• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kemampuan manajemen waktu dan kebiasaan prokrastinasi pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma yang lambat dalam penulisan skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis kemampuan manajemen waktu dan kebiasaan prokrastinasi pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma yang lambat dalam penulisan skripsi"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ANALISIS KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU DAN KEBIASAAN PROKRASTINASI PADA MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS SANATA DHARMA YANG LAMBAT DALAM PENULISAN SKRIPSI SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Bimbingan dan Konseling. Disusun oleh: Lilia Widyawati Turut 151114068. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN MOTTO. Memulai dengan penuh keyakinan Menjalankan dengan penuh keikhlasan Menyelesaikan dengan penuh syukur.(NN). “ Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)”. “Tidak ada batasan akan apa yang bisa kamu capai dalam hidupmu, kecuali batasan yang kamu tetapkan dalam pikiranmu” (Brian Tracy). Success isn’t about how your life looks to others. It’s aout how it feels to you (Michelle Obama). “You may never know what results come from your action. But if you do nothing, there will be no result.” (Mahatma Gandhi). iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya sederhana ini saya persembahkan kepada. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, Guru dan Pembimbing abadi bagi saya Kongregasi FMM yang memberi saya kesempatan untuk mengembangkan ilmu Sr. Maria Ona Kerans FMM dan para suster Dewan FMM. Kedua orang tua yang saya kasihi Bapak Yohanes Turut dan mama Albina Delima Kakak, Damasus Pitriarka Karuniwan Turut dan keluarga adik Elias Liventura Turut dan keluarga adik Victoria Trisnawati Kurnia. \. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK ANALISIS KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU DAN KEBIASAAN PROKRASTINASI PADA MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS SANATA DHARMA YANG LAMBAT DALAM PENULISAN SKRIPSI Lilia Widyawati Turut Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2019 Manajemen waktu berperan penting dalam penyelesaian tugas akademik termasuk skripsi bagi mahasiswa.Ketidakmampuan mahasiswa penulis skripsi dalam memanajemen waktu mengakibatkan kecenderungan untuk menundanunda menyelesaikan skripsi. Perilaku menunda dalam psikologi disebut dengan istilah “prokrastinasi”. Perilaku ini memberikan dampak yang kurang baik bagi mahasiswa yakni mahasiswa akan lambat dan lama menyelesaikan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kemampuan manajemen waktu dengan kebiasaan prokrastinasi pada mahasiswa FKIP yang lambat dalam penulisan skripsi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan tehnik korelasi. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh 42 mahasiswa yang teridentifikasi lambat dalam penulisan skripsi angkatan 2012, 2013, dan 2014. Hasil uji validitas manajemen waktu terdapat 23 item valid dan nilai koefisien reliabiltas 0,838 dan 33 item valid untuk variable prokrastinasi dengan nilai koefisien reliabilitas 0,910. Tehnik analisis data yang digunakan adalah norma kategorisasi Azwar yang terdiri atas tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah, dan tehnik korelasi r Person Product Moment dengan nilai probabilitas (pv) 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18 (42,85%) orang mahasiswa memiliki kemampuan manajemen waktu pada kategori tinggi, 22 (52, 38%) orang mahasiswa pada kategori sedang, dan 2 (4,76%) pada kategori rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa mahasiswa FKIP memiliki kemampuan manajemen waktu yang cukup atau sedang. Hasil penelitian juga menunjukkan 6 (14,28%) orang mahasiswa memiliki tingkat prokrastinasi penulisan skripsi kategori tinggi, 22 (52,38%) orang mahasiswa pada kategori sedang dan 14 (33,33%) orang mahasiswa pada kategori rendah. Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 ˂ 0,05 dengan koefisien korelasi yakni –0,703, yang berarti terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara kemampuan manajemen waktu dan kebiasaan prokrastinasi pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma angkatan 2012, 2013 dan 2014. Hal ini menunjukkan lemahnya kemampuan manajemen waktu pada mahasiswa FKIP yang lambat dalam menulis skripsi mempengaruhi dan menyebabkan tingginya kebiasaan menunda-nunda atau prokrastinasi dalam penyelesaian skripsi. Kata kunci: Manajemen waktu, prokrastinasi. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE ANALYSIS OF TIME MANAGEMENT SKILL AND PROCRASTINATION HABIT OF FKIP SANATA DHARMA UNIVERSITY STUDENTS THAT SLOW IN WRITING THESIS Lilia Widyawati Turut Sanata Dharma University Yogyakarta, 2019 Time management plays an important role for students in completing academic assignments including thesis. The inability of thesis writers in managing time results in a tendency to procrastinate in completing the thesis. Delaying behavior in psychology term is called as "procrastination". This behavior has an adverse impact on students, such as the students will be slow and need long time to finish the thesis. This study was aimed to see the significant relationship between time management skills and procrastination habits in FKIP students who are slow in writing thesis. This research is a descriptive quantitative research with correlation techniques. Data was collected using questionnaires that given to 42 students which were identified slow in the writing thesis from the class 2012, 2013, and 2014 students. The results of management time validity test showed that there are 23 valid items and reliability coefficient values of 0.838 and 33 valid items in the procrastination variables with reliability coefficient of 0.910. The data analysis technique used was the norm of categorization which consists of three categories, namely high, medium and low, and r Person Product Moment correlation techniques with a probability value (pv) of 0.05. The results showed that 18 (42.85%) students in high category time management skills, 22 (52, 38%) students in the medium category, and 2 (4.76%) in the low category. These results indicate that FKIP students have sufficient or moderate time management skills. The results also showed that 6 (14.28%) students in high levels of thesis writing procrastination, 22 (52.38%) students in the medium category and 14 (33.33%) students in the low category. The results of the hypothesis test analysis indicate that the probability value is smaller than 0.05, which is 0,000 < 0,05 with a correlation coefficient of –0,703, which means that there is a negative and significant relationship between time management ability and procrastination habits in the FKIP Sanata Dharma University students class 2012, 2013 and 2014. This shows that the weak time management abilities of FKIP students who are slow in writing thesis affected and caused high procrastination habits in completing a thesis. Keywords: Time management, procrastination,. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kata Pengantar Syukur tak terhingga peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan kepada Bunda Maria atas segala berkat dan bimbinganNya yang memampukan dan memberikan kekuatan, kesehatan, dan kedamaian, serta Cinta yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu guna perbaikan penulisan skripsi ini diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sebagai masukan untuk menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik di masa yang akan datang. Penulisan skripsi ini tidak berjalan dengan baik tanpa ada dukungan, dan pendampingan serta bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis menyampaikan limpah terima kasih, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma 2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, yang bersedia memberi ijin untuk melakukan penelitian, dan selaku dosen pembimbing yang selalu sabar, penuh sukacita dan tekun, meluangkan waktu, memberi motivasi, mendampingi dan memberikan ide-ide kepada peneliti dalam proses penulisan skripsi. 3. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A selaku dosen pembimbing yang setia mendampingi, rela meluangkan waktu, membimbing dengan sabar, memberi motivasi, memberikan ide-ide, kritikan yang membangun dan masukan yang bermanfaat bagi peneliti serta membantu penulis dalam proses penulisan skripsi. 4. Para dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada peneliti selama menempuh studi. 5. Ketua Program Studi di FKIP dan Petugas sekretariat yang turut membantu melancarkan peneliti dalam proses penulisan skripsi. 6. Kongregasi FMM yang telah memberikan kesempatan dan dukungan baik materi maupun moril kepada peneliti selama menempuh studi.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT............................................................................................................ix KATA PENGANTAR .............................................................................................x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiii DAFTAR TABEL..................................................................................................xv DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xviii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. B. C. D. E. F. G.. Latar Belakang ..................................................................................................... 1 Identifikasi Masalah .....................................................................................8 Pembatasan Masalah ....................................................................................9 Rumusan Masalah ........................................................................................9 Tujuan Penelitian .......................................................................................10 Manfaat Penelitian .....................................................................................10 Batasan Istilah ............................................................................................11. BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................13 A. Hakikat Kemampuan Manajemen Waktu ..................................................13 1. Pengertian Kemampuan Manajemen Waktu .......................................13 2. Aspek-aspek Kemampuan Manajemen Waktu ...................................14 3. Ciri-ciri Individu yang Mampu Memanajemen Waktu .......................15. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Manajemen Waktu ..............................................................................17. B. Hakikat Prokrastinasi .................................................................................18 1. Pengertian Prokrastinasi ......................................................................18 2. Aspek-Aspek Prokrastinasi .................................................................21 3. Ciri-Ciri Individu Prokrastinator .........................................................22 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi...............................25 5. Tipe Prokrastinasi ................................................................................27 6. Bentuk-bentuk Prokrastinasi ...............................................................28 7. Prokrastinasi Mahasiswa dalam belajar ..............................................29 C. Hakikat Mahasiswa dan Penulisan Skripsi ................................................31 1. Pengertian Mahasiswa .........................................................................31 2. Mahasiswa dan aktivitasnya ................................................................32 3. Kemampuan Manajemen Waktu pada Mahasiswa .............................33 4. Hakikat Penulisan Skripsi pada Mahasiswa ........................................34 5. Kesulitan dan Hambatan Mahasiswa dalam Menulis Skripsi .............35 6. Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan dalam menulis Skripsi .........36 7. Prokrastinasi dan Dampak dalam Penulisan Skripsi ...........................39 8. Faktor-faktor Prokrastinasi bagi Mahasiswa yang Terlambat dalam Penulisan Skripsi .................................................................................40 D. Studi Hubungan Manajemen Waktu dan Prokrastinasi pada Mahasiswa Penulis Skripsi ................................................................43 E. Kerangka Berpikir ......................................................................................44 F. Hipotesis Penelitian....................................................................................47 BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................48 A. Jenis Penelitian ...........................................................................................48 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................48 1. Lokasi Penelitian....................................................................................48 2. Waktu Penelitian....................................................................................49 C. Subjek Penelitian........................................................................................49 D. Variabel Penelitian .....................................................................................49 E. Instrumen Penelitian...................................................................................50 1. Kuesioner Kemampuan Manajemen Waktu dan Kuesioner Kebiasaan Prokrastinasi.........................................................................50 2. Pengujian Kualitas Instrumen Penelitian...............................................53 2.1 Validitas...................................................................................54 2.2 Reliabilitas..............................................................................58 F. Tehnik Analisis Data ..................................................................................62. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................70 A. Hasil Penelitian ..........................................................................................70 B. Pembahasan ................................................................................................85 BAB V PENUTUP .................................................................................................93 A. Kesimpulan Penelitian ...............................................................................93 B. Keterbatasan ...............................................................................................95 C. Saran ...........................................................................................................95 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................97 LAMPIRAN .........................................................................................................100. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Sampel Penelitian ................................................................. 49. Tabel 3.2. Norma Skoring Kuesiner Kemampuan Manajemen Waktu dan Kebiasaan Prokrastinasi Penulisan Skripsi.................... 51. Tabel 3.3. Kisi-kisi Manajemen Waktu ................................................ 52. Tabel 3.4. Kisi-kisi Kuesioner Prokrastinasi Penulisan Skripsi ........... 53. Tabel 3.5. Rincian Item Valid dan Gugur Variabel Manajemen Waktu ................................................................................... 57. Tabel 3.6. Rincian Item Valid dan Gugur Variabel Prokrastinasi Penulisan Skripsi……………..............................................58. Tabel 3.7. Kriteria Guilford................................................................... 60. Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kemampuan Manajemen Waktu……………………………………........60. Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kebiasaan Prokrastinasi ... 61. Tabel 3.10. Kategorisasi Skor Tingkat Kemampuan Manajemen Waktu dan Kebiasaan Prokrastinasi Skripsi ………………............64. Tabel 3.11. Kategori Tingkat Kemampuan Manajemen Waktu Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma angkatan 2012, 2013 dan 2014............................................ 66. Tabel 3. 12. Kategori Tingkat Kebiasaan Prokrastinasi pada Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma yang Lambat dalam Penulisan Skripsi ................................. 67. Tabel 3.13. Penggolongan Tinggi Rendahnya Skor Item Kemampuan Manajemen Waktu dan Kebiasaan Prokrastinasi Penulisan Skripsi…………………………………………..68. Tabel 4.1. Kategoriasi Skor Tingkat Kemampuan Manajemen Waktu Pada Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma yang Lambat dalam Penulisan Skripsi angkatan 2012, 2013 dan 2014………………………………................................71 Penggolongan Skor Item Pengukuran Kemampuan Manajemen Waktu ………………………………………...74. Tabel 4.2. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.3. Kategorisasi Skor Tingkat Prokrastinasi pada Mahasiswa FKIP yang Lambat dalam Penulisan Skripsi angkatan 2012, 2013, dan 2014……………………………………………..75. Tabel 4.4. Penggolongan Skor Item Tingkat Kebiasaan Prokrastinasi Penulisan Skripsi…………………………………………..79. Tabel 4.5. Deskripsi Data Penelitian Kemampuan Manajemen Waktu dan Kebiasaan Prokrastinasi pada Mahasiswa yang Lambat dalam Penulisan Skripsi……………………………………80. Tabel 4.6. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi………………………………………………….....83. Tabel 4.7. Hasil Uji Korelasi Variabel Kemampuan Manajemen Waktu dengan Variabel Prokrastinasi Mahasiswa FKIP yang Lambat dalam Penulisan Skripsi………...........84. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir.................................................................. 46. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1.. Data Penelitian Kuesioner Kemampuan Manajemen Waktu....101. Lampiran 2.. Data Penelitian Kuesioner Kebiasaan Prokrastinasi....................102. Lampiran 3.. Data Validitas Item Kemampuan Manajemen Waktu................105. Lampiran 4.. Data Validitas Item Kebiasaan Prokrastinnasi............................113. Lampiran 5.. Kuesioner Manajemen Waktu dan Kebiasaan Prokrastinasi...119. Lampiran 6.. Grafik Korelasi.............................................................................126. Lampiran 7.. Tabulasi Data...............................................................................127. LAmpiran 8.. Surat Penelitian...........................................................................132. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan adalah suatu kebiasaan umum yang dapat terjadi pada setiap orang dalam lingkup apapun termasuk dalam lingkup akademik pada sebagian siswa ataupun pada mahasiswa. Perilaku menunda bisa berdampak negatif, bila tidak disadari atau diatasi dengan baik. Menurut Salomon Rothblum (1984) dalam jurnal yang ditulis Hana Hanifah Fauziah tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik pada mahasiswa fakultas psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mengatakan bahwa perilaku menunda termasuk dalam tugas kuliah, dalam istilah psikologi disebut prokrastinasi, yaitu suatu perilaku yang tidak bisa mengatur waktu dengan baik sehingga menyebabkan tertundanya suatu pekerjaan. Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan untuk melakukan aktifitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu serta sering terlambat dalam menghadiri pertemuan-pertemuan. Kesuksesan seseorang juga didukung bagaimana seseorang mengolah waktu atau mengatur waktunya dengan baik. Kemampuan manajemen waktu sangat penting dalam kehidupan setiap orang dan setiap orang butuh. 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. manajemen waktu yang baik dan benar dalam hidupnya. Pada mahasiswa misalnya, manajemen waktu sangat diperlukan untuk membantu mengatur kegiatan baik kegiatan akademik maupun kegiatan lainnya. Bila seseorang mampu mengatur atau memanajemen waktu dengan baik maka hidupnya pun akan teratur dan membuahkan hasil yang baik. Manajemen waktu merupakan proses mengelola diri atau kemampuan mengatur diri, mampu merencanakan, mendelegasikan dan mengontrol diri. Dalam lingkup mahasiswa misalnya, pengelolaan waktu mengambil peranan yang sangat penting, manajemen waktu membutuhkan pendekatan dan resiko terhadap keputusan. yang. diambil. Banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan ketika harus mengambil suatu keputusan saat berhadapan pada suatu pilihan, sehingga pada akhirnya memilih untuk menghindar dengan berbagai alasan. Kuliah merupakan dambaan setiap orang, menjadi mahasiswa di suatu perguruan tinggi adalah kebanggaan setiap pribadi. Umumnya kuliah dapat ditempuh dalam waktu 4 tahun atau 8 semester dan berhak untuk mendapat gelar sarjana setelah menyelesaikan kuliahnya. Salah satu persyaratan untuk mendapat. gelar. sarjana. bagi. seorang. mahasiswa. adalah. dengan. menyelesaikan skripsi, sebagaimana dikatakan oleh Wirartha (2006) yang mengatakan bahwa skripsi adalah karya tulis ilmiah dari seorang mahasiswa yang sedang menyelesaikan program studi S1. Menurut Wirartha (2006) skripsi merupakan bukti dimana kemampuan akademik mahasiswa yang bersangkutan. dalam. penelitian. dengan. topik. yang. sesuai,. dengan.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. menyelesaikan studi S-1 nya tepat waktu (4 tahun) bahkan tidak jarang mahasiswa lulus lebih dari 4 tahun. Darmono dan Hasan (2005) mengatakan. bahwa skripsi merupakan. karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana pada akhir masa studinya berdasarkan hasil penelitian, atau kajian kepustakaan, atau pengembangan terhadap suatu masalah yang dilakukan secara seksama. Rencana penelitian, melaksanakan penelitian, pengamatan, pengolahan dan analisa data, menyusun hasil penelitian dan melaporkannya secara lisan maupun. tulisan. dalam. didefinisikan sebagai. tugas. bentuk skripsi. Tugas akhir dan skripsi akhir. yang. diberikan. kepada mahasiswa. pada masa akhir studi dalam bentuk penelitian ilmiah, kajian pustaka atau kerja pengembangan. Skripsi. adalah. kerja. ilmiah tertulis yang dibuat sebagai laporan. pelaksanaan tugas akhir. Skripsi ditulis oleh mahasiswa berdasarkan gejala kehidupan yang memunculkan permasalahan untuk dipecahkan untuk dipelajari dan dipecahkan oleh mahasiswa yang bersangkutan pada suatu jurusan/program studi/fakultas. Lamanya waktu penulisan Skripsi yang diberikan adalah selambat – lambatnya dua semester. Hal tersebut dilakukan guna mendapatkan hasil penelitian yang baik dan dapat menyelesaikannya dalam waktu yang relative singkat, sehingga mahasiswa dapat lulus cepat atau sesuai waktu yang direncanakan. Oleh karena itu, mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi memang dituntut untuk mampu menyelesaikan studinya.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. dalam jangka waktu yang telah ditentukan, minimal empat tahun (sekitar delapan semester). Proses menyelesaikan kuliah dengan berbagai tuntutan tersebut, dapat membuat mahasiswa menjadi tertekan karena harus menghadapi tuntutan orang tua yang ingin anaknya bisa segera menjadi seorang sarjana, tuntutan biaya yang makin banyak di perguruan tinggi. Tuntutan dari program studi supaya bisa segera menyusun proposal penelitian, tekanan dari teman-teman yang sudah menjadi sarjana terlebih dahulu, maupun dari harapan pada diri sendiri yang ingin bisa menjadi sarjana untuk membanggakan orang tua dan keluarga. Tuntutan dan harapan tersebut mempengaruhi mahasiswa dalam menyelesaikan kuliahnya, harapan yang ideal baik dari diri sendiri maupun dari orang lain mempengaruhi sikap dan perilaku mahasiswa. Ada mahasiswa yang menyadari harapan tersebut dan menerima tuntutan-tuntutan tersebut dengan positif dan sebagai motivasi dalam menyelesaikan skripsi. Namun ada juga mahasiswa yang menunjukkan perilaku yang lain, menunda penulisan skripsi dengan berbagai alasan yang disampaikan. Sikap menunda dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan banyak terjadi pada kebanyakan orang, menunda dengan berbagai alasan dan kebutuhan serta kepentingan tiap pribadi. Sikap menunda memberikan dampak yang kurang mendukung dalam hal apapun, dengan menunda pekerjaan misalnya, seseorang hanya menambah pekerjaan dan menghambat orang lain untuk bekerja. Bagi seorang mahasiswa tingkat akhir, perilaku menunda-nunda dalam menulis skripsi dapat merugikan diri sendiri,.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. mengecewakan harapan orang tua, dan bahkan dapat menyebabkan kehilangan kesempatan untuk mendapat pekerjaan. Kebiasaan menunda juga sangat tergantung bagaimana seseorang mengatur waktu. Kemampuan untuk mengatur waktu dengan baik, tidak dimiliki oleh semua orang. Orang yang disiplin sangat menghargai waktu dan mampu mengelola waktunya dengan baik, mampu memprioritaskan pekerjaan yang harus diselesaikan lebih dahulu dan mampu menetapkan tujuan dari setiap pekerjaannya. Orang yang memiliki kemampuan menanajemen waktunya dengan baik dapat menyelesaikan segala pekerjaan atau tugasnya dengan baik dan tepat waktu. Namun sebaliknya orang yang memiliki kebiasaan menunda memiliki manajemen waktu yang kurang baik pula. Realitas yang terjadi saat ini dikalangan mahasiswa tingkat akhir adalah sebagian mahasiswa belum menyelesaikan skripsi. Penyelesaian skripsi lebih dari waktu yang ditentukan. Harapan dan kenyataan tidak sejalan, mahasiswa berkeinginan untuk menyelesaikan tepat waktu namun yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kebiasaan menunda penulisan skripsi juga terjadi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mulai dari angkatan 2012 hingga angkatan 2014. Sebagian mahasiswa dari sebelas prodi yang ada belum menyelesaikan skripsi tepat waktu. Penyebab penundaan penulisan skripsi ini pun bervariatif, ada yang penyebabnya dari dalam diri mahasiswa sendiri yang merasa nyaman dengan situasi kuliah dan.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. belum mau lulus karena ketidaksiapan untuk bekerja dan hidup mandiri. Dari hasil pembicaraan lepas dengan beberapa responden penelitian mengatakan bahwa penundaan penulisan skripsi yang dilakukannya. karena memiliki. alasan tersendiri yakni bekerja agar bisa melanjutkan kuliah dengan kata lain faktor ekonomi merupakan salah satu alasan adanya penundaan dalam penyelesaian skripsi. Sementara beberapa mahasiswa lain mengungkapkan bahwa tidak ada alasan yang jelas dengan penundaan penyelesaian skripsi. Beberapa contoh diatas merupakan realita yang terjadi pada mahasiswa yang telah meninggalkan skripsinya lebih dari satu semester. Fenomena yang terjadi pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma dari informasi yang peneliti dapatkan bahwa penyebab penundaan penulisan skripsi merupakan salah satu indikasi lemahnya kemampuan manajemen waktu yang dimiliki mahasiswa itu sendiri, yang kemudian munculnya kejenuhan pada mahasiswa itu sendiri dengan penulisan karena kebingungan dalam menyelesaikannya, mahasiswa kurang mampu untuk menetapkan skala prioritas dalam pekerjaan sehingga lebih memilih untuk melakukan pekerjaan lain yang menyenangkan. Kecenderungan mahasiswa untuk menunda-nunda pekerjaan merupakan indikasi bahwa mahasiswa tersebut belum siap untuk bekerja setelah kuliah dan masih merasa nyaman dengan keberadaan dirinya sebagai mahasiswa. Mahasiswa cenderung memilih untuk melakukan hal lain yang kurang penting dan mendesak dibanding mengerjakan skripsi. Hal ini dapat menimbulkan kejenuhan dalam diri, sehingga untuk memulai kembali dan meneruskan apa yang sudah tertulis sebelumnya terasa berat..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Prokrastinasi menurut Chu dan Choi (2005) dibagi dalam dua tipe yaitu, prokrastinasi aktif dan prokrastinasi pasif. Prokrastinasi aktif adalah menunda pekerjaan dengan sengaja untuk melakukan hal lain yang lebih mendesak dan penting atau mennda pekerjaan karena membuat perencanaan terlebih dahulu dalam mengumpulkan informasi yang berguna. Sedangkan prokrastinasi pasif adalah menunda pekerjaan dengan alasan tidak masuk akal dan tidak bermanfaat bagi penyelesaian tugas. Dalam penelitian ini peneliti lebih fokus pada prokrastinasi pasif. Faktor lain yang menyebabkan mahasiswa sering menunda dalam menulis dan menyelesaikan skripsi, adalah faktor interenal dan faktor eksterenal sebagaimana dikatakan oleh Ferrari dan McCown (1995), yang mengatakan bahwa faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri yaitu kondisi fisik dan kondisi psikologis individu dan faktor eksternal merupakan faktor yang muncul dari luar diri individu seperti gaya pengasuhan orang tua dan kondisi lingkungan yang rendah pengawasan. Faktor internal dan faktor eksternal ini dapat mempengaruhi individu untuk melakukan penundaan terhadap tugas yang mereka harus selesaikan dan kurang mampu untuk mengatur waktu dengan baik. Dari apa yang peneliti lihat dan dapatkan mengenai para mahasiswa yang hingga saat ini masih berjuang menyelesaikan skripsi maka peneliti ingin meneliti lebih jauh apa yang menjadi penyebab terjadinya penundaan penulisan skripsi pada mahasiswa dan bagaimana hubungan antara kemampuan manajemen waktu dengan kebiasaan menunda atau prokrastinasi pada mahasiswa..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. Peneliti melakukan survey dan mencari data dari 11 prodi yang ada di FKIP Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan data yang peneliti peroleh bahwa ada kurang lebih 100 mahasiswa yang belum menyelesaikan skripsi. Dalam pembicaraan lepas dengan beberapa dosen pembimbing bahwa ada mahasiswa yang menunda menulis skripsi karena sudah bekerja dan ada yang dengan alasan yang kurang jelas. Penelitian ini dilaksanakan terutama untuk memperoleh gambaran kaitan antara kemampuan manajemen waktu dengan kebiasaan menundanunda dikalangan mahasiswa yang lambat dalam penulisan skripsinya. Untuk itu penulis memilih untuk melaksanakan suatu penelitian yang membahas suatu fenomena dengan judul “ANALISIS KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU DAN KEBIASAAN PROKRASTINASI PADA MAHASISWA FKIP. UNIVERSITAS. SANATA. DHARMA. YANG. LAMBAT. MENULIS SKRIPSI ”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada permasalahan dan fenomena yang telah diungkap pada latar belakang, maka permasalahan yang akan diteliti dan diungkap pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Kemampuan manajemen waktu mahasiswa masih rendah. 2. Mahasiswa kurang mampu untuk membuat skala prioritas dalam tugas atau pekerjaaan. 3. Mahasiswa memiliki kebiasaan menunda-nunda penyelesaian penulisan skripsi..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 4. Tingkat perilaku prokrastinasi pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma sangat tinggi. 5. Perilaku prokrastinasi mahasiswa berdampak pada proses penulisan skripsi dan memperlambat penyelesaian masa studi. C. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab masalahmasalah yang teridentifikasi khususnya masalah. keterkaitan prokrastinasi. pada mahasiswa dalam penulisan skripsi dan manajemen waktu mahasiswa dalam penulisan skripsi pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma yang lambat dalam penulisan skripsi. D. Rumusan Masalah Berdasarkan. pembatasan. masalah. diatas,. maka. yang menjadi. perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Seberapa baik kemampuan manajemen waktu pada mahasiswa FKIP USD yang lambat dalam penulisan skripsi? 2. Butir-butir pengukuran kemampuan manajemen waktu mana yang capaian skornya teridentifikasi rendah pada mahasiswa FKIP USD yang lambat dalam penulisan skripsi? 3. Seberapa buruk kebiasaan prokrastinasi pada mahasiswa FKIP USD yang lambat dalam penulisan skripsi? 4. Butir-butir pengukuran kebiasaan prokrastinasi mana yang capaian skornya tinggi pada mahasiswa FKIP USD yang lambat dalam penulisan skripsi?.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. 5. Adakah hubungan antara kemampuan manajemen waktu mahasiswa dengan kebiasaan prokrastinasi pada mahasiswa FKIP USD yang lambat dalam penulisan skripsi? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah: 1. Mendeskripsikan seberapa baik kemampuan manajemen waktu pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma. yang lambat dalam. penulisan skripsi. 2. Mengidentifikasi butir kuesioner kemampuan manajemen waktu mana yang capaian skornya teridentifikasi rendah pada mahasiswa FKIP USD yang lambat dalam penulisan skripsi? 3. Mendeskripsikan seberapa buruk kebiasaan prokrastinasi pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma yang lambat dalam penulisan skripsi. 4. Mengidentifikasi butir kuesioner kebiasaan prokrastinasi mana yang capaian skornya tinggi pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma yang lambat dalam penulisan skripsi? 5. Menganalisis ada tidaknya hubungan yang signifikan antara kemampuan manajemen waktu dengan kebiasaan prokrastinasi. mahasiswa FKIP. Universitas Sanata Dharma yang lambat dalam penulisan skripsi. F. Manfaat Penelitian Dengan adanya tujuan dari penelitian di atas maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. 1. Manfaat praktis a. Memberikan. informasi. dan. pemahaman. tentang. kemampuan. manajemen waktu dan kebiasaan prokrastinasi mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma demi penyempurnaan. kelembagaan melalui peningkatan motivasi dan pendampingan yang intensif dan efektif kepada mahasiswa. b. Membantu. mahasiswa. untuk. melihat. dirinya. terkait. dengan. kemampuan manajemen waktu dan kebiasaan prokrastinasi di kalangan mahasiswa serta menjadi pembelajaran bagi mahasiswa sebagai seorang calon guru. c. Sebagai bahan masukan dan acuan penyusunan kurikulum bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan universitas Sanata Dharma. 2. Manfaat teoritis Penelitian ini dapat memberikan gambaran dan sumbangan informasi bagi penelitian ilmiah, dibidang pendidikan dan keguruan tentang hubungan manajemen waktu dengan kebiasaan prokrastinasi penulisan skipsi pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma. G. Batasan Istilah 1. Kemampuan Manajemen Waktu Manajemen waktu adalah pengaturan diri dalam menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin dengan melakukan perencanaan,.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat skala prioritas menurut kepentingannya. 2. Prokrastinasi Prokrastinasi adalah tindakan menunda melakukan pekerjaan penting untuk melakukan hal lain yang kurang penting. 3. Skripsi Skripsi adalah tugas akhir yang diberikan kepada mahasiswa pada masa akhir studi dalam bentuk penelitian ilmiah, kajian pustaka atau kerja pengembangan. 4. Mahasiswa Mahasiswa adalah Pelajar perguruan tinggi serta dalam struktur pendidikan Indonesia menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi diantara lainnya..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Hakikat Kemampuan Manajemen Waktu 1. Pengertian Kemampuan Manajemen Waktu Macan, dkk (1990) mengatakan bahwa manajemen waktu adalah pengaturan diri dalam menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol. atas. waktu,. selalu. membuat. skala. prioritas. menurut. kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan. Covey (1994) mengatakan bahwa manajemen waktu tidak dapat dilepas dari manajemen diri. Manajemen diri adalah cara individu mengorganisasi kehidupannya dengan prinsip mendahulukan apa yang harus dilakukan skala prioritas. Pendapat senada dikatakan oleh Atkinson (1991) yang menjelaskan bahwa manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan segala bentuk upaya dan tindakan seorang individu yang dilakukan secara terencana agar individu tersebut dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan pendapat para ahli yang disebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajemen waktu adalah kemampuan individu dalam mengolah, mengatur dan memanfaatkan waktunya seefektif. dan. seefisien. mungkin. 13. dengan. menentukan. tujuan..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. 2. Aspek-Aspek Kemampuan Manajemen Waktu Macan dkk (dalam Kartadinata, 2008) mengatakan bahwa manajemen waktu dapat dibagi menjadi tiga aspek, yaitu: a. Menetapkan tujuan dan prioritas Dalam aspek ini tujuan dan sasaran perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum membuat prioritas, perencanaan dan penjadwalan. Tujuan dan sasaran yang dimaksud pun dibagi menjadi dua yakni tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. b. Mekanisasi manajemen waktu Aspek ini meliputi proses dari rencana yang akan dilakukan. Aspek ini lebih berkaitan dengan penyusunan perencanaan sebelum melakukan penjadwalan. Fauziah (dalam Kartadinata, 2008) mengatakan bahwa perencanaan dan penjadwalan dilakukan setelah menyusun prioritas, dan sebelum melakukan penjadwalan. terlebih dahulu membuat. perencanaan. c. Kemampuan mengendalikan waktu Aspek ini lebih mengarah kepada bagaimana individu mampu mengendalikan dan menggunakan waktu, ini mencakup keyakinan dan pandangan. individu. itu. mengendalikan waktu yang ada.. sendiri. terhadap. kemampuannya.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 3. Ciri-Ciri Individu yang Mampu Memanajemen Waktu Individu yang mampu memanajemen waktu memiliki ciri-ciri sebagai berikut, sebagaimana dikatakan oleh Davidson (2002). Ciri-ciri tersebut adalah: a. Menetapkan tujuan Menetapkan tujuan dan mencapai tujuan merupakan bagian yang paling utama dalam pengaturan waktu. Dengan tujuan tersebut, seseorang akan lebih mudah untuk mengetahui dari mana harus memulai pekerjaan. Selain itu, juga memudahkan untuk memutuskan apa yang penting dan yang perlu untuk dilakukan. Menetapkan tujuan diawal, sebelum memulai suatu pekerjaan seseorang akan diarahkan akan kemana dan bagaimana ia akan melakukan pekerjaan yang sudah direncanakannya. Hal ini juga akan membantu individu untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang ada, waktu dapat digunakan sebaik mungkin. Bagi seorang mahasiswa yang mengetahui tujuan dan makna hidupnya akan mampu merencanakan kegiatan belajarnya, mengatur waktu. sebaik-baiknya,. mampu. mengatur. waktu. belajarnya,. memprioritaskan hal-hal yang penting ia lakukan, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan atau tugasnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkannya. Dengan demikian, mahasiswa akan mencapai tujuan hidupnya..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. b. Mengidentifikasi prioritas Tugas-tugas yang harus dikerjakan mungkin banyak. apabila dapat mengidentifikasi prioritas dari tugas-tugas tersebut, maka memudahkan untuk mencapai tujuan. Dalam menentukan prioritas, perlu membuat kategori yaitu: tugas mendesak dan tugas penting. c. Membuat jadwal Membuat jadwal kegiatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan individu. Dengan membuat jadwal individu akan terbantu untuk mengatur waktunya dan memulai tugasnya dari mana, sehingga perencanaan tugas dapat selesai tepat waktu. Mahasiswa yang terbiasa membuat jadwal hariannya akan lebih mudah melakukan kegiatan-kegiatan atau tugas-tugasnya dan tidak kebingungan akan memulai tugas atau kegiatannya. d. Mampu melakukan pekerjaan dengan terorganisir Setiap pekerjaan atau kegiatan yang teroganisir dengan baik akan terlaksana dengan sukses dan baik pula. Melakukan pekerjaan dengan terorganisir merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan individu sehari-hari. Dengan mempunyai jadwal dan perencanaan individu dapat mengatur segala sesuatu dengan mudah. Mahasiswa yang melakukan kegiatan atau tugasnya (baik di kampus maupun di rumah) secara terorganisir akan terlaksana dengan baik dan akan mencapai tujuan yang diharapkannya..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. e. Mampu meminimalkan interupsi Interupsi adalah gangguan yang bersumber dari dalam diri individu maupun dari luar diri individu yang akan mengurangi konsentrasi individu dengan pekerjaannya. Individu yang manajemen waktunya baik akan mampu meminimalkan interupsi tersebut. f. Mampu Mengelola Stress Situasi atau kondisi baik diri maupun lingkungan pada saat-saat tertentu dapat membuat stress. Situasi dan kondisi seperti ini akan dihadapi oleh siapapun. Bila individu sedang mengalami stress, maka akan mempengaruhi pekerjaannya dan melaksanakan aktivitasaktivitasnya tidak sesuai dengan yang ia rencanakan atau tidak sesuai dengan yang ia jadwalkan, dan tidak mampu memprioritaskan aktivitas-aktivitas yang sifatnya lebih penting. Sehubungan dengan hal di atas, setiap individu harus mampu dan mengetahui cara mengantisipasi situasi-situasi yang menimbulkan stress tersebut. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Manajemen Waktu Macan (dalam Kartadinata, 2008) mengatakan bahwa, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi kemampuan manajemen waktu, yaitu: a. Menetapkan Tujuan dan Prioritas (setting goals dan priorities) Menetapkan tujuan dan prioritas meliputi kegiatan penetapan tujuan yangdiinginkan, kebutuhan yang ingin dicapai, dan memprioritaskan berbagai tugas untuk mencapai tujuan tersebut..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. b. Mekanisme Perencanaan dan Penjadwalan (mechanism to planning and scheduling) Mekanis perencanaan dan penjadwalan merupakan perilaku yang identic. dengan. mengatur. waktu,. misalnya. membuat. daftar,. merencanakan dan menjadwalkan. c. Kesukaan Terhadap Pengorganisasian (preference for organization) Kesukaan terhadap pengorganisasian mengacu pada kecenderungan umum individu untuk menerapkan keteraturan, baik dalam lingkungan kampus maupun pendekatan terhadap tugas-tugas. d. Persepsi Kontrol Atas Waktu (perceived control of time) Persepsi control atas waktu merefleksikan keyakinan seseorang mengenai kemampuannya mempengaruhi waktu yang dihabiskan. B. Hakikat Prokrastinasi 1. Pengertian Prokrastinasi Prokrastinasi sering diartikan sebagai penundaan suatu pekerjaan, bahkan pekerjaan yang penting sekalipun bisa ditunda dengan lebih mendahulukan pekerjaan yang dirasa kurang penting. Dalam kamus Bahasa Indonesia tidak ada defenisi atau arti khusus tentang prokrastinasi. Beberapa ahli mengartikan prokrastinasi dalam beberapa defenisi. Kata prokrastinasi sebenarnya sudah ada sejak lama sebelum revolusi industri yang ditulis Walker (1682, dalam Steel, 2007) dalam kotbahnya. Menurut Walker, prokrastinasi merupakan salah satu dosa serta kejahatan manusia, dengan menunda-nunda pekerjaan manusia akan.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. kehilangan kesempatan dan menyia-nyiakan Karunia Tuhan. Prokrastinasi dianalisis pertama kalinya oleh Milgram (1992). Menurut Milgram, masyarakat maju secara teknis memerlukan banyak komitmen dan waktu yang menimbulkan banyak penundaan. Sementara Ferrari, Johnson dan McCown (1995) mengatakan bahwa penundaan telah ada sepanjang sejarah namun hanya diperoleh konotasi yang negatif dengan munculnya revolusi industri sekitar tahun 1750. Istilah prokrastinasi berasal dari Bahasa Latin procrastination yaitu “pro” yang berarti mendorong atau bergerak maju dan “crastinus” yang berarti keputusan hari esok. Bila digabungkan menjadi menunda sampai hari berikutnya (Burka & Yuen, 2008). Pendapat yang sama dikatakan oleh Steel (2003) yang mengatakan bahwa prokrastinasi berdasarkan asal katanya berarti lebih suka melakukan tugasnya besok. Noran (dalam Legajaya, 2016; Akinsola, Tella & Tella, 2007) mendefenisikan. Prokrastinasi. sebagai. perilaku. menghindar. dalam. pengerjaan tugas dan tanggungjawab yang seharusnya diselesaikan individu. Pendapat lain dikatakan oleh Mc Cown dan Johnson (dalam Fatimah dkk, 2011), menganggap bahwa prokrastinasi sebagai penyakit kronis atau disfungsional ketika perilaku tersebut mengganggu fungsi sehari-hari.. Hal. ini. dikatakan. lebih. lanjut. dapat. menimbulkan. ketidaknyamanan diri baik psikis maupun fisik sebagai individu. Ellis dan Knaus (Chu & Choi, 2005; Ferrari & Tice 2000) menyatakan bahwa prokrastinasi adalah menunda apa yang seharusnya.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. penting dilakukan. Tidak semua perilaku prokrastinasi menimbulkan dampak negatif (Knaus, dalam Chu & Choi, 2005). Ferrari (dalam Kartadinata, 2006) menjelaskan bahwa pengertian prokrastinasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu (1) prokrastinasi adalah setiap perbuatan untuk menunda mengerjakan tugas tanpa mempersalahkan tujuan dan alasan penundaan, (2) prokrastinasi sebagai suatu pola perilaku (kebiasaan) yang mengarah kepada trait dan penundaan yang dilakukan sudah merupakan respon yang menetap seseorang dalam menghadapi tugas dan biasanya disertai dengan keyakinan. yang irrasional,. (3) prokrastinasi sebagai suatu trait. kepribadian, tidak hanya perilaku menunda tetapi melibatkan struktur mental yang saling terkait. Harriot dan Ferrari (1996), membagi prokrastinasi menjadi dua bagian yaitu: (a) Prokrastinasi Fungsional (Functional Procrastination), yaitu penundaan mengerjakan tugas yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan akurat, dan (b) Prokrastinasi Disfungsional (Disfunctional Procrastination) yaitu penundaan yang tidak bertujuan, berakibat jelek dan menimbulkan masalah. Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa perilaku atau kebiasaan yang menunda pekerjaan dan menyelesaikannya pada hari berikutnya disebut prokrastinasi. Prokrastinasi dapat juga dikatakan sebagai penundaan pekerjaan penting ke hari besok dengan mendahulukan pekerjaan lain yang dirasa kurang penting..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 2. Aspek-Aspek Prokrastinasi Sebagai suatu perilaku atau kebiasaan penundaan, prokrastinasi dapat dimanifestasikan dalam indikator dengan beberapa ciri, pernyataan ini menurut (Ferrari, dkk dan Steel,dalam Kartadinata,2006). Ciri atau aspek Prokrastinasi dapat dibedakan menjadi empat, yaitu: a. Perceived time Seseorang yang cenderung prokrastinasi adalah orang- orang yang gagal menepati deadline. Mereka berorientasi pada masa sekarang dan tidak mempertimbangkan masa mendatang. Prokrastinator tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan, tetapi ia menundanunda untuk mengerjakannya atau menunda menyelesaikannya jika ia sudah memulai pekerjaannya tersebut. Hal ini mengakibatkan individu tersebut gagal memprediksikan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas. b. Intention-action (celah antara keinginan dan tindakan) Perbedaan antara keinginan dengan tindakan senyatanya ini terwujud pada kegagalan mahasiswa dalam mengerjakan tugas akademik walaupun mahasiswa tersebut punya keinginan untuk mengerjakannya. Ini terkait pula dengan kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. Prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu. Seorang mahasiswa mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan tugasnya pada waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi saat waktunya sudah tiba, dia.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. tidak juga melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang telah ia rencanakan sehingga menyebabkan keterlambatan atau bahkan kegagalan dalam menyelesaikan tugas secara memadai. c. Emotional. distress. (adanya. perasaan. cemas. saat. melakukan. prokrastinasi). Perilaku menunda-nunda akan membawa perasaan tidak nyaman pada pelakunya, konsekuensi negatif yang ditimbulkan memicu kecemasan dalam diri pelaku prokrastinasi. Pada mulanya mahasiswa tenang karena merasa waktu yang tersedia masih banyak, tanpa terasa waktu sudah hampir habis, ini menjadikan mereka merasa cemas karena belum menyelesaikan tugas. d. Perceived ability atau keyakinan terhadap kemampuan diri. Walaupun prokrastinasi tidak berhubungan dengan kemampuan kognitif seseorang, namun keragu-raguan terhadap kemampuan dirinya dapat menyebabkan seseorang melakukan prokrastinasi. Hal ini ditambah dengan rasa takut akan gagal yang menyebabkan seseorang menyalahkan dirinya sebagai orang yang tidak mampu. Untuk menghindari munculnya dua perasaan tersebut maka seseorang mahasiswa dapat menghindari tugas-tugas kampus karena takut akan pengalaman kegagalan. 3. Ciri-Ciri Individu Prokrastinator Burka dan Yuen (2008), menjelaskan ciri-ciri seorang pelaku prokrastinasi antara lain:.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. a. Seorang prokrastinator lebih suka untuk menunda pekerjaan atau tugas-tugasnya. b. Seorang prokrastinator cendrung berpendapat lebih baik mengerjakan pekerjaannnya nanti daripada sekarang, dan menunda pekerjaan bukan suatu masalah. c. Memiliki kecendrungan untuk terus mengulang perilaku prokrastinasi. d. Seorang prokrastinasi akan kesulitan dalam mengambil keputusan. Sedangkan ciri lain dari seorang prokrastinator menurut Ferrari (Ghufron, 2003) dan Ferrari (dalam Kartadinata, 2006) menjelaskan bahwa. sebagai. suatu. perilaku. penundaan,. prokrastinasi. dapat. termanifestasikan dalam indikator tertentu dan diamati melalui ciri-ciri tertentu yaitu: a. Penundaan untuk memulai menyelesaikan tugas yang dihadapi. Prokrastinator tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diseleksaikan dan berguna bagi dirinya, akan tetapi dia menundanunda untuk menyelsaikan sampai tuntas jika dia sudah mulai mengerjakan sebelumnya. b. Keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, karena melakukan hal-hal lain yang tidak dibutuhkan. Seorang prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang lain maupun rencana-rencana yang telah dia tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi ketika saatnya tiba dia tidak juga melakukanya sesuai dengan apa yang telah direncanakan, sehingga menyebabkan keterlambatan menyelesaikan tugas secara memadai. c. Kesenjangan waktu antara rencana yang ditetapkan dan kinerja aktual. Prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seorang prokrastinator sering mengalami kegagalan menyelsaikan tugasnya secara memadai. Ciri utama seorang prokrastinator adalah lamban dalam melakukan suatu tugas. d. Selalu takut dan cemas Perilaku menunda-nunda akan membawa perasaan tidak nyaman pada pelakunya, konsekuensi negatif yang ditimbulkan memicu kecemasan dalam diri pelaku prokrastinasi. e. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan dari pada tugas yang harus dikerjakan. Prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan, seperti membaca (Koran, majalah, atau buku cerita), nonton, ngobrol, jalan-jalan, mendengarkan music, dan sebagainya, sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Young (2004), menjelaskan karakteristik individu yang melakukan perilaku menunda (prokrastinasi) adalah: kurang dapat mengatur waktu, percaya diri yang rendah, menganggap diri terlalu sibuk jika harus mengerjakan tugas, keras kepala, dalam arti menganggap orang lain tidak dapat memaksanya mengerjakan pekerjaan, manipulasi tingkah laku orang lain dan menganggap pekerjaan tidak dapat dilakukan tanpanya, menjadikan penundaan sebagai coping untuk menghindari tekanan, merasa diri sebagai korban yang tidak memahami mengapa tidak dapat mengerjakan sesuatu yang dapat dikerjakan orang lain. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Faktor-faktor yang mempengaruhi Prokrastinasi dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu: a. Manajemen Waktu yang Buruk Atkinson (1991) menjelaskan salah satu penyebab prokrastinasi adalah manajemen waktu yang buruk dari individu. Gejala-gejala manajemen waktu yang buruk. adalah tidak pernah mempunyai waktu untuk. mengerjakan pekerjaan yang benar-benar penting, menggunakan waktu yang terlalu banyak untuk pekerjaan yang mendesak bukan yang penting. b. Rasa Takut dan Kecemasan Pada dasarnya setiap individu tidak senang bila menghadapi kecemasan dan rasa takut. Pada umumnya individu ini menghindari hal-hal yang menimbulkan rasa takut dan kecemasan dan menyenangi.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. pemenuhan kepuasan yang dilakukan dengan segera. Individu yang mampu menyesuaikan diri, tidak selalu menghindari munculnya tekanan dan kecemasan. Kadang individu ini justru belajar untuk mentoleransi tekanan dan kecemasan yang dialami dan mau menunda pemenuhan kepuasan selama itu diperlukan demimencapai tujuan tertentu yang lebih penting sifatnya (Mahasiswanto, 2007). c. Keyakinan Negatif Individu memiliki keyakinan negatif atau pikiran negatif (negative thinking) terhadap hal yang ingin dilakukan. Hal itu menyebabkan individu. untuk. menghindari. tugas. atau. kegiatan. tersebut. (Mahasiswanto, 2007). d. Masalah Pribadi Semua individu tidak luput dari masalah. Masalah-masalah tersebut berupa konflik antara individu, konflik antara individu dengan orang tua, konflik dengan guru di kampus, dan lain sebagainya. Hal tersebut akan mempengaruhi konsentrasi individu pada tugasnya atau pada kegiatan yang akan dilakukan. e. Kebosanan Kebosanan individu pada tugas tertentu akan mempengaruhi semangat dan motivasinya untuk menyelsaikan tugas tersebut. Salah satu solusinya adalah individu menunda tugas tersebut dan memilih melakukan hal lain untuk menghilangkan kebosanannya (Briordy, dalam Ghufron, 2003)..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. f. Impulsivitas Implusivitas adalah kepekaan individu untuk melakukan sesuatu yang mendatangkan reward yang tercepat. Individu yang tidak dapat megontrol. waktu. secara. efisien. pada. suatu. aktivitas,. akan. mempengaruhi pengelolahan waktu pada aktivitas yang lain. Semakin individu implusif, maka semakin tinggi tingkat prokrastinasi yang akan dilakukan. g. Kondisi fisik dan Kondisi Kesehatan Kondisi fisik dan kondisikesehatan mempengaruhi munculnya prokrastinasi. Individu yang kondisi fisiknya sehat akan mengurangi kecendrungan melakukan prokrastinasi. Sebaliknya individu yang kondisi fisiknya tidak sehat memiliki kecendrungan yang tinggi melakukan prokrastinasi. h. Motivasi Individu Besarnya motivasi individu akan mempengaruhi prokrastinasi secara negatif. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki individu ketika menghadapi tugas, akan semakin rendah kecendrungan untuk melakukan prokrastinasi, Briordy (Ghufron, 2003). 5. Tipe Prokrastinasi Prokrastinasi sering dikaitkan dengan hal yang berdampak negatif. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Tice dan Baumeister (1997, dalam Chu & Choi, 2005) yang mengatakan bahwa tingginya prokrastinasi memiliki tingkat stress disertai dengan kondisi kesehatan buruk. Pendapat lain.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. mengenai dampak negatif dari Prokrastinasi dikatakan oleh Surijah dan Tjundjung (2007) yang mengatakan bahwa dampak dari Prokrastinasi adalah kegagalan dalam memenuhi kewajiban, perasaan tidak berharga, dan ketidaknyamanan psikologis. Chu dan Choi (2005) menyatakan bahwa tidak semua prokrastinasi selalu berdampak negatif pada kinerja tugas, sehingga Chu dan Choi (2005) membagi tipe Prokrastinasi menjadi dua yaitu: a. Prokrastinasi aktif Prokrastinasi aktif merupakan perilaku menunda untuk melakukan hal lebih penting dan mendesak karena individu berusaha membuat perencanaan dalam mengumpulkan informasi yang berguna. b. Prokrastinasi pasif Prokrastinasi pasif merupakan perilaku menunda dengan alasan yang tidak masuk akal dan tidak bermanfaat bagi penyelesaian tugas akademik. Dari kedua tipe sebagaimana disebutkan diatas, peneliti lebih cenderung fokus pada tipe yang kedua yakni prokrastinasi pasif. 6. Bentuk-bentuk Prokrastinasi Prokrastinasi memiliki bentuk-bentuk tertentu. Prokrastinasi dapat dibagi ke dalam tiga bentuk (University of IIlinos Counseling Center, 1996) yaitu:.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. a. Mengabaikan tugas dengan harapan tugas tersebut akan pergi. b. Meremehkan kerja yang terlibat dalam tugas atau menaksir terlalu tinggi kemampuan dan sumber-sumber seseorang. c. Menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain atau melakukan halhal yang menyenangkan/ memberikan kepuasan sesaat. 7. Prokrastinasi Mahasiswa dalam belajar Mahasiswa adalah peserta didik yang tertinggi dan terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi. Mahasiswa digolongkan sebagai remaja Akhir dan dewasa awal. Dilihat dari tingkat usia, mahasiswa sudah dapat dipandang sebagai pribadi yang mandiri dan dapat diandalkan, mampu untuk mengelola serta mengontrol dirinya dan diharapkan dapat disiplin dengan dirinya sendiri. Namun yang terjadi sekarang adalah bahwa kebiasaan menunda sering ditemnukan dalam kalangan mahasiswa. Prokrastinasi. mahasiswa. dalam. belajar. merupakan. perilaku. mahasiswa untuk menunda-nunda dalam melaksanakan tugas-tugas akademiknya. Perilaku tersebut terjadi secara berulang-ulang, sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan prokrastinasi kerap kali terjadi dalam. kegiatan. belajar. mahasiswa.. Mahasiswa. yang melakukan. prokrastinasi pada dasarnya mengetahui bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan tetapi dia menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas ketika dia sudah mulai mengerjakan sebelumnya..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Mahasiswa yang melakukan prokrastinasi biasanya memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan mahasiswa pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas. Prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian tugasnya, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Pada. umumnya,. mahasiswa. yang. melakukan. prokrastinasi. mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Dia mengalami kesulitan untuk melakukan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Karena kesulitannya tersebut, prokrastinator sering mengalami kegagalan dalam menyelesaikan tugasnya secara memadai. Ciri utama mahasiswa yang melakukan prokrastinasi adalah lamban dalam melakukan suatu tugas sehingga berakibat pada selalu terlambat dalam memenuhi deadline pengumpulan tugas yang telah ditentukan, baik oleh dosen atau otoritas organisasi kemahasiswaan, maupun rencana-rencana yang telah dia tentukan sendiri. Mahasiswa. yang. melakukan. prokrastinasi. sebetulnya. telah. merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi ketika saatnya tiba dia tidak juga melakukanya sesuai dengan apa yang telah direncanakan, menggunakan waktu yang telah direncanakan itu untuk melakukan aktivitas lain yang mendesak atau yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. hiburan, seperti membaca (Koran, majalah, atau buku cerita), nonton, ngobrol, jalan-jalan, mendengarkan musik, dan sebagainya, sehingga menyita waktu yang semula dialokasikan untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya. C. Hakikat Mahasiswa dan Penulisan Skripsi 1. Pengertian Mahasiswa Mahasiswa sebagaimana dikatakan dalam batasan istilah, bahwa mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi serta dalam struktur pendidikan Indonesia menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi diantara lainnya. Penggolongan usia mahasiswa adalah 18- 25 tahun. Winkel dan Hastuti (2010) menambahkan bahwa, masa mahasiswa meliputi rentang usia 18/19 tahun hingga 24/25 tahun. Maka berdasarkan rentang usia tersebut, mahasiswa digolong dalam tahap perkembangan, pada masa remaja akhir dan dewasa awal. Pada masa dewasa awal, bahwa secara fisik individu menampakkan profil yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek – aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak, hal ini dikatakan oleh Dariyo (2003, dalam Iriani & Ninawati, 2005). Sesuai dengan usia mahasiswa dituntut untuk mengkaji lebih dalam ilmu-ilmu yang didapatkan baik dari dalam maupun dari luar perguruan tinggi. Lebih dari itu mahasiswa dianggap sebagai orang yang sudah dewasa yang memiliki kemampuan untuk mengatur diri dan sudah bisa mandiri, tingkat ketergantungan rendah..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Dari beberapa pendapat diatas tentang mahasiswa maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah Pelajar Perguruan Tinggi yang memiliki kemampuan belajar yang lebih tinggi dan memiliki kemampuan untuk hidup lebih mandiri dan dapat mengatur diri sendiri. 2. Mahasiswa dan Aktivitasnya Berdasarkan peraturan Kemendikbud No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 17 ayat 2 seorang mahasiswa program diploma empat dan program sarjana diwajibkan untuk menempuh beban belajar paling sedikit 144 SKS (Sistem Kredit Semester. Mahasiswa dapat dinyatakan lulus menjadi seorang sarjana jika telah memenuhi jumlah sks tersebut dan menyelesaikan tugas akhir yakni skripsi. Pada ayat 3 dijelasakan bahwa masa studi mahasiswa program sarjana adalah 4 (empat) sampai 5 (tahun). Pada pasal yang sama, yakni pasal 17 (tujuhbelas) ayat 1 (satu) dijelaskan beban normal mahasiswa adalah 8 (delapan) jam perhariatau 48(empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 SKS per semester, sampai dengan 9 (sembilan)jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu dengan 20 (dua puluh) sks per semester. Berdasarkan peraturan pemerintah ini, dapat disimpulakan bahwa mahasiswa memiliki jadwal kuliah yang padat, hal ini belum ditambah dengan kegiatan akademik lainnya seperti kerja kelompok, diskusi bersama serta mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Padatnya kegiatan.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. akademik ini dapat menimbulkan kelelahan baik secara psikis maupun fisik. 3. Kemampuan Manajemen Waktu pada Mahasiswa Konsep dasar Manajemen waktu adalah penggunaan waktu secara efisien dalam merealisasikan pengerjaan suatu tugas. Manajemen waktu sebagaimana diketahui sangat berhubungan erat dengan kemampuan seseorang dalam pengelolaan diri sendiri atau dapat dikatakan bahwa manajemen waktu merupakan proses mengelola diri. Hal yang sering terjadi dalam kehidupan adalah bahwa tidak semua orang dapat mengelola waktu dengan baik dan efisien. Hal ini bisa juga terjadi pada mahasiswa, mahasiswa adalah pelajar erguruan tinggi serta dalam struktur pendidikan Indonesia menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi diantara lainnya. Mahasiswa dikatakan memiliki kemampuan memanajemen waktu dengan baik adalah bahwa mahasiswa tersebut mampu mengelola waktu secara efektif dan teroganisir serta memiliki kemampuan menetapkan tujuan dan prioritas. Secara umum individu yang mampu manajemen waktu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: mampu menetapkan tujuan (1) mengidentifikasikan prioritas, (2) membuat jadwal, (3) mampu melakukan pekerjaan dengan teroganisir, (4) dan mampu meminimalkan interupsi (Davidson,2002). Penggolongan usia mahasiswa adalah 18-25 tahun sebagaimana dikatakan dalam Winkel dan Hastuti (2010), maka berdasarkan rentang usia tersebut mahasiswa digolong dalam tahap perkembangan, pada masa.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. remaja akhir dan dewasa awal dengan aspek- aspek fisiologis telah mencapai puncak (Dariyo 2003, dalam Iriani dan Ninawati,2005). Maka, dari pendapat diatas, mahasiswa memiliki kemampuan belajar yang lebih tinggi dan memiliki kemampuan untuk hidup lebih mandiri dan dapat mengatur diri serta dapat mengolah waktu dengan baik. 4. Hakikat Penulisan Skripsi pada Mahasiswa Skripsi merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir. Setiap mahasiswa yang berada di semester akhir yang sedang menempuh kuliah sekitar 3,5 atau 4 tahun sudah dapat menyelesaikan Skripsi. Wirartha mengatakan bahwa Skripsi adalah karya tulis ilmiah seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S1. Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian dengan topik yang sesuai dengan bidang studinya. Skripsi disusun dan dipertahankan untuk memperoleh gelar Sarjana strata satu. Biasannya seperti yang diungkapkan diatas bahwa Skripsi merupakan salah satu syarat kelulusan. Sementara pengertian skripsi dalam buku panduan dan informasi akademik tahun 2006/2007, adalah suatu bentuk karya ilmiah yang disusun oleh setiap mahasiswa atas dasar suatu penelitian dalam rangka menyelesaikan studi program strata satu (S1). Menurut Purwadharminta (dalam Mastuti, 2010), dijelaskan Skripsi adalah karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai persyaratan pendidikan akademis..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Dari. beberapa. pengertian. yang. dijelaskan. diatas,. peneliti. menyimpulkan bahwa Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh setiap mahasiswa semester akhir sebagai salah satu persyaratan kelulusan dan memperoleh gelar sarjana. 5. Kesulitan dan Hambatan Mahasiswa dalam Menulis Skripsi Skripsi menjadi suatu tujuan dari mahasiswa agar bisa selesai dengan cepat dan mendapat gelar sarjana. Namun hal ini hanya berlaku bagi sebagian mahasiswa yang sungguh ingin menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Sebagian mahasiswa penulis skripsi beranggapan bahwa skripsi menjadi suatu beban dan bahkan sesuatu yang menakutkan bagi mereka. Menyusun skripsi bagi sebaga mahasiswa nempaknya merupakn hal yang menakutkan yang mau tidak mau wajib dijalani karena menyususn skripsi dianggap pekerjaan yang berat (Mage dan Pryowidodo, 2005). Beberapa Faktor yang menyebabkan ketidakmampuan mahasiswa menulis skripsi seperti penguasaan Bahasa Indonesia, penguasaan teknik menulis, serta kesulitan mencari buku sumber. Rasa takut terhadap dosen pembimbing, kesulitan untuk menentukan judul, kurangnya dana dalam memulai penelitian merupakan hal lain yang menjadi kesulitan bagi mahasiswa yang menunda penulisan Skripsi. Kesulitan-kesulitan tersebut bisa menyebabkan hal-hal yang kurang baik seperti stress, rendah diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyususnan skripsi bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya (Mu’tadin, 2002)..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. 6. Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan dalam menulis Skripsi Keterlambatan penulisan skripsi pada mahasiswa semester akhir atau lebih disebabkan banyak faktor. Beberapa hal yang menjadi penyebab terlambatnya menulis skripsi pada mahasiswa menurut Aslinawati & Mintarti (2017) dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal: a. Faktor Internal 1) Kesehatan Kondisi tubuh seseorang sangat mempengaruhi daya pikir seseorang. Bila kondisi tubuh seseorang tidak sehat maka akan menguragi konsentrasi seseorrang dalam berpikir. Kusnendar, dkk (2012, dalam Aslinawati & Mintarti, 2017) dalam penelitiannya mengatakan: “bahwa mahasiswa yang mengalami kelelahan baik secara rohani maupun jasmani, dan meskipun penyakitnya tidak parah, namun hal ini dapat mempengaruhi penyelesaian skripsi mahasiswa.” 2) Motivasi lulus tepat waktu Motivasi merupakan suatu kekuatan baik dalam diri seseorang yang mempengaruhi hidupnya. Motivasi bisa lahir dari dalam diri sendiri maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Mahasiswa yang memiliki motivasi yang baik dan motivasi yang tinggi untuk lulus tepat waktu akan berusaha untuk menyelesaikan skripsinya dengan segera, namun bagi.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. mahasiswa. yang. memiliki. motivasi. yang. rendah. dalam. menyelesaikan skripsi maka tentu akan menunda untuk memulai atau menyelesaikan tugas skripsinya sehingga akan lulus tidak tepat waktu. 3) Manajemen Waktu Kemampuan manajemen waktu sangat mempengaruhi dan menentukan keberhasilan seseorang dalam berbagai hal. Bagi seorang mahasiswa yang menuis skripsi, kemampuan manajemen waktu sangat menentukan keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi. Mahasiswa yang memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik akan menyelesaikan skripsi dengan cepat dan tepat waktu,. sedangkan. mahasiswa. yang. memiliki. kemampuan. manajemen waktu yang kurang maka akan menyelesaikan skripsinya lebih lama karena sering menunda untuk memulainya. b.. Faktor Eksternal Beberapa hal yang termasuk dalam faktor-faktor eksternal adalah sebagai berikut: 1) Kurangnya dukungan keluarga Keluarga merupakan supporter utama dalam keberhasilan seorang anak. Dukungan dari keluarga memberikan suatu semangat yang besar terhadap seorang akan apalagi pada saat menyelesaikan skripsi. Mushtaq dan Khan (dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017) menyatakan bahwa keluarga merupakan salah satu faktor yang.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Dukungan dalam bentuk materi maupun non materi tentu saja akan sangat mempengaruhi. semangat. mahasiswa. dalam. skrpisinya, dengan merasakan kehangatan dukungan. menyelesaikan. dan. cinta serta. dari keluarga, mahasiswa menjadi bersemangat dan. terus mau berjuang untuk skripsinya. 2) Hubungan dengan teman sebaya Teman sebaya merupakan orang yang ikut berperan dalam keberhasilan seseorang, hal ini diungkapkan dalam Penelitian Korir dan Kipkemboi (2014), yang membuktikan bahwa lingkungan sekolah dan pengaruh teman sebaya memiliki kontribusi dalam prestasi akademik. 3) Relasi dengan Dosen Pembimbing Dalam. hubungannya. dengan. penyelesaian. skripsi,. dosen. pembimbing merupakan pribadi yang memegang peranan penting dalam mendapingi mahasiswa penulis skripsi. Menjalin relasi yang baik dengan dosen pembimbing yang dimaksud adalah komunikasi antar mahasiswa dan dosen serta intensitas bimbingan. Komunikasi yang positif antar mahasiswa dan dosen dapat mendukung lancarnya penulisan skripsi mahasiwa, sehingga jika komunikasi buruk tentu saja akan berdampak pada penulisan skripsi. Wangid dan Sugiyanto (dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017) “kehadiran dosen pembimbing menjadi sosok yang sangat penting dalam.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. proses mengerjakan skripsi. Seorang dosen pembimbing skripsi memiliki tugas dan peran yang sangat menentukan dalam penyelesaian suatu skripsi.” 4) Kesulitan Mencari Referensi Skripsi yang berkualitas adalah skripsi yang dilengkapi dengan beberapa sumber yang memperkuat tulisan skripsi tersebut. Maka, refrensi merupakan hal yang sangat penting dan paling dibutuhkan dalam penulisan skripsi, sehingga kesulitan dalam mencari referensi akan menghambat mahasiswa dalam penulisan skripsinya. Hartato (dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017) sumber belajar sangat penting bagi mahasiswa karena sumber belajar ini akan menjadi rujukan, acuan dan pedoman dalam penyelesaian skripsi. 7. Prokrastinasi dan Dampak dalam Penulisan Skripsi Prokrastinasi. sangat. mempengaruhi kehidupan dan aktivitas. seseorang dalam kehidupan hariannya. Dalam lingkup apapun hal ini sangat berpengaruh dan memberikan dampak, Mancini (Mela Rahmawati, 2011), membagi dampak prokrastinasi menjadi dua yaitu dampak internal dan dampak eksternal. a. Dampak Internal Beberapa. penyebab. Prokrastinasi. muncul. dari. dalam. diri. Prokrastinator. Saat prokrastinator tendensi tertentu akan suatu hal, maka tendensi tersebut akan tertanam dalam diri prokrastinator. Misalnya seorang Mahasiswa memiliki perasaan takut akan kegagalan.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. dan berpikir bahwa semua mata kuliah yang diambil dalam semester VI sulit, mahasiswa tersebut akan berfikir takut gagal dan menunda mengerjakan tugas kuliahnya. b. Dampak Eksternal Jika seseorang tidak melakukan prokrastinasi, lingkungan dapat membuat. orang. tersebut. melakukannya.. Tugas. yang. kurang. menyenangkan atau yang berlebihan, juga tugas yang kurang jelas, dapat membuat siapa saja ingin menunda. 8. Faktor-faktor Prokrastinasi bagi Mahasiswa yang Terlambat dalam Penulisan Skripsi Menurut Caturnada (dalam Tatan 2012) ada 10 wilayah magnetis yang menjadi faktor-faktor dilakukannya prokrastinasi pada mahasiswa yang terlambat dalam menulis skripsi adalah sebagai berikut: a. Anxiety Anxiety atau kecemasan membuat seseorang menjadi terhambat dalam penulisan skripsi. b. Self-Depreciation Dapat diartikan pencelaan terhadap diri. Hal ini ditujukan kepada orang yang memiliki penghargaan diri yang rendah, selalu menyalahkan diri sendiri dan tidak percaya diri bahwa dirinya mampun mendapatkan masa depan yang cerah..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. c. Low Discomfort Tolerance Rendahnya toleransi terhadap ketidaknyamanan. Kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan tugas membuat seseorang akhirnya kesulitan dalam mentoleransi rasa kecemasan dan frustasi. Hal ini membuat seseorang mengalihkan dirinya kepada tugas-tugas yang mengurangi ketidaknyamanan dalam diri orang tersebut. d. Pleasure Seeking Pleasure seeking diartikan sebagai pencari kesenangan. Seseorang pencari. kesenangan. cenderung. tidak. mau. melepaskan. atau. meninggalkan situasi yang membuatnya nyaman. Jika seseorang yang memiliki keinginan kuat untuk mencari kenyamanan, maka orang tersebut memiliki keinginan kuat untuk bersenang-senang dan memiliki kontrol impuls yang rendah. e. Time Disorganization Waktu yang tidak teratur. Seseorang yang bisa mengatur waktu berarti bisa memperkirakan berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk menyelesaikan tugasnya. Aspek lain dari lemahnya pengaturan waktu adalah sulitnya seseorang memutuskan pekerjaan atau tugas apa yang penting dan kurang penting untuk dilakukan maupun diselesaikan hari ini. Terkadang semua pekerjaan dan tugas dilihat penting sehingga kesulitan untuk memutuskan apa yang harus didahulukan..

Gambar

Tabel 3.1  Sampel Penelitian ................................................................
Gambar 2.1  Bagan Kerangka Pikir.................................................................
Gambar 2.1  Kerangka Pikir  Mahasiswa   Kemampuan  Manajemen   Waktu  Tinggi  Rendah  Prokrastinasi rendah  Prokrastinasi  Tinggi  Skripsi selesai tepat Waktu  Terlambat  menyelesaikan   Skripsi
Tabel 3.1  Sampel Penelitian
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

penyelenggaraan angkutan umum, hal ini sudah diamanatkan didalam pasal 138 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2002 tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan yang berbunyi: Pada

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat harapan dan kenyataan dari kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Senyawa alelokimia pada ekstrak daun sembung rambat sudah mampu memberikan pengaruh menghambat berat basah maman ungu pada konsentrasi yang rendah (Tabel 5.),

loading Kemudian pilih bahasa installasi yang akan di gunakan selama proses instalasi, kemudian tekan Forward. 6) Pada layer selanjutnya akan muncul peta dunia. Pilih negara dan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal yakni ada empat faktor yang mempengaruhi penegakan hukum terhadap tindak pidana

(skala perusahaan) adalah upaya secara lebih terinci beban atau biaya lingkungan dari aspek apa saja yang secara nyata memang menghasilkan biaya lingkungan. Dengan demikian

a) Menu ini digunakan oleh Teller untuk melayani transaksi setoran tunai dengan tujuan rekening tabungan tanpa buku. b) Dengan menu ini, yang diinput oleh Teller adalah

DFD ( Data Flow Diagram ) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan