• Tidak ada hasil yang ditemukan

Power Point Zakat,Haji, Dan Wakaf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Power Point Zakat,Haji, Dan Wakaf"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ZAKAT,HAJI, dan

WAQOF

(3)

Ditinjau dari arti bahasa atau etimologi

zakat

bermakna mensucikan atau

membersihkan. Sedang menurut

istilah

syara’, zakat adalah bentuk harta yang

tertentu, diberikan kepada yang

berhak menerimanya, dengan beberapa

syarat-syarat yang tertentu pula,

dikerjakan semata-mata untuk mencari

ridho Allah.

(4)

Zakat ini merupakan rukun islam yang

ketiga dan hukumnya

fardhu ‘ain

untuk setiap orang islam yang telah

mencukupi akan syarat-syaratnya. Hal

ini diterangkan dalam sebuah hadist

Rasulullah saw, yang artinya :

(5)

“ Islam ditegakkan dalam lima

prinsip, yaitu menyaksikan bahwa tidak

ada tuhan selain Allah, dan

bahwasannya Nabi Muhammad adalah

utusan Allah, menegakkan sholat,

menunaikan zakat, mengerjakan haji

dan berpuasa pada bulan Ramadhan “.

(6)

Sebagaimana diterangkan, bahwa ajaran

islam sangat mengutamakan kesucian dalam

segala hal, termasuk pula didalamnya

kesucian yang menyangkut hak kepemilikan

atau harta benda. Sesungguhnyalah bahwa

kesucian harta benda dari hak-haknya orang

fakir miskin akan menambah keberkahan bagi

pemiliknya, serta akan menjaga dari

(7)

Asal arti haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “alqashdu” atau “menyengaja”.

Sedangkan arti haji dilihat dari segi istialah (terminologi) berarti “ bersengaja mendatangi baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu yang tertentu pula, menurut syarat-syarat yang telah

ditentukan oleh syara’, semata-mata demi mencari ridho Allah”.

(8)

Ibadah haji termasuk rukun islam yang kelima,

diwajibkan pada setiap muslim yang mampu

melakukannya seumur hidup sekali.

Adapun dalil naqli yang menjadi dasar ketentuan

tentang perihal wajibnya melaksanakan ibadah

haji atas setiap musim yang memang harus

mampu untuk melaksanakannya adalah

sebagaimana yang ditegaskan dalam firman-Nya

yang tersebut dalam surat Ali Imran ayat 97:

(9)

“ mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), Maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”.

(10)

Waqof adalah menyerahkan suatu benda kepada lembaga keagamaan untuk diambil manfaatnya bagi masyarakat

dengan niat semata-mata mengharap pahala dan ridho dari Allah. Adapun hokum waqof seperti shodaqoh dan infaq, yaitu Sunnah.

Contoh-contoh waqof, antara lain :

1. Menyerahkan sebidang tanah untuk pembangunan masjid 2. Meletakkan karpet di masjid untuk orang-orang sholat di masjid

3. Meletakkan mushaf Al-Qur’an di masjid untuk dibaca para jama’ah, dll.

(11)

Dengan pengertian zakat

sebagai alat pembersih harta

benda ini dijelaskan dalam surat

At-Taubah ayat 103 :

(12)

 

Artinya :

“Pungutlah zakat dari harta benda

mereka, akan mensucikan mereka dan

(13)

Orang yang berkewajiban zakat adalah

muzakki, yaitu orang yang telah memiliki harta,

mencukupi nishabnya dan mencapai satu tahun

sempurna.

Berbeda halnya dengan zakat fitrah,

dimana orang yang berhak menerima zakat

ftrah hanyalah 2 golongan saja, yaitu

golongan

fakir dan golongan miskin,

maka dalam hal

zakatul mal atau zakat harta kekayaan

ada

delapan golongan yang berhak menerimanya.

Seperti yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an

surat At-Taubah ayat 60 :

(14)
(15)

Artinya :

“Sesungguhnya zakat-zakat itu,

hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang

miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf

yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)

budak, orang-orang yang berhutang, untuk

jalan Allah dan untuk mereka yang sedang

dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan

yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha

mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

(16)

Delapan golongan itu yaitu :

1. Orang Fakir, ialah orang yang miskin dan sangat kekurangan, karena sama sekali tidak mempunyai mata pencaharian.

2. Orang Miskin, yaitu orang yang tidak mampu

karena penghasilannya tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup hari.

3. Amil Zakat, yaitu orang yang bertugas

melaksanakan pengumpulan dan

pembagian zakat maal kepada orang yang berhak menerimanya.

(17)

4. Muallaf, yaitu orang yang baru masuk agama islam.

5. Hamba Sahaya atau Budak

6. Gharim atau Orang yang Terlilit Hutang, yakni ornag berhutang demi untuk mencukupi kebutuhan hidup yang primer atau maksud lain yang sifatnya halal. Lilitan hutang demi hutang akhirnya menyebabkan orang tersebut tidak mampu lagi mengembalikannya.

(18)

7. Fi sabilillah,

yaitu berbagai bentuk usaha

dan perjuangan untuk

menyebarkan agama islam

serta mempertahankannya.

Dalam arti ini dapat

dimasukkan segala amalan

yang memang dengan sengaja

dimaksudkan untuk dakwah

islam amar makruf nahi

munkar, semacam para

tentara islam atau

(19)

8. Ibnu Sabil,

yaitu orang yang sedang

dalam perjalanan sedang

bekalnya sangat kurang.

(20)

Ada beberapa harta kekayaan

yang terkena wajib zakat apabila

memang harta kekayaan tersebut

telah sampai nishabnya, atau telah

mencapai batas minimal. Beberapa

jenis harta kekayaan yang terkena

wajib zakat tersebut ialah :

(21)

Ketentuan zakat terhadap kedua

logam mulia ini dengan jelas tersebut

dalam surat At-Taubah ayat 34 :

َ

(22)

Artinya : “Mereka yang menyimpan emas dan

perak, dan tidak mereka infaqkan (zakatkan)

di jalan Allah, maka beritahukan kepada mereka

(23)

Kedua jenis logam mulia ini, dengan berbagai

bentuknya seperti dalam bentuk mata uang mas, mas lantakan, ataupun dalam bentuk perhiasan apabila

merupakan hak milik yang bukan termasuk barang yang diperdagangkan, kepemilikannya sudah mencapai satu tahun serta telah mencapi nishabnya, maka wajib bagi pemiliknya untuk mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5 %.

Adapun tentang nishabnya bagi emas murni

seberat 85 gram, dan bagi emas yang kurang murni (seperti emas 22 karat) maka nishabnya seharga emas murni (24 karat) seberat 85 gram. Sedang nishabnya perak ialah seberat 200 dirham atau 5 awaq atau 672 gram perak murni. Dan bagi perak yang kurang murni kadarnya masa nishabnya adalah perak

(24)

Manakala telah mencapai nishabnya

berbagai hasil tanaman semacam padi, gandum,

kentang, jagung, dsb, yang sifatnya menjadi

bahan makanan pokok, wajib dikeluarkan

zakatnya saat panen.

Nishab hasil tanaman terbagi menjadi 2

macam, yaitu bagi hasil pertanian yang

diusahakan dengan menggunakan system irigasi

zakatnya

5%

dari lima wasaq biji-bijian yang

telah dibersihkan kulitnya, semacam biji padi

yang telah dijadikan beras.

(25)

Sedang terhadap hasil tanaman yang

tidak memerluakn budidaya manusia,

semacam padi gogo rancah dan

sejenisnya atau dengan siraman hujan

besarnya zakat

10%

dari hasil panennya.

(26)

Harta perniagaan adalah semua

bentuk harta benda yang dipromosikan

untuk diperjual belikan dengan

bermacam-macam cara serta membawa

manfaat dan kebaikan bagi

kesejahteraan manusia.

Sesuai firman Allah SWT. Surat

Al-Baqarah ayat 267 :

(27)

Artinya : “Hai orang-orang yang

beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

sebagian dari hasil usahanya yang

baik-baik dan sebagian dari apa yang kami

keluarkan dari bumi untuk kamu.”

(28)

Nishabnya sama dengan nishab emas, yaitu

85 gram emas murni. Apabila pada akhir tahun

jumlah nilai keuntungan dan modal cukup

senishab maka harus dikeluarkan zakatnya

sebesar

2,5 %

nya. Demikian ketentuannya

bahwa pada setiap akhir tahun harta

perniagaan itu harus dizakati, terkecuali modal

yang tidak bergerak. Terhadap modal semacam

ini bilamana telah pernah dizakati maka untuk

seterusnya ia tidak perlu dizakati kembali

(29)

Binatang ternak yang wajib dikenai

zakat adalah sapi dan kerbau,

(30)

1) Sapi dan kerbau

Setiap 30 ekor sapi atau kerbau dikenai zakat

seekor anak sapi atau anak kerbau umur satu

tahun, dan tiap 40 ekor dikenai zakat seekor

anak sapi atau kerbau umur dua tahun, tiap 50

ekor zakatnya 1 ekor sapi, tiap 100 ekor

zakatnya 2 ekor sapi. Demikian selanjutnya

apabila bertambah setiap 50 ekor, maka

(31)

2) Kambing / biri-biri

Mulai dari jumlah 40 ekor kambing

sampai dengan jumlah 120 ekor dikenai

zakat seekor kambing. Dan mulai 121

ekor kambing sampai dengan 200 ekor

dikenai zakat 2 ekor kambing.

Selebihnya diatas 300 ekor kambing

maka setiap pertambahan 100 ekor

dikenai satu ekor kambing.

(32)

3) Unta  

Mengenai unta, nishab dan kadar zakatnya adalah sebagai berikut : 

a. 5 – 9 ekor dikenai zakat seekor kambing umur 1 tahun

b. 10 – 14 ekor dikenai zakat dua ekor kambing umur 1 tahun

c. 15 – 19 ekor dikenai zakat tiga ekor kambig umur 1 tahun

d. 20 – 24 ekor dikenai zakat empat ekor kambing umur 1 tahun

e. 25 – 35 ekor dikenai zakat seekor anak unta umur 1 tahun

(33)

f. 36 – 45 ekor dikenai zakat seekor anak unta

umur 2 tahun lebih

g. 46 – 60 ekor dikenai zakat seekor anak unta

umur 3 tahun lebih

h. 61 – 75 ekor dikenai zakat seekor anak unta

umur 4 tahun lebih

i. 76 – 90 ekor dikenai zakat 2 ekor anak unta

umur 2 tahun lebih

j. 91 – 120 ekor dikenai zakat 2 ekor anak unta

umur 3 tahun lebih.

(34)

Segala bentuk dan hasil tambang,

semacam emas, perak, tembaga,

alumunium, timah ataupun yang berwujud

minyak, gas LNG dan sebangsanya

terkena juga wajib zakat, yang kadar

zakatnya adalah

2,5%

.

Sesuai dengan penjelasan Al-Qur’an

surat Al-Baqarah ayat 267 :

(35)

Artinya : “Dan segala sesuatu yang

(36)

Rikaz artinya tersembunyi, yaitu harta yang terpendam, yang besar kemungkinannya dipendam oleh orang-orang zaman dahulu. Jika seseorang menemukan harta semacam itu, dan jumlahnya mencapai nishab seharga 85 gram emas murni maka kepada penemunya diwajibkan membayar

zakat sebesar 20% dari jumlah barang temuannya, dan dibayarkan tanpa menunggu sampai satu tahun masa kepemilikannya.

(37)

Zakat fitrah ialah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim laki-laki atau perempuan, besar atau kecil, merdeka atau budak, pada hari raya

fitri bilamana pada dirinya ada kelebihan makanan untuk hari tersebut. Zakat fitrah itu dibyarkan sebanyak 2,5 kg bahan makanan pokok untuk

setiap orangnya. Adapun tentang sifat barangnya, maka bahan-bahan pokok yang dipergunakan untuk membayar zakat adalah harus sejenis dan

(38)

Yang berhak menerima zakat fitrah ada 2 golongan, yaitu :

1. Golongan fakir 2. Golongan miskin

Zakat fitrah ini didalamnya mengandung hikmah antara lain :

1) Guna mensucikan diri pribadi dari perbuatan dan perkataan kotor dan keji

(39)

Ibadah haji yang tetapkan sebagai

kewajiban atas setiap muslim yang telah

memenuhi syarat-syaratnya adalah salah satu

dari rangkaian rukun islam yang kelima, yang

ditetapkan pada tahun keenam hijriah.

Kewajiban melakukan ibadah ini bagi setiap

muslim hanya berlaku sekali saja sepanjang

hidupnya. Dan apabila ada yang ingin

melakukannya untuk kedua kali atau lebih

banyak lagi, maka ibadah tersebut hanya

bernilai ibadah sunnah, bukan bernilai wajib

lagi.

(40)

Dalam melaksanakan ibadah haji ada (5) ketentuan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Lima ketentuan ini termasuk syarat sahnya

ibadah haji seseorang : 1. Islam

2. Berakal sehat 3. Baligh

4. Kuasa

(41)

  Pengertian seorang muslim yang berkemampuan

atau berkuasa ini antara lain ditunjukan dari

segi :

1. Mempunyai bekal yang cukup untuk berangkat

pulang ke negerinyakembali,serta tersedia bekal

yang cukup untuk biaya hidup dan keperluan

lainnya selama berada di mekkah.

2. Mempunyai persediaan yang cukup untuk

biaya hidup seluruh keluarganya yang ditingaldi

rumah selama menunaikan ibadah haji.

(42)

3. Kondisi fisik serta psikisnya dalam

keadaan baik, sehat dan kuat

4. Situasi dan kondisi perjalanan dalam

keadaan cukup aman dan menjamin,

seperti aman dari peperangan dan

sejenisnya.

(43)

yang dimaksud dengan rukun dalam ibadah haji ialah segala sesuatu yang harus dilakukan yang

menyebabkan sahnya haji seseorang. Rukun ini tidak dapat diganti oleh apapun juga, sampai

dengan bentuk denda (daam) sekalipun. Sehingga kalau salah satu dari rukun tersebut tidak

ditunaikan, maka akan mengakibatkan tidak sahnya haji seseorang, dan ibadah itu harus diulang

kembali pada musim haji tahun depan. Yang termasuk rukun haji ada 6 perkara, yaitu :

(44)

Ihram ialah meniatkan salah satu dari 2 ibadah, yaitu ibadah haji atau umrah, atau meniatkan

untuk kedua ibadah itu sekaligus, dengan disertai mengenakan pakaian tertentu uantuk ihram.

Pakaian ihram untuk pria adalah terdiri dari dua helai kain putih yang tak terjahit dan tidak bersambung semacam sarung. Dipakai satu helai untuk selendang panjang serta satu helai lainnya untuk kain panjang yang dililitkan sebagai

(45)

Sedangkan

pakaian ihram untuk pria

adalah

berpakaian yang menutup aurat

seperti halnya pakaian biasa (pakaian

berjahit) dengan muka dan kedua telapak

tangan yang tetap terbuka.

(46)

Dalam melaksanakan ihram

ada 3 macam,

yaitu :

1. Qiron

Ialah merangkap ihram haji dengan umrah dari

miqat, dan mengucapkan waktu talbiah :

“Labbaika Umratan wa Hajjan”

artinya

“aku

penuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan

umrah dan haji.”

(47)

Bagi orang yang melaksanakan ihram

qiron ia harus tetap dalam keadaan ihram

sampai ia menyelesaikan semua amalan

ibadah haji dan umrah. Dapat juga dalam

bentuk ihram untuk umrah kemuadian

masuk didalamnya mengerjakan

amalan-amalan haji sebelum thawaf.

(48)

2. Ifrad

Dinamakan ifrad kalau seseorang mengenakan

ihram dari miqat hanya untuk haji saja, dan

mengucapkan waktu talbiyah :

“Labbaika

Hajjan”

artinya

“aku penuhi panggilan-Mu

untuk melakukan haji.”

Pakaian ihram ini harus tetap tidak dilepaskan

sampai keseluruhan amalan haji terselesaikan

dengan sempurna. Kemudian berihram kembali

untuk umrah.

(49)

3. Tamattu’

Ialah mengerjakan umrah pada bulan-bulan

pelaksanaan ibadah haji, kemudian ia melakukan

haji pula pada waktu yang sama.

Tamattu’

artinya bersenang-senang.

Dinamakan

demikian karena setelah menunaikan umrah,

yaitu sesudah tahallul ia dapat menikmati

berbagai amalan lainnya seperti yang dilakukan

orang yang tidak berihram, seperti memakai

pakaian berjahit, wangi-wangian, dll. Setelah

itu baru berihram kembali dari kota Mekkah

guna menunaikan ibadah haji.

(50)

Rukun haji yang kedua adalah wuquf

di Arafah yaitu hadir di padang Arafah

pada tanggal 9 Dzulhijjah. Adapun batas

waktu wuquf di Arafah dimulai dari sejak

tergelincirnya matahari tanggal 9

Dzulhijjah hingga sampai terbitnya fajar

pada tanggal 10 Dzulhijjah.

(51)

Ialah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali, dimulai dari tempat hajar aswad (batu hitam) dengan

posisi ka’bah berada disebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam).

Macam-macam Thawaf  

a. Thawaf Qudum yaitu thawaf yang dikerjakan waktu seseorang baru saja tiba di masjid Haram dari negerinya

b. Thawaf Sunnah yaitu thawaf yang dikerjakan semata-mata untuk mencari keutamaan dari Allah SWT.

(52)

3. Thawaf Wada’ yaitu thawaf pamitan atau thawaf perpisahan atau thawaf selamat tinggal. Dinamakan demikian karena thawaf ini dikerjakan sebagai

perpisahan dengan baitullah sebelum meninggalkan

Mekkah. Thawaf ini dilakukan bagi orang bukan penduduk Mekkah, seketika mereka akan segera meninggalkan

Mekkah dan ditunaikan sesudah orang selesai dari semua urusannya, termasuk juga urusan ibadah haji.

4. Thawaf ifadhah yaitu thawaf yang dikerjakan

setelah kembali dari wuquf di Arafah. Thawaf inilah yang termasuk salah satu dari rukun haji, sehingga oleh

karenanya ia juga sering disebut dengan istilah thawaf rukun.

(53)

Ialah berjalan agak cepat antara

shafa dan marwah sebanyak 7 kali,

dimulai dari shafa dan berakhir

(54)

Ialah menghalalkan pada dirinya apa yang sebelumnya diharamkan bagi dirinya karena

sedang ihram. Adapun tahallul ditandai dengan memotong rambut, baik dengan cara

mengguntingnya beberapa helai atau yang lebih afdhol adalah mencukurnya sampai habis (gundul). Dalam hal tahallul ini khusus bagi kaum wanita

tidak dituntunkan untuk mencukur rambut

melainkan cukup dengan cara menggunting atau memotong sebagian rambutnya.

(55)

Waktu tahallul

Tahallul bagi orang yang mengerjakan umrah dilakukan sesudah melakukan thawaf ifadhah dan juga selesai melakukan sa’i dari Shafa ke Marwah. Sedangkan tahallul bagi orang yang mengerjakan haji maka hal itu baru dilakukan setelah

melempar jumrah ‘Aqabah pada hari Nahar (hari

(56)

Tahallul Pertama dan Tahallul Kedua

Bagi seorang yang telah menyelesaikan jumrah pada hari Nahar, yaitu jumrah ‘Aqabah pada

tanggal 10 Dzulhijjah, dan memotong binatang kurbannya serta mencukur atau memotong

rambutnya, maka pada saat itu baginya telah dihalalkan atas segala apa yang dilarang pada

waktu ihram, kecuali melakukan hubungan badan dengan istri atau suaminya. Tahallul seperti inilah yang disebut dengan Tahallul Pertama.

(57)

Jika seseorang seperti keadaan ini

meneruskan ibadahnya dengan melakukan

thawaf ifadhah atau thawaf rukun, sa’i antara

shafa dan marwah, kemudian kembali ke Mina

untuk menginap dan melempar 3 jumrah, yaitu

jumrah Ula, jumrah Wustha, jumrah ‘Aqabah

(jumratul kubro) dua atau tiga malam, maka

sesudah semuanya terselesaikan dengan

sempurna maka selesai dan sempurnalah ibadah

hajinya, dan dengan demikian dia dihalalkan

semua yang dilarang waktu ihram. Inilah

Tahallul Kedua

atau sering juga disebut

dengan

Tahallul Akhir.

(58)

Tertib mengandung arti bahwa dalam

melaksanakan rukun haji secara berurutan. Berarti akan mendahulukan niat dari semua rukun lainnya, mendahulukan hadir di Padang Arafah daripada thawaf daripada sa’i.

(59)

Yang dimaksud dengan wajib dalam ibadah haji ialah sesuatu yang menjadikan sahnya ibadah haji, dan jika ia ditinggalkan karena sesuatu hal, dapat diganti

dengan membayar denda (daam) yang telah ditentukan.

Beberapa hal yang wajib dalam ibadah haji itu adalah :

1. ihram dari miqat

2. bermalam di muzdhalifah 3. melempar jumrah ‘Aqabah 4. melempar tiga jumrah

(60)

IHRAM DARI MIQAT

Miqat adalah batas-batas peribadatan bagi ibadah haji dan atau umrah. Batas yang

berhubungan dengan waktu mengenakan pakaian ihram disebut MIQAT ZAMANI dan batas yang berhubungan dengan tempat yang ditentukan

untuk mengenakan ihram disebut MIQAT MAKANI.

(61)

1. MIQAT ZAMANI

Batas waktu bagi ibadah haji ialah bulan-bulan

tertentu. Bulan-bulan tertentu tersebut oleh para fuqaha disepakati dari bulan syawal sampai dengan tanggal 10 Dzulhijjah. Sedang mengenai batas

waktu untuk melaksanakan ibadah umrah, maka

ibadah ini dapat dilaksanakan kapanpun juga, tidak terkait oleh waktu-waktu tertentu sebagaimana ibadah haji.

(62)

2. MIQAT MAKANI

Batas tempat dimana ibadah haji dan atau umrah dimulai dengan mengenakan ihram ditentukan

sebagai berikut : 1). Dzul Hulaifah

Dimulainya ihram bagi penduduk madinah dan

orang-orang yang dating dari jurusan Madinah dari negeri-negeri yang sejajar dengan Madinah.

Kini tempat untuk mengenakan ihram dikenal dengan nama masjid Bir Ali. 

(63)

2). Juhfah

Dimulainya ihram bagi orang yang dating dari

Siria, Mesir, atau negeri-negeri Maghribi (Afrika Utara) serta negeri yang sejajar dengan negeri tersebut.

  3). Yalamlam

Dimulainya ihram bagi orang yang dating dari arah Yaman, India, Indonesia serta negeri-negeri yang sejajar dengan negeri tersebut.

(64)

4). Qarnul Manazil

Dimulainya ihram bagi orang yang datang dari negeri Nejed dan negeri-negeri yang sejajar dengan negeri itu.

5). Zatu ‘Irq

Dimulainya ihram bagi orang yang datang dari Irak dan negeri-negeri yang sejajar dengan negeri itu.

(65)

BERMALAM DI MUZDALIFAH

Wajib haji yang kedua adalah bermalam di

muzdalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah menjalankan wuquf di Arafah.

Tata cara mabit (bermalam) di Muzdalifah : 1) Hendaklah bertolak dari Arafah menuju ke Muzdalifah pada waktu setelah matahari

terbenam.

2) Hendaklah sholat mghrib dan sholat Isya’ dilakukan dengan cara dijama’.

3) Hendaklah tetap menunggu hingga terbit

fajar, sehingga dapat menjalankan sholat subuh di Muzdalifah.

(66)

MELEMPAR JUMRAH AQABAH

Melempar jumrah Aqabah dilaksanakan

pada tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah bermalam

di Muzdalifah. Jumrah sendiri artinya bata

kecil atau kerikil, yaitu kerikil yang digunakan

untuk melempar tugu yang ada didaerah mina.

Tugu yang ada di mina itu ada 3 buah, yang

dikenal dengan nama jumratul Aqabah,

Al-Wustha, As-Sughrah (yang kecil).

Diantara ketiga tugu tersebut maka tugu

tugu jumratul Aqabah atau sering juga disebut

sebagai jumratul kubra (yang besar) adalah

tugu yang terbesar dan yang terpenting, yang

wajib untuk dilempari dengan 7 kerikil pada

tanggal 10 Dzulhijjah.

(67)

BERMALAM DI MINA

Bermalam di Mina pada hari tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Bermalam di Mina ini dapat dijalankan sesudah menjalankan thawaf ifadhah dan sa’i lebih dahulu di Mekkah, kemudian setelah itu semua selesai barulah kembali ke Mina untuk bermalam selama 3 hari.

Bagi orang yang sudah melempar jumrah pada tasyrik pertama dan kedua, manakala ia ingin cepat-cepat pulang baginya tidak ada masalah. Sedang

kewajiban bermalam di Mina untuk hari tasyrik yang ketiga serta kewajiban untuk melempar jumrah pada hari ketiga, maka hilanglah kewajiban tersebut baginya (hal ini sering disebut dengan nafar awwal) sedangkan bagi yang menginap di Mina selama 3 hari penuh

(68)

MELEMPAR TIGA JUMRAH

Wajib haji yang kelima adalah melempar tiga jumrah, yaitu jumratul Ula (jumratul asghar),

jumratul wustha dan jumratul aqabah, pada hari tasyrik pertama, tasyrik kedua dan tasyrik ketiga.

(69)

Beberapa macam denda (daam)

Denda atau daam dalam ibadah haji ada 5

macam, yaitu :

1. Karena terhalang oleh sesuatu, semacam

sakit atau terkepung musuh sehingga tidak

dapat menyempurnakan ibadah hajinya.

Terhadap orang semacam ini diperkenankan

tahallul, memotong rambut atau mencukurnya

dan mengakhiri amalan hajinya ditahun-tahun

mendatang. Dan tahallul itu baru

diperkenankan manakala ia telah membayar

denda atau daam yang berupa menyembelih

seekor kambing dimana ia terhalang, kemudian

dagingnya dibagikan kepada fakir miskin

(70)

2.Karena menjalankan haji tamattu’ atau qiran

Kalau seseorang dalam menjalankan ibadah haji

mendahulukan ‘umrah atas hajinya, yang dalam

istilah haji disebut tamattu’, atau menjalankan

haji dan umrah dalam satu waktu, yang dalam

sebutannya dinamakan haji qiran, maka baginya

harus membayar daam berupa :

a. Menyembelih kambing untuk dibagikan

kepada fakir miskin, jika tidak dapat

melaksanakannya karena sesuatu hal, maka

boleh diganti dengan

b. Berpuasa 10 hari yang dijalankan 3 hari

ketika masih di Mekkah dan 7 hari setelah

(71)

3. Karena mengerjakan salah satu dari beberapa larangan sebagaimana berikut :

1) Bercukur atau memotong rambut

2) Bagi pria memakai pakaian yang berjahit

3) Mengenakan harum-haruman dan atau memakai minyak rambut

Terhadap pelanggaran dari salah satu larangan

tersebut diatas maka dikenakan denda dengan memilih diantara :

a. Menyembelih kambing untuk dibagikan kepada fakir miskin, atau

b. Berpuasa 3 hari, atau

c. Bersedekah kepada 6 orang miskin, masing-masing setengah sha’ (12 ½ kg).

(72)

4.Karena membunuh binatang buruan (binatang

liar)

Seseorang yang sedang melakukan ihram

dilarang membunuh binatang buruan yang ada

di tanah haram, kecuali beberapa binatang

yang secara eksplisit dinyatakan oleh

Rasulullah, yaitu burung gagak, ular,

kalajengking, tikus, dan serigala (anjing buas).

Apabila seseorang membunuh binatang buruan

ditanah haram sedang ia berihram, maka

(73)

a. Bilamana binatang yang dibunuh itu ada

persamaannya, wajiblah baginya mengganti dengan binatang yang sejenisnya, kemudian sembelihlah binatang tersebut, atau

b. Binatang yang dibunuhnya itu ditaksir harganya, yang kemudian hasilnya dibelikan makanan guna

dibagikan kepada fakir miskin, atau

c. Berpuasa dengan ketentuan setiap satu mud (0,80 kg) diganti dengan puasa satu hari. Sehingga

perhitungan dapat ditentukkan sebagai berikut : taksiran harga binatang buruan yang dibunuhnya

dibelikan bahan makanan, kemudian seberapa jumlah mud yang didapatkan itulah jumlah hari yang harus ditebus dengan puasa.

(74)

5. Karena hubungan suami istri sebelum tahallul Perbuatan semacam ini mengakibatkan batalnya haji atau umrah yang dilakukan, serta terkena denda menyembelih unta untuk diberikan kepada fakir miskin di Mekkah. Dan seandainya tidak

mendapatkan unta, maka dapat diiganti dengan lembu atau dengan tujuh ekor kambing.

(75)

1. PENGERTIAN UMRAH

Umrah artinya berziarah atau berkunjung.

Dimaksudkan berziarah ke ka’bah, mengelilinginya, sa’i antara shafa dan marwah dan bercukur rambutt

dengan cara-cara tertentu sebagaimana ditentukan oleh syara’.

Umrah ini tata caranya hampir sama dengan tata cara mengerjakan ibadah haji. Hanya saja kalau haji masih harus diteruskan dengan mengerjakan wuquf di Arafah, maka untuk umrah hal ini tidak dilakukan. Oleh karena itu, maka umrah ini seringkali disebut juga

dengan sebutan haji kecil. Tentang ibadah ini ia disyari’atkan bagi setiap muslim laki-laki atau perempuan yang mampu menjalaninya.

(76)

2. RUKUN UMRAH

Dalam hal umrah ada 5 rukun yang harus

dijalani, yaitu :

1) Ihram

2) Thawaf (mengelilingi) ka’bah

3) Sa’i antara Shafa dan Marwah

4) Bercukur

(77)

3. WAJIB UMRAH

a) Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat makani). Sedang miqat zamaninya tidak

ditentukan karena ibadah umrah dapat dikerjakan sepanjang tahun.

b) Menjauhkan diri dari segala yang diharamkan bagi orang yang sedang melaksanakan umrah atau haji.

(78)

Yang dimaksud dengan binatang kurban ialah binatang yang disembelih dengan maksud tujuan untuk mendekatkan diri (ibadah) kepada Allah SWT pada hari raya haji dan 3 hari yang

(79)

Ibadah kurban dengan bentuk menyembelih binatang

ternak tertentu, yaitu kambing atau biri-biri, sapi, kerbau, dan unta bukannya dimaksudkan mempersembahkan daging dan darah kehadapan Allah, seperti halnya yang pernah

dilakukan oleh orang-orang jahiliyah. Mereka berkurban dengan mempersembahkan daging dan darah kurban

kepada tuhannya. Mereka percikkan darah kurban itu pada tempat mereka memuja tuhan. Ibadah kurban dalam islam dimaksudkan untuk menunjukkan secara tulus akan

ketaatan, kecintaan dan ketaqwaan kepada Allah,

sebagaiman yang pernah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim yang dengan ikhlas dan pasrah menunaikan perintah Allah untuk menyembelih putranya, Ismail as.

(80)

Jenis-jenis binatang yang dapat dijadikan kurban adalah kambing atau domba, sapi, kerbau, dan

unta. Sedang binatang selain keempat jenis

tersebut tidak dapat dijadikan binatang kurban, seperti binatang kuda, keledai, kijang dan lainnya. Seekor kambing, biri-biri atau domba hanya

dapat dipergunakan untuk kurban 1 orang, sedang terhadap unta, lembu atau kerbau dapat

(81)

Adapun binatang kurban yang akan

disembelih hendaklah dicarikan yang

sebaik mungkin. Beberapa ketentuan

terhadap hal itu diterangkan oleh

(82)

a. Sudah sampai pada batas umurnya

Ketentuan tentang batas umur bagi binatang

kurban, antara lain dalam hadits Rasulullah yang artinya :

“janganlah kalian sembelih (kambing kurban) melainkan mussinah (umur 2 masuk 3 tahun),

kecuali apabila kalian sulit mendapatkannya, maka sembelihlah kambing yang telah berumur 4 masuk 5 tahun (jadza’ah).” (HR. Muslim dari Jabir r.a)

(83)

b. Tidak cacat, berpenyakit, kurus, dan tidak tua sekali dan tidak ompong gigi depannya. Hal ini dapat ditegasskan dalam sebuah hadits, yang artinya :

“Nabi saw berdiri diantara kami dan berkata :

“Empat macam yang tidak boleh ada pada binatang kurban, yaitu buta sebelah yang nyata butanya,

dan sakit yang nyata sekali sakitnya dan pincang yang jelas akan pincangnya dan yang tua, yang

tidak lagi bersungsum”.” (HR. Ahmad dan “Empat” serta disahkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban dari Bara bin Azib ra.)

(84)

Waktu menyembelih kurban dimulai dari

setelah selesai dilaksanakannya sholat Iedul Adha sampai terbenam matahari tanggal 13 Dzulhijjah.

(85)

1. RUKUN WAQOF

Untuk melakuan waqof ada ketentuannya. Ketentuan itu disebut rukun waqof. Adapun rukun waqof ialah :

1)Adanya orang yang berwaqof.

Orang yang berwaqof itu harus atas kehendaknya sendiri.

2) Adanya barang yang diwaqofkan.

Barang atau sesuatu yang diwaqofkan harus tahan lama dan kepunyaan orang yang mewaqofkan itu sendiri.

3) Tempat mewaqofkan itu harus jelas.

4) Adanya lafadz atau ucapan penyerahan barang atau sesuatu yang wajib diwaqofkan oleh orang yang

(86)

2. SYARAT WAQOF

Untuk sempurnanya waqof maka harus memenuhi beberapa syarat waqof. Adapun syarat-syarat waqof ialah :

1. Waqof untuk selamanya

Tidak sah waqof untuk sementara saja 2. Tunai

Tidak sah mewaqofkan sesuatu dengan perkataan, misalnya : “ kalau saya lulus ujian, sepeda ini

saya waqofkan untuk sekolah.”

3. Hendaknya jelas kepada siapa mewaqofkan barang itu 

(87)

3. MANFAAT WAQOF

Waqof sangat besar manfaatnya terutama bagi

suatu ummat atau masyarakat. Karena itu

selama barang yang diwaqofkan itu masih

terpakai untuk ummat maka pahalanya tidak

terputus. Sabda Nabi Muhammad saw, yang

artinya :

“jika anak adam telah meninggal dunia, maka

pahala amalnya terputus kecuali 3 hal, yaitu :

“Shodaqoh jariyah yang manfaatnya tetap

mengalir (seperti waqof), ilmu pengetahuan

yang bermanfaat, anak sholeh yang mendo’akan

kedua orang tuanya”.”

(HR. Al-Jama’ah kecuali

Bukhori dan Ibnu majah)

(88)

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang berlangsung

• Sistem penggajian karyawan juga terotomatisasi tidak perlu melihat secara manual data absensi karyawan pada kartu absensi seperti cara manual tapi cukup melihat data absensi

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan Bank BUMN. Obyek penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini adalah seluruh Bank BUMN

Peralatan yang digunakan yaitu handphone yang digunakan oleh operator untuk memberikan perintah dengan ucapan dan disisi lain Handphone yang menerima perintah

Pada penelitian ini dilakukan perhitungan terhadap nilai kapasitansi yang diperlukan untuk perbaikan faktor daya dan juga dilakuakan perhitungan terhadap tagihan listrik

Yang menjadi pokok permasalahan di sini tidak hanya merujuk kepada Sumber Daya Manusia (SDM), namun lebih dari pada itu bahwa gereja hari ini sedang dalam krisis

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pada prinsip hygiene sanitasi pedagang sekaligus pembuat pecel yang akan dijual di Pasar Petisah tidak memenuhi syarat

Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kota