• Tidak ada hasil yang ditemukan

itripbudaya: Aplikasi Berbasis Android Untuk Pengembangan Heritage Tourism di Kota Gresik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "itripbudaya: Aplikasi Berbasis Android Untuk Pengembangan Heritage Tourism di Kota Gresik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

iTripbudaya: Aplikasi Berbasis Android Untuk Pengembangan

Heritage Tourism di Kota Gresik

Karina Pradinie(1), Putu Gde Ariastita(1), Azka Nur Medha(1)

Karina.haricahyono@gmail.com

(1)Pengembangan dan Perancangan Kota, Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Abstrak

Kota Gresik memiliki kawasan bersejarah yang memiliki nilai budaya dan berpotensi penting dalam pengembangan heritage tourism, salah satunya adalah kawasan cagar budaya Kampung Kemasan. Namun, kawasan yang memiliki potensi dan nilai-nilai budaya ini belum diberdayakan sebagai potensi penting dalam pembangunan sektor pariwisata Kota Gresik. Hal ini juga mencerminkan bahwa Kampung Kemasan belum ditata dalam integrasi kegiatan wisata yang menjadikan Kampung Kemasan menjadi menarik sebagai objek wisata. Seiring semakin banyaknya pengguna android, maka dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai potensi dan daya tarik objek wisata pada Kampung Kemasan. Penelitian ini berusaha untuk membuat strategi pengembangan heritage tourism dengan mengembangkan aplikasi android “iTRIPBUDAYA” sebagai media untuk mempromosikan objek wisata cagar budaya Kampung Kemasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research, dimana peneliti membuat suatu tindakan untuk pemecahan masalah terhadap isu penelitian yang diambilnya. Hasil penelitian ini berupa aplikasi android ”iTRIPBUDAYA” untuk menunjang kegiatan pariwisata budaya Kampung Kemasan.

Kata-kunci : action-research, aplikasi android, heritage tourism, objek wisata

Pendahuluan

Peninggalan bersejarah pada suatu kawasan mencerminkan kisah sejarah, tata hidup, budaya dan peradaban suatu masyarakat di kawasan tersebut (Indrawati, 2008). Di sisi lain, sumberdaya budaya menghadapi tingkat ancaman yang tinggi berupa kerusakan ataupun musnah. Begitupun dengan hilangnya konteks atau nilai dari peninggalan arkeologis budaya menyebabkan minimnya informasi yang dapat diperoleh. Oleh karena itu, sebagai sumberdaya budaya, peninggalan arkeologis budaya perlu untuk dikelola dan dipertahankan keberadaannya (Mulyadi 2009). Konsep pelestarian kawasan bersejarah dalam hal ini berada pada tingkat antara diatas orientasi satu bangunan bersejarah dan salah satu bagian dari kota bersejarah (Supriharjo, dkk, 2011).

Kota Gresik memiliki beberapa kawasan bersejarah yang memiliki potensi dan nilai-nilai yang belum diberdayakan sebagai potensi penting didalam pembangunan perkotaan. Disisi lain terdapat beberapa permasalahan dimana pelestarian kawasan cagar budaya di Kota Gresik saat ini masih dalam taraf raperda pada tahun 2011, sehingga banyak bangunan atau situs cagar budaya yang belum ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya, akibatnya secara drastis terjadi penurunan bangunan dari 500 bangunan yang pernah didata pada tahun 1990-an menjadi hanya 125 bangunan saja. Kawasan cagar budaya Kampung Kemasan adalah bagian dari kawasan bersejarah di Kota Gresik dengan potensi yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata. Kegiatan masyarakat yang mengarah ke kegiatan wisata sudah semakin tampak dan hidup dengan adanya berbagai acara-acara budaya dan kegiatan-kegiatan yang belum terwadahi dengan baik, belum ditata dalam integrasi kegiatan yang dapat lebih menarik sebagai obyek wisata.

(2)

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis android bernama “iTRIPBUDAYA” untuk menunjang kegiatan pariwisata budaya Kampung Kemasan. Semakin banyaknya pengguna smartphone berbasis android maka dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan objek wisata budata Kampung Kemasan, dengan tujuan branding dan decision making tools Urban Heritage Tourism Planning melalui preferensi masyarakat. Aplikasi ini merupakan sistem database yang didukung oleh teknologi interface aplikasi yang sederhana sehingga memudahkan masyarakat mengakses informasi. Konsepsi desain aplikasi wisata cagar budaya Kampung Kemasan ini menekankan pada pendekatan partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pengembangan aplikasi ini diawali dengan ditentukan strategi pengembangan Kampung Kemasan dan ODTW lainnya di Kawasan Gresik Kota Lama sebagai kawasan pariwisata berdasarkan persepsi wisatawan terlebih dahulu. Aplikasi ini diharapkan dapat mengembangkan heritage tourism di Kota Gresik.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan action research. Penelitian tindakan menurut Zuriah (2003) adalah penelitian yang menekankan pada kegiatan (tindakan) dengan mengujicobakan suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki, meningkatkan kualitas dan melakukan perbaikan dari situasi sebelumnya. Adapun dalam penelitian ini, tindakan yang dimaksud adalah dengan mengembangkan aplikasi berbasis android, yang diharapkan mampu meningkatkan potensi pariwisata Kampung Kemasan, Kota Gresik. Menurut Padak, G (2001), prinsip dari penelitian tindakan adalah (1) mengidentifikasi topik atau isu dari lokasi studi, (2) Mengumpulkan data yang berkaitan dengan topik dan isu yang dipilih, (2) menganalisa dan menginterpretasikan data, dan (4) yang paling utama adalah untuk mengeluarkan rencana tindakan, yang mampu merepresentasikan hasil analisa studi yang aplikatif untuk menyelesaikan masalah pada lokasi studi. Dalam pengembangan aplikasi ”iTRIPBUDAYA”, prinsip-prinsip menurut Padak, G (2001) telah mendasari proses penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data

Penilitian ini menggunakan jenis data baik sekunder maupun primer. Jenis data sekunder yang digunakan yakni: (i) dokumen resmi Pemerintah berupa laporan tahunan pembangunan yang mempunyai informasi tentang penggunaan lahan, (ii) data Demografi, (iii) rencana kota, dokumen yang berisi kebijakan yang spesifik terkait dengan kawasan cagar budaya dan data fisik lainnya. Data didapat dari: (i) Bappeda, (ii) BPN, (iii) Badan Pusat Statistik, (iv) Dinas Tata Kota, (v) Dinas Pariwisata dan beberapa instansi yang terkait. Sementara untuk Jenis data primer yakni: (i) informasi hasil observasi langsung dan wawancara, (ii) informasi berupa pendapat, opini, persepsi dan pemahaman mengenai suasana di kawasan, perilaku masyarakat kota pada umumnya dan masyarakat sekitar kawasan pada khususnya, pikiran-pikiran tentang kehidupan serta pendapat tentang kondisi fisik kawasan, dan (iii) pengamatan langsung terhadap seluruh aktivitas yang terjadi di kawasan penelitian. Ragam narasumber yang diobservasi terdiri dari: (i) pejabat instansi terkait yaitu, Lurah, Ketua RT, Ketua RW, sesepuh masyarakat dan (ii) masyarakat yang terdiri dari pemilik lahan, masyarakat pengguna (umum), masyarakat penduduk setempat.

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi. Analisis isi merupakan teknik meneliti untuk membuat inferensi dari berbagai macam sumber data seperti teks, gambar ataupun video sesuai dengan konteks penggunaannya (Krippendorff, 2004). Adapun jenis analisis isi yang dipakai adalah analisis isi interpretif dan analisis isi kualitiatif. Analisis isi interpretif menekankan proses penarikan kesimpulan berdasarkan interpretasi peneliti dari sebuah pesan yang memiliki karakteristik spesifik

(3)

secara sistematis dan objektif. Analisis isi interpretif digunakan untuk mengolah data yang bersifat dokumen tertulis dan juga hasil observasi lapangan. Sementara analisis isi kualitatif merupakan pendekatan empiris dalam analisis teks yang dilakukan secara terkontrol dalam konteks komunikasi (Mayring, 2000 dalam Drisko dkk. 2016). Fokus analisis ini adalah interpretasi teks yang didapatkan dari proses wawancara dengan responden. Analisis ini kemudian yang akan menjadi input masukan untuk pengembangan aplikasi ”iTRIPBUDAYA”. Dalam pendekatan action research, analisis ini menduduki posisi seperti bagan yang diadaptasi dari siklus penelitian action research oleh Zuber – Skerritt dan Perry (2002) dibawah ini.

Hasil dan Pembahasan

Integrasi Spasial Kampung Kemasan dengan ODTW Lain di Kawasan Gresik Kota Lama

Kawasan Gresik Kota Lama memiliki berbagai objek daya tarik wisata (ODTW) selain Kampung Kemasan, yaitu Situs Giri Kedaton, Makan Sunan Giri, Makan Sunan Prapen, Makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Makam Nyai Ageng Pinatih, Aloon-aloon Gresik dan Koridor Kantor. Potensi dari masing-masing objek daya tarik wisata tersebut dapat dilihat pada tabel 1.

Gambar 1. Bagan Siklus Action Research Pada Penelitian adaptasi dari Zuber – Skerritt dan Perry (2002)

(4)

Tabel 1. Potensi ODTW Pada Kawasan Gresik Kota Lama

No ODTW Potensi ODTW

1. Situs Giri Kedaton

 Situs Giri Kedaton merupakan pusat pemerintahan dan penyebaran agama Islam di Gresik oleh Sunan Giri.  Memiliki arsitektur dengan nuansa Jawa Klasik kuni yang

telah berusia ratusan tahun

 Memiliki pemandangan alam yang menarik

2. Makam Sunan Giri

 Merupakan kompleks makam yang berada 2 km kearah selatan Kota Gresik

 Sudah memiliki beberapa fasilitas penunjang pariwisata seperti tempat parkir, dan pasar oleh-oleh.

3. Makam Sunan Prapen  Memiliki bangunan dengan arsitektur unik dengan nilai seni tinggi  Berlokasi hanya 500 m dari makam Sunan Giri 4. Makam Maulana Malik Ibrahim  Lokasi berada di pusat kota Memiliki fasilitas penunjang pariwisata seperti tempat

parkir, dan pusat oleh-oleh

5. Aloon-Aloon Gresik

 Merupakan area ruang terbuka hijau yang menjadi pusat aktivitas masyarakat gresik

 Memiliki atraksi seperti taman bermain, air mancur, dan rumah burung merpati

6. Koridor Kantor Pos-Pelabuhan  Merupakan kompleks bangunan bersejarah dengan daya tarik sebagai spot fotografi Sumber: Penulis, 2017

Berdasarkan identifikasi potensi sebelumnya pada ODTW di Kawasan Gresik Kota Lama, maka dapat dilakukan integrasi spasial wisata dengan beberapa rute berdasarkan kedekatan lokasi dan jenis wisata (religi atau budaya). Berikut adalah rute-rute dalam pengembangan kawasan pariwisata cagar budaya Kampung Kemasan dan sekitarnya.

1. Paket 1 Local Giri

Local Giri ini adalah situs yang berhubungan langsung dengan Sunan Giri mulai dari kerajaan yang dibangun sampai penerusnya yang paling terkenal adalah sunan prapen yang merupakan penerus kedua yang memimpin kerajaan Giri Kedaton. Rute paket wisata untuk “Local Giri” ini adalah sebagai berikut:

Makam Sunan Giri  Makam Sunan Prapen  Situs Giri Kedaton

2. Paket 2 Gresik Tempo Doeloe

Gresik Tempo Doeloe ini adalah kawasan heritage yang berada di kawasan kota lama gresik dan mempunyai ciri khas pada arsitektural cina dan bangunan lama yang mempunyai ciri yang khas. Kawasan kota lama ini bisa menjadi spot yang unik untuk fotografi. Rute paket wisata untuk “Gresik Tempo Doeloe” ini adalah sebagai berikut:

Kampung Kemasan  Koridor Kantor Pos-Pelabuhan  Aloon-aloon Gresik

3. Paket 3 Gresik Religius

Gresik religius ini adalah paket wisata yang menyajikan rute wisata untuk ziarah makam ke situs-situs religi yang berkaitan dengan sejarah Sunan Giri. Rute paket wisata untuk “Gresik Religius” ini adalah sebagai berikut:

(5)

Makam Sunan Giri  Makam Sunan Prapen  Situs Giri Kedaton  Makam Maulana Malik Ibrahim  Makam Nyai Ageng Pinatih

4. Paket 4 Gresik Ngalor

Paket wisata Gresik Ngalor ini adalah paket wisata yang menyuguhkan rute tujuan wisata di kawasan utara kota lama gresik. Rute paket wisata untuk “Gresik Ngalor” ini adalah sebagai berikut:

Makam Maulana Malik Ibrahim  Makam Nyai Ageng Pinatih  Kampung Kemasan  Kawasan Kantor Pos-Pelabuhan  Aloon-aloon Gresik

5. Paket 5 Gresik Ngidul

Paket Gresik Ngidul ini adalah paket wisata yang menyuguhkan rute tujuan wisata di kawasan selatan kota lama gresik. Rute paket wisata untuk “Gresik Ngidul” ini adalah sebagai berikut: Makam Sunan Giri  Makam Sunan Prapen  Situs Giri Kedaton  Makam Maulana Malik Ibrahim

6. Paket 6 All In

Paket All In ini adalah paket wisata yang menyuguhkan rute ke semua tujuan wisata di kawasan kota lama Gresik, mulai dari wisata religi, cagar budaya maupun yang lainnya. Rute paket wisata untuk “All In” ini adalah sebagai berikut:

Makam Sunan Giri  Makam Sunan Prapen  Situs Giri Kedaton  Makam Maulana Malik Ibrahim  Makam Nyai Ageng Pinatih  Kampung Kemasan  Kawasan Kantor Pos-Pelabuhan  Aloon-aloon Gresik

Rute-rute kawasan pariwisata cagar budaya Kampung Kemasan dan sekitarnya yang telah terumuskan ini merupakan salah satu input data yang akan dimasukan kedalam aplikasi “iTRIPBUDAYA”.

Konsep Desain Aplikasi iTRIPBUDAYA

Dalam pengembangan wisata cagar budaya Kampung Kemasan, aplikasi “iTRIPBUDAYA” merupakan tindakan yang diambil peneliti sebagai salah satu strategi untuk mengembangkan potensi wisata pada lokasi studi. Aplikasi “iTRIPBUDAYA” merupakan media branding dan decision making tools Urban Heritage Tourism Planning melalui preferensi masyarakat. Aplikasi ini merupakan sistem database yang didukung oleh teknologi interface aplikasi yang sederhana memudahkan masyarakat mengakses informasi serta branding mengenai sejarah dan cagar budaya Kota Gresik. Di aplikasi ini, pengguna dapat menggunakan beberapa fitur yaitu: Acara, Tempat Wisata, Paket Wisata, serta Layanan. Pada fitur paket wisata, pengguna mendapatkan rekomendasi tempat-tempat wisata untuk mengunjungi dalam sehari perjalanan. Untuk melengkapi data agar lebih diminati, setiap tempat wisata dan layanan memiliki info detail, yaitu deskripsi, foto, peta interaktif menggunakan Google Maps, alamat, serta kolom rating dan ulasan. Untuk menunjang perjalanan wisata, aplikasi ini menyediakan informasi pendukung agar perjalanan lebih nyaman, yaitu informasi mengenai kuliner, ATM, penginapan, dan lain-lain.

(6)

Gambar dapat ditata seperti di bawah ini.

Kesimpulan

Penelitian ini merupakan penelitian action research yang menghasilkan sebuah aplikasi android bernama “iTRIPBUDAYA” Aplikasi ini merupakan media branding dan decision making tools Urban Heritage Tourism Planning melalui preferensi masyarakat. Penelitian action research memiliki siklus dimana output penelitian akan terus dipelajari dan disempurnakan dimasa yang akan datang. Adapun rekomendasi peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah menjadikan hasil penelitian ini sebagai input dalam penelitian selanjutnya dalam pengembangan potensi-potensi wisata cagar budaya lainnya di Kabupaten Gresik yang belum termasuk di dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka

Drisko, J. W. & Maschi, T. (2016). Content Analysis: Pocket Guides to Social Work Research Methods. New York, NY: Oxford University Press.

Indrawati, Y.L. (2008). Peranserta Stakeholder Dalam Revitalisasi Kawasan Keraton Kasunanan Surakarta. Tugas Akhir. Universitas Diponegoro. Semarang.

Krippendorff, K. (2004). Content Analysis: An Introduction to Its Methodology (Second). California: SAGE Publications.

Mulyadi, Y. (2009). Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Sulaadi Bau-Bau Sulawesi Tenggara. Naskah Publikasi Thesis. Program Pascasarjana UGM. Yogyakarta.

Nurul, Z. (2003) .Penelitian Tindakan Di Bidang Pendidikan Dan Sosial. Malang : Banyumedia Publishing. Padak, G. (2001). Research to practice: Guidelines for planning action research projects. Kent, OH: Ohio Literacy

Resource Center.

Supriharjo. Rimadewi. Soemardiono, B. Setiawan, R.P. (2011). Konsep Pelestarian Cagar Budaya di Kota (Studi Kasus: Kawasan Cagar Budaya Surabaya). Penelitian Fundamental, LPPM- ITS, Surabaya.

Suphiharjo, R. (2016). Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Kampung Kemasan Kabupaten Gresik Sebagai Kawasan Heritage Tourism. Penelitian unggulan perguruan tinggi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Zuber-Skerritt, O. & Perry, C. (2002). Action research within organisations and university thesis writing, The Learning Organization, 9(3), 171–179.

Gambar 3. Desain Menu Aplikasi iTRIPBUDAYA

Sumber: Penulis, 2017

Gambar 4. Desain Aplikasi Pemilihan

Akomodasi Sumber: Penulis, 2017

Gambar 2. Desain Homepage

Aplikasi iTRIPBUDAYA Sumber: Penulis, 2017

Gambar

Gambar 1. Bagan Siklus Action Research Pada Penelitian   adaptasi dari Zuber – Skerritt dan Perry (2002)
Tabel 1. Potensi ODTW Pada Kawasan Gresik Kota Lama
Gambar dapat ditata seperti di bawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Kabupaten Majalengka merupakan salah satu daerah otonom yang pembangunannya mendapatkan perhatian serius dari pemerintahan pusat, salah satunya dilakukannya pembangunan

Dari hasil analistik kedua variabel tersebut dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai p-Value = 0,005 < 0,05 (p-Value = 0,005 < 0,05) sehingga

Dalam perencanaan sumber daya yang menjadi fokus perhatian adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa organisasi tersedia

dengan batas-batas kekuasaan itu sendiri. Salah satu keterbatasan kekuasaan dalam pendidikan terletak dalam makna kemerdekaan dari seorang individu. Dalam keterbatasan

Pola equal partner beranggapan bahwa suami dan istri berada posisi yang setara, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam menyelesaikan masalah.133 Kompilasi Hukum Islam

ke server DTP adalah… User Data Transfer Process User Protocol Interpret er Server data Transfer Process Server Protocol Interprete r User Server Transfer process

Berdasarkan gambar 4.16 dapat dilihat bahwa Sub DAS Greges merupakan daerah rawan genangan yang ditunjukkan dengan nilai debit limpasan yang relatif tinggi di bulan basah..

Menurut ukuran dan bentuk prosesus mereka, kebanyakan neuron dapat dimasukkan dalam salah satu golongan berikut ini : neuron multipolar, yang mempunyai lebih dari 2 prosesus sel,