• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI ILMIAH"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 NGIJO KECAMATAN TASIKMADU

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Penyusunan Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD)

Disusun Oleh :

SRI SURANI WULANDARI A54A100146

PROGRAM PSKGJ S1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp. (0271) 71417 Fax. 715448 Surakarta 57102 Website : http:/www.ums.ac.id Email : ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Dra. Sri Arfiah, S.H, M.Pd.

NIK : 235

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang menerangkan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :

Nama : Sri Surani Wulandari NIM : A54A100146

Program Studi : FKIP PGSD

Judul Skripsi : MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM

MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 NGIJO KECAMATAN

TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN 2012/2013

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Juni 2013 Pembimbing

Dra. Sri Arfiah, S.H, M.Pd.

(3)

ABSTRAKS

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 NGIJO KECAMATAN TASIKMADU

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012/2013

Oleh:

Sri Surani Wulandari, A.54A100146,*,**

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dengan subyek penelitian seluruh siswa kelas IV SDN 01 Ngijo yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data penelitian diperoleh dari wawancara, observasi dan dukumentasi. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif yaitu dengan membandingkan nilai keaktifan pada kondisi awal, setelah siklus satu dan setelah siklus dua kemudian direfleksi. Analisis data dari catatan lapangan, dokumentasi dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui empat tahapan dalam pembelajaran kooperatif type JIGSAW yang terdiri dari tahap diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok asal, presentasi hasil diskusi,dan penghargaan kelompok dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan materi pokok penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan prosentase keaktifan belajar siswa yang pada kondisi awal hanya 27.66%, pada tes siklus I 42.27% dan pada silkus ke II menjadi 67.67%.

Kata Kunci : JIGSAW, Kelompok Asal, Kelompok Ahli. Keterangan :

* Program Studi Pendidikan Sarjana Pendidikan Bagi Guru Dalam Jabatan, Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013

(4)

A. Pendahuluan

Di dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, keberhasilan adalah hal utama yang diupayakan oleh setiap guru. Merupakan kepuasan tersendiri jika kita memberikan atau menyajikan materi pelajaran kepada siswa dengan waktu yang sedikit serta alat peraga yang sederhana dapat diterima, dibuktikan dengan dilakukannya evaluasi pada akhir pelajaran menunjukkan hasil belajar yang sangat signifikan. Banyak komponen yang mendukung dalam keberhasilan proses belajar mengajar, di antaranya adalah guru, siswa, metode, ruang kelas dan alat peraga.

Sementara ini yang menjadi komponen utama keberhasilan dalam belajar adalah guru. Asumsi kebanyakan orang tentang prestasi akan baik dan kurang baik tersorot hanya kepada guru. Padahal keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak hal. Guna mengantisipasi asumsi tersebut, sebagai guru harus menyikapi dengan tepat. Karakter materi pelajaran harus dipahami benar agar kita memberikan materi baru dapat diterima dengan cepat. Metode yang tepat diharapkan membantu siswa dalam penerimaan dan pemahaman terhadap materi pelajaran yang diterimanya. Pada sisi lain, komponen siswa juga turut menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Konsep-konsep yang berhubungan dengan konsep konsep baru yang akan diterimanya harus sudah dikuasai oleh siswa. Konsep baru tak akan bisa diterima oleh siswa

(5)

jika konsep dasar atau pelajaran yang lalu belum dipahami. Hal inilah yang juga sangat berpengaruh pada keberhasilan proses belajar mengajar. Siswa cenderung mempunyai ingatan yang tidak setia. Materi pelajaran dipahami seketika itu tetapi lupa jika materi yang sama ditanyakan beberapa hari kemudian. Ingatan setia hanya dimiliki oleh beberapa siswa saja yang tergolong anak-anak berprestasi.

Matematika merupakan obyek yang abstrak, pembahasannya mengandalkan pada nalar, pengertian dan konsep berkesinambungan. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang melibatkan perhitungan atau pekerjaan yang dapat dialihgunakan dalam berbagai disiplin ilmu maupun dalam pola kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar matematika, bekal yang harus dimiliki siswa tidak hanya harus menguasai konsep materi saja, tetapi juga harus menguasai perhitungan atau pengerjaan sesuai proses yang benar.

Belajar Matematika bisa karena terbiasa, hal ini dituntut siswa harus banyak melakukan latihan-latihan. Waktu belajar di sekolah sangatlah terbatas, lebih banyak waktu di luar jam efektif sekolah atau di rumah. Kesulitan - kesulitan yang ditemui dalam pengerjaan latihan atau tugas dapat ditanyakan pada narasumber, antara lain orang tua, kakak, teman sekelas, siswa yang berada di jenjang atasnya (SMP, SMA) atau kepada siapa saja yang dianggap bisa membantu dengan baik.

(6)

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas IV SD Negeri 01 Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar pada waktu pembelajaran Matematika dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat didapatkan fakta bahwa siswa terlihat kurang aktif dan banyak yang mengantuk. Dalam proses pembelajaran, dari 30 siswa hanya sekitar 7 siswa yang aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru. Ketujuh siswa itu pula yang bersemangat untuk maju mengerjakan tugas – tugas di depan kelas. Hal itu menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika masih rendah karena hanya sebesar 23%. Dan faktor itu pulalah yang menunjukkan bahwa efektifitas proses pembelajaran yang dilakukan selama ini juga masih rendah sehingga tidak memberikan hasil memuaskan.

Rendahnya keaktifan siswa dalam merespon materi pelajaran dalam proses belajar mengajar tersebut dikarenakan oleh pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan kurang menyentuh ranah peserta didik dan proses pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individu. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru dan kurang memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri.

Sekarang ini masyarakat menuntut agar sekolah menghasilkan lulusan yang bermutu. Hal ini menuntut proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk

(7)

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Guna meningkatkan keaktifan siswa dalam memahami ilmu Matematika perlu dilakukan metode baru dalam pembelajarannya. Dimyati dan Moedjiono (2006 : 3) menyatakan bahwa metode merupakan alat untuk mencapai tujuan belajar. Dari penelitian diperoleh informasi bahwa guru yang hanya menguasai bahan bidang studi tanpa mengenal metode mengajar, akan kurang berhasil dan membosankan dalam mengajar. Djam’an Satori (2007 : 2.47) menyatakan bahwa mengenal dan sanggup menggunakan metode mengajar adalah kemampuan dasar guru yang paling utama dalam meraih sukses di sekolah. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan digunakan dalam pembelajaran Matematika. Menurut Gatot Muhsetyo (2008 : 1.26) strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika yang konstruktif dan dianggap sesuai pada saat ini salah satunya adalah cooperative learning atau pembelajaraan kooperatif. Salah satu model pembelajaran yang dimungkinkan mampu mengantisipasi pembelajaran yang menyebabkan keaktifan belajar siswa dalam ilmu Matematika rendah adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW.

Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi untuk keberhasilan individual ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik-teknik

(8)

pembelajaran kooperatif lebih banyak meningkatkan pemahaman konsep dari pada pengalaman pembelajaran tradisional. Nasution (2005: 12) menyatakan murid sering lebih paham akan apa yang disampaikan temannya murid dari pada oleh guru. Hal ini sesuai dengan apa yang diharapkan dalam pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran model kooperatif tipe JIGSAW merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan interaksi sosial antar siswa dan juga dapat melatih rasa tanggung jawab siswa, karena disini siswa dituntut untuk bisa memahamkan temannya mengenai materi yang telah dipelajarinya. Sehingga, pembelajaran model kooperatif tipe JIGSAW ini lebih meningkatkan kerja sama antar siswa. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari siswa-siswa yang bekerja sama dalam suatu perencanaan kegiatan. Dalam pembelajaran ini setiap anggota kelompok diharapkan dapat saling bekerja sama dan bertanggung jawab baik kepada dirinya sendiri maupun pada kelompoknya.

Dengan latar belakang di atas penulis mengadakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Menghitung Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Type JIGSAW Di Kelas IV SDN 01 Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013”.

(9)

Identifikasi Masalah

Dari materi latar belakang masalah yang disampaikan atas, permasalahan dalam penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut bahwa peningkatan keaktifan belajar siswa dalam menghitung pada mata pelajaran Matematika didukung oleh model yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.

Pembatasan Masalah

Agar dalam penelitian tersebut terarah, maka perlu adanya pembatasan masalah. Hal ini penting agar penelitian dapat terfokus pada masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah ini sebagai berikut: Peningkatan keaktifan belajar siswa dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui model pembelajaran kerja kelompok dengan menggunakan tipe JIGSAW.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah penggunaan model pembelajaran kerja kelompok tipe JIGSAW dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD N 01 Ngijo?

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga merupakan penelitian deskriptif, sebab

(10)

menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Penelitian di lakukan di SDN 01 Ngijo yang beralamatkan di Ngijo Kulon RT.01 RW.01 Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2012 / 2013 tepatnya pada bulan Maret sampai Mei.

Sampel penelitian adalah siswa kelas IV SDN 01 Ngijo yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan, dan seorang guru kelas.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari observasi selama proses pembelajaran berlangsung, wawancara, dan dukumentasi. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kooperatif yaitu dengan membandingkan keaktifan siswa pada kondisi awal, setelah siklus satu dan setelah siklus dua kemudian direfleksi.

C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan dari tahap pra siklus sampai pada tahap siklus II dapat disimpulkan bahwa siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode JIGSAW meningkat dengan signifikan.

Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa, hal itu bisa dilihat dari perbandingan prosentase antara pembelajaran yang belum menggunakan metode

(11)

JIGSAW yaitu pra siklus dan pembelajaran yang sudah diterapkannya metode JIGSAW pada siklus I dan siklus II. Seperti prosentase peningkatan keaktifan siswa dari pra siklus yang tadinya 27,66%, meningkat menjadi 42,27% pada siklus I, dan meningkat menjadi 67,67% pada siklus II. Sedangkan siswa yang melakukan kegiatan negatif mengalami penurunan bahkan hampir tidak ada pada pelaksanaan setiap siklus.

Dari analisis di atas dapat disimpulkan, bahwa keaktifan siswa pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kelas IV melalui metode JIGSAW di SDN 01 Ngijo Kecamatan Tasikmadu mengalami peningkatan. Jadi pembelajaran dengan menggunakan metode JIGSAW dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

D. Kesimpulan

Dari deskripsi data dan analisis penelitian tentang upaya peningkatan keaktifan siswa di dalam kelas pada mata pelajaran Matematika khususnya pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui model pembelajaran JIGSAW di kelas IV SDN 01 Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

Model pembelajaran JIGSAW ini telah berhasil meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran Matematika pada meateri

(12)

pokok penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Terbukti dengan adanya upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SDN 01 Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar pada mata pelajaran Matematika ditunjukkan dengan adanya perubahan keaktifan dalam proses pembelajaran Matematika.

Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Matematika yang diprosentasekan melalui pengamatan keaktifan siswa dengan indikator yang diamati yaitu perhatian siswa terhadap penjelasan guru, kerjasamanya dalam kelompok, kemampuan dalam mengungkapkan pendapat, memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok, mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat, memberi gagasan yang cemerlang, membuat perencanaan kelompok dan pembagian kerja yang matang, keputusan berdasarkan pertimbangan anggota kelompok, saling membantu dan menyelesaikan masalah. Prosentase keaktifan rata-rata dari pra siklus, siklus I dan siklus II semakin meningkat dari 27,66% (pra siklus) meningkat menjadi 42,27% (siklus I) dan meningkat lagi menjadi 67,67% (siklus II).

Dari hasil penelitian ini dapat disampaikan saran sebagai berikut :

1. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar paham terhadap materi yang akan diajarkan dan menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi tersampaikan secara maksimal.

(13)

2. Hendaknya pembelajaran dirancang sebaik-baiknya dan memperkaya variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

3. Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran JIGSAW pada mata pelajaran Matematika agar dapat dilakukan tidak hanya sampai pada selesainya penelitian ini saja, akan tetapi dapat dilanjutkan dan dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai program untuk meningkatkan keaktifan dan mengurangi kejenuhan pada waktu melaksanakan pembelajaran.

(14)

E. DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2007.Undang – Undang SISDIKNAS.Jakarta:Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djam’an Satori, dkk.2007.Profesi Keguruan.Jakarta: Universitas Terbuka

Gatot, Muhsetyo.2008.Pembelajaran Matematika SD.Jakarta:Universitas Terbuka Isdiyanto, Budi. 2003. Model Pembelajaran Kooperative (Cooperative

Learning).Jakarta: PT Rineka Cipta

Hamdani.2011.Strategi Belajar Mengajar.Bandung:CV.Pustaka Setia

Khairudin, et. al..2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Yogyakarta: Nuansa Aksara,

Martinis Yamin.2007.Kiat Membelajarkan Siswa.Jakarta: Gaung Persada

Melvi L. Silberman.2004.101 Cara Siswa Belajar Aktif.Bandung: Nusa Media, (terjemahan Raisul Muttaqiem)

Mulyadi SK.2011.Pedagogi Khusus Model – Model Pembelajaran Di Sekolah Dasar/MI.Surakarta: Badan Penerbit FKIP-UMS

Herman.2007.Pembelajaran Inovatif. Bandung: Nusa Media

Oemar Hamalik.2007.Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara Poerwadarminta.2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Rineka Cipta Porwoto.2000.Pembelajaran Inovatif.Jakarta:Rajawali Press

Robby Nasution.2005.Permainan Mendidik Sebagai Sarana Edukasi.Yogyakarta:Penerbit Andi

(15)

Ruseffendi, E.T.(1992.Satistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan.Bandung:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Santyasa.1999.Type Cooperative Learning.Bandung:Nusa Media

Slamet. St. Y. dan Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif.Surakarta : UNS Press.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning: Theory Research and Practice.Boston: Allyn and Balon

Via Lie.2004.Interaksi dan Motivasi Belajar.Jakarta:Rajawali Press

Wardhani. IGAK. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

W.J.S. Poerwadarminta.2007.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka.

Zabda, Sutan Syahrir., Gunarsi, Sri., dan Sundari. 2012. Pedoman Materi Kuliah Inovasi Pembelajaran. Surakarta : UMS, PSKGJ Karanganyar

http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar. diakses : 20 Maret 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran . diakses : 20 Maret 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika. diakses : 20 Maret 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan: diakses 20 Maret 2013

http://ghostyoen.wordpress.com/2008/01/17/operasi-penjumlahan-dan-pengurangan-pada-sistem-bilangan-bulat/: diakses 20 Maret 2013

http: // www. martiningsih. co. cc/ 2008/ 04/ penelitian- tindakan- kelas- smp- kelas- ix. html. Diakses : 20 Maret 2013

Referensi

Dokumen terkait

Kepada peserta pelelangan diberitahukan bahwa Masa Sanggah berlaku sampai dengan tanggal 1.6. Agustus 2012 Pukul

PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”, merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam

Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatannya dengan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembayaran

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 30/D/BP/2016 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Bantuan

Asas kebiasaan Asas ini mengandung arti bahwa suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk apa yang telah secara tegas diatur dalam perjanjian tetapi juga mengikat

Ketuntasan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Karas pada mata pelajaran biologi ditinjau dari pemenuhan Standar Nasional Pendidikan sudah baik, namun

Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode investigasi kelompok dan yang menggunakan metode ekspositori dalam kemampuan apresiasi

Ketua program studi juga mampu membuka jaringan kerjasama dengan berbagai pihak.Interaksi antara pimpinan Program Studi baik dengan unsur-unsur pelaksana akademik maupun