dan tantangan karena program yang diren-canakan itu dinilai akan lebih menyusahkan kehidupan mereka yang sudah lama mengalami penderitaan.
)ehubungan dengan hal ini, semua pihak yang terlibat dalam perumusan program penyuluhan, harus membekali dirinya
dengan pemahaman bahwa masyarakat penerima menfaatnya, seperti halnya masyarakat lain di manapun mereka berada, juga menginginkan suatu perubahan yang menuju kearah perbaikan mutu hidup atau kesejahteraannya.
7erbicara tentang kesejahteraan, yang dibutuhkan bukanlah seka-dar tercukupinya kebutuhan-kebutuhan fisik seperti$ pangan, sandang, papan, kesehatan, dll< tetapi mereka juga menghen-daki terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan sosial yang berupa$ keamanan, pengakuan, penghargaan:tanggapan, dan pengalaman baru.
4# 9arus dianggap bahwa, masyarakat menginginkan *kebebas-anbaik dalam menentukan:memilih garis hidupnya sendiri dan memutuskan bentuk-bentuk ekonomi, kepercayaan, lembaga politik dan pendidikan yang mereka inginkan demi tercapainya perbaikan mutu kehidupan mereka.
7erkenaan dengan itu, setiap perumusan program harus sejauh mungkin mengajak mereka untuk mengemukakan kebu-tuhan-kebutuhannya, tujuan-tujuan yang diharapkan, serta alter-natif-alternatif pemecahan masaalah atau pemilihan kegiatan yang pemecahan maslah mereka inginkan. alaupun ada per-bedaan pendapat antara kehendak masyarakat dengan perumus program, harus diupayakan adanya dialog atau diskusi dengan mereka untuk meyakinkan bahwa alternatif yang dikemukakan oleh perumus program tersebut memiliki keunggulan-keung-gulan yang dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat sasara. &ialog atau forum diskusi seperti itu harus selalu disediakan untuk menghindari terjadinya pertentangan, hambatan, atau pemborosan enersi yang biasanya tersedia sangat langka.
%danya kebebasan atau setidak-tidaknya forum diskusi yang bisa mengurangi mutu tujuan yang dicapai, serta seringkali memerlukan banyak enersi atau * social-cost * yang mahal.
ebebasan atau forum diskusi yang disediakan itu, bukan dalam rangka agar mereka boleh menentukan sendiri pilihan- pilihannya, tetapi disediakan dalam rangka untuk keberhasilan program untuk memecahkan masalah demi tercapainya tujuan perbaikan kesejahteraan masyarakat. )ebab, bagaimanapun,
setiap pilihan yang mereka ajukan itu pasti sudah dilandasi oleh pengalaman-pengalaman, serta nilai-nilai sosial buda-ya yang mereka anut. &i lain pihak, rumusan program yang hanya disusun oleh pihak luar, seringkali belum dilandasi oleh pertimbangan-pertimbangan sosial-budaya yang dikuatkan oleh
kajian empiris.
8# ?ilai-nilai dalam masyarakat harus dipertimbangkan selayak-nyaartinya, rumusan program harus sudah mencakup dan mem- pertimbangkan nilai-nilai kerjasama, keputusan kelompok, tanggungjawab sosial, kepercayaan, dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan.
Pertimbangan atas hal-hal seperti itu, di dalam perumusan program penyuluhan seringkali memiliki arti strategis. )ebab, setiap kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat, harus selalu dilandasi oleh nilai-nilai adat dan kepercayaan yang mereka bantu< dan di lain pihak, setiap keputusan yang diambil seringkali juga merupakan kelompok yang menuntut kerjasama dan tanggungjawab bersama untuk dapat dilaksanakan sesuai dengan sumberdaya yang tersedia di dalam masyarakatnya sendir.
arena itu, pengabaian terhadap hal-hal tersebut seringkali berakibat pada tidak tercapainya tujuan seperti yang diharap-kan. 7ahkan, pengambilan keputusan seperti itu seringkali merupakan pengalaman buruk yang akan selalu mewarnai keputusan masyarakat terhadap setiap upaya pembangun-an
masyarakat di masa-masa mendatang.
!# embantu dirinya sendir (self help#, artinya, secara nyata warga masyarakat harus diarahkan (atau setidak-tidaknya dilibat-kan# untuk mau dam mampu merencanakan dan melaksanakan sendiri setiap pekerjaan yang diupayakan untuk memecahkan masalah mereka sendiri yang akan dirumuskan dalam program. ika masyarakat tidak terlibat atau dilibatkan dalam proses perumusan program, seringkali pelaksanaan programnya juga tidak memperoleh partisipasi aktif dari mereka, sehingga seluruh rangkaian kegiatan sejak perencanaan sampai pelak-sanaannya dilaksanakan oleh *orang luar*. &alam keadaan seperti itu, masyarakat penerima manfaat tidak dapat dikaitkan dalam proses membangun. %kibatnya, lambat laun mereka akan kehilangann kepekaan terhadap masalahnya sendiri, tidak memi-liki inisiyatif dan kreati'itas untuk memecahkan masalahnya sendiri, dan akan kehilangan kemandiriannya. )ehingga, proses pembangunan yang direncanakan justru menumbuhkan kondisi ketergantungan.
2# asyarakat adalah sumberdaya yang terbesar, artinya, dalam perumusan program penyuluhan, harus sebesar-besarnya meman-faatkan potensi sumberdaya yang tersedia di dalam masyarakat penerima manfaat sendiri, baik$ modal, sumberdaya alam,
sumberdaya manusia, dan kelembagaan yang sudah ada.
&alam hubungan ini, harus selalu diingat bahwa pembangunan yang dilaksanakan adalah pembangunan dari, oleh, dan untuk masyarakat. )ehingga, setiap upaya pembangunan harus mampu untuk sebesar-besarnya menggali, mengembangkan, dan meman-faatkan potensi sumberdaya yang tersedia di masyarakat elalui cara seperti ini, proses pembangunan akan memberikan dampak ganda (*multiplier effect *# bagi tumbuhnya upaya-upaya pembangunan lanjutan di masa-masa mendatang. )ebab, dengan tergarapnya sumberdaya alam, manusia, dan kelembagaan yang ada, akan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kemam- puan masyarakat untuk berswakrsa dan berswadaya melaksana-kan pembangunan di masa mendatang pada cakupan bidan garapan yang semakin luas pula.
)ebalinya, jika potensi sumberdaya lokal tidak tergarap dan menggantungkan dari luar, pada suatu saat pasti akan kehabisan kemampuan untuk mendatangkan sumberdaya tersebut, dan kerena sumberdaya lokal (terutama sumberdaya manusia dan kelembagaan# tidak pernah tergarap, tidak akan tumbuh inisiatif dan kemampuan baru untuk melaksanakan pembangunan lan- jutan, sehingga berhentilah pembangunan di
wilayah tersebut.
6# Program mencakup perubahan sikap, kebiasaan, dan pola pikir, artinya, perumusan program harus mencakup banyak dimensi perilaku manusia.
&alam kaitan ini, harus selalu diingat bahwa setiap pemba-ngunan, pada dasarnya harus mampu membangun manusianya. Pembangunan fisik yang tanpa membangun perilaku manusia, seringkali mengakibatkan tidak termanfaatkannya hasil-hasil pembangunan secara maksimal. )ebaliknya, melalui pembangun-an ypembangun-ang berakibat pada perubahpembangun-an perilaku mpembangun-anusipembangun-anya, akpembangun-an
menghasilkan manusia-manusia yang berjiwa selalu ingi membangun, erta memiliki kemampuan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembangunan yang diinginkan.
)ebagai contoh dapat dikemukakan, kasus pembangunan jamban keluarga* yang tidak diawali dengan menyiapkan
manusianya dengan perilaku hidup sehat serta cara peman-faatan jamban yang benar, akan berakibat pada tidak termanfaatkannya jamban tersebut< dan di lain pihak, jamban yang ada menjadi tidak terawat seperti sebagaimana mestinya. )ebaliknya, pembangunan yang diawali dengan upaya mengubah perilaku manusianya, akan menghasilkan orang-orang yang penuh inisyatif, kreatif, dinamis, bekerja keras, efisien, mampu memanfaatkan sumberdaya lokal (alam, modal, kelembagaan, dan kemudahan-kemudahan yang ada secara efektif# dan memi-liki kemampuan ketrampilan yang andal untuk melaksanakan pembangunan secara mandiri
$. &ingku' ateri Program Penyuluhan
)elaras dengan tujuan penyuluhan, iller (Pesson, 122# menge-mukakan bahwa, lingkup materi program penyuluhan harus men-cakup segala aspek kegiatan yang berkaitan dengan upaya-upaya peningkatan produksi, peningkatan pendapatan serta perbaikan
kesejahteraan masyarakat penerima manfaatnya.
Tentang hal ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah$
1) 0ptimasi pemanfaatan sumberdaya untuk kegiatan produksi,
dengan selalu memperhatikan konser'asi sumberdaya alam dan pengelolaan limbah yang ditimbulkannya.
2) >fisien sistem produksi, yang tidak hanya mempertimbangkan
efisiensi teknis saja, tetapi juga efisensi ekonomisnya.
3) >fisiensi sistem pemasaran produksi.
4) Pengelolaan usaha, termasuk pengelolaan ekonomi rumah tangga. 5) Pengembangan sumberdaya keluarga (terutama pemuda dan
wanita#.
6) Pengembangan kelembagaan-ekonomi dan kelembagaan sosial. 7) Pembinaan kepemimpinan, baik kepemimpinan dalam
keluarga, kepemimpinan di lingkungan pekerjaan, maupun kepemimpinan dalam kelembagaan ekonomi dan kelembagaan sosial.
&i samping perencanaan program-program yang berkaitan lang-sung dengan upaya peningkatan produksi, peningkatan pendapat-an
dan perbaikan kesejahteran masyarakat penerima manfaat. Tidak kalah pen- tingnya adalah$
1) Program-rogram yang berkaitan dengan pengembangan sistem
a) Pengembangan organisasi dan administrasi penyuluhan. b) Pengembangan sistem-kerja penyuluhan.
c) Pengembangan proses belajar-mengajar dalam penyuluhan. d) Pengembangan$ metoda, materi, dan perlengakapan
penyu-luhan.
e) Pengembangan kelembagaan penunjang kegiatan penyuluhan.
/# Program-program yang berkaitan dengan pengembangan karir penyuluh
Pengalaman menunjukkan bahwa, kegiatan penyuluhan pada umum-nya haumum-nya terpusat pada upaya peningkatan produksi, peningkatan pendapatan, dan perbaikan kesejahteraan masyarakat penerima
manfaat, serta upaya-upaya perbaikan dan pengembangan sistem penyuluhannya. %kan tetapi, perhatian terhadap karir penyuluh sebagai pelaksana kegiatan penyuluhan itu sendiri, seringkali dilupa-kan.
7erkaitan dengan itu, beberapa hal yang juga perlu diperhatikan di dalam perumusan program penyuluhan adalah$
a) )istem Pelatihan, baik untuk meningkatkan kualifikasi kemam
puan penyuluh maupun dalam kaitannya dengan promosi jabatan:kenaikan pangkat.
b) )istem pengupahan, termasuk anggaran penunjang kegiatan
penyuluhan yang seringkali harus dikeluarkan dari kantong penyuluh sendiri.
c) )istem kenaikan pangkat dan jaminan hari tuanya.
. *eberhasilan Perencanaan Program Penyuluhan
Proses pembangunan, adalah proses interaksi semua pihak (peng-usaha dan masyarakat# untuk memperbaiki mutu hidup masyarakat. arena itu, keberhasilan suatu perencanaan program tidak hanya tergantung pada kualifikasi penyuluhan saja, tetapi juga sangat tergantung kepada kondisi faktor-faktor lain. Tentang hal ini, Pesson ()anders, 122# mengemukakan adanya lima faktor menonjol yang penting untuk selalu diperhatikan.
elima faktor itu adalah$
1) @dentifikasi sistem sosial yang bersangkutan
%danya identifikasi sistem sosial sebelum perencanaan program sangat diperlukan, sebab penerima manfaat pembangunan adalah masyarakat itu sendiri. elalui identifikasi sistem sosial, akan dapat
diketahui beberapa hal yang menyangkut$ nilai-nilai sosial budaya masyarakat, struktur kekuasaan, kebiasaan perilaku, dan lain-lain yang sangat menentukan keberhasilan perencanaan program.
2) @dentifikasi mengenai *key individual * dalam struktur kekuasaan
dari masyarakat penerima manfaat
)etiap sistem sosial, biasanya memiliki struktur kekuasaan tertentu dengan *key indi'idual* yang khusus pula. @ndi'idu-kunci tersebut, pada umumnya dapat dipegang oleh pemimpin-formal, tetapi dalam banyak kasus dapat juga dipegang oleh tokoh-tokoh informal seperti$ pemuka agama, tokoh politik, pedagang, petani-kaya, pelepas uang,
dsb.
arena itu, penelusuran terhadap indi'idu-kunci sangat diperlu-kan dalam perencanaan program, sebab mereka dapat mengem- bangkan opini-publik yang sangat menentukan tingkat partisi-pasi
masyarakat demi keberhasilan program yang akan dilaksana-kan.
3) Penerimaan tujuan program oleh key-individual
arena pentingnya peran key-individual dalam kehidupan masyara-kat, keberhasilan program akan sangat ditentukan oleh sebe-rapa jauh program yang dirancang itu benar-benar telah diterima oleh key-indi'idual. )ebelum rumusan program memperoleh pengesyahan atau legitimasi dari mereka, keberhasilan program masih sangat diragukan.
4) Peran serta secara aktif key-individual dan indi'idu dalam
masyarakat
eberhasilan pembangunan, pada dasarnya sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat, baik dalam pemberian input, pelak-sanaan, pemantauan dan e'aluasi, maupun pemanfaatan hasil-hasil pembangunan. arena itu, peran serta aktif setiap indi-'idu dalam masyarakat penerima manfaat, terutama orang-orang +kunci akan sangat menentukan keberhasilah perencanaan program.
c) &orongan aktif dari setiap indi'idu dalam masayarakat
%danya peran-serta aktif setiap warga masyarakat, sebenarnya belum cukup jika tidak disertai dengan dorongan-dorongan yang mereka berikan demi keberhasilan program. )ebab, peran serta
masyarakat seringkali hanya terbatas kepada pemenuhan harapan yang dimintakan kepadanya, tanpa dibarengi oleh sikap atau kehendak yang dilandasi oleh pemahaman dan penghayatan tentang manfaat program yang dilaksanakan.
0leh sebab itu, dalam setiap perencanaan program perlu untuk selalu ditumbuhkan semangat membangun di kalangan setiap warga masyarakat, sehingga mereka tidak hanya berpartisipasi karena diminta, tetapi secara aktif mendorong keberhasilan program- program yang direncanakan.
+. &egitimasi Perencanaan Program Penyuluhan
Perubahan yang Terencana, pada hakekatnya merupakan proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan (action# sebagai realisasi dari ide-ide yang ditawarkan kepada masyarakat sasara. Tentang hal ini, 7eal dan 7ohlen (1!!# mengemukakan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh setiap ide sebelum menjadi aksi seperti terlihat pada Aambar 1".
inisiasi organisasi
dari ---B legitimasi---B dan
aksi ide-ide perencanaan
Aambar 1". Proses Cealisasi @de
(,) Pengertian &egitimasi
Legitimasi, secara harafiah dapat diartikan sebagai pengakuan atau pengesahan.
&i dalam proses perencanaan program, legitimasi diartikan sebagai proses pengesahan atau suatu proses persetujuan atas ide-ide tentang
perubahan yang diinginkan. %rtinya, ide-ide perubahan yang akan dilaksanakan, harus memperoleh pengesyahan terlebih dahu-lu dari
pihak yang memiliki *kekuasaan* sebagai penentu kebijak-an atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan masya-rakat.
Legitimasi, bukanlah sekadar pembubuhan tandatangan atau pembe-rian *setempel karet*, akan tetapi suatu proses pengkajian yang cermat dan mendalam atas ide perubahan yang disampaikan. Tidak saja tentang kemungkinan dapatnya diterima, dilaksanakan, terca- painya tujuan yang diinginkan, dan diperolehnya dukungan:partisi- pasi masyarakat pada saat pelaksanaannya< akan tetapi juga kajian atas dampaknya (yang diduga dapat terjadi# terhadap kelang-sungan upaya-upaya perubahan dimasa mendatang (baik dampak sosial-ekonomi, politik, dan ketahanan nasional#.
(2)
akna legitimasi alam 'erubahan yang berencana
)elaras dengan tahapan yang harus dilalui oleh setiap ide yang ditawarkan sebelum dilaksanakan, seperti yang dikemukakan oleh 7eal dan 7ohlen (1!!#, tahapan *legitimas* memegang fungsi strategis yang harus diperhatikan oleh semua pihak (khusus-nya penyuluh# sebelum melaksanakan suatu perubahan. )ebab, jika tidak memperoleh legitimasi, seringkali proses perubahan yang dilak-sa-nakan itu tidak memperoleh dukungan dan partisipasi masya-rakatnya. 7ahkan, dapat pula berakibat fatal, berupa ditolak-nya
setiap ide-ide yang akan diajukan pada masa-masa mendatang. &engan kata lain, legitimasi merupakan tahapan dalam proses perubahan berencana, yang berupa pengakuan:pengesyahan ide-ide tentang perubahan, agar ide-ide tersebut memperoleh dukungan dan partisipasi masyarakat jika ide-ide tersebut akan dilaksanakan.
(3)
Pemberi legitimasi
&i atas telah disinggung bahwa, pemberi legitimasi adalah semua pihak yang memegang fungsi pengambilan keputusan atas segala sesuatu yang berkaitan dengan segala macam aspek kehidupan masyarakat banyak.
&i dalam praktek, ternyata pihak pemberi legitimasi tidak ter-batas pada pemimpin-pemimpin formal di dalam jalur birokrasi pemerintah, tetapi juga dipegang oleh para pemimpin informal dari sistem sosial yang bersangkutan. 7ahkan, seringkali, kedudukan pemimpin informal (pemuka adat, keagamaan, *key-person pemasok kebutuhan masyarakat, penyedia kredit, dll# justru lebih *kuat* atau lebih harus diperhitungkan.
Pemberian legitimasi
&i atas telah disinggung bahwa, maksud *pencarian* legitima-si adalah untuk memperoleh dukungan pemegang *kekuasaan* atau penentu kebijakan, serta partisipasi masyarakat dalam upaya
merealisasikan ide-ide yang ditawarkan.
arena itu, legitimasi atas ide-ide tersebut terutama akan sangat tergantung kepada$
a) emampuan *penyuluh* untuk merancang dan
mengorganisasi-kan perubahan berencana.
9al ini, dapat dilihat dari pengalaman mereka selama mena-ngani kegiatan perubahan berencana yang pernah dilaksanakan.
b) esesuaian ide dengan kebutuhan masyarakat (lokal,
regio-nal, ataupun nasional#, baik kesesuaiannya dengan kebutuhan nyata (real needs# maupun kebutuhan yang dirasakan ( felt needs#.
c) ;paya para *penyuluh* untuk meyakinkan para penentu
kebi- jakan tentang arti penting (manfaat, tujuan# yang dapat diha-rapkan dari pelaksanaan ide-ide yang ditawarkan.
&engan kata lain, tergantung kepada kemampuan penyuluh untuk mengkomunikasikan ide-ide kepada pemegang kekuasa-an legitimasi.
)elaras dengan hal ini, ada tiga hal yang perlu diperhatikan bagi diperolehnya legitimasi atas ide-ide perubahan berencana yang mencakup ()umayao, 1"2#$
a) arakteristik ide yang meliputi
ompleksitas ide, yaitu tingkat kompleksitas pengetahuan
dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan ide-ide tersebut.
)umberdaya yang diperlukan, baik yang harus disediakan
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri.
Tingkat keterukuran manfaat, terutama tingkat keterukuran
(dapat diukur# secara kuantitatif.
Peluang tercapainya manfaat yang dapat diharapkan, baik
peluang secara teknis, ekonomis, maupun kaitannya dengan kebijakan pemerintah (setempat, regional dan nasional
Tingkat kecepatan diperolehnya manfaat yang diharapkan,
baik yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi maupun kelangkaan sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk merealisasikan ide-ide yang ditawarkan.
Tingkat kemerataan manfaat, yaitu sampai seberapa jauh
kemerataan manfaat kegiatan tersebut dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat (yang sebagaian terbesar justru
merupakan lapisan bawah yang harus lebih diperhatikan#.
Pautan antar program, atau keterkaitan kegiatan yang
direncanakann dengan program-program lainnya. )emakin banyak dan erat kaitannya dengan program lain, semakin
cepat memperoleh legitimasi.
eluwesan program, atau sampai seberapa jauh program
tersebut dapat *disesuaikan* dengan kondisi dan sumberdaya yang tersedia.
emampuan administrsi, baik untuk merancang,
malaksana-kan maupun memantau dan menge'aluasi kegiatan yang direncanakan.
Luas cakupan administrasi, yaitu seberapa jauh luas
cakupan kegiatan yang diusulkan dapat dinikmati oleh masyarakat (baik cakupan geografis maupun cakupan aras sosial-ekonomi#.
b# Lingkungan kegiatan yang mempengaruhi, yang meliputi$
faktor-faktor fisik dan biologis, baik yang dapat:tidak dapat
dikendalikan oleh manusia.
Daktor-faktor ekonomi, yang berkaitan dengan kemampuan
ekonomi masyarakat sasara.
Daktor politis, yang berkaitan dengan kepentingan lokal,
regional, dan nasional.
Daktor sosial, yang berkaitan dengan tingkat keterbukaan atau
kekosmopolitan masyarakat penerima manfaat.
Daktor budaya, misalnya yang berkaitan dengan nilai
ekonomi anak, atau peran ganda wanita dalam pembangunan.
Daktor historis, sesuai dengan pengalaman-pengalaman
setempat yang telah dialami dalam melaksanakan perubahan berencana di masa lalu.
4# Partisipasi yang diharapkan, yang meliputi$
&ari mana pencetus ide, dari atas ataukah dari bawah E
7agaimana cara menggerakkan partisipasi, secara sukarela
ataukah secara paksaan E
)aluran partisipasi yang digunakan.
Lamanya partisipasi, sekali saja sepanjang pelaksanaan
kegiatan, berkali-kali, ataukah justru terus-menerus selama kegiatan itu masih belum *selesai*.
Fakupan partisipasi, mencakup sedikit ataukah banyak
kegiatan E
7erapa banyak penerima manfaat yang akan dicapai (baik
dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, serta memanfaatkan hasil perubahan yang direncanakan E
. Taha'an Perencanaan Program Penyuluhan
)ebagai suatu sistem pendidikan, tahapan-tahapan dalam peru-musan program penyuluhan dapat mengadopsi tahapan-tahapan perumusan program pendidikan.
Tentang hal ini, Tyler (18# menyampaikan suatu model peru-musan program penyuluhan yang terdiri atas ! tahapan, yaitu$ (a# pengenalan dan analisis keadaan, (b# penetapan tujuan program, (c# penetapan alternatif kegiatan, (d# penetapan kegiatan yang terpilih,
dan (e# pelaksanaan kegiatan (Aambar //#.
7erbeda dengan Tyler, 7urger dan &u'el (Frouch dan Fhamala, 1"1# mengenalkan adanya 2 odel proses dan tahapan-tahapan perumusan program penyuluhan yang kesemuanya merupakan suatu
daur (siklus# kegiatan yang tidak henti-hentinya, yaitu$ penetapan kegiatan terpilih
pengenalan dan analisis keadaan
pelaksanaan kegiatan
penetapan alternati'e kegiatan penetapan
tujuan program
Aambar //. odel Proses Perumusan Porgram Penyuluhan enurut Tyler, 18
1) odel elsey dan 9earne (124#, yang terdiri atas tujuh tahap
yaitu$ (a# analisis keadaan, (b# pengorganisasian perencanaan (c# proses perumusan program, (d# penetapan program yang terencana, (e# perencanaan kegiatan, (f# pelaksanaan kegiatan yang direncanakan, dan (g# usulan penyempurnaan (Aambar /4#.
2) odel Pesson (122#, yang terdiri atas delapan tahap yaitu$ (a#
pengumpulan data, (b# analisis keadaan, (c# identifikasi masalah, (d# perumusan tujuan, (e# perencanaan kegiatan, (f# pelaksanaan kegiatan, (g# rincian perkembangan pelaksanaan kegiatan, dan (h# rekonsiderasi (Aambar /8#.
Aambar /4. odel Proses Perencanaan Program Penyuluhan enurut elsey dan 9earne, (124#
4. Perumusan Tujuan 5. Perencanaan Kegiatan 3. Identifikasi masalah
PELAKSANAAN
KEIATAN
!. Analisis Keadaan ". Pelaksanaan Kegiatan
PE#EN$ANAN
%. Pengum& 'ulan (ata ). #incian Perkem*angan +. #ek,nsiderasi E-ALASIAambar /8. odel Proses Perumusan Program Penyuluhan enurut Pesson, 122
3) odel Leagans (1!!#, yang terdiri dari lima tahapan, yaitu$ (a#
perumusan keadaan dan masalah-masalahnya, (b# perumus-an pemecahan masalah dan tujuannya, (c# perencanaan kegiat-an yang akan dikerjakan, (d# e'aluasi, dan (e# rekonsiderasi (Aambar /!#.
perumusan pemecahan masalah
perencanaan kegiatan
keadaan dan masalahnya
e'aluasi
rekonsiderasi
Aambar /!. odel Proses Perumusan Program Penyuluhan enurut Leagans, 1!!
4) odel Caudabaugh (126# yang terdiri atas lima tahap, yaitu$
(a# identifikasi masalah-masalah, (b# rincian tujuan-tuju-an, (c# perumusan rencana kegiatan, (d# penetapan rencana kegiatan, dan (e# rincian perkembangan pelaksanaan kegiatan (Aambar /2#.
perumusan rencana kegiatan rincian penetapan tujuan rencana kegiatan rincian identifikasi perkembangan masalah-masalah pelaksanaan kegiatan Aambar /2. odel Perumusan Program penyuluhan
enurut Caudabaugh, 126
5) odel ok (12/#, yang terdiri dari sembilan tahapan, yaitu$
(a# sur'ei, (b# analisis keadaan, (c# identifikasi masalah, (d# penetapan alternatif pemecahan masalah, (e# rincian tujuan dan lingkup tujuan, (f# perumusan rencana kegiatan, (g# pelaksanaan rencana kegiatan, (h# e'aluasi, dan (i# rekonsiderasi (Aambar /6#. Penetapan Tujuan 3 5 4 @dentifikasi Perumusan
asalah Cencana egiatan
" !
%nalisis Pelaksanaan
eadaan Cencana egiatan
% ) Pengumpulan + data:fakta >'aluasi Cekonsiderasi
Aambar /6. odel Perumusan Program Penyuluhan enurut ok, 12/
6) odel &inas Penyuluhan Dederal (;)%# yang terdiri dari atas "
tahapan, yaitu$ (a# pengumpulan fakta, (b# analisis keadaan, (c# identifikasi masalah, (d# penetapan tujuan yang ingin dicapai, (e# perumusan rencana kegiatan, (f# pelaksanaan rencana kegiatan, (g# rincian perkembangan dan hasil-hasil pelaksanaan rencana kegiatan, dan (h# rekonsiderasi setiap tahapan kegiatan dan dengan mengikutsertakan semua lapisan masyarakat (Aambar /"#.
7) 7erlandaskan pada keenam model yang diungkapkan tadi,
7urger dan &u'el (1"1# lantas menyusun suatu model perumu-san program penyuluhan yang terdiri hanya lima tahap, yaitu$ (a# konsiderasi, (b# in'estigasi:pengamatan, (c# persiapan, (d# pelaksanaan, dan (e# e'aluasi, seperti yang tersebut dalam Aambar /.
Tentang model yang diusulkan itu, 7urger dan &u'el memberikan penjelasannya sebagai berikut$
a) Cekonsiderasi, yang merupakan proses untuk
mempertimbang-kan hal-hal yang mencakup$
segala kebutuhan pembangunan
tujuan umum dan skala prioritas kebijakan pembangunan
nasional,
peran dan tanggungjawab personal, selaras dengan kebijakan
pembangunan nasional yang bersangkutan,
lokalitas kegiatan di mana personal-personal itu berada,
alternatif-alternatif pendekatan untuk pelaksanaan
pemba-ngunan.
Cincian egiatan dan Lingkup Tujuan
Penetapan %lternatif Perumusan Cencana
Pemecahan asalah egiatan
@dentifikasi Pelaksanaan
asalah Cencana egiatan
%nalisis eadaan >'aluasi
)ur'ei Cekonsiderasi
Aambar /". odel Perumusan Program Penyuluhan
!
3
'ersi a'an in/esti gasi 'elak sana an rek,n side rasi%
4
e/aluasi
5
enurut 7urger dan &u'el, 1"1
b) Pengamatan:in'estigasi, yang merupakan kegiatan pengumpulan
data dan fakta yang mencakup$
potensi sumberdaya fisik untuk kegiatan produksi,
keadaan sosial ekonomi, baik lokal, regional, nasional
maupun internasional,
keadaan tata guna tanah dan aspek-aspek sosial psikologis
c. Persiapan-persiapan, yang mencakup kegiatan-kegiatan untuk$
empertimbangkan model-model program pembangunan
yang pernah dilaksanakan dan model-model lain yang sudah diketahui,
embuat jenjang prioritas dari tujuan umum yang ingin
dicapai, dan pilih 4 atau ! tujuan yang terpenting,
emperhatikan sumberdaya penyuluhan,
erumuskan likasi kegiatan yang akan dipilih,
emperhatikan keadaan fisik, sosial ekonomi, tata-guna
tanah, dan aspek-aspek sosial prikologis di likasi terpilih.
elibatkan seluruh lapisan masyarakat di dalam proses
perumusan program penyuluhan.
erumuskan tujuan khusus dan rancangan kegiatan
komunikasi:penyuluhannya.
d) Pelaksanaan rencana kegiatan, khususnya pelaksanaan kegiatan
yang mengarah pencapaian tujuan-tujuan khusus.
e) >'aluasi, yang meliputi kegiatan-kegiatan$
erancang rencana e'aluasi
Pelaksanaan sur'ei e'aluatif
%nalisis data sur'ei
Penulisan laporan tentang seluruh kegiatan pembangunan
yang telah dapat dilaksanakan
empertimbangkan kembali tentang kegiatan-kegiatan
lan- jutan kegiat-an lajutan untuk masa-masa mendatang.
)elain model-model di atas, masih ada model-model perumusan program penyuluhan yang dikemukakan oleh beberapa penulis lain.
7eal dan 7ohlen (1!!#, misalnya, mengemukakan suatu proses perumusan program yang terdiri dari 14 tahap yang terbagi dalam 4
tahapan yaitu (Aambar 43#
a) Tahapan inisiasi (pengajuan# yang terdiri atas 8 tahap, yaitu$
keadaan sekarang, ide atau masalah,
pengajuan usulan, dan
pengajuan usulan yang lainnya.
b) Tahapan legitimasi (pengesyahan:pengakuan#, yang berupa
tahapan proses persetujuan.
LEITI0ASI AKSI 1PE#EN$ANAAN2 INISIASI perembesan ide perumusan kebutuhan kesepakatan untuk bertindak
pemantapan tujuan Grencana kegiatan
mobilisasi sumberdaya
penyebarluasan program
petahapan kegiatan e'aluasi kegiatan
analisis keadaan
pengumpulan masalah dan ide-ide pengajuan usulan
pengajuan usulan lainnya
proses
perse
Aambar 43. odel Proses Perumusan Program Penyuluhan enurut 7eal dan 7ohlen, 1!!
c) Tahapan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, yang mencakup
" tahap, yaitu$
perembesan ide-ide, perumusan kebutuhan,
kesepakatan untuk bertindak,
pemantaban tujuan dan rencana kegiatan, mobilisasi sumberdaya,
penyebarluasan program,
pentahapan pelaksanaan kegiatan, dan e'aluasi kegiatan.
5idyarthi (121#, menyampaikan adanya 6 tahapan proses peren-canaan program penyuluhan, dengan / kegiatan lain yang mele-kat
dalam tahapan ke-! dan ke-2 yaitu$
a) pengumpulan dan analisis data yang diperlukan sebagai masukan
program,
b) perincian kebutuhan dan tujuan-tujuan sebagai keluaran yang
diharapkan,
c) perumusan masalah-masalah sesuai dengan prioritasnya,
d) perumusan pemecahan masalah atau aksi yang akan dilaksanakan. e) pemilihan masalah dan prioritas kegiatan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan kegiatannya (Aambar 41#.
'emilihan masalah dan 'enentuan skala 'ri,ritas sesuai ke*utuhanna 'engum'ulan dan analisis data
1masukan2 'ersia'an jadal
rencana kegiatan
rincian
ke*utuhantujuan 1keluaran2
'erencanaan
dan 'eng&,rganisasian kegiatan 'erumusan
aksi untuk 'emecahanna
'erumusan masalah menurut skala 'ri,ritasna
kaji&ulang dan e/aluasi
'erkem*angan tekn,l,gi dan 'eralatan untuk tujuan jangka 'anjang
Aambar 41. odel Proses Perumusan Program Penyuluhan enurut 5idyarthi, 121
)eperti halnya dengan 7urger dan &u'el (1"1#, Lawerence (12!# mengemukakan suatu model perumusan program penyuluhan yang berupa siklus kegiatan yang tidak kunjung berhenti, yang terdiri
atas sepuluh tahapan, yaitu$ (a# pengumpulan dan analisis data, (b# perincian kebutuhan dan tujuan, (c# perumusan masalah, (d# peru-musan cara pemecahan masalah, (e# pemilihan masalah menu-rut prioritasnya, (f# perencanaan kegiatan, (g# pelaksanaan rencana kegiatan, (h# kaji-ulang dan e'aluasi, (i# telaahan terhadap perkem- bangan kegiatan, dan (j# pengkajian untuk perencanaan pro-gram
yang baru (Aambar 4/#.
Lebih lanjut, 7radfield (122# juga menawarkan suatu model dari proses perumusan perencanaan program yang merupakan siklus
terdiri dari sembilan tahapan, yaitu$
'erincian ke*utuhan dan tujuan 'erumusan masalah 'erumusan 'emecahan
masalah
'emilihan masalah 6 'ri,ritasna
'erumusan
rencana kegiatan
Hkaji&ulang dan e/aluasi
telaahan terhada' 'erkem*angan kegiatan 'elaksanaan rencana kegiatan
rek,nsiderasi
untuk 'r,gram mendatang
Aambar 4/. odel Proses Perumusan program Penyuluhan enurut Lawrence, 12!
(a# pengumpulan data, (b# analisis data, (c# perumusan program, (d# rumusan pemecahan masalah, (e# perumusan rencana kegiatan, (f# pelaksanaan program, (g# e'aluasi, (h# keberhasilan yang dicapai, (i# rekonsiderasi untuk perencanaan program yang akan datang (Aambar 44#.
&ari beberapa model perencanaan program penyuluhan pada dasar-nya dapat disimpulkan bahwa, perencanaan program penyuluhan tersebut memiliki tahapan-tahapan yang mencakup$
1. Pengumpulan data keadaan
2. %nalisis dan e'aluasi fakta-fakta 3. @dentifikasi masalah
4. Pemilihan masalah yang ingin dipecahkan
5. Perumusan tujuan-tujuan dan:atau penerima manfaat-penerima
manfaat
6. Perumusan alternatif pemecahan masalah
eberhasilan yang dicapai
>'aluasi
Pelaksanaan program
Perencanaan kegiatan
Perrumusan pemecahan masalah
Perumusan Program
%nalisis data:fakta
Penumpulan &ata:fakta
Aambar 44. odel Proses Perencanaan Program Penyuluhan enurut 7radfield, 122
7. Penetapan cara mencapai tujuan (rencana kegiatan# 8. Pengesyahan program penyuluhan
9. Pelaksanaan egiatan
10. Perumusan rencana e'aluasi 11. Cekonsiderasi
(1) Pengumpulan data keadaan
Pengumpulan data keadaan, merupakan kegiatan pengumpulan data-dasar (data-base# yang diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan, dan cara mencapai tujuan atau kegiatan yang akan direncanakan.
arena itu, data yang dikumpulkan harus mencakup$
)umberdaya alam, baik yang berupa ciri-ciri umum
kea-daan alam (jenis dan sifat tanah, keakea-daan iklim, dll# maupun hal-hal khusus yang sering dihadapi (banjir, kekeringan, dan bencana alam yang sering terjadi#, maupun prakiraan dan kecenderungan-kecenderungan yang dapat diduga bakal terjadi selam kurun waktu pelaksanaan kegiatan yang akan direncanakan.
7erkaitan dengan sumberdaya alam ini, perlu juga dicatat hal-hal yang menyangkut produkti'itas potensial yang seharusnya dapat dicapai dan tingkat produkti'itas yang sudah dapat dicapai.
)umberdaya manusia, baik yang menyangkut ciri-ciri
pendu-duk (keragaman jenis kelami, umur, pekerjaan, pendidikan, dll#, kelembagaan (kelompok dan organisasi sosial#, maupun adat, agama:kepercayaan, kebiasaan, serta nilai-nilai sosial budaya yang berkembang serta dianut oleh masyarakat
setempat.
elembagaan, baik kelembagaan-ekonomi maupun
kelemba-gaan sosial yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
)arana dan prasarana yang diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan, baik untuk kegiatan penyuluhannya sendiri maupun untuk pelaksanaan kegiatan yang akan dilakaksanakan oleh masyarakat penerima manfaat.
b) Teknologi yang telah digunakan, baik yang menyangkut$
bahan, alat:perlengkapan, teknik atau cara-cara, maupun *reka- yasa sosial * yang sudah diterapkan.
c) Peraturan, termasuk di dalamnya kebijakan-kebijakan
pemba-ngunan nasional yang sudah ditetapkan dan ketentuan-ketentuan khusus yang diberlakuakan di tingkat lokal.
&ata keadaan yang berhasil dikumpulkan (baik yang berupa data primer maupun data sekunder#, sejauh mungkin harus disajikan
dalam bentuk data kuantitatif yang dilengkapi dengan penjelasan- penjelasan kualitatif.
(2) Analisis data keadaan
Iang dimaksudkan dengan analisis data keadaan ialah, kegiatan yang mencakup$