• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis-komplek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "analisis-komplek"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS VARIABEL KOMPLEK

ANALISIS VARIABEL KOMPLEK

kg kg

O l e h

O l e h

Dwi Purnomo

Dwi Purnomo

Oleh

Oleh

Mahasiswa Program Studi

Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Matematika 2009

Pendidikan Matematika 2009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

IKIP BUDI UTOMO MALANG

IKIP BUDI UTOMO MALANG

TAHUN 2012

TAHUN 2012

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

(2)
(3)

Halaman Halaman Bab I Bab I Bab II Bab II Bab III Bab III Bab IV Bab IV Bab V Bab V Bab VI Bab VI Halaman 1 Halaman 1

(4)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo iiiiii

BILANGAN KOMPLEK

BILANGAN KOMPLEK

Sistem Bilangan Real (R) Sistem Bilangan Real (R)

Sistem bilangan seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari Sistem bilangan seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari  pengembangan secara bertahap seperti yang ditunjukkan d

 pengembangan secara bertahap seperti yang ditunjukkan dalam daftar berikut.alam daftar berikut.

1.

1. Bilangan Bilangan asli asli 1, 1, 2,2, 3, 4,3, 4,.. .. , Juga disebut, Juga disebut  bilangan  bilangan bulatbulat  positip, positip,  pertama  pertama kalikali digunakan dalam

digunakan dalam menghitung.menghitung. SimbolSimbol  bervariasi bervariasi dengan waktu,dengan waktu, misalnyamisalnya yangyang digunakan

digunakan  bilangan  bilangan Romawi I, IIRomawi I, II, III, IV., III, IV. .. ., jika., jika a dan b adalaha dan b adalah  bilangan  bilangan asliasli,,  jumlah

 jumlah a a ++  b  b dandan  perkalian a. perkalian a.  b,  b, (a) (a) (( b) atau b) atau abab  juga juga  disebut  disebut bilangan  bilangan asli. asli. UntukUntuk alasan ini

alasan ini himpunanhimpunan  bilangan  bilangan asliasli dikatakandikatakan tertutuptertutup di bawah operasidi bawah operasi  penjumlaha penjumlahann dan perkalian

dan perkalian atauatau untuk memenuhi sifatuntuk memenuhi sifat penutupan penutupan terhadapterhadap operasi ini.operasi ini.

2.

2. Bilangan bulat negatip dan nol, dilambangkan dengan - 1, - 2, - 3. . . dan 0Bilangan bulat negatip dan nol, dilambangkan dengan - 1, - 2, - 3. . . dan 0 masing-masing, muncul untuk memungkink

masing-masing, muncul untuk memungkinkan solusi dari persamaan seperan solusi dari persamaan sepertiti x + b = a. dimana a dan b adalah setiap bilangan asli. Hal ini mengarah pada x + b = a. dimana a dan b adalah setiap bilangan asli. Hal ini mengarah pada operasi pengurangan, atau invers penjumlahan, dan kita tulis dengan x = a-b operasi pengurangan, atau invers penjumlahan, dan kita tulis dengan x = a-b

himpunan bilangan bulat

himpunan bilangan bulat  positip,  positip, negatip negatip dandan nolnol disebutdisebut himpunanhimpunan  bilangan  bilangan bulatbulat dan

dan tertutup di bawahtertutup di bawah operasi-opeoperasi-operasi rasi penjumlahanpenjumlahan, perkalian,, perkalian,dan pengurangan.dan pengurangan. 3.

3. Bilangan rasional danBilangan rasional dan  pecahan pecahan sepertiseperti --



, , --



.. .. .. munculmuncul untuk memungkinkanuntuk memungkinkan  persamaa

 persamaann solusi sepertisolusi seperti bx bx = a= a untuk semua bilangan bulatuntuk semua bilangan bulat a dan ba dan b di manadi mana

 b≠0

 b≠0

ini mengarah ke

ini mengarah ke operasioperasi divisi ataudivisi atau inversinvers perkalian, perkalian, dan kita tulis dengandan kita tulis dengan x = a/b atau

x = a/b atau a+b [disebut hasil baga+b [disebut hasil bagi a dan b] di mana a adai a dan b] di mana a adalahlah pembilang da pembilang dann b adalah b adalah  penyebut. Himpunan bilangan

 penyebut. Himpunan bilangan bulatbulat adalah bagianadalah bagian atauatau subset darisubset dari  bilangan rasional bilangan rasional,, karena

karena bilangan bulat bilangan bulat sesuai dengansesuai dengan bilangan rasiona bilangan rasionall a / ba / b dimanadimana b b = = 1. 1. HimpunanHimpunan  bilangan

 bilangan rasionalrasional tertutup di bawahtertutup di bawah operasi-operasi penjumlahanoperasi-operasi penjumlahan, pengurangan,, pengurangan,

 perkalian,

 perkalian, dan pembagiandan pembagian, selama, selama pembagian de pembagian dengan nolngan nol tidak ttidak termasukermasuk.. 4.

4. Bilangan irasional sepertiBilangan irasional seperti

√ √ 

 =1.41423. . . dan =1.41423. . . dan



 = 3. 14159. . .adalah bilangan = 3. 14159. . .adalah bilangan yang tidak rasional, yang tidak dapat dinyatakan dengan a/b dimana a dan b yang tidak rasional, yang tidak dapat dinyatakan dengan a/b dimana a dan b adalah bilangan bulat dan

adalah bilangan bulat dan

 b≠0

 b≠0

Himpunan bilangan rasional dan irasional di sebut dengan himpunan bilangan Himpunan bilangan rasional dan irasional di sebut dengan himpunan bilangan ril. diasumsikan bahwa

ril. diasumsikan bahwa siswa sudah mengetahui siswa sudah mengetahui dengan berbagai odengan berbagai operasi padaperasi pada  bilangan real.

(5)

Representasi Bilangan Real

Bilangan real dapat direpresentasikan oleh titik-titik pada garis yang disebut sumbu real, seperti ditunjukkan pada gambar 1.1 titik yang sesuai dengan nol disebut asal

√ 



-



 atau 1,5



√ 

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 Gbr.1.1

sebaliknya untuk setiap titik pada baris ada satu dan hanya satu bilangan real. jika titik A sesuai dengan bilangan real yang terletak di sebelah kanan titik B sesuai dengan b bilangan real, kita katakan bahwa a lebih besar dari b atau kurang dari a dan menulis masing-masing a > b atau b < a.

Halaman 2

Susunan dari nilai-nilai  x  termaksud a < x <b  disebut interval terbuka,sumbu yang asli ketika

  

,yang mana juga termaksud nilai akhir a  dan, disebut interval tertutup  berarti symbol  x,yang mana dapat berdiri untuk semua susunan dari nilai

 – 

 nilai asli ,yang disebut variabel asli.

 Nilai mutlak  dari sebuah bilangan asli a , dinotasikan oleh

||

, yang sama untuk a jika a > 0,,untuk

 –a’

adalah a < 0 dan untuk 0 jika a = 0. Jarak antara dua titik a dan b disumbu yang asli adalah

||

.

Sistem Bilangan Komplek (C)

Tidak ada bilangan asli  x  yang memenuhi persamaan

 

  untuk memberikan solusi

 – 

solusi untuk ini dan persamaan

 – 

 persamaan yang sama

(6)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo v

susunan dari bilangan komplek telah di perkenalkan. Kita dapat mengangap sebuah  bilangan komplek yang mana dengan bentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan asli dan i ,yang mana disebut bilangan imajiner   ,mempunyai kelengkapan

  

  z = a + bi  , kemudian a disebut bilangan asli dari z dan b disebut bagian bilangan imajiner   dari z dan didenotasikan oleh Re

*+

 dan lm

*+

 berturut-turut, symbol z,yang mana dapat berdiri untuk semua susunan bilangan-bilangan komplek ,disebut variabel komplek.

Dua bilangan komplek a + bi dan c + di adalah sama jika dan hanya jika a = c dan b = d. Kita dapat mengangap bilangan asli sebagai sebuah bagian dari susunan  bilangan komplek dengan b = 0. Bilangan komplek 0 + 0i dan -3 +0i kembali

ditunjukan bilangan asli 0 dan -3 berturut-turut.Jika a = 0 ,bilangan komplek 0 + bi atau disebut bilangan imajiner asli.

 Konjuget komplek  ,atau konjuget  singkat , dari sebuah bilangan komplek a + bi  adalah a-bi  . Konjuget komplek dari sebuah bilangan komplek  z   sering diindikasikan oleh



 atau z .

Operasi dasar pada bilangan Komplek 

Operasi yang ditunjukan dengan bilangan komplek kita dapat memprosesnya seperti aljabar dari bilangan

 – 

  bilangan asli ,menganti

  oleh -1 ketika ini terjadi .

1.  Penjumlahan

   

2.  Pengurangan





3.  Perkalian





4.  Pembagian











(7)

 







 



Nilai Mutlak

 Nilai Mutlak atau modulus  dari sebuah bilangan komplek



  adalah defenisinya adalah sebagai

||√ 



Contoh:

|| 



√ √ 

Jika





,….,

 adalah bilangan komplek,mengikuti sifat-sifat berikut 1.

|

|

 =

|

||

|

  atau

|



|  |

||

||

|

2.

=

 jika



3.

|



|  |

| |

|

  atau

|





||

||

|

|

|

4.

|



|  |

| |

|

  atau

|



|  |

| |

|

Halaman 3

DASAR SISTEM AXIOMETIC DALAM ANGKA-ANGKA YANG KOMPLEKS

Dari suatu segi pandangan yang logis dapat digambarkan angka-angka complex sebagai pasangan ( a,b) dari bilangan riil a dan b menunjuk pada yang definisi yang beragam ternyata sama dengan definisi diatas. Semua definisi yang digambarkan ini, dimana semua angka menggantikan angka-angka rii l.

a. Persamaan (a,b) = (c,d) jika dan hanya jika a = c, b = d  b. Penjumlahan (a,b) + (c,d) = (a+ c, b+ d)

(8)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo vii

m(a, b) = (ma, mb)

Dari ini kita dapat menunjukkan bahwa ( a,b) = a ( 1,0)+ b ( 0,1) dan kita  berhubungan dengan ini a + bi di mana lambang untuk ( 0,1) dan mempunyai i 2  = (0,1) (0,1) = (-1,0) (yang dipertimbangkan setara dengan bilangan riil - 1) dan ( 1, 0) jadilah setara dengan bilangan riil 1. Pasangan yang diinginkan ( 0,0) sesuai dengan bilangan riil 0.

Dari pernyataan di atas kita dapat membuktikan bahwa jika z1, z2, z3, bagian dari S

 bilangan kompleks :

1. z1 + z2 dan z1z2tergolong S Hukum Tertutupan

2. z1 + z2 = z2 +z1 Hukum Komutatif Penjumlahaan

3. z1 + (z2 + z3)= (z1+z2)+z3  Hukum Asociative Penjumlahaan

4. z1z2 = z2z1 Hukum Komutatif Perkalian

5. z1 (z2z3) = (z1z2) z3 Hukum Asosiatif Perkalian

6. z1 (z2 + z3) = z1z2 + z1z3 Hukum Penyebaran

7. z1  + 0 = 0 + z1 = z1, 1.z1 = z1.1 = z1, 0 adalah terpanggil identitas

 berkenaan dengan tambahan, 1 adalah terpanggil identitas berkenaan dengan perkalian.

8. Untuk apa pun bilangan kompleks z1 ada z bilanganunik dalam S seperti z +

z1 = 0; z adalah terpilih searah z1untuk penjumlahan yangditunjukan oleh

 – 

z1.

9. Untuk apa pun z1  0 ada jumlah anuique dalam S seperti z1z = zz1= 1;

z adalah terpilih berlawanan z1 berkenaan dengan perkalian dan ditunjukan

oleh z1 -1 atau 1/z1.

.

Penyajian Grafis Dari Bilangan Kompleks

Jika perbandingan riil dipilih pada dua bagian tegak lurus X'OX dan Y'OY yang disebut x dan y bagian berturut-turut seperti 1-2, maka kita dapat menempatkan titik manapun, di dalam bidang yang ditentukan oleh bentuk ini, dengan penghembus yang ditentukan dari bilangan riil

(9)

(x,y) segi-empat yang disebut koordinat titik. Contoh-contoh lokasi titik seperti itu diindikasikan oleh P, Q, R, S and T dalam Fig. 1

 – 

 2.

Karena suatu bilangan kompleks x + iy dapat dianggap sebagai suatu  pasangan berurut bilangan real, maka kita dapat menjumlahkan angka-angka yang

ditunjukan oleh xy yang terhubung pada bidang kompleks atau argand diagram. Bilangan kompleks yang diwakili oleh P, sebagai contoh, kemudian dapat dibaca sebagi ( 3, 4) atau 3+ 4i. Bagi setiap bilangan kompleks disana bersesuaian atau  berpasangan satu-satu pada titik didalam bidang, dan sebaliknya bagi

masing-masing titik didalam bidang disana bersesuaian satu-satu pada satu bilangan kompleks. Oleh karena itu kita sering mengacu pada bilangan kompleks z sebagai titik z. Kadang-kadang kita melihat x dan y tampak khayal dan riil yang berturut-turut pada bidang yang kompleks ketika z dalam bidang. Jarak antar dua bilangan z1= x1+ iy1  dan z2= x2 + iy2  didalam bidang yang kompleks diberi oleh | z1- z2|=

 

2 2 1 2 2 1  x  y y  x

(10)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo ix

Halaman 4

Kadang-kadang kita menunjuk sumbu x dan y sebagai sumbu real dan imajiner masing-masing untuk bidang kompleks sebagai bidang z. Jarak antara dua titik

1 1 1  x iy

 z 

dan  z 2

 x2

iy2 pada bidang kompleks ditentukan oleh

2 2 1 2 2 1 2 1  z  ( x  x ) ( y y )  z 

. 3 4 2 1  X ’  -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 1 2 3 r(2,5,0) P(3,4) Q(-3,3) S(2,-2) R(-2.5,-1.5) Fig. 1-2 Y

(11)

BENTUK POLAR DARI BILANGAN KOMPLEKS

Jika P adalah titik pada bidang kompleks sama dengan bilangan kompleks (x, y ) atau x + iy, maka kita lihat dari Gambar. 1-3 bahwa

  cos r   x

,  y

 

r sin  Y  P(x,y) r

 y   X 

0  x X

Y’

(Gambar. 1-3)

Dimana r 

 x2

 y2

 x

iy disebut nilai modulus atau nilai mutlak dari

1

iy  x

 z 

 [dinotasikan dengan z atau  z ]; dan  , disebut amplitude atau

argument(penjelasan) dari  z 

 x

iy[dinotasikan dengan arg z ], adalah sudut yang membuat garis OP dengan sumbu x positif.

Oleh karena itu,

) sin (cos 1 r    i   iy  x  z 

Yang disebut bentuk polar dari bilangan kompleks, r  dan

θ

 disebut koordinat  polar( kutub). Kadang-kadang mudah untuk menulis singkatan cis

θ

 untuk

    sin cos

i .

Untuk setiap bilangan kompleks z

≠ 0

 terdapat hanya satu nilai yang sesuai

dengan θ

 untuk 0



 <

2π.

 Namun, interval lain dari panjang

, misalnya -

π

 <

θ

π, dapat digunakan.

 Setiap pilihan utama, diputuskan terlebih dahulu, disebut  jarak utama, dan nilai

θ

 disebut nilai utamanya.

THEOREMA DE MOIVRE'S

Jika z 1

 x1

iy1

1(cos 1

isin 1)dan z 2

 x2

iy2

2(cos 2

isin 2) kita dapat menunjukkan pada [ lihat halaman 19]

(12)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo xi )} sin( ) {cos( )} sin( ) {cos( 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1                

i r  r   z   z  i r  r   z   z 

Sebuah pernyataan dari (2) menyebabkan

)} ... sin( ) ... {cos( ... ... 1 2 1 2 1 2 2 1 z   z n r r  r n n i n  z 

 

 

 

 

 

  dan jika  z 1

 z 2 

...

 z n

 z ini menjadi

) sin (cos )} sin (cos {r    i   r  n  i n   z n

n

n

Yang sering disebut Teorema De Moivre AKAR DARI BILANGAN KOMPLEKS

Sejumlah w disebut akar n dari bilangan kompleks z jika wn=z, dan kita tulis w=z 1/n. Dari teorema De Moivre kita dapat menunjukkan bahwa jika n adalah  bilangan bulat positif,

n n i r   z 1/

{ (cos 

sin )}1/

 

 

 

  

 

 

 

  

n k  i n k  r 1/n cos   2   sin   2   k = 0,1,2 , ..., n-1

Dari yang berikut ini bahwa n adalah nilai yang berbeda untuk  z 1/n, yaitu n akar

yg berbeda dari z. asalkan z ≠ 0.

Halaman 5

RUMUS EULER’S

Di asumsi oleh perluasan deret berhingga .... ! 3 ! 2 1 3 2

 x  x x e x hubungan dari kalkulus elementer ketika  x

 

i ,kita dapat mengambil hasil

71828 , 2 sin cos

i e ei      (7)

Yang mana kita sebut rumus Euler‟s yang sesuai ,bagaimanapun secara sederhana

kita mendefinisikan

.

  

i

e  umumnya kita definisikan

cos y isin y)

e e e e

e x

 xiy

 x iy

x

(8)

Misalnya untuk contoh dimana y = 0 turunan dari x

e

(3) (4) (5)

(13)

Dengan catatan bahwa bentuk dari(7) pada dasarnya turunan dari teorema De

Moivre‟s untuk

 

i  n in 

e e

PERSAMAAN PANGKAT BANYAK

Sering dalam hal-hal praktis kita menemukan solusi persamaan pangkat banyak dengan bentuk umum :

0 ... 1 2 2 1 1 0

  n n n n n a  z  a  z  a  z  a  z  a (9)

Dimana a0

 0,a1...., anadalah bilangan kompleks dan n pangkat positif di sebut  persamaan berpangkat. Sebagaimana solusi juga disebut z0 dari pangkat banyak dar

sebelah kiri (9) atau persamaan akar-akar.

Teorema ini sangat penting sehingga disebut teorema mendasar dari aljabar ( dapat dibuktikan dalam bab 5 ) bahwa setiap persamaan polynomial dari bentuk (9) mempunyai satu akar kompleks. Dari ini kita menunjukkan bahwa mempunyai factor n dari akar-akar kompleks, beberapa atau se muanya yang mungkin sama.

Jika z1,z2,

…..z

ndengan n akar-akar, dapat di tulis

a0(z

 – 

 z1)(z

 – 

 z2

)…(z – 

 zn) = 0 (10)

yang mana di sebutbentuk pemfaktoran dari persamaan polynomial ,sebaliknya jika kita dapat menulis (9) pada bentuk (10) kita dapat determinankan akar-akarnya dengan muda.

AKAR-AKAR DARI N KE UNSUR SATUAN

Solusi dari persamaan  z n

1 dimana n adalah pangkat positif di sebut unit akar-akar dan di berikan oleh :

1 ,..., 3 , 2 , 1 , 0 2 sin 2 cos

2

e k  n n k  i n k   z  n k         (11)

Missal jika cos2 sin2 ,

2 n i e n i n k          

    dimana n akar-akar dari 1,

. ,...,

, 2  n1

  secara geometri menunjukkan bahwa n vertical dari sbuah  polygon teratur dimana di samping n di tuliskan pada sebuah lingkaran dari jarak satudengan pusat yang sebenarnya. Lingkaran ini mempunyai persamaan  z 

1 dan sering di sebut kesatuan lingkaran.

(14)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxiii

INTERPRESTASI VEKTOR DARI BILANGAN-BILANGAN KOMPLEKS Bentuk bilangan kompleks z = x + iy dapat dipandang vector OP yang menunjukkan titik asal O dan titik akhir P. dengan titik (x,y) lihat gambar 1.4 kadang-kadang kita sebut OP = x+iy sebagi vector posisi dari P. dua vector ini memiliki panjang sama atau ukuran dan arahnya sama tetapi titik awalnya berbeda, sehingga OP dan AB lihat gambar1.4. hal ini menunjukkan kesamaan sehingga kita dapat menulis OP =AB = x + iy.

y B A ( x,y) O X gambar 1.4 Halaman 6

Jumlah dari bilangan kompleks berkorespondensi dengan jumlah jaja rgenjang dari  jumlah untuk vector ( lihat gambar. 1-5). Dengan jumlah bilangan kompleks z1 dan

z2, kita melengkapi jajargenjang OABC dimana untuk sudut OA dan OC

 berkorespondensi z1 dan z2.Untuk diagonal OB dari jajargenjang bekorespondensi

dengan z1 + z2. Lihat masalah 5.

A z2 B Z1 z1+ z2 z1 C Z2 O Gambar. 1-5

(15)

REPRESENTASI BILANGAN KOMPLEKS SECARA ROYEKSI STEREOGRAPHIC

Misalnya P (gambar 1-6) bidang kompleks dan memahami unit bulatan

( jari-jari satu) untuk tangent P di z = 0. Untuk diameter NS tegaklurus dengan P dan titik N dan S kita sebut bagian utara dan bagian selatan dari

. Beberapa korenspondensi titik A di P kita dapat membuat garis NA berpotongan dengan

 pada titik A‟. setiap titik di bidang bilangan kompleks dimana korespondensi

satu-satu dan hanya satu titik dari bulatan

,dan kita dapat menggambarkan  beberapa bilangan kompleks oleh bulatan di setiap titik. Kita katakan Untuk

melengkapi titik N hal itu berkorespondensi dengan “ jumlah pada titik” dari

 bidang tersebut. Dari himpunan semua titik-titik termasuk bidang kompleks untuk  jumlah pada titik disebut  semua bidang kompleks, semua bidang z , atau bidang

kompleks secara luas.

Cara sulit dari untuk memetakan bidang pada bulatan disebut  proyeksi  stereographich. Bulatan setiap saat disebut  Riemann sphere.

 N

SSssss

(16)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo xv

Misalnya z1 = x1+ iy1 dan z2= x2+ iy2 da bilangan kompleks (vector). Hasil

kali titik ( disebut juga hasil kali titik) dari z1 dan z2 didefenisikan sebagai

  

1 2 1 2 1 2

2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 Re

cos  x x  y y  z  z   z  z   z z   z 

 z   z 

 z 

 

(12)

Dimana   adalah sudut diantara z1 dan z2 yang mana terletak antara 0 dan  .

Hasil kali silang dari z1 dan z2 didefenisikan sebagai

  

 

(14) ) 13 ( 2 1 Im sin 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1     i e  z   z   z   z  i  z   z   z   z   z   z   z   z  i  z   z   x  y  y  x  z   z   z   x  z 

Jika z1dan z2 bukan nol, maka

1. Diperluan dan kondisi yang cukup dalam z1 dan z2  tegak lurus pada

0

2 1  z 

 z 

2. Diperlukan dan kondisi yang cukup pada z1 dan z2 sejajar dengan z1 x z2 =

0.

3. Jarak proyeksi dari z1 di z2  adalah  z 1

 z 2 /z 2 .

4. Bidang pada sebuah jajargenjang ada pada sudut z1 dan z2 adalah  z 1

2.

Halaman 7

KOORDINAT KOMPLEKS SEKAWAN

Suatu titik di bidang kompleks, dapat diletakkan pada koordinat tegak lurus



atau koordinat kutub



. Namun banyak juga kemungkinan yang lain. Salah satunya adalah menggunakan kenyataan bahwa





̅

,





̅

 dimana

 

. Koordinat

̅

 yang menentukan letak

suatu titik dinamakan  Koordinator   Kompleks Sekawan  atau disingkat  Koordinat Sekawan dari titik tersebut (Perhatikan soal 43 dan 44).

(17)

HIMPUNAN TITIK

Sebarang kumpulan titik-titik di bidang kompleks dinamakan suatu himpunan titik berdimensi dua, dan setiap titiknya dinamakan suatu anggota atau unsur himpunan tersebut.

Definisi dasar berikut ini diberikan sebagai bahan rujukan. 1. Lingkungan(neighbourhoods)

Suatu lingkungan delta (atau

) dari titik 

 

  adalah Himpunan semua titik

sehingga

||

 <

 dimana

 adalah suatu bilangan positif yang diberikan. Suatu lingkungan

–

 yang dihilangkan dari



  adalah Suatu lingkungan dari



 yang titik



 nya dibuang, yaitu

||

 . 2. Titik limit (limit points)

Suatu titik



  disebut titik limit , titik gabung , atau titik kumpul   dari himpunan titik

. Jika setiap lingkungan

–

  yang dihilangkan dari



memuat titik di himpunan



  karena

  adalah Suatu bilangan positif sebarang, maka himpunan

harus memiliki banyak titik yang tak  berhingga. Perhatikan bahwa



 mungkin terletak di dalam atau di luar

himpunan

.

3. Himpunan tertutup (closed sets)

Sebuah himpunan

 disebut tertutup jika setiap titik limit dari

 termasuk di dalam

, yaiut

  memuat semua titik limitnya. Sebagai contoh, himpunan semua titik

  sehingga

||

  adalah suatu himpunan tertutup.

4. Himpunan terbatas (bounded sets)

Sebuah himpunan

  disebut terbatas  jika kita dapat menemukan suatu konstata

 sehingga

||

 untuk setiap titik

 dan

. Suatu himpunan tak terbatas adalah himpunan yang tidak memiliki batas. Suatu himpunan yang terbatas dan tetutup dinamakan Kompak.

5. Titik dalam, titik luar, dan titik terbatas (interior, exterior, and boundary points)

(18)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxvii

Suatu titik



disebut titik dalam  dari himpunan

  jika kita dapat menentukan suatu lingkungan

dari



  yang semua titiknya termasuk  pada

. Jika setiap lingkungan

dari



 memuat titik di

 dan juga titik di luar

, maka



 dinamakan titik batas. Jika suatu titik bukan suatu titik dalam atau titik batas dari suatu himpunan

, maka titik ini dinamakan titik luar dari

.

6. Himpunan terbuka (open sets)

Suatu himpunan terbuka adalah suatu himpunan yang hanya terdiri dari titik dalam. Sebagai contoh, himpunan titik

  sehingga

||

  adalah suatu himpunan terbuka.

7. Himpunan tersambung (connected sets)

Suatu himpunan terbuka

 disebut tersambung  jika untuk setiap dua titik di himpunan tersebut dapat dihubungkan oleh suatu lintasan yang  berbentuk garis lurus (lintasan segi banyak) yang semua titiknya terletak

di dalam

.

8. Daerah terbuka atau domain (open regions or domains)

Suatu himpunan terbuka tersambung dinamakan suatu daerah terbuka atau domain.

9. Penutup suatu himpunan (closure of a set)

Jika suatu himpunan

  kita gabungkan semua titik limitnya, maka himpunan baru yang terbentuk disebut penutup himpunan

  dan merupakan suatu himpunan tertutup.

10. Daerah tertutup (closed regions)

Penutup suatu daerah terbuka atau domain disebut suatu daerah tertutup. 11. Daerah (regions)

Jika pada suatu daerah terbuka atau domain kita gabungkan beberapa, semua atau tidak sama sekali titik limitnya, maka kita menemukan suatu himpunan yang disebut daerah. Jika semua titik limitnya digabungkan, maka daerahnya tertutup dan jika tidak digabungkan sama sekali, maka daerahnyaterbuka. Dalam buku ini bilamana kita menggunakan istilah

(19)

daerah tanpa mengelompokkannya, kita akan mengartikannya sebagai daerah terbuka atau domain.

Halaman 8

12) Gabungan dan irisan dari himpunan. sebuah himpunan terdiri dari semua titik yang tergabung dalam himpunan S1dan himpunan S2atau kedua-duanya yang

dinamakan union/gabungan dari himpunan S1 dan S2  yang ditandai dengan

himpunan S1+ S2/

 



Suatu himpunan terdiri dari semua titik yang terdapat dalam himpunan S1 dan

S2 dinamakan irisan S1dan S2 yang ditandai dengan S1, S2/

 



13) Komplemen sebuah himpunan. Suatu himpunan yang tergabung dari semua titik yang tidak termasuk dalam himpunan S dinamakan komplemen S dan dinyatakan dengan



14) Himpunan kosong dari sub himpunan. Menarik untuk memikir sebuah himpuan yag tak bernilai, himpunan ini dinamakan himpunan kosong (

). Jika dua himpunan S1 dan S2  tidak memiliki nilai (dimana kedua himpunan tersebut

dinamakan himpunan yang tak berkaitan/saling keterkaitan), kita dapat menjelaskannya dengan menulis S1 - S2 =

. Setiap himpunan yang dibentuk

melalui pemilihan semua nilai / tanpa nilai dari sebuah himpunan dinamakan sub himpunan dari S. bila kita menjelaskan himpunan ini dimana semua nilai S telah dipilih maka himpunan itu dinamakan sebuah himpunan yang benar dari S.

15) Himpunan tak terhingga. Jika bagian sebuah himpunan dapat ditempatkan dalam sebuah persamaan dengan angka-

angka 1,2,3………maka himpunan itu

dinamakan himpunan yang dapat dihitung, jika tidak dapt dihitung maka himpunan tersebut dinamakan himpunan tak terhingga.

Berikut ini ada dua teori penting mengenai nilai-nilai himpunan:

1. Welerstrass-Bolzano Theorem. Teori ini menyatakan bahwa setiap himpunan dasar terikat memiliki paling sedikit satu batas nilai.

(20)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxix

2. Heine-Borel Theorem. Teori ini menyatakn bahwa S merupakan sebuah himpunan terpadu masing-masingnya mengandung satu atau lebih himpunan A1, A2...( yang kemudian dikatakan meliputi himpunan S tak

terhingga). Kemudian akan terjadi sejumlah himpunan dasar A1, A2 yang

meliputi S tak terhingga.

Soal-soal yang telah dikerjakan

Penyelesaian-penyelesaian dasar dengan bilangan kompleks. 1. Membuat penyelesaian pada masing-masing bilangan kompleks.

(a) ( 3 + 2 i) + (-7- i ) = 3

 – 

 7 + 2i

 – 

I = -4 = i (b) (-7- i ) + ( 3 + 2 i) = -7 +3

 – 

 I + 2i = -4 + i

Hasil bilangan komleks (a) dan (b) menunjukan penyelesaian yang dapat dimengerti.

(c) (8

 – 

 6i) - (2i - 7) = 8

 – 

 6i -2i + 7 = 15

 – 

 8i

(d) (5 + 3i) + {( -1 + 2i) + (7

 – 

 5i)} = (5 + 3i) + {-1 + 2i +7

 – 

 5i} = (5 + 3i) + (6

 – 

 3i) = 11

(e) {( 5 + 3i) + (-1 + 2i) } + (7

 – 

 5i) = {5 + 3i -1 + 2i} + (7

 – 

 5i) = (4 + 5i ) + (7

 – 

 5i) = 11

Hasil (d) dan (e) menunjukan hasil yang berkaitan.

(f) (2

 – 

 3i) (4 + 2i) = 2(4 + 2i) - 3i(4 + 2i) = 8 + 4i -12i - 6i 2 = 8 + 4i -12i + 6 = 14

 – 

 8i

(g) (4 + 2i) (2

 – 

 3i) = 4(2

 – 

 3i) + 2i(2

 – 

 3i) = 8

 – 

 12i + 4i - 6i2= 8 -12i + 4i + 6 = 14

 – 

 8i

Hasil (f) dan (g)menunjukan hasil yang dapat dipahami. (h) (2

 – 

 i) {(-3 + 2i)(5 - 4i)} = (2 - i){-15 + 12i + 10i

 – 

 8i2}

= (2 - i)(-7 + 22i) = -14 + 44i + 7i

 – 

 22i2 = 8 + 51i (i) {(2

 – 

 i) (-3 + 2i)} (5 - 4i) = {-6 + 4i + 3i -21i2} (5 - 4i)

= (-4 + 7i) (5 - 4i) = -20 + 16i + 35i

 – 

 28i2 = 8 + 51i Hasil (h) dan (i) menjelaskan hasil perkawinan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

(21)

Halaman 9

(j).

*+ 

 

  *+







 

Ini memberikan penjelasan pembagian rumus yang lain. (k)



















 





   

  

    

        

  

     

      

(l)





































(m)











(

)





(

)





















2.jika



  





√ 

 

    

|



| || ||

||  



 √ 

(b)









 





*







+ 





(22)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxxi

 

(c)



 



√ 



 .



√ 

/

 .



√ 

/

 √ 

 √ 

 √ 

 √ 

(d)













 





 





||

||

. 

. 





/

/



3. temukanlah bilangan real x dan y seperti yang



Kemudian berikan hubungan persamaan tertulis sebagai berikut





kemudian menyamakan bagian bilangan real dan imagenari,



 kemudian pemecahan secara bersamaan,



4. Buktikan: (a)







  |

| |

||

|

Misalkan =





 





 

kemudian (a)



 









 























 







 



(b)

|

| |









| |









|

 









 







 









 







 







 |

||

|

   

|



|



 









|

|

|

|

 |

||

||

|

dimana kita sudah menggunakan fakta bahwa hasil konjugasi dari dua bilangan kompleks yang sama dengan produk konjugatif yang lain (lihat Soa l 55).)

Halaman 10

(23)

UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR SEMESTER VI

 NAMA : ADRIANA BULU  NPM : 2091000210060

JURUSAN : MATEMATIKA 2009 A

TUGAS : MENERJEMAHKAN B. INDONESIA HALAMAN 10

BILANGAN KOMPLEKS A.Gambar Grafis Dari Bilangan Kompleks

5.Mengerjakan,menunjukan pembedahan, menganalisa dan gambarkan.

(3+4)+(5+2), (6-2)-(2-5),

(-3+5)+(4+2)+(5-3)+(-4-6)

A).Menganalisis (3+4)+(5+2)=3+5+4+2=8+6

Menggambarkan grafis dua bilangan komplek nilai P1 dan P2 yang berturut

 – 

turut

seperti gambar dibawah ini 1.7. Sempurnakan garis lintang dengan OP1 dan OP2 seperti berdekatan sisi. Nilai P menggambarkan jumlah 6+8

dari dua bilangan

(24)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxxiii

OP2 memperoleh vektor OP. Pertimbangan ini untuk memudahkan sebuah  bilangan kompleks seperti a +b

 sebuah vektor memperoleh komponen dan b ke

arah dari positip x dan y tanpa hubungan berturut.

 у

Р

P1 3+4i 8+6i 5+2i P2

O

P2 -2+5i P 4+3i O

6-2i P1 (b) Menganalisa, (6+2

)-(2-5

)=6-2-2

=4+3

Grafis, (6-2

)-(2-5

)=6-2

+(-2+5

). Menjumlahkan 6-2

 dan((-2+5

)seperti dibagian (a).Menunjukan hasil untuk OP didalam gambar 1.8 diatas.

(C)Menganalisa.

Grafis, (-3+5

)+(4+2

)+(5-3

)+(-4-6

)=(-3+4+5-4)+(5

+2

-3

-6

)=2-2

.

Menggambarkan bilangan yang ditambah untuk z1, z2,z3,z4 berturut

 – 

 turut.

Gambarlah grafis dibawah ini 1.9 untuk memperoleh jumlah yang dibutuhkan  bertambah terus seperti bentuk pertama gambar dibawah ini 1.10.Sebagai nilai dari

vektor z1 konsepsi vektor z2,vektor z2konsepsi vektor z3,dan nilai dari z3 konsepsi

vektor z4.Pada suatu saat, sebagai hasil dari jumlah yang dibutuhkan adalah

memperoleh vektor OP untuk menyusun huruf awal dari nil ai z4,i. E. OP = Z1+ Z2+

Z3+ Z4=Z

 – 

 Z

. y z1 z2

O

z3 z4 y z2 z3 z1 z4

O

Gambar 1.9 Gambar 1.8 Gambar 1.7 y

(25)

P s

Halaman 11

Jika  z 1dan  z 2 adalah dua dari Bilangan Kompleks (vektor

 – 

 vektornya) pada gambar 1- 11. Buatlah grafiknya

(a) 3 z 1

2z 2  (b) 2 1 3 5 2 1  z   z 

(a) Pada gambar 1-12 disamping, OA

 

3 z 1adalah sebuah vektor yang mempunyai panjang 3 kali vektor  z 1dan

2

2 z 

OB

adalah sebuah vektor yang mempunyai panjang 2 kali vektor

2

 z   dan

Dan vektor OC 

OA

OB

3 z 1

2z 2

y y Q 1  z  1  z  x P x O 2 2 1  z  2  z  R Gambar 1-11 Gambar 1-13 y C 2 1

2

3

 z 

B A 2 2 z 

3 z 1 x Gambar 1.10

(26)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxxv

O Gambar 1-12

(b) Persamaan vektor (Bilangan kompleks) ditunjukkan oleh OP pada gambar 1-13 diatas

7. Buktikan :

(a).  z 1

 z 2

 z 1

2 , (b). z 1

 z 2

 z 3

 z 1

 z 2

3 , (c).  z 1

 z 2

 z 1

2

dan gambarkanlah grafiknya (a). Penyelesaian

Misal  z 1

 x1

iy1, z 2

 x2

iy2 dan kita harus menunjukkan bahwa

2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 ) ( )

( x

 x

 y

 y

 x

 y

 x

y Kuadaratkan Persamaan kedua diatas, akan benar jika

2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 ) ( ) 2 ( )( )

( x

 x

 y

 y

 x

 y

 x

 y  x

 y

 x

y i.e. jika  x1 x2

 y1 y2

( x12

 y12)( x22

y22) atau jika ( Kuadratkan Kedua persamaan lagi)

2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2

1  x 2 x x  y y  y  y  x  x  x  y  y  x  y y

 x

Atau 2 x1 x2 y1 y2

 x12 y22

 y12x22

Tetapi ini sama untuk ( x1 y2

 x2y1)2

0 jika benar. Balikkan langkah

 – 

langkah yang reversibel. Buktikan hasilnya.

Grafis. Secara grafis hasil dari fakta bahwa  z 1, z 2 , z 1

2 ditunjukan panjang dari sisi

 – 

 sisi sebuah segitiga (lihat gambar 1-14) dan jumlah panjang dari 2 sisi dari sebuah segitiga yang lebih besar dari atau sama dengan panjang sisi ketiga. y 2  z  1  z 

(27)

2 1 z   z 

x 0 Gambar 1-14 2  z   z 3 1  z   z 1

 z 2

3 0 Gambar 1-15

(b). Penyelesaian. Bagian (a)

3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1  z   z   z  ( z   z  )  z   z   z   z   z  z   z            

Grafis. Hasil dari sebuah kesepakatan fakta geometris bahwa sebuah  bidang garis lurus lebih pendek diantara 2 titik O dan P (lihat Gambar 1-15)

Halaman 12

TERJEMAHAN ANALYSIS VARIABEL COMPLEX

8. Misal diberikan vector posisi dari titik A(  x1, y1) dan titik B( x2, y2) yang diwakili oleh  z 1dan  z   berturut-turut.(a) gambar vector AB sebagai bilangan2

kompleks.(b) tentukan jarak antara titik A dan B

(a) Dari gambar 1.16 OA

 AB

OB

 

)

(

)

(

2 1 2 1 1 1 2 2 1 2

 y

 y

i

 x

 x

 AB

iy

 x

iy

 x

 AB

 z 

 z 

OA

OB

 AB

            z1 AB z2

(b) Jarak antara titik A dan B dapat di cari dengan rumus

2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 ) ( ) ( ) ( )

( x  x i  y  y  x  x  y y

 AB

9. misal  z 1

 x1

iy1dan  z 2

 x2

iy2 yang diwakili dua vector non kolinear atau vector non parallel

Jika a dan b adalah bilangan real sedemikian sehingga az 1

bz 2

0 dengan syarat a

0  danb

0

(28)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxxvii

Diberikan kondisi az 1

bz 2

0ekuivalen dengan a( x1

iy1)

b( x2

iy2)

0 atau ax1

bx2

i(ay1

by2)

0 jadi ax1

bx2

0 dan ay1

by2

0 persamaan ini akan mempunyai solusi yang simultan a

0,b

0,  jika y1  x1

 y2 x2 .jika vector tersebut adalah vector non kolinear atau vector non parallel.

10. buktikan bahwa diagonal jajaran genjang saling membagi dua

Pada gambar 1.17 OABC akan diberikan jajaran genjang dengan diagonal yang saling berpotongan pada titik P

Karena z 1

 AC 

 z 2, AC 

 z 2

1 jadi  AP 

m( z 2

1) Dengan syarat 0

m

1

B

Karena OB

 z 1

 z 2,OP 

n( z 1

2)dengan syarat 0

n

1

tapi OA

 AP 

OP  ,  z 1

m( z 2

 z 1)

n( z 1

2)atau 0

) (

) 1

(

m

n z 1

m

n z 2

karenanya dari masalah 9 , , 0 1

m

n

m

n

0 atau 2 1 , 2 1

n

m dan P adalah titik tengah dari kedua diagonal

11. menemukan persamaan untuk garis lurus yang melewati dua titik  A( x1,y1)dan

) , ( x2 y2  B

Misal  z 1

 x1

iy1 dan  z 2

 x2

iy2 adalah vektor-vektor dari masing-masing titik

A dan B.

Dari gambar 1.18

OP   AP 

OA

 atau  z 1

 AP 

 z , AP 

 z 

 z 1

OB  AB OA

 atau  z 1

 AB

2, 1 2 z   z   AB

Karena AP dan AB segaris maka  AP 

tAB atau  z 

 z 1

t ( z 2

1)dimana t adalah  bilangan real dan persaman umumnya adalah  z 

 z 1

t ( z 2

1)atau

2 1 ) 1 ( t  z  tz   z 

Dengan menggunakan  z 1

 x1

iy1,  z 2

 x2

iy2 dan  z 

 x

iy, juga dapat ditulis )

( 2 1

1 t  x x

 x

 x

,  y

 y1

t ( y2

y1)  atau

1 2 1 1 2 1  y  y  y  y  x  x  x  x

Ada dua bentuk persamaan ,yang pertama disebut persamaan parametrik garis dengan t adalah parameternya.yang kedua disebut persamaan garis bentuk standar. Metode lain. Karena AP dan PB segaris dan m dan n adalah bilangan real maka,

nPB mAP 

atau m( z 

 z 1)

( z 2

z ) Penyelesaian n m nz  mz   z 

1 2 atau n m nx mx  x

1 2 , n m ny my  y

1 2

(29)

Halaman 13

Dengan menggunakan

 =

 +

 ,

 =

 

 dan z =x +

 dapat di tuliskan x-

 = t (

 -

 ) , y-

 = t (

 -

  atau





=

 

 

Dua yang pertma disebut persamaan parametric garis dan t adalah parameter yang ke dua di sebut persamaan dari garis yang pertama

mAP=nPB atau m ( z -

 ) = n (

 - z )

Dapat di pecahkan z =

 



 

atau x=

  

 

, y =



  

  

Dari persamaan di atas dapat di sebut bentuk simetris

12. Misal A ( 1, -2 ), B ( -3 , 4 ), C ( 2 , 2 ) menjadi kesimpulan dari segitiga ABC .Carilah panjang median dari C kesisi AB .

Vektor posisi A,B dan C di berikan oleh

 = 1

 – 

 2i ,

 = -3 + 4i dan

 = 2 + 2i masing masing .Kemudian digambar

AB =

 -

 = 2 + 2i - ( 1

 – 

 2i ) = 1 + 4i BC =

 -

 = 2 + 2i

 – 

 ( -3 + 4i ) =5 -2i AB =

 -

 = -3 + 4i

 – 

( 1

 – 

 2i ) = -4 + 6i

AD =



 AB =



( -4 + 6i ) = -2 + 3i dimana D adalah titik tengah AB AC +CD = AD atau CD =AD

 – 

 AC = -2 + 3i

 – 

 ( 1 +4i ) =-3

 – 

 i

Maka panjang rata rata dari CD adalah CD =

3,1

 =

√ 

B y

C

D x

A

13. Tentukan persamaan untuk (a ) lingkran berjari 4 dengan pusat ( -2 , 1 ) , (b), elips dengan sumbu utama yang panjangnya 10dan titik fokusnya di (-3, 0 ) dan ( 3, 0 ).

a) dengan di notasikan atau di tuliskan dengan bilangan kompleks -2 + I .Jika z adalah setiap titik pada lingkaran (gambar 1.20) jarak dari z -2 + I adalah

 z 

(

2

i)

=4

Kemudian 2

2

1=4 adalah persamaan yang di perlukan dalam  bentuk empat persegi panjang di berikan oleh ( x

2)

i(y

1) =4,i.e (

x+2)2 + (y -1)2=16 Y

(30)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxxix y y Z z x  x 

 b) Jumlah jarak dari setiap z titik pada elips ( gambar 1-2) untuk focus harus sama=10 maka persamaannya adalah

,

] +[z-3]=10,dalam empat persegi panjang dapat di kurangi untuk

/25 +

/16=1(lihat soal 74)

Aksioma Dasar dari Bilangan Komleks

14. Gunakan defenisi dari sebuah bilangan kompleks sebagai pasangan orderdari  bilangan real dan defenisi pada halaman tiga untuk membuktikan bahwa

(a,b)=a(1,0),b(0,1)dimana (0,1),(0,1)=(-1,0)

=(a,c) + (c,b) =(a,b)

Halaman 14

BILANGAN KOMPLEK

Dari defenisi jumlah dan produk atau hasil di halaman 3, kita mendapatkan



dimana



Dari identifikasi



 dengan 1 dan



 dengan

, kita melihat bahwa



(31)



 Jika













 dan



 

, membuktikan hukum  persamaan distribusi

(

 

)





Kita mendapatkan

(

 

)



*







+











*











 











+

(









 







)



































 



 

KOORDINAT POLAR DARI BILANGAN KOMPLEK



Nyatakan setiap bilangan komplek berikut dalam bentuk koordinat polar

a)

√ 

 Nilai penyelesaian atau mutlaknya,

√  |√ 

Perluasan atau bukti,





 







 







 (radians) Kemudian

√    



 

Hasilnya juga dapat ditulis sebagai

 



  atau, menggunakan rumus

euler‟s,

 



y

√ 

Gambar



4 600

√ 

x 2 b)



||√ √ 











 (radians) Kemudian

(32)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxxxi

√ 

 

√   √  



y 5

√ 

5 460



x -5 Gambar



c)

√ √  

√√ √√











 (radians) Kemudian

√ √  √ 

 

√   √  



y



√ 

x

√  

2

√ 

Gambar



d)



| || |√ 







 (radians)

(33)

Kemudian

 . /

   



y



x -3 Gambar





Grafikkan dari setiap bagian berikut:

 



   



    



 



  

  



dapat direfresentasikan secara grafik dengan OP  di gambar



 dibawah ini.

Jika kita memulai dengan vektor OA  yang besaranya adalah 6 dan yang mana arahnya adalah

  

, kita dapat memperoleh OP  dengan merotasikan OA  berlawanan dengan arah jarum jam melalui sudut 2400. Secara umum





  sebanding dengan vektor yang diperoleh dengan merotasikan atau memutar vektor yang besaranya r   dengan arah

  axis  positif, bergerak berlawanan melalui sudut

.

Halaman 15

 Nama : Leo marwan  NPM : 2091000210059

Jurusan: Matematika, 2009. B

(34)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxxxiii

BILANGAN-BILANGAN KOMPLEKS

y y y 2400 6 p x 4 o 2 A O A 1080 450  p b o x 2 P Gambar 1-26 Gambar. 1-27 Gambar. 1-28

(b) 4e3 i/5

4

cos3 /5

isin3  /5

4

cos1080

isin

isin1080

Diwakili oleh pada gambar diatas.1

/4

   

   

0 0

45 sin 45 cos 2 4 / sin 4 / cos 2 2 . 

i

i

c e  i    

Bilangan kompleks ini dapt dirpesentasikan oleh vector OP pada gambar. Diatas 1-28 vektor ini dapat diperolah dengan memulai dengan vector OA. Yang  besarnya adalah 2 dan yang arahnya adalah bahwa dari sumbu X positif, dan

memutarnya berlawanan itu memulai sudut -450(yang sama dengan memutar secara jarum jam melalui sudut 450).

18. seorang pria perjalanan 12 mil timur laut, 20 mil barat 300dari utara, B y

dan kemudian 18 mil 600selatan barat, menentukan (a) secara analitik 60o 20

dan (b) grafis seberapa jauh dan kearah mana ia adalah dari titik tolak 18 30o

nya. C

(35)

(a). Analitis. Biarakan o menjadi titik awal (lihat gambar 1-29). Maka perp-45o x Indahan berturut-turut diwakili oleh vector OA,AB dan BC, hasil

dari ke- o

Tiga perpindahan diwakili oleh vector.

0\ 0 0 0

4 /3 3 / 2 0 0 0 0 4 / 0 0 18 60 180 sin 60 180 cos 18 20 30 90 sin 30 90 cos 20 12 45 sin 45 cos 12 i i i e i  BC  e i  AB e OA  sekarang   BC   AB OA OC       

Kemudian

 

 

  

 

 

 

 

1

' 1 2 2 3 / 4 3 / 2 4 / 49 135 717 . cos / 19 2 6 cos 7 . 14 3 2 6 19 2 6 , 3 2 6 19 2 6 sin cos 3 2 6 19 2 6 2 / 3 18 2 / 3 20 2 / 2 12 2 / 1 18 2 / 1 20 2 / 2 12 240 sin 18 120 sin 20 45 sin 12 240 cos 18 120 cos 20 45 cos 12 18 20 12 o o o o o o o i i i r  dari  sekitar  r   Maka i i r   Jika i i i e e e OC 

             

Sehingga orang itu adalah 14,7 mil dari titik tolaknya dalam arah 135o49,-90o= 45o49, barat utara.

(b) grafis , menggunakan unit yang nyaman panjang seperti PQ dalam ambar 1-29 yang mewakili 2 mil,

Dan busur derajat untuk mengukur sudut, membangun vektor OA,AB dan BA kemudian dengan menentkan jumlah unit di OC dan sudut yang membuat OC dengan sumbu V, kita memper oleh hasil perkiraan (a)

(36)

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomoxxxv

1 2 1 2

2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 sin cos sin cos cos sin sin sin cos cos sin cos sin cos . sin cos sin cos : , sin cos sin cos . 19                                                        

i r  r  i r  r  i r  i r   z   z  c i r  r   z   z  b i r  r   z   z  a n  Membuktika i r   z  dan i r   z  if   Halaman 16 (b)

2 2

2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 sin cos sin cos sin cos sin cos                 i i i r  i r   z   z 

2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 sin cos 2 sin cos cos sin sin sin cos cos                     i r  r 

1 2 1 2

2 1 sin cos 

 

 

 

i r  r 

Pada syarat-syarat rumus Euler ei 

cos 

isin , hasilnya menyatakan

 bahwa jika 1 2 2 2 1 1     i i e r   z  dan e r   z 

  maka  1 2 2 1 2 1    

i e r  r   z   z  dan  1 2 2 1 2 1 2 1 2 1         

i i i e r  r  e r  e r   z   z  .

20.

Buktikan teorema De Moivre‟s :

cos 

i sin 

ndimana nadalah bilangan  bulat positif.

Kita gunakan prinsip induksi matematika. Menganggap bahwa hasilnya  benar untuk bilangan bulat positif khusus k , yaitu menganggap

cos 

isin 

cosk  

isink    kemudian kalikan kedua sisi dengan

    sin

cos

i , kita dapatkan

cos 

i sin 

k  

cosk  

i sin k  

cos 

i sin 

 

1   sin

 

1  

cos

i   menurut

Gambar

gambar 2.7 serta tentukan persamaannya?
Gambar 2.23Gambar 2.23
Gambar 2.23Gambar 2.23
Gambar 3-1  Gambar 3-2

Referensi

Dokumen terkait

Kantor Urusan Agama Kecamatan Purwokerto Selatan merupakan salah satu instansi pemerintah yang diberi kewenangan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang

Sumber panas pada manifestasi ini diinterpretasikan dari intrusi batuan beku di dekat daerah mata air panas tersebut yang didalamnya masih menyimpan magma sisa,

Terdapat sebuah paribasan yang mengajarkan hal ini yaitu paribasan ”kacang mangsa ninggala lanjaran”. Paribasan Jawa ini hampir serupa dengan peribahasa Indonesia

Hasil dari penelitian ini adalah perangkat lunak yang dapat membantu penilaian kinerja guru, sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk berbagai kepentingan,

Kesimpulan dan saran ini merupakan hasil dari penelitian untuk mengetahui efek terpaan siaran informasi pemilihan langsung kepala daerah (pilkada) melalui media radio RSPD

Terjadi akibat perubahan parenkim ginjal yang merusak nefron. Faktor-faktor penyebabnya macam- macam. Glomerulonefritis akut dapat terjadi akibatStreptococcus. Kelainan

A két nemzeti tanács tagjaiból megalakították Podkarpatszka Rusz Nemzeti Tanácsát, amely első memorandumában kinyilatkoz- tatta, hogy magát az önrendelkezéssel

Bagi guru, sebagai salah satu alternatif pembelajaran bagi guru bidang studi matematika untuk menggunakan penerapan model Quantum Teaching sehingga dapat menvariasikan model