• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Disiplin Kerja Guru Honor SMA Negeri 1 Pontianak Tahun Pelajaran 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Disiplin Kerja Guru Honor SMA Negeri 1 Pontianak Tahun Pelajaran 2012/2013"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DISIPLIN KERJA GURU HONOR SMA NEGERI 1 PONTIANAK

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Maria Magdalena Septi, Sri Endang Mastuti, dan Okianna Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Untan

Email: mariamagdalenasepti@yahoo.co.id

Abstract: This research aimed to obtain information and find work discipline honorarium teacher at SMA Negeri 1 Pontianak school year 2012/2013. Research method used is descriptive method of research is to shape the form of case study research. Total Population in this research were 14 honorarium teachers in SMA Negeri 1 Pontianak. Based on the calculation of the percentage(%) results of the processing and data analysis it can be concluded that: (1) Discipline level honorarium teacher of presence at SMA Negeri 1 Pontianak to carry on their duties was very high (80%), Discipline in the school administration task by SMA Negeri 1 Pontianak honorarium teacher is high (79%) and (3) Discipline level in carrying out the task learning by SMA Negeri 1 Pontianak honorarium teacher which it is responsible is high (77%).

Keywords: Work discipline honorarium teacher

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan mengetahui kedisiplinan kerja guru honor SMA Negeri 1 Pontianak Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitiannya adalah bentuk penelitian studi kasus. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 14 orang guru honor SMA Negeri 1 Pontianak. Berdasarkan perhitungan persentase (%) hasil dari pengolahan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Tingkat kedisiplinan dalam kehadiran guru honor di SMA Negeri 1 Pontianak untuk melaksanakan tugas mengajarnya adalah sangat tinggi (80%), (2) Tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas administrasi sekolah oleh guru SMA Negeri 1 Pontianak adalah tinggi (79%) dan (3) Tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas pembelajaran oleh guru honor SMA Negeri 1 Pontianak yang menjadi tanggung jawabnya adalah tinggi (77%).

(2)

ada era globalisasi ini terjadi persaingan sumber daya manusia yang sangat kompetitif. Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu pada setiap jenjang pendidikan. Pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu sarana dalam mencari pengetahuan atau ilmu yang timbul dari rasa keingintahuan pribadi yang dapat dicapai dengan cara informal, formal maupun non formal dan salah satu komponen yang mendasar dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Hal ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas) pada Bab II pasal 3 menyatakan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.(http://www.usu.ac.id/sisdiknas.pdf,diakses pada tanggal 11 Maret 2012).

Lembaga pendidikan seperti persekolahan memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan karakter dan perilaku. Melalui sekolah peserta didik akan memperoleh ilmu pengetahuan dari tenaga pendidik. Salah satu komponen pendidikan yang mempunyai peranan dalam proses peningkatan mutu pendidikan serta menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan adalah guru. Guru memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan, dimana guru bersentuhan langsung dalam aktivitas belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswa sebagai subjek sekaligus sebagai objek pembelajaran.

Menurut UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

Di samping mengajar salah satu masalah yang menuntut perhatian guru di sekolah adalah masalah disiplin kerja. Disiplin kerja seorang guru mempunyai pengaruh besar terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Setiap guru dituntut untuk bekerja dengan penuh disiplin agar proses penciptaan kemudahan belajar bagi siswa dapat tercapai. Guru yang tidak bisa menegakkan disiplin dalam bekerja hanya akan mengakibatkan pelaksanaan proses belajar-mengajar menjadi terbengkalai yang pada akhirnya mengakibatkan mutu pendidikan menjadi rendah.

Personil pendidikan (guru) akan cenderung bekerja secara berdisiplin, apabila sebagai seorang pekerja dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara material maupun secara non material. Kebutuhan guru yang sangat mendasar adalah kebutuhan kompensasi. Menurut Wayne Mondy (2008:4) kompensasi adalah “total seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti jasa yang telah mereka berikan.” Apabila pemberian kompensasi mencukupi dan lancar, maka dapat diharapkan guru akan bekerja efektif dan efisien karena didukung oleh disiplin kerja yang baik. Kompensasi dapat meningkatkan prestasi

P

(3)

kerja dan memotivasi karyawan. Jika konsep motivasi ini diterapkan dalam konteks bekerja, maka seorang yang memiliki motivasi bekerjanya tinggi ditandai dengan menyukai tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi, mencari situasi dimana pekerja memperoleh umpan balik, demikian pula seorang guru yang memiliki sikap disiplin yang tinggi dapat memotivasi peserta didik untuk giat belajar dan mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah.

Berdasarkan data awal jumlah guru honor di SMA Negeri 1 Pontianak Tahun 2012 sebanyak 14 orang. Selama ini guru yang bekerja di berbagai sekolah baik negeri maupun swasta sering kali masyarakat mengira bahwa para guru tersebut adalah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Padahal tidak semua guru yang bekerja di sekolah-sekolah negeri berstatus PNS atau yang biasa disebut Guru Honorer, Guru Tidak Tetap, atau Guru Kontrak. Guru honor adalah “guru yang tidak digaji sebagai guru tetap, tetapi menerima honorarium berdasarkan jumlah jam pelajaran yang diberikan.” ( http://www.kamusbesar.com/50883/guru-honorer,di akses pada tanggal 27 November 2012).

Sebagaian besar tampak kecenderungan bahwa kesejahteraan yang diberikan kepada para guru honor belum mencukupi kebutuhan hidup guru, meskipun hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan primernya. Dan itu berarti pemberian kesejahteraan berupa kompensasi bisa menjadi salah satu faktor yang mendorong seorang guru untuk bekerja dengan disiplin dan berprestasi. kondisi seperti ini menunjukkan bahwa disiplin bukan semata-mata produk pemberian kesejahteraan yang memadai. namun harus diakui bahwa pemberian kesejahteraan dapat memberikan kontribusi dalam rangka pembinaan disiplin guru di sekolah.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis sangat tertarik meneliti di lingkungan SMA Negeri 1 Pontianak, mengenai disiplin kerja guru honor dalam melaksanakan tugasnya. Apakah para guru honor di SMA Negeri 1 Pontianak sudah memiliki disiplin kerja yang tinggi atau rendah belum diketahui saat ini, Oleh karena itu untuk mengetahuinya maka penulis mengambil judul “ Analisis Disiplin Kerja Guru Honor SMA Negeri 1 Pontianak Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan mengetahui (1) Kehadiran para guru honor di SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan tugas mengajarnya di SMA Negeri 1 Pontianak, (2) Kedisiplinan guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan tugas administrasi sekolah yang dibebankan kepadanya, (3) Kedisiplinan para guru honor dalam melaksanakan tugas pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

Kata disiplin berasal dari bahasa Inggris “Disciplin” artinya “tata tertib” atau ketertiban, yang secara jelas sebagai berikut:Disiplin adalah peraturan yang dilakukan dengan tegas dan ketat, tidak saja disiplin itu menghendaki dilaksanakannya dengan segala peraturan secara teliti dan murni bahkan hal-hal yang sekecil apapun tak boleh di kesampingkan atau keharusan yang dijatuhkan kepada hukuman kepada siapapun yang berani melanggar atau mengabaikan

peraturan yang keras dan mutlak tidak dapat

ditawar.( http://yusufpendidikanmasadepan.blogspot.com/2012/01/disiplin-kerja-guru.htmldiakses pada tanggal 28 April 2012)

(4)

Menurut The Liang Gie 1972 (dalam Ali Imron 1995:182) yang dimaksud dengan disiplin kerja guru adalah “suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati.”

Hikmat (2009:142) menyatakan bahwa “disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketentraman, keteraturan dan ketertiban”.

Disiplin kerja guru dapat disimpulkan sebagai suatu keadaan tertib dan teratur yang dimiliki oleh guru honor dalam bekerja di sekolah, tanpa ada pelanggaran-pelanggaran yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap dirinya, teman sejawatnya dan terhadap sekolah secara keseluruhan.

Menurut Ali Imron (1995:183-184) ada tiga macam disiplin. Pertama, disiplin yang dibangun berdasarkan konsep otoritarian. Menurut kacamata konsep ini, guru di sekolah dikatakan mempunyai disiplin tinggi manakala mau menurut saja terhadap perintah dan anjuran pejabat dan atau pembina tanpa banyak menyumbangkan pikiran-pikirannya. Kedua, disiplin yang dibangun berdasarkan konsep permisive. Menurut konsep ini, guru haruslah diberikan kebebasan seluas-luasnya di dalam kelas dan sekolah. Ketiga, disiplin yang dibangun berdasarkan konsep kebebasan yang terkendali, atau kebebasan yang bertanggungjawab.

Salah satu cara untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu seorang guru harus menguasai empat kompetensi sebagai bentuk keprofesionalan kependidikan. Kompetensi menurut UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 ayat 10 Tentang Guru dan Dosen adalah “seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.” Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 10 ayat 1 Tentang Guru dan Dosen Bahwa melalui pendidikan profesi seorang guru wajib memilki 4 kompetensi guru dalam pendidikan yaitu (1) Kompetensi pedagogik, (2) Kompetensi kepribadian, (3) Kompetensi sosial, (4) Kompetensi profesional.

Menurut M. Andre Martin dan F.V.Bhaskarra (2002:197) dalam kamus Bahasa Indonesia mengartikan hadir yaitu “ada atau datang”, sedangkan kehadiran yaitu “perihal hadir; adanya(seseorang, sekumpulan orang) pada suatu tempat”.

Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Menurut Ngalim Purwanto (2007:1-2) bahwa Administrasi dalam bahasa latin yang terdiri atas kata “Ad” mempunyai arti yang sama dengan kata “to” dalam bahasa Inggris yang berarti “ke” atau “kepada”, dan “ministrate” sama artinya dengan kata “to serve” atau “to conduct” yang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam bahasa Inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after) dan “mengarahkan”. Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.

(5)

Soehari Trisna (dalam Daryanto 2006:7) mengemukakan bahwa “Administrasi adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama antara dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya secara efisien”.

G.Z. Roring (dalam Hadari Nawawi, 1989:10) mengemukakan juga pengertian administrasi pendidikan ialah cara bekerja dengan orang-orang di dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti mendatangkan hasil yang baik, tepat dan benar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Administrasi pendidikan dapat diartikan pula sebagai pelaksanaan pimpinan yang mewujudkan aktivitas kerja sama yang efektif bagi tercapainya tujuan pendidikan.

Administrasi pendidikan berbeda dengan administrasi sekolah, karena dalam administrasi sekolah difokuskan pada ilmu administrasi pendidikan di lingkungan lembaga pendidikan(persekolahan).

Pengertian Administrasi yang dimaksud disini ialah adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang), adanya tujuan yang hendak dicapai bersama, adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan(kegiatan kerja sama) serta adanya peralatan atau perlengkapan yang diperlukan. unsur administrasi yang dimaksud disini adalah administrasi yang berhubungan dengan kegiatan pengajaran seperti mengisi daftar hadir guru, mengisi buku absensi siswa, membuat catatan hasil ulangan harian, mengisi jurnal kegiatan belajar mengajar dan menyerahkan program pengajaran.

Gagne dan Briggs (1979:3) mengemukakan Pengertian Pembelajaran sebagai “suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal”.(http://definisipengertian.blogspot.com/2010/12/pengertian

pembelajaran.html,diakses pada tanggal 26 April 2012).

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.”(http://definisipengertian.blogspot.com/2010/12/pengertianpembelajaran. html, diakses pada tanggal 26 April 2012).

Adapun tugas guru honor dalam pembelajaran yang dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar adalah mengajar sesuai dengan materi GBPP, mengajar sesuai jadwal yang telah ditetapkan, membuat rencana pembelajaran, mengajar mengacu pada sumber yang telah ditetapkan sekolah dan mengaktifkan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

(6)

METODE

Judul penelitian ini adalah Analisis Disiplin Kerja Guru Honor SMA Negeri 1 Pontianak Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi pada masa itu atau mengungkapkan fakta dan data apa adanya dari permasalahan yang ada pada saat penelitian.Bentuk penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case ctudy), yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual mengenai “kedisiplinan kerja guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan tugasnya”.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 14 guru berstatus Honor di SMA Negeri 1 Pontianak. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 4 teknik pengumpulan data yang dianggap sesuai dalam penelitian ini yaitu (1) teknik komunikasi langsung, (2) teknik komunikasi tidak langsung, (3) teknik observasi langsung, (4) teknik studi dokumenter. Dengan alat pengumpulan data yaitu berupa (1) pedoman wawancara, membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada wakil kepala SMA Negeri 1 Pontianak yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang kedisplinan kerja guru honor. (2) angket atau kuesioner, berupa daftar pertanyaan tertulis dan sistematis dimana alternatif jawaban sudah tersedia dan responden tinggal memilih jawaban tersebut secara tertulis pada jawaban yang telah disediakan.

Angket dalam penelitian ini ditujukan kepada guru honor SMA Negeri 1 Pontianak. (3) pedoman observasi, berupa lembaran observasi yang berisi catatan peneliti. (4) arsip atau dokumen, berupa catatan hasil-hasil yang diperoleh baik berupa arsip-arsip sekolah, dokumen-dokumen dari guru maupun literatur lain seperti jadwal mata pelajaran dan buku daftar hadir guru SMA Negeri 1 Pontianak.

Untuk memperoleh kesimpulan akhir penelitian ini maka diperlukan pengolahan data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan penyebaran angket dan mengumpulkan kembali angket yang telah

diisi oleh responden, dalam hal ini guru sebagai responden.

b. Memeriksa kembali yang sudah terkumpul baik dari angket, pedoman wawancara dan lembar observasi.

c. Menganalisis data-data yang sudah terkumpul.

d. Menarik kesimpulan sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan.

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif berupa perhitungan persentase (%) menurut Sanafiah Faisal (dalam Cornelia Oda, 2007:43), dengan rumus persentase sebagai berikut :

(7)

Keterangan :

฀x = Jumlah hasil jawaban responden yang memilih setiap alternatif

Ν = Jumlah seluruh responden

a. % (persentase) A =

× 100%

b. % (persentase) B =

× 100%

c. % (persentase) C =

× 100%

d. % (persentase) D =

× 100%

Untuk mengetahui kriteria atau tingkat disiplin kerja guru honor, maka data jawaban angket yang bersifat kualitatif Selanjutnya ditransformasikan kedalam data kuantitatif dengan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban pada angket sebagai berikut:

1. Alternatif jawaban A diberi bobot (4) 2. Alternatif jawaban B diberi bobot (3) 3. Alternatif jawaban C diberi bobot (2) 4. Alternatif jawaban D diberi bobot (1)

Setelah jawaban angket dikuantitatifkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan untuk mengetahui tingkat disiplin kerja guru honor per indikator yang sudah ditentukan berdasarkan rentang skor yang telah ditetapkan. Adapun rumus setelah jawaban angket dikuantitatifkan yaitu sebagai berikut:

Persentase

=

× 100%

Keterangan :

Χ= Jumlah skor/ Nilai yang diperoleh responden secara keseluruhan

n = Jumlah skor/ Nilai maksimal(Skor maksimal × jumlah soal per indikator × jumlah responden)

Selanjutnya untuk membuat kesimpulan hasil perhitungan terhadap tingkat disiplin kerja guru honor menggunakan kriteria penilaian menurut Riduwan (2008:15), Sebagai berikut: 0% - 20% = Sangat Rendah 21% - 40% = Rendah 41% - 60% = Cukup 60% - 80% = Tinggi 80 % - 100% = Sangat Tinggi

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Data pertama yang disajikan adalah data hasil wawancara dengan wakil kepala SMA Negeri 1 Pontianak, Ibu IGN Tri Siwi Astuti yang dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2013, sebagai berikut :

Para guru honor di SMA Negeri 1 Pontianak rata-rata sudah menunjukkan kedisiplinan yang baik karena tiap kali ada jam mengajar mereka selalu datang ke sekolah. Adapun cara pihak sekolah untuk mengontrol kehadiran dan kinerja para guru honor yaitu melalui buku absensi, di ruang guru melalui guru piket selalu disediakan daftar hadir guru yang tugasnya mengabsen semua guru jadi tidak hanya guru PNS tetapi juga guru honor. Daftar hadir tersebut digabung dengan guru-guru yang lainnya jadi tidak ada perbedaan untuk guru honor dan guru yang berstatus PNS. Dikarenakan dalam bertugas tidak ada membeda-bedakan negeri atau swasta, itu hanya status kepegawaian saja berbeda namun tugas dan fungsinya sama. Jadi, tiap hadir ke sekolah semua guru termasuk guru honor mempunyai kewajiban untuk menandatangani buku absensi.

Kepala sekolah untuk saat ini belum ada memberikan perhargaan kepada guru honor jika hasil kerjanya bagus. Namun, kira-kira 3 tahun yang lalu pernah terjadi dan perhargaan yang diberikan biasanya berupa tanda mata barang atau secara fisik. Disamping soal pemberian penghargaan, hubungan waka sekolah dengan para guru honor sangat baik dan tidak ada masalah.

Penerapan disiplin oleh guru honor tidak terlalu bermasalah karena ketika mereka ditarik, pihak sekolah sudah memberikan arahan-arahan, jadwal juga sudah diberikan, memberi bekal mengenai metode dan bagaimana cara menghadapi siswa namun biasanya guru honor suka lupa atau malas untuk menandatangani daftar hadir guru sehingga dalam daftar hadir tersebut banyak kolom yang kosong.

Motivasi dalam bekerja sangat penting untuk mendukung kinerja seorang guru yang baik. Pemberian motivasi kadang-kadang saja dilakukan biasanya dalam bentuk lisan. Tiap semester diadakan supervisi ke guru-guru termasuk guru honor. Jadi, dalam supervisi ini kita sama-sama bisa memberikan komentar jikalau kinerjanya bagus kita katakan bagus kalau kurang kita tunjukkan kekuranganya.

Data kedua yang disajikan adalah data hasil observasi di SMA Negeri 1 Pontianak yang dilaksanakan pada tanggal 11-16 Januari 2013, sebagai berikut : a. kehadiran guru honor di SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan tugas

(9)

1. Berdasarkan hasil pengamatan, seluruh guru honor SMA Negeri 1 Pontianak yang berjumlah 14 orang sudah berada di kelas tepat waktu pada saat jam pelajaran dimulai.

2. Berdasarkan hasil pengamatan, dari 14 orang Guru honor SMA Negeri 1 Pontianak sebanyak 12 orang yang tidak meninggalkan kelas waktu jam pelajaran berlangsung sedangkan 2 orang guru honor lainnya kadang-kadang meninggalkan kelas waktu jam pelajaran berlangsung.

3. Berdasarkan hasil pengamatan, dari 14 orang guru honor SMA Negeri 1 Pontianak terdapat 13 orang yang selalu mengakhiri pelajaran tepat waktu dan 1 orang yang tidak mengakhiri pelajaran tepat waktu setelah lonceng tanda jam pelajaran berakhir.

b. Kedisiplinan guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan tugas administrasi yang berhubungan dengan kegiatan pengajaran, dapat dilihat: 1. Berdasarkan hasil pengamatan, seluruh guru honor SMA Negeri 1

Pontianak yang berjumlah 14 orang selalu mengisi buku daftar hadir yang telah disediakan di ruang piket.

2. Berdasarkan hasil pengamatan, dari 14 orang guru honor SMA Negeri 1 Pontianak terdapat 13 orang yang mengisi buku absensi siswa dan 1 orang yang tidak mengisi buku absensi.

3. Berdasarkan hasil pengamatan, adanya jurnal kegiatan belajar mengajar yang disediakan dan diisi oleh seluruh guru honor SMA Negeri 1 Pontianak yang berjumlah 14 orang.

4. Berdasarkan hasil dokumen, adanya daftar nilai ulangan siswa yang dibuat oleh seluruh guru honor SMA Negeri 1 Pontianak yang berjumlah 14 orang. 5. Berdasarkan hasil dokumen, adanya prota, prosem, silabus, dan RPP yang

dibuat oleh guru honor SMA Negeri 1 Pontianak yang berjumlah 14 orang dan diserahkan kepada Kepala Sekolah.

c. Kedisiplinan guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan tugas pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya, dapat dilihat:

1. Berdasarkan hasil pengamatan, dari 14 orang guru honor SMA Negeri 1 Pontianak terdapat 12 orang yang melaksanakan evaluasi dan 2 orang guru honor lainnya yang tidak melaksanakan evaluasi setelah mengajar

2. Berdasarkan hasil pengamatan, seluruh guru honor SMA Negeri 1 Pontianak yang berjumlah 14 orang telah mengajar sesuai jadwal dan mengacu pada sumber yang ditetapkan sekolah.

(10)

3. Berdasarkan hasil pengamatan, seluruh guru honor SMA Negeri 1 Pontianak yang berjumlah 14 orang sudah membuat rencana pelaksanaan pengajaran selama proses belajar mengajar.

Data ketiga yang disajikan adalah data hasil angket berupa jawaban responden/guru. Berikut ini data yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada responden pada tanggal 11-16 Januari 2013.

TABEL 1 : Jawaban Angket Hasil Responden.

No. Res

Nomor Item Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 A B A A B B C C C B C D C C B B D B B D 2 A B B A C A B B D C D D B C D B D D C C 3 B A A B C B B B D B D C D D B D C C B C 4 B B B B B B B B C B D B B C C D D C B C 5 B B A B B A B A B C C C C C C B C B A D 6 B A A A D B C A D B B D D D B D C B B B 7 A B A A C A B B D B B C C D B C D D D D 8 B B B B D A B D D D D B B D C C B D C B 9 B A A A C B A D D B C C D B D D D C D D 10 A B B A B B A B C D B C B C C D D B D D 11 A A A B B A B D B D B D C D B B B D B D 12 A A A A B A A B D D C C D D D B D B B D 13 A B A B C A B A D C D D C D D B D B C C 14 A B A A B A B A C D D C C C B B D D B D

(11)

TABEL 2 : Data Kuantitatif Hasil Angket

No. Res

Nomor Item Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 Jml 9 10 11 12 13 Jml 14 15 16 17 18 19 20 Jml 1 4 3 4 4 2 3 2 3 25 3 2 3 4 3 15 3 2 2 4 2 2 4 19 2 4 3 3 4 3 4 3 2 26 4 3 4 4 2 17 3 4 2 4 4 3 3 23 3 3 4 4 3 3 3 3 2 25 4 2 4 3 4 17 4 2 4 3 3 2 3 21 4 3 3 3 3 2 3 3 2 22 3 2 4 2 2 13 3 3 4 4 3 2 3 22 5 3 3 4 3 2 4 3 1 23 2 3 3 3 3 14 3 3 2 3 2 1 4 18 6 3 4 4 4 4 3 2 1 25 4 2 2 4 4 16 4 2 4 3 2 2 2 19 7 4 3 4 4 3 4 3 2 27 4 2 2 3 3 14 4 2 3 4 4 4 4 25 8 3 3 3 3 4 4 3 4 27 4 4 4 2 2 16 4 3 3 2 4 3 2 21 9 3 4 4 4 3 3 4 4 29 4 2 3 3 4 16 2 4 4 4 3 4 4 25 10 4 3 3 4 2 3 4 2 25 3 4 2 3 2 14 3 3 4 4 2 4 4 24 11 4 4 4 3 2 4 3 4 28 2 4 2 4 3 15 4 2 2 2 4 2 4 20 12 4 4 4 4 2 4 4 2 28 4 4 3 3 4 18 4 4 2 4 2 2 4 22 13 4 3 4 3 3 4 3 1 25 4 3 4 4 3 18 4 4 2 4 2 3 3 22 14 4 3 4 4 2 4 3 1 25 3 4 4 3 3 17 3 2 2 4 4 2 4 21 Jml 50 47 52 50 37 50 43 31 360 48 41 44 45 42 220 48 40 40 49 41 36 48 302

(12)

Pembahasan

Dalam Penelitian ini hasil pengolahan data yang disajikan secara kuantitatif berdasarkan sub-sub masalah yang dikemukakan dan dipertanyakan pada angket kemudian ditarik kesipulannya berdasarkan teknik analisis deskriptif kualitatif, sebagai berikut :

A. Kehadiran para guru honor dalam melasanakan tugas mengajar

Untuk sub masalah ini, terdapat 8(1-8) item pertanyaan pada angket, Adapun pengolahan data beserta analisa dan kesimpulannya, sebagai berikut:

1. Tanggapan respoden tentang tidak masuk tanpa berita

Sebagian besar(57,14%) guru honor menyatakan bahwa mereka tidak pernah tidak masuk ke sekolah tanpa berita.

2. Tanggapan responden tentang meninggalkan kelas saat jam pelajaran berlangsung

Sebagian besar(64,29%) guru honor menyatakan bahwa mereka kadang-kadang meninggalkan kelas saat jam pelajaran berlangsung.

3. Tanggapan respoden tentang pulang sebelum jam tugas selesai

Sebagian besar(71,43%) guru honor menyatakan bahwa mereka tidak pernah pulang sebelum jam tugas selesai.

4. Tanggapan responden tentang terlambat datang ke sekolah

Sebagian besar(57,14%) guru honor menyatakan bahwa mereka tidak pernah terlambat datang ke sekolah untuk melaksanakan tugas mengajar. 5. Tanggapan responden tentang datang lebih awal ke sekolah

Sebagian besar(50%) guru honor menyatakan bahwa mereka kadang-kadang datang lebih awal ke sekolah untuk melaksanakan tugas mengajar.

6. Tanggapan responden tentang terlambat masuk kelas

Sebagian besar(57,14%) guru honor menyatakan bahwa mereka tidak pernah terlambat masuk kelas untuk melaksanakan tugas belajar mengajar. 7. Tanggapan responden tentang terlambat meninggalkan kelas sehabis jam

pelajaran

Sebagian besar(64,29%) guru honor menyatakan bahwa mereka kadang-kadang terlambat meninggalkan kelas sehabis jam pelajaran.

8. Tanggapan responden tentang hadir pada saat tidak ada jam mengajar

Sebagian besar(42,86%) guru honor menyatakan bahwa mereka kadang-kadang hadir pada saat tidak ada jam mengajar.

Tingkat kehadiran guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan tugas mengajarnya dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut:

Persentase =

× 100%

=

Nilai yang diperoleh responden seluruhnya pada item kehadiran guru disekolah

n

=

Nilai maksimal seluruhnya pada item kehadiran guru disekolah

(13)

Angka 80% terlentak diantara 80% - 100% dengan kriteria sangat tinggi.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat kehadiran guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan tugas mengajarnya adalah sangat tinggi.

B. Guru honor melaksanakan tugas administrasi sekolah yang berhubungan dengan kegiatan pengajaran.

Untuk sub masalah ini, terdapat 5(1-5) item pertanyaan pada angket, Adapun pengolahan data beserta analisa dan kesimpulannya, sebagai berikut:

9. Tanggapan responden tentang mengisi daftar hadir guru

Sebagian besar(57,14%) guru honor menyatakan bahwa mereka selalu mengisi daftar hadir guru.

10. Tanggapan responden tentang mengisi buku absensi siswa

Sebagian besar(42,86%) guru honor menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mengisi buku absensi siswa.

11. Tanggapan responden tentang mencatat hasil ulangan harian dengan teratur di buku nilai

Sebagian besar(42,86%) guru honor menyatakan bahwa mereka selalu mencatat hasil ulangan harian dengan teratur di buku nilai.

12. Tanggapan responden tentang mengisi jurnal kegiatan pengajaran

Sebagian besar(50%) guru honor menyatakan bahwa mereka sering mengisi jurnal kegiatan pengajaran.

13. Tanggapan responden tentang menyerahkan program semester sesuai jadwal yang ditetapkan.

Sebagian besar(42,86%) guru honor menyatakan bahwa mereka sering menyerahkan program semester sesuai jadwal yang ditetapkan.

Tingkat pelaksanaan tugas administrasi sekolah oleh guru SMA Negeri 1 Pontianak dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut:

Persentase =

× 100%

=

Nilai yang diperoleh responden seluruhnya pada item pelaksanaan tugas administrasi sekolah

n

=

Nilai maksimal seluruhnya pada item pelaksanaan tugas administrasi sekolah

jumlah Skor = × 100% = 79% ( )

Angka 79% terlentak diantara 60% - 80% dengan kriteria tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan guru SMA Negeri 1 Pontianak dalam pelaksanaan tugas administrasi sekolah adalah tinggi. C. Guru honor melaksanakan tugas mengajar yang menjadi tanggung

jawabnya.

Untuk sub masalah ini, terdapat 7(1-7) item pertanyaan pada angket, Adapun pengolahan data beserta analisa dan kesimpulannya, sebagai berikut:

14. Tanggapan responden tentang mengajar mengacu pada sumber yang ditetapkan sekolah

(14)

Sebagian besar(50%) guru honor menyatakan bahwa mereka selalu mengajar mengacu pada sumber yang ditetapkan sekolah.

15. Tanggapan responden tentang menilai setiap kegiatan pengajaran

Sebagian besar(42,86%) guru honor menyatakan bahwa mereka kadang-kadang menilai setiap kegiatan pengajaran yang dilaksanakan.

16. Tanggapan responden tentang memberikan tugas atau PR kepada siswa Sebagian besar(50%) guru honor menyatakan bahwa mereka kadang-kadang memberikan tugas atau PR kepada siswa.

17. Tanggapan responden tentang membuat rencana pelaksanaan pengajaran Sebagian besar(64,28%) guru honor menyatakan bahwa mereka selalu membuat rencana pelaksanaan pengajaran.

18. Tanggapan responden tentang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pengajaran

Sebagian besar(42,86%) guru honor menyatakan bahwa mereka kadang-kadang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pengajaran

19. Tanggapan responden tentang mengadakan Evaluasi sesudah proses belajar mengajar

Sebagian besar(50%) guru honor menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mengadakan evaluasi sesudah proses belajar mengajar.

20. Tanggapan responden tentang mengajar sesuai jadwal

Sebagian besar(57,14%) guru honor menyatakan bahwa mereka selalu mengajar sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.

Tingkat pelaksanaan tugas mengajar oleh guru honor SMA Negeri 1 Pontianak yang menjadi tanggung jawabnya dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut:

Persentase =

× 100%

=

Nilai yang diperoleh responden seluruhnya pada item pelaksanaan tugas mengajar di sekolah.

n

=

Nilai maksimal seluruhnya pada item pelaksanaan tugas mengajar disekolah.

jumlah Skor = × 100% = 77% ( )

Angka 77% terlentak diantara 60% - 80% dengan kriteria tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam pelaksanaan tugas mengajar yang menjadi tanggung jawabnya di sekolah adalah tinggi.

(15)

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil disiplin kerja guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam Kehadiran di sekolah adalah kedisiplinan guru honor dalam hal tidak masuk tanpa berita dari 14 guru honor sebesar 57,14% guru honor tidak pernah tidak masuk tanpa berita. Kedisiplinan guru honor dalam hal meninggalkan kelas saat jam pelajaran berlangsung dari 14 guru honor sebesar 64,29% guru honor kadang-kadang meninggalkan kelas saat jam pelajaran berlangsung. Kedisiplinan guru honor dalam hal pulang sebelum jam tugas selesai dari 14 guru honor sebesar 71,43% guru honor tidak pernah pulang sebelum jam tugas selesai. Kedisiplinan guru honor dalam hal terlambat datang ke sekolah dari 14 guru honor sebesar 51,14% guru honor tidak pernah terlambat datang ke sekolah. Kedisiplinan guru honor dalam hal datang lebih awal ke sekolah dari 14 guru honor sebesar 50% guru honor kadang-kadang datang lebih ke sekolah. Kedisiplinan guru honor dalam hal terlambat masuk ke kelas dari 14 guru honor sebesar 57,14% guru honor tidak pernah terlambat masuk ke kelas untuk mengajar. Kedisiplinan guru honor dalam hal terlambat meninggalkan kelas sehabis jam pelajaran dari 14 guru honor sebesar 64,29% guru honor kadang-kadang terlambat meninggalkan kelas sehabis jam pelajaran berlangsung. Kehadiran guru honor pada saat tidak ada jam mengajar dari 14 guru honor sebesar 42,86% guru honor kadang-kadang hadir pada saat tidak ada jam mengajar. Secara keseluruhan tingkat kehadiran guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan tugas mengajarnya adalah sangat tinggi (80%). 2. Hasil disiplin kerja guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan

tugas administrasi sekolah adalah kedisiplinan guru honor dalam mengisi daftar hadir guru dari 14 guru honor sebesar 57,14% guru honor selalu mengisi daftar hadir guru. Kedisiplinan guru honor dalam mengisi buku absensi siswa dari 14 guru honor sebesar 42,86% guru honor kadang-kadang mengisi buku absensi siswa. Kedisiplinan guru honor dalam membuat catatan hasil ulangan harian dari 14 guru honor sebesar 42,86% guru honor selalu mencatat hasil ulangan harian dengan teratur di buku nilai. Kedisiplinan guru honor dalam mengisi jurnal kegiatan pengajaran dari 14 guru honor sebesar 50% guru honor sering mengisi jurnal kegiatan pengajaran. Kedisiplinan guru honor dalam menyerahkan program semester dari 14 guru honor sebesar 42,86% guru honor sering menyerahkan program semester sesuai jadwal yang ditetapkan. Secara keseluruhan tingkat pelaksanaan tugas administrasi sekolah oleh guru SMA Negeri 1 Pontianak adalah tinggi (79%).

3. Hasil disiplin kerja guru honor SMA Negeri 1 Pontianak dalam melaksanakan Tugas pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya adalah kedisiplinan guru honor dalam mengajar mengacu pada sumber yang ditetapkan sekolah dari 14 guru honor sebesar 50% guru honor selalu mengajar mengacu pada sumber yang ditetapkan sekolah. Kedisiplinan guru honor dalam hal menilai setiap

(16)

kegiatan pengajaran yang dilaksanakan dari 14 guru honor sebesar 42,86% guru honor kadang-kadang menilai setiap pengajaran yang dilaksanakan. Kedisiplinan guru honor dalam memberikan tugas atau PR kepada siswa dari 14 guru honor sebesar 50% guru honor kadang-kadang memberikan tugas atau PR kepada siswa. Kedisiplinan guru honor dalam membuat rencana pelaksanaan pengajaran(RPP) dari 14 guru honor sebesar 64,28% guru honor selalu membuat rencana pelaksanaan pengajaran. Kedisiplinan guru honor dalam hal memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar dari 14 guru honor sebesar 42,86% guru honor kadang-kadang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Kedisiplinan guru honor dalam melaksanakan evaluasi sesudah proses belajar mengajar dari 14 guru honor sebesar 50% guru honor kadang-kadang mengadakan evaluasi sesudah proses belajar mengajar. Kedisiplinan guru honor dalam mengajar sesuai jadwal dari 14 guru honor sebesar 57,14% guru honor selalu mengajar sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sekolah. Secara keseluruhan tingkat pelaksanaan tugas pembelajaran oleh guru honor SMA Negeri 1 Pontianak yang menjadi tanggung jawabnya adalah tinggi (77%).

Saran

Upaya untuk meningkatkan kedisplinan semua guru honor khususnya guru honor di SMA Negeri 1 Pontianak , adapun saran yang ingin penulis sampaikan setelah melaksanakan penelitian ini yaitu :

1. Disiplin kerja guru honor yang sudah baik di sekolah ini hendaknya dipertahankan bahkan jika bisa lebih ditingkatkan lagi kehadiran, pelaksanaan tugas administrasi, pelaksanaan tugas pengajaran dan terutama disiplin kerja yang berkaitan dengan pemberian kompensasi. Dalam hal ini, guru honor jangan hanya memandang nominal gaji yang diterima tetapi hendaknya lebih mengedepankan pentingnya masa depan peserta didik dan tanggung jawab moral sebagai pendidik.

2. Kepala Sekolah hendaknya dalam memberikan motivasi dapat secara objektif agar terjadi peningkatan disiplin kerja secara terus menerus. Seperti penghargaan untuk guru honor atas kerja yang dilakukan.

3. Hendaknya kepala sekolah selalu memotivasi guru-guru honor agar lebih bersemangat dalam melaksanakan tugasnya, motivasi yang diberikan baik berupa material dan nonmaterial dan ucapan atau kata-kata pujian. Serta kerja sama antar pegawai sekolah untuk selalu memberi contoh dan mengingatkan satu sama lain.

4. Kesejahteraan guru honor untuk memenuhi kebutuhan hidup hendaknya perlu diperhatikan dengan baik. Upah Minimun Regional(UMR) yang tertuang dalam SK Gubernur No. 672/ KESSOS/ 2012 di kota pontianak sebesar Rp.1.165.000,00 dengan demikian pemberian kompensasi(gaji) yang sesuai dan adanya peningkatan gaji menjadi harapan akan setiap guru honorer di indonesia yang perlu dicermati oleh pihak sekolah.

(17)

DAFTAR RUJUKAN

Ali Imron. (1995). Pembinaan Guru di Indonesia. (Cetakan ke-1). Jakarta: Pustaka Jaya.

Cornelia Oda. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Pada Penjurusan di SMA Santo Benediktus Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak.Skripsi. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Daryanto. (1997). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo. Hadari Nawawi. (1989). Administrasi Pendidikan. (Cetakan-7). Jakarta:

CV.Haji Masagung.

Hikmat. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung: CV.Pustaka Setia. M, Andre Martin dan F.V.Bhaskarra. (2002). Kamus Bahasa Indonesia.

Surabaya: Karina.

Ngalim Purwanto. (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Cetakan-17). Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Riduwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: CV. Alfabeta. Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Wayne Mondy, (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Erlangga. http://www.usu.ac.id/sisdiknas.pdf, diakses pada tanggal 11 Maret 2012

http://yusufpendidikanmasadepan.blogspot.com/2012/01/disiplin-kerja-guru.html diakses pada tanggal 28 April 2012.

http://www.kamusbesar.com/50883/guru-honorer, di akses pada tanggal 27 November 2012.

http://definisipengertian.blogspot.com/2010/12/pengertianpembelajaran.html, diakses pada tanggal 26 April 2012

Gambar

TABEL 1 : Jawaban Angket Hasil Responden.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga pengguna tidak perlu mensubmit kode khusus ke produsen software, tapi cukup disubmit ke keygen, dan dihasilkan serial number yang valid.. Tentunya dengan

Hubungan usnuẓẓan dengan Psychological Well-Being .... Kajian Penelitian

Disember, 1984, telah menyarankan supaya sekolah-sekolah berlainan aliran yang terletak berhampiran, sama kawasan dan sama masyarakat, haruslah mengadakan kegiatan-kegiatan

Atas dasar adanya perbedaan pendapat definisi agama dan kepercayaan dari sisi pemerintah sedangkan bagi masyarakat agama dan kepercayaan itu merupakan sebuah

Pada bagian ini akan dibahas apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis argumentasi peserta didik di kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai

Cara orang tua mendidik anak memiliki pengaruh yang besar terhadap proses dan hasil pembelajaran dari anaknya. Orang tua yang tidak memperhatiakan pendidikan anak tentu

Studi ini secara umum bertujuan untuk menganalisis sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, termasuk total factor productivity (TFP) dan pengaruhnya terhadap keragaan pasar tenaga kerja

tahanan yang lebih tinggi dari pada bagian lain peralatan yang disebut dengan. sistem penyamaan potensial pembumian (Equal potential