• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Metode Magnet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Metode Magnet"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN METODE

LAPORAN METODE

PRAKTIKUM GEOFISIKA I

PRAKTIKUM GEOFISIKA I

METODE MAGNETIK

METODE MAGNETIK

N Naammaa : : OOkkttyya a WWeeddddy y AA N NPPMM : : 1144007711001122000000 !a"#$

!a"#$ TaTa%&&a' %&&a' P"akt#k(mP"akt#k(m: : Ra)($ Ra)($ 1* 1* N+,em)e" N+,em)e" 20142014 W

Waakktt(( : : 1100--000 0 . . 1144--//0 0 WWII A

A##ttee% % PP""aakktt##kk((mm : A: A""##  RRaamm++  PPaa""((''##aa%% A%#%d#t+ ay3a#e A%#%d#t+ ay3a#e

LAORATORIUM GEOFISIKA LAORATORIUM GEOFISIKA PROGRAM STUDI GEOFISIKA PROGRAM STUDI GEOFISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA!UAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA!UAN ALAM

UNI5ERSITAS PAD6AD6ARAN UNI5ERSITAS PAD6AD6ARAN 2014 2014

LEMAR PENGESA!AN

LEMAR PENGESA!AN

LAPORAN METODE

LAPORAN METODE

PRAKTIKUM GEOFISIKA I

PRAKTIKUM GEOFISIKA I

METODE MAGNETIK

METODE MAGNETIK

N Naammaa : : OOkkttyya a WWeeddddy y AA N NPPMM : : 1144007711001122000000 !a"#$

!a"#$ TaTa%&&a' %&&a' P"akt#k(mP"akt#k(m: : Ra)($ Ra)($ 1* 1* N+,em)e" N+,em)e" 20142014 W

(2)

A

A##ttee% % PP""aakktt##kk((mm : A: A""##  RRaamm++  PPaa""((''##aa%% A%#%d#t+ A%#%d#t+ ay3a#eay3a#e

Jatinangor, 19 November 2014

( )

INTISARI INTISARI

Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi. Kedua metode samasama berdasarkan ke!ada teori !otensial, se"ingga keduan#a sering disebut sebagai metoda !otensial. Namun demikian, ditin$au dari segi besaran fisika #ang terlibat, keduan#a mem!un#ai !erbedaan #ang mendasar.

Metode magnet adala" metode #ang digunakan untuk men#elidiki kondisi !ermukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan batuan #ang

diidentifikasikan ole" kerentanan magnet batuan.

Metode ini didasarkan !ada !engukuran variasi intensitas magnetik di !ermukaan bumi #ang disebabkan adan#a variasi distribusi (anomali) benda

termagnetisasi di ba%a" !ermukaan bumi. &ariasi intensitas medan magnetik #ang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi ba"an magnetik diba%a" !ermukaan, kemudian di$adikan dasar bagi !endugaan keadaan geologi #ang

mungkin teramati. 'engukuran intensitas medan magnetik da!at dilakukan di darat, laut mau!un udara. use!tibilitas magnet batuan adala" "arga magnet suatu batuan ter"ada! !engaru" magnet, #ang !ada umumn#a erat kaitann#a dengan kandungan mineral. emakin besar kandungan mineral magnetit di dalam batuan, akan semakin besar "arga suse!tibilitasn#a. Metode magnetik sering digunakan dalam eks!lorasi min#ak bumi, !anas bumi dan batuan mineral.

'engukuran dengan menggunakan metode magnet #ang !aling ban#ak dilakukan adala" dengan menggunakan alat ''M ( Proton Precession

P

P""eeee%%ttaa## LLaa++""aa%%

(3)

Magnetometer ). Metode ini !ada dasarn#a dilakukan berdasarkan !engukuran anomali geomagnetik #ang diakibatkan ole" !erbedaan kontras suse!tibilitas, atau !ermeabilitas magnetik suatu $ebakan dari daera" magnetik di sekelilingn#a. isini !erbedaan !ermeabilitas itu sendiri !ada dasarn#a diakibatkan ole" !erbedaan distribusi mineral #ang bersifat ferromagnetik, !aramagnetik, atau

diamagnetik. A I A I PENDA!ULUAN PENDA!ULUAN I-1 T(8(a% I-1 T(8(a%

1. Mema"ami !rinsi! ker$a ala t magnetometer !roton 2. a!at mengo!erasikan alat magnetometer !roton

*. Mema"ami dan mam!u melakukan !engukuran geomagnetik dengan menggunakan metode satu dan dua alat

4. Menentukan anomali magnetik #ang tela" dikoreksi +. Membuat !eta anomali magnetik

. a!at melakukan inter!retasi se-ara kual itatif dari !eta inte nsitas medan magnetik total dan !eta sin#al analitik (anomali residual).

I-2 A'at I-2 A'at

1. Magnetometer 'roton ( Proton Precession Magnetometer  ''M), sebagai alat untuk mengukur nilai medan magnetik suatu titik.

2. Kom!as, untuk men#esuaikan ara" utara alat dan ara" utara bumi. *. Jam, untuk mengeta"ui %aktu !engukuran

(4)

4. ata !engukuran magnet, sebagai data #an g akan diol a" untuk men-ari anomali magnetik.

+. Kertas mmlo-k, untuk mem!lotkan data. . Kalkulator, sebagai alat bantu !er"itungan.

/. 'eta intensitas magnetik total, sebagai !eta a-uan untuk di inter! retasi.

A II A II T#%8a(a% P(taka T#%8a(a% P(taka

III-I-11 PPe%e%dada33('('(a(a%%

alam metode geomagnetik ini, bumi di#akini sebagai batang magnet raksasa dimana medan magnet utama bumi di"asilkan. Kerak bumi meng"asilkan medan magnet $au" lebi" ke-il dari!ada medan utama magnet #ang di"asilkan bumi se-ara keseluru"an. eramatin#a medan magnet !ada bagian bumi tertentu, biasan#a disebut anomali magnetik #ang di!engaru"i suse!tibilitas batuan

tersebut dan remanen magnetikn#a. erdasarkan !ada anomali magnetik batuan ini, !endugaan sebaran batuan #ang di!etakan baik se-ara lateral mau!un vertikal.

ks!lorasi menggunakan metode magnetik, !ada dasarn#a terdiri atas tiga ta"a! #aitu akuisisi data la!angan, processing , dan inter!retasi. etia! ta"a! terdiri dari bebera!a !erlakuan atau kegiatan. 'ada ta"a! akuisisi, dilakukan !enentuan titik !engamatan dari !engukuran dengan satu atau dua alat. ntuk

koreksi data !engukuran dilakukan !ada ta"a! processing . Koreksi !ada metode magnetik terdiri atas koreksi "arian (diurnal), koreksi to!ografi (terrain) dan

(5)

koreksi lainn#a. edangkan untuk inter!retasi dari "asil !engola"an data dengan menggunakan software di!erole" !eta anomali magnetik.

Metode ini didasarkan !ada !erbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan #ang diinduksi ole" medan magnet bumi. 3al ini ter$adi sebagai akibat adan#a !erbedaan sifat kemagnetan suatu material. Kemam!uan untuk termagnetisasi

tergantung dari suse!tibilitas magnetik masingmasing batuan. 3arga suse!tibilitas ini sangat !enting di dalam !en-arian benda anomali karena sifat #ang k"as untuk setia! $enis mineral atau mineral logam. 3argan#a akan semakin besar bila $umla" kandungan mineral magnetik !ada batuan semakin ban#ak.

'engukuran magnetik dilakukan !ada lintasan ukur #ang tersedia dengan interval antar titik ukur 10 m dan $arak lintasan 40m. atuan dengan kandungan mineralmineral tertentu da!at dikenali dengan baik dalam eks!lorasi geomagnet #ang dimun-ulkan sebagai anomali #ang di!erole" meru!akan "asil distorsi !ada medan magnetik #ang diakibatkan ole" material magnetik kerak bumi atau mungkin $uga bagian atas mantel.

Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan gravitasi. Kedua metode samasama berdasarkan ke!ada teori !otensial, se"ingga keduan#a sering disebut sebagai metode !otensial. Namun demikian, ditin$au dari segi besaran fisika #ang terlibat, keduan#a mem!un#ai !erbedaan #ang mendasar.

alam magnetik "arus mem!ertimbangkan variasi ara" dan besaran vektor magnetisasi, sedangkan dalam gravitasi "an#a ditin$au variasi besar vektor !er-e!atan gravitasi. ata !engamatan magnetik lebi" menun$ukkan sifat residual

kom!leks. engan demikian metode magnetik memiliki variasi ter"ada! %aktu lebi" besar. 'engukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan melalui darat, laut, dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eks!lorasi !enda"uluan min#ak bumi, !anas bumi, dan batuan mineral serta bisa ditera!kan !ada !en-arian !ros!ek bendabenda arkeologi.

alam survei magnetik, !eralatan !aling utama #ang digunakan adala" magnetometer. Magnetometer digunakan untuk mengukur kuat medan magnetik

(6)

di lokasi survei. ala" satu $enis magnetometer adala" Proton Precission Magnetometer (''M) #ang digunakan untuk mengukur nilai kuat medan

magnetik total. ebagai !endukung, !eralatan lain #ang digunakan dalam survei magnetik adala" '. ' digunakan untuk mengukur !osisi titik !engukuran meli!uti bu$ur, lintang, ketinggian, dan %aktu.

3asil dari !engukuran geomagnetik adala" beru!a !rofil atau !eta kontur magnetik. 'ada umumn#a !eta anomali magnetik mem!un#ai !ola #ang kom!leks. erdasarkan "al tersebut maka inter!retasi dalam metode magnetik relatif lebi" sulit.

II-II-22 Pe%Pe%&e%&e%a'aa'a% A% A'at 9'at 9MaMa&%e&%et+t+metmete"e"

alam melakukan !engukuran geomagnetik, !eralatan !aling utama #ang digunakan adala" magnetometer. 'eralatan ini digunakan untuk mengukur kuat medan magnetik di lokasi survei. ala" satu $enisn#a adala" Proton Precisssion Magnetometer (''M) #ang digunakan untuk mengukur nilai kuat medan magnetik total. 'eralatan lain #ang bersifat !enduk ung di dalam survei magnetik adala" Global Positioning System (') . 'eralatan ini digunakan untuk mengukur !osisi titik !engukuran #ang meli!uti bu$ur, lintang, ketinggian, dan %aktu. ' ini dalam !enentuan !osisi suatu titik lokasi menggunakan bantuan satelit. 'enggunaan sin#al satelit karena sin#al satelit men$angkau daera" #ang sangat luas dan tidak terganggu ole" gunung, bukit, lemba", dan $urang.

ebera!a !eralatan !enun$ang lain #ang sering digunakan di dalam survei magnetik, antara lain 5

a. Kom!as geologi, untuk mengeta"ui ara" utara dan selat an dari medan magnet bumi

b. 'eta to!ografi, untuk menentukan rute !er$alanan dan letak titik !engukuran !ada saat survei magnetik di lokasi.

-. arana trans!ortasi

(7)

Magnetometer adala" instrumen geofisika #ang digunakan untuk mengukur kekuatan medan magnet umi, !engukuran medan magnet umi ini bertu$uan untuk mengeta"ui lokasi de!osit mineral, situs arkeologi, material di ba%a" tana", atau ob$ek diba%a" !ermukaan laut se!erti ka!al selam atau ka!al karam dan lain sebagain#a.

'rinsi! ker$a 'roton 'ro-ession Magnetometer adala" dengan !roton #ang ada !ada semua atom memin tal atau ber!u tar !ada sumbu ais #ang se$a$ar dengan medan magnet umi. Normaln#a, !roton -enderung untuk se$a$ar dengan medan magnet umi. Ketika sub$ek diinduksi medan magnet (dibuat sedemikian), maka !roton dengan sendirin#a akan men#esuaikan dengan medan #ang baru. an ketika medan baru itu di"entikan maka !roton akan kembali se!erti semula #ang se$a$ar dengan medan magnet umi. aat ter$adi !eruba"an kese$a$aran, !er!utaran !roton ber!resesi, dan !utarann#a semakin melambat. :rekuensi !ada

saat !resesi berbanding lurus dengan kuat medan magnet umi. ;asio #romagneti- !roton adala" 0,042+/ 3ert< 7 nano esla. ebagai -onto", !ada area dengan kekuatan medan sebesar +/./=0 n maka frekuensi !resesi men$adi 240 3<.

Kom!onen sensor !ada !roton !re-ession magnetometer adala" tabung silinder #ang berisi -airan !enu" atom "idrogen #ang dikelilingi ole" lilitan kabel. 6airan #ang digunakan umumn#a terdiri dari air, kerosin, dan alko"ol. ensor

(8)

tersebut di"ubungkan dengan kabel ke unit #ang berisi sebua" !o%er su!!l#, sebua" saklar elektronik, sebua" am!lifier, dan sebua" !en-atat frekuensi.

Ketika saklar ditutu!, arus 6 mengalir dari baterai ke lilitan, kemudian mem!roduksi kuat medan magnet dalam silinder tersebut. >tom "idrogen (!roton) #ang ber!utar se!erti di!ol magnet, men$adi se$a$ar dengan ara" medan (se!an$ang sumbu silinder). a#a listrik kemudian memotong lilitan dengan membuka saklar. Karena medan magnet umi meng"asilkan torsi (tenaga !utaran) !ada !utaran atom "#drogen, maka atom "#drogen memulai !resesi

disekitar ara" total medan umi. 'resesi tersebut menun$ukkan medan magnet dalam berbagai %ktu (timevar#ing) #ang mana menginduksi sedikit arus >6 !ada lilitan tersebut. :rekuensi !ada arus >6 memiliki !ersamaan dengan frekuensi !resesi atom tersebut. Karena frekuensi !resesi berbanding dengan kuat medan

total dan karena konstanta !erbandingan diketa"ui, maka kuat medan total da!at diteta!kan dengan akurat.

II-II-// Pe%Pe%&a&am)#'m)#'a% a% DatData Ga Ge+e+ma&ma&%et%et#k #k

alam !enelitian ''M #ang digunakan ber$umla" dua bua", satu sebagai rover dan satun# a sebagai base station. ''M da!at digunakan untuk mengukur medan magnet gradien mau!un medan magnet total. 'engukuran medan magnet gradien dengan menggunakan dua bua" sensor dan medan magnet total dengan menggunakan satu bua" sensor. ebera!a !eralatan bantu lainn#a adala"5

1. "eodolit, untuk menentukan ara" lintasan titiktitik !engukuran di la!angan.

2. Kom!as geologi, untuk menentukan ara" uta ra senso r ''M dan membantu menentukan !osisi su!a#a urut.

*. ', untuk menentukan !osisi lintang dan bu$ur serta ketinggian 4. Meteran, untuk mengukur $arak grid. an Jam, untuk %aktu !engambilan +. 6atatan la!angan, untuk men-atat "ari, tanggal, $am, kondisi

(9)

alam melakukan akuisisi data magnetik #ang !ertama dilakukan adala" menentukan base station dan membuat station - station !engukuran (usa"akan membentuk grid  grid). kuran gridn#a disesuaikan dengan luasn#a lokasi !engukuran, kemudian dilakukan !engukuran medan magnet di station - station !engukuran di setia! lintasan, !ada saat #ang bersamaan !ula dilakukan !engukuran variasi "arian dibase station.

atadata #ang di-atat dalam survei geomagnetik antara lain 5 1. ?aktu 5 meli!uti "ari, tanggal, $am

2. ata geomagnetik 5

a. Medan total 5 minimal lima kali !eng ukuran !ada tia! titik !e ngukuran untuk mengurangi gangguan lokal (noise)

b. Medan vertikal 5 dua orientasi #aitu utaraselatan dan timurbarat dengan masingmasing minimal lima kali !engukuran !ada setia! titik !engamatan

-. &ariasi "arian

d. Medan utama bumi (@;:) *. 'osisi titik !engukuran

4. Kondisi -ua-a dan to!ografi la!angan

'engum!ulan data bergantung !ada target dan kondisi la!angan. 'egukuran dengan target lokal biasan#a dilakukan untuk daera" survei #ang tidak terlalu luas, dengan s!asi +0+00 meter, sedang untuk target regional men-aku! daera" #ang lebi" luas dengan s!asi 1+ km.

'engukuran di daera" gunung a!i, di !un-ak dan tubu" gunung dilakukan dengan s!asi 0,+ km atau sekitar 2+*0 menit !er$alanan (kaki), sedangka n !ada kaki gunung dan sekitarn#a s!asin#a 12 km. ntuk target dengan daera" #ang sem!it dan to!ografi #ang relatif datar saat dilakukan dengan s!asi +0100 m bergantung ke!ada "asil !engukuran #ang diinginkan. 'engum!ulan data

dilakukan !ada titik #ang tela" di!lotkan gridn#a. &ariasi "arian da!at diukur dengan menggunakan Base Station ''M.

'ada !rinsi!n#a, survei metode magnetik "arus menggunakan 2 bua" ''M #ang berfungsi sebag ai base dan rover . Base station untuk mengukur variasi

(10)

"arian #ang akan dikoreksikan ter"ada! data #ang terba-a di rover . ila menggunakan 2 bua" ''M, maka satu ''M dengan di!asang di tem!at #ang sama selama !engukuran #ang berlak u sebagai base station dan dio!erasikan se-ara otomatis merekam data medan magnet dengan selang %aktu selama dua menit. u$uan dari !emasangan base station ini adala" untuk menda!atkan data variasi "arian.

Namun demikian, karena keterbatasan alat dan alasan nilai variasi "arian #ang -uku! ke-il, seringkali survei metode magnetik dilakukan "an#a dengan 1 ''M, #ang di!erlu kan sebagai rover . ntuk menda!atkan koreksi variasi "arian, maka !engambilan data dilakukan se-ara loo!ing, dan nilai variasi "arian seakan akan se!ertidrift !ada survei metode gravitasi.

II-II-44 Pe%Pe%&+'&+'a3aa3a% % DatData a Ge+Ge+ma&ma&%et%et#k #k

Jika dua kutub magnet m1 dan m2 di!isa"kan !ada $arak r, besarn#a ga#a magnet #ang timbul di antara keduan#a diberikan ole" !ersamaan berikut 5

F =1

μ m1m2

r2 dengan = permeabilitas magnetik

Kuat medan magnet 3 didefinisikan sebagai ga#a magnet !er satuan kuat kutub magnet. Kuat medan magnet !ada suatu titik #ang berada !ada $arak r dari kutub magnet m da!at din#atakan sebagai 5

H =1

μ m r2

Jika suatu ba"an magnetik ditem!atkan dalam medan magnetik 3, ba"an tersebut akan termagnetisasi. @ntensitas magnetisasi ( M ) berkaitan dengan kuat medan magnetik melalui konstansta kesebandingan k s , #ang dikenal sebag ai

(11)

3ubungan intensitas magnetisasi dengan suse!tibilitas magnetik diungka!kan dalam 5

M =kH

erdasarkan res!on suatu ba"an ter"ada! medan magnetik luar, ba"an magnetik da!at dikelom!okkan ke dalam tiga $enis 5

1. iamagnetik

a"an diamagneti k mem!un#ai nilai suse!tibilitas magnetik #ang ke-il. a"an diamagnetik memiliki ara" magnetisasi #ang berla%anan dengan ara" medan magnetik luar se"ingga ba"an diamagnetik mem!un#ai nilai suse!tibilitas magnetik negatif. use!tibilitas magnetik ba"an diamagnetik tidak bergantung !ada tem!eratur. 6onto" mineral #ang termasuk diamagnetik adala" bismut", grafit, gi!sum, marmer, kuarsa.

2. 'aramagnetik

a"an !aramagnetik memiliki nilasi suse!tibilitas magnetik #ang ke-il dan !ositif. >ra" magnetisasi dari ba"an !aramagnetik sama dengan dengan ara" medan magnetik luar se"ingga memiliki suse!tibilitas magnetik !ositif. Nilai suse!tibilitas magnetik ba"an !aramagnetik bergantung !ada

tem!eratur.

*. :erromagnetik (termasuk ferrimagnetik, antiferromagnetik)

a"an ferromagnetik memiliki nilai suse!tibilitas magnetik !ositif dan besar. e!erti "aln#a ba"an !aramagnetik, sifat kemagnetan ba"an ferromagnetik di!engaru"i ole" tem!eratur. 6onto" mineral #ang termasuk diamagnetik adala" besi, nikel, kobalt.

@@.4.1 Medan Magnetik umi

erdasarkan "asil !engamatan variasi medan magnet bumi ada 2 ma-am 5 1. &ariasi sekular meru!akan variasi #ang ditimbulkan ole" adan#a !eruba"an

internal bumi. 'eruba"ann#a bisa sangat lambat (orde !ulu"an sam!ai dengan ratusan) untuk da!at mem!engaru"i "asil survei magnetik

2. &ariasi diurnal ("arian) meru!akan variasi #ang ditimbulkan se-ara dominan ole" gangguan mata"ari. ;adiasi ultraviolet mata"ari menimbulkan ionisasi

(12)

la!isan ionosfir, #ang men#ebabkan adan#a elektronelektron #ang terlem!ar dari mata"ari akan menimbulkan fluktuasi arus sebagai sumber medan magnet.

ifat !eruba"an "arian ini a-ak, teta!i se-ara !eriodik ratarata selama 24 $am. &ariasi lain adala" Abadai magnetikB. umber !en#ebabn#a sama #aitu akibat aktivitas mata"ari. 'eruba"ann#a sangat -e!at se"ingga mengaburkan !engamatan.

Medan magnet bumi terdiri dari tiga bagian, #aitu5 1. Medan Magnetik tama

Medan magnetik utama ini tidak konstan dalam %aktu dan beruba" relatif lamban dan asal !eruba"an dari !eruba"an internal dalam bumi, #ang da!at di"ubungkan dengan !eruba"an arus konveksi dalam inti, !eruba"an inti mantel, !eruba"an dalam la$u !er!utaran bumi.

2. Medan 8uar

Meru!akan bagian ke-il medan utama, #aitu sisa 1C medan magnetik bumi, berasal dari luar bumi #ang ber"ubungan dengan arus listrik #ang mengalir

dalam la!isan terionisasi atmosfir luar. 'eruba"an medan ini ter"ada! %aktu $au" lebi" -e!at dari!ada medan !ermanen.

*. >nomali Magnetik 8okal

ekat !ermukaan kerak bumi meru!akan !en#ebab !eruba"an dalam medan utama #ang biasan#a $au" lebi" ke-il dari medan utama, relatif konstan dalam %aktu dan tem!at. 'eruba"an ini da!at di"ubungkan dengan !eruba"an kandungan mineral magnetik dalam batubatuan dekat !ermukaan. Kadangkadang anomali ini -uku! besar se"ingga besar medan men$adi dua kali li!at dibanding medan utama dangkal. 'ada umumn#a anomali ini tidak men#ebar kedaera" luas karena sumbern#a tidak terletak terlalu dalam.

erdasarkan sifat medan magnet bumi dan sifat kemagnetan ba"an !embentuk batuan, maka bentuk medan magnetik #ang timbulkan ole" benda men#ebabn#a

tergantung !ada 5

 @nklinasi medan medan magnet bumi sekitar anomali.  eometri benda anomali.

(13)

 Drientasi ara" di!ol magnet ter"ada! ara" medan bumi

@@.4.2 Koreksi "arian (diurnal)

Koreksi "arian digunakan untuk meng"ilangkan !engaru" medan magnet luar !ada "arga medan "asil !engukuran . Membuat grafik intensitas medan  ter"ada! %aktu (t) dari "asil !engukuran di .

@@.4.* Koreksi o!ografi (Terrain)

Koreksi ini dilakukan untuk meng"ilangkan !engaru" medan magnet #ang ditimbulkan ole" bukitbukit #ang magnetisasin#a ber!engaru" !ada "arga medan magnetik "asil !engamatan.

@@.4.* Koreksi Drift

Koreksi drift dilakukan karena adan#a !erbedaan "arga ba-aan magnetometer !ada titik #ang sama $ika !engukuran membentuk loop. >dan#a !erbedaan ba-aan tersebut sala" satun#a akibat berkurangn#a fluida !ada sensor

alat.

(14)

Koreksi alat dilakukan karena adan#a !erbedaan "arga ba-aan antara alat #ang di  dengan alat #ang di field , misaln#a $ika dilakukan suatu !engukuran !ada titik #ang sama () maka akan terda!at !erbedaan selisi" ba-aan antara alat

di field dengan alat di . Koreksi alat bisa di"itung dengan !ersamaan 5 K+"ek# A'at ; a<aa% PPM d# S . a<aa% PPM d# K+"ek# A'at ; a<aa% PPM d# S . a<aa% PPM d# field field

II-II-== I%tI%te"e"""eteta# a# DatData Gea Ge+ma+ma&%e&%et#k t#k

3asil dari !engukuran geomagnetik adala" beru!a !rofil atau !eta kontur magnetik. 'ada !eta magnetik anomalin#a lebi" ban#ak tak teratur, kom!leks dan mem!un#ai magnitudo #ang lebi" besar teta!i untuk daera" sedimen !eta magnetik da!at men#eru!ai !eta anomali gravit#.

ebelum melakukan !enafsiran, data la!angan terlebi" da"ulu "arus dikoreksi ter"ada! faktorfaktor #ang biasan#a mem!engaru"i sebagaimana diuraikan. 'enafsiran da!at dilakukan se-ara kualitatif dan kuantitatif. ntuk !enafsiran kuantitatif biasan#a dilakukan ter"ada! data geomagnet #ang disa$ikan

dalam bentuk !eta anomali. edangkan untuk ke!erluan !enafsiran kuantitatif, biasan#a dilakukan ter"ada! !enam!ang!enam!ang anomali !ada ara"ara"

memotong struktur atau ara"ara" lain sesuai dengan tu$uan !en#elidikan. ebera!a teknik !en#a$ian data sebagai "asil manifestasi teoritis berdasarkan teori !otensial dan !erumusan matematis seringkali dilakukan. 'erkiraan dan angga!anangga!an ter"ada! bentuk model #ang !aling seder"ana meru!akan usa"a untuk men#esuaikan anomali "asil !er"itungan dengan anomali la!angan #ang sebenarn#a. engan berma-amma-am teknik !emrosesan dan dengan bantuan kom!uter, !er"itungann#a da!at diseder"anakan dan dalam %aktu singkat !enafsiran da!at dilakukan.

alam inter!retasi kualitatif !ola anomali magnet bergelombang !endek dan ta$am (bukan noise), biasan#a sangat mengganggu target anomali bergelombang !an$ang. angguan ini da!at diatasi dengan -ara melakukan !engukuran dengan kera!atan data #ang ban#ak se"ingga bila dilakukan

(15)

!emfilteran da!at meng"ilangkan anomali bergelombang !endek dan ta$am. Kurang ra!atn#a data da!at memberikan suatu gambaran anomali !alsu meski!un diola" dengan -ara #ang -anggi". Kondisi !alsu ini sering ter$adi !ada surve# geomagnetik di daera" vulkanik dengan target benda atau struktur dalam.

@nter!retasi kualitatif bertu$uan untuk menentukan strike, ara" dan sifat !olarisasi, dan !erkiraan bentuk benda anomali berdasarkan !eta anomali

magnetik #ang tela" dibuat. @nter!retasi ini sangat ditun$ang ole" data geologi daera" !en#elidikan. 3asil inter!retasi kualitatif sangat !enting dalam men#usun model inter!retasi se-ara numerik.

ntuk me#akinkan "asil inter!retasi, kadangkadang di!erlukan -ara !en#elidikan #ang lain atau!un dilakukan !emboran!emboran u$i !ada tem!at

tem!at #ang tertentu.

ntuk melakukan inter!retasi se-ara kuantitatif, ada berbagai -ara da!at ditem!u". atu dan lainn#a mungkin berbeda, tergantung !ada bentuk anomali #ang di!erole", sasaran #ang ingin di-a!ai dan ketelitian #ang di!erole".

ala" satu langka" antara lain adala" dengan mem!erkirakan bentuk geometris #ang !aling seder"ana dari!ada tubu" !en#ebab anomali. entuk ini erat kaitann#a dengan medan magnet #ang mungkin timbul ole" karenan#a, serta rumus #ang berlaku untuk itu.

a. Kutub tunggal 5 da!at diberlakukan untuk tubu" #ang berbentuk bulat telur atau bundar #ang terletak $au" di ba%a" !ermukaan. ila letakn#a dekat dengan !ermukaan, "al ini mungkin tak berlaku lagi sebab dari!adan#a da!at timbul medan magnet di!ol.

b. i!ole miring 5 "asil anomali #ang timbul tidak simetris

-. i!ole berbentuk bola atau titik 5 misaln#a !ada -ebakan masif #ang termagnetisasi dengan baik. alam "al ini intensitas magnetisasi da!at diangga! ter!usat !ada bagian tenga" tubu". ambaran anomali #ang di da!at untuk berbagai sudut magnetisasi. engan mani!ulasi rumus dasar ter"ada! berbagai !arameter dan a!roksimasi dengan maksud untuk

(16)

memuda"kan !er"itungan, berbagai ma-am bentuk anomali da!at di!erole" untuk bentuk geometris #ang sama.

d. ilinder "oriso ntal 5 #ang termagnetisasi deng an baik. Kurv a standar untu k menafsirkan anomali dari!ada bentuk silinder sebarang.

e. entuk d#ke #ang miring 5 !arameter #ang !erlu ditentukan dalam evaluasi anomalin#a adala" sebagaimana terli"at. an#ak metode #ang tela" ditera!kan untuk !enafsirann#a. 'ada !rinsi!n#a !en#elesaian masala"n#a "am!ir sama, #aitu !en#eder"anaan !er"itungan, !embuatan kurva standar, a!roksimasi dan !en#esuaian "asil !er"itungan dengan data la!angan.

>ra" !olarisasi magnet ditentukan dengan -ara 5

 Mem!er"atikan kontur anomali magnet #ang bersifatclosure7menutu! .  Men-ari !asa ngan!asangan -los ure !ositif dan negatif dan menentukan

ara" !asangan #ang dominan

 aris "ubung antara !usat closure negatif dan !ositif meru!akan ara" induksi magnetik #ang ber!asangan7di!ol

Menentukan strike benda anomali dida!atkan dari bentuk kontur #ang meman$ang, sedangkan untuk mem!erkirakan benda anomali maka dib uatla" !enam!ang dari kontur se!an$ang garis induksi magnetik dan !erkiraan benda

anomali berdasarkan kurva teoritis #ang terda!at dalam literaturliteratur.

u$uan melakukan inter!retasi kuantitatif, #aitu untuk menentukan  Kedalaman !ermukaan benda anomali

 Kemiringan7ara" kutub magnet  entuk benda anomali

(17)

A III A III PENGOLA!AN DATA PENGOLA!AN DATA

III-1

III-1 Data !a#' Data !a#' Pe%&(k("a% Pe%&(k("a% F#e'd da% F#e'd da% ae ya%& ae ya%& S(da3 D#eS(da3 D#e(a#ka%(a#ka% 'ertamatama kita akan mem!un#ai data base dan data field #ang ter!isa". atabase meru!aka setting an alat setia! + menit, sedangkan data feld adala" data #ang diukur di setia! titik dengan $arak %aktu #ang tidak sama antar titik. Maka dari itu, kita "arus men-o-okkan antara database dengan data field . ata base dan data field belum tentu sama %aktun#a, se"ingga kita sesuaikan denga n %aktu di data base #ang berdekatan. ata di field meru!akan ratarata dari %aktu !engukuran dan ratarata !emba-aan alat karena kita melalukan tiga kali !engamatan untuk satu titik agar lebi" akurat. Jadi !en#esuaian disini adala" men#esuaikan %aktu di field dan %aktu di base #ang berdekatan. Karena base di setting tia! lima menit sedangkan di field %aktun#a tidak menentu, maka akan ada data daribase #ang tidak di!akai, #aitu data %aktu #ang tidak ada di field .

Sta#( Sta#( % % E'e,a# E'e,a# 9m 9m P+## P+## Wakt( Wakt( ASE ASE Pem)a Pem)a ><aa% ><aa% ae ae ?akt( ?akt( field field "ata>"ata "ata>"ata Pem)a<aa% Pem)a<aa% Field Field "ata> "ata>

"ata "ata L

L##%%ttaa%%&& ((88((""

ase /9 105*+529 4+1*02 10540 4+121,**** 01 // ,9*0+0+ 10///20+29 10540529 4+1*10 105+1 4+110,4 0= /+= ,9*0*===2 10/,//24=4 + 105+0529 4+12*= 105+2 449+1,4 02 /+ ,9*00/22* 10/,//191= 2 105++529 4+124 105+4 4+1+*,9 09 /1 ,9299*/2= 10/,//2*49 = 11500529 4+1240 105+= 4494, 0* /= ,929409 10/,//1/=* 1150+529 4+12*4 11500 4+092,0**** 10 /+ ,929+0*/* 10/,//221+ 1 11510529 4+1244 11504 4+012,+**** 04 //2 ,92=//=4 10/,//14= = 1151+529 4+1240 11510 4+0/,1**** 11 /9 ,9290/+11/ 10/,//20=0 4 11520529 4+12*4 11511 4+122,9**** 0+ //* ,92=//=4 10/,//1+14 1 115*0529 4+122= 1151 4+0,=****

(18)

12 // ,92=4*=2 10/,//194+ / 115*+529 4+1242 11519 4+10+,1**** 1* // ,92=2120/ 10/,//1=11 11540529 4+1224 115** 4+0/2,=/ 14 /+ ,92//=1*+1 10/,//1/ * 1154+529 4+1214 115*/ 4+0=9,= 0 //+ =02 92**2// 115+0529 4+1224 1154+ 4+029,* 2= /* ,92/+121*/ 10/,//2+*9 4 115++529 4+121= 115+1 4+1*,0/ 0/ //2 =024 92***2 12500529 4+1220 115+2 4490,/**** 2/ /0 ,92/94**92 10/,//2/4 1 1250+529 4+1220 115+ 4+011,9**** 2 /+* ,92=*/44/ 10/,//2=0= = 12510529 4+120= 12501 4+092,1**** 21 /1 =0*4 92***++ 1251+529 4+1194 1250+ 4+0/1,4 20 /1 =0*+= 92***0 125*+529 4+11=4 12509 4+0,= 19 /1 =0*/* 92**22 12540529 4+11/0 1251* 4+1*1,4**** 2+ /+* =0442 92**2*1 1254+529 4+11 125*= 4+1,2/ 24 /+1 =04+* 92**1// 125+0529 4+11 1254* 449=4,+**** 1= /++ =0*=9 92**211 125++529 4+11+4 1254+ 4+109,**** 2* /49 =04/0 92**142 1*500529 4+11+0 1254/ 449+/,/**** 1/ /+/ =0*94 92**10 1*50+529 4+1140 125+1 44990,+**** 22 /4/ =0494 92**0/1 1*510529 4+11*= 125+4 44999, 1 /+1 =041 92**122 1*51+529 4+111= 125+/ 449=,1 1+ /4/ =042= 92**0/* 1*54+529 4+10== 1*50* 4+00+,4**** *0 /+= =0+29 92**1*4 1*5+0529 4+10/0 1*50 44/*4,/ 29 ==1 =0+2= 92**0/1 1*5++529 4+10/0 1*512 449*/,+ *2 /++ =04== 92**244 14500529 4+10= 1*5+0 4+201,2 *4 /2 =04+9 92***29 1450+529 4+10+= 1*5++ 4+04,9**** *1 /+1 =0+0+ 92**202 14510529 4+10= 1450 449/+,0/ ** /* =04 92**2=2 1451+529 4+104 1451+ 4+0*/,9 *+ //2 =0442 92***=/ 14520529 4+10*= 14520 4+0*2,9 ase /* =0*20 92**10* 1452+529 4+1014 1452= 4+101,2/ III-2

III-2 I%te"+'aI%te"+'a#$ K+"ek# D#("%a'$ K+"#$ K+"ek# D#("%a'$ K+"ek# Aek# A'at$ IGRF d'at$ IGRF da% A%a% A%+ma'# Ma&%et+ma'# Ma&%et etela" kita men#esuaikan data di field dan data di base, selan$utn#a adala" di inter!olasi. Karena meski!un kita suda" men#esuaikan, namun data di field dengan data di base tidak !ersis sama, se"ingga kita !erlu mem!erkirakan data #ang berada !ada rentang %aktu di base. ntuk inter!olasi, misalkan !ada titik 01, %aktu ratarata adala"105+1500 sedangkan data %aktu #ang kita !un#a di

(19)

data base "an#a 105+0529 dan 105++529. ?aktu 105+1 berada !ada rentang tersebut, se"ingga kita men-ari nilai !emba-aan !ada 105+1 dengan menggunakan nilai !emba-aan 105+0529 dan nilai !emba-aan 105++529. 3asil inter!olasi ini nantin#a #ang akan digunakan dalam bebera!a koreksi.

ntuk men-ari koreksi "arian untuk alat #ang di base, sebelumn#a kita men-ari dulu ratarata !emba-aan base, semua data di base termasuk #ang tidak digunakan dalam inter!olasi. Maka koreksi "arian untuk alat di base meru!akan nilai inter!olasi dikurangi dengan ratarata !emba-aan alar base.

elan$utn#a adala" koreksi alat #ang diletakkan di titik base. Kita li"at kolom !emba-aan field ratarata (tabel @), kita kurangkan nilai ak"ir denga n nilai a%al, #aitu 4+101,2/ dengan 4+121,****, maka kita akan menda!atkan koreksi alat !ada base. elan$utn#a koreksi diurnal ("arian) field meru!akan kolom ratarata !emba-aan field ditamba" dengan kolom koreksi diurnal base.

8angka" berikutn#a adala" men-ari koreksi alat #ang digunakan saat field. ;umusann#a adala" kolom koreksi diurnal alat field dikurangkan dengan koreksi alat base (alat #ang digunakan di base). etela" melakukan koreksi diurnal dan koreksi alat untuk alat base dan alat field, maka selan$utn#a adala" koreksi untuk @;:. Nilai @;: #ang dimasukkan adala" nilai @;: untuk ta"un 2014 karena medan magnet bumi beruba" tia! ta"unn#a. Maka nilai anomali magnet "asil reduksi adala" nilai koreksi alat field dikurangi nilai @;:. Nilai anomali magnet meru!akan nilai #ang sebenarn#a ketika semua faktor tamba"an suda" direduksi.

@nter!olasi ;atarata ase Koreksi iurnal ase Koreksi >lat !d titik base Koreksi iurnal :ield Koreksi >lat :ield @;: >nomali Magnet 4+1*09,22 / 4+11=*,+1=+ 12+,/0=14=1 20,*/ 4+24/,*414= 4+2/,/0=1 + 44=2,9 * 440,//=14=1 4+12*=,=2 / ++,*0=14=1+ 4+1+,/0=1+ 4+1=,0/4= 1 *+9,144=14= 4+1 240,42/ +,90=14=1+ 4+00=,*0=1+ 4+02=,/4= 1 201,/44=14= 4+124*,2 / 0,10=14=1+ 4+214,00=1+ 4+2*4,*/4= 1 40/,444=14= 4+1242,1= +=,14=14= 4+02*,214= 4+04*,2=1 + 21,9=14=1

(20)

4+1240,+= +/,014=14= 4+149,094=1 4+19,414 = *42,+*14=1+ 4+12*+,1= +1,14=14= 4+04,194=1 4+0=4,+14 = 2+/,*14=1+ 4+124*,0** * +9,+14=14=1 4+1*+,4=1+ 4+1+,014= 1 *29,0=4=14= 4+124*,1= / +9,=14=1+ 4+1=2,014= 4+202,9=1 + */,0*=14=1 4+12*9,*= ++,=14=14= 4+122,94=1 4+14*,014 = *1,1*14=1+ 4+12*+,/= +2,214=14= 4+1+/,*94=1 4+1//,/14 = *+0,=*14=1+ 4+12*+,04 / +1,+2=14=1+ 4+124,*94=1 4+144,/14 = *1/,=*14=1+ 4+12*,+4 +*,0214=14= 4+142,=214= 4+1*,1==1 + **,2+=14=1 4+1214,9 / *1,44=14=1+ 4+00,/4=1+ 4+0=1,114=1 2+4,1=4=14= 4+1222,9= *9,414=14= 4+202,+2=1+ 4+222,=94= 1 *9+,94=14= 4+1222,1= *=,14=14= 44999,*94=1 4+019,/14 = 192,=*14=1+ 4+121=,20 / *4,==14=1+ 4+04,214= 4+0,9==1 + 240,0+=14=1 4+1220 *,4=14=14= 4+12=,14=1 4+14=,9=14 = *22,0+14=1+ 4+1220 *,4=14=14= 4+10/,==14= 4+12=,24=1 + *01,*1=14=1 4+1211,+ 2=,0414=14= 4+094,=414= 4+11+,20=1+ 2==,2/=14=1 4+1200,9+* * 1/,4*4=14=1 4+14=,==1+ 4+19,2*4= 1 *42,*04=14= 4+11/,9+** ,++1=+1=+ 4+1+9,/014= 4+1=0,0=1 + *+*,1*=14=1 4+11/,9=/ 1+,+*1=+1=+ 4499,0014= 449=9,*=1 + 12,4*=14=1 4+11,*=/ 1/,1*1=+1=+ 4+092,+014= 4+112,==1+ 2=+,9*=14=1 4+11 1/,+1=+1=+2 44940,214=1 4490,+=14 = 1**,+14=1+ 4+114,/ 1=,/+=+1=+2 449/1,//4=1 44992,1414 = 1+,2114=1+ 4+11++,9 2/,++=+1=+2 449/2,0414= 44992,40=1 + 1+,4/=14=1 4+11+2,/=/ *0,/*1=+1=+ 449++,*=1+ 449/+,/*4= 1 14=,=04=14= 4+1144,9/ *=,++1=+1=+ 449,==14= 449=/,24=1 + 10,*1=14=1 4+11*9,+2/ 4*,991=+1=+ 4490,/4=1 44/11,0414= 11+,===+1=+ 4+11*1,9*** +1,+=+1=+19 44==+,914=1 4490,2=14 = /9,*+14=14= 4+10/1,/4 111,//=+1=+ 4+0=9,4214= 4+109,/==1 2=2,=+=14=1

(21)

+ 4+10/0 11*,+1=+1=+ 449**,414=1 449+*,/=14 = 12,=+14=1+ 4+10+9,0** * 124,4=+1=+2 44=+0,+=14= 44=/0,94=1 + 44,01=14=1+ 4+104, 1*,=+=+1=+ 44901,0414= 44921,40=1 + 94,4/=14=1+ 4+10*/,/0 / 14+,=11=+19 44==/,0==1+ 4490/,4+4= 1 =0,+24=14=1 4+1014 19,+1=+1=+ 449*1,/4=1+ 449+2,114=1 12+,1=4=14= II

III-I-// DaDatata Input Input (%t(k Oa# M+%ta8 (%t(k Oa# M+%ta8

Dasis Monta$ meru!akan soft%are #ang akan kita gunakan untuk filtering data. 'engin!utan data untuk Dasis Monta$ memerlukan data  dan # (koordinat M), data < (nilai anomali magnetik), data nama titik, inklinasi tia! titik, data deklinasi tia! titik, dan data elevasi tia! titik.

E F G (titik) @nklinas i eklinas i levasi =0*20 92**10* 440,//=14=1 ase *1,=9 0,=* /9 =0**= 92**111 *+9,144=14= 01 *1,=9 0,=* // =0*=+,= 92**0+4 201,/44=14= 0= *1,=9 0,=* /+= =0*2*,4 92**0=/ 40/,444=14= 02 *1,=9 0,=* /+ =0*/1,2 92**101 21,9=14=1 09 *1,== 0,=* /1 =0*0=,/ 92**1*+ *42,+*14=1+ 0* *1,== 0,=* /= =0*+, 92**149 2+/,*14=1+ 10 *1,== 0,=* /+ =0294,4 92**2*0 *29,0=4=14= 04 *1,== 0,=* //2 =0*42 92**19/ */,0*=14=1 11 *1,=9 0,=* /9 =02/9,+ 92**2*0 *1,1*14=1+ 0+ *1,=9 0,=* //* =0*2/,* 92**24+ *+0,=*14=1+ 12 *1,=9 0,=* // =0*12,/ 92**29* *1/,=*14=1+ 1* *1,== 0,=* // =029=,1 92***41 **,2+=14=1 14 *1,== 0,=* /+ =02 92**2// 2+4,1=4=14= 0 *1,== 0,=* //+ =0*9*,/ 92***/0 *9+,94=14= 2= *1,== 0,=* /* =024 92***2 192,=*14=1+ 0/ *1,=9 0,=4 //2 =040=,4 92***22 240,0+=14=1 2/ *1,== 0,=4 /0 =042* 92**2/4 *22,0+14=1+ 2 *1,== 0,=4 /+* =0*4 92***++ *01,*1=14=1 21 *1,== 0,=4 /1 =0*+= 92***0 2==,2/=14=1 20 *1,== 0,=* /1 =0*/* 92**22 *42,*04=14= 19 *1,== 0,=* /1

(22)

=0442 92**2*1 *+*,1*=14=1 2+ *1,== 0,=* /+* =04+* 92**1// 12,4*=14=1 24 *1,=9 0,=4 /+1 =0*=9 92**211 2=+,9*=14=1 1= *1,=9 0,=4 /++ =04/0 92**142 1**,+14=1+ 2* *1,== 0,=4 /49 =0*94 92**10 1+,2114=1+ 1/ *1,== 0,=4 /+/ =0494 92**0/1 1+,4/=14=1 22 *1,== 0,=4 /4/ =041 92**122 14=,=04=14= 1 *1,== 0,=4 /+1 =042= 92**0/* 10,*1=14=1 1+ *1,== 0,=4 /4/ =0+29 92**1*4 11+,===+1=+ *0 *1,=9 0,=4 /+= =0+2= 92**0/1 /9,*+14=14= 29 *1,== 0,=4 ==1 =04== 92**244 2=2,=+=14=1 *2 *1,== 0,=4 /++ =04+9 92***29 12,=+14=1+ *4 *1,== 0,=4 /2 =0+0+ 92**202 44,01=14=1+ *1 *1,== 0,=4 /+1 =04 92**2=2 94,4/=14=1+ ** *1,== 0,=4 /* =0442 92***=/ =0,+24=14=1 *+ *1,== 0,=4 //2 =0*20 92**10* 12+,1=4=14= ase *1,=9 0,=* /* RATA>RATA INKLINASI : >/1$/2 RATA>RATA INKLINASI : >/1$/2 RATA .RATA DEKLINASI : 0$/4@= RATA .RATA DEKLINASI : 0$/4@=

A I5 A I5 INTERPRETASI INTERPRETASI

I5

(23)

Jika kita li"at !ada !eta kontur diatas, ada em!at bua" kontur tertutu! dimana #ang artin#a ada em!at daera" #ang memiliki anomali magnetik tertinggi. >nomali #ang -uku! tinggi (200400 n) berada ada bagian kiri !eta, sedangkan bagian kanan !eta umumn#a mem!un#ai nilai anomali magnetik #ang sedikit renda" (H 10 n). >da $uga sebagian ke-il daera" #ang memiliki anomali magnetik diba%a" nol (anomali negatif), karena magnet bersifat d%ikutub. I5

I5--22 !a!a##'' Reduce T Reduce To Poo Polele 9RTP da% 9RTP da%Upward ContinuationUpward Continuation 9U 9U

Dasis Monta$ meru!akan software #ang digunakan untuk melakukan koreksi reduce to pole (;') dan upward continuation (6) untuk data #ang kita !un#a. ebenarn#a selain reduce to pole , masi" ada filter reduce to equator (;) dan downward continuation (6). Kita mesti memili" sala" satu ;' atau ; , dan

(24)

$uga 6 atau!un 6. 'ada data #ang kita miliki, filtering !aling baik adala" kombinasi antar a reduce to pole (reduksi ke kutub) dan upward continuation (kontinuasi ke atas). Jadi filtering itu tergantung dari lokasi !engukuran dan data.

iltering dilakukan aga r membuang noise berfrekuensi tinggi. >lasan memili" filtering ;'I6 sebagai filter !aling bagus adala" karena memiliki ara" !olarisasi magne t #ang $elas (adan#a kontur closure7menutu!) dibandingkan dengan filtering lainn#a.

(25)

I5

I5--// SaSayayatata% 9% 9 Slicing Slicing 

3asil sa#atan !ada !eta filtering ;' kombinasi ' meng"asilkan nilai  dan # dimana  meru!akan $arak s!asial dan # adala" nilai anomali magnetikn#a.

0 286,352 8 59,7920 7 298,735 9 126,605 5 325,914 2 195,449 2 366,809 6 2,911503 286,636 1 73,1547 6 303,647 5 139,968 2 332,220 7 206,781 7 373,757 2 6,341317 287,119 6 79,9265 7 306,364 7 153,330 9 339,717 7 220,144 3 381,738 3 19,70401 288,975 6 86,5174 5 308,838 7 156,941 6 342,039 2 233,507 388,797 5 33,0667 291,377 5 99,8801 4 314,175 8 166,693 6 347,344 3 233,956 7 388,994 4 41,41904 293,296 1 113,242 8 320,083 2 180,056 3 355,811 8 246,869 7 392,209 1 46,42938 294,61 118,434 1 322,597 193,419 365,298 9 251,605 1 392,850 8 0 50 100 150 200 250 300 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Grafk Slici

Grafk Slicing P

ng Peta R

eta RTP+UC

TP+UC

I5

I5--44 PePem+dm+de'ae'a% de% de%&a%&a%%softwaresoftware G"a,Ma& G"a,Ma&

3asil slicing !ada !eta "asil filter ;' dan 6 selan$utn#a kita inter!retasikan dengan menduga struktur geologi diba%a" !ermukaan garis sli-ing. 3asil dugaan tersebut berbentuk 2 dimensi karena "an#a bergantung !ada s!asial dan nilai anomali magnetikn#a. 'emodelan magnetik sama se!erti

(26)

!emodelan graviti "an#a sa$a !ada !emodelan magnetik dibutu"kan nilai latitude dan !rofil a<imut". Nilai latitude adala" ratarata koordinat dalam latitude, sedangkan !rofil a<imut" meru!akan ratarata deklinasi tia! titik. 'ada software ini, kita membuat model dugaan denganerror #ang seke-il mungkin.

'ada model diatas, dida!atkan ba"%a !enam!ang di ba%a" !ermukaan bumi terdiri dari + la!isan. 8a!isanla!isan tersebut ada #ang mengalami erosi

(27)

atuan #ang digunakan adala" satuan @, dan "arga #ang ditentukan dalam !emodelan ini adala" "arga suse!tibilitas magnetik batuaan. 8a!isan !aling ba%a" meru!akan la!isan #ang !aling tua, dengn "arga suse!tibilitas magnetik

sebesar 0.=+ dan di!erkirakan beru!a s!ales, dan meru!akan !roses dari sedimentasi. 8a!isan !aling tua ini (sebut la!isan @) berada !ada kedalaman + meter "ingga 100 meter. Kemudian seiring %aktu, la!isan tersebut mengalami erosi di bagian sebela" kanan. etela" erosi, la!isan @ dienda!kan dengan la!isan diatasn#a (la!isan @@ #ang ber%arna mera" muda) dari kedalaman 20 meter "ingga 100 m. 8a!isan @@ ini mengisi kekosongan "asil erosi dari la!isan @. 8a!isan @@ ini memiliki suse!tibilitas magnetik sebesar 0.4 #ang bisa diduga adala" la!isan sandstone. Kemudian la!isan @@ mengalami erosi #ang -uku! besar se"ingga sisa

la!isan "an#a tinggal sedikit, se"ingga ak"irn#a kekosongan akibat erosi tersebut diisi ole" la!isan @@@. 8a!isan @@@ (%arna -okelat) !un ak"irn#a $uga mengalami

(28)

erosi seiring %aktu. 8a!isan @@@ ini memiliki suse!tibilitas magnetik senilai 0.9 #ang berarti adala" la!isan s!ale. Kekosongan akibat erosi dari la!isan @@@ kemudian diisini ole" la!isan @& (abuabu) #ang memiliki suse!tibilitas magnetik sebesar 1.0 (masi" da!at diangga! la!isan s!ale meski!un luma#an tinggi "argan#a). 'ada kedalaman 20 meter, ter$adi lagi !roses sedimentasi dan "asin#a adala" la!isan !aling muda #aitu la!isan & (%arna kuning) dengan "arga suse!tibilitas magnetik #aitu 0.=. 8a!isan tersebut adala" la!isan s!ale, karena se!erti #ang kita ta"u, arboretum memiliki !ermukaan tana" #ang sedikit lembek se!erti tana" liat a!alagi #ang berdekatan dengan kebun7ladang dan sa%a", karena itu adala" s!ales.

Meski!un menda!atkan nilai suse!tibilitas magnetikn#a, namun !erlu di!er"atikan ba"%a error #ang ada masi" -uku! besar. Jika kita akan mem!erke-ilerror , maka !enam!ang #ang dida!atkan mala" lebi" ane", se"ingga di!rioritaskan !enam!ang #ang rasional meski!un error n#a -uku! besar. Nilai error ini tentun#a akan ber!engaru" !ada suse!tibilitas magnetik #ang asli se"ingga bisa sa$a batuan atau la!isan #ang tela" disebutkan tern#ata tidak ada, melainkan #ang lain. Namun, "al itu bisa dimaklumi dibandingkan $ika "arus melakukan !emodelan #ang tidak masuk akal meski!unerror n#a ke-il.

'rinsi! !emodelan #ang se!erti ini adala" !emodelan dengan menggunakan metode al%ani, #aitu menggunakan metode !oligon untuk memodelkan struktur di ba%a" !ermukaan bumi. 'rinsi!n#a adala" membuat error #ang seke-il mungkin antara anomali !er"itungan dan anomali !engamatan. Masingmasing titik dari !oligon tersebut akan memberikan nilai anomali magnetik se"ingga membentuk !rofil geologi di ba%a" !ermukaan bumi.

(29)

A 5 A 5 KESIMPULAN KESIMPULAN

etela" melakukan semua !raktikum metode magnetik dimulai dari !engenalan alat, akuisisi data, !engola"an data, "ingga filtering dan inter!retasi data, maka !raktikan da!at mema"ami bagaimana metode magnetik ini disebut sebagai metode !asif karena memang "an#a memanfaatkan sumber alami dari bumi. 'raktikan $uga mema"ami bagaimana metode ini memanfaatkan medan

magnet suatu titik di bumi ter"ada! medan magnet utama bumi.

'emakaian magnetomete r ''M memerlukan alat bantu #aitu re-eiver #ang berbentuk tongkat !an$ang, #ang berfungsi untuk men#esuaikan ara" utara titik !engukuran dengan ara" utara magnetik, karena $ika belum sesuai, maka

magnetometer ''M tidak akan beker$a dan menimbulkan bun#i #ang bising. 'en#esuaian ara" utara ini $uga dibantu dengan kom!as geologi. alam setia! titik dilakukan tiga kali !engukuran, dan setia! akan digunakan, alat mesti dimatikan minimal *0 detik untuk meng"indari kerusakan alat. Kelebi"an dari magnetometer adala" data magnetik #ang terukur da!at direkam di alat.

ata medan magnetik #ang kita da!atkan masi" mengandung berbagai noise, se"ingga !erlu dikoreksi agar kita "an#a mem!erole" nilai anomali magnetik #ang se$atin#a. Karena !ada !engukuran kali ini menggunakan dua $enis alat, #aitu alat #ang diletakkan di base serta alat #ang diba%a kemanamana untuk !engukuran (field) maka koreksi #ang dilakukan adala" koreksi ter"ada! kedua

alat. Namun, se-ara garis besar, koreksi #ang dilakukan !ada metode magnetik "an#a koreksi "arian (diurnal), koreksi alat, dan koreksi nilai @;:.

etela" menda!atkan anomali magnetik, selan$utna di!lotkan dalam kontur. Namun, !eta kontur anomali magnetik ini tern#ata masi" memerlukan filtering . :iltering #ang dilakukan da!at beru!areduce to pole" reduce to equator" upward

(30)

continuation" downward continuation, dan lainlain. 3asil filtering ini nantin#a akan meng"asilkan !eta kontur #ang mem!un#ai ara" !olarisasi magnetik.

ntuk men-ari !enam!ang geologi di ba%a" !ermukaan bumi, selan$utn#a dilakukan slicing atau sa#atan !ada !eta kontu r "asil filtering (dalam "al ini ;' I 6). 3asil sa#atan ini kemudian dimasukkan ke dalam !rogram ravMag untuk memodelkan struktur geologi diba%a" sa#atan. 'emodelan ini bersifat try and error" dan kita memasukkan nilai suse!tibilitas magnetik sesuka kita, "ingga memiliki kemiri!an (error seke-il mungkin) antara -al-ulated magneti- dan observed magneti-. Jika masi" belum miri!, maka da!at diulang dengan mengganti bentuk atau mengganti nilai suse!tibilitas magnetikn#a.

3asil dari !enam!ang geologi #ang dida!atkan beru!a !erla!isan batuan batuan sedimen (dalam "al ini s!ales dan sandstone) karena tidak mungkin ada

mineral di daera" arboretum n!ad Jatinangor, karena tidak anomali magnetik #ang berbeda sendiri dengan sekelilingn#a.

Maka dari itu, sebelum menginter!retasikan dan memodelkan sesuatu, interpreter suda" "arus mengeta"ui kondisi geologi di area !ermukaan. Karena $ika ada satu nilai suse!tibilitas magnetik maka nilai tersebut bisa dimiliki ole" ban#ak batuan, se"ingga kita "arus ta"u dulu bagaimana keadaan di area !engukuran. Misalkan di arboretum, sebelumn#a kita suda" ta"u ba"%a di arboretum memiliki tana" #ang lembek $adi da!at diduga ba"%a sebagian besar mengandung s!ales, dan arboretum "an#a memiliki sedimentasi biasa, $adi tidak ada intrusi, !ata"an, atau #ang se$enisn#a.

(31)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

 u#anto, @mam. Pra#ti#um Metode Gravitasi dan Magneti#

 antoso, $oko. 2002. Pengantar Te#ni# Geofisi#a. andung 5 'enerbit @  :ata"illa" >gung. Bab $ Geomagneti# .

 @ndratmoko, 'u tut. %nterpretasi Bawa! Permu#aan Daera! Manifestasi Panas Bumi Parang Tritis &abupaten Bantul D%' Dengan Metode Magneti# . emarang 5 niversitas i!onegoro.

 artono. 199=.Geofisi#a (#splorasi. Jakarta 5 e%an ;iset Nasional  ;iva 6"oerul :ati"in.Teori Dasar Geomagnet .

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pelaksanaan tugas tersebut belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat bahwa masih banyaknya masyarakat yang belum mengurus

Kurva berikutnya diperlihatkan pada gambar 12, berupa karakteristik P-V dengan masukan suhu yang berubah dimulai dari 25 0 C sampai dengan 60 0 C dan masukan iradiasi matahari

Penyemprotan dilakukan sebaiknya pada sore hari sekitar pukul 16:00 atau 17:00, di mana hama ini mulai aktif bergerak dan makan, sedangkan untuk fase uretnya (kuuk), yang

1) Memberikan gambaran sejauh mana Balanced Scorecard dapat diterapkan sebagai alat ukur dan dilaksanakan pada perusahaan untuk pengendalian strategi perusahaan

Berkaitan dengan pentingnya hal tersebut, maka perlu diperhatikan oleh perusahaan Hello Tours and Travel Manado, yakni sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

1) Guru meminta salah satu siswa menjelaskan pengertian energi alternatif. 2) Guru meminta salah satu siswa menyebutkan sumber energi alternatif yang ada

Nugroho Agus 685,5 MPLPG SMP Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) (SMP/SMA) SMP N.. TOTO WIDHI 876 L SMP Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) (SMP/SMA)

Hasil pemurnian uranium yang diperoleh dari hasil pelarutan yellow cake pada proses elektrodialisis ini masih sangat rendah yaitu sebesar 18,0625%, hal itu dikarenakan