• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa. Peran karya sastra sangat penting bagi masyarakat, karena karya sastra sangat mempengaruhi kehidupan sosial. Sebagai anggota masyarakat, pengarang merasa terlibat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan masyrakatnya, derita masyarakatnya, persoalan masyarakatnya dan dilema masyarakat adalah miliknya. Pengarang sebagai seseorang yang selalu merasa terlibat, ia harus memberikan usaha untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui masyarakat, tetapi dia harus bisa menunjukan dengan tepat masalah sosial, tanpa ia sendiri menyodorkan penyelesaiannya. Penyelesaian itu tergantung dari orang-orang yang berwenang, politikus atau negarawan.

Sebagai produk masyarakat itu, sastra mampu menjadi cermin dari kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, pengarang mengungkapkan tentang suka duka masyarakat kehidupan masyarakat yang diketahui. Kehidupan yang menyangkut hubungan antar manusia ditentukan dan dipengaruhi oleh tatanan masyarakat yang ada. Begitu pula bila dikaitkan dengan sastra, karena sastra merupakan karya yang dibentuk oleh anggota masyarakat berdasarkan tuntutan emosional masyarakat yang berlaku, sehingga sastra tidak bisa terlepas dari realitas kehidupan sosial masyarakat. Kritik sosial merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya suatu sistem sosial atau proses bermasyarakat. Salah satu bentuk karya sastra itu adalah lirik lagu.

(2)

Lirik lagu merupakan hasil ekspresi jiwa seorang penulis yang merasakan, mengalami, dan mengetahui permasalahan-permasalahan sosial yang terdapat dalam masyarakat sebagai lingkungan hidupnya. Pada intinya lirik lagu merupakan salah satu karya sastra yang sama dengan puisi. Kesamaan-kesamaan tersebut di antaranya terdapat pada unsur bunyi yang merupakan hasil penataan kata dalam struktur kalimat, rima atau bunyi-bunyi yang sama dan diulang baik dalam satuan kalimat maupun pada kalimat-kalimat berikutnya disebut asonansi. Asonansi atau keruntutan vokal yang ditandai oleh persamaan bunyi vokal pada satu kalimat akan menghasilkan sebuah irama. Irama sendiri merupakan paduan bunyi yang menimbulkan aspek musikalitas atau ritme tertentu pada sebuah lagu. Untuk menanggapi suatu fenomena yang terjadi di masyarakat juga dapat mealaui lirik lagu. Hal itulah yang menjadikan karya sastra sangat dekat dengan aspirasi masyarakat.

Band Efek Rumah Kaca merupakan band indie yang berasal dari daerah jakarta. Dengan lirik-lirik yang mengangkat kritik sosial terhadap fenomena yang terjadi, menjadi ciri khas bagi band ini. Masalah-masalah yang kerap terjadi dikritik oleh band Efek Rumah Kaca sebagai ide pokok dalam pembuatan lirik lagu yaitu tentang sosial, politik dan lingkungan hidup di Indonesia. Band Efek Rumah Kaca menyalurkan aspirasi masyarakat lewat lirik lagu, karena menurut mereka menyalurkan aspirasi melalui karya sastra khususnya lirik lagu yang merupakan bidang mereka dirasa lebih mengena dan lebih efektif.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti memilih menganalisis kritik sosial dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca yang berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap penguasa, kritik terhadap ekonomi sebagai penelitian ini. Dengan alasan karena penulis kagum dengan keberanian personil-personil band Efek

(3)

Rumah Kaca yang berani menyuarakan isi hatinya, mempunyai sifat sosial, nasionalisme tinggi dan kepedulian terhadap masyarakat lewat lagu, sehingga menghasilkan karya-karya yang bagus. Rasa kekaguman itu merambah pada lirik-lirik lagunya. Lagu-lagunya yang bercerita tentang rasa kritik sosialnya terhadap pemerintah Indonesia dan masyarakat-masyarakat yang sangat dicintainya, menyentuh tentang kehidupan sosial pada masyarakat.

Di dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca sangat menarik serta bersikap apa adanya, sehingga melalui lirik lagu tersebut pengarang menampilkan kritik sosialnya yang berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap penguasa, kritik terhadap ekonomi yaitu pada lagu Jalang, lagu ini menceritakan tentang kekuasaan yang dipegang penuh pemerintah. Mosi Tidak Percaya, lagu ini menceritakan tentang ketidak percayaan masyarakat terhadap politik di Indonesia. Di Udara, lagu ini menceritakan tentang penindasan penguasa terhadap rakyatnya. Lagu Kesepian, lagu ini menceritakan tentang pengharapan janji yang telah di janjikan penguasa. Banyak Asap di Sana, lagu ini menceritakan tentang sempitnya lapangan kerja. Fenomena-fenomena yang terdapat pada lirik lagu band Efek Rumah Kaca sangat menggambarkan tentang sebuah kritik sosial yang terdapat pada sebuah kehidupan. Kritik tersebut menunjukan kepedulian dan keprihatinan pengarang terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga sangat tepat dikatakan sastra cermin masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang peneliti rumuskan yaitu:

(4)

1. Kritik sosial apa saja yang terdapat dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca yang berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap penguasa dan kritik terhadap ekonomi?

2. Bagaimana relasi kritik sosial dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca dengan masyarakat yang berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap penguasa dan kritik terhadap ekonomi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan kritik sosial dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca yang

berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap penguasa dan kritik terhadap ekonomi.

2. Mendeskripsikan relasi kritik sosial dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca dengan masyarakat yang berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap penguasa dan kritik terhadap ekonomi.

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian karya sastra dilakukan karena memiliki manfaat tertentu bagi seseorang, karena karya sastra merupakan cermin yang terjadi di masyaraka. Karya sastra yang di bangun pengarang untuk memberikan suatu tanggapan baik atau buruknya fenomena tersebut juga memberikan manfaat, seperti halnya penelitian dengan judul Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu Band Efek Rumah Kaca (Kajian Sosiologi Sastra) juga memiliki manfaat diantaranya:

(5)

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

pandangan kritik sosial yang diterapkan pada sistem pemerintahan Indonesia. Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

yang berguna untuk ilmu sastra khususnya dalam bidang analisis sosiologi sastra. Bagi pembaca, penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan pembaca tentang bentuk-bentuk kritik sosial yang terdapat dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca dengan keadaan sosial pada saat ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pembaca agar lebih kritis untuk mencari solusi mengenai permasalahan yang terjadi disekitarnya serta memberikan banyak informasi atas hasil analisis penelitian ini.

b. Bagi peneliti dalam hal ini melakukan penelitian berupaya menerapkan ilmu yang dimiliki serta berbagai wacana tentang beberapa solusi permasalahan yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan kritik sosial dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca.

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Lirik Lagu

Menurut Muliono (2007: 678) lirik mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian. Dalam menggunakan lirik seorang penyair/pencipta lagu itu harus benar-benar pandai dalam mengolah kata. Sedangkan lagu (nyanyian) merupakan hasil karya seni hubungan dari seni suara dan seni bahasa, sebagai karya seni suara melibatkan melodi dan warna suara penyanyi. Menurut Noor (2004: 24) lirik adalah ungkapan perasaan pengarang. Lirik inilah yang sekarang dikenal sebagai puisi atau sajak, yakni karya sastra yang berisi ekspresi (curahan) perasaan pribadi yang lebih mengutamakan cara mengekspresikannya. Bentuk karya sastra tersebut merupakan sebuah lirik lagu. Melalui lagu, manusia mengekspresikan perasaan, harapan, aspirasi, dan cita-cita, yang merepresentasikan pandangan hidup dan semangat zamannya. Oleh karena itu, melalui kesenian, kita juga bisa menangkap ide-ide dan semangat yang mewarnai pergulatan zaman bersangkutan.

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa lirik lagu merupakan ekspresi seorang penyair dari dalam batinnya tentang sesuatu yang sudah dilihat, didengar maupun dialami. Lirik lagu mempunyai kesamaan dengan sajak hanya saja dalam lirik lagu juga mempunyai kekhususan tersendiri karena penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat dengan melodi dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu dan warna suara penyanyinya. Sebuah lirik lagu pada intinya sama dengan puisi, karena pada keduanya mempunyai ciri yang sama yaitu keduanya terdapat struktur

(7)

bentuk dan makna. Lirik lagu terbentuk dari bahasa yang dihasilkan dari komunikasi antara pencipta lagu dengan masyarakat penikmat lagu sebagai wacana tulis, karena disampaikan dengan media tulis pada sampul albumnya. Lirik lagu juga mempunyai kekhususan tersendiri karena penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat dengan melodi dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu.

B. Kritik Sosial dalam Karya Sastra 1. Pengertian Kritik Sosial

Kritik Sosial merupakan istilah yang dibentuk dari kata kritik dan sosial. Menurut Suyitno (2009: 1) kata kritik berasal dari bahasa Yunani Kuno krites untuk menyebut hakim. Kata benda krites itu berasal dari kata kerja krinein yang berarti menghakimi. Kata krinein merupakan pangkal dari kata benda kriterion yang berarti dasar penghakiman. Kemudian timbul kata kritikos yang diartikan sebagai hakim karya sastra. Menurut Pradopo (2002: 32) Kritik sastra merupakan bidang studi sastra untuk “menghakimi” karya sastra, untuk memberi penilaian atau keputusan mengenai bermutu atau tidaknya suatu karya sastra. Dalam kritik sastra, suatu karya sastra diuraikan (dianalisis) unsur-unsurnya atau norma-normanya, diselidiki, diperiksa satu per satu, kemudian ditentukan berdasarkan “hukum-hukum” penilaian karya sastra, bernilai atau kurang bernilainya karya sastra itu. Karena itu hasil dari kritik sastra biasanya mencakup dua hal yaitu baik dan buruk. Pada proses penciptaan sebuah karya, tidak jarang pengarang atau pencipta lagu (seniman) menyelipkan pesan-pesan sosial yang hendak disampaikan kepada pembaca. Diantaranya dapat berupa kritik sosial yang sengaja dihadirkan untuk disampaikan kepada para penikmat sastra.

(8)

Kritik sosial yang dihadirkan dalam sebuah karya sastra menjadi penting peranannya, ketika seorang pengarang tersebut di dalam melahirkan karya sastranya mempunyai tujuan. Menurut Fananie (2000: 20) kritik sastra adalah semacam pertimbangan untuk menunjukkan kekuatan atau kebagusan dan juga kekurangan yang terdapat dalam karya sastra. Sedangkan menurut Ratna (2008: 243), bahwa karya seni, khususnya sastra merupakan alat atau media untuk menyatukan individu, kelompok, suku, dan bahkan antar bangsa. Karya sastra dapat juga dijadikan sebagai sarana aspirasi masyarakat dan dapat pula dikatakan sebagai perjuangan non fisik, selanjutnya juga ditambahkan bahwa sastra bisa disampaikan melalui sarana gaya bahasa, peribahasa, kiasan semboyan dan berbagai manifestasi metaforis dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Raymond Williams dalam Susanto (2012: 185) mengembangkan bentuk-bentuk kritik sosial yang bersifat radikal terhadap berbagai bidang seperti kekuasaan, politik, ekonomi, dan budaya para kelas penguasa. Bentuk kritik sosial tersebut merupakan suatu tanggapan atau penilaian baik atau buruknya fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat. Dalam kehidupan bersama terdapat ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau masyarakat (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan dan masyarakat), dengan ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut sebagai kebudayaan yang meliputi segala segi kehidupannya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kritik sosial dalam karya sastra merupakan upaya yang dilakukan seorang pengarang, dengan cara memberikan suatu tanggapan terhadap persoalan-persoalan yang dilihat pada

(9)

masyarakat. Tanggapan yang disertai pertimbangan baik buruknya fenomena yang terjadi di masyarakat melalui sebuah hasil karya, bermaksud untuk mengerti kejadian-kejadian dalam masyarakat supaya dapat berusaha mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama terhadap persoalan yang muncul karena kepentingan sosial yang berbeda pada setiap bentuk masyarakat, baik secara individu maupun kelompok.

2. Bentuk Kritik Sosial

a. Kritik terhadap Pemerintah

Pemerintah merupakanorganisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam bentuk (penerapan hukum dan undang-undang) di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan mereka. Lahirnya pemerintahan pada awalnya adalah untuk menjaga suatu sistem ketertiban di dalam masyasrakat, sehingga masyarakat tersebut bisa menjalankan kehidupan secara wajar. Pemerintah merupakan suatu gejala yang berlangsung dalam kehidupan bermasyarakat yaitu hubungan antara manusia dengan setiap kelompok termasuk dalam keluarga.

Rosyada dkk (2000: 47) mengemukakan pemerintah adalah alat kelengkapan negara yang bertugas memimpin organisasi negara untuk mencapai tujuan negara. Kritik dari masyarakat berfungsi sebagai kontrol terhadap pemerintah untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Ketika pemerintah mampu menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya maka kehidupan dalam negara ini akan berjalan kondusif. Oleh karena itu pemerintah harus memperbaiki sistem-sistem yang belum sepenuhnya berpihak kepada rakyat.

(10)

b. Kritik terhadap Penguasa

Mahyudin (2009: 218) mengatakan bahwa kekuasaan merupakan kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan pelaku yang mempunyai kekuasaan. Prinsip dalam kepemimpinan yaitu adanya hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin. pemimpin yang efektif menyadari dan mengelola secara sadar dinamika hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin. Keberhasilan seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsinya tidak hanya ditentukan oleh salah satu aspek semata-mata, melainkan antara sifat, perilaku, dan kekuasaan saling menentukan sesuai dengan situasi yang mendukungnya. Kekuasaan pengaruh mempunyai peranan sebagai daya dorong bagi setiap pemimpin dalam mempengaruhi, menggerakkan, dan mengubah perilaku yang dipimpinnya ke arah pencapaian tujuan organisasi.

Ketika kekuasaan hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa memperdulikan kepentingan rakyat maka rakyat kecil akan semakin dikesampingkan. Kekuasaan juga bukan hanya dimiliki oleh para pejabat pemerintah. Namun, kekuasaan juga dimiliki oleh seseorang yang mempunyai taraf ekonomi tinggi. Banyak kasus hukum yang tidak tuntas dan tidak diketahui penyelesaiannya. Hal tersebut dikarenakan hukum di Indonesia masih ternilai dengan angka, sehingga masih ada oknum jaksa yang terkena kasus suap dan korupsi yang dilakukan oleh para penguasa.

c. Kritik terhadap Ekonomi

Ekonomi merupakan sebuah bidang ilmu tentang sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu

(11)

menghadapi masalah ekonomi. masalah ekonomi yang dijalani manusia adalah kebutuhan manusia yang tidak akan pernah habis. Untuk mencapai kemakmuran dan kebutuhannya, manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan dengan pertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas.

Menurut Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (2008: 14) secara umum ekonomi didefinisikan sebagai perlakuan manusia dalam menggunakan sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia. Jadi ekonomi merupakan sebuah proses kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya untuk menghasilkan barang maupun jasa demi terpenuhinya kebutuhan manusia. Tingkat perekonomian sebuah negara akan mempengaruhi daya hidup rakyatnya. Apabila tingkat ekonominya tinggi maka akan menyejahterakan rakyatnya, dan apabila perekonomian sebuah negara lemah maka akan membuat rakyat sulit untuk memperoleh kehidupan yang layak.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun kemiskinan masih menjadi hal yang cukup dominan dikalangan masyarakat Indonesia. Terjadinya kesenjangan masalah ekonomi kelas atas dan kelas bawah juga terjadi. Adanya penggusuran perumahan padat penduduk tanpa jalan keluar, kenaikan harga bahan pokok yang tidak terkontrol, undang-undang ketenagakerjaan yang memberlakukan sistem kontrak merupakan keputusan atau kebijakan pemerintah yang dirasa kurang berpihak pada rakyat kecil atau miskin.

C. Relasi Kritik Sosial dalam Masyarakat 1. Kritik terhadap Pemerintah

Menurut Rosyada dkk (2000: 47) pemerintah adalah alat kelengkapan negara yang bertugas memimpin organisasi negara untuk mencapai tujuan negara. Kritik dari

(12)

masyarakat berfungsi sebagai kontrol terhadap pemerintah untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Apabila dalam pemerintah mengambil hak kekuasaan penuh, maka dikatakan sebagai keotoritasan kekuasaan yang menimbulkan bentuk kebebasan masyarakat tidak ada salah satunya adalah aspirasi masyarakat yang terkekang. Adapun relasi kritk sosial terhadap pemerintah mengenai otoritas kekuasaan yaitu kekuasaan yang dipegang penuh oleh pemerintah, terdapat pada kutipan berita berikut Dijaman awal orde baru dengan pemerintahannya Soeharto adalah angin segar bagi rakyat Indonesia. Awal orde baru Rakyat Indonesia mengharapkan adanya perubahan. Merubah keterpuukan yang dialami saat orde lama. Pemerintah pada saat itu dituntut harus memulihkan di segala aspek. Antara lain, ekonomi, politik dan psikologis rakyat Indonesia yang harus bangkit. Pada saat itu Indonesia secara perlahan-lahan mulai bangkit, Ekonomi di Indonesia pun mulai maju pesat. Namun, tidak dengan media pers. Media Pers saat jaman orde baru mulai terkekang. Media Pers yang berharap dengan angin segar sebuah kebebasan malah sangat di kekang oleh pemerinta. Pers tidak diperbolehkan memberitakan mengenai berita miring yang berada di seputar pemerintahan. Jika ada yang berani mengkritik atau mempublikasikan mengenai pemerintahan pada saat itu ada sebuah ancaman keras dan tentu juga akan mengancam penerbitannya. (Redaktur Kompasiana, 19 Maret 2013). Kutipan tersebut membuktikan bahwa kritik terhadap pemerintah terjadi didalam masyarakat yaitu adanya otoritas kekuasaan. Masyarakat yang tinggal di dalam negara yang memiliki sistem pemerintahan otoriter harus memiliki segala ketentuan pemerintahan tanpa terkecuali, masyarakat pun tidak diberi kebebasan untuk berpendapat atau bersuara begitu juga tentang hak asasi manusia yang tidak menjadi prioritas. Rakyat yang paham dengan persoalan negara akan dianggap melenceng dari ideologi negara dan tidak memahami aturan. Pemerintah selalu ingin dianggap seperti dewa, yang harus dipatuhi dan harus dituruti, sedangkan rakyat dianggap tidak punya hak untuk bersuara mengenai persoalan pemerintah, dari sinilah rakyat merasa tidak diakui.

(13)

2. Kritik terhadap Penguasa

Keberhasilan seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsinya tidak hanya ditentukan oleh salah satu aspek semata-mata, melainkan antara sifat, perilaku, dan kekuasaan saling menentukan sesuai dengan situasi yang mendukungnya. Kekuasaan pengaruh mempunyai peranan sebagai daya dorong bagi setiap pemimpin dalam mempengaruhi, menggerakkan, dan mengubah perilaku yang dipimpinnya ke arah pencapaian tujuan organisasi. Menurut Mahyudin (2009: 218) kekuasaan merupakan kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan pelaku yang mempunyai kekuasaan. Prinsip dalam kepemimpinan yaitu adanya hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin. pemimpin yang efektif menyadari dan mengelola secara sadar dinamika hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin. Ketika kekuasaan pada pemimpin hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa memperdulikan kepentingan rakyat maka rakyat kecil akan semakin dikesampingkan. Kekuasaan juga bukan hanya dimiliki oleh para pejabat pemerintah. Namun, kekuasaan juga dimiliki oleh seseorang yang mempunyai taraf ekonomi tinggi. Banyak kasus hukum yang tidak tuntas dan tidak diketahui penyelesaiannya. Adapun relasi kritk sosial terhadap penguasa mengenai penindasan terhadap rakyat terdapat pada kutipan berita berikut :

Pola penghasutan yang berujung PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) kerap terjadi jika buruh membentuk serikat pekerja atau demonstrasi. Pada kasus lain, buruh dituduh mencemarkan nama baik jika dia berhasil membongkar skandal korupsi di perusahaan.

Penyebab tak banyak perubahan atas nasib buruh, kata Nurkholis, lantaran ada simbiosis mutualisme antara pemodal alias pemilik perusahaan dengan pihak aparat hukum sehingga kaum buruh makin kesulitan mendapatkan haknya. "Pembekingan aparat pada perusahaan yang membayar sudah jamak itu," kata Nurkholis. (Baca: Kisah Buruh Panci yang Kabur dan Ditangkap Tentara).

(14)

Kasus terakhir adalah kasus perbudakan buruh panci Sepatan. Pada Jumat, 3 Mei lalu, Kepolisian Resor Kota Tanggerang menggerebrek CV Cahaya Logam milik Yuki Irawan di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Sepatan. Dari penggerebekan itu ditemukan 34 buruh pabrik yang disekap dan diperlakukan tidak manusiawi. Mereka ditemukan dengan pakaian kotor dan menderita penyakit kulit. (Achmad, 12 mei 2013).

Kutipan berita berikut membuktikan bahwa kritik terhadap penguasa terjadi di dalam masyarakat yaitu bentuk sebuah penindasan penguasa terhadap rakyat biasa. Penindasan terhadap seseorang tanpa mematuhi aturan hukum dan tindakan yang tidak berperi kemanusiaan menyebabkan dampak kebencian. Dengan adanya drajat kekuasaan yang jauh lebih berkuasa dibandingkan dengan bawahannya. Teror yang dilakukan oleh penguasa terhadap bawahannya merupakan penyelewangan terhadap aturan-aturan yang berlaku membuat resah masyarakat untuk memperoleh kehidupan yang layak. Kepentingan individu baik secara moral dan material memang menjadi kebutuhan pokok di dunia ini. Akan tetapi, jika kepentingan individu tersebut berlebihan dan menyebabkan keresahan dan kesengsaraan bagi orang lain maka sifat keserekahan akan muncul.

3. Kritik terhadap Ekonomi

Tingkat perekonomian sebuah negara akan mempengaruhi daya hidup rakyatnya apabila tingkat ekonominya tinggi maka akan menyejahterakan rakyatnya, dan apabila perekonomian sebuah negara lemah maka akan membuat rakyat sulit untuk memperoleh kehidupan yang layak. Menurut Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (2008: 14) secara umum ekonomi didefinisikan sebagai perlakuan manusia dalam menggunakan sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia. Jadi ekonomi merupakan sebuah proses

(15)

kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya untuk menghasilkan barang maupun jasa demi terpenuhinya kebutuhan manusia. Untuk mencapai kemakmuran dan kebutuhannya, manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan dengan pertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas. Lapangan kerja merupakan wadah dimana manusia membutuhkan suatu materi untuk mencapai taraf hidup yang sesuai. Tetapi untuk memperoleh pekerjaan sesuai kebutuhan hidup, tidak semudah yang dibayangkan. Adapun relasi kritk sosial terhadap ekonomi mengenai sempitnya lapangan kerja terdapat pada kutipan berita berikut :

Pernah tidak terbayang oleh diri kita kalau kita selesai sekolah pasti akan mendapat pekerjaan. Saya kira hampir setiap insan sudah mencanangkan hal ini jauh-jauh hari sebelum ijazah ada ditangan. Minimal 1 tahun menganggur untuk mengenal pasar bursa tenaga kerja, dan setelah itu pekerjaan sudah harus kita miliki.

Pernah tidak membuat target bahwa begitu lamaran pekerjaan berhasil maka dalam waktu 6 bulan kita sudah menikah. Saya kira kita semua pernah punya cita-cita seperti ini. Saya sendiri malah pernah ketemu dengan corat-coret yang lucu milik pribadi ketika baru saja tamat SMA. Alangkah naif nya saya ketika itu, saya kira begitu saya menyelesaikan studi maka semua pintu kantor perusahaan akan terbuka dengan ramah untuk saya. Nyatanya tidak demikian.

Sejak tahun 1988 bermunculan bursa tenaga kerja baik itu melalui Departemen Tenaga Kerja dan partikulir/pihak swasta. Bagusnya bursa tenaga kerja dikala itu sangat tertib dan teratur dan benar-benar ada kontak dengan perusahaan-perusahaan. Sehingga kalau kita memang benar-benar memiliki skill ditunjang oleh pendidikan yang baik, maka akan cepat tersalurkan. Untuk beberapa perusahaan PMA hal ini sangat disenangi, karena mereka tidak perlu memasang iklan di surat khabar untuk mencarinya tetapi cukup mendapat penawaran dari bursa tenaga kerja ini, dan juga dianggap murah oleh perusahaan swasta tsb karena tidak usah ada perjanjian kontrak tentang bayar membayar, paling sebagai uang balas jasa saja. Disamping itu Bursa tenaga kerja akan meminta uang administrasi kepada pencari kerja. Pendaftaran juga ada jangka waktu berlakunya, seperti untuk 3 bulan atau 6 bulan, dan selama waktu itu maka bursa tenaga kerja akan berusaha mencari pekerjaan untuk kita. Oleh karena pada jaman itu Hp belum ada, maka kita sendiri sebagai pencari kerja harus selalu rajin datang menge-check apakah sudah ada lowongan pekerjaan. Dan kalau ada maka mereka membuatkan surat pengantar kepada kita untuk dibawa ke perusahaan ybs. (Redaktur Blog Betul, 2010).

(16)

Kutipan berita berikut membuktikan bahwa kritik terhadap ekonomi terjadi di dalam masyarakat yaitu tentang sempitnya lapangan kerja. Kurangnya lapangan kerja mengakibatkan banyaknya pengangguran. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan akan berkurang. Banyaknya pengangguran akan mengakibatkan pendapatan nasional berkurang. Pengangguran yang tinggi juga berdampak kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat.

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak— Petani/Peternak di KT Sigblok Asri Kel. Jabungan belum melakukan pengolahan kotoran ternak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan kotoran ternak sebagai

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, warisan Pemerintah Hindia- Belanda dahulu yang hingga sekarang masih berlaku, diberikan tempat yang sangat banyak untuk mengatur hukum

Dampak instruksional yang didapatkan dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Think Pair Share adalah pola-pola interaksi antar siswa terjalin siswa lebih

Akhirnya penulis menyarankan Bank Nagari Cabang Lubuk Alung diharapkan selalu mencerminkan dasar atau latar belakang didirikannya Bank sesuai yang diamanahkan dalam

Penelitian ini merupakan uji diagnos- tik untuk menentukan validitas foto polos sinus paranasal 3 posisi dan CT scan potongan koronal sebagai alat diagnosis pada pasien dengan

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Pendidikan Keaksaraan dasar merupakan program pendidikan nonformal yang memfokuskan pada program pembelajaran untuk warga belajar atau peserta

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah klik 2 kali pada file yang berada di Project Window, lalu kita akan masuk kedalam Source Monitor( monitor sebelah

Jadi dari hasil penelitian ini yang menunjukkan metode pembelajaran Joyfull Learning berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas V mata pelajaran Ilmu Pengetahuan