• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.

Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama (Sutarman, 2009).

Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen (Jogiyanto, 2010).

Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut (Gaol, 2008).

Sistem adalah Suatu sistem yang beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran tertentu, suatu sistem menunjukkan tingkah lakunya melalui interaksi diantara komponen-komponen di dalam sistem dan diantara lingkungannya ( Fatta, 2007).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kesatuan dari interaksi antara komponen yang satu dengan yang lainnya dan dirancang seefisien mungkin untuk mencapai suatu tujuan.

(2)

2.1.2 Karakter Sistem

Sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut (Mulyanto, 2009) : 1. Mempunyai Komponen Sistem (Components Sistem)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Mempunyai Lingkungan (Environment)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan. 5. Mempunyai Masukan (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

(3)

6. Mempunyai Pengolahan (processing)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi system tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menajdi tidak terarah dan terkendali.

8. Mempunyai Keluaran (output) Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) system untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam system dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat di klasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut (Mulyanto, 2009):

Sistem abstak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.  Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made

system). Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.

Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat

(4)

dideteksi dengan pasti. Sedangkan system tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benarbenar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan system terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima inputdari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut: Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata (Mulyanto, 2009).

Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah ke dalam bentuk yang berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya (Gaol, 2008).

(5)

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya (Jogiyanto, 2010).

Informasi adalah sebagai suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakainya (user). Sumber informasi adalah data (Fatta, 2007). Berdasarkan pendapat yang dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi adalah kumpulan data yang diolah sesuai dengan keperluan tertentu.

2.2.2 Pengertian Data

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item (Mulyanto, 2009).

Data adalah fakta-fakta, simbol/karakter, data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu. Misalnya temperature sekarang, harga suatu suku cadang, dan umur anda. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan nyata.kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu (Evi indriyani dan Humdiana, 2009).

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal yang sangat domain yaitu (Mulyanto, 2009) :

1. Informasi harus akurat.

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak biasa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

(6)

2. Informasi harus tepat waktu.

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Informasi harus relevan.Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai adalah suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan (Jogiyanto, 2010).

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras memegang peranan yang penting dalam sistem informasi. Data yang akan dimasukkan dalam sebuah system informasi dapat berupa formulir formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya (Subhan, 2012).

Sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan (Tantra, 2012).

(7)

Sistem informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Dengan kata lain sumber dari informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sering terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan akan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi (Subhan, 2012).

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa system informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang disesuaikan dengan kebutuhan suatu organisasi.

2.3.2 Komponen Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Berikut merupkan penjelasan komponen dari sistem informasi (Mulyanto, 2009):

1. Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar system informasi orangorang yang mengembangkan dan mengoperasikan system informasi.

(8)

2. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal.

3. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah(instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

4. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

5. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti modem, softwarepengendali, serta prosesor antar jaringan.

2.4 Browser

Sedangkan menurut Shelly dan Velmaart (2011: 81) web browser atau browser adalah perangkat lunak aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan melihat halaman web atau mengakses program web 2.0.

Menurut Chaffey (2009: 96) web browser adalah software seperti Microsoft Internet Exploler dan Mozilla Firefox yang bisa kita gunakan untuk mengakses informasi pada www yang disimpan di web service.Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa browser adalah software untuk dapat mengakses informasi pada www atau World Wide Web.

(9)

2.5 Jasa

2.5.1 Definisi Jasa

Apabila kita perhatikan bahwa kelancaran dan perkembangan suatu perusahaan dalam menarik minat konsumennya tidak terlepas dari jasa yang ditawarkan atau dipasarkan oleh suatu perusahaan. Pemasaran merupakan perhubungan antara organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan kepada konsumen. Pemasaran jasa yang baik harus didukung oleh aspek-aspek yang menciptakan pemasaran jasa, dan isu-isu strategis yang perlu diperhatikan oleh para penyedia jasa. Karena pada dasarnya pemasaran jika tidak terlepas dari situasi dan kondisi manajemen perusahaan. Oleh sebab itu jasa (service) merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah Lupiyoadi dan Hamdani (2008). Menurut Kotler (2009), jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik.

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai layanan personal sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang telah berusaha mendefinisikan jasa. Sementara perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah mereka yang memberikan konsumen produk jasa baik yang berwujud atau tidak. Di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas tersebut tidak berwujud Lupiyoadi dan Hamdani (2008). Industri jasa bervariasi, yaitu sektor pemerintah, sektor nirlaba swasta, sektor bisnis dan sektor produksi Kotler (2009) :

1. Sektor Pemerintah, seperti: pengadilan, layanan ketenagakerjaan, rumah sakit, lembaga pemberi pinjaman, pemadam kebakaran, kantor pos dan sekolah.

2. Sektor Nirlaba Swasta, seperti: museum, badan amal, gereja, perguruan tinggi, yayasan dan rumah sakit.

3. Sektor Bisnis, seperti: perusahaan penerbangan, bank, hotel, perusahaan asuransi, firma hukum, perusahaan konsultan manajemen, praktik kedokteran, perusahaan film, perusahaan real estate.

(10)

2.5.2 Klasifikasi Jasa

Karakteristik jasa menurut Kotler dan Keller (2009) adalah sebagai berikut: 1. Tidak berwujud (Intangibility)

Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum dibeli.

2. Tidak terpisahkan (Inseparability)

Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual, dan dionsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Karena klien tersebut juga hadir pada saat jasa itu dihasilkan, interaksi penyediaan klien merupakan ciri khusus pemasaran jasa.

3. Bervariasi (Variability)

Karena bergantung pada siapa memberikannya serta kapan dan di mana diberikan, jasa sangat bervariasi.

4. Tidak tahan lama (Persihability)

Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusa tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancar.

2.6 Aplikasi

2.6.1 Pengertian aplikasi

Perangkat lunak aplikasi yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk memebantu pemakai computer untuk melaksanakan pekerjaanya. Jika ingin mengembangkan program aplikasi sendiri, maka untuk menulis program aplikasi tersebut, dibutuhkan suatu bahasa pemrograman yaitu language software yang dapat berbentuk assembler, compiler ataupun interpreter. Jadi language software merupakan bahasanya dan program yang ditulis merupakan program aplikasinya.

Language software berfungsi agar dapat menulis program dengan bahasa yang lebih mudah, dan akan menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin supaya bisa dimengerti oleh komputer. Bila hendak mengembangkan suatu progra aplikasi untuk memecahkan permasalahan yang besar dan rumit, maka supaya

(11)

program aplikasi tersebut dapat berhasil dengan baik, maka dibutuhkan prosedur dan perencanaan yang baik dalam mengembangkannya. Sekarang, banyak sekali program-program aplikasi yang tersedia dalam bentuk paket-paket program. Ini adalah program-program aplikasi yang sudah ditulis oleh orang lain atau perusahaan-perusahaan perangkat lunak.

Beberapa perusahaan perangkat lunak telah memproduksi paket-paket perangkat lunak yang mempunyai reputasi internasional. Program-program paket tersebut dapat diandalkan, dapat memenuhi kebutuhan pemakai, dirancang dengan baik, relatip bebas dari kesalahan-kesalahan, user friendly (mudah digunakan), mempunyai dokumentasi manual yang memadai, mampu dikembangkan untuk kebutuhan mendatang, dan didukung perkembangannya. Akan tetapi, bila permasalahannya bersifat khusus dan unik, sehingga tidak ada paket-paket program yang sesuai untuk digunakan, maka dengan terpaksa harus mengembangkan program aplikasi itu sendiri (Jogiyanto Hartono, 2010: 397-398).

2.7 Perangkat Pendukung Pembuatan Sistem 2.7.1 XAMPP

Menurut Bunafit Nugroho (2008 : 2) XAMPP adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di Windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL. Setelah menginstall XAMPP, kita bisa memulai pemrograman PHP di komputer sendiri maupun mencoba menginstall aplikasi-aplikasi web.

2.7.2 Macromedia Dreamweaver 8

Menurut Dominikus Juju (2002:1) Macromedia Dreamweaver 8 adalah sebuah editor HTML professional untuk perancangan (design), pengkodean (coding), dan pengembangan situs web, halaman web dan aplikasi web. Bekerja pada lingkungan visual editing, Dreamweaver menyediakan suatu tool yang sangat membantu untuk pembuatan web. Fitur-fitur visual editing di dalam Dreamweaver mengijinkan pembuatan halaman web dengan cepat tanpa menulis

(12)

baris kode. Selain itu macromedia dreamweaver 8 juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web.

2.7.3 MySQL

Menurut Bunafit Nugroho (2008 : 29) MySQL merupakan database yang berbasis server. Anda bisa menggunakan database MySQL apabila memiliki izin hak akses didalamnya. Hal ini seperti halnya pada saat anda hendak menggunakan klien MySQL untuk masuk pada server MySQL.

Keunggulan dari MySQL adalah : 1. Bersifat open source.

2. Sistem software-nya tidak memberatkan kerja server atau komputer karena dapat bekerja di background.

2.7.4 HTML

Menurut Shelly dan Velmaart (2011: 678) HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa format khusus yang programmer gunakan untuk memformat dokumen untuk ditampilkan di web.Lalu menurut Chaffey (2009: 96) HTML atau Hyper Text Markup language adalah halaman standar web presentasi dengan menggunakan format untuk menentukan pesan dan tata letak halaman web. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa HTML atau Hyper Text Markup Language adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk memformat dokumen untuk ditampilkan di web.

2.7.5 PHP

Menurut Shelly dan Vermaat (2011: 682) PHP, yang merupakan singkatan dari Personal Home Page, merupakan sebuah sumber bebas terbuka dari bahasa skrip. PHP, yang merupakan bahasa mirip dengan C,Java dan Perl, digunakan terutama pada web server linux. Pengembang web membuat halaman web dinamis dengan memasukkan skrip PHP bersama dengan HTML atau XHTML dalam

(13)

Page) adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS (Content Management System). Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa PHP atau Personal Home Page adalah bahasa pemrograman yang membuat halaman web dinamis yang dapat berubah sesuai dengan interaksi yang digunakan oleh pengguna.

2.7.6 Definisi Database

Menurut Conolly dan Begg (2010: 15) database adalah kumpulan data yang berelasi secara logikal dan sebuah deskripsi dari data tersebut yang di desain untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Database adalah sebuah tempat penyimpanan besar dari data yang dapat digunakan secara terus menerus oleh banyak departemen dan user.

Menurut O’Brien dan Marakas (2010: 173) database adalah kumpulan terintegrasi dari elemen data yang secara logika saling berhubungan. Database mengonsolidasikan berbagai catatan yang dahulu disimpan dalam file-file terpisah ke dalam satu gabungan umum elemen data yang menyediakan data untuk banyak aplikasi. Data yang disimpan dalam database independen dari program aplikasi yang menggunakannya dan dari jenis peralatan penyimpanan tempat mereka disimpan. Jadi, database berisi berbagai elemen data yang mendeskripsikan berbagai entitas dan hubungan antar entitas. Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa database adalah suatu tempat penyimpanan yang berisi berbagai elemen data yang berelasi secara logikal yang disimpan dalam satu wadah yang dapat digunakan secara terusmenerus oleh user maupun banyak departemen.

2.7.7 PhpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah suatu program open source yang berbasis web yang dibuat menggunakan aplikasi PHP. Program ini digunakan untuk mengakses database MySQL. Program ini mempermudah dan mempersingkat kerja penggunanya. Dengan kelebihannya, para pengguna awam tidak harus paham sintak-sintak SQL dalam pembuatan database dan tabel (Firdaus, 2007).

(14)

2.8 Pengembangan Sistem Dengan Waterfall

Menurut Nasution (2012:118), dalam membangun dan mengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall. Waterfall merupakan salah satu metode pengembangan sistem informasi yangbersifat sistematis dan sekuensial, artinya setiap tahapan dalam metode ini dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan.Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada pengembangan software yang sistematika yang mulai dari tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian serta pemeliharaannya.

Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan system yaitu pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya di selesaikan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya.

Fase-fase dalam model waterfall :

Gambar 2.1 Fase fase metode Waterfall

1) Communication

Langkah awal ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap melakukan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.

(15)

2) Planning

Pada proses ini akan menghasilkan dokumen user requitment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software. Termasuk rencana yang akan dilakukan. 3) Modeling

Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum membuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, interface dan detail procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requitment.

4) Construction

Construction merupakan proses menbuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Thapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam membangun suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuannya adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa di perbaiki.

5) Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secar berkala.

2.9 UML (Unified Modelling Language)

Dengan metode pendekatan sistem berorientasi objek, maka akan digambarkan bagaimana karakteristik sistem tersebut dengan menggunakan pemodelan yang disebut Unifield Modelling Language (UML). Dalam bidang analisis sistem dan desain sekarang menggabungkan teknik dan konsep

(16)

berorientasi objek, dimana suatu sistem dipandang sebagai kumpulan mandiri suatu objek yang meliputi data dan proses. Objek dapat dibangun sebagai potongan individu dan kemudian disatukan untuk membentuk sebuah sistem, yang mengarah ke modular, komponen proyek yang dapat digunakan kembali. Pada tahun 1997, Unified Modeling Language (UML) diterima sebagai bahasa standar untuk pengembangan objek.

Adapun 4 Teknik Diagram UML yang telah mendominasi proyek berorientasi objek: Use case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Behavioral State Machine Diagram(Activity Diagram). Teknik diagram yang lain berguna untuk tujuan khusus, tapi keempat teknik ini membentuk inti dari UML. Keempat teknik diagram inilah yang terintegrasi dan dapat digunakan bersama-sama untuk menggantikan DFD dan ERD dalam SDLC tradisional. Stucture Diagram digunakan untuk mewakili data dan hubungan statis yang berada dalam sistem informasi. Behavioral Diagram menyediakan analisa dengan cara menggambarkan hubungan dinamis di antara contoh atau benda yang mewakili sistem informasi bisnis. (Dennis, Wixom, & Roth, 2012).

(17)

Gambar 2.2 Klasifikasi Diagram UML (Dennis, Wixom, & Roth, 2012)

2.9.1 Usecase Diagram

Use case digunakan untuk menjelaskan dan mendokumentasikan interaksi yang diperlukan antara pengguna dan sistem untuk menyelesaikan tugas pengguna. Use case diciptakan untuk membantu tim pengembangan lebih memahami penuh langkah-langkah yang terlibat dalam mencapai tujuan pengguna. Setelah dibuat, Use case biasanya sering digunakan untuk memperoleh lebih rinci persyaratan fungsional untuk sistem yang baru.

Usecase adalah driver utama untuk semua teknik diagram UML. Use case berkomunikasi pada tingkat tinggi dimana apa yang perlu sistem untuk lakukan, dan masing-masing teknik diagram UML membangun ini dengan menghadirkan fungsi dalam cara yang berbeda, dan juga masing-masing pandangan memiliki tujuan yang berbeda (Dennis, Wixom, & Roth, 2012).

(18)

Gambar 2.3 Contoh Use case Diagram (Dennis, Wixom, & Roth, 2012)

2.9.2 Sequence Diagram

Teknik utama diagram UML berikutnya adalah Sequence diagram. Sequence diagram menggambarkan objek yang berpartisipasi dalam use case dan menyampaikan pesan yang melewati antara mereka dari waktu ke waktu untuk satu use case.

(19)

Sequence diagram adalah model dinamis, yang mendukung tampilan yang dinamis dari sistem berkembang. Secara eksplisit, ini menunjukkan sequence menyampaikan pesan yang lewat di antara objek dalam interaksi yang telah didefinisikan (Dennis, Wixom, & Roth, 2012). Sejak sequence diagram menekankan pemesanan berbasis waktu dari aktivitas yang terjadi di antara satu set objek, mereka sangat membantu untuk memahami spesifikasi real-time dan usecase yang kompleks. Jika Anda tertarik dalam memahami aliran kontrol dari skenario oleh waktu, Anda harus menggunakan sequence diagram untuk menggambarkan informasi ini.

(20)

Gambar 2.4 Contoh Sequence Diagram (Dennis, Wixom, & Roth, 2012)

2.9.3 Activity Diagram

Activity diagram menunjukkan keadaan yang berbeda dalam satu contoh dari Class yang melalui proses untuk menanggapi peristiwa, bersama dengan tanggapan dan tindakan. Sebuah keadaan adalah seperangkat nilainilai yang menggambarkan suatu objek di titik tertentu waktu, dan itu merupakan titik dalam kehidupan obyek dimana ia memenuhi beberapa kondisi, melakukan beberapa tindakan, atau menunggu sesuatu terjadi. Suatu peristiwa adalah sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam waktu dan perubahan nilai yang menggambarkan suatu objek, yang pada gilirannya mengubah keadaan objek. Sebagai suatu objek bergerak dari keadaan ke keadaan tertentu, mereka akan menjalani transisi (Dennis,Wixom, & Roth, 2012).

(21)
(22)

Gambar 2.5 Contoh Activity Diagram (Dennis, Wixom, & Roth, 2012)

2.9.4 Class Diagram

Teknik utama diagram UML berikutnya adalah Class diagram. Class diagram adalah model statis yang mendukung pandangan statis dari system berkembang. Ini menunjukkan Class dan hubungan di antara Class yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Class Diagram ini sangat mirip dengan diagram hubungan entitas (ERD). Namun, Class diagram menggambarkan Class, yang meliputi atribut, perilaku, dan keadaan, sementara entitas dalam ERD hanya mencakup atribut (Dennis, Wixom, & Roth, 2012).

(23)

Gambar 2.6 Contoh Class Diagram (Dennis, Wixom, & Roth, 2012)

2.10 Pengertian Testing

Menurut Quadri dan Farooq (2010: 1), pengujian software adalah proses verifikasi dan validasi apakah sebuah aplikasi software atau program memenuhi persyaratan bisnis dan persyaratan teknis yang mengarahkan desain dan pengembangan dan cara kerjanya seperti yang diharapkan dan juga mengidentifikasi kesalahan yang penting yang digolongkan berdasarkan tingkat severity pada aplikasi yang harus diperbaiki.

(24)

Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1), pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software. Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan. Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat-pendapat tersebut adalah pengujian software merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program.

2.10.1 Behavioral (Black-Box) Tests

Menurut Black (2009 :3), Tester menggunakan behavioral test (disebut juga Black-Box Tests), sering digunakan untuk menemukan bug dalam high level operations, pada tingkatan fitur, profil operasional dan skenario customer. Tester dapat membuat pengujian fungsional black box berdasarkan pada apa yang harus sistem lakukan. Behavioral testing melibatkan pemahaman rinci mengenai domain aplikasi, masalah bisnis yang dipecahkan oleh sistem dan misi yang dilakukan sistem. Behavioral test paling baik dilakukan oleh penguji yang memahami desain sistem, setidaknya pada tingkat yang tinggi sehingga mereka dapat secara efektif menemukan bug umum untuk jenis desain. Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1), black box testing juga disebut functional testing, sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang test case berdasarkan informasi dari spesifikasi.

Gambar

Gambar 2.1 Fase fase metode Waterfall
Gambar 2.2 Klasifikasi Diagram UML (Dennis, Wixom, & Roth, 2012)
Gambar 2.3 Contoh Use case Diagram (Dennis, Wixom, & Roth, 2012)
Tabel 2. 2 Notasi Sequence Diagram (Dennis, Wixom, & Roth, 2012)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan bilangan asli kita dapat menghitung banyaknya buku yang kita miliki, kendaraan yang melalui suatu jalan, orang-orang yang berada dalam suatu ruang

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka ditemukan masalah yang menjadi titik acuan penulis dalam melakukan penelitian yaitu, media pendingin mana yang paling baik, dan

Masalah jaringan yang sering dialami pada Badan Sar Nasional adalah seringnya Downtime (Lambatnya Waktu Akses) pada jaringan komputer, pada Badan Sar Nasional

Mutasi ini merupakan mutasi yang mengakibatkan mutasi yang terjadi sebelumnya menjadi “normal” kembali. Pada mutasi ini terjadi “penyusupan” basa lain yang

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0.233 atau 23.3% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas, risiko bisnis,

Adapun model pembelajaran pemecahan masalah yang dikembangkan lewat penelitian ini dengan karakteristik sebagai berikut: (1) berbasis fase-fase Polya dalam me- mecahkan

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, yaitu masalah untuk mengungkapkan lingkungan bermain siswa (peer group play station) dan perilaku sosial di dalam

Ada hubungan yang saling mempengaruhi dan menentukan di antara pola komunikasi yang berlangsung di antara anggota kelompok budaya dan nilai-nilai budaya dan sosial yang ada