• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAMPINGAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI DI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAMPINGAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI DI JAWA TIMUR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN

DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI DI JAWA TIMUR

Zainal Arifin, S. Purnomo dan D.P. Saraswati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

ABSTRAK

Jawa Timur merupakan penghasil utama padi di Indonesia, dan selama kurun waktu lima tahun terakhir (2002-2006) peningkatan produktivitas padi di Jawa Timur relatif melandai. Peningkatan produksi padi di Jawa Timur tampaknya sulit dilakukan melalui perluasan areal tanam, dan berpeluang dilakukan dengan intensifikasi lahan melalui terobosan teknologi inovasi baru dengan pendekatan sekolah lapang pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (SL-PTT) padi. Tujuan pengkajian adalah melakukan melakukan pengenalan (display) varietas padi inbrida di lokasi SLPTT padi di Jawa Timur. Pendampingan dilakukan di 26 kabupaten, meliputi penyusunan dan sosialisasi inovasi teknologi PTT padi dan melaksanakan demoplot display varietas padi inbrida pada MK tahun 2010 sebanyak 65% (8.628 unit) dari unit SL-PTT padi di Jawa Timur (13.430 unit), menggunakan varietas Inpari 1, Inpari 2, Inpari 3, Inpari 4, Inpari 5, Inpari 6, Inpari 7, Inpari 8, Inpari 10 dan Inpari 13. Setiap lokasi (unit SLPTT) terdiri dari 5 varietas dan masing-masing varietas sebanyak 1 kg

(400 m2) yang letaknya di dalam lokasi LL (Laboratorium Lapang), menggunakan

cara tanam jajar legowo 40 cm x 20 cm x 10cm dan pemupukan padi menggunakan paket pemupukan di LL. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas tertinggi ditampilkan oleh varietas Inpari 8 dan Inpari 10 yaitu 7,66 t/ha GKP, kemudian diikuti oleh varietas Inpari 2, 6, 4, 7, 13, 5 dan 3 dengan hasil masing-masing 7,47; 7,19; 7,17; 7,13; 6,96; 6,87; dan 6,76 t/ha GKP. Rata-rata hasil SLPTT padi di lokasi LL mencapai 7,17 t/ha GKP, sedangkan di SL sebesar 6,81 t/ha GKP dan di Non SL sebesar 6,24 t/ha GKP, sehingga terjadi peningkatan hasil dari LL terhadap SL sebesar 5,26 % (0,36 t/ha GKP), dan peningkatan hasil dari LL terhadap Non SL sebesar 15,91 % (0,93 t/ha GKP).

Kata kunci : Pendampingan, SL-PTT padi inbrida, Jawa Timur

PENDAHULUAN

Selama kurun waktu lima tahun terakhir (2002-2006) peningkatan produktivitas padi di Jawa Timur relatif melandai. Produktivitas padi pada tahun 2002 sebesar 5,22 t/ha menjadi 5,34 t/ha pada tahun 2006. Selain itu enam tahun terakhir (2000-2005) terjadi penyusutan areal lahan sawah sebesar 5,06 % (BPS, 2002 dan 2007). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan produksi padi di Jawa Timur tampaknya sulit dilakukan melalui perluasan areal tanam padi sawah, sehingga peningkatan produksi dilakukan dengan intensifikasi lahan melalui terobosan teknologi inovasi baru dengan pendekatan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT).

(2)

246

Komponen PTT di antaranya adalah penggunaan varietas unggul baru yang dapat memberikan dampak secara langsung terhadap tingkat adopsi teknologi oleh petani. Akmal (2011) menjelaskan, varietas unggul merupakan salah satu teknologi inovatif yang handal untuk meningkatkan produktivitas tanaman, baik melalui peningkatan potensi hasil maupun melalui peningkatan toleransi tanaman terhadap berbagai cekaman lingkungan biotik dan abiotik. Selain itu pembentukan varietas unggul juga bertujuan untuk meningkatkan nilai mutu dan nilai tambah produk (Nugraha et al., 2002).

Melalui pendekatan PTT dengan mempertimbangkan hubungan sinergis dan komplementer antar komponen dan menekankan pada prinsip partisipatif yang menempatkan pengalaman, keinginan dan kemampuan petani pada posisi penting dalam menerapkan suatu teknologi (Badan Litbang Pertanian, 2007). Guna mempercepat adopsi teknologi PTT diperlukan suatu terobosan secara massal melalui penerapan teknologi secara terfokus, sistematis, sinergi dan terintegrasi baik dari segi pembinaan maupun pembiayaannya, yaitu dengan penerapan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (SL-PTT). Gerakan SL-PTT di Jawa Timur sudah dilaksanakan sejak tahun 2009, yaitu merupakan sekolah lapang bagi petani dalam menerapkan berbagai teknologi usahatani melalui penggunaan input produksi yang efisien dan spesifik lokasi sehingga mampu menghasilkan produktivitas tinggi dalam menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan. Pengkajian ini bertujuan melakukan pengujian (display) varietas padi inbrida di lokasi SLPTT padi di Jawa Timur.

BAHAN DAN METODE

Pendampingan SL-PTT padi dilaksanakan di 26 kabupaten di Jawa Timur yang melaksanakan program SL-PTT padi pada musim kemarau tahun 2010, meliputi: Nganjuk, Banyuwangi, Sumenep, Lamongan, Blitar, Ponorogo, Tulungagung, Madiun, Malang, Bondowoso, Magetan, Trenggalek, Lumajang, Sidoarjo, Kediri, Ngawi, Probolinggu, Pacitan, Jombang, Bojonegoro, Mojokerto, Jember, Pasuruan, Situbondo, Gresik dan Sampang (Tabel 1). Masing-masing lokasi/kabupaten didampingi dan dikawal oleh korwil (koordinator wilayah) dari BPTP Jawa Timur yang dibantu oleh PPL/Mantan/KaUPTD/POPT kecamatan. Kegiatan pendampingan SL-PTT padi di antaranya berupa demoplot (display) varietas unggul padi inbrida serta penyebaran materi SL-PTT padi melalui bimbingan pelaksanaan di lapangan kepada penyuluh dan kelompok tani di lokasi demoplot serta pertemuan teknis.

Penentuan lokasi demplot display varietas padi inbrida didasarkan pada CP/CL (calon lokasi dan calon petani) yang diperoleh dari Diperta Kabupaten di Propinsi Jawa Timur (Gambar 1).

(3)

Tabel 1. Lokasi demplot padi inbrida dan bulan tanam MK 2010 di Jawa Timur

Kabupaten Kecamatan Kelompok Jumlah

Tani Bulan Tanam Nganjuk Kertosono, Nganjuk, Berbek, Jatikalen, Wilangan, Ngronggot, Ngluyu, Lengkong, Sawahan, Baron, Bagor,

Patianrowo 64 April, Juni, Juli

Banyuwangi Licin, Kalipuro, Songgon, Pesanggaran, Siliragung, Singojuruh, Purwoharjo, Rogojampi, Kabat, Banyuwangi,

Srono, Sempu, Giri, Kalibaru, Cluring, Gambiran, Tegalsari, Bangorejo, Glenmore 86 April, Agustus Sumenep Pasongsongan, Dungkek, Dasuk, Nonggunong, Kangayan, Batuan, Lenteng, Manding, Gapura 17 April Lamongan Modo, Sugio, Kedungpring, Pucuk, Maduran, Glagah, Karangbinangun, Deket, Kalitengah, Sekaran, Babat,

Sambeng, Solokuro, Tikung 254 April, Mei, Oktober

Blitar Wlingi, Sutojayan, Nglegok, Gandusari, Selopuro, Doko 91 Mei, Juli, Oktober

Ponorogo Bungkal, Babadan, Jenangan, Siman, Pulung, Kauman, Badegan, Sampung, Mlarak, Jambon, Slahung,

Sambit 57 Mar, Mei

Tulungagung Pake, Kauman, Boyolangu, Gondang, Kalidawir, Besuki, Bandung, Rejotangan, Sumbergempol, Ngunut,

Tulungagung, Campurdarat, Pagerwojo, Ngantru, Karangrejo, Bandung 68 April

Madiun Saradan, Wonoasri, Madiun, Balerejo, Mejayan, Sawahan, Wonoasri, Wungu, Gemarang, Pilang Kenceng,

Geger, Dolopo, Kebonsari 188 Juli, Agustus

Malang Pagelaran,Wagir, Turen, Pakis, Lawang, Dampit, Kromengan, Pakisaji, Bululawang, Kepanjen, Karangploso,

Dampit, Kasembon, Singosari 96 Mei, Juli, September

Bondowoso Tenggarang, Taman Krocok, Wonosari, Jambesari, Tlogosari, Tamanan, Pujer, Binakal, Pakem, Wringin,

Tapen, Sukosari, Sumber Wringin, Botolinggo, Cerme, Klabang, Prajekan, Bondowoso, Curahdami 222 Maret, April, Mei Magetan Maospati, Karangrejo, Barat, Kartoharjo, Karas, Takeran, Lembeyan, Nguntoronadi, Kartoharjo 54 Juni

Trenggalek Watulimo, Pogalan, Trenggalek, Gandusari 25 April, Juni

Lumajang Pasirian, Randua Padang, Kedungjajang,Tekung, Pasrujambe, Rowokangkung, Kunir, Lumajang,

Senduro, Sukodono, Sumbersuko, Candipuro, Tempursari, Jatiroto gung, 136 April, Juli, September Sidoarjo Krian, Sidoarjo, Candi, Sedati, Tarik, Buduran, Gedangan, Taman, Wonoayu, Krembung, Tulangan,

Balongbendo, Porong, Waru 80 Juni

Kediri Plemahan 3 April-Mei

Probolinggo Tongas, Gading, Maron, Pajarakan, Gending, Banyuanyar 18 Mei, Juli, Agustus

Ngawi Padas, Ngerambe, Jogorogo, Sine, Kendal, Kedunggalar, Karanganyar, Widodaren, Kwadungan, Mantingan,

Karangjati, Gerih, Bringin, Kasreman, Geneng, Pangkur 222 Juli

Pacitan Arjosari 18 Maret, April, Mei

Jombang Mojowarno, Ploso, Mojoagung, Tembelang, Megaluh, Peterongan, Perak, Bandar Kedungmulyo, Bareng,

Ngoro 168 April, Mei, Agustus

Bojonegoro Padangan, Baureno, Balen, Margomulyo 15 April, Oktober

Mojokerto Pungging, Dlanggu, Jatirejo, Puri, Jatirejo, Dlanggu, Sooko 16 April. Mei, Juni

Jember Silo, Tanggul, Semboro,Sumberbaru, Umbulsari 7 Mei, Juni

Pasuruan Sukorejo, Lekok, Grati, Kejayan 6 April, Mei, Juni

Situbondo Banyuglugur, Sbr Malang, Besuki, Suboh, Bungatan, Kendit, Panarukan, Situbondo, Panji, Kapongan,

Asembagus 35 April, Juli

Gresik Kedamean, Cerme, Kebomas, Bungah, Sedayu, Dukun, Benjeng, Balong, Panggang, Driyorejo, Wringin

Anom 10 Maret, Juni

Sampang Pengarengan, Torjun, Sampang, Tambelangan, Jrengik, Sreseh, Kedungdung, Omben, Ketapang,

Banyuates, Camplong 111 April

(4)

Demoplot (display) varietas padi inbrida di masing-masing kabupaten terdiri 5 varietas dan benihnya diperoleh dari BB Padi, yaitu : Inpari 1, Inpari 2, Inpari 3, Inpari 4, Inpari 5, Inpari 6, Inpari 7, Inpari 8, Inpari 10, dan Inpari 13. Masing-masing

varietas 1 kg (2.000 m2) yang letaknya di dalam lokasi LL (Laboratorium Lapang)

dengan cara tanam jajar legowo 40 cm x (20 cm x 10 cm) dan pemupukan pada display varietas menggunakan paket pemupukan di LL. Luas SL-PTT padi inbrida 25 Ha yang hanya mendapat bantuan benih kedelai, sedangkan LL padi inbrida seluas 1 Ha mendapat bantuan benih kedelai dan 1 paket pupuk, yaitu Urea 150 kg/ha, Phonska 300 kg/ha dan pupuk organik 2 t/ha (Gambar 1). Hasil panen diukur secara ubinan 2,5 m x 2,5 m dengan menimbang berat gabah kering panen. Data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel sederhana dan peta digital.

Gambar 1. Pendampingan SL-PTT Padi di Jawa Timur

SLPTT Padi Inbrida 25 Ha 1 Ha LL Demoplot display varietas CP/ CL CP/ CL Poktan Penyuluh POPT Desa Desa KaUPT BPP Kecamatan Diperta/Bappeluh Kabupaten Kabid/Kasie Prod CP/ CL Kabid/Kasie Prod Diperta Prop. Jawa Timur BB PADI BALITKABI BALIT SEREAL Kebutuhan benih sesuai CP/CL dan Jadwal tanam Dropping benih (jumlah dan varietas) BPTP JATIM CP/ CL CP/ CL 65%,

Gambar 1. Alur penentuan CP/CL dan distribusi benih padi di Jawa Timur

CP/ CL & jadwal tanam Distribusi benih, pengawalan teknologi & record data Korwil Bakor wil Tim Inti 248

(5)

249 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendampingan SL-PTT padi berupa demoplot display varietas terdiri dari 5 varietas (Inpari 1, Inpari 2, Inpari 3, Inpari 4, Inpari 5, Inpar i 6, Inpari 7, Inpari 8, Inpari 10, dan Inpari 13) yang ditanam dalam LL di wilayah SL-PTT padi, pada MK 2010 (Tabel 2). Hasil demoplot display varietas padi inbrida di beberapa lokasi cukup beragam. Penanaman padi inbrida pada musim kemarau 2010 di 26 kabupaten diperoleh rata-rata hasil 7,18 t/ha GKP. Hasil gabah tertinggi dijumpai pada varietas Inpari 8 dan Inpari 10 sebesar 7,66 t/ha GKP, diikuti Inpari 2 (7,47 t/ha GKP), Inpari 6 (7,19 t/ha GKP), Inpari 4 (7,17 t/ha GKP), Inpari 7 (7,13 t/ha GKP), Inpari 1 dan Inpari 13 (6,96 t/ha GKP), Inpari 5 (6,87 t/ha GKP), dan Inpari 3 (6,76 t/ha GKP). Produktivitas padi Inbrida tertinggi dijumpai di Kabupaten Malang dengan rata-rata hasil 9,55 t/ha GKP, kemudian diikuti oleh Kabupaten Probolinggo (8,85 t/ha GKP), Kabupaten Magetan (8,83 t/ha GKP), Kabupaten Bojonegoro (8,81 t/ha GKP), Kabupaten Ngawi (8,34 t/ha GKP) dan Kabupaten Pacitan (8,82 t/ha GKP).

Rata-rata hasil SLPTT padi di lokasi LL mencapai 7,17 t/ha GKP, sedangkan di SL sebesar 6,81 t/ha GKP dan di Non SL sebesar 6,24 t/ha GKP. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil dari LL terhadap SL sebesar 5,26 % (0,36 t/ha GKP), dan peningkatan hasil dari LL terhadap Non SL sebesar 15,91 % (0,93 t/ha GKP). Penentuan lokasi demoplot display varietas padi inbrida didasarkan pada lokasi CP/CL SLPTT padi yaitu berada di dalam lokasi LL (Gambar 2).

Sebaran lokasi demoplot display varietas padi inbrida di Jawa Timur diperoleh hasil panen yang cukup beragam. Berdasarkan hasil panen display varietas padi inbrida diperoleh varietas yang terbaik. Selanjutnya hasil terbaik dan mempunyai daya adaptasi tumbuh terluas dilakukan ekstrapolasi ke wilayah lain dengan Zona Agroekosistem (ZAE) sama (Gambar 3).

Berdasarkan overlay hasil demoplot display 5 varietas padi terbaik yang dicoba di 26 kabupaten dengan Zona Agroekosistem, diperoleh luas pengembangan hasil ekstrapolasi yang sesuai dengan karakteri wilayah tumbuh padi, yaitu padi inbrida varietas Inpari 6 mempunyai wilayah tumbuh terluas sebesar 2.031.815 Ha (43,55%), kemudian diikuti oleh varietas Inpari 13 seluas 1.613.295 Ha (34,58%), varietas Inpari 4 seluas 885.660 Ha (18,99%) dan varietas Inpari 7 seluas 134.265 Ha (2,88%).

(6)

Tabel 2. Rata-rata produktivitas dari demplot display varietas padi dan SLPTT di Jawa Timur, MK Tahun 2010 Kabupaten Dem-plot Σ Unit Inpari Produktivitas (t/ha GKP)

1 Inpari 2 Inpari 3 Inpari 4 Inpari 5 Inpari 6 Inpari 7 Inpari 8 Inpari 10 Inpari 13 LL SL Non SL Varietas*

Nganjuk 64 6,32 - - 6,28 6,04 8,34 6,05 8,32 7,52 6,19 6,24 6,11 5,91 Ciherang

Banyuwangi 154 4,71 - - 4,60 - - 4,83 - 4,63 4,96 7,34 7,24 7,08 Ciherang Mekongga

Sumenep 17 6,66 - - 6,53 6,55 6,54 - - - 6,51 6,84 6,70 4,76 Ciherang Lamongan 254 6,34 - 6,16 6,28 - 6,27 - - - 6,51 7,16 6,82 6,54 Ciherang Blitar 91 6,84 7,21 - 7,00 - 7,48 - - - 6,88 6,74 6,31 5,91 Ciherang Ponorogo 57 6,88 - - 7,15 7,22 7,08 7,82 - - 7,34 6,13 6,03 5,61 Ciherang Tulungagung 68 6,78 6,00 - 7,56 - 7,18 - - - 6,88 7,26 7,18 6,88 Ciherang Madiun 188 7,02 - - 7,75 - - 7,59 7,59 7,63 - 7,35 6,67 6,17 Ciherang

Malang 96 9,29 - - 9,73 - - 9,48 9,63 9,64 - 8,55 7,70 7,02 Ciherang, Cibogo

Bondowoso 222 6,26 - - 6,06 6,05 6,16 4,85 - - 5,83 6,58 5,99 5,74 Ciherang Magetan 81 8,86 - - 8,87 - - 8,92 8,45 9,04 - 7,85 7,58 7,46 Ciherang Trenggalek 25 5,66 - - 6,77 7,13 - 7,25 7,72 6,90 6,54 6,21 Ciherang Lumajang 136 6,48 - - 6,78 8,84 6,32 6,85 7,37 7,82 6,42 7,11 6,58 6,04 Ciherang Sidoarjo 80 6,24 - - 6,36 - 6,48 6,47 - - 6,46 6,37 6,21 5,83 Ciherang Kediri 5 6,08 - 7,03 7,02 - 8,31 - - - 6,70 6,84 6,64 4,57 Ciherang Probolinggo 18 8,66 8,46 - 9,63 - 8,81 - - - 8,71 8,51 8,29 6,26 Ciherang Ngawi 222 8,14 - - 8,48 - 7,73 8,15 8,48 9,05 8,33 7,45 7,23 6,98 Ciherang Pacitan 18 7,65 - - 8,08 - - 8,52 7,90 8,93 - 5,90 5,61 5,30 Ciherang Jombang 172 6,71 - - 6,52 6,26 6,56 - - - 6,12 7,53 7,50 6,90 Ciherang

Bojonegoro 16 8,50 8,21 - 9,44 - 8,45 9,68 8,27 9,50 8,40 8,10 7,89 7,67 Ciherang, St Bagendit

Mojokerto 16 6,26 - 6,36 6,27 - 6,71

- - - 7,07 6,66 6,38 6,22 Ciherang, Memberamo

Jember 7 6,58 - - 5,22 - - 4,97 5,00 4,35 - 6,54 5,75 4,86 Ciherang, Cibogo,

Pasuruan 6 7,39 - - 7,55 - 6,55 6,98 7,30 7,75 - Ciherang

Situbondo 35 6,83 - 7,49 7,32 - - - 8,17 8,98 7,35 7,13 Ciherang

Gresik 10 7,61 - - 7,32 - - 7,32 7,77 7,83 - 7,12 6,94 6,65 Ciherang

Sampang 111 7,61 - - 7,36 - - 6,59 6,08 6,84 - 7,16 6,94 6,25 Ciherang

Rataan 6,96 7,47 6,76 7,17 6,87 7,19 7,13 7,66 7,66 6,96 7,17 6,81 6,24 * Varietas yang dominan

(7)

M A L AN G JE M BE R TU B A N B A N YU W A N GI B LI TA R K E D IR I N G AW I LU M A J AN G PA C I TA N B O JO N E G O R O LA M O N G A N M AD I U N SI T U BO N D O G R E S IK PA S U R UA N N G A N JU K SA M P A N G PO N O R O G O S U M E N E P P R O B O LI N G G O B O N DO WO S O JO M B A N G BA N G KA L A N T RE N G G A LE K M O JO K E R T O T U LU N G A G U NG M A G E TA N S ID O A R JO P A M E KA S AN K O TA S U RA B A YA K O TA B AT U KO T A P R O B O LI N G G O N E W S IN P A RI 3 IN P A RI 5 IN P A RI 6 IN P A RI 7 IN P A RI 2 IN P A RI 1 3 V AR IE T A S : IN P A RI1 IN P A RI4 IN P A RI1 0 IN P A RI8 K E T E RA NG A N : LA HA N K ER IN G HU T AN T AM B AK DA NA U/ W A DU K KO T A 0" 7°5 9 0" 6°5 8 1 11 1 11 11 2 11 2 1 13 1 13 11 4 11 4 -8 - 8 -7 - 7 3 0 0 30 60 K ilo m e te rs S E B A R A N V A R IE TA S D I L O K A S I S L P T T P A D I D I J AW A TI M U R 2 0 1 0

Gambar 2. Sebaran varietas di lokasi SL-PTT padi di Jawa Timur 2010

M A L A N G J E M B E R T U B A N B A N Y U W A N G I B L IT A R K E D IR I N G A W I LU M A J A N G P A C IT A N B O J O N E G O R O L A M O N G A N M A D IU N S IT U B O N D O G R E S IK P A S U R U A N N G A N J U K S A M P A N G P O N O R O G O S U M E N E P P R O B O L IN G G O B O N D O W O S O J O M B A N G B A N G K A L A N T R E N G G A L E K M O J O K E R T O T U L U N G A G U N G M A G E T A N S ID O A R J O P A M E K A S A N K O T A S U R A B A Y A K O T A B A T U K O T A K E D IR I 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 4 1 1 4 - 9 - 9 - 8 - 8 - 7 - 7 N E W S

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

PETA POTENSI PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI HASIL PENDAMPINGAN BPTP JATIM, MK I

TAHUN 2010 SKALA : 1:250.000 LEGENDA KODE 100,00 4.665.035 JUMLAH 34,58 1.613.295 INPARI 13 2,88 134.265 INPARI 7 43,55 2.031.815 INPARI 6 18,99 885.660 INPARI 4 % LUAS (ha) VARIETAS KODE 127.065 JUMLAH 40.405 KOTA 11.020 WADUK 75.640 TAMBAK Luas (ha) KETERANGAN

Hasil Pengujian Varietas di lokasi SLPTT Jawa Timur MK I, 2010 Sumber Data

Peta Zona Agroekologi Wilayah Jawa Timur, BPTP Jawa Timur Peta Batas Administrasi Wilayah Jawa Timur, BPTP Jawa Timur Penyusun :

Pusat Data dan Statistik BPTP Jawa Timur Koordinator Wilayah Lokasi SLPTT Jatim T.A 2010 Tim Inti SLPTT Jatim T.A 2010

Gambar 3. Peta potensi pengembangan VUB padi berdasarkan hasil display VUB

(8)

252

KESIMPULAN

1. Penanaman padi inbrida pada musim kemarau 2010 di 26 kabupaten diperoleh rata-rata hasil 7,18 t/ha GKP.

2. Demoplot (display) varietas padi yang dicoba di 26 kabupaten diperoleh hasil gabah tertinggi pada varietas Inpari 8 dan Inpari 10 sebesar 7,66 t/ha GKP, diikuti Inpari 2 (7,47 t/ha GKP), Inpari 6 (7,19 t/ha GKP), Inpari 4 (7,17 t/ha GKP), dan Inpari 7 (7,13 t/ha GKP)

3. Produktivitas padi Inbrida tertinggi dijumpai di Kabupaten Malang (9,55 t/ha GKP), diikuti Probolinggo (8,85 t/ha GKP), Magetan (8,83 t/ha GKP), Bojonegoro (8,81 t/ha GKP), Ngawi (8,34 t/ha GKP) dan Pacitan (8,82 t/ha GKP)

4. Rata-rata hasil SLPTT padi di lokasi LL mencapai 7,17 t/ha GKP, sedangkan di SL sebesar 6,81 t/ha GKP dan di Non SL sebesar 6,24 t/ha GKP, sehingga terjadi peningkatan hasil dari LL terhadap SL sebesar 5,26 % (0,36 t/ha GKP), dan peningkatan hasil dari LL terhadap Non SL sebesar 15,91 % (0,93 t/ha GKP). 5. Berdasarkan overlay hasil gabah dengan Zona Agroekosistem maka padi inbrida

varietas Inpari 6 mempunyai wilayah tumbuh terluas sebesar 2.031.815 Ha (43,55%), kemudian diikuti oleh varietas Inpari 13 seluas 1.613.295 Ha (34,58%), varietas Inpari 4 seluas 885.660 Ha (18,99%) dan varietas Inpari 7 seluas 134.265 Ha (2,88%)

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, 2011. Keragaan galur harapan padi sawah dataran tinggi di kabupaten Dairi dan Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Prosiding Seminar Ilmiah Hasil Penelitian Padi Nasional 2010. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. p : 55-66

Badan Litbang Pertanian. 2007. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. Petunjuk Teknis Lapang. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta

BPS. 2002. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta. ---. 2007. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Nugraha, U.S., I. Las, I.N. Widiarta, A.A. Darajat, A. Gani dan S. Abdulrahman, 2002. Padu Padan Penelitian balitpa dengan BPTP. Balai Penelitian Tanaman Padi.

Gambar

Tabel 1. Lokasi demplot padi inbrida dan bulan tanam MK  2010 di Jawa Timur
Gambar 1. Pendampingan SL-PTT Padi di Jawa Timur      SLPTT Padi Inbrida               25 Ha LL 1 Ha  Demoplot  display varietas  CP/ CL  CP/ CL Poktan Penyuluh POPT Desa Desa KaUPT  BPP Kecamatan Diperta/Bappeluh  Kabupaten Kabid/Kasie  Prod CP/ CL  Kabid
Tabel 2.  Rata-rata  produktivitas  dari demplot  display  varietas  padi dan SLPTT   di Jawa Timur, MK Tahun 2010
Gambar 2. Sebaran varietas di lokasi SL-PTT padi di Jawa Timur 2010

Referensi

Dokumen terkait

Nisbah auksin sitokinin yang tinggi akan merangsang pembentukan akar adventif, pada nisbah sedang akan menginduksi pembentukan akar adventif dari kalus dan inisiasi kalus

Variabel proses dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan rasa percaya diri anak melalui teknik bermain

Motivasi adalah suatu kekuatan yang mengendalikan dan menggerakkan seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku yang diarahkan pada tujuan tertentu, seperti

Dari penetapan ahli waris tersebut dapat disimpulakan, pada awalnya penggugat tidak berhak atas tanah warisan tersebut karena bukan ahli waris dari Almarhum Teuku

Dari hasil ini dapat dilihat, tutupan mangrove optimal bagi pertumbuhan udang windu adalah luas tutupan mangrove sedang yaitu sekitar 30-60 % dari luas tambak,

Alokas i Waktu Sumber Belajar 1.1 Mensyuku ri kesempat an dapat mempelaj ari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunika si Internatio nal yang diwujudka n dalam

Hasil analisis tentang hubungan antara intensitas getaran, umur, masa kerja, lama kerja, kebiasaan olahraga, dan sikap kerja dengan keluhan Musculoskeletal

Tantangan ke depan dalam pengembangan jarak pagar sebagai bahan bakar nabati diantaranya (1) mendapatkan varietas yang tingkat produktivitasnya tinggi di atas 2 kg