• Tidak ada hasil yang ditemukan

JADWAL MISA. Yesus Dimuliakan di Atas Bukit: "Dengarkanlah Dia! 21 Februari 2016 Tahun VII No. 07

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JADWAL MISA. Yesus Dimuliakan di Atas Bukit: "Dengarkanlah Dia! 21 Februari 2016 Tahun VII No. 07"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

21 Februari 2016 Tahun VII – No. 07

Yesus Dimuliakan di Atas Bukit:

"Dengarkanlah Dia!”

Umat Kristen di dunia Timur

adalah yang pertama-tama merayakan perayaan Yesus dimuliakan di atas bukit. Perayaan liturgis ini kemudian diperkenalkan di dunia Barat pada abad ke-12 oleh salah seorang pemimpin biara Cluny yang bernama ‘Petrus yang dimuliakan’. Di

Taizé, mengakarkan kehidupan kami pada peristiwa pemuliaan Kristus ini selalu menjadi penopang yang kuat bagi panggilan hidup kami. Di dalam Injil, kisah Yesus yang dimuliakan di atas bukit mengungkapkan siapa sebenarnya Yesus secara sekilas dan memimpin kita untuk ikut serta dalam misteri kehidupan-Nya. Di atas gunung, Yesus berdoa dalam kedekatan yang intim dengan Allah. Suara yang Dia dengar pada saat pembaptisan-Nya, saat ini didengar juga oleh para murid-Nya: “inilah Anak-Ku yang Kukasihi.” Misteri Yesus hadir di depan penglihatan mereka: kehidupan-Nya terbangun dalam hubungan kasih dengan Allah Bapa-Nya.

Yesus menghayati hubungan ini dari sejak kekekalan dan Dia senantiasa melakukannya di sepanjang kehidupan-Nya di bumi. Hubungan ini terus terbangun dan diperkuat secara khusus saat melalui berbagai bentuk pencobaan dan hubungan erat ini diungkapkan semakin jelas secara lebih luas. Yesus memilih untuk menyandarkan diri-Nya hanya kepada Allah saja dan Dia tetap setia pada pilihan ini bahkan hingga saat-saat tergelap dalam kehidupan-Nya, ketika Dia menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib.

Bukankah penyerahan diri sepenuhnya dalam iman percaya dari Kristus inilah yang membuat cahaya Allah dalam diri Yesus bersinar dihadapan para rasul? Musa dan Elia, yang hadir disamping-Nya, dibimbing oleh sinar ini. Namun dalam diri Yesus, cahaya ini bersinar secara unik. Di dalam diri-Nya cahaya kebangkitan telah bersinar. Dia

JADWAL MISA

Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib

Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib

Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib

Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium)

PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib

Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib

Romo Anton Baur, Pr.

PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA

Dapat diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki.

Website: www.parokisanmare.or.id

Facebook Group: SanMaRe

Kontribusi artikel, pengumuman, iklan: komsos@parokisanmare.or.id

(2)

mengubahkan kemanusiaan hingga disinari oleh kepenuhan kasih Allah. Kita tidak akan pernah lelah untuk senantiasa dipenuhi oleh kekaguman akan hal baru yang kekal ini.

Melalui peristiwa pemuliaan ini, Yesus hanya menunjukkan bahwa cahaya Allah tinggal dalam diri-Nya; Dia ingin kita memahami bahwa Dia ingin membagikan cahaya tersebut. Bukan hanya kemanusiaan Yesus yang dapat diubahkan namun juga kemanusiaan kita juga.

Menurut surat kedua dari Petrus, pemuliaan Yesus mendukung harapan kita akan perubahan diri kita sendiri, terutama di saat kita berada di malam kelam kehidupan kita. “Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.”

Melihat Cahaya Kristus

Saat kita berdoa, kita melihat kepada cahaya dari Kristus yang telah diubahkan dan sedikit demi sedikit hal ini menjadi hal yang nyata dalam batin kita. Misteri Kristus menjadi misteri kehidupan kita. Kitapun adalah anak-anak terkasih Allah. Setiap dari kita dikasihi Allah dengan sebuah kasih yang kekal.

Seperti Yesus, kitapun dapat memasrahkan diri kita kepada Allah. Sebaliknya Allah akan mengubahkan keberadaan diri kita—tubuh, jiwa dan roh.

Sehingga kemudian segenap kelemahan dan ketidaksempurnaan kita menjadi pintu bagi allah untuk memasuki kehidupan kita. Segenap onak duri yang menghalangi derap langkah kita mengobarkan nyala api yang dapat menerangi jalan kehidupan kita. Segenap pertentangan batin dan ketakutan-ketakutan kita tetap ada. Namun bagaimanapun juga melalui Roh Kudus, Kristus masuk ke dalam apa yang membuat kita kuatir akan diri kita sendiri, agar supaya seberkas cahaya dapat menerangi kegelapan. Kemanusiaan kita tidak terampas. Allah menggenggamnya dan di dalam Allah, kemanusiaan dapat menemukan kepenuhannya. Dengan demikian kita akan menjadi bebas, bebas hingga kita dapat menuju pada titik penyerahan diri bagi mereka yang Allah percayakan kepada kita.

Di samping ke-"manusia"-an, perubahan juga dijanjikan kepada seluruh ciptaan. Kristus “akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.” (Filipi 3:21). Ya, Dia “menjadikan segala sesuatu baru” (Wahyu 21:5).

“Dengarkanlah Dia!” demikianlah suara yang datang dari surga. Melalui Roh Kudus, Dia berbicara kepada kita. Sikap kita terhadap kehidupan bergantung pada bagaimana kepekaan kita akan kehadiran-Nya yang senantiasa ada bagi kita.

Mendengarkan Allah tidak berarti bahwa kita luput dari segenap kesulitan. Jika kita memberi tempat utama pada tindakan "mendengarkan" ini maka kita dapat menjadi semakin peka akan kerapuhan kita. Namun sebuah keyakinan diri akan tumbuh dan akan disertai dengan kelenturan penyerahan diri sepenuhnya pada hembusan Roh Kudus. Kita akan mampu untuk mengenal kehadiran Allah dalam dunia dan kita akan mengikuti kehendak-Nya dengan lebih berani.

Seringkali sulit bagi kita untuk memahami bagaimana perubahan diri kita sendiri dapat terjadi. Iman percaya kita, sebagaimana yang dimiliki oleh para murid, masih bersifat setengah-setengah; iman kita tetaplah miskin. Namun dengan hanya memusatkan perhatian kita kepada cahaya Allah, kita sudah diubahkan.

Di atas gunung tempat Yesus dimuliakan, seluruh Gereja, terwakili dalam diri Petrus, Yakobus dan Yohanes. Jika kita dapat mendengarkan secara bersama-sama suara Allah lebih sering, terutama dalam doa yang sederhana maka mungkin kita akan dapat memahami suara tersebut dengan lebih baik. Sang Roh Kudus akan mampu bertindak dengan lebih baik dan, siapa tahu, Roh Kudus bahkan mungkin akan memberi kita kejutan.

Renungan oleh Bruder Alois dari http://www.taize.fr

(3)

-Disiapkan oleh Rm Anton Baur Pr.

Misericordiae Vultus

Memahami Wajah Kerahiman Allah (6)

(Sambungan)

Paus Fransiskus menyatakan, tahun 2016 adalah Tahun Yubelium Luar Biasa Kerahiman Allah. Hal ini dikatakan oleh beliau dalam Bulla Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman Allah) yang disampaikan pada 11 April 2015. Tahun Yubelium Luar biasa ini dimulai pada Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda pada 8 Desember 2015 dan diakhiri pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam pada 20 November 2016. Di dalam Bulla inilah, dijelaskanlah maksud rohani yang utama dari adanya Tahun Yubelium Luar Biasa ini.

Bapa Paus memiliki refleksi yang begitu mendalam akan Wajah Kerahiman Allah. Kini, kita akan bersama-sama mencoba mengenali Bulla ini dalam beberapa kesempatan di Warta paroki kita. Kita akan mengenalinya paragraf per paragraf dalam terjemahan Bahasa Indonesia.

8. Dengan pandangan yang tertuju kepada Yesus dan tatapan penuh belas kasih-Nya, kita mengalami kasih Tritunggal Mahakudus. Perutusan Yesus yang diterima dari Bapa adalah mengungkapkan misteri cinta ilahi dalam kepenuhannya. "Allah adalah kasih" (1 Yoh 4:8,16), Yohanes menegaskan untuk pertama dan satu-satunya waktu di semua Kitab Suci. Kasih ini kini telah tampak dan nyata dalam seluruh kehidupan Yesus. Pribadi-Nya hanyalah kasih, sebuah kasih yang diberikan secara cuma-cuma. Hubungan-hubungan yang Ia bentuk dengan orang-orang yang mendekati-Nya mengejawantahkan sesuatu yang nyata sepenuhnya unik dan tak dapat diulang. Tanda-tanda yang Ia kerjakan terutama dalam menghadapi orang-orang berdosa, orang-orang miskin, kaum marginal, orang-orang sakit, dan orang-orang menderita, semua dimaksudkan untuk mengajarkan kerahiman. Segala sesuatu di dalam diri-Nya berbicara tentang kerahiman. Tidak ada satupun dalam diri-Nya sama sekali tanpa belas kasihan.

Yesus, melihat kerumunan orang-orang yang mengikuti-Nya, menyadari bahwa mereka lelah dan lelah, terserat dan tanpa panduan, dan Ia menaruh belas kasihan yang mendalam kepada mereka (Mat 9:36). Atas dasar kasih yang penuh belas kasihan ini, Ia menyembuhkan ornag-orang

sakit yang dibawa kepada-Nya (Mat 14:14), dan hanya dengan beberapa potong roti dan ikan, Ia memuaskan kerumunan besar (Mat 15:37). Apakah yang menggerakkan Yesus dalam semua situasi ini adalah tidak lain kerahiman, yang dengannya Ia membaca hati orang-orang yang dijumpai-Nya dan menanggapi kebutuhan terdalam mereka. Ketika Ia menjumpai janda dari Nain yang membawa anaknya untuk dimakamkan, Ia menaruh belas kasihan yang besar terhadap penderitaan dari ibu yang berduka ini, dan Ia memberi kembali anaknya dengan membangkitkannya dari antara orang mati (Luk 7:15).

Setelah membebaskan orang orang kerasukan di desa Gerasa, Yesus mempercayakan orang itu dengan perutusan ini, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” (Mrk 5:19). Panggilan Matius juga dihadirkan dalam konteks belas kasih. Melwati gerai pemungut cukai, Yesus menatap Matius. Yesus hadir sebagai pribadi yang penuh kerahiman yang mengampuni dosa-dosa orang itu, seorang berdosa dan seorang pemungut cukai, dan yang dipilih Yesus—berlawanan dengan keragu-raguan dari para murid—untuk menjadi salah seorang dari dua belas rasul. St Beda, menanggapi perikop Injil ini, menulis bahwa Yesus memandang Matius dengan kasih yang penuh kerahiman dan memilihnya: miserando atque

eligendo. Ungkapan ini begitu mengesankan saya sehingga saya memilihnya untuk menjadi moto episkopal

saya. ***

(4)

Lingkungan Santo Damian (Wil. VIII)

Acara 4-in-1 : Kunjungan Romo ke Lingkungan, Tahun Baru Imlek,

Valentine’s Day, dan Ulang Tahun Perkawinan

Lingkungan Santo Damian di Wilayah 8 mensyukuri Tahun Kerahiman Allah dan Masa Tobat selama Prapaskah dengan sesuatu yang unik. Dihadiri 18 KK dan kedua Yang Terkasih Rm. Gunawan dan Rm. Anton, pada Minggu, 14 Februari dilakukan Pertemuan Lingkungan dengan paket 4-in-1, yaitu (i). Kunjungan Rm. Anton ke Lingkungan, (ii). Perayaan Tahun Baru Imlek, dan (iii). Perayaan Valentine’s Day untuk kaum muda dan kita semua, (iv) Ulang Tahun Perkawinan sepasang pasutri.

Semua terasa indah dan gegap gempita seperti juga ‘ketika Yesus berjumpa dengan

murid-muridnya dan berkata “Salam bagimu” (Mat 28). Ini memberi tanda bahwa kedua

Romo selalu ingin berjumpa dan hadir dan merasakan hidup menggereja di lingkungan dan semakin mengenal suasana riang, guyon dan guyub. Adik-adik kaum muda membuat acara bagus dimana pasangan old cracks dan belia saling menyatakan cinta seperti dulu kala ketika mereka memasuki masa pacaran/perkawinan. Lalu juga ada sesi quiz dimana grup dibagi dalam tiga kelompok dan kami diminta mencari kertas-kertas kecil di kebun/ di pohon. Selanjutnya isi kertas itu tertulis potongan rangkaian firman Tuhan dari Kitab Suci yang perlu disinkronkan.

Pertemuan ini menjadi tanda saling memperhatikan dan mengasihi sesama teman-teman se lingkungan. Dalam Yohanes 4 dikatakan “Kita mengasihi karena Allah lebih dulu

mengasihi kita”. Artinya kita sesama suami istri dan anak-anak sebagai warga saling

mengasihi, menghibur dan memperhatikan dalam kerjasama, karena Allah sudah mengasihi kita umatNYA terlebih dahulu. Acara ini

menjadi meriah dan berhasil. Kalau yang hadir dalam jumlah banyak maka kekuatannya semakin nyata dan penuh kegembiraan. Oleh karena itu dalam Tahun Baru Imlek yang dulu dikenal sebagai awal panen bagi petani, kini memberi makna bahwa suka cita dalam kasih Allah yang Maha Rahim selalu menyertai kita.

Terima kasih Rm. Gunawan dan Rm. Anton atas kunjungannya yang penuh makna.***

Ditulis oleh Osa Hartoyo (Lingk. St. Darmian)

KABAR UMAT

(5)

-Agenda Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah

.

1. Gerakan Rohani Pekan Pertama setiap bulan.

Adorasi, Rekoleksi, Novena, Amal Kasih*

5 & 6. Februari 2016.

4 & 5. Maret 2016.

1 & 2. April 2016.

6 & 7. Mei 2016.

3 & 4. Juni 2016.

1 & 2. Juli 2016.

5 & 6. Agustus 2016.

2 & 3. September 2016.

7 & 8. Oktober 2016.

*

Amal Kasih dinyatakan dalam amplop putih, tersedia di pintu Gereja.

2. Ziarah 9 gereja di Keuskupan Agung Jakarta.

Mengikuti Buku Panduan Gerakan Rohani Keuskupan Agung Jakarta.

3. Sakramen Tobat.

4 – 5 Maret 2016.

Kamis minggu ke 2 bulan April – November 2016 pkl 19.00 – 22.00.*

Diadakan Sakramen Tobat bergilir setiap wilayah.

* bila ada perubahan akan diberitahukan.

4. Novena Kerahiman Ilahi

Jumat Agung 25 Maret 2016 hingga Pesta Kerahiman Ilahi 3 April 2016.

5. Novena Roh Kudus.

– 15 Mei 2016.

6. Misa 9.00 Penutupan Tahun Kerahiman Allah

Hari Raya Kristus Raja Alam Semesta 20 November 2016.

Pemberian Berkat Indulgensi.

Latihan Bersama Komunitas Pemazmur

Sebagai kelanjutan dari program latihan bersama Komunitas Pemazmur, Sie Liturgi mengundang pemazmur aktif maupun yang berminat menjadi Pemazmur (usia di atas 16 tahun) untuk berlatih bersama pada :

Hari/Tanggal : Minggu, 28 Februari 2016 Waktu : 10.30 - 12.30

Tempat : Ruang 301

Para yang memiliki buku Mazmur Tanggapan dan Alleluya agar dapat membawanya pada saat latihan. Latihan bersama Komunitas Pemazmur ini akan diadakan setiap bulan setiap Minggu keempat. Mari bersama kita wujudkan semangat gerejaku, rumahku, tanggung jawabku.

(6)

Kemenangan Semu

Kalau ribut dengan pelanggan,

Walaupun kita menang,

Pelanggan tetap akan lari.

Kalau ribut dengan rekan sekerja, Walaupun kita menang,

Tiada lagi semangat bekerja dalam tim.

Kalau kita ribut dengan bos, Walaupun kita menang,

Tiada lagi masa depan di tempat itu.

Kalau kita ribut dengan keluarga, Walaupun kita menang,

Hubungan kekeluargaan akan renggang. Kalau kita ribut dengan guru,

Walaupun kita menang,

Keberkahan menuntut ilmu dan kemesraan itu akan hilang Kalau ribut dengan kawan,

Walaupun kita menang,

Yang pasti kita akan kekurangan kawan. Kalau ribut dengan pasangan,

Walaupun kita menang,

Perasaan sayang pasti akan berkurang. Kalau kita ribut dengan siapapun, Walaupun kita menang,

Kita tetap kalah…

Yang menang cuma ego diri sendiri, itu hanyalah kemenangan semu. Yang susah adalah mengalahkan ego diri sendiri.

Namun, jika kita mampu menaklukan diri sendiri, itulah pemenang sejati.

Sumber: http://iphincow.com/2015/10/01/kemenangan-semu/#more-1259

(7)

- JADWAL LITURGI 

HARI MINGGU PRAPASKAH III,

28 Februari

Bacaan:

Kel. 3:1-8a,13-15; Mzm.

103:1-2,3-4,6-7,8,11; Ul:8a; 1Kor. 10:1-6,10-12; Luk. 13:1-9

Saran

Lagu:

PS 479, 482, 486, 598, 599, 602,

814, 965

HARI MINGGU PRAPASKAH IV,

6 Maret

Bacaan:

Yos. 5:9a,10-12; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7;

Ul:9a; 2Kor. 5:17-21; Luk. 15:1-3,11-32

Saran

Lagu:

PS 486, 597, 601, 603, 604, 697,

857, 965

Sabtu, 27 Februari, pukul 17.00

Koor dan Tatib:

St. Fransiskus Maria

Lektor: Frederika P.J.M / Anastasia Tri Wulansari

Putra/i Altar: Fransiska Wahyuni Novita Kristiani

Br.M

,

Estherania V

,

Maria Carmelitta Ome Leba

,

Maria Caroline Itu Leba

,

Nicholas Yabes Condi

,

Helena Kheren Imanuella

,

Gabriella Alexander Putri

,

Christina Simamora

,

Immanuel Xestopongiamura

,

Yohanna Emarina

Prodiakon:

Yadi Djuhandi

,

Ping Julianto Widjaja

,

Willem Dagi

,

Yuliana Yelly

,

Agnes A. Sayan

Rampisela

,

Albertus Sugianto Supriadi

,

Wahid

Gunawan

,

Saras Damai Susetyo

Sabtu, 5 Maret, pukul 17.00

Koor dan Tatib:

Sta. Khatarina

Lektor: Carin Faradina / Yasinta Dhyaning

Putra/i Altar: Y. Purba Sangga Becik

,

A. Kevin

Bagas Ksatria

,

C. Susan Mahadewi Gadis Amara

,

M. F. Chelsea Novelia Prodigma Gunawan

,

Agata

Anjani Cita Permata Kusuma

,

Gabriel Fawnia

Santoso

,

Thomas Becket Tegar Surya Christy

,

Shannon Wijaya

,

C.atherine Inez Maharani P.

,

T.A.

Revabelle Maharani

,

Alexandra Ashley Soetardy

Prodiakon:

Daniel Bala Batti

,

Hartawan Makmur

,

Heru Santosa

,

Georgino Godong

,

Temmy Royani

,

Paul August Liqui

,

Lily Irene Tantra

,

Tjhong

Vincentius

Minggu, 28 Februari, pukul 06.30

Koor dan Tatib:

Sta. Theresia

Lektor: Anna Retno Hapsari / Maria Linda Sulistyo

Putra/i Altar:

Adrian Alfa Sebastian Kullit

,

Anastasya

Cecilia Ruth Kilapong

,

Timotius Patrick Lie Leonard

,

Maria Seraphine Marvella

,

Elisabeth Margareth

Manalu

,

Gabriela Liviana

,

Timothy Luke Lumy

,

Antonius Rangga Hapsoro W

,

Debritto Maurizt

Angara Sitorus

,

Mikael Josafat

Prodiakon:

Irwan Wijaya

,

Agustono Widjaja

,

Helfina

M. Tisnakusuma

,

Marcus B. Samosir

,

Maryono

Suwargo

,

Romualdus Ponidjan

Minggu, 6 Maret, pukul 06.30

Koor dan Tatib:

Sta. Helena

Lektor: Christiana E.N. Hendarjudani / Angelina

Wardhani E

Putra/i Altar:

Th. Carissa Indurasmi

,

Nathanel

Eldrian Ramawas

,

T. Alana Dewi

,

Helena Amithya

da Rato

,

Mikhael Abhiseka Pramono

,

Timotius

Gerwyn Jovian

,

Joety Johannes Aaron Bongku

,

Maria Ajeng Cipta Wening

,

Elisabeth Novadiana

Kurniasavitri T

,

Kristina Irmadani Darwin

Prodiakon:

Gatot Kusumo Atmojo

,

Bayu Rajasa

,

Arden Andreas Barus

,

Fifi Amaliawaty

,

Florentina

Ratna Supeni H.

,

Donanta Octaviardi

Minggu, 28 Februari, pukul 09.00

Koor dan Tatib

:

PSA WILAYAH 2

Lektor:

Anastasia Agnes / Maria A. Witjaksono

Putra/i Altar:

Yohanes Purba Sangga Becik

,

Andreas Kevin Bagas Ksatria

,

Caroline Susan

Mahadewi Gadis Amara

,

Maria Fransiska Chelsea

Novelia Prodigma Gunawan

,

Agata Anjani Cita

Permata Kusuma

,

Patricia Kayla Putri Cahyono

,

Abraham ArindraSarwonawadya

,

Shannon Wijaya

,

Catherine Inez Maharani P.

,

T.A. Revabelle

Minggu, 6 Maret, pukul 09.00

Koor dan Tatib

:

St. Yohanes de Brito

Lektor:

Ista Anindita / Connita Yongkong

Putra/i Altar:

Brigitta Merlyn Bulu

,

Eudes Pendar

Gandlewa Hening

,

Honoratus Pavel Galis Hening

,

Andreas Mado Laba

,

Patricia Dias Riandari

,

Jonathan Mark

,

Maria Kiara Anindita

,

Fransisca

Mariana Rasendrya Z.

,

Andreas Widiatmoko

Prabowo

,

Ignatius Prayogo

Prodiakon:

Grace Theresia Supit

,

I. Y. Supriyanto

,

(8)

Maharani

,

Alexandra Ashley Soetardy

Prodiakon:

R. Ponidjan

,

Hesti Purbaningsih

,

Yasinta

Fatmawati

,

Y. F. Irjayanto

,

Ag. Bertha Tabarani

,

A..

Haryanto

,

Anna Retno Hapsari

,

Josz Juswanto

,

FX

Andri

,

Probel Gultom

,

J. Sumardi

,

Cynthia

Catharina

,

Prima Widi Hatmi

,

Ronald C. Sampayan

,

Thomas Erwin Kurniawan

,

Yohanes Budi Purwanto

,

Y. T. Mudjihardjo

,

A. Darmawan

,

Metty Suprapti

,

A.

E. Nelwan

,

Agung Wahyu Wibowo

,

F. P. Narendra

Saly Listiyadhi

,

Heru Yuniriyanto

,

Didi Hartanto

,

Veronika Kani

,

Yosep Yendi

,

Rudyanto Gunawan

,

Dwi Respati

,

Bambang Sulistyo P.

,

F. A.

Soedjarno

,

Noegroho Tjiptorahardjo

,

Joachim

Sulistyo

,

Kamilus Arifin

,

Maria Yoke Edna

,

Petrus

Lazarus Mardjono

,

Ping Julianto Widjaja

,

Willem

Dagi

,

Yuliana Yelly

,

Agnes A. Sayan Rampisela

,

Albertus Sugianto Supriadi

,

Wahid Gunawan

Minggu, 28 Februari, pukul 17.00

Koor dan Tatib

:

Sta. Monika

Lektor: Helena Hennywati Halim / Francisca

Wulandari

Putra/i Altar:

Michael Rama Aviandri Santoso

,

Margaretha Velicia

,

Aurelia Anindita Herputri

,

Katarina Sari Dewi Mursito

,

Robertus Darren

Radyan

,

Graciella Antonius Putri

,

Th. Lasmono

Wibowo

,

Jose Marie Pareira

,

M. James Pareira

Prodiakon:

Heribertus Darno

,

Agus Munandar

,

Esther Meinelsa Manurung

,

Rinto Setiono

,

Royandi

Ernestus DP

,

Gunawan Wibowo

,

Agustinus Fadjar

AS

,

Bambang Tedjo Nugroho

,

Haryono Widarta

,

Soetojo Dharmadi

Minggu, 6 Maret, pukul 17.00

Koor dan Tatib

:

St. Albertus Agung

Lektor: Cecilia Andria Permata Sari / Kineta

Putra/i Altar:

Robertus Darren Radyan

,

Bernadette

Claudia Kartikasari Sutandi

,

Michael Rama

Aviandri Santoso

,

Margaretha Velicia

,

Aurelia

Anindita Herputri

,

Katarina Sari Dewi Mursito

,

Genoveva Audrey Divavolney Dhayawardhana

,

Marcus Aurelius Brehatmaja D.D.

Prodiakon:

Saras Damai Susetyo

,

Irwan Wijaya

,

Agustono Widjaja

,

Helfina M. Tisnakusuma

,

Marcus B. Samosir

,

Maryono Suwargo

,

Romualdus Ponidjan

,

Hesti Purbaningsih

,

Yasinta

Fatmawati

,

Yustinus F. Irjayanto

Jalan Salib diadakan dua kali pada pukul 12.00 (tanpa Misa)

dan 19.30 (dengan Misa)

Jalan Salib 3 : Jumat, 26 Februari 2016 – 19.30 – WILAYAH 4

Jalan Salib 4 : Jumat, 4 Maret 2016 – 19.30 – WILAYAH 4

Jalan Salib 5 : Jumat, 11 Maret 2016 – 19.30 – WILAYAH 5

Jalan Salib 6 : Jumat, 18 Maret 2016 – 19.30 – WILAYAH 6

 PENGUMUMAN 

PDKK mengundang bapak/ibu untuk mengikuti Adorasi pada hari Kamis, 25 Februari

2016 pukul 19.30 di Aula Sanmare yang akan dipimpin oleh Romo Anton Baur Pr.

Diharapkan kehadiran umat.

PT. Holy Global Tour (Ziarah Katolik) membutuhkan karyawan sbb: A. Staf Data Entry & Dinas Luar, syarat: pria Katolik, SMA/SMK, umur 18 – 25 tahun, domisili di sekitar Bintaro. B. Staff, syarat: pria Katolik, berpengalaman di travel, domisili di sekitar Bintaro. Lamaran dikirim ke: holylamaran@gmail.com

Dibutuhkan karyawati Administrasi dan Akuntansi & bisa buat laporan pajak usia max 28 tahun, tinggal sekitar Bintaro, CV, pas foto 3X4, fc KTP, fc KK harap datang langsung ke kantor Bintaro Trade Center Blok E2 no 3A Sektor 7, Bintaro Jaya 15224 bisa hub. Andreas HP 087881519185.

IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan atau mencari pekerjaan.

Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke: sekretariat@parokisanmare.or.id

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Usulan Kegiatan Terpadu ini merupakan Kumpulan Rencana kegiatan bidang kesehatan dengan berped!man pada Standar Pelayanan Kesehatan yang akan dilakukan

Beberapa hal yang dihasilkan dari penelitian ini adalah teridentifikasinya aspek-aspek yang berpengaruh dalam penentuan lokasi kampung budaya, yaitu keberadaan adat

Mafia, Plastic man mencari keberadaan mafia sebelumnya dan bertanya kepada seorang pedagang “dimana keberadaan ketua mafia yang ingin memegang daerahtanjung tembaga

Namun demikian, karena kantor-kantor pemerintah di Indonesia tidak mempunyai pengetahuan yang memadai serta komitmen pada kesetaraan jender, ada bahaya besar bahwa PRSP di

Salah satu bahan organik yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi tanaman tebu yaitu limbah padat pabrik gula berupa bagas, blotong, dan abu yang berasal dari

Dari Tabel 2 diperoleh data bahwa antigen ND yang disimpan pada suhu 4°C (suhu refrigerator) masih memiliki titer antigen yang stabil dan tidak mengalami penurunan baik pada

Amonia dapat dikombinasikan dengan asam organik alfa-keto membentuk asam amino baru yang dapat dipakai untuk mensintesis protein mikrobia dan amonia dapat diabsorbsi melalui

Alasan proses alokasi dibuat dalam 4 tahapan adalah agar proses penempatan operator lebih sistematis, yaitu dari ditempatkannya terlebih dahulu stasiun kerja