ANALISIS PRODUKTIVITAS PENGEBORAN PONDASI
ANALISIS PRODUKTIVITAS PENGEBORAN PONDASI
BOR PILE DENGAN MENGGUNAKAN MESIN BOR
BOR PILE DENGAN MENGGUNAKAN MESIN BOR RINGAN
RINGAN
I G.N. Aditya Dhiva I G.N. Aditya Dhiva
Mahasiswa / Program Magister / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik Mahasiswa / Program Magister / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya Korespondensi: Korespondensi: adityadhiva@mail.com adityadhiva@mail.com ABSTRAK ABSTRAK
Pengeboran pondasi bor pile yang dilakukan dengan mesin bor ringan dengan metode
Pengeboran pondasi bor pile yang dilakukan dengan mesin bor ringan dengan metode direct washdirect wash telah telah banyak digunakan pada berbagai konstruksi
banyak digunakan pada berbagai konstruksi di Kalimantan Timur. Variasi di Kalimantan Timur. Variasi keadaan di lapangan dan berbagaikeadaan di lapangan dan berbagai hambatan yang muncul selama proses pengeboran menyebabkan produktivitas pengeboran sangat beragam hambatan yang muncul selama proses pengeboran menyebabkan produktivitas pengeboran sangat beragam pada
pada tiap tiap lokasi lokasi pengeboran. pengeboran. Penelitian Penelitian terhadap terhadap produktivitas produktivitas pengeboran pengeboran pondasi pondasi ini ini bertujuan bertujuan untukuntuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pengeboran dan pengaruhnya terhadap mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pengeboran dan pengaruhnya terhadap produktivitas
produktivitas pengeboran. pengeboran. Pengumpulan Pengumpulan data data dalam dalam penelitian penelitian ini ini dilakukan dilakukan dengan dengan studi studi literatur,literatur, wawancara dan observasi. Dari pengumpulan data di lapangan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi wawancara dan observasi. Dari pengumpulan data di lapangan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
produktivitas pengeboran. pengeboran. Dengan Dengan analisis analisis korelasi korelasi faktor-faktor faktor-faktor utama utama yang yang paling paling berpengaruh berpengaruh padapada produktivitas
produktivitas dapat dapat diketahui diketahui yaitu yaitu kekerasan kekerasan tanahtanah ((XX1.21.2)), daya mesin, daya mesin((XX4.14.1)), , diameter diameter borbor ((XX6.26.2)) dan dan
kedalaman pengeboran
kedalaman pengeboran ((XX6.26.2)). Hubungan antara faktor pengaruh dengan produktivitas pengeboran dinyatakan. Hubungan antara faktor pengaruh dengan produktivitas pengeboran dinyatakan
dengan
dengan persamaan persamaan Y = Y = ee(2,608(2,608 – – 0,33 X1.2 - 0,068 X4.1 0,33 X1.2 - 0,068 X4.1 – – 0,024 X6.1 0,024 X6.1 – – 0,054 X6.2) 0,054 X6.2)..
Kata kunci : bor pile ringan, metode
Kata kunci : bor pile ringan, metode direct washdirect wash, produktivitas pengeboran., produktivitas pengeboran.
1.
1. PENDAHULUANPENDAHULUAN
Pondasi bor pile termasuk jenis Pondasi bor pile termasuk jenis pondasi
pondasi dalam dalam dimana dimana prosesproses pembuatannya
pembuatannya dilakukan dilakukan dengandengan mengebor tanah sehingga dihasilkan mengebor tanah sehingga dihasilkan lubang pada tanah dengan diameter dan lubang pada tanah dengan diameter dan kedalaman yang sesuai dengan disain. kedalaman yang sesuai dengan disain. (Brown, 1990). Setelah lubang bor (Brown, 1990). Setelah lubang bor mencapai kedalaman yang diinginkan, mencapai kedalaman yang diinginkan, pemasangan
pemasangan besi besi tulangan tulangan dandan pengecoran
pengecoran dilakukan dilakukan sesuai sesuai dengandengan spesifikasi yang ditentukan. Proses spesifikasi yang ditentukan. Proses pengeboran pondasi dalam
pengeboran pondasi dalam adalah sebuahadalah sebuah proses
proses konstruksi konstruksi yang yang memiliki memiliki tingkattingkat kesulitan yang bervariasi pada tiap lokasi, kesulitan yang bervariasi pada tiap lokasi, hal ini disebabkan karena pengeboran hal ini disebabkan karena pengeboran tanah menemui hambatan alami di dalam tanah menemui hambatan alami di dalam tanah dan berbagai hambatan alam tanah dan berbagai hambatan alam lainnya seperti medan, cuaca dan akses lainnya seperti medan, cuaca dan akses jalan
jalan yang yang berbeda-beda berbeda-beda pada pada setiapsetiap lokasi. Spesifikasi teknis berupa diameter lokasi. Spesifikasi teknis berupa diameter lubang bor dan kedalaman turut menjadi lubang bor dan kedalaman turut menjadi faktor yang mempengaruhi produktivitas faktor yang mempengaruhi produktivitas pengeboran
pengeboran pondasi pondasi yang yang dinyatakandinyatakan dalam satuan panjang per satuan waktu. dalam satuan panjang per satuan waktu.
Penelitian mengenai produktivitas Penelitian mengenai produktivitas pengeboran
pengeboran pondasi pondasi dalam dalam dengandengan menggunakan mesin ringan belum menggunakan mesin ringan belum banyak
banyak dilakukan. dilakukan. Minimnya Minimnya datadata mengenai produktivitas pengeboran mengenai produktivitas pengeboran menyebabkan biaya pengeboran tidak menyebabkan biaya pengeboran tidak dapat
dapat diperkirakan diperkirakan dengan dengan baik. baik. SelamaSelama ini pelaksana pengeboran memperkirakan ini pelaksana pengeboran memperkirakan biaya
biaya produksi produksi pengeboran pengeboran berdasarkanberdasarkan pengalaman
pengalaman mengebor mengebor di di proyek-proyekproyek-proyek terdahulu.
terdahulu. Untuk Untuk menghindari menghindari terjadinyaterjadinya kerugian di pihak pelaksana maupun kerugian di pihak pelaksana maupun pemberi
pemberi kerja, kerja, perlu perlu dilakukan dilakukan analisisanalisis terhadap produktivitas pelaksanaan terhadap produktivitas pelaksanaan pengeboran
pengeboran dan dan berbagai berbagai faktor faktor yangyang mempengaruhinya. Hasil analisis mempengaruhinya. Hasil analisis terhadap produktivtias pengeboran terhadap produktivtias pengeboran diharapkan akan dapat digunakan sebagai diharapkan akan dapat digunakan sebagai pedoman
pedoman bagi bagi pihak pihak penyedia penyedia jasajasa pengeboran
pengeboran untuk untuk menghitung menghitung anggarananggaran biaya
biaya borongan borongan pengeboran. pengeboran. Data Data hasilhasil penelitian
penelitian ini ini juga juga akan akan dapat dapat digunakandigunakan untuk melakukan estimasi waktu proyek untuk melakukan estimasi waktu proyek pengeboran.
2. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Faktor-faktor yang berpengaruh pada produktivitas pengeboran dengan
menggunakan bor pile ringan.
2. Produktivitas pengeboran pondasi dengan menggunakan mesin bor pile ringan.
3. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini bermanfaat bagi para praktisi pengeboran maupun bagi akademisi, adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi praktisi pengeboran dan konsultan dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pengeboran dan pengaruhnya pada pengeboran maka akan memiliki dasar dalam pembuatan estimasi biaya.
2. Bagi akademisi penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian- penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan produktivitas pelaksanaan pengeboran pondasi bor pile.
4. TINJAUAN PUSTAKA
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengeboran telah diidentifikasi oleh Zayed dan Halpin (2004), tipe dan ukuran mata bor, kekerasan tanah, kedalaman lubang bor, pola pengeboran, kelerengan dan waktu hilang akibat menunggu operasi pengeboran lainnya. Hal lain yang mempengaruhi kecepatan pengeboran adalah faktor ketersediaan komponen alat. Pengeboran adalah kegiatan yang menimbulkan getaran keras sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada komponen-komponen tertentu atau keseluruhan alat yang mana hal ini akan menimbulkan tertundanya pekerjaaan. Salah satu elemen waktu kerja dalam pelaksanaan pengeboran adalah faktor kesiapan alat, dimana biasanya
ditunjukkan dalam persen waktu dari total waktu pengeboran.
4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pengeboran menurut penelitian sebelumnya Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, produktivitas pengeboran pondasi bor pile dipengaruhi
oleh beberapa hal yaitu:
1. Jenis tanah, misalnya : pasir, lempung, lempung keras dll. Produktivitas berbeda dari satu jenis tanah ke jenis tanah lainnya berdasarkan properti tanah tsb.
2. Jenis alat bor, ukuran dan metode pelaksanaan. Meliputi jenis dan ukuran mesin bor, mata bor, dan metode pelaksanaan; kering, dengan casing atau cara basah.
3. Sudut perputaran alat. Merupakan sudut perputaran alat bor dari lubang bor ke tempat membuang tanah.
4. Metode pembuangan tanah. Hal ini berpengaruh pada waktu yang terbuang sebagai akibat alat bor harus menunggu tanah dibuang.
5. Kelurusan as pipa bor. Jika pipa bor tidak di tepat berada pada as lubang bor, akan menimbulkan pekerjaan
ulang.
6. Kedalaman dan diameter lubang bor. Hal ini adalah merupakan hal yang mendasar dalam produktifitas pengeboran.
7. Daya dari alat yang digunakan. Daya mempengaruhi kemampuan bekerja alat.
8. Efisiensi operator, dipengaruhi oleh pengalaman, karakteristik dan
kepribadian.
9. Cuaca, udara yang panas mempengaruhi efisiensi dari alat dan operator, sedangkan cuaca dingin mempengaruhi kondisi tanah.
Perlu untuk diperhatikan bahwa pada penelitian sebelumnya, obyek penelitian adalah mesin bor besar yang dioperasikan dengan bantuan alat-alat
berat seperti excavator, sehingga faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas pengeboran dengan menggunakan mesin ringan dapat berbeda.
4.2 Kerangka Konseptual Pemikiran Dengan melakukan interview dan menyebarkan kuisioner maka dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pengeboran dengan menggunakan mesin bor ringan. Produktivitas pengeboran bor pile dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : tanah, tenaga kerja, faktor alamiah, mesin bor, metode kerja dan spesifikasi teknis merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pengeboran bor pile. Dalam faktor-faktor tersebut terdapat sub faktor yaitu: jenis, kekerasan (faktor tanah), pengalaman, jumlah dan sikap (faktor pekerja), sumber air, keterbukaan lahan, cuaca, kelerengan lahan, jarak angkut (faktor alamiah), daya dan kondisi (faktor mesin), pengupahan dan pengawasan (faktor metode kerja), serta diameter dan kedalaman (faktor spesifikasi teknis).
4.3 Metodologi Penelitian
Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara mempelajari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, literatur-literatur yang terkait dengan pengeboran pondasi, sumber-sumber lain seperti website dan video tentang proses pelaksanaan pengeboran, pengamatan,
wawancara dan kuisioner. Hasil dari wawancara dan kuisioner dianalisis dengan bantuan program SPSS untuk mengetahui hubungan antara faktor pengaruh dengan produktivitas pengeboran.
Pada tahap awal dilakukan analisis korelasi; analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menentukan ada tidaknya hubungan antar beberapa variabel yang telah terpilih atau ditetapkan untuk dilakukan penelitian sehingga dapat diukur karakterisitik hubungan serta implikasi dari hubungan positif (+) atau negatif (-). Pada tahap selanjutnya dilakukan beberapa pengujian model statistik terhadap model, jika model telah memenuhi pengujian statistik, persamaan yang terbentuk dapat diinterpretasikan dan dibuat kesimpulan hasil penelitian.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari pengamatan lapangan terhadap kegiatan pengeboran yang dilakukan tahapan pengeboran terdiri atas kegiatan
Faktor Alam Pekerja
Tanah
Mesin Bor Metode Kerja
Produktivitas Pengeboran Bor Pile Kekerasan Jenis Sikap Jumlah Pengalaman Cuaca Keterbukaan lahan Kelerengan Lahan Kondisi Daya Pengawasan Pengupahan um er Air Jarak Angkut Spesifikasi Teknis Kedalaman Diameter
Gambar 2. Bagan alir penelitian Gambar 1. Fish bone diagram produktivitas
pengeboran bor pile
Latar Belakang Interview Observasi Penelitian terdahulu Faktor-faktor pengaruh Analisis Korelasi Faktor-faktor signifikan Analisis regresi Persamaan Regresi Interpretasi Hasil Selesai Mulai Pengujian Model
No. Variabel Xn Faktor Korelasi 1 Jenis Tanah X1.1 -0,001 2 Kekerasan Tanah X1.2 -0,499** 3 Pengawasan X5.2 -0,148 4 Pengalaman X2.1 0,203 5 Jumlah Pekerja X2.2 -0,090 6 Sikap Pekerja X2.3 0,112 7 Cuaca X3.5 -0,019 8 Daya Mesin X4.1 -0,374** 9 Kondisi Mesin X4.2 -0,057 10 Pengupahan X5.1 -0,-30 11 Diameter X6.1 -0,323** 12 Kedalaman X6.2 -0,595**
persiapan, kegiatan pengeboran itu sendiri dan kegiatan pasca pengeboran.
Kegiatan persiapan pengeboran merupakan kegiatan pendahuluan berupa mobilisasi alat, pengangkutan alat di dalam lokasi, perakitan alat bor, penyiapan bak tampungan air dan pembuatan saluran buangan air. Kegiatan pengeboran berupa menghidupkan mesin bor, menghidupkan mesin pompa, memasang pipa, mengebor, melepaskan pipa, menyambung pipa, mengalirkan air buangan dan mengangkat pipa. Sedangkan kegiatan pasca pengeboran terdiri atas kegiatan pembongkaran mesin, pembersihan alat, dan demobilisasi.
5.1 Statistik Deskriptif
Dari interview yang telah dilaksanakan, didapat 12 faktor pengaruh dan satu variabel terikat (produktivitas) pada masing-masing proyek pengeboran.
Dari pengumpulan data yang telah dilakukan didapat nilai minimal, nilai maksimal, rata-rata dan standar deviasi sesuai skala ukur setiap variabel. Terdapat 48 data pengeboran dari 17 responden yang akan diolah dengan deskripsi data.
5.2 Analisis korelasi variabel produktivitas
Untuk mengetahui signifikansi hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat, dilakukan uji korelasi
dengan bantuan program SPSS. Dari uji korelasi ini didapat empat variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas pengeboran. Keempat variabel tersebut adalah kekerasan tanah (X1.2) , daya mesin (X4.1), diameter bor
(X6.1) dan kedalaman pengeboran (X6.2).
5.3 Pengujian Model
5.3.1 R 2 Test atau
Coefficient of
Determination Test
R 2 test digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas X terhadap variasi (naik turunnya) variabel terikat (Y). R 2 juga digunakan untuk mengukur seberapa dekat garis regresi terhadap data daerah nilai R 2. Semakin dekat nilai Y dari model regresi kepada titik-titik data, maka nilai R 2 semakin tinggi. Dalam penelitian ini yang dilihat adalah Adjusted R square (R 2 yang disesuaikan), yang merupakan koreksi dari R 2 sehingga gambarannya lebih mendekati mutu penjajakan model dalam populasi. Model R R 2 Adjusted R 2 Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .920a .847 .838 .29960 1.379 a. Predictors: (Constant), Daya_Mesin, Diameter, Kedalaman, Kekerasan_Tanah
b. Dependent Variable: ln_Produktivitas
Variabel No Min Max Mean Std. Dev Produktivitas Y 0,25 5,5 1,96 1,32 Jenis Tanah X1.1 2 5 3,36 0,70 Kekerasan Tanah X1.2 1 4 2,5 1,13 Pengawasan X5.2 3 4 3,49 0,50 Pengalaman X2.1 3 4 3,42 0,50 Jumlah Pekerja X2.2 4 5 4,50 0,50 Sikap Pekerja X2.3 3 4 3,44 0,50 Cuaca X3.5 3 4 3,46 0,50 Daya Mesin X4.1 5 15 10,0 4,11 Kondisi Mesin X4.2 3 5 3,53 0,69 Pengupahan X5.1 3 4 3,51 0,50 Diameter X6.1 30 50 40,0 10,07 Kedalaman X6.2 10 30 20,0 8,22
Tabel 1. Faktor korelasi variabel penelitian
Tabel 2. Statistik deskriptif variabel penelitian
Ket: ** Berkorelasi signifikan pada tingkat kepercayaan 1%
Hasil uji R 2 menunjukkan nilai R 2 adjusted cukup berarti, yaitu nilai adjusted R 2 = 0,838 artinya X1.2, X4.1,
X6.1 dan X6.2 memberikan kontribusi
sebesar 83,8% terhadap produktivitas pengeboran pondasi sumuran. Hal ini berarti keempat variabel bebas secara signifikan mempengaruhi produktivitas pengeboran.
5.3.2 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji hipotesis nol (H0) bahwa seluruh nilai
koefisien variabel bebas Xi dari model
regresi sama dengan nol dan hipotesis alternatifnya (Ha) adalah bahwa seluruh nilai koefisien variabel X tidak sama dengan nol. Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
H0: β0= 0, β1 = 0, β2 = 0, …….. βk = 0
H0: β0≠ 0, β1≠ 0, β2 ≠ 0, …….. βk = 0
Apabila hipotesis nol tersebut diterima atau benar, maka seluruh model tidak signifikan untuk menjelaskan variabel terikat (Y) dan nilai penyesuaian R 2 secara signifikan tidak berbeda dengan nol. Sedangkan kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
H0 ditolak jika F0 hitung > Fα (k-1)
(n-k) tabel
H0 diterima jika F0 hitung < Fα (k-1)
(n-k) tabel
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa F = 92,646 > Ftabel (Ftabel untuk signifikansi
5% dengan derajat bebas (df) untuk pembilang = 3 dan penyebut = 22 adalah 3,34), maka H0 ditolak. Artinya nilai
rata-rata dari populasi sampel tidak identik. Kesimpulan ini juga diperkuat dengan a=0,000 yang berarti a < 0,05. Dengan demikian, semakin meyakinkan bahwa model regresi yang dihasilkan terdapat
pengaruh yang signifikan secara simultan.
5.3.3 Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis nol (H0) bahwa masing-masing
koefisien dari model regresi sama dengan nol dan hipotesis alernatifnya (Ha) adalah
jika masing-masing koefisien dari model tidak sama dengan nol. Dengan demikian dapat dinyatakan sebagai berikut:
H0 : β0 = 0, β1= 0, β2= 0, …….. βk = 0
Ha : β0 ≠ 0, β1≠ 0, β2 ≠ 0, …….. βk ≠ 0
Jika hipotesis nol (H0) diterima
berarti model yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk memprediksi nilai Y, sebaliknya jika hipotesis nol (H0) ditolak
maka model yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk memprediksi nilai Y. Kriteria pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut:
H0 ditolak jika t0 hitung > ta (n-k-1)
tabel
H0 diterima jika t0 hitung = ta (n-k-1)
tabel Model Unstandardized Coefficients Coeffi cients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.608 .206 12.667 .000 Kekerasan_ Tanah -.330 .032 -.499 -10.441 .000 Kedalaman -.054 .004 -.595 -12.442 .000 Diameter -.024 .004 -.323 -6.758 .000 Daya_ Mesin .068 .009 .374 7.816 .000
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa nilai sig pada uji t untuk masing-masing variabel berturut-turut 0,000 dan 0,000 karena nilai sig lebih kecil dari nilai (a < 0,05) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara individual predictor terhadap kinerja biaya konstruksi. Untuk a = 5% dan nilai derajat kebebasan regresi (df) = 2 dan derajat kebebasan residual (df) 20 (dari Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 33.263 4 8.316 92.646 .000a Residual 6.014 67 .090 Total 39.277 71
a. Predictors: (Constant), Daya_Mesin, Diameter, Kedalaman, Kekerasan_Tanah
b. Dependent Variable: ln_Produktivitas
Tabel 4. Analysis of varians
tabel anova). Persamaan yang terbentuk menjadi:
Y = 2,608 – 0,330 X1.2 – 0,054 X6.2 –
0,024 X6.3 + 0,068 X4.1
Sedangkan Ftabel = nilai t tabelnya
adalah 1,371; yaitu lebih kecil dari t outputnya untuk semua model. Artinya H0 ditolak, yaitu menunjukkan bahwa
persamaan regresi linier yang didapat adalah penting atau berpengaruh nyata terhadap nilai Y.
5.3.4 Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang bersifat normal atau mendekati normal. Metode yang paling handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi. Uji normalitas data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan grafik normal probability plot dengan melihat kecenderungan sebaran data terhadap garis regresi. Hasil grafik normal probability plot ditunjukkan dalam Gambar 3.
Dari grafik Normal Probability Plot pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, dengan demikian sebaran data berdistribusi normal sehingga bisa dilakukan regresi dengan Model Linear Berganda.
5.3.5 Uji autokorelasi (Durbin-Watson Test)
Durbin-Watson Test dilakukan untuk menguji ada tidaknya autokorelasi antara variabel-variabel yang diteliti. Uji autokorelasi dengan batasan nilai Durbin-Watson (0 < X < 4) dan nilai yang dipakai 1,5 < Durbin- Watson < 2,5 untuk menentukan ada tidaknya korelasi residual atau auto korelasi dari model regresi yang dihasilkan.
Model R R 2 Adjus ted R 2 Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .943a .890 .882 .25641 .997 a. Predictors: (Constant), Diameter, Kedalaman, Kekerasan_Tanah b. Dependent Variable: lnProduktivitas
Dari tabel durbin watson dl = 1,335; du = 1,771 ; d = 1,497 nilai (4-d) = 2,503. Cara menentukan atau kriteria pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut:
Deteksi Autokorelasi Positif:
o Jika d < dL maka terdapat
autokorelasi positif.
o Jika d > dU maka tidak terdapat
autokorelasi positif.
o Jika dL < d < dU maka pengujian
tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.
Deteksi Autokorelasi Negatif:
o Jika (4 - d) < dL maka terdapat
autokorelasi negative.
Gambar 3. Grafik uji normalitas dengan normal P-P plot
o Jika (4 - d) > dU
maka tidak terdapat autokorelasi negative.
o Jika dL < (4 - d) < dU maka
pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.
Dengan nilai d = 1,497 < dL =1,335 dan (4-d) = 2,503 > dU = 1,771. Maka dapat disimpulkan pada analisis regresi tidak terdapat auto korelasi positif dan tidak terdapat auto korelasi negatif sehingga bisa disimpulkan sama sekali tidak
terdapat auto korelasi.
5.3.6 Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui penyebaran atau pencaran variabel-variabel. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya SRESID.
Dari grafik scatterplot regression standardized predicted value maka dapat dilihat bahwa terjadi pola penyebaran data tidak membentuk pola tertentu. Hal ini mengindikasikan tidak terjadinya heteroskedastisitas.
6. KESIMPULAN
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pengeboran.
a. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas pengeboran bor pile dengan menggunakan mesin bor pile ringan metode direct wash yaitu: kekerasan tanah, diameter lubang bor, kedalaman pengeboran, medan kerja, letak sumber air, daya mesin, cuaca, tenaga kerja, dan beberapa faktor lainnya.
b. Terdapat empat faktor yang paling berpengaruh pada produktivitas pengeboran pondasi. Faktor -faktor tersebut adalah: kekerasan tanah (X1.2), daya mesin (X4.1),
diameter (X6.1) dan kedalaman
pengeboran (X6.2). Hasil pengujian
korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat (produktivitas pengeboran) menunjukkan bahwa variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara signifikan dengan level of significance 5%`.
2. Produktivitas Pengeboran Pondasi a. Produktivitas pengeboran bor pile
dinyatakan dalam persamaan: lnY = 2,608 – 0,33 X1.2+ 0,068
X4.1 – 0,024 X6.1 – 0,054 X6.2
Persamaan ini dapat juga dinyatakan dengan: Y = e(2,608 – 0,33 X1.2 - 0,068 X4.1 – 0,024 X6.1 – 0,054 X6.2) Dimana: Y = produktivitas pengeboran, X1.2 = kekerasan tanah, X6.2 = kedalaman X6.1 = diameter bor
b. Pengujian model yang terbentuk dengan menggunakan beberapa tool pengujian statistik menunjukkan bahwa secara statistik model dapat menjelaskan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
7. DAFTAR PUSTAKA
Baars, Wouter, 2006, Project Management Handbook , Data Archiving and Networked
Services, The Hague.
Benator Barry, A. Tumann, 2007, Project Management and Leaderhip Skill for Engineering and Construction Project ,
Marcel Dekker Inc, New York.
Bull, R Champell, 2010, Moving from Project Management to Project Leadership A Practical Guide to Guiding Groups. CRC Press Taylor & Francis Group 6000 Broken Sound Parkway NW, Suite 300. Brown Dan A., W. Kenneth .,1990, Guidedlines
for The Selection, Design and Construction of Drilled Shaft Foundations for Bridge in Alabama, Alabama.
Dawson, Chaterine, 2009, Introduction to Research Methods, A Practical Guide for Anyone Who Undertaking a Research Project , How to Books Ltd. United
Illinois Departement of Transportation, 2010, Drilled Shaft Foundation Inspection, S 32
Class Reference Guide.
Kansas Department of Transportation, 2008, Drilled Shaft Bridge Construction Manual ,
Kansas.
O’Connor, James T., W.K. Chong, 2004, Development of Improved Information for Estimating Construction Time, Center for Transportation Research, University of Texas at Austin, Texas.
Portny, Stanley E. PMP, 2010, Project Management for Dummies, Wiley
Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana. Siswanto, S. Utama, H. Wijaya, 2009, Analisa
Produktivitas Pembuatan Bored Pile Jembatan Suramadu Daerah Main Bridge,
Skripsi Universitas Petra, Surabaya.
Thomsett, Michael C, 2002, The Litle Black Book of Project Management , Third Edition, American Management Asociation, Broadway, New York NY10019.
U.S. Department of Transportation Federal Highway Administration, 2010, Drilled Shafts: Construction Procedures and LRFD Design Methods, New York.
University of Missouri, 2011, Engineering Policy Guidelines for Design of Drilled Shafts, Missouri.
Wikipedia, 2013, Deep Foundation,
http://en.wikipedia.org/wiki/Deep foundation.
Zayed, Tarek M., D.W. Halpin, (2001) “Simulation of Bored Pile Construction”, Proceedings of the 2001 Winter Simulation
Conference, West Lavayette.
Zayed, Tarek M., D.W. Halpin, (2002)”Concrete Bored Piles Construction Productivity Assessment Using Regresion Analysis”, Annual Conference of the Canadian Society for Civil Engineering , Quebec Canada.
Zayed, Tarek M., D.W. Halpin, 2004, “Quantitative Assessment for Piles Productivity Factors”, Journal of Construction Enginering and Management ASCE.ASCE0733-9364(2004)130:3(405) Zayed, Tarek M., D.W. Halpin, 2005 , “Pile
Construction Productivity Asessment”, Journal of Construction Enginering and
Management ASCE.