• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN wisata (orang) Sumber : Dinas Pemuda,Olahraga dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN wisata (orang) Sumber : Dinas Pemuda,Olahraga dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kehadiran sejumlah tempat wisata di Provinsi Jawa Barat, telah menjadikan Provinsi Jawa Barat sebagai kota wisata. Hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah wisatawan yang datang ke Provinsi Jawa Barat setiap tahunnya. Menurut data Dinas Pemuda Dan Olahraga Provinsi Jawa Barat, terjadi peningkatan kunjungan pariwisata setiap tahunnya, berikut adalah tabel daftar kunjungan pariwisata di Provinsi Jawa Barat.

Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Provinsi Jawa Barat

Sumber : Dinas Pemuda,Olahraga dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2013

Tabel 1.1 menunjukkan peningkatan kunjungan setiap tahunnya. Dengan demikian pariwisata telah menjadi sektor unggulan di Provinsi Jawa Barat. Di daerah tersebut terdapat berbagai sektor pariwisata baik itu wisata alam, kuliner hingga wisata belanja.

Salah satu objek wisata yang ada di Jawa Barat adalah Dusun Bambu. Berdiri seluas 15 hektar di bawah kaki Gunung Burangrang, Dusun Bambu Family Leisure Park dengan konsep ekowisata yang menggabungkan antara wisata alam dan restoran, mencoba menjadi founder di Provinsi Jawa Barat. Latar belakang berdirinya Dusun Bambu adalah lahan yang ditinggalkan para petani sekitar dalam keadaan yang memperihatinkan. Pada tahun 2008, sekumpulan pengusaha Indonesia berinisiatif untuk memperbaiki ekosistem lahan yang rusak ini dan menjadikannya sebuah surga juga lahan konservasi bambu. Berangkat dari kesuksesan Kampung Daun Cultural Gallery and Cafe, Dusun Bambu pun memiliki konsep dengan mengedepankan keindahan alam yang

No Uraian 2011 2012 2013

1 Jumlah objek wisata 49 50 53

2 Jumlah kunjungan wisata 4.306.602 5.458.218 6.069.539 3 Rata–rata kunjungan per objek

(2)

2 hijau. Proyek Dusun Bambu dimulai dengan melakukan penghijauan melalui penanaman lebih dari 100.000 pohon.

Pada tahun 2008 hingga tahun 2011, proyek Dusun Bambu diambil alih oleh alam sekitar. Pohon-pohon yang kecil pun tumbuh menjadi besar dan Dusun Bambu menjadi hijau kembali. Di bawah arahan arsitek hijau, Oky Kusprianto, bangunan di Dusun Bambu pun dirancang sebegitu rupa, sehingga tidak hanya indah secara estetika tetapi juga memiliki konsep green. Tahun 2012 proses konstruksi pun mulai berjalan, kontraktor dan puluhan landscaper menciptakan sebuah simponi yang indah antara alam dan arsitektur. Setelah sekian lama, penantian pun berakhir. Dusun Bambu membuka pintu pertama kali pada tanggal 16 Januari 2014, dihadiri berbagai pemuka masyarakat, pengusaha, serta masyarakat lokal.

Dari banyaknya tempat wisata seperti wisata alam, sejarah (museum), wahana permainan, kuliner hingga wisata belanja, Dusun Bambu hadir menambah salah satu destinasi tempat wisata di Provinsi Jawa Barat. Dusun Bambu menerapkan konsep wisata alam yang dikemas dengan menarik. Dengan menggabungkan unsur tradisonal (bangunan yang menggunakan interior bambu dan bentuk yang sederhana) dan unsur alam yang masih sangat kental dengan sajian pemandangan khas dataran tinggi, juga ditambah nuansa danau buatan membuat pengunjung seakan merasa bersatu dengan alam. Dusun bambu yang didirikan pada tanggal 16 Januari 2014 ini, juga menawarkan konsep wisata alam yang dikemas dengan unsur edukasi.

Selain itu, di daerah yang cukup luas ini terdapat beberapa fasilitas yang membuat para pengunjung merasa sangat nyaman, diantaranya adalah resto dengan sajian makanan tradisional dan internasional, saung yang dikelilingi oleh danau buatan, vila yang dikelilingi oleh sawah, dan juga fasilitas sepeda dengan pemandangan alam terbuka. Berikut adalah daftar jumlah kunjungan wisatawan di Dusun Bambu pada tahun pertamanya:

(3)

3 Tabel 1.2 Daftar Kunjungan Wisatawan Dusun Bambu di tahun 2014 (

Januari – September)

Waktu Jumlah Pengunjung

Weekday (Senin – Jumat) 2.000 Orang

Weekend (Sabtu – Minggu) 8.000 Orang Long Weekend (Libur Panjang) 13.000 Orang

Sumber : Data wawancara perusahaan Dusun Bambu

Tabel 1.2 membuktikan bahwa Dusun Bambu, mampu menarik pengunjung dengan jumlah yang banyak dibandingkan dengan objek wisata yang lain seperti Kampung Daun. Bahkan menurut data yang dirangkum oleh internal Dusun Bambu, dibandingkan dengan objek wisata lain yang cukup besar seperti Kampung Daun, yang hanya mampu meraih pasar sebanyak 750 orang setiap harinya tentu Dusun Bambu lebih unggul. Terlebih usia Dusun Bambu yang masih sangat baru dibanding dengan Kampung Daun.

Salah satu faktor penting mengapa Dusun Bambu mampu meraup pasar yang besar adalah straetegi pemasaran yang dilakukan. Hal ini menjadi faktor kunci bagi suksesnya sebuah bisnis di tengah persaingan yang ada. Pengelola wisata harus mampu mengelola strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan target jumlah wisatawan. Salah satu aspek yang penting dalam strategi pemasaran adalah promosi. Keberhasilan suatu obyek wisata dalam meningkatkan jumlah wisatawan secara kontinyu tidak terlepas dari strategi promosi yang dilakukan pengelola objek wisata tersebut. Salah satu contoh perusahaan yang melakukan strategi promosi melalui media sosial adalah permandian air panas Bantingmurung yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan. Menurut data internal Bantingmurung (http://VisitSualwesiSelatan.com), salah satu strategi promosi yang mereka lakukan ialah melalui media sosial dan hasil dari promosi melalui media sosial dapat terlihat dengan jumlah kunjungan yang semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini yang juga dilakukan Dusun Bambu untuk mengingkatkan tingkat kunjungan wisata. Strategi pemasaran yang efektif dan efisien akan mempercepat pengenalan produk dan jasa yang ditawarkan.

(4)

4 Pendapat penulis di atas didasari oleh Philip Kotler & Gerry Amstrong (2008:6) yang mendefinisikan pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan. Berbagai kiat menyusun strategi promosi dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Dengan demikian, strategi promosi pemasaran merupakan modal paling penting, karena dengan mengadakan kegiatan pemasaran maka produk dan jasa yang ditawarkan dapat dikenal oleh publik. Dalam proses pemasaran terdapat strategi yang harus dilakukan, menurut Tull dan Kahle dalam buku Tjiptono (1997:15) strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Rangkuti (2009:141) menjelaskan kiat menyusun strategi promosi yang kreatif berpedoman pada tiga hal penting, yaitu :

1) Save yang dimana pelanggan mendapatkan keutungan dari penghematan yang diperoleh apabila membeli suatu produk

2) Free yang dimana pelanggan mendapatkan gratis produk tertentu apabila membeli suatu produk, gratis menjadi member dalam suatu perkumpulan, dan sebagainya.

3) Win merupakan kiat yang populer digunakan oleh banyak produsen untuk menarik pelanggan.

Dengan demikian strategi pemasaran menjadi bagian penting untuk menentukan bentuk pemasaran yang dilakukan. Dalam menentukan bentuk promosi, tentu faktor yang paling utama untuk ditinjau adalah faktor minat masyarakat. Di negara Indonesia sendiri, sedang terjadi masa transisi dari bentuk konvensional menuju bentuk modern. Hal ini tidak terlepas dari masuknya internet di Indonesia. Pada setahun akhir ini, populasi pengguna internet di Indonesia cukup besar, dapat dilihat pada gambar berikut:

(5)

5 Gambar 1.1 Data Pengguna Internet di Indonesia

Sumber : Data statistik pengguna Internet (http://www.Technasia.com)

Dari data pada Gambar 1.1 terlihat bahwa internet telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Bahkan menurut harian online Tempo.com (http://www.tempo.co/read/news/2012/12/12/072447763/) “Provinsi pengguna terbanyak ada di Jawa Barat. Lalu, diikuti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menurut Samuel A Pangerapan, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, ini menunjukkan penyebaran yang relatif bagus”. Hal ini dapat dimanfaatkan dengan melakukan promosi melalui media internet, agar proses penyebaran informasi seputar produk atau jasa yang ditawarkan dengan mudah tersebar dikalangan masyarakat.

Menurut George (2001:229) para marketer saat ini, dapat memanfaatkan media internet sebagai alat untuk menawarkan segala macam produk yang diinginkan. Iklan secara online dapat bertujuan untuk perlengkapan bauran marketing. Teori di atas menunjukan bahwa promosi melalui media sosial, sudah seharusnya dilakukan karena memiliki prospek yang cukup besar. Hal ini pula yang dilakukan oleh Dusun Bambu, bagaimana sistem promosi yang dilakukan berjalan cukup baik, sehingga mampu membangun hubungan yang kuat kepada konsumen. Hasilnya pun, ribuan pengunjung

(6)

6 berdatangan setiap harinya. Dalam kegiatan promosi, Dusun Bambu banyak melakukannya melalui media sosial dan media konvensional. Berikut adalah tabel saluran promosi yang dilakukan oleh Dusun Bambu:

Tabel 1.3 Data Saluran Pemasaran Dusun Bambu

Waktu Saluran Pemasaran

Januari 2013 – Januari 2014 Baliho dan spanduk Januari 2014 – sekarang Media Sosial ( Twitter) Januari 2014 - Mei 2014 Koran Lokal Januari 2014 - Agustus 2014 Televisi

Sumber : Data Wawancara Perusahaan Dusun Bambu (dengan bapak Dadang pada bulan agustus 2014 )

Dari table 1.3 tersebut, terlihat bahwa Dusun Bambu melakukan pemasaran melalui berbagai media promosi, namun media yang paling konsisten dipakai adalah media sosial. Hal ini dilihat dari frekuensi Dusun Bambu, dalam melakukan promosi yang berlangsung terus menerus hingga saat ini. Menurut data internal yang penulis peroleh, dalam satu hari minimal Dusun Bambu melakukan promosi melalui Twitter sebanyak 15 kali. Menurut Oetman,dkk (2007:11) pola kehidupan sehari–hari telah berubah sejak adanya teknologi internet, karena dengan adanya teknologi internet, bumi seakan menjadi desa kecil yang tidak pernah tidur, semua jenis kegiatan dapat difasilitasi oleh internet. Dengan adanya internet, proses promosi dapat lebih mudah dan sering dilakukan. Alhasil kemajuan teknologi saat ini membawa suatu perubahan yang cepat dalam suatu kehidupan manusia dengan tanpa batas dan lebih efektif. Salah satu dampak teknologi adalah hadirnya masyarakat informasi. Masyarakat informasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan adanya pemanfaatan internet yang semakin luas oleh masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.

Menurut Ismamulhadi (2002:78) kehadiran masyarakat informasi membawa perubahan dan pergeseran yang sangat cepat dalam suatu kehidupan dunia tanpa batas (borderless world), yang pada gilirannya mempengaruhi mekanisme perdagangan baik secara nasional maupun internasional. Media sosial yang digunakan oleh Dusun Bambu

(7)

7 adalah Twitter, aplikasi jejaring berbentuk microblogging. Menurut Dan Zarella (2010 : 31) microblogging adalah bentuk blogging yang membatasi ukuran setiap post-nya. Misalnya Twitter updates hanya dapat berisi 140 karakter. Pembatasan ini melahirkan fitur, protocol dan perilaku yang sangat unik. Twitter berkembang cukup pesat dan menjadi salah satu media sosial yang digemari oleh masyarakat, khususnya di Indonesia. Hal ini dinyatakan pada Koran Tempo (http//www.Tempo.com) “Berdasarkan hasil perhitungan tahun 2013 oleh Semiocast, peneliti sosial media, ada lima negara yang dianggap paling banyak menggunakan Twitter. Negara terbanyak pertama adalah Amerika Serikat, kedua Jepang, ketiga Indonesia, keempat Inggris, dan kelima Brazil. Sebanyak 24,3 persen pengguna atau sekitar 3,7 miliar tweet datang dari Amerika Serikat dan langsung mendominasi dunia Twitter. Jepang menyumbang 9,3 persen pengguna dan sekitar 1,8 miliar tweet. Sementara Indonesia memberikan angka sebanyak 6,5 persen pengguna dan 1 miliar tweet.” Berdasarkan fakta di atas, terbukti bahwa Twitter adalah akses paling penting dalam melakukan kegiatan promosi melalui media sosial. Karena tingkat penggunaan Twitter khususnya di Indonesia cukup tinggi, sehingga proses penyebaran informasi seputar produk yang ditawarkan dapat berlangsung secara cepat. Berikut adalah bentuk promosi yang dilakukan melalui media Twitter:

Gambar 1.2 Bentuk Promosi Dusun Bambu Melalui Twitter

Sumber : Data twitter Dusun Bambu (https://twitter.com/Dusun_Bambu)

Dikarenakan jumlah pengguna media sosial twitter di Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Barat cukup besar, membuat Dusun Bambu untuk konsisten dalam melakukan promosi melalui jalur media sosial yang dilakukan hingga sekarang. Dusun

(8)

8 Bambu beranggapan bahwa media sosial adalah saluran yang tepat di era globalisasi, karena mampu mencangkup jangkauan yang cukup besar dalam waktu yang singkat. Dusun Bambu menggunakan media internet khususnya media sosial sebagai saluran promosi, dan hasilnya pun cukup memuaskan karena tidak kurang dari 1.000 pengunjung yang datang setiap harinya. Hal ini tidak terlepas dari promosi yang dilakukan melalui media sosial twitter oleh para pengunjung, yang kemudian menjadi perbincangan orang lain dan akan memancing orang untuk melakukan kunjungan ke Dusun Bambu. Berikut adalah riset perusahaan mengenai sumber informasi konsumen perihal Dusun Bambu:

Tabel 1.4 Sumber Informasi Konsumen Mengenai Dusun Bambu Persentasi jumlah konsumen Saluran Promosi

57 % Twitter

15% Koran

16% Televisi

12% Baliho

Sumber : Data Wawancara Perusahaan Dusun Bambu (dengan bapak Dadang pada bulan agustus 2014 )

Berdasarkan data pada Tabel 1.4, jumlah pengguna internet yang cukup banyak sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan promosi melalui media internet. Pemilihan Dusun Bambu sebagai obyek penelitian kali ini, didasarkan pada kesuksesan brand tersebut dalam memasarkan produk dan jasanya melalui media sosial, yang tergolong masih baru namun telah mampu menarik wisatawan dengan jumlah yang cukup banyak tiap harinya, sehingga bagaimana strategi promosi yang telah dilakukan oleh Dusun Bambu menjadi sangat menarik untuk diteliti bagi penulis.

Dalam penelitian kali ini, masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah mengenai “Bagaimana Strategi Promosi Melalui Media Sosial Twitter yang Dilakukan Dusun Bambu?”

(9)

9 1.2 Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, Grand fokus yang ingin diangkat oleh peneliti adalah:

Bagaimana Strategi Promosi Melalui Media Sosial Twitter yang dilakukan Dusun Bambu, yang terdiri dari sub fokus:

1) Apa latar belakang penggunaan media sosial twitter oleh Dusun Bambu? 2) Bagaimana pelaksanaan penggunaan media sosial twitter oleh Dusun Bambu? 3) Bagaimana evaluasi penggunaan media sosial twitter oleh Dusun Bambu?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengidentifikasi apa latar belakang Dusun Bambu menggunakan media sosial twitter dalam promosi

2) Untuk mengidentifikasi bagaimana bentuk pelaksanaan promosi Dusun Bambu melalui media sosial twitter

3) Untuk mengidentifikasi bagaimana evaluasi yang dilakukan oleh Dusun Bambu dalam promosi melalui media sosial twitter

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini kelak diharapkan menjadi rujukan dan masukan bagi penelitian di bidang Ilmu Komunikasi yang berkaitan dengan Analisis Strategi Promosi melalui media sosial dengan menggunakan analisis studi kasus serta memberikan kontribusi pemikiran dan gagasan ilmiah mengenai Dusun Bambu.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian mengenai Analisis Strategi Promosi melalui media sosial dapat dijadikan referensi perusahaan di bidang pariwisata lainnya yang sedang menyusun kegiatan strategi promosi. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat

(10)

10 memberikan peran bagi industri pariwisata untuk terus meningkatkan kreatifitas dalam penyusunan strategi promosi dalam menarik calon wisatawan.

1.5 Tahapan Penelitian

Untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif, penelitian harus lebih sistematis agar dapat diperoleh hasil penelitian yang sistematis pula. Berikut adalah alur tahapan penelitian yang dilakukan oleh penulis

Gambar 1.3 Tahap Penelitian

Sumber : olahan peneliti Hasil Akhir Penelitian

Mencari Ide

Pengumpulan Data

Data Primier Dusun Bambu Studi kepustakaan

Validitas Data Analisis Data Pencarian teori terkait

(11)

11 1.6 Lokasi dan Waktu Peneliti

1.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Dusun Bambu, yang berlokasi di Jalan Colonel Matsuri KM, Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat.

1.6.2 Waktu Penelitian

Sedangkan waktu penelitian di lapangan dilaksanakan pada bulan Juli 2014 hingga Januari 2015. Rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar

Tabel  1.1  menunjukkan  peningkatan  kunjungan  setiap  tahunnya.  Dengan  demikian  pariwisata  telah  menjadi  sektor  unggulan  di  Provinsi  Jawa  Barat
Tabel  1.2  membuktikan  bahwa  Dusun  Bambu,  mampu  menarik  pengunjung  dengan  jumlah yang banyak dibandingkan dengan objek wisata yang lain seperti Kampung Daun
Tabel 1.3 Data Saluran Pemasaran Dusun Bambu
Gambar 1.2 Bentuk Promosi Dusun Bambu Melalui Twitter
+3

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelsaikan Skripsi yang berjudul Representasi Kebutuhan Kasih

Pada saat material yang digunakan diberikan gaya tertentu, ruang berubah bentuknya saja yang berubah, tetapi terdapat perubahan topologi (hubungan) dari

Philiphus M Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Sebuah Studi Tentang Prinsip-Prinsipnya, Penanganannya oleh Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan

Induksi tegangan pada fasa R dan fasa T di tiang By1-61-61E-84-9I terjadi akibat sambaran petir berulang yang menyambar langsung pada fasa S. Denno, Khalil, High Voltage

Marcelin -Mangape Berdasarkan rapat Pengurus PWGT pada tanggal 18 Okt’16 telah terbentuk Panitia Persidangan V PWGT Jemaat Batam Klasis Pulau Jawa dengan

Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan mempengaruhi keluarga yang kurang memberikan

Tujuan umum penulisan ini adalah untuk memenuhi syarat menyelesaikan program pendidikan Diploma III Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan untuk

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus untuk segala kasih karunia, rahmat, dan penyertaan-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir yang berjudul ”STUDI PENGARUH pH DAN SUHU