• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penutupan Ruang Bekas Pencabutan Premolar Satu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penutupan Ruang Bekas Pencabutan Premolar Satu"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

/K(; I I :l)l)l) ^ lL.l6t Khusus) 562-56' Dilerhnkdhdi lakatld

Jurtral Xcdoklrrr! Cigi I nivrrsiras IDdotresi"

/st!\ rJtr J6l \

PENUTUPAN

RUANG BEKAS PENCABUTAN

PREMOLAR SATT]

Evie D. D. Yashadhana,

Maria Purbiati

Bagian

Ortodontja

Fakultas

Kedoklcran

aiiEli

tJni\crsitas

Indoncsra

lvie D.D. Yishadhana, Maria Purbirti: Penutup,rn Rua g Bekas I'eni:abLrran I'femolaf SaiL' lunral Kcdolrerar Gisi Universitas Indonesia 2000: 7 (I]disi Kht|sus): i6l-561

Abstract

The airn ofthe present study wtts to investigale the anouni of prrtractior ofdre anclrof ieeih (Mr ) rs a rcsuh ofthe ret|aclionofthe upper rnterior dentitioD in protrusion cascs uith e\lrlction olboth upper filsl Prenroinrs. using oDU upper lirst permancDt Molars as anchorage This conditiorr is sLQrisinel) plid lirtle atlcDtion. The da|a werc oblained iiom pre and post lreatDent upper denlxl casts of Chss I and fhss II malocclusion. lviih protrusion and slight cro$ding. Aher c\tfaclion of iwo uppef llrsl P'enlolars llll tNl'c'rls $cre rreated with fixed appljances. Measurcmenl \as Salhered b) usirg (ir[dir]ale Meanrfing N{achinc' -1he ftrdings from statislical daia analysis sl w that the closin! ol lire lirst Prenrol e\nactioD spa'e (as crused not oDl) b) the retraction ol ihe anterior teeth. but also b) lhe protraction of lhc upper fir sl Mol:rN as bif as .10.4%. Compared to both right and left side ot ihe arch. rhe probabiliry oflhe posterior looth P |rracrion $as even. lt sas not an anchorage loss ;nvesligation. bul tbc result indeed wotrld take cliDician s mort rllctrtion lo coonol lhe anchorage.

Abstrak

PcDgendalian penjaDgkaran pada tindalan rerraksj Eigj aDt.riot sering rid:rL Drendapat pcfhalrar )'n! nremadii Penelitian iri dilakukan untut mengerahLi proporsi penutupan ruarrg bekas pcrcabuiar 8rg' prcmolxr satu oleh gisi nolar saru aras scbagai gigi penr.ngkar' ya g idak cliberi taDrbahaD p(ir'ri l'feuxr' pada kasus yang menerlukan retnksi geligi anterior' B:han penelitirn berupa modcl cerakan gigi |aha s atas pasien yang rerklasilikasi dalam naloklusi klas I ar.ru klas II dengaD protrusi dan kcadaan beieial ngar' drn relah selcsai menjalani perawrtan ortodontik dengan pera|ti cekar' Pcngukuan dilakukan meDggunakirrr alNt (-t,,di,d!c lfe.sv',ig Md&ine llasil penelitiaD rnenufjulkan bdhwa Nang digu akan bulan han\a oleh rrrmlsi geligi aDterior atas saja nrelanrl'an iuga olelr gigi n]olat penjangkar dcngan modus sebes'r'10 ten dan peludnr najunya gigi posleriof ka'ran maupLu kii srmr' Walatpun bularr nrenuniukkao kehili'nga') pcnisr-skaran, hasil pcnelitian ini Drembcri nrasukatr bagi parn klinisi umuk benar b.Dar erencanakan

(2)

:-engendalian penjangkaran.

]'!tttq)!n Rrd! Ittkt\ I'trnthtkD l"r'tu)itt \dt!

nelnpellilnbangkan piiihan p€nyediaan ruang dengan

disamping kemanrapan

Pendahuluan

Kebanyakan pasien yang datang ke *inik eigi ingin memperbaiki 3-nampilannla. antam lain kaiena gehgr lepan atasn)a terlalu protrusif: Pada -n',mnla Ldra pendnganan la.u, Frorrusi rdalah retraksi geligi depan atas clan :lnlaknya retraksi yang ingin dilakuldD renenfukan besan) a ruangan )ang .lrbutuhkan. Apabila scorang pasien datang jengan keluhan protrusit. umumnya "elainamya sudah cukup berat. sehingga rrngan )ang dibulublan cukup banyak. )alam hal demikian seringkali opcrator harus r.nangani kclainan lcrsebul dengan tindakan rencabulan. biasdrla gigi Premolar satu atau Premolar dua atas kiri dan kanan.

Menuruf hukum Ne$4on keliga. yang Iengatakan bah*a _tiap aksi pasti akan :nenirnbulkan reaksi dengan gaya )ang sama !e'ar dari arah berlarvanan". b€rani bila nenggeser suatu gigi atau suatu uir aktif. JJn Limbul rcalsi balik lang s,rrna he.ar dari rrah berlaNanan pada gigi-gigi atau bagian .rin yang tcrsentuh oleh peranti ..nodontiknya. Ada kalan)a reaksi nn nemang diinginl,an. tetapi kadang-kadang reaksi tersebut lidak dikchendaki sama sekali. Dampa[ reahsi ini tidak dapat dihindarir" :elapi dapat diusahakan supa)a dampak rrmpjngan ini. bila tidNk diinginkan. dibuar renrinirnal mungkin.

Namun konsep penling ini sering kurarg :nendapat perhatian. bahl,an sering tidak Jiperhitungkan atau diabaikan oleh operator. Ollrh sebab itu. mcrupakan hal vang menarik untuk mengetahui bagaimana ruang bekas pencabutan gigi Prcnolar tertulup baik oleh unil aktilmaupun oleh unit

pasif'-Permasdiahjnn\J. lpilJh IraJ,r rerr,rl.l -cli9i rnterior ata.. teriadi ner!(s(rdn unir rnjangkaranl Jika tcrjadi demikian. berapa sesar ruang bekas pcncabulan Preurolar satu

atas ditutup oleh unit penjangkaran disamping penutupan oleh unit aktif' atau sejauh mana protraksi gigi posterior rnenutup ruang bekas pencabutan gigj Prcmolar satu atas? Disamping itLL apakab ada pcrbcdaan antara prolraksi geligi posterior sebelah kanan dan kiri?

Berdasarkan atas pemrasalahan tadi, maka hipot€sis penelitiannva adalah ruanS bekas pencabutan Premold satu atas tertrtup l0oo oleh protrrksi grri p,'rteri,rr (penjangkar)'. dan posisi gigi Nlolar lerhadip median tidal nenpengaruhi besarnra protraksj geligi posterior. r,.'aitu gigi Molar satu kanan mcngalami protralsi sama besar dibandingkan Molar kiri. Dengan demikian. hasil penelitian ini diharapkan dapat Jigurl.rl'an untul mcrnpcrsiapkan rrnti.ip.r.i Itnomena protraksi Molar satu atas (gigi pcnjangkar). tcrlcbih bila hal ini tidak diinginkan.

Metoda Dan Bahan

Pcnelitian relrospeklif ini nenggunakan brhan penelitian berupa nrodel cetakan giSi nhang atas dari seluruh populasi pasien lang leldh mendapal perawatan onodontik di Klinik Spcsialis Orlodontik liKc-til dan tahun 1990 - 1998. dengan keadaan rnodel utuh dan bentuk alulomis jelas- sena glgr permdnen relah tumhuh lenglap .ampai dengan Molar dua. Model pertama diambil sebelum perawatan dengan kasus lerklasifikasi dalam maloklusi klas I atau klas Il dengan protrusi dan keadaao bcricjal 0 - 'l milimeler. Model kedua diambil setelah selesai mcnjalani pcrawatan menggunakan peranti onodontik cekat dengan pencahutarl Ledua premolar satu dan retraksi gehgi

(3)

1 t. t) D Idshdtlhdnu )Iult ]'tthkrt

anledor atas lanpa menggunakan peranli pengua! unit peniangkaran.

Dari 36 model temlata l8 model termasuk naloklusi klas I dan 18 model I'las II. dan tcldiri dari kelompok usia 15 tahun sampai dengan 16.5 tahun seban)ak 8-lto. kelompok usia 18 lahun sampai dengan 20 tahun 88.8% dan kelompok usia 23 tahlLn sampai dcngan 26 tahun 22.9%. Dari 36 model rahang atas yang lersedia. han)-a 32 vang mememrhi syarat Lurluli dianalisis secara stalistik.

Karcna bahan bcnrpa model tiga dimensi. maka digunakal alat pengulur koordinrt ligd dimenri. Coordindle Measwing Ma.hine tipe nanual, double gont_t. mcrck \umore\. C,ttl 7eir. Lcrmdn\. milik laboratonum Vfcl(rologi -Mesin Produksi. Fakultas Teknik - Jurusan Mesin. Institul Ieknologi Bandung. Alat inr nernpun)aj sanran milimctcr dan ketelilian I mikron. dengan peranti lunak Uni Touch dan Microsiation.

Analisis data dilakukan secara univariat untuk mengiitung frekuensi besar dan bentuk profraksi geligi posterior. serla petsettase protraksi tiap ruang bekes Prcmolar satu atas. Analisis Bi\ariar iuga dilakukan untuk menguji perbedaan prolraksi geligi poslerior rntara sisi kanan dan kid dcngar Chi - squ.rre

Hasil dan Pembahasan

Bahan berupa model cetakan gigr

digunakan

dengan

penlmbangan

pengukuran pada sisi kiri dan kanan dapat dilakukan sama baik. lebih mudah dan lebih akurat dibandingkan secara radioloSis atau fotokopi. Pengukuran hanya dilakukan pada model rahang atas. sebab modei rahang atas mempunyai titik referensi ]ang stabil berupa rugae palatina. uto Walaupun penjangkaran h us diamdi dalam lrgi dimen.i. rerafi pcnelitian ini hanya memfbkuskan diri pada dimensi antedor-posterior saja.

Karcna sampel dianbil dari kelonpol usia l5 lahlrn lcbih. mrk.l l'allof pcrlunbuhao lcngkung gigi l.lah dikendrliLan. H.rl rnr .<.1,..r dcni,r|, prrrJ.rl'r BiJ.rr'r Jkl . L l r p ( r \ d J l " < h l l J r \ . \ J l l l l ( l l \ ' t l i r r ' ' n bah!\a lcbar lenglung gigi lidak akan bcnrbah herrr.rkra .. tcl,l) celrnrh !ijr penarrcn tumb h. sekilar umllr l-l tehun

iNbrl L Pcrclrtase nung l' \xfS r.r't.lNr olrh l\'t I i ) l t . i : i , i 0 6 : . 5 r i l i t . i l l l

Dari pcrelitian ini te ih l blh\ penurupan rLrang hcl.us Prcrnolrr s:rtu oleh profalsi gigi \k)Lrf srlu nlernpLnl\ri njlal \ l < r r r . / L ' r n n r d r : r I j r . r ' . | | r l . | In r J r . , l 3.53 nnn atau .1.1-9 u,'o dan nilai \lodLrs 3.1I rnrn atau,ltl.l 9i,. Hal ini menunjukkan bahna besam]a protraksi gigi Molar setu aurs rnr mcmpun)ai nilai renla lcbih bcsnr dari niter rnedian dan nilai modus ( nilai mean ' rnedian ' r1lo(lLrs ). tarrg lre.rdi kLr|\.rn\r niring lc lianan. I'rdu lunu ylllg mirirg nihi r )dus dapnl dianggap scbagai nilal teng h yrng lcbih represerrtrlii. Dalanr analisis ini kiran)a )ang harus lcbih dipcrhat;kan adalah nilai modusr)a. ),r11, protraksi N,lolrr salu rrtns )en8 lcrban)ak adalalr scbcsar -3.11 mm drn kebrn)akan rurn-q e\ I)rernoliu rcryrkai scbcsar 111.,1," olch protraksi \lolrr salu irt.rs.

(4)

cigi Molar yang :)dak protaksi Cigi Molar yang

B.nruk protraksi

< 3.5 nm > 1.5 mm Simetli

Iabel l. Besar dan benruk protraksi

geligi posterior

I'e,nqm Rtuk! Rtkd: Pr,L4hLtu,l't?nnlur \.rI

tonjol-tonjol (traumatik) supaya menjadi

toniol-cckungan

atau supaya tidak lerjadi

hubungan raunatik. maka lenornena

najunla si8i penjanskar seban\ak apapun

bukatr

mclupakan !,chi1:urgan penjangLaran.'

Geiger dan Hirschtcld' bcrpcndapal

bahwa lebih baik menpersiapkan

pcnjangkaran )ang berlebihan dari pada penjangkaran yang kurang cukup. Pendapat ini sangat didukung oleh Renrioe''. juea

Simrr. Penjangkaran )ang kurang mcmcnuhi

kebutuhan dapat nlcnycbabkuD grsr

p(nianglar \ang latlin\a rn<mpunlri

inklindsi normal. menja,Ji miring. Hrl rnr akan menyebabkan hubungan interdigitasl

nenjadi fauratik (traunatic acclusion).

)ang pada gilirannya akan Dlcninbulkan problerna baru yang cukup sulit untuk

mengalasinya, juga akal membutuhkan

waktu lebih lama untuk mempe$aikin)a. Oleh karenanya reaksi tirnbal balik. )'ang ditimbulkan oleh atrisi penggcserarl gigi secara ortodontik ini perlu mendapatkan

perhatian yang cukup scrius unluk

dipertimbangtan. diperhitungkan dan

1 gigi

l2 sisi

l1 gigi 8 gigi 56 giri

Dari 6:l buah gigi Molar yang diamati -rn\,r \alu gigi lang lidal mengdlami :1'rraksi. 12 gigi Molar {5000) mengalarni :rotraksi < 1.5 mm.. selebihnya (,18,,{%) rengalani protraksi > 3.5 mm- Hasil inr :esLrai dengan pendapat Proffitj yang rengalakan bahwa pada kasus pencabutan ::pikal demikian memang dilakukan bila Jipertimbangkan pcnutupan ruang bekas :.ncabutan tersebut sebanyak 60 % oleh

-<ual.i geligi anlerior.lan .li)oo,'leh nrolral,\i

leligi postedor.

Nan'run apabila hal ini lidak

iperhitungkan sebeiumnla. jelaslah bahwa :cn(rmena majunya gigi Molar satu ata..

..rkx sedrng dilal,ulan upa1.r r(rrdksi gifi

jcpan. adalah suafu ken)alaan _!- ang

.rcns.rukrn.. lcrulama dpahjla rlasan relraksi

leligi anterior ladi adalah untuk menperbaiki rrofil muka pasicn yang sangat prominen.

Jengan adanya'kehilangan penjangkaran

i.rcbut. bila hal ini belum diperhilungkan. rrpal mengakibalkan perbaikan profil yang

rrolnrnen lidak dapat dicapai seoara optimal.

o 'lI diield.Lan. hahua dpabila mdiun\l gigi

:L'niangkar ini mernang sudalr

liperhitungkan sebelumnya. misalnla

:nemang diharapkan untuk pengaturan :nlerdigitasi geligi posterioryang sebelunmya

dikendalikan.' i :

Menurut

Proflit

pengendalian penjangkaran yang cukup layal

irlah brla rr\ii' lrca.t.rringan periodontal unir

penjangkar dan unit aktif adalah 2 | I bila digunakan peranli tanpa gesekan dan 4 : l

dcngan frik'i. Perhirur)gan rasio kurrng J.rrr

rlu pdni alan m(nimbulLdn pfotrak\r unit penjangkar )ang hampir sama bcsar dcngan

u\n n]..ttt (reciprocal novenent).

Posisi operator yang bcrada di scbclah kanan pasien menyebabkan operator lebih teliti dalanr memperhatikan sisi scbclah kanan rahang pasien. sehingga timbul pcftan)aan apakah fcnonena protralisi Molar kiri atas lebih buruk dari pada Molar Lanan

(5)

Kasus p > 0 . 0 5 lti. D D ldthu.lhtnt \1and l\nidt

Tabel I Perbedaan protraksi geligi poslefior kiri dan kanan

Pronaksi ajeLigi

I l a s i l

Kanan Kanan > Kiri < Kid

Kcberhasilan Praktek o odonsr lhususn)a tang terus riembullLhkan pcninskerau nilai lcberhasrllln pera\atan mclalui Lcnaiuan lelnologi. lidak ilirPit lepas dari selalu mclakulen e\ahLasi kcberhasilan dan kegagalan pcra\\atan Untul nclakukan $aluasi hasil perr\\atan penelitian-pcnelilian seicnis dcngan pofulasr )ang Lerbeda perlLr dilakukan L l1iul rnclakr .rn eraluasi guna mcnLLlrlarlg pennlgtl''n elektillt:rs dan ehsiensi suanr lchnik fclmksr ma pun lebefhasilar Per.rnli pcnguat. mlkx dipcrluLan penehli.ln LLlliutarl.

Daftar Pustrka

I N a n d r R . B l . , t ! . h n i t \ i t t I t i t n t . l O f l h . t l o n t i L s . I i S A \ \ ' . U S r L r n d c L S C o l n p a l r ) . l 9 9 l : l 6 l - 1 1 3 . : N f r f c o r t c N 1 R . B t ' , i t L l r t t l t \ ( r 1 l t \ i , L ' s . l o r o l r l o I l C I ) c . l . r l n c 1 9 9 0 : l 5 I 1 6 . I P r c l l i l \ \ ' . R . . F r e l d s Il \ \ " , \ c l e n n r . J l T h o n r a s P . N l . . T u l l o c h J f ( ( anttnl\,\r\ ( r ' t t \L,niL\ S l L o u i \ ' T h e ( V N l o d \ C o l 9 8 a r : l : 3 - l 1 ) 1 . . 1 r\lnreidir N l . A . . P h i l l b s C . K u l N K . I u l l o c h ( Sluhllilr t)l tlL Pulntdl Rtstt rs IoJ,tdtk! l . t . 1 1 r 1 1 1 5 ^ t n l ) r r r ? / ( ? 1 ^ I h c , \ r r g l t O l l h o d o | I i s l 1 9 9 ; : ( , 5 1 1 ) : ' l l 8

5 R a l i c h N I V . S a d o \ r s k \ ( E i i c l c ) o l ' l n t r x a f c h N { e c h r n i c s l l s i r ) g D i l l e f e n l L r l \ l o r ' . i r . ' r \ r . J . ' l r o r r r ' ' l Extrrciiof Cases. 1n i (11h.l D!ntufu' ( 1 1 I P | 9 9 i : I I l ( l ) r ' 1 l l ' E

, . . I ' , . r ' . \ 1 . l ' . _ , . . r 1 r ' ' . J | ' . , r , r , i n -.lirs te|hldap liebLrll ran rLnog fada lengkunl i t i g i d r l N D r p e ' r $ r t i n o r n h r n r ( r c n g x r t e . c r b | l t l n . F K ( ; - l J l . P . d d r d ! ] \ r n l ) o r 1 f r G i g i S P e s i a l i s . 1 9 { 1 8 : 1 9 .

I B i s h a r a S . E . . J a c o b s t n J R . . l t u d e r I . N o r " L A. Arclr Widrh Chrn-ges iom 6 \\'e.ks lo 'li r-e.N ol Ag.. -1,, / Orlrnd Do"lut (,!h'l l 9 9 l : I l l ( 1 ) : 1 0 1 - 9

8 . H a r i s E . F ) L a t ) . i t u l " r n 9 n l \ 4 1 r . h S i . L od l .r in I rlttutel lthtlt\' ,'\lr I Ofihod D e n l o l r c O I l h o l l { ) 9 . i : l l I ( 1 ) : l l ( l ' ' l : r ' 9 G e i g e r A . H n s c h l c l d L \ ! i t T . " ) t l l

rl.iortht in titro!l f'ttali.1 S(. LoLris The C \ ' . N l o l b ) C o m p a r r ) . l 9 l 1 : l 1 9 ' 1 5 0 l 5

1.1

l l

Besar proraksi geligi posterior pada l5 kasus reiadi lcbih bcsar yang kanan dari pada larg kiri. pada li kasus tcriadi sebaliknla- dan pada .1 kasus terjadi sccara simetris Dengan Chi tquot. - tcst terbukd bahNa perbcdaan protraksi geligi posterior kan.rn dan kiri tidak rrrnakra. Jadr pJlL,anc rerlJJrrr\l lrorrdl'i geljgi posteric'r kanan lebih besar alitu krn lcbih besar adalah sana L)engan demrhnn hipotesis kedua tidak dapal ditolsl

Kesirnpulan

Hasit penelitian retralisj geligi antcnor atas pada kasus protrusi rahang atas. dengan pencabuhn kedua Premolar satu. lang me|ld!un.1kan \loldr t(lan pcrrrma -<hrcri grgi pen:angkar. lanpr t,rmh-hJrr p(rJrrri pcnguat menunjuldian bab\\a penutupan ruang bekas Pencabulan Premolar salu atas bukarl hanya oleh retraksi gigi anlerior alas saia melainkan iuga oleh prolraksi glgr prs.ri,,r. ,t.ngrn nilar rnod.r' \c5e\'rr 'l rl nm atau 40.'1 % Sedangkan Pcluang terjadin)a prolraksi gclilli posterior kanarr maupun kiri adalah sana. Dad penelifian nn merrang tidak dapal disinpulknn bah$a majun)a molar penjangkaran merupakan kchilangan peqangMran

Saran

t s a g i p r r r a l l i r r i . i r e n r u n r : r F n e l r r i a n i r i sangat bernanfaat Lrntuk menunlaig dasar lengetxhuan bagi peningkatan kemampuan l11empersiapkan pengendaljan penlangkaran seja( aual rencana pera\\'atan. bahkan pada pcrlimbangan Penoebutan

(6)

1 \ r n i L N n l l N D \ l l r k u ! l ' t l k r h d n P t o r l d r s t n l

Rentioe E.W. The la.br ol llabili:uttun in dhthotdge. A.tn J Othod Denlofac O(hot

1 9 5 6 : 1 2 : 8 8 3 - 9 7 .

Si . J.M.. .ttlD/ Toath trhreNht ih ( l,t/l./,-?r. 2"" cd. St. l-ouis. 197]: I l8 l-12. \.{o)ers. R.F-.. Hd,droot olQtthodonti(s. )" e d . C h i c a g o . 1 9 7 4 : 5 9 8 - 6 1 0 .

Gambar

Tabel  I  Perbedaan  protraksi geligi poslefior kiri dan kanan

Referensi

Dokumen terkait

Surat Kabar Manado Post yang merupakan pers nasional yang terbit di daerah khususnya di kota Manado merupakan salah satu Koran ternama di propinsi Sulawesi Utara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanolik kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)

Pada cabang olahraga panahan hanya konsumsi karbohidrat yang masih kurang dari separuh energi dan zat gizi yang disediakan oleh menza (46.8%), sedangkan pada

Hak ini dimaksudkan untuk melindungi konsumen dari kerugian akibat permaian harga secara tidak wajar. Karena dalam keadaan tertentu konsumen dapat saja membayar

dengan lomba perahu dsbnya. Perayaan semacam ini juga telah dilaksaknakan pada zaman Kadiri/Jenggala. Hari Raya Waisakhamasa. Perayaan ini dilakukan pada tgl 1 Waisakhamasa

Pendapat diatas, menjelaskan ketidak responnya Kepala Desa Tinggede Selatan terhadap alokasi dana ADD, disebabkan karena pihak Kecamatan yang menyusun RAPBDes,

Dengan demikian, penetapan kode etik tidak boleh dilakukan secara perorangan, tetapi harus dilakukan oleh organisasi, sehingga orang- orang yang tidak menjadi anggota

Ialah fisikawan Jerman yang merupakan penerima pertama Penghargaan Nobel dalam Ialah fisikawan Jerman yang merupakan penerima pertama Penghargaan Nobel dalam